Anda di halaman 1dari 26

BAB 4

DEMOKRASI PANCASILA
A. DEMOKRASI DAN IMPLEMENTASINYA

Sistem Kepala Negara


Presidential
(Presiden) Kepala Pemerintahan

Kepala Pem. Perdana Menteri


Sistem
DEMOKRASI
Parlementer Presiden
melahirkan Kepala Negara
Raja/Ratu

Sistem Perancis
Campuran
(Tata Negara) Indonesia

Sistem Pemerintah sebagai badan


Referendum pekerja dari parlemen
B. ARTI DAN PENGEMBANGAN DEMOKRASI

 Bahasa Yunani “demos” yang berarti rakyat


dan kratos “Kratos/kratein” yang berarti
kekuasaan. Konsep dasarnya “rakyat
berkuasa” (Goverment of rule by the people)
 Kekuasaan dari rakyat oleh rakyat untuk

rakyat
 Noer, 1983; 207 : Negara Demokrasi adalah negara
yang diselenggarakan
berdasarkan kehendak dan kemuan rakyat
 Henry B. Mayo : Sistem Politik demokrasi
adalah kebijaksanaan umum
ditentukan
(1960:70) atas dasar mayoritas wakil-
wakil, yang diawasi oleh rakyat dalam
penilaian berkala atas prinsip
kesamaan politik dengan
kebebasan politik

 Implementasi Demokrasi = tidak sama diberbagai


negara
 Yunani Kuno : abad 4 sebelum masehi sampai
(Lahir Demokrasi) abad 6 masehi

◦ Praktek demokrasi

langsung
◦ Dapat dilaksanakan efektif
◦ Negara kota (Cyty state)
◦ Jumlah penduduk ±300.000 orang
◦ Yang mempunyai hak demokrasi
terbatas warga negara yang resmi,
sebagian besar dari budak belian
pedagang asing, perempuan, anak-
anak, tidak memiliki hak demokrasi
 Masyarakat abad pertengahan 600-1400
◦ Demokrasi Yunani lenyap dari dunia barat ketika
Romawi dikalahkan oleh suku Eropa Barat
◦ Benua Eropa memasuki abad pertengahan cirinya =
struktur sosial dan feodal. Kehidupan sosial dan
spiritual di kuasai oleh Paus dan Penjabat agama.
Kehidupan politik berebut kekuasaan antar para
bangsawan. Masyarakat terbelenggu oleh
kekuasaan Teodal (bangsawan) dan kekuasaan
pemimpin-pemimpin agama (sosial spiritual)
◦ Masyarakat tenggelam disebut masa Kegelapan
 Lahirnya dokumen Magna Charta (Piagam
Besar)
◦ Perjanjian antar beberapa bangsawan dan Raja John
di Inggris bahwa Raja mengakui dan menjamin hak
dan Previleges

◦ Berarti lahir tonggak sejarah baru bagi


perkembangan demokrasi ada 2 prinsip
1. Kekuasaan Raja harus dibatasi
2. HAM lebih penting daripada kedaulatan Raja
 Lahirnya Renaissance
 Dimulai di Italia pada abad 14, puncaknya abad
15-16.
 Suatu aliran yang menghidupkan kembali minat
sastra dan budaya Yunani kuno, berupa
gelombang-gelombang kebudayaan dan pemikiran
 Merupakan masa ketika orang mematahkan semua
ikatan yang ada, dan mengganti dengan kebebasan
berfikir dan bertindak
Dunia Modern
Segi Positif
Renaissance IPTEKS berkembang pesat

Segi Negatif Persaingan sengit individu/kelompok


 Terjadinya Reformasi abad 16
◦ Yakni Revolusi agama di Eropa Barat
◦ Gerakan perbaikan keadaan Gereja Katolik
berkembang asas-asas Protestanisme
◦ Reformasi di mulai pada Gereja Wittenburg
 (31 Oktober 1517) memancing protes
terhadap Gereja
◦ Luther mempunyai ajaran “Pengampunan” dengan
kepercayaan saja, sebagai pengganti upacara-
upacara perantaraan Gereja
◦ Ajaran Luther menyulut api pemberontakan cepat
dan meluas di Jerman dan sekitarnya
◦ Sengketa pemberontak dengan Gereja dan Kaisar
berjalan lama
◦ Akhirnya diselenggarakan muhtamar-muhtamar di
speyer (1526,1529) dan Augsburg (1530),
berakhirnya reformasi ditandai terjadinya
perdamaian Westohalia (1648) ternyata mampu
menciptakan perdamaian karena kelelahan perang
selama 30 tahun
◦ Protestanisme yang lahir dari reformasi tidak hilang
tetapi tetap exis sampai sekarang (Shadily, 1977 :
937)
Aufklarung abad
Renaissance pemikiran
Eropah Rasionalisme Pemikiran
Lokal
Reformasi
Lahir kebebasan
berpolitik
 Teori rasionalisme sebagai Social Contract
mendobrak Absolutisme monarki dunia
dikuasai oleh hukum Prinsip keadilan
berlaku hukum alam
 Raja berkuasa atas menjaga ketertiban dan

menjaga hukum alam


 Rakyat taat kepada Raja asal hak-hak

alamnya tetap terjamin (Badiarjo, 1982 : 82)


 Teori Hukum alam menetapkan hak-hak
politik rakyat asas demokrasi
 Dua Filsuf besar John Locke dan Montesquieu

◦ John Locke (Inggris, 1632-1704) : rakyat


mempunyai hak politik (Live, Liberal, Property)
◦ Montesquieu (Perancis, 1689-1955) : Trias Politika
kekuasaan negara (eksekutif, Legislatif, Yudikatif)
◦ Pemisahan kekuasaan tersebut memunculkan
demokrasi konstitusional, abad 19, 20 dikaitkan
dengan konsep negara (Makfud, 1999 :20)
C. BENTUK-BENTUK DEMOKRASI

Sistem Presidensial
Formal Democracy

2 Aspek Sistem Parlementer


Demokrais

Merujuk pada prosesnya


Substantive Democracy
demokrasi dilakukan
Sistem Presidential :
Melakukan Pilpres secara langsung
Kekuasaan Eksekutif : Presiden
Presiden adalah Kepala negara dan Kepala
pemerintahan (Amerika dan Indonesia)
 Sistem Parlementer
 Eksekutif dan Legislatif menyatu
 Kepala Eksekutif : Perdana menteri (Kepala
Pemerintahan)
 Kepala Negara : Presiden, Raja/Ratu (India,
Inggris)
 Demokrasi Perwakilan Liberal
◦ Pemikiran negara demokrasi : Thomas Hobbes,
John Locke, JJ. Rousseau

Individualisme
Otoriterisme
Liberal

Demokrasi Wakil-wakil dipilih


Perwakilan Liberal sesuai demokrasi
(demokrasi liberal)

1. Persaingan Bebas
2. Pasar Bebas
3. Kapitalis
 Demokrasi satu partai dan Komunisme
◦ Marx mengembangkan “Commune Struckture” atau
struktur persekutuan/komunitas/piramida

Nasional
Distrik
Unit Administratif

Komunitas Kecil
D. DEMOKRASI INDONESIA
 Perkembangan demokrasi Indonesia
◦ Periode 1 : 1945-1959
 Demokrasi Parlementer dominasi partai
politik dan DPR
◦ Periode 2 : 1959-1965
 Demokrasi Terpimpin : ada pengaruh partai korupsi
peran ABRI meluas
peran presiden dominan
◦ Periode 3 : 1966-1998
 Demokrasi Pancasila (Orde Baru) (Demokrasi
Konstitusional)
 Dalam perkembangan peran presiden semakin
dominan
 Pancasila ternyata hanya sebagai legitimasi politik
penguasa
◦ Periode 4 : 1999-sekarang
 Demokrasi Pancasila era Reformasi
 Kekuasaan Multi Partai
 Berusaha mengendalikan kekuasaan eksekutif,
legislatif, yudikatif
 Peran Parpol semakin menonjol
 Money politik, Pembiayaan politik, dan korupsi
semakin meningkat
2. PENGERTIAN DEMOKRASI MENURUT
UUD 1945
 A. Seminar angkatan darat II (angkatan 1966)
1. Bidang politik dan konstitusional
 Penegakan negara hukum/ kepastian hukum
 HAM
 Menghindari penyalahgunaan kekuasaan
 Tata kerja ORBA lebih dilembagakan
2. Bidang Ekonomi
◦ Demokrasi ekonomi sesuai UUD 1945 mencakup :
A. Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan
dan keuangan negara
B. Koperasi
C. Pengakuan hak milik perorangan dan kepastian hukum
dalam penggunaannya
D. Peranan pemerintah bersifat : pembinaan dan
perlindungan
 B. Munas III Persahi(The Rule of Law) Des
1966
◦ Asas Negara Hukum Pancasila memiliki prinsip :
 Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang meliputi
persamaan bidang politik, hkum, sosial, ekonomi,
kultural dan pendidikan
 Peradilan yang bebas/independen
 Jaminan kepastian hukum
 C. Simposium HAM (Juni 1967)
◦ Pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan
kewibawaan
◦ Adanya kebebasan yang semakin besar
◦ Perlu mengmbangkan ekonomi secara cepat
3. DEMOKRASI PASCA REFORMASI
 Kekuasaan pemerintah negara ditangan
rakyat artinya :
1. Pemerintahan dari rakyat (Goverment of People)
2. Pemerintahan oleh rakyat (Goverment by People)
3. Pemerintahan untuk rakyat (Goverment for People)
◦ Hal itu terkandung dalam pembukaan UUD 1945
“.... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang
berkdaulatan rakyat dengan berdasar kepada....”
◦ Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum
mempunyai kedudukan sebagai :
staatsfundamentalnorm
◦ Prinsip demokrasi juga terkandung dalam Sila IV
dari Pancasila
◦ Demokrasi Indonesia juga terkandung dalam UUD
1945 pasal 1 ayat(2) yang tertulis “Kedaulatan
ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”

Amandemen
Sistem penentuan kekuasaan
pemerintah negara secara
LANGSUNG
Pemilihan Presiden dan wakil
Presiden
Ps. 6A ayat (1)
STRUKTUR PEMERINTAHAN
1. Demokrasi Indonesia berdasar UUD 1945 hasil amandemen 2002

Dasar Filsafat Pancasila dalam pembukaan


UUD 1945
Demokrasi Mengakui kebebasan, persamaan hak,
Indonesia perbedaan, keanekaragaman (Bhineka
Tunggal ika)
Untuk tujuan bersama
Kebebasan Individu
Bukan Liberal

Mengandung Unsur Unsur penting


1. Keterlibatan warga negara dalam politik
2. Tingkat persamaan tertentu diantara
warga negara
3. Tingkat kebebasan/kemerdekaan tertentu
yang diakui oleh warga negara
4. Suatu sistem perwakilan
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan
mayoritas
Rakyat lerlibat dalam keputusan-
keputusan politik (melalui wakilnya)
Ciri sebagai patokan
Warga Negara (rakyat) terlibat dalam
proses peemerintahan negara

 Supra Struktur : executive, legislative,


yudicative (konsep Montesquieu)
 Infra Struktur : Parpol, Golongan (tanpa
pemilu), alat komunikasi,
tokoh-tokoh politik
 2. Penjabaran Demokrasi menurut UUD 1945
Pasca Amandemen 2002
◦ Pasal 1 ayat(2) UUD 1945 yaitu
 “... Suatu susunan negara RI yang berkedaulatan
rakyat” selanjutnya dalam penjelasan romawi III
dijelaskan “Kedaulatan rakyat”
◦ Konsep kekuasaan
1. Kekuasaan ditangan rakyat
 Pembukaan UUD 1945 alinia IV
 Pokok pikiran pembukaan UUD 1945
 Pasal 1 ayat (1) UUD 1945
 Pasal 1 ayat (2) UUD 1945
2. Pembagian kekuasaan
 Kekuasaan Eksekutif pasal 4 ayat (1)
 Kekuasaan Legislatif pasal 5 ayat (1), pasal 19 dan pasal
22
 Kekuasaan Yudikatif pasal 24 ayat (1)
 Kekuasaan Inspektif pasal 20 ayat (1)
 Kekuasaan Konsultatif dihapus sebelum amandemen ada
DPA
3. Pembatasan Kekuasaan
Mekanisme 5 tahunan
 Pasal 1 ayat (2)
 MPR memiliki kekuasaan perubahan UUD, melakukan
impeachment terhadap Presiden jika melanggar konstitusi
 Pasal 20 ayat (1)
 Periodesasi kekuasaan 5 tahunan

Anda mungkin juga menyukai