Anda di halaman 1dari 37

DEMOKRASI DAN

PEMBAGIAN
KEKUASAAN
DEMOS : Rakyat
KRATOS / KRATEIN : Kekuasaan/Berkuasa

- Gejala, formil  Demokrasi merupakan dasar dari


MENURUT kebanyakan negara di dunia.
UNESCO :
- Demokrasi sebagai sistem organisasi politik & sosial

DEMOKRASI KONSTITUSIONAL
DEMOKRASI
 Mencita-citakan pemerintah terbatas DEMOKRASI KOMUNIS
kekuasaannya, suatu negara hukum  Tidak boleh dibatasi
(Rechsstaatt) yang tunduk pada Rule of Law.
kekuasaannya
 Gagasan pemerintah terbatas kekuasaannya (Machsstaat) dan
dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-
bersifat totaliter.
wenang terhadap warga negaranya.
PEMBATASAN DALAM KONSTITUSI

“Constitutional Government / Limited Government /


Restrained Government”
 Perlu dibatasi : Lord Acton

Pembatasan kekuasaan negara dilakukan


AKHIR ABAD
melalui konstitusi tertulis + HAM +
KE-19
pembagian kekuasaan.

Dari peranan mengurus kepentingan


bersama  Negara bertanggung jawab atas
ABAD KE-20 kesejahteraan rakyat, sehingga taraf
kehidupan naik.
 Welfare State / Social Service State.
SEJARAH
Negara Kota  Demokrasi Langsung (Direct
Democracy)
YUNANI KUNO  Yaitu bentuk pemerintahan, hak untuk membuat
(abad ke-6 s/d keputusan-keputusan politik dijalankan langsung
ke-3 SM) oleh seluruh warga negara berdasar prosedur
mayoritas.
Negara Modern  Demokrasi Perwakilan

BANGSA ROMAWI dikalahkan oleh Eropa Barat


Dengan ciri-ciri :
- Struktur sosial yang feodal
- Sosial dan Spiritual dikuasai PAUS & Pejabat negara.
ABAD PER- - Bangsawan
TENGAHAN DOKUMEN  MAGNA CHARTA (Piagam Besar), 1215.
(600 – 1400)
KONTRAK PARA BANGSAWAN
 RAJA JHON (Inggris)  Raja mengakui dan menjamin
beberapa hak & Previleges dari bawahannya sebagai
imbalan untuk penyerahan dana dan keperluan perang.
ABAD KE-16 Di Eropa Barat muncul Negara-Negara Nasional
 Memerdekakan dari pembatasan-pembatasan.

Eropa Selatan, Italia


RENAISSAN-
CE  Aliran menghidupkan kembali minat pada
(1350 – 1600) kesusasteraan dan kebudayaan Yunani Kuno yang
selama abad pertengahan disisihkan.

Eropa Utara, Jerman, Swiss


REFORMASI
(1500 – 1650)  Keduniaan;
 HASIL  Pemisahan Agama dan Negara.

RASIONALISME
 Aliran pemikiran yang ingin memerdekakan pikiran
MASA manusia dari batas-batas yang ditentukan agama
AUFKLARUNG (gereja) dan mendasarkan pada akal / ratio semata.
/ PEMIKIRAN KEBEBASAN
(1650 – 1800)  Gagasan di Bidang Politik  Manusia mempunyai hak
politik, tidak diselewengkan raja.
 Raja  Kekuasaan tidak terbatas
RAJA ABSOLUT  Hak Suci Raja (Divine Right of
Kings)
 Kecaman-kecaman absolutisme datang dari
golongan menengah.
PENDOBRAKAN  Raja Absolut
 TEORI RASIONALISM, dengan nama “SOCIAL
CONTRACT” salah satu asas : Dunia dikuasai
hukum yang timbul dari alam  ada prinsip
MONARCHI
keadilan universal.
ABSOLUT
 Hasil : Hubungan raja dan rakyat didasari kontrak
(1500 – 1700)
yang mengikat kedua belah pihak.
Mendobrak pemerintah absolut dan menetapkan
hak-hak politik rakyat :
Tokoh-tokohnya :
a. John Locke, Inggris (1632 – 1704)
 Hak-hak politik : hak hidup, milik
b. Montesqui, Perancis (1689 – 1755)
 Trias politika

ABAD KE-19 DEMOKRASI DALAM WUJUD KONKRET


HAKIKAT DEMOKRASI

Demokrasi
Secara
Etimologis

Demokrasi Demokrasi
Sebagai Secara
Sikap Hidup Terminologis
HAKIKAT
DEMOKRAS
I

Demokrasi
Demokrasi sebagai
sebagai Bentuk
Sistem Politik Pemerintaha
n
Demokrasi Secara Etimologis

Demokrasi Demokrasi
Bermula di berasal dari adalah perihal
Yunani Kuno bahasa Yunani, penyelenggaraa
antara abad ke 4 demos (rakyat) Kedaulatan di
n kekuasaan
M dan ke 6 M tangan rakyat
dan cratos dalam sejarah
(pemerintahan/ kehidupan politik
kekuasaan) manusia

Demokrasi yang dipraktikkan


pada masa ini adalah
Demokrasi Langsung
(namun masih ada
pembatasan untuk anak-anak,
wanita dan budak)
Lanjutan....

Sehingga, terdapat dua


macam demokrasi atas dasar
penyaluran kehendak rakyat :
• Demokrasi Langsung
•Demokrasi Tidak Langsung
Dibentuklah
sebuah “Badan
Perwakilan
Rakyat” dan
Terjadinya
kemudian
perkembangan
dikenal dengan
zaman dan
Demokrasi Tidak
kuantitas jumlah
Langsung
penduduk,
demokrasi secara
Demokrasi langsung sulit
pertama kali di dilakukan
Yunani, terdiri dari
300.000 orang
“rakyat ikut
secara langsung”
Demokrasi Secara Terminologis

Haris •Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itulah kekuasaan


pemerintahan itu melekat pada diri rakyat, diri orang banyak, dan
merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur,

Soche mempertahankan, dan melindungi dirinya dari paksaan dan perkosaan


orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah

Henry B. •Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa


kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil
yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan

Mayo berkala yang didasarkan atas prinsip persamaan politik dan


diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik

C.F.Strong
•Suatu sistem pemerintahan dimana mayoritas anggota dewasa dari
masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin
bahwa pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-
tindakan kepada mayoritas itu
Lanjutan....

Demokrasi adalah
Prinsip utama dalam Pemerintahan
Demokrasi dari Rakyat, oleh
(Maswadi Rauf, 1997) rakyat, dan untuk
yaitu : rakyat

Kebebasan/Persamaan
(freedom/equality)

Kedaulatan Rakyat
(People’s sovereignty)

Abraham Lincoln (1863)


Lanjutan..... (Hakikat Demokrasi)

DEMOKRASI SEBAGAI BENTUK PEMERINTAHAN

•Plato , menjelaskan secara klasik bahwa bentuk pemerintahan : Monarki,


Tirani, Aristokrasi, Oligarki, Demokrasi dan Mobokrasi
•Aristoteles terbagi menjadi : Monarki, Aristokrasi dan polity (good
constitution) dan Tirani, oligarki dan demokrasi ( bad constitution)
•Machiavelli membedakan dua pemerintahan menjadi : Monarki dan
Republik

DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK

•Henry B.Mayo, kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh


wakil-wakil yang diawasi secara efektif
•Samuel Huntington membagi menjadi sistem politik demokrasi dan sistem
politik nondemokrasi

DEMOKRASI SEBAGAI SIKAP HIDUP

•John Dewey, demokrasi adl pandangan hidup yang dicerminkan dari


partisipasi warga negaranya
•Nurcholish Madjid, demokrasi sebagai proses berisikan norma-norma
yang menjadi pandangan hidup bersama
PRINSIP DEMOKRASI

1. KONTROL ATAS KEPUTUSAN PEMERINTAH


2. PEMILIHAN YANG TELITI DAN JUJUR
3. HAK MEMILIH DAN DIPILIH
4. KEBEBASAN MENYATAKAN PENDAPAT TANPA
ANCAMAN
5. KEBEBASAN MENGAKSES INFORMASI
6. KEBEBASAN BERSERIKAT TERBUKA
PARAMETER DEMOKRASI

1. PEMBENTUKAN PEMERINTAHAN MELALUI


PEMILU
2. SISTEM PERTANGGUNGAN JAWABAN
PEMERINTAHAN
3. PENGATURAN SISTEM DAN DISTRIBUSI
KEKUASAAN NEGARA
4. PENGAWASAN OLEH RAKYAT
Cara penyaluran

 Demokrasi langsung, yaitu rakyat secara langsung mengemukakan


kehendaknya dalam suatu rapat akbar di lapangan terbuka yang dihadiri
oleh seluruh rakyat. Demokrasi ini hanya mungkin dilakukan dalam negara
yang penduduknya sedikit/kecil.
 Demokrasi perwakilan, yaitu rakyat menyalurkan kehendak atau
pendapatnya melalui perwakilannya yang duduk di “Dewan Perwakilan
Rakyat”. Karena pertambahan penduduk yang begitu pesat, maka tidak
mungkin menggunakan demokrasi langsung. Pada negara-negara
modern sekarang ini pada umumnya digunakan sistem demokrasi sosial.
 Demokrasi Perwakilan dengan sistem referendum, demokrasi ini gabungan
dari demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih
wakil-wakilnya untuk duduk di “Dewan Perwakilan Rakyat” tetapi dikontrol
oleh pengaruh rakyat melalui sistem “referendum” dan “inisiatif rakyat”.
DEMOKRATISASI

 Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi pada setiap


kegiatan politik kenegaraan.
 Demokrasitisasi terjadipergantian
Tahapan pertama, melalui dari
daribeberapa
penguasa tahapan, yaitu :
nondemokrasi ke penguasa demokrasi

Tahapan kedua, pembentukan lembaga-


lembaga dan tertib politik demokrasi

Tahapan ketiga, konsolidasi demokrasi

Tahapan keempat, praktik demokrasi sebagai


budaya politik bernegara

 Sedangkan Samuel Huntington menyatakan bahwa proses demokratisasi terbagi menjadi :


Pengakhiran rezim nondemokrasi, pengukuhan rezim demokratis dan pengkonsolidasian sistem
yang demokratis
Lanjutan.....

 Demokratisasi  juga berarti proses menegakkan nilai-nilai demokrasi sehingga sistem


politik demokratis dapat terbentuk secara bertahap
 Dalam demokratisasi dibutuhkan :
1. Nilai (KULTUR) demokrasi dan
2. Lembaga (STRUKTUR) Demokrasi

 Ciri Demokratisasi ialah sebagai berikut :


1. Berlangsung secara evolusioner
2. Proses perubahan secara persuasif bukan koersif
3. Proses yang tidak pernah selesai
PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Masa Republik IV
(1998-sekarang)
Masa Republik Demokrasi era
Indonesia III Reformasi
(1965-1998) (Demokrasi Pancasila
Demokrasi yang sesungguhnya)
Masa Republik Pancasila
Indonesia II
(1959-1965)
Demokrasi
Terpimpin
Masa Republik
Indonesia I
(1945-1959)
Demokrasi
Konstitutional

Perkembangan Demokrasi dari sudut sejarah menurut


Miriam Budiarjo (2008)
SISTEM POLITIK DEMOKRASI

Sendi-sendi Mekanisme
Landasan
Pokok dalam Masa
Sistem Politik
Sistem Politik Sistem Politik Depan
Demokrasi
Demokrasi Demokrasi Demokrasi
di Indonesia
Indonesia Indonesia
PENDIDIKAN DEMOKRASI

Membangun
Kultur
Demokrasi

PENDIDIKAN
DEMOKRASI

Pendidikan
KWN sebagai
Demokrasi
PEMBAGIAN KEKUASAAN MENURUT FUNGSI
(TRIAS POLITICAL )

TRIAS POLITICAL :
 Kekuasaan Legislatif  Rule making Function
 Kekuasaan Eksekutif  Rule Application Function
 Kekuasaan Yudikatif  Rule Adjudication Function

Kekuasaan dibagi  mencegah penyalahgunaan

Trias politika pertama kali di kemukakan oleh John Locke


“Two Treaties On Civil Government“, 1690 :
 Kekuasaan Legislatif
 Kekuasaan Eksekutif (Mengadili)
 Kekuasaan Federatif
PEMBAGIAN KEKUASAAN
NEGARA
Pokok Bahasan :
Pembagian kekuasaan secara vertikal
(menurut teritorial)
Pembagian kekuasaan secara
Horisontal (menurut fungsi)
Pembagian kekuasaan secara vertrikal
(menurut teritorial)
 Maksudnya, pembagian kekuasaan negara antar
beberapa tingkat pemerintahan menurut teritorial
(teritorial Diffution of power). Dalam hal ini kita saksikan
adanya negara kesatuan yang disentralisir (negara
kesatuan dengan disentralisasi), kemudian negara
federal/serikat dimana ada pembagian kekuasaan
antara pemerintahan federal dengan pemerintah
negara bagian.
 Menurut Mac Iver dalam bukunya “modern state”,
pembagian kekuasaan secara vertikal telah melahirkan
bentuk negara : kesatuan, federal, dan serikat
Negara kesatuan
 Menurut C.F Strong, sistem desentralisasi negara kesatuan adalah
bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan
dalam satu badan legislatif dari pusat.

 Kekuasaan terletak pada pemerintaha pusat dan tidak ada


pemerintah daerah, pemerintah pusat mempunyai wewenang
untuk menyerahkan sebagian hak kepada pemerintah daerah
berdasarkan hak otonomi, tapi kekuasaan tertinggi tetap pada
pemerintah pusat.

 Jadi ditinjau dari kedaulatannya, baik kedaulatan


keluar/kedalam sepenuhnya terletak pada pemerintah pusat.
Dengan demikian yang menjadi hakekat negara kesatuan ialah
kedaulatan tidak terbagi-bagi.

 Dibandingkan dengan negara federasi, maka negara kesatuan


merupakjan bentuk dimana ikatan dan integrasi paling kekal
 Ada 2 ciri mutlak negara kesatuan menurut C.F.Strong :
 Adanya Supremasi dari DPR Pusat
 Tidak ada badan lain yang berdaulat
Negara Federal
 Menurut C.F.Strong, salah satu ciri negara federal
ialah didalam penyelenggaraan kedaulatan dari
negara bagian diserahkan sepenuhnya pada
pemerintahan federal, sedangkan kedaulatan
kedalam pada negara bagian masih diakui tapi
dibatasi
 Syarat-syarat membentuk negara federal m,enurut
C.F.Strong :
 Adanya perasaan sebangsa antara kesatuan politik yang
hendak membentuk negara federal
 Adanya kemungkinan pada kesatuan politik tersebut
mengadakan ikatan tertentu
 Ciri-ciri negara federal
 Adanya supremasi konstitusi negara federal
 Adanya pembagian kekuasaan antara pemerintah
federal dengan pemerintah bagian
 Adanya suatu kekuasaan tertinggi yang menyelesaikan
sengketa yang mungkin timbul antara negara bagian
Negara serikat
Menurut Oppen Deyheim, suatu negara
konfederasi terdiri dari beberapa negara
yang berdaulat penuh untuk
mempertahankan kemerdekaan ekstern
dan intern bersama atas dasar:
Perjanjian nasional dan diakui dengan
menyelenggarakan beberapa alat
perlengkapan tersendiri yang berkuasa tertentu
terhadap negara anggota. Kekuasaan organ
bersama itu sangatlah terbatas dan hanya
mencakup hal yang telah ditentukan saja.
Negara-negara yang tergabung dalam
konfederasi ini tetap merdeka dan berdaulat
Pada umunya konfederasi tidak punya badan
legislatif dan judikatif, yang ada hanya eksekutif
yang merupakan negara anggota
Pembagian kekuasaan secara
Horisontal (menurut fungsi)
 Maksudnya adalah pembagian kekuasaan atas dasar fungsi
dalam pemerintahan
 Setidaknya dibagi dalam :
 Dwi Praja (Hans Kelsen) : yakni pembagian berdasarkan fungsi
politik dan fungsi administratif
 Tri Praja (Trias politika) : yakni fungsi legislatf, fungsi eksekutif, dan
fungsi judikatif
 Catur Praja (Van Vollen Hoven) : yakni fungsi perundang-
undangan, fungsi peradilan, fungsi kepolisian, dan fungsi
pemerintahan dalam arti sempit
 Panca Praja ( Prof. Lemaire) : yakni fungsi perundang-undangan,
fungsi peradilan, fungsi kepolisian, fungsi pemerintahan dalam arti
sempit, dan fungsi pengawasan
28 Kekuasaan Tingkat

 Konfederasi
 Federal
 Kesatuan

9/5/2021
29 Konfederasi

 Terdiri dari beberapa negara yang berdaulat


penuh
 Bersatu atas dasar perjanjian (internasional)
 Memiliki kekuasaan tertentu terhadap
anggotanya tetapi tidak terhadap warga
negaranya
 Kelangsungan hidup tergantung kepada
kesukarelaan negara anggotanya
 Amerika 1781-1789
 Jerman 1815 - 1867 9/5/2021
30 Federasi

Pertengahan kesatuan dan konfederasi


Urusan nasional (perjanjian internasional, cetak
uang, hankam), di luar itu menjadi kewenangan
penuh negara bagian (pendidikan, budaya,
kesehatan)
Kenyataannya ada 2 kekuasaan, pem federal
dan pem neg bagian (pem federal masih ikut
campur tangan dengan urusan negara bagian)
Amerika Serikat

9/5/2021
31 Kesatuan

Kekuasaan dan kedaulatan di tangan


pemerintah pusat
Pemerintah pusat menyerahkan
sebagian urusannya kepada pemerintah
daerah melalui otonomi/desentralisasi
Bentuk negara dengan integrasi yang
paling kokoh
Indonesia
9/5/2021
32 Kekuasaan Fungsi

Awalnya dikenal dengan pemisahan


kekuasaan (separation of power) yang
dicetuskan John Locke dan Montesquieu
Bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan oleh pihak yang berkuasa
Berdasarkan pada fungsi (function)
Dikenal dengan trias politika

9/5/2021
33 Trias Politika

Rulemaking function
pembuatan undang-undang
Rule application function
pelaksanaan undang-undang
Rule adjudication function
pengadilan atas pelanggaran undang-undang

9/5/2021
34 Perkembangan Trias Politika

Sejalan dengan perkembangan jaman, urusan


pemerintahan makin bertambah kompleks
sehingga Trias Politika juga berkembang, tidak
lagi pemisahan tapi pembagian karena urusan
pemerintahan harus terpadu untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat, masing-masing lembaga
tidak bisa bersikukuh hanya melaksanakan 1
fungsi saja

9/5/2021
35 Trias Politika di Indonesia

Indonesia secara eksplisit tidak menganut Trias


Politika, secara implisit dapat dilihat dari struktur
tata pemerintahan yakni adanya pembagian
lembaga-lembaga

9/5/2021
36 Jabaran Trias Politika di Indonesia

Legislatif Eksekutif Yudikatif

MPR PRESIDEN MA KY MK

DPR DPD

9/5/2021

Anda mungkin juga menyukai