B. Beda Potensial
Beda potensial listrik = tegangan listrik (= voltage)
Beda potensial antara dua titik pada penghanatar terjadi apabila kedua penghantar itu
dihubungkan dengan sumber tegangan.
Satuan beda potensial dinyatakan dalam volt (V).
Besarnya energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik dari potensial
tinggi ke potensial rendah dinyatakan dalam rumus :
3. Akumulator ( Aki )
Bagian-bagian dari akumulator :
1. Anoda ( kutub positip) : Timbal Peroksida (PbO2)
2. Katoda (Kutub negatip ) : Timbal (Pb)
3. Larutan elektrolit : Asam Sulfat encer (H2SO4)
Keterangan :
Pb singkatan dari Plumbum (simbol kimia dari timbal).
C. Arus Listrik
Dalam suatu penghantar / konduktor, elektron mudah berpindah. Elektron
berpindah dari potensial rendah ke potensial tinggi. Dengan perpindahan elektron(
muatan negatif ), seakan-akan terjadi perpindahan proton ( muatan positif ) dalam arah
yang berlawanan.
Jika proton dapat bergerak, maka proton tersebut akan bergerak dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Arah arus listrik searah dengan arah gerak muatan positif
(sesuai dengan perjanjian sebelum ditemukan elektron). Arus listrik dapat mengalir jika
ada beda potensial antara kedua ujung penghanatar.
Jawab :
Q 3.600C C
I= = = 12 = 12 A
t 300s s
Hasil pengukuran:
Lanjuk
= x Bakur
Lasar
34
= x1A
100
= 0,34 x 1 A
= 0,34 A
D. Hukum Ohm
Hukum Ohm membahas tentang hubungan antara kuat arus listrik, beda potensial,
dan hambatan dalam suatu rangkaian listrik.
R
I
V
V
I= I = kuat arus listrik (amper disingkat A)
R
V = beda potensial (volt disingkat V)
R = hambatan listrik (ohm dengan simbol )
Dalam Sistem Internasional ( SI ) hambatan listrik dinyatakan dalam satuan ohm ( ).
Satuan hambatan yang lain adalah : kilo ohm (k) , dan mega ohm (M).
1 k = 1.000 = 103
1 M = 1.000.000 = 106
Contoh soal :
1. Sebuah hambatan sebesar 60 ohm dipasang pada sumber tegangan yang
mempunyai beda potensial sebesar 12 volt. Hitunglah kuat arus listrik yang
mengalir dalam rangkaian !
Diketahui : R = 60
V = 12 V
Ditanya : I
Jawab :
V 12V 1V
I= = = = 0,2 A
R 60 5
2. R
Berapa ohm hambatan listrik yang harus dipasang
pada rangkaian di samping agar menghasilkan kuat
3V arus sebesar 0,25 amper?
Diketahui : V=3V
I = 0,25 A
Ditanya :R
Jawab :
V 3V V
R= = = 12 = 12
I 0,25 A A
Besar tegangan jepit antara titik A dan B pada rangkaian di atas adalah :
VAB = E - I.r ------------------ Ingat bahwa VAB E
VAB = tegangan jepit antara titik A dan B (V)
E = GGL elemen (V)
I = kuat arus listrik (A)
r = hambatan dalam elemen ()
Contoh Soal :
Sebuah baterai dengan gaya gerak listrik 9 volt dan hambatan dalam 0,5 ohm
dihubungkan dengan hambatan listrik sebesar 22 ohm. Tentukanlah :
a) Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian !
b) Tegangan jepitnya !
Diketahui : E=9V
r = 0,5
R = 22
Ditanya : a) I
b) V
Jawab :
E 9V 9V
a) I = = = = 0,4 A
R + r 22 Ω + 0,5 Ω 22,5 Ω
Jadi besar kuat arus yang mengalir dalam rangkaian = 0,4 amper
b) V = E − I.r = 9 V − 0,4 (0,5) V = 9 V − 0,2 V = 8,8 V
Jadi besar teganagan jepit rangkaian tersebut = 8,8 volt.
E. Hambatan Listrik
Hambatan suatu kawat penghantar dapat diukur dengan alat ohmmeter.
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur beda potensial, kuat arus , dan hambatan
listrik disebut multimeter atau multitester yang juga disebut AVO-meter (Ampermeter,
Voltmeter, Ohmmeter). Hambatan juga dapat diukur dengan menggunakan bantuan alat
ampermeter dan voltmeter. Satuan hambatan dalam Sistem Internasional dinyatakan
dalam satuan ohm (). Cara mengukur hambatan dengan bantuan alat ampermeter, dan
voltmeter.
Rangkaian Hambatan
Dua hambatan atau lebih dapat dirangkai secara seri, paralel, atau rangkaian
gabungan seri dan paralel.
1. Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian hambatan yang disusun secara berurutan.
R1 R2 R3
Besar hambatan pengganti rangkaian seri dirumuskan :
Rs = R1 + R2 + R3 + ...
Rs = hambatan pengganti rangkaian seri ()
R1, R2, R3 = hambatan-hambatan yang dirangkai seri ()
R2
R3
R2
R1
R3
Hambatan pengganti rangkaian hambatan gabungan seri dan paralel dapat ditentukan
dengan cara :
1 1 1
a. Hitung terlebih dahulu hambatan yang disusun paralel, yaitu : = +
Rp R2 R3
sehingga rangkaiannya menjadi :
R1 Rp
b. Hambatan pengganti rangkaian paralel tersebut dirangkai seri dengan R 1 , sehingga:
Rtotal = R1 + Rp
Contoh Soal :
1. Tiga buah hambatan masing-masing sebesar 8 , 4 , dan 24 dirangkai secara
seri. Tentukan hambatan penggantinya!
Diketahui : R1 = 8 R 2 = 4 R 3 = 24
Ditanya : Rs
Jawab :
Rs = R1 + R2 + R3
= 8 + 4 + 24
= 36
Jadi hambatan pengganti rangkaian seri dari hambatan-hambatan tersebut = 36 ohm.
2. Perhatikan rangkaian hambatan berikut.
R1
R2
R3
R4
Jika : R1 = 6 ; R 2 = R 3 = 8 ; R 4 = 12
Hitunglah hambatan pengganti rangkaian tersebut di atas !
Diketahui : R1 = 6 R 2 = R 3 = 8 R 4 = 12
Ditanya : Rp
Jawab :
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 2
= + + + = + + + = + + +
Rp R1 R2 R3 R 4 6 8 8 12 24 24 24 24
1 12
=
Rp 24
24
Rp =
12
= 2
Jadi hambatan pengganti rangkaian paralel tersebut di atas = 2 ohm.
R1
R2 R4
R3
2. Isolator/penyekat
adalah bahan/zat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : kaca, karet, ebonit, plastik, marmer,porselin, kertas, udara, gabus, dll.
Isolator yang paling sempurna adalah ruang hampa udara.
Pada tegangan yang sangat besar, isolator dapat berubah menjadi konduktor.
3. Semikonduktor
adalah bahan/zat yang bersifat sebagai setengah konduktor dan setengah isolator.
Contoh : Germanium, Arsenium, Boron, dan Silikon.
G. Hukum Kirchhoff
Hukum Kirchhoff membahas tentang rangkaian listrik.
Hukum Kirchhoff ada dua macam, yaitu :
1. Hukum I Kirchhoff
membahas tentang rangkaian listrik bercabang.
I1
I1
I2
I
Bunyi Hukum I Kirchhoff:
“ Dalam rangkaian listrik bercabang, kuat arus yang masuk pada titik cabang sama
dengan kuat arus yang keluar dari percabangan.”
Dari gambar rangkaian di atas, secara matematis dapat ditulis : I = I1 + I2 = I1
Contoh Soal :
I1 I2 Dari gambar di samping, tentukanlah besar arus I4!
I3 I4
Diketahui : I1 = 5 A I2 = 8 A I3 = 10 A
Ditanya : I4
Jawab :
I1 + I 3 = I 2 + I 4
I4 = ( I 1 + I 3 ) - I 2
= ( 5 A + 10 A ) - 8 A
= 15 A - 8 A
=7A
Contoh Soal :
1. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.
R2 Dari rangakaian di samping, hitunglah :
R4 a) hambatan pengganti dalam rangkaian
R1 A B
R3 b) kuat arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian.
c) tegangan antara titik A dan B
V
d) kuat arus I1
e) kuat arus I2
Diketahui : Seperti gambar
R1 = 2 R2=3 R 3 = 6 R4=4
V = 12 V
Ditanya : a) R total
b) I d) I1
c) VAB e) I2
Jawab :
a) R total?
(i) R2 dan R3 dirangkai paralel, sehingga:
1 1 1 1 1 2 1 3
= + = + = + =
Rp R2 R3 3 6 6 6 6
6
Rp = = 2
3
( ii ) R1 , Rp , dan R 4 dirangkai seri, sehingga :
R total = Rs = R1 + Rp + R4
=2+ 2 +4
=8
Jadi hambatan pengganti dalam rangkaia adalah sebesar 8 ohm.
b)
Jadi arus listrik yang mengalir dalam rangkaian sebesar 1,5 amper.
VAB 3V
d) I1 = = = 1A
R2 3
Jadi kuat arus yang mengalir pada cabang pertama sebesar 1 amper
V 3V
e) I 2 = AB = = 1,5 A
R3 6
Jadi kuat arus yang mengalir pada cabang kedua sebesar 0,5 amper
H. Energi Listrik
Energi listrik dapat diubah menjadi energi bentuk lain, misalnya: energi kimia,
energi gerak/kinetik, energi panas/kalor, energi cahaya, energi bunyi, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil percobaan James Prescot Joule, diperoleh bahwa energi listrik
besarnya sebanding dengan:
1. beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar;
2. kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian; dan
3. lamanya arus listrik mengalir dalam rangkaian.
Secara matematis dapat ditulis :
W = V. I. t W = energi listrik (joule disingkat J)
V = beda potensial (volt disingkat V)
t = waktu yang diperlukan (sekon disingkat s)
Rumus tersebut di atas juga dapat diperoleh dari penurunan rumus kuat arus listrik ;
Q
Dari : W = Q. V ----------------- karena ; I=
t
= ( I. t ). V Q = I. t
= V. I. t
Rumus-rumus energi listrik yang lain :
W = I2. R. t diperoleh dari : W = V. I. t
= (I. R). I. t
= I2. R. t
V2
W= .t diperoleh dari : W = V. I. t
R
V
= V. ( ) . t
R
2
V
= .t
R
Energi Kalor
Energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor / panas.
Contoh alat-alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi kalor / panas antara
lain; elemen pemanas air, solder listri, seterika listrik, dan kompor listrik.
Contoh Soal :
1. Sebuah kereta api listrik menggunakan arus 120 amper pada tegangan 550 volt.
Hitunglah energi listrik yang digunakan oleh kereta api setiap sekon !
Diketahui : I = 120 A
V = 550 V
t =1s
Ditanya :W
Jawab :
W = V. I. t
= 550 V ( 120 A ). 1 s
= 66.000 J
I. Daya Listrik
Daya listrik adalah besar usaha listrik yang dihasilkan setiap sekon.
Secara matematis ditulis :
W
P= -------- P = daya listrik ( watt disingkat W )
t
W = usaha atau energi listrik ( J )
t = waktu yang diperlukan ( s )
W
Dari : W = V. I. t -------------- dan P=
t
2
= I . R. t
V2
= .t
R
Maka diperoleh rumus-rumus daya listrik sebagai berikut;
P = V. I
= I2. R
V2
=
R
P = daya listrik ( W )
V = beda potensial listrik ( V )
I = kuat arus listrik ( A )
R = hambatan listrik ( )
Catatan :
Satuan daya listrik yang lain yaitu ; kilo watt, mega watt, dan volt. amper.
1 kilo watt (= 1 kW) = 1.000 watt.
1 Mega watt (= 1 MW) = 1.000.000 watt
1 volt. amper = 1 watt
Selain dalam joule, satuan energi listrik juga dapat dinyatakan dalam satuan; watt
sekon, kilo watt jam (= kWh = kilo watt hour).
Contoh Soal :
Sebuah rumah menggunakan jasa listrik untuk keperluan sebagai berikut;
a) 5 buah lampu masing-masing 60 watt, menyala rata-rata 6 jam per hari;
b) seterika listrik 250 watt digunakan rata-rata 1 jam per hari;
c) pesawat televisi 80 watt menyala rata-rata 6 jam per hari.
Hitunglah :
a) energi listrik yang digunakan setiap hari
b) biaya rekening listrik setiap bulan (30 hari) jika biaya setiap 1 kWh
sebesar Rp 1.000,-