Peluang Dan Tantangan Institusi Pendidikan Ekonomi
Peluang Dan Tantangan Institusi Pendidikan Ekonomi
Masrur Huda
Sekolah Tinggi Ekonomi Syariah Al Falah Gresik, Indonesia
asjhadimasrur@gmail.com
Abstrak
Keyword: Perkembangan Islam, Institusi, Sumber Daya Manusia, Dan Ekonomi Global
19
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
hampir 40 lembaga keuangan syariah. sumber lainnya yang dianggap relevan. Sifat
Siddiqi menyebutkan, berdasarkan data penelitian dalam tulisan ini adalah penelitian
tersebut, lembaga keuangan syariah dunia kualitatif yang menguraikan tentang peluang
terbukti masih membutuhkan penambahan dan tantangan institusi pendidikan ekonomi
jumlah pakar syariah lebih banyak. Islam dalam konteks trend ekonomi global.
Adapun yang menjadi sumber data
Saat ini, terdapat sekitar 300 dalam penelitian ini adalah data sekunder
lembaga keuangan syariah di dunia. Mereka yang bersumber dari beberapa rujukan
tersebar lebih di 75 negara. Pada awal tahun, literatur yang telah disajikan, kemudian
nilai aset mereka diestimasi mencapai digunakan dan diolah oleh peneliti, dan
sekitar 300 miliar dolar AS. Nilai asset di selanjutnya memberikan penjabaran dari
proyeksi akan tumbuh cukup signifikan data yang telah disajikan tersebut. Untuk
dalam beberapa tahun mendatang dipicu teknik pengumpulan data yang digunakan
tingginya permintaan pasar atas produk adalah melalui beberapa informasi data dari
keungan syariah. Situs literatur yang telah disajikan, terkait dengan
www.researchandmarkets.com, melansir peluang dan tantangan institusi pendidikan
hasil penelitian mengenai perkembangan ekonomi Islam dalam konteks trend
keuangan syariah global. Berdasarkan ekonomi global, kemudian data tersebut
penelitian itu, perbankan syariah merupakan diolah dan dijabarkan.
industry keuangan di dunia dengan tingkat
pertumbuhan paling cepat. Walaupun Adapun teknik analisis data yang
demikian, jika disbanding dengan lembaga digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu
keuangan konvensional masih sangat jauh menjabarkan dari data yang telah
market sharenya. Misalnya di Indonesia dikumpulkan terkait peluang dan tantangan
market share perbankan Syariah masih di institusi pendidikan ekonomi Islam dalam
bawa 3% dari perbankan nasional. konteks trend ekonomi global. Kemudian
memberikan gambaran dan menjabarkan
Akan tetapi, kebutuhan SDM dari hasil yang telah diperoleh.
ekonomi Islam yang benar-benar berkualitas
merupakan kebutuhan pokok dan mendesak Trend Ekonomi Global
untuk mendorong pengembangan ekonomi
Islam lebih kencang lagi. Untuk itu, Era globalisasi (the age of
eksistensi institusi pendidikan ekonomi globalization),dalam beberapa literature
Islam merupakan keniscayaan. Dalam dinyatakan bermula pada decade 1990-an.1
makalah ini akan dipaparkan dernand SDM Era ini ditandai, diantaranya dengan adanya
ekonomi berkualitas, eksistensi fenomena penting dalam bidang ekonomi.
perkembangan trend ekonomi global.
1
Metode Penelitian Globalization is accepted as one of the fundamental
of the processes that characterize the contemporary
Jenis penelitian yang digunakan world, a process leading towards an inereasingly
strong interdependence between inereasingly large
dalam tulisan ini adalah penelitian pustaka
parts of the world. S. Parvez Manzoor, 2004.
(library research) yang bersumber dari “Book Review „Islam is the Era of Globalization:
beberapa literatur yang berkaitan dengan Muslim Attitudes Towards Modernity and Identity”
ekonomi Islam dan perbankan syariah. oleh Johan Meuleman (ed.). 2002. London:
Beberapa sumber dijadikan rujukan dalam Routledge Curzon, dimulai dalam Journal of
Islamic Studies, Vol. 15, No. 2, Mei 2004, Oxford:
penelitian ini seperti buku, majalah dan
Oxford Centre for Islamic studies, h,280
20
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
21
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
Perbedaan Ekonomi Baru dengan filosofis yang sama. Esensi penting dari
ekonomi lama (sebelumnya) pada dasarnya paradigma Ekonomi Modern adalah (1)
lebih pada paradigm dalam melaksanakan Pengetahuan merupakan suatu di antara
atau mengelola dan mengembangkan sumber daya terpenting dalam
aktivitas ekonomi. Ekonomi Baru sangat pembangunan; (2) Kemampuan inovasi
sarat dengan dinamika perubahan yang semakin menentukan keberhasilan
cepat, aktivitas yang seolah tanpa batas bisnis/ekonomi; (3) Kopentensi merupakan
(borderless), dan jaringan yang menjadi pola basis untuk fokus aktivitas produktif; (4)
hubungan keseharian yang menentukan Jaringan/keterkaitan rantai nilai menjadi
bagaimana proses nilai tambah dilakukan, pola aktivitas ekonomi terbaik; (5) Faktor
serta bagaimana keterkaitan dan daya saing lokalitas semakin menentukan (keungulan
dibangun dan dipertahankan. Terlebih dalam tata persaingan global semakin
penting lagi sebenarnya adalah bahwa ditentukan oleh kemampuan bersaing
pengetahuan (knowledge) dan inovasi dengan bertumpu pada potensi ter baik
dianggap sebagai pendorong utama (the lokal).7
driving force) bagi Ekonomi Baru.
Kenyataan ini memang untuk sementara ini Catatan Kegagalan Ekonomi Kapitalis
lebih signifikan terjadi di Negara ekonomi Dan Lahirnya Mazhab Positif Ekonomi
maju. Global
22
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
23
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
Capitalism (1904-1905) orang yakin adanya kritik tentang pembagian makro dan itu
hubungan erat antara (ajaran-ajaran) agama tidak tuntas.19
dan etika kerja, atau antara penerapan ajaran
agama dengan pembangunan ekonomi. Sehubungnya dengan banyaknya
Weber memang, mulai dengan analisis aaran kritik terhadap ekonomi konvensional
agama Protestan (dan Katolik), meskipun kapitalistik, saat ini telah muncul berbagai
menjelang, akhir hayatnya dibahas pula madzab ekonomi positif kritis,20 diantaranya:
agama Cina (1915, Taoisme dan
1. Grant Economices yang menyatakan
Confucianisme). India (1916 Hindu dan
bahwa perilaku altruistic tidak mesti
Budha). dan Yudaisme (1917).17
dianggap dan altruism. Menyamakan
Sementara Kurt W. Rothsehild atau menyederhanakan perilaku rasional
memberikan salah satu metode penyelesaian hanya dengan mementingkan diri sendiri
problem etika dalam ekonomi. Beliau adalah tidak realistic.
menyatakan bahwa fairness (sebagai salah 2. Ekonomi humanistic yang menekankan
satu kategori etika) dapat menjadi jembatan perlunya pembentukkan asas-asas
penghubung antara keadilan dan efesiensi humanissmenya untuk mendorong
dalam ilmu ekonomi. Walaupun mungkin kesejahteraan manusia dengan mengakui
akan terjadi penyim-pangan yang sedikit dan mengintegrasikan nilai-nilai
dari yang diidealkan, akan tetapi konflik kemanusiaan dasar. Madzab ini tidak
dasar antara nilai-nilai etika dan ekonomi menganut utilitaliarisme kuno tetapi
hanya dapat didamaikan dengan baik psikologi humanistic.
melalui cara ini18. 3. Ilmu Ekonomi sosial yang mencakup
usaha untuk revolusi teori ekonomi
Lain halnya dengan Edward E. dipadukan dengan pertimbangan-
Zajac, dalam buku Political Economy of pertimbangan moral. Menurut Amartya
Fairnes, beliau menjelaskan beberapa teori Sen (2001), menjauhkan ilmu ekonomi
keadilan ekonomi baik yang bersifat dari etika berarti telah mengerdilkan
normatif maupun positif ekonomi seperti ilmu ekonomi welfare dan juga
John Rowls‟ Theory of Justice, Robert melemahkan basis deskriptif dan
Nozick Theory of superfainess (normatif) prediktif ilmu ekonomi. Hausaman,
dan Perceived Economic Justice in Public salah satu pendukung paham ini, suatu
Utility Regulation (positif) dan sebagainya. pereko-nomian yang secara aktif
Perbincangan dalam buku ini selalu melakukan kritik diri sendiri dengan
mengkaitkan antara makro dan mikro aspek-aspek moral akan menjadi lebih
ekonomi, karena sumber persoalan moral menarik, lebih bersinar, dan lebih
dalam ekonomi,diantaranya karena tidak bermanfaat.
mesranya link antara antara makro dan 4. Ilmu ekonomi institusional yang
mikro ekonomi. Ini seperti telah banyak di beranggapan bahwa perilaku manusia
dipengaruhi oleh berbagai lembaga yang
saling berkaitan seperti sosial, ekonomi,
17
Mubyarto. 2002. “Penerapan Ajaran Ekonomi politik, dan agama.
Islam Di Indonesia” dalam Jurnal Ekonomi
Pancasila, Th. 1-No. 1- Maret 2002,
19
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_1/artikel4.htm Edwerd E. Zajac. 1995. Political Economy of
. Fairness. London: MIT Press
18 20
Kurt W. Rothsehild. 1993. Ethis and Economic M.B. Hendrie Anto. 2003. Pengantar Ekonomika
Theory. Cambridge: Edward Elgar, h.152 Mikro Islam. Yogyakarta: EKONISIA, h. 16
24
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
Kesulitan yang dihadapi oleh ilmu ekonomi dan makro ekonomi. Kurangnya
eko-nomi konvensional telah diuji oleh mata rantai penghubung antara mikro
sejumlah pakar ekonomi terkemuka dalam ekonomi dan makro ekonomi telah
suatu kajian, Economices in The Future: menimbulkan ketidak puasan di kalangan
Towards a New Paradigm.21 Konsensus para ahli ekonomi. Justeru dalam
yang muncul dari buku ini adalah bahwa kenyataannya seakan-akan terjadi
yang diperlukan untuk menyelamatkan ilmu pertengkaran antara mikro ekonomi dan
ekonomi dari krisis yang sedang dialaminya, makro ekonomi. Analisis mikro ekonomi
bukanlah dengan melakukan penafsiran teori yang didasarkan kepada kebebasan individu
ini atau teori itu atau melakukan perubahan- terlebihan memberi perhatian lebih kepada
perubahan dalam paradigma ilmu ekonomi, efisiensi dengan pareto, tetapi tidak
tetapi yang diperlukan adalah mengubah memperhatikan realisasi tujuan-tujuan
paradigma itu sendiri dan bergerak menuju makro ekonomi yang didasarkan kepada
paradigma baru dimana problem-problem pandangan dunia agama, yang menuntut
ekonomi tidak dikaji secara terpisah, tetapi pengekangan kepentingan diri sendiri.
dikaji dalam konteks keseluruhan sistem
sosial, dimana ide-ide, visi masyarakat, dan Dalam konteks problem tersebut,
nilai-nilai moral tidak disembunyikan, tetapi nilai-nilai moral/etika mempunyai
mendapatkan tempat dalam parameter yang kemampuan membantu tugas ini, karena ia
mempengaruhi proses pembuatan keputusan bisa dipergunakan untuk menciptakan
ekonomi.22 keharmonisan sosial dengan cara mereduksi
kesenjangan antara kepentingan individu
Perekonomian modern telah gagal dan sosial dalam mendorong penggunaan
untuk menjamin keadilan distributif, sumber-sumber daya langka selaras dengan
pertumbuhan yang berkesinambungan, keperluan untuk mewujudkan tujuan.24
pembangunan manusia yang seimbang, dan
keharmonisan sosial. Hubungan antara nilai- Pasar tidak mempunyai kemampuan
nilai moral, keputusan ekonomi dan gelagat untuk melaksanakan tugas itu, Pasar perlu
individu telah mengalami goncangan pada dilengkapi dengan nilai-nilai moral yang
masa ekonomi konvensional kapitalis. membantu mengarahkan preferensi individu
supaya selaras dengan tujuan-tujuan
Menurut Umar Chapra,23 revolusi humanitarian. Tujuan yang sedemikian, sulit
ilmiah dalam ekonomi konvensional tidak dicapai tanpa adanya reformasi pada tingkat
komplit sehingga menyebabkan tiadanya individu dan sosial yang seirama dengan
mata rantai yang tegas antara mikro nilai-nilai moral.25
21
Sebagaiman dikutip Khursid Ahmad dalam ”Kata Persoalanya adalah dari mana nilai-
Pengantar” buku Umer Chapra, The Futur of nilai moral dalam ekonomi itu diambil, agar
Economics: An Islamic Perspective. op.cit., h.xix siapapun yang melanggarnya dapat
22
Lihat pula pendedahan Peter Koslowski. 1993. dihukum. Apakah ekonomi sosial dan
“The Business of Business is Ethical Business”
dalam Peter Koslowski dan Shionoya. 1993. The
24
Good and The Economical, Ethical Choice in Untuk mendapatkan maklumat lebih lengkap
Economies and Management, London: Springer- tentang penggunaan sumber-sumber daya langka
Verlag, h. 4 agar selaras dengan keperluan untuk mewujudkan
23
Umer Chapra. 2001. Masa Depan Ilmu Ekonomi: tujuan pengeluaran dalm Islam. lihat Rustam
Sebuah Tinjauan Islam/The Future of Economics: Effendi. 2003. Produksi dan Islam. Yogyakarta:
An Islamic Perspective. Ikhwan Abidin Basri (terj.) Magistra Insania Press.
25
Jakarta: Gema Insani Press, h. 33 Umer Chapra. 2001. op.cit, h. 34
25
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
beberapa mazhab positif lainnya dapat umum dapat dikatakan sebagai divine
menyediakannya? Apakah dari moralitas economics. Cerminan watak “ketuhanan”
sosial? Mungkin jawabannya adalah tidak. ekonomi Islam bukan pada aspek pelaku
Karena moralitas social bergantung kepada ekonominya. - sebab pelakunya pasti
standar yang disepakati sebagai konsensus manusia - - tetapi pada aspek aturan atau
yang diterima sebagai aksioma yang hampir sistem yang harus dipedomani oleh para
tidak bisa didiskusikan lagi. Utilitarianisme pelaku ekonomi. Ini didasarkan pada
dan kontrak sosial tidak mempunyai potensi keyakinan bahwa semua faktor ekonomi
dapat menyediakan nilai-nilai yang diterima termasuk diri manusia pada dasarnya adalah
oleh semua orang. kepunyaan Allah, dan kepada Nya (kepada
aturaNya) di kembalikan segala urusan. 27
Oleh karena itu, pembincangan
tentang sumber nilai ini membawa kepada Sebagai ekonomi yang ber-Tuhan
satu pembahasan tentang ekonomi Islam, maka Ekonomi Islam – meminjam istilah
baik yang berhubungan dengan peradigma, dari Ismail Al Faruqi - - mempunyai sumber
tujuan dan metode. Ini bukan bermakna “nilai-nilai normatif – imperatif “, sebagai
akan menghapus teori-teori dari karya yang acuan yang meningkat. Dengan mengakses
shophistieated dalam ekonomi konvensional, kepada aturan Ilahiah, setiap perbuatan
akan tetapi menyempurnakan revolusi manusia mempunyai nilai moral dan ibadah.
ilmiah yang dilakukan oleh ilmu ekonomi Setipa tindakan manusia tidak boleh lepas
konvesional.26 Kenapa ekonomi Islam? dari nilai, yang secara vertical merefleksikan
Jawaban ringkasnya karena peluang untuk moral yang baik, dan secara horizontal
menciptakan suatu consensus dalam dunia memberi manfaat bagi manusia dan
muslim lebih besar jika bahasan masalah makhluk lainnya.
dilakukan dalam kerangka pandangan dunia
Islam. Ekonomi Islam pernah tidak populer
sama sekali. Kepopuleran ekonomi Islam
Ekonomi Islam: Trend Baru Yang bisa dikatakan masih belum lama. Oleh
Universal karena itu, seiring muncul pertanyaan,
apakah ekonomi Islam adalah baru sama
Tidak bisa dipungkiri, bahwa sekali? Jika melihat pada sejarah dan makna
sebutan ekonomi Islam melahirkan kesan yang terkandung dalam ekonomi Islam, ia
yang beragam. Bagi sebagian kalangan, kata bukan sistem yang baru. Argument untuk
“Islam” memposisikan Ekonomi Islam pada hal ini antara lain:
tempat yang sangat eksekutif, sehingga
menghilangkan nilai kefitrahannya sebagai 1. Islam sebagai agama samawi yang
tatanan bagi semua manusia (rahmatan paling mutakhir adalah agama yang
lil‟alamin). Bagi lainnya, ekonomi Islam dijamin oleh Allah kesempurnaannya,
digambarkan sebagai ekonomi hasil racikan seperti ditegaskan Allah dalam surat Al-
antara aliran kapitalis dan sosialis, sehingga Maidah (5):3. Di sisi lain, Allah SWT
ciri khas spesifik yang dimiliki oleh juga telah menjamin kelengkapan isi Al-
ekonomi Islam itu sendiri hilang. Qur‟an sebagai petunjuk bagi umat
manusia yang beriman menjalankan
Umar Chapra menyebut ekonomi perannya sebagai khalifah Allah dimuka
Islam dengan Ekonomi Tauhid. Tapi secara
26 27
Ibid., h. 44 QS Ali Imran; 109
26
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
bumi. Hal ini ditegaskan Allah SWT rediscovered mechanisms that he hand
dalam firmannya QS Al-An‟am (6):38. already found are too many named.”
2. Sejarah mencatat bahwa umat islam Ketiga argumen dan indikator di atas
pernah mencapaai zaman keemasan, dapat dipakai sebagai pendukung yang amat
yang tidak dapat disangkal siapapun. meyakinkan bahwa sistem ekonomi Islam
Dalam masa itu, sangat banyak bukanlah hal baru sama sekali. Namun patut
konstribusi sarjana muslim yang tetap diakui bahwa sistem yang pernah berjaya ini
sangat diakui oleh semua pihak dalam pernah tenggelam dalam masa yang cukup
berbagai bidang ilmu sampai saat ini, lama, dan sempat dilupakan oleh sementara
seperti matematika, astronomi, kimia, pihak, karena kuatnya dua sistem yang
fisika, kedokteran, filsafat dan lain pernah berebut simpati dunia yaitu sistem
sebagainya. Sejarah juga membuktikan, kapitalisme dan sosialisme.
bahwa sulit diterima akal sehat sebuah Sistem ekonomi Islam mengalami
kemajuan umat dengan begitu banyak perkembangan sejarah baru pada era
konstribusi dalam berbagai lapangan modern. Menurut Khurshid Ahmad, yang
hidup dan bidang keilmuan tanpa dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, ada
didukung lebih awal dari kemajuan di empat tahap perkembangan dalam wacana
lapangan ekonomi. pemikiran ekonomi Islam, yaitu:
3. Sejarah juga mencatat banyak tokoh 1. Tahapan Pertama, dimulai ketika
ekonomi muslim yang hidup dan sebagian ulama, yang tidak memiliki
Berjaya di zamannya masing-masing, pendidikan formal dalam bidang ilmu
seperti Tusi, Al-Farabi, Abu Yusuf, Ibnu ekonomi namun memiliki pemahaman
Taimiyah, Al-Maqrizi, Syah Waliyullah, terhadap persoalan-persoalan sosio-
Ibnu Khaldun, dan lain-lain.28 Bahkan ekonomi pada masa itu, mencoba untuk
yang disebut terakhir (Ibnu Khaldun) menuntaskan persoalan bunga. Mereka
diakui oleh David Jean Boulakia29 berpendapat bahwa bunga bank itu
sebagai berikut: “Ibn Khaldun haram dan kaum muslimin harus
discovered a great number of meninggalkan hubungan apapun dengan
fundamental economic notions a few perbankan konvensional. Masa ini
centuries before their official births. He dimulai kira-kira pada pertengahan
discovered the virtues and the necessity dekade 1930-an dan mengalami puncak
of a division of labor before (Adam) kemajuannya pada akhir dekade 1950-an
Smith and the principle of labor before dan awal dekade 1960-an. Pada masa itu
Ricardo. He elaborated a theory of di Pakistan didirikan bank Islam lokal
population before Malthus and insisted yang beropersai bukan pada bunga
on the role of the state in the economy bernama Mit Ghomir Local Saving.
before Keynes. The economist who Tahap ini memang masih bersifat
prematur dan coba-coba sehingga
28
dampaknya masih sangat terbatas.
M. Abdul Mannan, 1986, Islamic Economics, Meskipun demikian tahapan ini telah
Theory and Practice, Cambride: Hodder and
Stoughton, The Islamic Academy; M. Umar
mem-buka pintu lembar bagi
Chapra. 2001. What is Islamic Economics, Jeddah: perkembangan selanjutnya.
IRTI-IDB, h. 44. 2. Tahap Kedua dimulai pada akhir
29
David Jean C. Boulakia. 1971. “Ibn Khaldun: A dasawarsa 1960-an. Pada tahapan ini
Fourteenth Century Economist”. Journal of Political para ekonom Muslim yang pada
Economy. Vol. 79. No. 5 (September/October), The
University of Chieago, h. 1117118. umumnya di didik dan dilatih di
27
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
28
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
29
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
30
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
SBI institute, SEBI, STEI,Yogyakarta, SDM yang sedemikian itu ditandai oleh
Jurusan ekonomi Islam STAIN Surakarta, kemampuan analisis dan prediksi yang
UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, UIN handal, di latarbelakangi dengan bekal
Yogyakarta, IAIN Medan, dan Fakultas teoritis yang komprehensif dan disertai
Ekonomi UNAIR, STEI Tazkia, dan Jurusan dengan integritas yang tinggi untuk
Timur Tengah dan Islam UI serta upaya lain mengembangkan disiplin ilmu yang
dari beberapa universitas Islam yang cukup ditekuninya. Berbekal pada tekad ini
banyak. diharapkan peranan perguruan tinggi dalam
meningkatkan kualitas SDM melalui
Pembangunan bidang pendidikan36 peningkatan kualitas pendidikan nasional
mempunyai peran strategis sebagai salah akan lebih meningkat.41
satu faktor terwujudnya kehandalan Sumber
Daya Manusia (SDM)37 yang di perlukan Di samping itu, pembicaraan
sebagai salah satu modal dasar perkembangan Ekonomi Islam juga
kesinambungan pembangunan nasional.38 dilakukan melalui kegiatan pelatihan,
Oleh karena itu, pembangunan bidang seminar, simposium, konferensi, kajian buku
pendidikan menjadi tanggung jawab semua dan kegiatan lain yang mengkaji lebih
pihak, baik pemerintah maupun swasta.39 mndalam mengenai perkem-bangan
Ekonomi Islam dan aplikasinya dalam dunia
Lebih dari itu, perkembangan zaman ekonomi dan bisnis. Diantara lembaga
di masa mendatangyang di tandai oleh pelatihan itu adalah: Tazkia Institute,
kemajuan teknologi yang sangat cepat serta Shariah Economic and Banking Institute
tingginya tingkat turbulensi perubahan (SEBI). Pusat pelatihan dan pengembangan
lingkungan ekonomi, sosial, budaya, dan sumber daya mandiri (PPSDM). Muamalat
politik, membutuhkan kesiapan SDM yang Institute, Karim Bussiness Consulting., dan
„paripurna‟ dari sisi jenjang akademik.40 Devisi Perbankan Syari‟ah Institute Bankir
Indonesia (IBI).
31
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
32
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
43
Abbas Mirakhor, 2007. A Note on Islamic
42
A. Riawan Amin. 2006. “Reorentasi Kebijakan Economics, Jeddah: Islamic Research and Training
Perbankan”, Artikel dalam HU nasional Republika, Institute, h. 23.
44
4 Desember 2006. Ibid., h. 18
33
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
khutbah jumat pada bulan tertentu adalah akan semakin siap dan memadai untuk
khusus bicara tentang ekonomi Islam. Jadi melahirkan SDM berkualitas dalam bidang
ada semacam gerakan nasional yang ekonomi Islam.
berproses di masjid sebagai serta pendidikan
umat dengan mengusung tema bulan Daftar Pustaka
ekonomi Islam.
Adnan, Muhammad Akhyar dan
Penutup Muhammad. 2002. “Pengembangan
Kurikulum Ekonomi Islam di
Dari berbagai penjelasan di atas Perguruan Tinggi Agama Islam.
dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi Proceedings”. Simposium Nasional
konvensional tidak hanya mempunyai 1 Sistem Ekonomi Islam. Pusat
kelemahan tetapi juga kelebihan-kelebihan. Pengkajian dan Pengembangan
Kelemahannya terutama terletak kepada Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi
paradigma sekulernya yang memisahkan Universitas Islam Indonesia,
antara ekonomi positif dan normative, Yogyakarta.
ketiadaan hubungan yang kokoh antara
ekonomi mikro dan makro, pengabaian Ahmad, Khurdis. 2001, “Kata Pengantar”
nilai-nilai moral dan etika dalam fungsi dalam Umer Chapra. 2001, Masa
deskriptif dan prediktifnya. Depan Ilmu Ekonomi: Sebuah
Tinjauan Islam/The Future Of
Kelebihannya adalah kepada Economics: An Islamic Perspektive.
sophistificated-nya pencapaian teori-teori Ikhwan Abidin Basri (terj). Jakarta:
ekonomi konvensional dengan model-model Gema Insani Press.
matematik dan kalkulus. Era globalisasi dan
fenomena trend perkembangan ilmu Ali, Mohammad Daud. 1988. Sistem
ekonomi telah melahirkan banyak peluang Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf.
sekaligus tantangan, terutamanya dalam Jakarta: Penerbit Universitas
upaya pengembangan ekonomi Islam. Indonesia.
34
JURNAL AL SYIRKAH (Jurnal Ekonomi Syariah)
Volume 1 Nomor 1 April 2020 19-36
36