Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS LEVERAGE DAN EQUITY STRUCTURE TERHADAP

PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN METODE


ALTMAN Z-SCORE

(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Per Triwulan Tahun 2019 -2023)

USULAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi Ulangan


Akhir Semester (UAS) mata kuliah Metodologi Penelitian

Oleh:

Osa Sri Azzahra

2002020061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS LEVERAGE DAN EQUITY STRUCTURE TERHADAP


PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN METODE
ALTMAN Z-SCORE

(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Per Triwulan Tahun 2019 -2023)

USULAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi Ulangan


Akhir Semester (UAS) mata kuliah Metodologi Penelitian

Pembimbing

Laras Pratiwi S. Ak., M. Ak.

i
KATA PENGANTAR

Bismillahi rahmani rahim,

Segala puji hanya milik Allah yang selalu memperindah kehidupan dengan

menanamkan rahmat di hati para hamba-Nya. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang

dengan karunia dan kasih sayangnya Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan

usulan penelitian dengan judul “Analisis Leverage Dan Equity Structure Terhadap

Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Altman Z-Score”.

Penulis menyadari bahwa usulan penelitian ini jauh dari sempurna karena

keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pemahaman penulis. Oleh karena itu,

dengan rendah hati penulis mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasannya.

Pada kesempatan ini penulis pun menyampaikan rasa hormat dan terimakasih,

khususnya kepada:

1. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tiada henti-

hentinya bagi penulis.

2. Laras Pratiwi S.Ak., M.Ak. selaku dosen pengajar mata kuliah metodologi

penelitian yang telah banyak membantu, mengarahkan dan membimbing penulis

dalam penyususnan tugas usulan penelitian.

3. Rekan-rekan universitas dan semua pihak yang memberikan dukungan untuk

penyusunan usulan penelitian ini.

ii
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir Semester ke-6 ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Tasikmalaya, 17 April 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.......................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian....................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................4

1.4 Kegunaan Penelitian............................................................................................5

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................5

1.5.1 Lokasi Penelitian...........................................................................................5

1.5.2 Waktu Penelitian...........................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

.......................................................................................................................................7

2.1 Tinjauan Pustaka..................................................................................................7

iv
2.1.1 Grand Theory................................................................................................7

2.1.2 Leverage........................................................................................................8

2.1.3 Equity Structure.............................................................................................9

2.1.4 Financial Distress.........................................................................................9

2.2 Penelitian Terdahulu..........................................................................................14

2.3 Kerangka Pemikiran...........................................................................................16

2.4 Hipotesis............................................................................................................17

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN..................................................19

3.1 Objek dan Subjek Penelitian..............................................................................19

3.2 Metode (Desain) Penelitian................................................................................19

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan............................................................19

3.2.2 Operasionalisasi Variabel............................................................................19

3.2.3 Populasi dan Sampel...................................................................................21

3.2.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data..................................................22

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis...............................................23

DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian.......................................................................................6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................14

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel..........................................................................20

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penurunan Saham Sektor Teknologi....................................................1

Gambar 2.1 Model Penelitian...................................................................................17

Gambar 3.1 Daftar Sampel Perusahaan....................................................................22

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sektor teknologi mengalami penurunan di pasar saham pada tahun 2022.

Sebelumnya, sektor teknologi menjadi salah satu target pertumbuhan utama kinerja

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Investor memadati saham teknologi ini

karena pertumbuhannya yang cepat. Mengutip data Bursa Efek Indonesia, indeks

sektor teknologi tahun 2022 turun hampir setengahnya atau disesuaikan 42,61% pada

tahun itu, tercatat dari kinerja emiten eks startup Saham Bukalapak (BUKA) dan

Gojek Tokopedia (GOTO) masing-masing telah turun dari 69% menjadi 73% dari

harga penawaran umum (IPO) terakhir yang diminta. Terpuruknya kedua saham ini

membuat kapitalisasi pasar negara itu tergerus ratusan triliun. Dapat dilihat pada

Gambar 1.1 Penurunan saham sektor teknologi

1
2

Sumber: cnbcindonesia.com

Badan usaha milik negara yang baru berdiri dan yang masih dalam tahap

percontohan sibuk memangkas jumlah staf untuk mencapai keuntungan lebih cepat.

GOTO mengumumkan PHK massal terhadap 1.300 karyawan. Selain GOTO, e-

commerce Shopee Singapura juga ikut melakukan PHK massal karyawan, sebenarnya

dilakukan sebanyak 3 putaran. E-commerce lainnya yakni JD.ID juga melakukan

PHK massal dan disebut sudah berhenti beroperasi di Indonesia. Startup Edtech

mengalami nasib yang sama, dengan Ruangguru, Pahamify dan Zenius

mengumumkan PHK staf. Dari bidang fintech, perusahaan ternama seperti Magic,

LinkAja, Tanihub, Tokocrypto atau Xendit juga mengumumkan PHK massal

terhadap karyawannya. Keputusan sulit ini dibuat sebagian karena berkurangnya

modal swasta mulai bergerak seiring dengan memburuknya situasi ekonomi global.

Oleh karena itu, tanpa pendanaan yang tidak terbatas, perusahaan-perusahaan ini mau

tidak mau akan melakukan kegiatan yang berkelanjutan untuk mengurangi biaya

melalui PHK massal.


3

Kegagalan sektor teknologi disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan bank

sentral AS. Dalam kasus ini, investor lebih suka berinvestasi di perusahaan mapan

yang menghasilkan uang bagi pemegang sahamnya. Dalam hal ini, investor secara

bersamaan menarik uang dan perusahaan kesulitan mendapatkan pinjaman sehingga

menyebabkan perusahaan di bidang teknologi ini mengalami kesulitan keuangan yang

berujung pada kebangkrutan atau financial distress. Maka dari itu, dibutuhkan suatu

model untuk memprediksi kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum mengalami

kebangkrutan. Penelitian ini menggunakan model Altman Z-Score yang pada

dasarnya ingin mencari nilai “Z” yaitu nilai yang menunjukkan keadaan perusahaan

sehat atau tidak, serta menggambarkan kinerja perusahaan dan prospek masa depan

perusahaan. Untuk mencegah timbulnya kesulitan keuangan, sudah semestinya

perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian

ini ingin diketahui bahwa financial distress dipengaruhi oleh leverage dan Equity

Structure.

Leverage adalah suatu resiko keuangan yang digunakan untuk mengukur

pendanaan suatu perusahaan yang berasal dari penggunaan hutang. Semakin besar

perusahaan dibiayai oleh hutang, semakin besar kemungkinan perusahaan akan

mengalami kesulitan keuangan. Menurut penelitian dari (Alien, 2020) menunjukkan

bahwa tingkat leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap terjadinya

financial distress. Sedangkan menurut penelitian (Lysy, 2018) rasio leverage tidak

mampu mempengaruhi kemungkinan financial distress.


4

Equity Structure adalah modal yang dibuat secara internal dan yang diperlukan

untuk mendanai bisnis perusahaan. Menurut penelitian dari (Alien, 2020) struktur

ekuitas tidak berdampak signifikan terhadap financial distress. Besar atau kecilnya

struktur ekuitas perusahaan tidak mempengaruhi terjadinya keadaan financial

distress perusahaan. Pemakaian atau alokasi dana internal yang benar memainkan

peran penting dalam mempengaruhi kesulitan keuangan. Sedangkan menurut

penelitian (Ratnawati & Enny, 2021) struktur modal perusahaan, struktur

kepemilikkan perusahaan mempengaruhi terbentuknya financial distress

perusahaan.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Leverage Dan Equity Structure

Terhadap Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Altman Z-Score”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian, maka identifikasi masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh leverage terhadap prediksi kebangkrutan dengan metode

altman z-score.

2. Bagaimana pengaruh equity structure terhadap prediksi kebangkrutan dengan

metode altman z-score.

3. Bagaimana pengaruh leverage dan equity structure terhadap prediksi

kebangkrutan dengan metode altman z-score.


5

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap prediksi

kebangkrutan dengan metode altman z-score.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh equity structure terhadap

prediksi kebangkrutan dengan metode altman z-score.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage dan equity structure

terhadap prediksi kebangkrutan dengan metode altman z-score.

1.4 Kegunaan Penelitian

Beberapa kegunaan yang kemudian hendak diperoleh antara lain :

1 Bagi Penulis

Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui pengaruh leverage dan equity

structure terhadap prediksi kebangkrutan pada perusahaan sektor teknologi.

Selain itu, penulis juga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan

wawasan tentang sejauh mana pengaruh leverage dan equity structure.

2 Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan media informasi

untuk penelitian selanjutnya.

3 Bagi instansi
6

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif, sehingga

mampu menjadi bahan penilaian untuk kedepannya agar menjadi lebih baik

lagi.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan diterapkan pada perusahaan sektor Teknologi yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan beberapa data yang dapat diakses lewat

website resmi www.idx.co.id.

1.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai dari bulan Maret 2023

sampai bulan Juni 2023, dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1
Jadwal Penelitian
N Keterangan Waktu Penelitian (Bulan) 2023
O Maret April Mei Juni
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan Usulan Penelitian :
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Pustaka, Kerangka
Pemikiran, dan Hipotesis
Bab III Objek dan Metode Penelitian
3. Revisi Bab I dan Bab II
7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Grand Theory

2.1.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori signaling adalah aktivitas manajemen yang menginformasikan kepada

investor terkait cara pandang manajemen terhadap prospek masa depan perusahaan.

Informasi laporan keuangan yang disajikan perusahaan menjadi sinyal atau

pemberitahuan kepada para investor mengenai keadaan keuangan perusahaan, yang

kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan investasi oleh investor pada

perusahaan. Pemberitahuan informasi terkait informasi keuangan dan keadaan

perusahaan yang diterima oleh investor akan dianalisis dan disimpulkan sebagai suatu

berita baik atau berita buruk.

2.1.1.2 Teori keagensi (Agency Theory).

Teori keagenan menjelaskan bahwa dalam suatu bisnis adanya dua pihak yang

berinteraksi, yaitu pemilik bisnis sebagai pimpinan, dan pengelola bisnis yang diberi

wewenang oleh pemegang saham untuk mengoperasikan bisnis sebagai

perwakilannya. Prinsip utama menunjukkan adanya hubungan kerja antara pihak

yang memberi wewenang dengan pihak yang menerima wewenang dalam bentuk

8
9

kontrak kemitraan. Masalah keagenan muncul karena adanya perbedaan pendapat

(kepentingan) yang bertentangan antara pemilik dan manajemen.

2.1.1.3 Teori Kontijensi (Contingency Theory).

Kontijensi adalah suatu kondisi atau peristiwa yang memungkinkan bisa terjadi

atau mungkin tidak terjadi. Pendekatan kontijensi pada akuntansi manajemen

didasarkan pada prinsip bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara umum

selalu tepat untuk diterapkan pada semua organisasi dalam setiap kondisi, tetapi

sistem akuntansi manajemen juga tergantung pada faktor keadaan yang ada dalam

organisasi. Hasil peneltian terdahulu memperlihatkan adanya ketidakkonsistenan

antara satu penelitian dengan penelitian yang lain, hal ini disebabkan oleh

kemungkinan adanya variabel lain yang mempengaruhi keterikatan antara model

prediksi kebangkrutan dengan pemberian pendapat keberlanjutan usaha.

2.1.2 Leverage

Financial leverage adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh

kewajiban jangka pendek ataupun jangka panjang (Muigai, 2013) dalam

(Alien,2020). Menurut (Sartono, 2010:263) dalam (Bella, 2018) leverage adalah

penggunaan sumber modal biaya tetap dengan harapan akan menghasilkan return

tambahan diatas beban tetap sehingga akan meningkatkan return yang tersedia bagi

pemegang saham.

Menurut Kasmir (2012:151) dalam (Rachmawati, 2019) leverage adalah rasio

yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh hutang,
10

yaitu sejauh mana perusahaan mampu melunasi seluruh hutangnya, baik jangka

pendek dan jangka panjang jika terjadi likuidasi perusahaan. Semakin besar rasio ini,

semakin menunjukkan adanya hutang yang berlebihan, yang mengindikasikan

perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya. financial leverage dapat dihitung

dengan cara:

Total Debt
Financial Leverage= x 100 %
Total Equity

2.1.3 Equity Structure

Equity Structure merupakan dana yang diperoleh secara internal dan

diperuntukkan dalam mendanai operasi bisnis perusahaan (Muigai, 2013) dalam

(Alien,2020). Forsaith & McMahon (2002) dalam (Alien, 2020) melakukan penelitian

dengan tujuan mengidentifikasi berbagai sumber pembiayaan yang mempengaruhi

keadaan pertumbuhan perusahaan mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

ekuitas internal mendorong pertumbuhan sedangkan ekuitas eksternal tidak

mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. equity structure dihitung dengan cara:

Internal Equity
Equity Structure= x 100 %
Total Equity
11

2.1.4 Financial Distress

Menurut Atmaja (2008:258) dalam (Bella, 2018), financial distress adalah

keadaan dimana suatu perusahaan berada dalam kesulitan keuangan dan berisiko

mengalami kebangkrutan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian (Rachmawati,

2019), Financial distress adalah periode memburuknya posisi keuangan suatu

perusahaan yang terjadi sebelum kebangkrutan atau likuidasi, yaitu perusahaan

berada dalam posisi genting terhadap risiko kebangkrutan atau kegagalan perusahaan

yang tidak dapat melunasi utangnya dalam jangka pendek dan kemudian

menimbulkan masalah yang lebih besar seperti tidak seimbang antara jumlah hutang

yang lebih besar daripada jumlah aset.

Altman pada tahun 1968, bahwa perusahaan dengan margin yang kecil sangat

berisiko mengalami kebangkrutan. Jika nilai Z 2,99; maka diklasifikasikan sebagai

perusahaan yang sehat. Metode Z-Score merupakan skor yang ditentukan dari

perhitungan standar dikalikan dengan rasio keuangan yang akan menunjukkan

seberapa besar kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan. Menurut Hanafi

(2010:657) dalam (Rachmawati, 2019), metode Altman Z-Score revisi (1983) dapat

dirumuskan sebagai berikut.

Z−Score=0,717 X 1+0,847 X 2+3,107 X 3+ 0 , 42 X 4+ 0,998 X 5

Keterangan:

Z-Score = Tingkat kesehatan keuangan


12

X1 = Modal kerja/total aktiva (working capital to total assets)

X2 = Laba ditahan/total aktiva (retained earnings to total assets)

X3 = Laba sebelum bunga dan pajak/total aktiva (EBIT to total assets)

X4 = Nilai buku saham biasa dan saham preferen terhadap nilai buku total utang

(market value of common and preferred stock to book value of debt)

X5 = Penjualan/total aktiva (total assets turnover)

Berdasarkan hasil perhitungan Z-Score tersebut, tingkat kebangkrutan suatu

perusahaan dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria sebagai berikut.

(1) Z < 1,23 = Perusahaan dalam kondisi bangkrut

(2) 1,23 < Z < 2,9 = Perusahaan dalam kondisi rawan bangkrut (grey area)

(3) Z > 2,9 = Perusahaan dalam kondisi sehat

2.1.4.1 Indikasi Perusahaan yang Mengalami Kebangkrutan

Darsono dan Ashari (2005:104) memaparkan hanya pada sebagian besar

penyebab terjadinya kebangkrutan terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal.

 Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam manajemen bisnis.

Faktor internal yang bisa menimbulkan kebangkrutan perusahaan antara lain:


13

1 Pengelolaan yang tidak efektif akan menimbulkan kerugian terus menerus,

yang pada akhirnya akan menimbulkan kesulitan membayar kewajiban

mereka. Ketidakefisienan ini disebabkan oleh penghamburan uang, serta

manajemen yang kurang dalam keterampilan dan keahlian pengelolaan.

2 Ketidakseimbangan memegang modal yang dimiliki dengan utang dan

piutang yang dimiliki. Terlalu banyak utang menyebabkan biaya bunga yang

tinggi, sehingga mengurangi keuntungan malah membuat rugi. Piutang terlalu

besar ini juga akan merugikan karena properti juga tidak terpakai sedemikian

rupa sehingga tidak ada pendapatan yang dihasilkan.

3 Manajemen perusahaan yang melakukan kecurangan dapat menyebabkan

kebangkrutan, ini akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan pada

akhirnya perusahaan mengalami kebangkrutan. Penipuan ini bisa terjadi

dalam bentuk apapun seperti korupsi atau memberikan informasi yang tidak

benar kepada pemegang saham atau investor.

 Faktor Internal.

Sedangkan faktor eksternal dapat menyebabkan kebangkrutan yang berasal dari

faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan perusahaan termasuk pelanggan,

pemasok, debitur, kreditur, pesaing atau pemerintah. Faktor eksternal yang dapat

menyebabkan kebangkrutan adalah:

1. Perubahan ekspektasi pelanggan yang tidak diantisipasi oleh pelanggan

perusahaan menyebabkan pelanggan mengabaikannya. Untuk menjaganya,


14

perusahaan harus selalu mengantisipasi kebutuhan pelanggan dengan

menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Kesulitan bahan baku karena pemasok tidak dapat menyediakan bahan yang

diperlukan untuk produksi. Karena untuk mengantisipasi hal tersebut,

perusahaan harus selalu menjalin hubungan yang baik dengan pemasoknya

dan jangan sampai ketergantungan permintaan bahan baku dari pemasok

tertentu menghadapi resiko kekurangan bahan baku dapat teratasi.

3. Faktor-faktor terkait debitur juga harus diperhatikan untuk menghindari

wanprestasi debitur yang curang. Selain itu, beberapa tagihan yang dibuat

oleh debitur dengan jangka waktu tertentu dengan bunga yang panjang akan

menciptakan kekayaan yang banyak menganggur tidak mendatangkan

penghasilan, menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. Karena untuk

mengantisipasi hal tersebut, perusahaan harus selalu memantau utang-utang

yang dimiliki dan status debitur untuk mengambil langkah-langkah awal

untuk melindungi aset perusahaan.

4. Perselisihan dengan kreditur juga dapat membahayakan kelangsungan usaha.

Dalam UU No. 4 Tahun 1998, kreditur dapat membuat perseroan bangkrut.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan harus mampu mengelola

utang dengan baik namun juga menjaga hubungan baik dengan para kreditur.

5. Persaingan bisnis yang semakin ketat memaksa para pelaku bisnis untuk

selalu memperbaiki diri agar mampu bersaing dengan bisnis lain untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan. Persaingan yang semakin ketat memaksa


15

perusahaan untuk terus meningkatkan produknya, sehingga memberikan

nilai tambah yang lebih baik kepada pelanggan.

6. Kondisi ekonomi global dapat diprediksi untuk setiap bisnis. Ketika

ekonomi menjadi semakin terintegrasi dengan ekonomi negara lain,

perkembangan ekonomi bisnis global juga harus dapat diprediksi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan sebagai bahan perbandingan dan acuan penulis

dalam melakukan penelitian. Penulis juga menggunakan penelitian terdahulu sebagai

referensi terhadap penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut merupakan

penelitian terdahulu yang terkait dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis :

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu

Nama dan Variabel Perbedaan Hasil Penelitian


Tahun Peneliti Penelitian
(1) (2) (3) (4)
Bella Puspita Variabel Objek Penelitian:financial leverage
Audina, Sufyati Dependen: Perusahaan subsektor berpengaruh negatif dan
HS (2018) Financial Pulp dan Kertas yang signifikan terhadap
Distress terdaftar di BEI financial distress. Struktur
Variabel periode 2011-2015 modal berpengaruh positif
Independen: dan signifikan terhadap
Financial financial distress. Total
Leverage, asset growth tidak
Struktur Modal, berpengaruh signifikan
Total Asset terhadap financial
Growth distress.
Lysy Claudia Variabel Objek Penelitian: signifikan negatif interest
Moeleong (2018) Dependen: Perusahaan rate terhadap financial
Financial Manufaktur yang go distress dan terdapat
16

Distress pubilc dan terdaftar di pengaruh signifikan


Variabel BEI periode tahun positif leverage terhadap
Independen: 2004 – 2016 financial distress.
Real Interest
Rate,
Leverage
Rachmawati Umi Variabel Objek penelitian: Likuiditas berpengaruh
Hanifa (2019) Dependen: Perusahaan negatif signifikan
Financial Manufaktur yang terhadap financial
Distress terdaftar di BEI tahun distress, Profitabilitas
Variabel 2016-2018 berpengaruh negatif
Independen: Model financial signifikan terhadap
Likuiditas, distress: Zwimjweski financial distress,
Profitabilitas, Leverage berpengaruh
Leverage, positif signifikan terhadap
Aktivitas financial distress,
Aktivitas berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap financial
distress.
Alien Akmalia Variabel Objek penelitian: variabel financial leverage
(2020) Dependen: Perusahaan terbukti berpengaruh
Financial Manufaktur sektor positif signifikan terhadap
Distress Aneka Industri yang kemungkinan financial
Variabel terdaftar di BEI distress, Variabel Struktur
Independen: periode 2014-2017 Aset terbukti berpengaruh
Struktur Modal, negatif signifikan
Struktur Aset, terhadap kemungkinan
Profitabilitas financial distress, serta
variabel Return on Asset
juga berpengaruh negatif
signifikan mempengaruhi
kemungkinan kesulitan
keuangan. Sedangkan
variabel Struktur Ekuitas
tidak terbukti signifikan
dalam mempengaruhi
kemungkinan terjadinya
financial distress pada
perusahaan.

Rizqia Variabel Objek Penelitian: Ukuran Perusahaan


Muharramah, Dependen: Perusahaan Property mempengaruhi Nilai
Mohammad Nilai Perusahaan pada sektor Property, Perusahaan. Sementara
Zulman Hakim. Variabel Real estate, dan Leverage dan
(2021) Independen: Konstruksi yang Profitabilitas tidak
17

Ukuran terdaftar di BEI mempengaruhi Nilai


Perusahaan, periode 2016-2019. Perusahaan.
Leverage, dan Variabel Dependen:
Profitabilitas Nilai Perusahaan

2.3 Kerangka Pemikiran

Financial distress atau kesulitan keuangan merupakan suatu kondisi dimana

perusahaan mengalami penurunan kinerja keuangan yang mengakibatkan

kebangkrutan pada perusahaan.

Financial distress bisa disebabkan oleh faktor internal perusahaan maupun

faktor eksternal perusahaan. Faktor internal yang menyebabkan financial distress

contohnya yaitu kesulitan arus kas dalam perusahaan, besarnya utang perusahaan, dan

kerugian yang dialami perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan

perusahaan mengalami financial distress yaitu kondisi perekonomian dalam suatu

negara dan persaingan dengan perusahaan lain.

Ramadhani dan Lukiyam (2009) dalam (Siti, 2022) mengemukakan untuk

mengatasi atau meminimalisir terjadinya kebangkrutan di perusahaan, pihak

manajemen harus melakukan pengawasan terhadap kondisi keuangan perusahaan

dengan menggunakan analisis laporan keuangan. Pada Penelitian ini analisis laporan

keuangan yang digunakan yaitu leverage dan equity structure untuk mengetahui

berapa besar perusahaan didanai oleh hutang dan ekuitas internal. Financial leverage

adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban jangka pendek


18

ataupun jangka. Equity Structure merupakan dana yang diperoleh secara internal dan

diperuntukkan dalam mendanai operasi bisnis perusahaan (Muigai, 2013) dalam

(Alien,2020).

Dengan model pengukuran finansial distress yang akan digunakan dalam penelitian

ini yaitu Altman Z-Score, maka indikator rasio keuangan yang dianalisis yaitu X1

(Leverage) , X2 (Equity Structure)

Berdasarkan uraian, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Financial Leverage
H1
(X1)
Prediksi Kebangkrutan
(Y)
Equity Structure
H2
(X2)

H3

Gambar 2.1
Model Penelitian

Keterangan :
19

: Parsial
: Simultan

2.4 Hipotesis

Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2018: 63) dalam (Siti, 2022),

menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pertanyaan. Dari model penelitian pada kerangka pemikiran, dapat disimpulkan

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1: Leverage secara parsial berpengaruh signifikan dalam memprediksi terjadinya

Financial Distress.

H2: Equity Structure secara parsial berpengaruh signifikan dalam memprediksi

terjadinya Financial Distress.

H3: Leverage dan Equity Structure seacara simultan berpengaruh signifikan dalam

memprediksi terjadinya Financial Distress.


BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah analisis leverage dan

equity structure. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2019 - 2023.

3.2 Metode (Desain) Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Perlakuan yang dilakukan peneliti

dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan analisis terhadap informasi

keuangan perusahaan yang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah leverage (X1) dan equity structure

(X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prediksi kebangkrutan (Y).

20
21

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala


Pengukuran
(1) (2) (3) (4)
Leverage Financial leverage Total Debt Rasio
Leverage= x 100 %
(X1) merupakan kemampuan Total Equity
perusahaan untuk melunasi
seluruh
Kewajiban jangka pendek
ataupun jangka panjang.
(Muigai, 2013) dalam
(Alien, 2020)
Struktur Equity Structure Internal EquityRasio
Equity Structure= x 100 %
Modal merupakan dana yang Total Equity
(X2) diperoleh secara internal
dan yang
diperuntukkan dalam
mendanai operasi bisnis
perusahaan.
(Muigai, 2013) dalam
(Alien, 2020)
Financial Menurut Atmaja Faktor internal: Rasio
Distress (2008:258) dalam (Bella,  kesulitan arus kas
(Y) 2018), financial distress dalam perusahaan,
adalah keadaan dimana  besarnya utang
suatu perusahaan berada perusahaan,
dalam kesulitan keuangan  dan kerugian yang
dan berisiko mengalami dialami perusahaan.
kebangkrutan.
Faktor eksternal:
 kondisi perekonomian
dalam suatu negara
 dan persaingan dengan
perusahaan lain.

3.2.3 Populasi dan Sampel


22

3.2.3.1 Populasi Sasaran

Populasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor

Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019-2023 yang

berjumlah 35 perusahaan.

3.2.3.2 Teknik Penentuan dan Penarikan Sampel

Beberapa kriteria sampel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sub sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dari tahun 2019 sampai 2023.

2. Perusahaan teknologi yang mengalami penurunan kinerja dan kerugian

sepanjang tahun 2022. Karena peningkatan pada biaya-biaya operasional

membuat beberapa emiten di sektor teknologi mengalami penurunan laba

hingga mengalami kerugian.

3. Harga saham perusahaan sektor Teknologi yang mengalami penurunan drastis

dampak dari kenaikan suku bunga acuan. Karena jika saham menurun yang

terjadi adalah investor menarik dananya dari perusahaan sehingga memicu

terjadinya financial distress.

Berdasarkan kriteria tersebut peneliti menemukan ada 5 perusahaan yang

memenuhi kriteria untuk untuk terpilih sebagai sampel. Berikut informasi perusahaan

tersebut peneliti dapat dari website cnbcindonesia.com. dapat dilihat pada gambar :

Gambar 3.1
23

Daftar Sampel Perusahaan

Sumber: cnbcindonesia.com

3.2.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini berdasarkan sumbernya adalah

data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini meliputi data analisis leverage dan

struktur modal dari laporan keuangan perusahaan sektor teknologi yang diunduh

melalui website idx.co.id.

Berdasarkan sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kuantitatif. Sifat data ini ialah data deret waktu (time series), pada penelitian ini

time series yang digunakan adalah tahun 2019 sampai 2023, dengan data pertriwulan.

3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Dokumentasi (Field Research)


24

Studi dokumentasi yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data

seperti analisis leverage dan struktur modal yang tercantum dalam laporan

keuangan pada website idx.co.id.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dengan

mempelajari buku-buku referensi, literatur-literatur, jurnal yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mencapai teori

yang mendukung masalah dalam penyusunan laporan penelitian ini melalui

studi kepustakaan.

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.2.5.1 Alat Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan pada penelitian ini guna menggambarkan tentang

variabel dalam bentuk tabel, grafik, deskripsi, dan juga dapat dilihat dari nilai

rata-rata (mean), maksimum, minimum, dan estándar deviasi. Pada penelitian

ini, analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengkaji variabel leverage

dan equity structure.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi

antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik

adalah yang tidak mengandung multikolinearitas. Mendeteksi ada atau


25

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Apabila VIF > 10,00 maka dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian tersebut terdapat multikolinearitas,

sedangkan apabila nilai VIF <10,00 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas terhadap data yang diuji (Ghozali, 2011).

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukan kontribusi pengaruh yang diberikan

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dengan kata lain nilai

koefisien determinasi berguna untuk memprediksi dan melihat seberapa besar

kontribusi pengaruh yang diberikan variabel X secara simultan terhadap

variabel Y (Syofian,2015)

 R2 = 1, berarti terdapat kecocokan sempurna dan seluruh variasi

variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas.

 R2 = 0, berarti tidak ada variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan

oleh variabel bebas dan tidak ada hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebasnya.

3.2.5.2 Uji Hipotesis

1. Uji t

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Penetapan Hipotesis Statistik

H01 : p = 0 Leverage tidak berpengaruh terhadap Prediksi


26

Kebangkrutan

Ha1 : p ≠ 0 Leverage berpengaruh terhadap Prediksi Kebangkrutan

H02 : p = 0 Equity Structure tidak berpengaruh terhadap Prediksi

Kebangkrutan

Ha2 : p ≠ 0 Equity Structure berpengaruh terhadap Prediksi

Kebangkrutan

b. Tingkat Signifikan (Significant Level) menurut Sugiyono (2016) bila nilai

statistik (data sampel) yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sama

dengan nilai parameter populasi atau masih berada pada nilai interval

parameter populasi, maka hipotesis yang dirumuskan 95% diterima.

Besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap

nilai parameter populasinya adalah 5% (α = 0,05). Kaidah keputusan

hipotesis sebagai berikut:

 Jika signifikansi t ≤ (α=0,05) maka H0 ditolak Ha diterima.

 Jika signifikansi t > (α=0,05) maka H0 tidak ditolak Ha tidak

diterima.

2. Uji F (Simultan)

a. Penetapan Hipotesis Statistik

H03 : p = 0 Leverage dan Equity Structure secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap Prediksi Kebangkrutan

Ha3 : p ≠ 0 Leverage dan Equity Structure secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Prediksi Kebangkrutan


27

b. Tingkat signifikan

Uji statistik F mempunyai signifikan 0,05. Kriteria pengujian hipotesis

dengan menggunakan statistik F adalah

 Jika signifikansi F ≤ (α=0,05) maka H0 ditolak Ha diterima.

 Jika signifikansi F > (α=0,05) maka H0 tidak ditolak Ha tidak

diterima.
DAFTAR PUSTAKA

Akmalia, A. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Struktur Aset Dan Profitabilitas


Terhadap Potensi Terjadinya Financial Distress Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2017). Business Management Analysis Journal
(BMAJ) Vol. 3 No. 1 , 1-21.
Audina, B. P., & HS, S. (2018). Pengaruh Financial Leverage, Struktur Modal Dan
Total Asset Growth Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Subsektor
Pulp Dan Kertas Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu
Manajemen Volume 14, No. 1, 76-90.
Hanifa, R. U. (2019). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Dan Aktivitas
Terhadap Financial Distress Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018) .
Skripsi, i-66.
Moleong, L. C. (2018). Pengaruh Real Interest Rate Dan Leverage Terhadap
Financial Distress. MODUS Vol.30 (I), 71-86.
Muharramah, R., & Hakim, M. Z. (2021). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Seminar Nasional
Ekonomi dan Bisnis, 569 - 576.
Nuraisah, S. (2022). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Terjadinya Financial Distress. Skripsi. Universitas Perjuangan : Tasikmalaya
(Tidak dipublikasikan).
Raflis, R., & Arita, E. (2021). Impak Struktur Modal, Struktur Kepemilikkandan
Karakteristik PerusahaanTerhadap Financial Distress dan Financial Health
Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1,
135-150.

Anda mungkin juga menyukai