Anda di halaman 1dari 2

AKSES PADA CIMINO / AV SHUNT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/2

Jalan Raya Cileunyi-Rancaekek


Kabupaten Bandung
Telp.(022)7781630 Fax.(022)7781629

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit AMC
SPO

dr. Fery Fardian


Pengertian Melakukan akses vaskuler pada vena untuk pasien yang
telah melakukan operasi AV Shunt agar dapat
melaksanakan tindakan hemodialisis.
Tujuan Mendapatkan aliran darah yang cukup pada pasien yang
sudah dilakukan operasi Cimino/ AV Shunt.
Kebijakan
Prosedur 1. Alat dan Bahan:
a. Bak instrumen yang berisi alat dan bahan steril:
1) Duk (alas) 1buah
2) Spuit 3cc 1buah
3) Kom kecil berisi NaCl 1buah
4) Depper 1buah
5) Kassa 1buah
6) Fistula 2buah
7) Sarung tangan 1pasang
b. Nierbekken
c. Kom berisi alkohol 70%
d. Kom berisi bethadin 10%
e. Micropore
f. Klem arteri 1buah
g. Alat cukur 1buah
h. Heparin
2. Penatalaksanaan :
a. Penanganan akses vena adalah tenaga medis yang
dianggap mampu, yang ditunjuk oleh konsultan
ginjal hipertensi.
b. Perawat mempersiapkan dan mendekatkan semua
alat yang akan dipakai.
c. Perawat mempersilahkan pasien tidur terlentang
dengan lengan yang akan dilakukan akses di ganjal
dengan bantal atau duduk di kursi hemodialisis dan
lengan yang akan dilakukan akses diletakkan pada
tangan kursi.
d. Perawat mengukur tekanan darah pasien.
e. Perawat menentukan area yang akan dilakukan
akses.
f. Perawat membersihkan area akses dengan betadhin
10% dengan gerakan melingkar dari arah dalam ke
luar.
g. Perawat membersikan kembali area akses dengan
alkohol 70% dengan cara yang sama, tunggu sampai
kering.
h. Perawat memakai sarung tangan steril.
i. Pearawat memasang duk sebagai alas lengan pasien.
j. Perawat mengisi spuit 3cc dengan NaCl 0,9% dan
tambahan heparin sesuai program. Sambungkan
dengan fistula dan dorong sehingga fistula terisi
sampai ke ujung jarumnya dan pastikan tidak ada
gelembung udara.
k. Akses oulet dilakukan terlebih dahulu. Perawat
menusukkan jarum fistula pada pembuluh darah
vena, pastikan darah keluar lancar (dengan
melakukan aspirasi beberapa kali). Fiksasi fistula
dengan mikropor.Darah dalam selang fistula dan
spuit di dorong sampai habis, pasang klem fistula,
kemudian spuit dilepaskan.
l. Perawat melakukan akses inlet dengan cara yang
sama, tetapi spuit dibiarkan tetap terpasang pada
fistula.
m. Jarak akses outlet dan inlet tidak kurang dari 7
(tujuh) sentimeter.
n. Perawat membereskan alat-alat kembali.
Pasien siap untuk dilakukan penyambungan dengan mesin
hemodialisis.

Unit Terkait Instalasi Hemodialisa


Farmasi

Anda mungkin juga menyukai