Anda di halaman 1dari 18

POLTEKKES PUTERA INDONESIA MALANG

Tugas Farmakognosi
“Simplisia Bunga Melati dan Buah Manggis”

Kelompok : 8
1. Izzah Aulia Amartania (AKF22087)
2. Muh. Salahuddin Al-Ayubi (AKF22088)
Bunga Melati

 Klasifikasi Tanaman:
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Spermathophyta
- Sub division : Angiospermae
- Class : Dicotyledonae
- Ordo : Oleales
- Family : Oleaceae
- Genus : Jasminum
- Species : Jasminum sambac (L.) Ait (Dalimartha, 2005).

 Deskripsi Melati ( Jasminum sambac L. ) Melati merupakan


tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup
menahun. Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang
disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk di jadikan
parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih
(Jasminum sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de’
Meici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati Jasminum parkeri di
kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada
tahun 1923. Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di
seluruh wilayah Nusantara. Diantara 200 jenis melati yang telah
diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang
umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial
untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh
liar di hutanhutan karena belum terungkap potensi ekonomis dan
sosialnya (Anonim, 2013).

 Kandungan Senyawa Kimia Simplisia bunga melati mengandung


Minyak atsiri, asam folat, asam asetat ester metil antranil, Melati
juga mengandung asam format, asam asetat, asam
benzoate,linalool, asam salicylat, benzyl linalool ester, methyl
linalool ester, benzyl
alcohol,indol,methylanthranilate,sesquiterpene,sesquiterpenacohol,
phytol,isophytal,phytylacetate,hexenylbenzoate, methylpalmitate, m
ethyl-linolenate, geranyl-linaloal(Wijayakusuma, 1994

 Manfaat Melati ( Jasminum sambac L. ) Tanaman Melati


(Jasminum sambac L.) merupakan salah satu tanaman hias dan juga
merupakan tanaman obat tradisional yang secara empiris banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pada umumnya digunakan
sebagai obat jerawat, demam, diare, influenza, radang mata merah,
bengkak akibat gigitan binatang serangga. Kandungan flavonoid,
saponin, tanin, indol dan benzil alkohol dalam daun melati diduga
memiliki aktivitas antibakteri (Santoso, 2014).

Penggunaan tradisional di masyarakat kebanyakan dipakai untuk


mengatasi
kelebihan ASI, sakit mata, demam, sakit kepala, sesak napas, bengk
ak akibat disengat lebah.Berikut beberapa resep tradisional dari bunga
melatia.
Radang mata merah:
Bunga melati sebanyak 6 gram dicuci bersih lalu digodok.Sebagian air
godokannya diminum dan sebagian lagi untuk mencuci matab.
Bengkak akibat tersengat lebah:
Bunga melati sebanyak 1 genggam diremassampai halus. Remasan
bunga melati tersebut ditempel pada bagian tubuh yangtersengat
lebah.c.
Menghentikan produksi ASI yang
berlebihan:
Bunga melati secukupnyadimemarkan, kemudian ditempelkan di
sekitar payudara. Bunga melati ini digantibeberapa kali seharid.
Sesak nafas:
Bunga melati sebanyak 3 gram dicuci bersih lalu digodok dengan 3gelas
air sampai tersisa 1 gelas. Kemudian disaring dan diminum 2 kali
seharimasing-masing ½ gelase.
Demam, Pilek, dan Diare:
Ambil bunga melati 4 gram, teh hijau 4 gram, kapulaga3 gram, lalu
cuci bersih semua bahan, rebus dengan air 1,5 gelas, hingga tersisa 1gelas.
Minum sehari sekali selama 3-7 hari.

 Ciri Makroskopik dan Mikroskopik


1. Makroskopik Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk
lembaran agak mengerucut,mahkota bunga panjang 0,6 cm sampai 1
cm, tangkai bunga panjang 0,7 cm sampai1 cm.

2. Mikroskopik pada penampang melintang bunga, tampak epidermis


daummahkota berbentuk hampir bulat, berpapila; parenkim
mahkota berbentuk bulat, didaerah ini terdapat berkas pembuluh
dengan penebalan tangga dan spiral; epidermiskelopak berbentuk
persegi empat. Sayatan paradermal tampak epidermis
daunmahkota berbentuk polygonal, dinding antiklinal agak
berombak, terdapat stomata.
1. CiridanUmurPanen
Ciri-ciri bunga melati yang sudah saatnya dipanen adalah
ukuran kuntum bunga sudah besar (maksimal) dan masih
kuncup/setengah mekar. Produksi bunga melati di Indoensia
masih rendah yakni berkisar antara 20-25 kg/hektar/hari.
Tanaman melati mulai berbunga pada umur 7-12 bulan setelah
tanam. Panen bunga melati dapat dilakukan sepanjang tahun
secara berkali-kali sampai umur tanaman antara 5-10 tahun.
Setiap tahun berbunga tanaman melati umumnya berlangsung
selama 12 minggu (3 bulan).
2. CaraPanen
Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore,
yakni saat sinar matahari tidak terlalu terik/suhu udara tidak
terlalu panas.
3. PeriodePanen
Hasil panen bunga melati terbanyak berkisar antara 1-2 minggu.
Selanjutnya, produksi bunga akan menurun dan 2 bulan
kemudian meningkat lagi.

Contoh produk ekstrak bunga melati di pasaran:


Buah Manggis
 Nama Simplisia

Manggis adalah sebagaiberikut:

Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas: Dicotyledoneae (biji berkeping dua)

Ordo: Guttiferanales

Famili: Guttiferae

Genus: Garcinia

S p e s i e s : Garcinia mangostana L.(Anastasia


dalam Rukmana, 2010)

 Deskripsi Simplisia

- Manggis  tinggi sekitar 15 meter.


- Berbatangkayu bulat, dan tegak.
- Berdaun tunggal bentuk lonjong, ujung meruncing,
pangkal yang tumpul dan tepi rata, panjang daun sekitar 20 -
25cm dengan lebar 6 -9 cm, tebal dan tangkai berbentuksilinder
berwarna hijau.
- Manggis berbunga tunggal dan berkelamin duaberada diketiak
daun dengan panjang1-2 cm.
- Buah bulat, diameter 6-8 cm dan berwarna cokelatkeunguan.
Biji bulatberwarnakuning (2 cm ) dan terdapat 5 -7 biji.
- Berakar tunggang dengan warna putih kecokelatan(Hutapea,
1994).
- Nama ilmiah tanaman Manggis adalah Garciniamangostana L.
- Nama Daerah: Di Indonesia manggis disebut dengan
berbagai macamnama local seperti Manggu (Jawa Barat),
Manggus(Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara),
Manggista(Sumatera Barat), Mangih (Minangkabau),
Mangustang(Halmahera), Manggis (Jawa).

 PEMANFAATAN KULIT MANGGIS


Kulit manggis yang dahulu hanya dibuang saja ternyata
menyimpan sebuah harapan untuk dikembangkan sebagai
kandidat obat. Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata
mengandung beberapa senyawa dengan
aktivitasfarmakologi misalnya antiinflamasi, antihistamin,
pengobatan penyakit jantung,antibakteri, antijamur bahkan
untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV.Beberapa
senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang
dilaporkan bertanggung jawab atas beberapa aktivitas
farmakologi adalah golongan xanton. Senyawa xanton
yang telah teridentifikasi, diantaranya adalah 1,3,6-
trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3- metil-2-butenil)- 9H-
xanten-9- on and1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-bis(3-metil-2-
butenil)- 9Hxanten-9- on. Keduanya lebih dikenal dengan
nama alfa mangostin dan gamma-mangostin.

Dilaporkan senyawa xanton yang diisolasi dari kulit buah


manggis, ternyata juga menunjukkan aktivitas farmakologi
yaitu garcinon E. Lebih lanjut, mengidentifikasi
kandungan xanton dari ekstrak larut dalam
diklorometana, yaitu 2 xanton terprenilasi teroksigenasi
dan 12 xanton lainnya. Dua senyawa xanton terprenilasi
teroksigenasi adalah 8-hidroksikudraksanton
G, danmangostingon [7-metoksi- 2 - (3-metil-2-butenil) – 8 - (3-
metil-2-okso-3-butenil) - 1,3,6 - trihidroksiksanton.
Sedangkan keduabelas xanton lainnya adalah :
kudraksanton G, 8- deoksigartanin,
garsimangosonB,garsinonD,garsinonE, gartanin,1-
isomangostin,alfamangostin,gammamangostin,mangostino
n, smeathxanthon A, dan tovofillin A.
 Mikroskopis dan makroskopis buah manggis
 Makroskopik simplisia kulit buah matang dan mengkal
berwarna coklat, tekstur keras, berbau khas, berasa sepat dan
pahit.

 Mikroskopik simplisia kulit buah manggis matang dan


mengkal memperlihatkan adanya kristal kalsium oksalat,
parenkim, berkas pembuluh xilem bentuk spiral, dan sel batu.
 Berbagai Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan

Manfaat kulit manggis bisa diperoleh dengan berbagam macam


cara, salah satunya dengan mengonsumsinya sebagai teh herbal, jus,
maupun suplemen. Berikut adalah beberapa manfaat kulit manggis
untuk kesehatan yang bisa didapat:

1. Mengurangi peradangan

Kandungan xanthone dan vitamin C pada kulit manggis dipercaya


dapat mengatasi peradangan yang disebabkan oleh penyakit
tertentu, seperti radang sendi atau penyakit autoimun.

Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai


efektivitas kulit manggis dalam mengurangi peradangan pada
tubuh.

2. Menurunkan kadar kolesterol


Beberapa penelitan di hewan coba menunjukkan adanya efek
ekstrak kulit manggis dalam menurunkan kolesterol. Hal ini
diketahui berkaitan dengan kandungan antioksidan dan xanthone di
dalam ekstrak kulit manggis yang punya efek sebagai
antiperadangan.

Selain itu, ekstrak kulit manggis juga mengandung serat yang baik
untuk membantu mengendalikan kadar lemak darah. Penurunan
kadar kolesterol berkaitan dengan penurunan risiko
terjadinya penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

3. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Kandungan xanthone pada kulit manggis dipercaya dapat


menghambat perkembangan dan penyebaran sel kanker,
misalnya kanker payudara dan kanker paru-paru.

Selain itu, sebuah studi juga menyebutkan bahwa efek antikanker


pada kulit manggis dapat menghambat perkembangan kanker usus
besar. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih perlu
dilakukan untuk memastikan efektivitas kulit manggis dalam
mengatasi kanker.

4. Mengontrol gula darah

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis


dapat menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil.
Manfaat kulit manggis ini bisa didapat berkat
kandungan xanthone di dalamnya.

Hal ini membuat kulit manggis kerap dijadikan sebagai salah satu
obat herbal yang memiliki potensi untuk mencegah resistensi
insulin dan diabetes. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi
dengan dokter lebih dulu bila ingin menggunakan kulit manggis
sebagai pengobatan diabetes.

5. Memperkuat daya tahan tubuh

Sebuah studi menyebutkan bahwa mengonsumsi suplemen yang


mengandung ekstrak kulit manggis dapat menurunkan gejala
peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Manfaat ini
berasal dari kandungan antioksidan dan vitamin C yang
terkandung di dalamnya.

6. Mengencangkan kulit

Anda bisa menggunakan skincare dengan kandungan ekstrak kulit


manggis untuk memiliki kulit yang kencang dan awet muda.
Pasalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit
manggis bisa membantu meningkatkan elastisitas kulit dengan
baik.

Manfaat kulit manggis untuk kulit ini mungkin dapat diperoleh


berkat kandungan antiradang dan antioksidan di dalamnya, yang
dapat melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat paparan sinar
matahari.

Cara Mendapatkan Manfaat Kulit Manggis

Seperti yang telah diungkap sebelumnya, manfaat kulit manggis


bisa diperoleh dengan cara menjadikannya sebagai teh herbal.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Anda hanya perlu
mempersiapkan bahan dan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Bahan-bahan

 1 genggam kulit manggis kering


 1 kantong teh celup
 1 batang serai
 1,5 liter air
 2 sendok makan gula pasir
 Jahe secukupnya

Cara mengolah

 Cuci kulit manggis, jahe yang sudah dikupas kulitnya, dan serai
hingga bersih.
 Rebus semua bahan-bahan tersebut dan tambahkan 1 kantong
teh celup.
 Tunggu sampai mendidih dan air berkurang.
 Saring dan tuang ke dalam gelas.
 Tambahkan sedikit gula dan sajikan.

Selain bisa dijadikan teh herbal, ekstrak kulit manggis juga kerap
ditemukan dalam suplemen dan produk perawatan kulit, seperti
masker. Bila Anda ingin merasakan manfaat kulit manggis melalui
suplemen, konsumsilah sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan
supaya keamanannya tetap terjaga.

Begitu juga untuk produk perawatan kulit yang mengandung ekstrak


kulit manggis. Ada baiknya untuk melakukan tes alergi terlebih
dahulu ke siku bagian dalam untuk melihat reaksi yang muncul. Bila
kulit tampak memerah, ruam, gatal, atau membengkak, jangan
lanjutkan penggunaannya.

Manfaat kulit manggis untuk kesehatan memang beragam. Namun,


jangan jadikan kulit manggis sebagai pengobatan untuk suatu
penyakit karena penelitian lebih lanjut terkait efektivitas dan
keamanannya masih diperlukan.

 Produk yang sudah ada di Pasaran


DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. 2005.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.Jilid 2. Trubus


Agriwidya. JakartaKunhachan,P.Banchonglikitkul,C.Kajsongkram,T.
Khayungarnnawee, A. andLeelamanit,C. 2009.
Chemical Composition, Toxicity and Vasodilatation Effect of
theFlowers Extract of Jasminum sambac
(L.) Ait. “G. Duke of Tuscany”.
Evid BasedComplement Alternat Med. 2012; 2012: 471312. Published online
2012March26
onhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3320082/ Prasetyo,
Galih A. 2009.
Rincian Simplisia Jasmine Flos
Database Simplisia
Yogyakarta.http://www.farmasi.usd.ac.id/projects/simplisia/index.php
/detail_simplisia/50 [Diakses3 Agustus 2013]Wijayakusuma, H. 1994.
Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia.
Jilid 1. Pustaka Kartini.Jakarta.Wijayakusuma, H., S. Dalimartha,
A.S. Wirian, T. Yaputra, dan B. Wibowo. 1994.Tanaman Berkhasiat
Obat di Indonesia.Jilid 2. Pustaka Kartini. Jakarta
http://nosifarsya.blogspot.com/2017/02/simplisia-jasmini-flos.html
https://eprints.umbjm.ac.id/156/3/BAB%202.pdf
https://id.scribd.com/presentation/466916999/SIMPLISIA-KULIT-
BUAH-MANGGIS-pptx
https://www.alodokter.com/klaim-manfaat-kulit-manggis-dan-
kebenarannya
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/919/khasiat-buah-manggis-
untuk-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai