Anda di halaman 1dari 18

JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)

Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Peluang dan Tantangan Institusi Pendidikan Ekonomi


Islam dalam Konteks Trend Ekonomi Global

Masrur Huda
Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Al Falah Gresik, Indonesia
asjhadimasrur@gmail.com

Abstrak

The development of the Islamic economy is currently growing very rapidly in


Indonesia, especially Islamic banking. Of course, this is due to public awareness of the bad
effects of the western capitalist economy. However, the high growth of Islamic banking is not
accompanied by high quality human resources. This paper tries to deepen the role of educational
institutions and institutions in preparing these “human resources”. Prepared with good human
resources, Islamic sharia economy will be able to exist and grow in the midst of the global
economy.

Keyword: Perkembangan Islam, Institusi, Sumber Daya Manusia, Dan Ekonomi Global

Pendahuluan maka tuntutan SDM baru berkualitas akan


semakin besar. AT Kearney memprediksi
Salah satu pesoalan yang kini industri perkembankan syariah Timut
dihadapi dalam industri keuangan syariah Tengah dalam satu decade mendatang
sebagai salah satu wujud praktik ekonomi membutuhkan sedikitnya sekitar 30 ribu
Islam di dunia, termasuk Indonesia, adalah SDM baru berkualitas.
ketersediaan SDM berkualitas. Bank
Indonesia pernah menyatakan untuk Menurut Direktur Dow Jones Islamic
mengejar pangsa pasar perbankan syariah Market Index (DJIM). Rushi Siddiqui,
menjadi lima persen, Indonesia kekurang terbatasnya sumber daya juga terjadi di sisi
tenaga kerja sekitar 40 ribu. SDM pengawas syariah. Terlebih,
kebutuhan akan SDM tersebut diprediksi
Persoalan kedua adalah kurangnya akan terus meningkat sejalan dengan
pemahaman masyarakat terhadap system semakin semakin banyaknya lembaga
keuangan dan perbankan syariah. Hal keuangan konvensional Barat yang mulai
tersebut terlihat dari belum banyaknya memasuki bisnis syariah.
masyarakat yang mengakses layanan
perbankan syariah dibandingkan layanan Siddiqui menyebutkan, data terbaru
perbankan konvensional. Islamic Finance Information Service (IFIS)
di London menunjukkan jumlah pakar
Salah satu perusahaan konsultan syariah internasional saat ini sangat terbatas.
manajemen terbesar dunia, AT Kearney Pada tahun 2006, hanya terdapat 187 pakar
melaporkan terbatasnya SDM berkualitas di syariah internasional yang melakukan
sektor perbankan syariah akan menjadi supervise kesesuaian syariah bagi total 200
kendala terbesar dalam mengembangkan lembaga keuangan syariah di dunia. Sheikh
industry tersebut. Terlebih, dengan terus Yaquby asal Bahrain misalnya mensupervisi
berkembangnya industri perbankan syariah,

19
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

hampir 40 lembaga keuangan syariah. sumber lainnya yang dianggap relevan. Sifat
Siddiqi menyebutkan, berdasarkan data penelitian dalam tulisan ini adalah penelitian
tersebut, lembaga keuangan syariah dunia kualitatif yang menguraikan tentang peluang
terbukti masih membutuhkan penambahan dan tantangan institusi pendidikan ekonomi
jumlah pakar syariah lebih banyak. Islam dalam konteks trend ekonomi global.
Adapun yang menjadi sumber data
Saat ini, terdapat sekitar 300 dalam penelitian ini adalah data sekunder
lembaga keuangan syariah di dunia. Mereka yang bersumber dari beberapa rujukan
tersebar lebih di 75 negara. Pada awal tahun, literatur yang telah disajikan, kemudian
nilai aset mereka diestimasi mencapai digunakan dan diolah oleh peneliti, dan
sekitar 300 miliar dolar AS. Nilai asset di selanjutnya memberikan penjabaran dari
proyeksi akan tumbuh cukup signifikan data yang telah disajikan tersebut. Untuk
dalam beberapa tahun mendatang dipicu teknik pengumpulan data yang digunakan
tingginya permintaan pasar atas produk adalah melalui beberapa informasi data dari
keungan syariah. Situs literatur yang telah disajikan, terkait dengan
www.researchandmarkets.com, melansir peluang dan tantangan institusi pendidikan
hasil penelitian mengenai perkembangan ekonomi Islam dalam konteks trend
keuangan syariah global. Berdasarkan ekonomi global, kemudian data tersebut
penelitian itu, perbankan syariah merupakan diolah dan dijabarkan.
industry keuangan di dunia dengan tingkat
pertumbuhan paling cepat. Walaupun Adapun teknik analisis data yang
demikian, jika disbanding dengan lembaga digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu
keuangan konvensional masih sangat jauh menjabarkan dari data yang telah
market sharenya. Misalnya di Indonesia dikumpulkan terkait peluang dan tantangan
market share perbankan Syariah masih di institusi pendidikan ekonomi Islam dalam
bawa 3% dari perbankan nasional. konteks trend ekonomi global. Kemudian
memberikan gambaran dan menjabarkan
Akan tetapi, kebutuhan SDM dari hasil yang telah diperoleh.
ekonomi Islam yang benar-benar berkualitas
merupakan kebutuhan pokok dan mendesak Trend Ekonomi Global
untuk mendorong pengembangan ekonomi
Islam lebih kencang lagi. Untuk itu, Era globalisasi (the age of
eksistensi institusi pendidikan ekonomi globalization),dalam beberapa literature
Islam merupakan keniscayaan. Dalam dinyatakan bermula pada decade 1990-an.1
makalah ini akan dipaparkan dernand SDM Era ini ditandai, diantaranya dengan adanya
ekonomi berkualitas, eksistensi fenomena penting dalam bidang ekonomi.
perkembangan trend ekonomi global.
1
Metode Penelitian Globalization is accepted as one of the fundamental
of the processes that characterize the contemporary
Jenis penelitian yang digunakan world, a process leading towards an inereasingly
strong interdependence between inereasingly large
dalam tulisan ini adalah penelitian pustaka
parts of the world. S. Parvez Manzoor, 2004.
(library research) yang bersumber dari “Book Review „Islam is the Era of Globalization:
beberapa literatur yang berkaitan dengan Muslim Attitudes Towards Modernity and Identity”
ekonomi Islam dan perbankan syariah. oleh Johan Meuleman (ed.). 2002. London:
Beberapa sumber dijadikan rujukan dalam Routledge Curzon, dimulai dalam Journal of
Islamic Studies, Vol. 15, No. 2, Mei 2004, Oxford:
penelitian ini seperti buku, majalah dan
Oxford Centre for Islamic studies, h,280

20
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Kegiatan ekonomi dunia tidak hanya perekonomian suatu Negara. Sistem


dibatasi oleh faktor batas geografi, bahasa, ekonomi terbentuk karena berbagai faktor
budaya dan ideology, akan tetapi lebih yang kompleks, mkisalnya ideology dan
karena faktor saling membutuhkan dan sistem kepercayaan, pandangn hidup,
saling bergantung satu sama lain.2 Dunia lingkungan geografi, politik, sosial budaya,
menjadi seakan-akan tidak ada batas, dan lain-lain.
terutama karena perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat. Keadaan yang Pada era global ini terdapat berbagai
demikian melahirkan banyak peluang macam sistem ekonomi negara-negara di
sekaligus tantangan,3 terutamanya dalam dunia. Meskipun demikian secara garis
upaya pengembangan ekonomi Islam.4 besar, sistem ekonomi dapat dikelompokkan
pada dua kutub, yaitu kapitalisme dan
Proses globalisasi diperkirakan sosialisme. Sistem-sistem yang lain seperti
semakin bertambah cepat pada masa welfare state, state capitalism, market
mendatang, sebagaimana dikemukakan oleh socialism, democratic socialism pada
Collin Rose bahwa dunia sedang berubah dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme
dengan kecepatan langkah yang belum dan sosialisme. Akan tetapi, sejak
pernah terjadi sebelumnya. Kehidupan runtuhnya Uni Soviet, sistem sosialisme
masyarakat termasuk kehidupan hokum dan dianggap telah tumbang bersama runtuhnya
ekonominya menjadi semakin kompleks.5 Uni Soviet tersebut. Oleh karena itu sistem
ekonomi kapitalisme yang hingga kini masih
Pada dasarnya system ekonomi menjadi sistem ekonomi kuat di dunia.
menunjuk pada suatu kesatuan mekanisme
dan lembaga pengambilan keputusan yang Sistem ekonomi kapitalis yang saat
mengimplementasikan keputusan tersebut ini berkembang, memanglah tidak sama
terhadap produksi, konsumsi dan distribusi persis dengan pada masa awal lahirnya.
pendapatan.6 Karena itu, sistem ekonomi Telah terjadi evolusi dalam proses
merupakan sesuatu yang penting bagi perjalanan sistem kapitalis menuju kea rah
yang lebih humanis dan mem-perhatikan
2
Jan pronk, 2001. “Globalization: A Developmental etika, sebagaimana telah disinggung dalam
Approach”. dalam Jan Nederveen pieterse (ed), pendahuluan artikel ini. Era ekonomi
Global Futures, Shaping Globalization, London: dewasa ini di era global sering disebut era
Zed Books, h, 43 ekonomi modern atau ekonomi baru (the
3
Walter Leimgruber, 2004, Between Global and
Local, Aldershot (England). Ashgate Publishing
new economy). Ekonomi Baru sebenarnya
Limited, hh, 18-19. menyangkut keseluruhan industry (dalam
4
Untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap arti luas) yang bersaing dalam tatanan dan
tentang, pengalaman dan respon umat Islam cara baru. Ekonomi Baru bukan hanya
terhadap globalisasi, lihat Abdul Rashid Moten. menyangkut teknologi tinggi, tetapi lebih
2005, “Modenization and The Process of
Globalization: The Muslim Experrience and
pada berinovasi dalam melakukan bisnis,
Responses”, dalam K.S. Nathan dan Mohammad terkait dengan produk (barang/jasa) dan
Hashim Kamali(eds.), Islam in Southeast Asian sebagainya Aktivitas produktif dalam
5
Studies, hh. 231-255. Ekonomi Baru menghadapi isu dan
Collin Rose dan Maleolm J. Nicholl, 1997, karakteristik yang hampir serupa, yaitu
Accelerated Learning for the 21 st Century. New
York: Delacorte Press. h, 1.
cepat, global, berjaringan, semakin
6
Paul R Gregory dan Robert C Stuart. 1981. dipengaruhi/ditentukan oleh pengetahuan,
Comparative Economic System, Boston: Houghton semakin sarat teknologi/inovasi.
Miffin Company, h.16.

21
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Perbedaan Ekonomi Baru dengan filosofis yang sama. Esensi penting dari
ekonomi lama (sebelumnya) pada dasarnya paradigma Ekonomi Modern adalah (1)
lebih pada paradigm dalam melaksanakan Pengetahuan merupakan suatu di antara
atau mengelola dan mengembangkan sumber daya terpenting dalam
aktivitas ekonomi. Ekonomi Baru sangat pembangunan; (2) Kemampuan inovasi
sarat dengan dinamika perubahan yang semakin menentukan keberhasilan
cepat, aktivitas yang seolah tanpa batas bisnis/ekonomi; (3) Kopentensi merupakan
(borderless), dan jaringan yang menjadi pola basis untuk fokus aktivitas produktif; (4)
hubungan keseharian yang menentukan Jaringan/keterkaitan rantai nilai menjadi
bagaimana proses nilai tambah dilakukan, pola aktivitas ekonomi terbaik; (5) Faktor
serta bagaimana keterkaitan dan daya saing lokalitas semakin menentukan (keungulan
dibangun dan dipertahankan. Terlebih dalam tata persaingan global semakin
penting lagi sebenarnya adalah bahwa ditentukan oleh kemampuan bersaing
pengetahuan (knowledge) dan inovasi dengan bertumpu pada potensi ter baik
dianggap sebagai pendorong utama (the lokal).7
driving force) bagi Ekonomi Baru.
Kenyataan ini memang untuk sementara ini Catatan Kegagalan Ekonomi Kapitalis
lebih signifikan terjadi di Negara ekonomi Dan Lahirnya Mazhab Positif Ekonomi
maju. Global

Senapas dengan Ekonomi Baru, Kegagalan ilmu konvensional


berkembang jargon lain yaitu ekonomi kapitalis dalam menciptakan keadilan sosial
pengetahuan atau ekonomi berbasis dan menyelesaikan persoalan manusia sudah
pengetahuan. Ekonomi pengetahuan tidak bertahan.8 Secara internasional hal itu
(knowledge economy) merupakan suatu dapat disimak melalui buku The Death of
ekonomi yang membuat penggunaan Economics karya Ormerod (1998), atau
pengetahuan secara efektif untuk melalui buku Economics as Religion karya
pembangunan ekonomi dan sosial. Ini Nelson (2001). Sedangkan secara nasional,
mencakup tapping pengetahuan asing, hal itu dapat disimak melalui buku Ekspose
adaptasi dan menciptakan pengetahuan Ekonomika karya Sri Edi Swasono (2005).
untuk kebutuhan-kebutuhan spesifik (world Sesuatu yang menggembira-kan adalah
Bank Institute). Dalam definisi yang lain, bahwa telah terjadi perkembangan yang
Ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge- positif dalam ilmu ekonomi, di mana banyak
based economy/KBE) pada dasarnya pakar ekonomi telah melakukan kritik tajam
merupakan ekonomi di mana penciptaan terhadap kegagalan ilmu ekonomi
(produksi), penyebarluasan (distribusi) dan konvensional kapitalis dan menyumbangkan
pemanfaatan/pendayagunaan ilmu pemikirannya dengan menggunakan ide-ide
pengetahuan menjadi penggerak utama yang mengarah kepada perbaikan paradigma
pertumbuhan, pengembangan kesejahteraan, ilmu ekonomi menuju yang lebih baik, yaitu
dan penciptaan/perluasan lapangan kerja di perhatian terhadap nilai-nilai moral, etika,
semua industry/sector ekonomi (McKeon dan keadilan sosial. Misalnya dikemukakan
dan Weir, 2000).
7
http://www.corebest_net/teori_model,_metode-
Istilah berbeda yaitu Ekonomi Baru, _dan_teknik_implementasi,htm. Akses 24
ekonomi pengetahuan, Ekonomi berbasis September 2007
pengetahuan sebenarnya berbicara inti 8
Sebagaimana dikutip Khursid Ahmad dari New
York Time, 28 November 1993

22
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

oleh Thomas Friendman ketika diadakan telah dike-sampingkan dan dipandang


konferensi Davos, Agustus 1997 yang sebagai konsen-kuensi dari kemajuan teknik
menghimpun para pemimpin dari seluruh daripada sebagai tujuan peradaban.
dunia. Ia mengatakan yang artinya: Sementara itu, nilai-nilai etika telah
“Serangan terhadap mereka yang akan dipinggirkan. Perlu ada suatu perubahan
membangun dunia pada basis satu dimensi, fundamental dalam pendekatan, penyusunan
di mana perdagangan adalah segalanya, di kembali prioritas-prioritas secara total.
mana hanya perhitungan-perhitungan Pendekatan yang dimaksudkan yaitu 1)
finansial saja yang perlu dengan mudah akan suatu etika untuk melakukan redifinisi
menemui serangan moral potensial terhadap tentang tujuan peradaban. 2) suatu definisi
globalisasi”.9 baru tentang sasaran dan area kajian. 3)
suatu landasan baru bagi ilmu ekonomi
Amitai Etzioni menyatakan bahwa sebagai suatu disiplin.13
paradigma ilmu ekonomi neoklasik pada
hakikatnya tidak hanya mengabaikan Timothy Gorringe menyatakan
dimensi moral, tetapi juga menolak bahwa mereduksi manusia yang homo
dimasukkannya moral ke dalam sapiens (makhluk bijaksana) dengan hanya
paradigmanya. Oleh karena itu perlu ada homo economicus yang secara rasional
paradigm baru dalam ilmu ekonomi yaitu memaksimal-kan utiliti, bertindak berasas
perlunya dimasukkan nilai-nilai moral, self interest saja merupakan reduksi yang
karena hanya dengan cara itulah sangat telak terhadap nilai-nilai moral.14
memungkinkan untuk mencari mana yang Oleh karena itu perlu didirikan mahkamah
benar dan mana yang menyenangkan. 10 international untuk keadilan ekonomi.15
Christofam Buarque,11 menyatakan Clive Hamilton mengungkapkan
bahwa kegagalan ilmu ekonomi dalam bahwa ilmu ekonomi berkait dan bersepakat
pandangannya terletak kepada pengabaian dengan kehidupan manusia, sedangkan
nilai-nilai sosial dan etika.12 Tujuan sosial manusia adalah makhluk yang berperasaan
selain berakal, oleh karena itu ekonomi
9
Sebagaimana dikutip oleh Khursid Ahmad dalam modern yang mengabaikan perasaan
“Kata Pengantar” buku Umer Chapra, The Future (moral/etika) dan spirituality merupakan
of Economics: An Islamic Perspective, Khursid kesalahan yang sangat telak. Memahami
Ahmad (2001), “ Kata Pengantar” dalam Umer sesuatu dengan hanya berasaskan akal
Chaper. 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah
Tinjauan Islam. Ikhwan Abidin Basri (terj.) Jakarta:
semata merupakan pemahaman yang tidak
Gema Insani Press, h, xvii. lengkap.16
10
Amitay Etzioni, 1998. The Moral Dimensioan:
Towards a New Ekonomics (New York: MeMillan, Sejak terbitnya buku Max Weber
h. ix-x. The Proterstant Etic and The Spirit of
11
Christofam Buarque. 1993. The End of economics:
Ethies and Disoder of Progress. London, Zed
13
Books, h.xi Cristofam Buarque. 1993. op.cit., h. xii
12 14
Menurut Didin Hafidhuddin, kehancuran system Timothy Gorringe. 1999. Fair Shares: Ethies and
ekonomi saat ini karena paradigma berpikir The Global Economy, Slovenia: Thames &
kapitalis dan sosialis yang telah menjadikan bahwa Hudson, h.31.
15
nafsu manusia sebagai pengendali aktiviti Ibid., h. 101.
16
ekonominya, bukannya moral, etika dan akhlak. Clive Hamilton. 1994. The Mystic Economist.
Lihat Didin Hafidhuddin. 2002. Zakat dalam Australia: Hamilton, h. 6-7. Lihat pula Masudul
perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani Press, Alam C. 1989. The Paradigm of Humanomics.
h. 67. Bungi: UKM

23
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Capitalism (1904-1905) orang yakin adanya kritik tentang pembagian makro dan itu
hubungan erat antara (ajaran-ajaran) agama tidak tuntas.19
dan etika kerja, atau antara penerapan ajaran
agama dengan pembangunan ekonomi. Sehubungnya dengan banyaknya
Weber memang, mulai dengan analisis aaran kritik terhadap ekonomi konvensional
agama Protestan (dan Katolik), meskipun kapitalistik, saat ini telah muncul berbagai
menjelang, akhir hayatnya dibahas pula madzab ekonomi positif kritis,20 diantaranya:
agama Cina (1915, Taoisme dan
1. Grant Economices yang menyatakan
Confucianisme). India (1916 Hindu dan
bahwa perilaku altruistic tidak mesti
Budha). dan Yudaisme (1917).17
dianggap dan altruism. Menyamakan
Sementara Kurt W. Rothsehild atau menyederhanakan perilaku rasional
memberikan salah satu metode penyelesaian hanya dengan mementingkan diri sendiri
problem etika dalam ekonomi. Beliau adalah tidak realistic.
menyatakan bahwa fairness (sebagai salah 2. Ekonomi humanistic yang menekankan
satu kategori etika) dapat menjadi jembatan perlunya pembentukkan asas-asas
penghubung antara keadilan dan efesiensi humanissmenya untuk mendorong
dalam ilmu ekonomi. Walaupun mungkin kesejahteraan manusia dengan mengakui
akan terjadi penyim-pangan yang sedikit dan mengintegrasikan nilai-nilai
dari yang diidealkan, akan tetapi konflik kemanusiaan dasar. Madzab ini tidak
dasar antara nilai-nilai etika dan ekonomi menganut utilitaliarisme kuno tetapi
hanya dapat didamaikan dengan baik psikologi humanistic.
melalui cara ini18. 3. Ilmu Ekonomi sosial yang mencakup
usaha untuk revolusi teori ekonomi
Lain halnya dengan Edward E. dipadukan dengan pertimbangan-
Zajac, dalam buku Political Economy of pertimbangan moral. Menurut Amartya
Fairnes, beliau menjelaskan beberapa teori Sen (2001), menjauhkan ilmu ekonomi
keadilan ekonomi baik yang bersifat dari etika berarti telah mengerdilkan
normatif maupun positif ekonomi seperti ilmu ekonomi welfare dan juga
John Rowls‟ Theory of Justice, Robert melemahkan basis deskriptif dan
Nozick Theory of superfainess (normatif) prediktif ilmu ekonomi. Hausaman,
dan Perceived Economic Justice in Public salah satu pendukung paham ini, suatu
Utility Regulation (positif) dan sebagainya. pereko-nomian yang secara aktif
Perbincangan dalam buku ini selalu melakukan kritik diri sendiri dengan
mengkaitkan antara makro dan mikro aspek-aspek moral akan menjadi lebih
ekonomi, karena sumber persoalan moral menarik, lebih bersinar, dan lebih
dalam ekonomi,diantaranya karena tidak bermanfaat.
mesranya link antara antara makro dan 4. Ilmu ekonomi institusional yang
mikro ekonomi. Ini seperti telah banyak di beranggapan bahwa perilaku manusia
dipengaruhi oleh berbagai lembaga yang
saling berkaitan seperti sosial, ekonomi,
17
Mubyarto. 2002. “Penerapan Ajaran Ekonomi politik, dan agama.
Islam Di Indonesia” dalam Jurnal Ekonomi
Pancasila, Th. 1-No. 1- Maret 2002,
19
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_1/artikel4.htm Edwerd E. Zajac. 1995. Political Economy of
. Fairness. London: MIT Press
18 20
Kurt W. Rothsehild. 1993. Ethis and Economic M.B. Hendrie Anto. 2003. Pengantar Ekonomika
Theory. Cambridge: Edward Elgar, h.152 Mikro Islam. Yogyakarta: EKONISIA, h. 16

24
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Kesulitan yang dihadapi oleh ilmu ekonomi dan makro ekonomi. Kurangnya
eko-nomi konvensional telah diuji oleh mata rantai penghubung antara mikro
sejumlah pakar ekonomi terkemuka dalam ekonomi dan makro ekonomi telah
suatu kajian, Economices in The Future: menimbulkan ketidak puasan di kalangan
Towards a New Paradigm.21 Konsensus para ahli ekonomi. Justeru dalam
yang muncul dari buku ini adalah bahwa kenyataannya seakan-akan terjadi
yang diperlukan untuk menyelamatkan ilmu pertengkaran antara mikro ekonomi dan
ekonomi dari krisis yang sedang dialaminya, makro ekonomi. Analisis mikro ekonomi
bukanlah dengan melakukan penafsiran teori yang didasarkan kepada kebebasan individu
ini atau teori itu atau melakukan perubahan- terlebihan memberi perhatian lebih kepada
perubahan dalam paradigma ilmu ekonomi, efisiensi dengan pareto, tetapi tidak
tetapi yang diperlukan adalah mengubah memperhatikan realisasi tujuan-tujuan
paradigma itu sendiri dan bergerak menuju makro ekonomi yang didasarkan kepada
paradigma baru dimana problem-problem pandangan dunia agama, yang menuntut
ekonomi tidak dikaji secara terpisah, tetapi pengekangan kepentingan diri sendiri.
dikaji dalam konteks keseluruhan sistem
sosial, dimana ide-ide, visi masyarakat, dan Dalam konteks problem tersebut,
nilai-nilai moral tidak disembunyikan, tetapi nilai-nilai moral/etika mempunyai
mendapatkan tempat dalam parameter yang kemampuan membantu tugas ini, karena ia
mempengaruhi proses pembuatan keputusan bisa dipergunakan untuk menciptakan
ekonomi.22 keharmonisan sosial dengan cara mereduksi
kesenjangan antara kepentingan individu
Perekonomian modern telah gagal dan sosial dalam mendorong penggunaan
untuk menjamin keadilan distributif, sumber-sumber daya langka selaras dengan
pertumbuhan yang berkesinambungan, keperluan untuk mewujudkan tujuan.24
pembangunan manusia yang seimbang, dan
keharmonisan sosial. Hubungan antara nilai- Pasar tidak mempunyai kemampuan
nilai moral, keputusan ekonomi dan gelagat untuk melaksanakan tugas itu, Pasar perlu
individu telah mengalami goncangan pada dilengkapi dengan nilai-nilai moral yang
masa ekonomi konvensional kapitalis. membantu mengarahkan preferensi individu
supaya selaras dengan tujuan-tujuan
Menurut Umar Chapra,23 revolusi humanitarian. Tujuan yang sedemikian, sulit
ilmiah dalam ekonomi konvensional tidak dicapai tanpa adanya reformasi pada tingkat
komplit sehingga menyebabkan tiadanya individu dan sosial yang seirama dengan
mata rantai yang tegas antara mikro nilai-nilai moral.25
21
Sebagaiman dikutip Khursid Ahmad dalam ”Kata Persoalanya adalah dari mana nilai-
Pengantar” buku Umer Chapra, The Futur of nilai moral dalam ekonomi itu diambil, agar
Economics: An Islamic Perspective. op.cit., h.xix siapapun yang melanggarnya dapat
22
Lihat pula pendedahan Peter Koslowski. 1993. dihukum. Apakah ekonomi sosial dan
“The Business of Business is Ethical Business”
dalam Peter Koslowski dan Shionoya. 1993. The
24
Good and The Economical, Ethical Choice in Untuk mendapatkan maklumat lebih lengkap
Economies and Management, London: Springer- tentang penggunaan sumber-sumber daya langka
Verlag, h. 4 agar selaras dengan keperluan untuk mewujudkan
23
Umer Chapra. 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi: tujuan pengeluaran dalm Islam. lihat Rustam
Sebuah Tinjauan Islam/The Future of Economics: Effendi. 2003. Produksi dan Islam. Yogyakarta:
An Islamic Perspective. Ikhwan Abidin Basri (terj.) Magistra Insania Press.
25
Jakarta: Gema Insani Press, h. 33 Umer Chapra. 2001. op.cit, h. 34

25
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

beberapa mazhab positif lainnya dapat umum dapat dikatakan sebagai divine
menyediakannya? Apakah dari moralitas economics. Cerminan watak “ketuhanan”
sosial? Mungkin jawabannya adalah tidak. ekonomi Islam bukan pada aspek pelaku
Karena moralitas social bergantung kepada ekonominya. - sebab pelakunya pasti
standar yang disepakati sebagai konsensus manusia - - tetapi pada aspek aturan atau
yang diterima sebagai aksioma yang hampir sistem yang harus dipedomani oleh para
tidak bisa didiskusikan lagi. Utilitarianisme pelaku ekonomi. Ini didasarkan pada
dan kontrak sosial tidak mempunyai potensi keyakinan bahwa semua faktor ekonomi
dapat menyediakan nilai-nilai yang diterima termasuk diri manusia pada dasarnya adalah
oleh semua orang. kepunyaan Allah, dan kepada Nya (kepada
aturaNya) di kembalikan segala urusan. 27
Oleh karena itu, pembincangan
tentang sumber nilai ini membawa kepada Sebagai ekonomi yang ber-Tuhan
satu pembahasan tentang ekonomi Islam, maka Ekonomi Islam – meminjam istilah
baik yang berhubungan dengan peradigma, dari Ismail Al Faruqi - - mempunyai sumber
tujuan dan metode. Ini bukan bermakna “nilai-nilai normatif – imperatif “, sebagai
akan menghapus teori-teori dari karya yang acuan yang meningkat. Dengan mengakses
shophistieated dalam ekonomi konvensional, kepada aturan Ilahiah, setiap perbuatan
akan tetapi menyempurnakan revolusi manusia mempunyai nilai moral dan ibadah.
ilmiah yang dilakukan oleh ilmu ekonomi Setipa tindakan manusia tidak boleh lepas
konvesional.26 Kenapa ekonomi Islam? dari nilai, yang secara vertical merefleksikan
Jawaban ringkasnya karena peluang untuk moral yang baik, dan secara horizontal
menciptakan suatu consensus dalam dunia memberi manfaat bagi manusia dan
muslim lebih besar jika bahasan masalah makhluk lainnya.
dilakukan dalam kerangka pandangan dunia
Islam. Ekonomi Islam pernah tidak populer
sama sekali. Kepopuleran ekonomi Islam
Ekonomi Islam: Trend Baru Yang bisa dikatakan masih belum lama. Oleh
Universal karena itu, seiring muncul pertanyaan,
apakah ekonomi Islam adalah baru sama
Tidak bisa dipungkiri, bahwa sekali? Jika melihat pada sejarah dan makna
sebutan ekonomi Islam melahirkan kesan yang terkandung dalam ekonomi Islam, ia
yang beragam. Bagi sebagian kalangan, kata bukan sistem yang baru. Argument untuk
“Islam” memposisikan Ekonomi Islam pada hal ini antara lain:
tempat yang sangat eksekutif, sehingga
menghilangkan nilai kefitrahannya sebagai 1. Islam sebagai agama samawi yang
tatanan bagi semua manusia (rahmatan paling mutakhir adalah agama yang
lil‟alamin). Bagi lainnya, ekonomi Islam dijamin oleh Allah kesempurnaannya,
digambarkan sebagai ekonomi hasil racikan seperti ditegaskan Allah dalam surat Al-
antara aliran kapitalis dan sosialis, sehingga Maidah (5):3. Di sisi lain, Allah SWT
ciri khas spesifik yang dimiliki oleh juga telah menjamin kelengkapan isi Al-
ekonomi Islam itu sendiri hilang. Qur‟an sebagai petunjuk bagi umat
manusia yang beriman menjalankan
Umar Chapra menyebut ekonomi perannya sebagai khalifah Allah dimuka
Islam dengan Ekonomi Tauhid. Tapi secara

26 27
Ibid., h. 44 QS Ali Imran; 109

26
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

bumi. Hal ini ditegaskan Allah SWT rediscovered mechanisms that he hand
dalam firmannya QS Al-An‟am (6):38. already found are too many named.”
2. Sejarah mencatat bahwa umat islam Ketiga argumen dan indikator di atas
pernah mencapaai zaman keemasan, dapat dipakai sebagai pendukung yang amat
yang tidak dapat disangkal siapapun. meyakinkan bahwa sistem ekonomi Islam
Dalam masa itu, sangat banyak bukanlah hal baru sama sekali. Namun patut
konstribusi sarjana muslim yang tetap diakui bahwa sistem yang pernah berjaya ini
sangat diakui oleh semua pihak dalam pernah tenggelam dalam masa yang cukup
berbagai bidang ilmu sampai saat ini, lama, dan sempat dilupakan oleh sementara
seperti matematika, astronomi, kimia, pihak, karena kuatnya dua sistem yang
fisika, kedokteran, filsafat dan lain pernah berebut simpati dunia yaitu sistem
sebagainya. Sejarah juga membuktikan, kapitalisme dan sosialisme.
bahwa sulit diterima akal sehat sebuah Sistem ekonomi Islam mengalami
kemajuan umat dengan begitu banyak perkembangan sejarah baru pada era
konstribusi dalam berbagai lapangan modern. Menurut Khurshid Ahmad, yang
hidup dan bidang keilmuan tanpa dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, ada
didukung lebih awal dari kemajuan di empat tahap perkembangan dalam wacana
lapangan ekonomi. pemikiran ekonomi Islam, yaitu:
3. Sejarah juga mencatat banyak tokoh 1. Tahapan Pertama, dimulai ketika
ekonomi muslim yang hidup dan sebagian ulama, yang tidak memiliki
Berjaya di zamannya masing-masing, pendidikan formal dalam bidang ilmu
seperti Tusi, Al-Farabi, Abu Yusuf, Ibnu ekonomi namun memiliki pemahaman
Taimiyah, Al-Maqrizi, Syah Waliyullah, terhadap persoalan-persoalan sosio-
Ibnu Khaldun, dan lain-lain.28 Bahkan ekonomi pada masa itu, mencoba untuk
yang disebut terakhir (Ibnu Khaldun) menuntaskan persoalan bunga. Mereka
diakui oleh David Jean Boulakia29 berpendapat bahwa bunga bank itu
sebagai berikut: “Ibn Khaldun haram dan kaum muslimin harus
discovered a great number of meninggalkan hubungan apapun dengan
fundamental economic notions a few perbankan konvensional. Masa ini
centuries before their official births. He dimulai kira-kira pada pertengahan
discovered the virtues and the necessity dekade 1930-an dan mengalami puncak
of a division of labor before (Adam) kemajuannya pada akhir dekade 1950-an
Smith and the principle of labor before dan awal dekade 1960-an. Pada masa itu
Ricardo. He elaborated a theory of di Pakistan didirikan bank Islam lokal
population before Malthus and insisted yang beropersai bukan pada bunga
on the role of the state in the economy bernama Mit Ghomir Local Saving.
before Keynes. The economist who Tahap ini memang masih bersifat
prematur dan coba-coba sehingga
28
dampaknya masih sangat terbatas.
M. Abdul Mannan, 1986, Islamic Economics, Meskipun demikian tahapan ini telah
Theory and Practice, Cambride: Hodder and
Stoughton, The Islamic Academy; M. Umar
mem-buka pintu lembar bagi
Chapra. 2001. What is Islamic Economics, Jeddah: perkembangan selanjutnya.
IRTI-IDB, h. 44. 2. Tahap Kedua dimulai pada akhir
29
David Jean C. Boulakia. 1971. “Ibn Khaldun: A dasawarsa 1960-an. Pada tahapan ini
Fourteenth Century Economist”. Journal of Political para ekonom Muslim yang pada
Economy. Vol. 79. No. 5 (September/October), The
University of Chieago, h. 1117118. umumnya di didik dan dilatih di

27
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

perguruan ntinggi terkemuka di Amerika sinergi konkrit antara usaha intelektual


Serikat dan Eropa mulai mencoba dan material para ekonom, pakar,
mengembangkan aspek-aspek tetentu banker, para pengusaha dan para
dari sistem moneter Islam. Mereka hartawan muslim yang memiliki
melakukan analisis ekonomi terhadap kepedulian kepada perkembangan
larangan riba (bunga) dan mengajukan ekonomi islam. pada tahapan ini sudah
alternatif perbankan yang tidak berbasis mulai didirikan bank-bank islam dan
bunga. Serangkaian konferensi dan lembaga investasi berbasis non-riba
seminar internasional tentang ekonomi dengan konsep yang lebih jelas dan
dan keuangan Islam digelar beberapa pemahaman ekonomi yang lebih mapan.
kali dengan mengundang para pakar, Bank islam yang pertama kali didirikan
ulama, ekonom baik muslim maupun adalah Islamic development bank (idb)
non-muslim. Konferensi internasional pada tahun 1975 di Jeddah, Saudi
pertama tentang ekonomi Islam digelar Arabia.
di Makkah Al Mukarromah pada tahun 4. Tahap keempat ditandain dengan
1976 yang disusul kemudian dengan pengembangan pendekatan yang lebih
konferensi internasioanal tentang Islam integratif dan sophisticated untuk
dan Tata Ekonomi Internasional yang mengembangkan keseluruhan teori dan
baru di London Moneter dan Fiksal serta praktek ekonomi Islam terutama
Perbankan Islam di berbagai negara. lembaga keuangan dan perbankan yang
Pada tahapan kedua ini muncul nama- menjadi indicator ekonomi umat.
nama ekonom muslim terkenal di
seluruh dunia Islam antara lain Prof. Dr. Tujuan utama ekonomi Islam adalah
Khurshid Ahmad yang dinobatkan merealisasikan tujuan manusia untuk
sebagai bapak ekonomi Islam, Dr. M. mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (al-
Umer Chapra, Dr. M. A. Mannan, Dr. falah), serta kehidupan yang baik dan
Omar Zubair, Dr. Ahmad An-Najjar, Dr. terhormat (al-hayah al-toyyibah).30 Ini
M. Nejatullah Shiddiq, Dr. Fahmi Khan, merupakan definisi kesejahteraan dalam
Dr. Munawar Iqbal, Dr. Muhammad pandangan islam, yang tentu saja berbeda
Ariff, Dr. Anas Zarqa dan lain-lain. secara mendasar dengan pengertian
Mereka adalah ekonom muslim yang di
didik di Barat tetapi memahami sekali
bahwa Islam sebagai way of life yang
integral dan komprehensif memiliki
sistem ekonomi tersendiri dan jika 30
Al-Qur‟an menyebut kata falah dalam 40 tempat.
diterapkan dengan baik akan mampu Falah mencakup konsep kebahagiaan dalam dua
membawa umat Islam kepada dimensi yaitu dunia dan akhirat. Kebahagiaan
kedudukan yang berwibawa umat Islam dimensi duniawi, falah mencakup tiga aspek, yaitu:
kepada kedudukan yang berwibawa di (1) kelangsungan hidup, (2) kebebasan dari
mata dunia. kemiskinan, (3) kekutan dan kehormatan.
Sedangkan dalam kebahagiaan dimensi akhirat,
3. Tahapan ketiga ditandai dengan upaya falah mencakup tiga aspek juga, yaitu: (1)
konkrit untuk mrengembangkan kelangsungan hidup yang abadi di akhirat, (2)
perbankan dan lembaga-lembaga kesejahteraan abadi, (3) berpengetahuan yang bebas
keuangan non-riba baik dalam sektor dari segala kebodohan. Falah hanya dapat dicapai
swasta maupun dalam sektor dengan suatu tatanan kehidupan yang baik dan
terhormat (hayah al-tayyibah). Lihat M. B. Hendrie
pemerintah. Tahapan ini merupakan Anto. 2003. Op.cit. h.7.

28
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

kesejahteran dalam ekonomi konvensional depan ilmu ekonomi dalam pandangan


yang sekuler dan materialistik.31 islam. Buku-Nya yang berjudul The Future
of Econmics: An Islamic Perspective, telah
Dengan demikian tujuan sistem memberikan konstribusi yang sangat positif
ekonomi islam adalah berkat dengan tujuan dalam area ini. Beliau telah melakukan
yang tidak hanya memenuhi kesejahteraan usaha yang besar untuk meng-hubungkan
hidup didunia saja (materialis) namun uga kembali ilmu ekonomi dengan moral dan
kesejahteraan hidup yang lebih hakiki keadilan, sehingga menegakkan disiplin
(akhirat). Allah SWT sebagai puncak tujuan, untuk membela nilai-nilai kemanusiaan.
dengan mengedapankan pencarian
keridloan-Nya dalam segala pola perilaku Dalam buiku tersebut, beliau
sejak dari konsumsi produksi hingga dis- melakukan kritik ilmiah dan simpatik
tribusi.32 terhadap ilmu ekonomi konvensional, dari
sudut ekonomi maupun moral. Ia
Ilmu ekonomi islam mewakili suatu mengemukakan keterbatasan dan
usaha sistematis yang dilakukan oleh para kelebihannya. Ia tidak hanya mengkritik
ekonomi muslim untuk melihat ulang tetapi juga memberikan solusi.
keseluruhan persoalan ekonomi, termasuk Pendekatannya sangat kreatif dan positif.
metodologi ilmu ekonmi dengan suatu Beliau melihat di mana suatu telah bergerak
pandangan untuk mengantarkan suatu solusi kearah yang salah dan mengajukan apa yang
baru terhadap persoalan-persoalan lma dan diperlukan untuk meluruskannya.
kini yang masih mengganggu. 33 Pendekatan Keperhtiannya tidak hanya terbatas kepada
ini masih dalam tahapan pertumbuhan dimensi moral dan sosial saja, tetapi juga
awalnya, tetapi tidak diragukan lagi bahwa mem-perkuat fondasi mikro dan ilmu
ia merupakan suatu permulaan yang ekonomi yang diperlukan untuk
menjajikan masa depan yang sangat besar memungkinkan mereka mem-perkuat
dan gemilang.34 fondasi kerangka makro dan mencapai
tujuan-tujuan sosial.
Umar Chapra, merupakan salah satu
diantara pemikir muslim yang melakukan Beliau meletakkan ilmu ekonomi
kajian sangat komprehensif mengenai masa islam dalam posisi yang tidak terpisah
31
dengan ilmu ekonomi konvensional. Beliau
Muhammad Akram Khan. 1989. “Methodology of mengkaji persoalan-persoalan ekonomi
Islamic Economics” dalam Aidit Ghazali dan Syed
Omar (eds). Readings in The Concept and
dengan kaca mata islam secara
Methodology of Islamic Economics, Petaling Jaya: komprehensif untuk mendapatkan view baru
Pelanduk Publications, h. 59; Syed Mhod. Ghazali ilmu ekonomi yang berkeadilan, peduli para
Wafa Syed Adwam Wafa et al.2005. op.cit., h. 53; etika dan nilai-nili spiritual. Kajian ini telah
M.B. Hendrie Anto. 2003. Op.cit., h. 7. menjelaskan secara singkat tetapi padat dan
32
Anas Zarqa‟. 1989. “ Islamic Economics: An
Approach to Human Welfare”, dalam Aidit Ghazali
tingkat tinggi tentang ekonomi Islam.
dan Syed Omar (eds.). Readings in The Concept penjelasan tersebut bukan merupakan suatu
and Methodology of Islamic Economics, Petaling survei dalam arti kata teknik, ia
33
Jaya: Pelanduk Publications, h.29-38. menghadirkan suatu pemandangan
Rizal Yahya. 2003. “An Analysis On Anglo Saxon mengenai konstribusi utama terhadap ilmu
Corporate Gevernance Modal Based On Islamic
Perspective” dalam ISEFID Review: Journal of The
ekonomi yang dibuat dari perspektif Islam
Islamic Economics Forum for Indonesian oleh para ekonomi islam pada abad-abad
Development, Vol. 2, No. 1, 2003, h.25 lalu.
34
Khurisd Ahmad. 2001. Op.cit., h. xx-xxi

29
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Buku ini telah memberikan konstribusi konseptual/akademis maupun aspek praktik.


pendekatan-pendekatan baru untuk Dari sisi akademis, perkembangan Ekonomi
memahami masa lalu dan merencanakan Islam di tandai dengan banyaknya lembaga-
masa depan. Pesan utama buku ini adalah lembaga pendidikan yang menawarkan
bahwa ilmu ekonomi memerlukan program pelatihan maupun mata kuliah
pengayaan moral dari perspektif Islam Ekonomi Islam, Keuangan Islam dan
sehingga ia benar-benar berguna untuk umat perbankan Syariah baik pada tingkat Sarjana
manusia dalam mencari tatanan dunia yang (S1) maupun tingkat pascasarjana (S2 dan
lebih adil. Dengan demikian, hadirnya S3). Pada tataran pendidikan formal terdapat
ekonomi Islam merupakan jawaban terhadap program studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu
ikhtiar merupakan kelanjutan Agama Islam Universitas Islam Indonesia, 35
penyempurnaan dari perkembangan
35
ekonomi konvensional. Di lingkungan UII, dalam rangka implementasi visi
Universitas Islam Indonesia untuk menjadi
Peluang Dan Tantangan Institusi universitas Islam berkualitas seperti universitas di
Pendidikan Dalam Pengembangan Negara-negara maju, dilahirkanlah Progam Studi
Ekonomi Islam FIAI UII tahun 2003/2004,
Ekonomi Islam Eksistensi Program Studi Ekonomi tuntutan
perkembangan zaman di masa mendatang yang
Perkembangan praktik ekonomi ditandai oleh kemajuan teknoligi yang sangat cepat
Islam, terutama dalam bidang keuangan dan serta tingginya tingkat turbulensiperubahan
perbankan, baik di dunia maupun di lingkungan ekonomi, sosial, budaya, dan politik,
Indonesia sangat menggembirakan. Di membutuhkan kesiapan SDM yang “paripurna” dari
tingakat dunia, sudah banyak Negara yang sisi jenjang akademik SDM yang sedemikian itu di
tandai olek kemampuananalsis dan prediksi yang
ada di industri keungan dan perbankan handal, dilator belakangi dengan bekal teoritis yang
Syariahnya. Saat ini tidak kurang dari 75 komprehensif dan disertai dengan integritas yang
negara di dunia telah mempraktekkan sistem tinggi untuk mengembangkan disiplin ilmu yang
ekonomi dan keuangan Islam, baik di Asia, diktekuninya. Berbekal pengalaman UII mengelola
Eropa, Amerika maupun Australia. pendidikan tinggi lebih dari 65 tahun diharapkann
program studi ini mampu menyediakan SDM
Demikian pula dalam bidang professional di bidang ekonomi islam. Menurut
Direktorat Jendral Pendidikan TinggiAgama Islam
akademis, beberapa universitas terkemuka di pada masa itu (Prof. Dr. Arif Furqon ), Program
dunia sedang giat mengembangkan kajian studi Ekonomi Islam pertama kali yang medapatkan
akademis tentang ekonomi Syariah. Harvard ijin oprasional dari departemen Agama RI untuk
University merupakan universitas yang aktif mengeluarkan Ijazah Sarjana Ekonomi Islam ( SEI
mengembangkan forum dan kajian-kajian )pada tahun 2003. Sebelum ijin oprasional
diberikan, Dirjen Diktis Depang RI meminta UII
ekonomi syariah. Demikian pula di Australia untuk menyelenggarakan workshop kurikulum
oleh Metwally dan beberapa Negara Eropa ekonomi islam yang hasilnya akan menjadi
seperti yang dilakukan Volker Nienhaus. pedoman untuk kurikulum prodi ekonomi Islam di
Para ilmuan ekonomi Islam, bukan saja Indonesia. Seiring dengan perkembangan praktek
kalangan muslim, tetapi juga non muslim. ekonomi Islam di Indonesia, setelah diadakan
evaluasi terhadap kurikulum 2003, ternyata
ditemukan kekurangan-kekurangan yang perlu
Perkembangan praktek Ekonomi
disempurnakan. Untuk itulah, prodi ekonomi Islam
Islam di Indonesia juga menunjukkan fakta FIAI UII melakukan pembaharuan kurikulum pada
yang meng-gembirakan. Sejak sepuluh tahun 2007 yang disempurnakan pada tahun 2009.
tahun terakhir, perkembangan diskursus Kurikulum baru telah betul-betul berupaya
Ekonomi Islam di Indonesia mendapatkan merespon perkembangan mutakhir praktik ekonomi
Islam di Indonesia baik dalam industry dan bisnis
perhatian banyak kalangan, baik dari aspek
keungan Syariah. Sejak Maret 2009, telah

30
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

SBI institute, SEBI, STEI,Yogyakarta, SDM yang sedemikian itu ditandai oleh
Jurusan ekonomi Islam STAIN Surakarta, kemampuan analisis dan prediksi yang
UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, UIN handal, di latarbelakangi dengan bekal
Yogyakarta, IAIN Medan, dan Fakultas teoritis yang komprehensif dan disertai
Ekonomi UNAIR, STEI Tazkia, dan Jurusan dengan integritas yang tinggi untuk
Timur Tengah dan Islam UI serta upaya lain mengembangkan disiplin ilmu yang
dari beberapa universitas Islam yang cukup ditekuninya. Berbekal pada tekad ini
banyak. diharapkan peranan perguruan tinggi dalam
meningkatkan kualitas SDM melalui
Pembangunan bidang pendidikan36 peningkatan kualitas pendidikan nasional
mempunyai peran strategis sebagai salah akan lebih meningkat.41
satu faktor terwujudnya kehandalan Sumber
Daya Manusia (SDM)37 yang di perlukan Di samping itu, pembicaraan
sebagai salah satu modal dasar perkembangan Ekonomi Islam juga
kesinambungan pembangunan nasional.38 dilakukan melalui kegiatan pelatihan,
Oleh karena itu, pembangunan bidang seminar, simposium, konferensi, kajian buku
pendidikan menjadi tanggung jawab semua dan kegiatan lain yang mengkaji lebih
pihak, baik pemerintah maupun swasta.39 mndalam mengenai perkem-bangan
Ekonomi Islam dan aplikasinya dalam dunia
Lebih dari itu, perkembangan zaman ekonomi dan bisnis. Diantara lembaga
di masa mendatangyang di tandai oleh pelatihan itu adalah: Tazkia Institute,
kemajuan teknologi yang sangat cepat serta Shariah Economic and Banking Institute
tingginya tingkat turbulensi perubahan (SEBI). Pusat pelatihan dan pengembangan
lingkungan ekonomi, sosial, budaya, dan sumber daya mandiri (PPSDM). Muamalat
politik, membutuhkan kesiapan SDM yang Institute, Karim Bussiness Consulting., dan
„paripurna‟ dari sisi jenjang akademik.40 Devisi Perbankan Syari‟ah Institute Bankir
Indonesia (IBI).

terakreditasi B berdasarkan SK Nomor 001/BAN-


Dalam aplikasinya, perkembangan
PT/Ak-XII/S1/III/2009. sistem Ekonomi Islam ditandai dengan
36
Untuk mengetahui bagaimana pola-pola banyaknya lembaga-lembaga Keuangan
pengembangan pendidikan di berbagai wilayah Syariah yang didirikan seperti Perbankan
dunia, bisa dibaca buku I.N. Thut (1984) berjudul Syariah, Baitul Mal Wat-Tamwil, Pasar
Educational Patterns in Contempporary Societies,
diterjemahkan oleh SPA Teamwork dengan judul
Modal Syariah, Reksadana Syariah,
pola-pola pendidikan dalam masyarakat Pengadaian Syariah, Asuransi Syariah dan
Kontemporer, diterbitkan Pustaka Pelajar tahun lembaga-lembaga lain yang dijalankan
37
2005. dengan prinsip-prinsip Syariah. Semakin
M. Enoch Markum (2007), pendidikan tinggi banyak lembaga-lembaga keuangan yamg
dalam perspektif Sejarah dan perkembangannya di
Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia,
berasaskan prinsip-prinsip dasar Syariah
helm. 4-5.
38
Djohar (2006), Pengembangan Pendidikan Dinamika Globalisasi “ dalam pendidikan Manusia
Nasional Menyongsong Msa Depan, Yogyakarta,: Indonesia. Jakarta: PT Kompas, helm. 217-225
41
Grafika Indah, helm. 5.9 dan 98-104. Haidir Putra Daulay (2004). Pendidikan Islam
39
Jusuf Amir Fisal (1995). Reorientasi Pendidikan dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,
Islam. Jakarta: Gema Insani Press, helm. 49-50 Jakarta: Prenada Media, helm 133-135. Lihat juga
40
H.A.R. Tilaar (2002), Membenahai Pendidikan Abuddin Nata (2003), Manajemen Pendidikan
Nasiolnal. Jakarta: PT Rineka Cipta, helm. 2-10 Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam Di
Lihat juga Anita Lie (2004), “ Pendidikan Dalam Indonesia. Jakarta: Prenada Media, hlm. 77-83

31
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

memberikan alternative yang lebih besar menginformasikannya kepada masyarakat


kepada masyaraakat untuk menggunakan baik melalui seminar, simposium, penulis
lembaga keuangan yang tidak berdasarkan buku maupun melalui internet serta media
sistem bunga (lembaga keuangan yang lain. Di pihak para praktisi atau pelaku
konvensional). bisnis yang relevan juga terus memperbaiki
dan menerapkan sistem Ekonomi Islam
Mencermati perkembangan ekonomi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang
Islam baik tingkat global, maupun local dibolehkan dalam melaksanakan bisnis
yang semakin pesat tersebut, dalam konteks mereka. Dengan demikian pengembangan
trend ekonomi era globalisasi, diperlukan Ekonomi Islam diharapkan dapat sejalan
suatu strategi yang lebih terarah dan jelas antara konseptual dan praktik dalam bisnis
agar ekonomi Islam semakin mendapatkan sesuai dengan tuntunan yang ada pada
tempat yang kokoh dalam perkembangan akhirnya akan terbentuk sistem Ekonomi
ekonomi masa depan, sehingga segera Islam yang betul-betul sesuai dasar prinsip-
terwujudlah era ekonomi yang moral, prinsip dasar Syariah yang digariskan.
berkeadilan, dan bertuhan.
Di pihak pemerintah, pengembangan
Berdasarkan situasi yang ada, Ekonomi Islam bisa dipacu dengan
strategi pengembangan ekonomi Islam membuat undang-undang yang digunakan
paling tidak perlu memperhatikan dua aspek sebagai landasan formal dalam menjalankan
mendasar yaitu aspek konseptual/akademis kegiatan bisnis berdasarkan sisten Ekonomi
dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam. Misal-nya momentum dan fakta
Islam. Pengembangan aspek konseptual keunggulan bank Syariah disbanding bank
lebih menekankan pada penegmbangan konvensional di Indonesia pada akhir 2006.
Ekonomi Islam sebagai ilmu atau sistem, Akhir 2006 memberikan catatan fantastik
sedangkan pengembanagn aspek tentang keunggulan sistem perbankan Islam
implementatif menekankan pada yang merupakan salah satu aspek penting
pengembangkan Ekonomi Islam yang Syariah Islam dalam bidang ekonomi di
diterapkan pada lembaga-lembaga bisnis banding perbankan konvensional.
yang menerapkan prinsip Syariah dalam
menjalankan usahanya. Kedua aspek Hal ini terlihat dari perbandingan
tersebut seharusnya dikembangkan secara beberapa aspek performance operasi sistem
bersama-sama sehingga mampu membentuk perbankan meliputi Non Performing
Sistem Ekonomi Islam yang dapat Loan/Financing (NPL/NPF),
digunakan untuk menggali potensi Financing/Loan to Deposits Ration
kemampuan masyarakat (dunia dan (FDR/LDR), simpanan bank di SBI atau
Indonesia) membangun sistem ekonomi SWBI, dan kinerjanya dalam menggerakkan
alter-natif sebagai pengganti atau pelengkap sektor rill. Kenyataan ini mestinya bisa
sistem ekonomi konvensional yang sudah menjadi landasan bagi pemerintah untuk
ada. membuat regulasi yang menjadikan bank
Syariah lebih dapat berkembang. Selain itu,
Pengembangan Ekonomi Islam terus fakta tersebut juga mestinya bisa
diusahakan dengan melibatkan berbagai “membuka” mata dan hati semua
pihak baik secara individual maupun masyarakat muslim Indonesia khususnya
kelembagaan. Para pemikir terus mencoba dan masyarakat Indonesia secara keseluruan
menggali dan membahas sistem Ekonomi untuk lebih bersungguh-sungguh
Islam secara serius dan kemudian

32
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

menerapkan Syariah Islam dalam bidang Di antar tantangan lain yang


ekonomi secara keseluruhan, karena bukti dihadapi dalam pengembangan pendidikan
empirin tentang keunggulanya, khususnya ekonomi Islam, di antaranya adalah belum
dalam aspek perbankan sudah tidak banyaknya lembaga funding yang
terbantah lagi.42 menyediakan danariset maupun beasiswa
bagi mahasiswa ekonomi Islam.43 oleh
Pada dataran global, semakin banyak karena itu perlu ada upaya yang lebih
lembaga keuangan barat yang menawarkan terarah dan sistematis serta kreatif untuk
berbagai produk keuangan syariah. menggali sumber-sumber dana alternatif
Sepertinya yang dilakukan Citigroup. agar dapat memenuhi kebutuhan untuk
Deutsche Bank. HSBC, Lloyds TBS dan mendanai pengembangan pendidikan
USB. Namun, pesatnya perkembangan ekonomi Islam. salah satu alternatifnya
keuangan syariah tersebut tidak diikuti misalnya dengan memberdayakan institusi
pertambahan jumlah sumber daya manusia waqaf, zakat, infaq dan sedekah sebagai
(SDM) berkualitas yang memadai. Belanda media pengumpulan charitable fund untuk
dan Rusia juga mengembangkan perbankan kepentingan maslahah amah umat Islam.
Syariah.
Abbas Mirakhor mengusulkan agar
Mencermati fenomena tersebut, pendekatan dalam pengkajian ekonomi
strategi pengembangan Ekonomi Islam tidak Islam (dalam Institusi pendidikan) juga
cukup dilakukan melalui pendidikan menggunakan pendekatan hermenetik.
Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi. Bahkan Pendekatan ini berbeda dengan tafsir, karena
materi dasar ekonomi Islam perlu mulai sifat hermenetik adalah the process of
diajarkan di tingkat Sekolah Menengah, baik extracting economic meaning from the first
tingkat pertama maupun atas. Mata pelajaran order interpretation.44 Dengan pendekatan
ekonomi di sekolah menengah tersebut ini diperkirakan ekonomi Islam ke depan
harus memasukkan sub bahasa ekonomi akan kaya dengan teori-teori ekonomi yang
Islam dalam proses pembelajarannya. betul-betul berbasis Al Quran dan Sunnah.
Dimasukkannya pelajaran Ekonomi Islam Di antara tantangan lain yang dihadapi
pada peringkat sekolah menengah, maka dalam pengembangan ekonomi Islam di
konsep dan karakteristik Ekonomi Islam Indonesia adalah kurangnya pemahaman
dapat dikenalakan lebih dini sehingga masyarakat terhadap sistem keuangan dan
masyarakat luas akan lebih mengenal dan perbankan syariah . hal tersebut terlihat dari
memahami penerapan sistem Ekonomi Islam belum banyaknya masyarakat yang
tersebut. Dengan demikian pada tingkat mengakses layanan perbankan konvensional.
perguruan tinggi, pengejaran ekonomi Islam Untuk itu diperlukan strategi sosialisasi
tidak mulai dari tingkat yang mendasar, yang lebih jitu kepada masyarakat. Bahkan
langsung bisa manuju pada yang lebih kalau perlu diberlakukan bulan kampanye
advance, sehingga untuk mewujudkan SDM ekonomi Islam di masyarakat. Hal ini
ekonomi Islam yang berkualitas akan lebih misalnya ditempuh dengan cara membangun
terjangkau. kesepakatan semua takmir masjid di
Indonesia untuk secara serentak tema

43
Abbas Mirakhor, 2007. A Note on Islamic
42
A. Riawan Amin. 2006. “Reorentasi Kebijakan Economics, Jeddah: Islamic Research and Training
Perbankan”, Artikel dalam HU nasional Republika, Institute, h. 23.
44
4 Desember 2006. Ibid., h. 18

33
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

khutbah jumat pada bulan tertentu adalah akan semakin siap dan memadai untuk
khusus bicara tentang ekonomi Islam. Jadi melahirkan SDM berkualitas dalam bidang
ada semacam gerakan nasional yang ekonomi Islam.
berproses di masjid sebagai serta pendidikan
umat dengan mengusung tema bulan Daftar Pustaka
ekonomi Islam.
Adnan, Muhammad Akhyar dan
Penutup Muhammad. 2002. “Pengembangan
Kurikulum Ekonomi Islam di
Dari berbagai penjelasan di atas Perguruan Tinggi Agama Islam.
dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi Proceedings”. Simposium Nasional
konvensional tidak hanya mempunyai 1 Sistem Ekonomi Islam. Pusat
kelemahan tetapi juga kelebihan-kelebihan. Pengkajian dan Pengembangan
Kelemahannya terutama terletak kepada Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi
paradigma sekulernya yang memisahkan Universitas Islam Indonesia,
antara ekonomi positif dan normative, Yogyakarta.
ketiadaan hubungan yang kokoh antara
ekonomi mikro dan makro, pengabaian Ahmad, Khurdis. 2001, “Kata Pengantar”
nilai-nilai moral dan etika dalam fungsi dalam Umer Chapra. 2001, Masa
deskriptif dan prediktifnya. Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah
Tinjauan Islam/The Future Of
Kelebihannya adalah kepada Economics: An Islamic Perspektive.
sophistificated-nya pencapaian teori-teori Ikhwan Abidin Basri (terj). Jakarta:
ekonomi konvensional dengan model-model Gema Insani Press.
matematik dan kalkulus. Era globalisasi dan
fenomena trend perkembangan ilmu Ali, Mohammad Daud. 1988. Sistem
ekonomi telah melahirkan banyak peluang Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf.
sekaligus tantangan, terutamanya dalam Jakarta: Penerbit Universitas
upaya pengembangan ekonomi Islam. Indonesia.

Oleh karena itu, pengembangan Anto, M.B. Hendrie. 2003. Pengantar


ekonomi Islam kedepan, selain perlu juga Ekonomika Mikro Islami.
memanfaatkan pendekatan-pendekatan baru Yogyakarta: EKONOSIA Baldwin,
yang kreatif dan inovatif untuk betul-betul R,W. 1966. Social Justice. London:
dapat mewujudkan ekonomi Islam yang Pargamon Press Joseph G.
rahmatan lil‟alamin dalam berbagai Eisenhauer, “Economic Models Of
aspeknya. Di antaranya adalah melalui Sin and Remorse: Some Simple
pendidikan ekonomi Islam, baik pendidikan Analytics”, Review of Sosial
formal maupun nonformal. Tentu yang Economy, Vol. LXII, No.2, June
diandalkan untuk dapat melahirkan SDM 2004.
berkualitas dalam bidang ekonomi islam
Boulakia, David Jeann C. 1971. “Ibn
adalah pendidikan formal, tidak hanya
Khaldun: A Fourteenth Century
diperguruan tinggi, tetapi juga jenjang
Economist”, Journal of Political
pendidikan dibawahnya. Mencermati
Economy, Vol. 79, No. 5,
perkembangan pendidikan ekonomi Islam
(September-October), The
sebagaimana paparan di atas, layaklah kiya
University of Chicago.
optimis bahwa pendidikan ekonomi Islam

34
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Buarque, Christofam. 1993. The End of Economical, Ethical Choice in


Economics: Ethics and Disorder of Economics and Management.
Progress. London: Zed Books London: Springer-Verlag
Chapra, M. Umar. 2001. What Is Islamic Leimgruber, Walter. 2004. Between Global
Economics. Jeddah: IRTI-IDB. and Local. Aldershot (England):
Ashgate Publishing Limited.
Choudoury, Masudul Alam. 1989. The
Paradigm of Humanomics. Bangi: Mannan, M. Abdul. 1986. Islamic
UKM Effendi, Rustam. 2003. Economics, Theory and Practice.
Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Cambride: Hodder and Stoughton,
Magistra Insania Perss. The Islamic Academy.
Etzioni, Amitay. 1988. The Moral Manzoor, S. Parvez. 2004. “Book Review
Dimensioan: Towards a New „Islam in the Era of Globalization:
Economics. New York: McMillan. Muslim Attitudes Towards Modernity
and Indentity” oleh Johan Meuleman
Gorringe, Timothy. 1999. Fair Shares: (ed.) 2002. London:
Ethics and The Global Economy. RourledgeCurzon, Journal of Islamic
Slovenia: Thames & Hudson. Studies. Vol. 15, No. 2, Mei 2004.
Oxford: Oxford Centre For Islamic
Gregory, Paul R dan Robert C Stuart. 1981.
Studies.
Comparative Economic System.
Boston: Houghton Miffin Company. Mirakhor, Abbas. 2007. A Note on Islamic
Economics. Jeddah: Islamic
Hafidhuddn, Didin. 2002. Zakat dalam
Research and Training Institute.
Perekonomian Modern. Jakarta:
Gema Insani Press. Moten, Abdul Rashid. 2005. “Modenization
and The Process of Globalization:
Hakim, Arif Rahman. 2004. “Meninjau
The Muslim Experience and
Ulang Aspek Humanisme dalam
Responses”, dalam K.S. Nathan dan
Teori Ekonomi”. Jurnal Balairung,
Mohammad Hashim Kamali (eds.).
Edisi 37, XVIII, 2004.
Islam in Southeast Asia: Political,
Hamilton, Clive. 1994. The Mystic Social and Strategiec Challenges for
Economist.Australia: Hamilton the 21st Century, Singapura: Institute
of Southeast Asian Studies.
Khan, Muhammad akram. 1989.
“Methodology of Islamic Mubyarto. 2002. “Penerapan Ajaran
Economics” dalam Aidit Ghazali dan Ekonomi Islam di Indonesia”. Jurnal
Syed Omar (eds), Readings in The Ekonomi Pancasila. Th.1 No.1 maret
Concept and Methodology of Islamic 2001.
Economics, Petaling Jaya: Pelanduk http://www.ekonomirakyat.ora/edisi1
Publications. /artikel4.htm.

Koslowski, Peter. 1993. “The Business of Pronk, Jan. 2001. “Globalization: A


Business is Ethical Businees” dalam Developmental Approach”, dalam
Peter Koslowski dan Shionoya. Jan Nederveen Pieterse (ed.). Global
1993. The Good and The
35
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36

Futures, Shaping Clobalization. Ekonomi Islam. Pusat Pengkajian


London: Zed Books dan Pengembangan Ekonomi Islam,
Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Rose, Collin dan Malcolm J. Nicholl. 1997. Indonesia. Yogyakarta.
Accelerated Learning for The 21st
Century. New York: Dilacorte Press. Wafa, Syed Mohd. Ghazali Wafa Syed
Adwam et.all. 2005. Pengantar
Rothschild, Kurt W. 1993. Ethics and Perniagaan Islam, Petaling Jaya:
Economic Theory. Cambridge: Pearson Malaysia Sdn. Bhd.
Edward Elgar.
Yahya, Rizal. 2003. “An Analysis on Anglo
Siddiqi, Muhammad Nejatullah. 1991. Saxon Corporate Governance Model
Islamic Economic Thought: Based on Islamic Perspective”.
Foundations, Evolution and Needed ISEFID Journal Of The Islamic
Direction. dalam Abul Hasan M. Economic Forum For Indonesian
Sadeq et.al (eds.). Development and Development. Vol. 2, No. 1.
Finance in Islamic. Petaling Jaya:
International Islamic University Zajac, Edward E. 1995. Political Economy
Press. of Fairness. London: MIT Press.
Syarif, Djohan. 2002. “Prospek, Tantangan Zarqa‟, Anas. 1989. Islamic Economics: An
dan Bagaimana Mengajarkan Approach to Human Welfare. dalam
Ekonomi Islam di Perguruan Aidit Ghazali dan Syed Omar (eds.).
Tinggi”, dalam Adnan dan Readings in The Concept and
Muhammad. dalam Proccedings Methodology of Islamic Economics.
Simposium Nasional 1 Sistem Petaling Jaya: Pelanduk Publica
tions.

36

Anda mungkin juga menyukai