KATEGORI I UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2023 A. Deskripsi Studi Kasus Saat melaksanakan praktik pengalaman lapangan di sekolah, kami menemukan beberapa kasus dalam proses pembelajaran. Yang pertama adalah rendahnya motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar, hal itu ditunjukan dengan hanya beberapa siswa yang merespon pertanyaan guru, bertanya maupun mengemukakan pendapat. Yang kedua adalah rendahnya minat siswa dalam belajar, hal itu diketahui pada saat mengerjakan LKPD beberapa siswa malas untuk diskusi, dan bertukar pikiran dengan teman sekelompoknya. Kasus diatas penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan memberikan dampak pada kemampuan saya dalam merencanakan, melaksanakan, evaluasi, refleksi serta tindak lanjut untuk pembelajaran kedepannya. Selain dari pada itu kasus ini akan memberikan pengalaman yang berkesan untuk saya bagikan kepada rekan sejawat saya di sekolah. B. Analisis Situasi Situasi pada saat perancangan pembelajaran adalah saya merencanakan pembelajaran dengan metode yang inovatif dengan media pembelajaran berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge. Dimana saya diharuskan mengidentifikasi pengetahuan, dan perlu mengajar secara efektif dengan kerangka teknologi . Adapun rencana evaluasi yang saya lakukan adalah dengan menyusun instrumen evaluasi yang juga berbasis teknologi dengan harapan meningkatnya motgivasi siswa dalam belajar bahasa arab. Peran saya dalam perancangan pembelajaran dan evaluasi ini adalah saya mencoba memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan siswa dalam belajar, contohnya adalah diawal pembelajaran saya menampilkan video yang saya buat dengan Bantuan AI( Artificial Intelegence) selanjutnya siswa mengerjakan LKPD melalui aplikasi bahasa arab berbasis google site yang kami berinama Lughotuna. Selanjutnya siswa juga terlibat langsung dalam evaluasi dan refleksi yang sudah kami siapkan di aplikasi Lughotuna tersebut. Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, guru pamong dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan yang terpenting adalah peserta didik yang menjadi objek sasaran observasi. Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran diantaranya saya harus mempersiapkan dengan maksimal media pembelajaran yang telah saya rancang. Dari segi aplikasi, laptop, proyektor, audio speaker, untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana. Hambatannya adalah ketika Handphone siswa ada yang rusak atau tidak berfungsi normal, karena pembelajaran ini sangat bergantung pada smartphone yang dimiliki peserta didik. C. Alternatif solusi Adapun langkah yang Langkah nyata yang saya lakukan dalam mengahadapi tantangan merancang pembelajaran yang pertama adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Problem Based Learning (PBL) dengan Thoriqoh sam’iyyah syafawiyyah, diskusi, ceramah, penugasan dan presentasi. Thoriqoh sam’iyyah syafawiyyah ini Metode Audiolingual adalah metode mendasarkan diri kepada pendekatan structural dalam pengajaran bahasa arab dan metode ini menekankan pada penelaahan dan pendeskripsian suatu bahasa yang akan dipelajari dengan memulainya dari system bunyi (fonologi) kemudian sisten pembentukan kata ( Morfologi ) dan system pembentukan kalimat ( sintaksis). Dilanjutkan dengan diskusi untuk memecahkan masalah dalam LKPD dan mempresentasikannya sesuai denga sintak model Pembelajaran PBL(Problem Based Learning). Langkahnya tergambar seperti berikut : Pada Pendahuluan diwalai dengan salam, doa, absensi, mengingat pelajaran yang lalu, ice breaking, apersepsi, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Sedangkan langkah kegiatan inti adalah mempresentasikan video pembelajaran dengan tema ta’aruf sbb https://drive.google.com/file/d/1nsW2w5QHpn1cejOFsZgVTsUWT9NdZKa1/view?usp=sharing Kemudian saya membimbing siswa untuk menirukan percakapan ta’aruf secara berulang-ulang, kemudian saya mengorganisasikan peserta didik untuk belajar dan mengerjakan LKPD yang sudah kami buat di aplikasi Lughotuna https://sites.google.com/admin.smk.belajar.id/bahasaarabx/halaman-depan Materi pembelajaran dan video pembelajaran bisa diakses pada aplikasi lughotuna https://sites.google.com/admin.smk.belajar.id/bahasaarabx/materi https://sites.google.com/admin.smk.belajar.id/bahasaarabx/video Setelah itu saya juga membimbing secara individu dan kelompok jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKPD. Kemudian setiap siswa mempresentasikan LKPD di depan teman-temannya. Disaat peserta didik presentasi, saya mengevaluasi dan menilai sedangkan peseta didik lainnya menilai teman sejawat dengan mengisi lembar penilaian antar teman yang sudah saya siapkan di aplikasi Lughotuna. https://sites.google.com/admin.smk.belajar.id/bahasaarabx/evaluasi Pada kegiatan Penutup saya menyimpulkan pembelajaran dan meminta peserta didik mengisi lembar refleksi di aplikasi Lughotuna, setelah itu diakhiri dengan salam. D. Evaluasi Dampak dari penerapan metode Audiolingual (Al-Thariqah Al-Saam’iyyah Al-Syafawiyyah) adalah Para pelajar memiliki keterampilan pelafalan yang bagus, Para pelajar terampil dalam mengucapkan kalimat baku yang sudah dilatihkan, Pelajar dapat melakukan komunikasi lisan dengan baik karena latihan menyimak dan berbicara intensif, Suasana kelas hidup karena para pelajar tidak tinggal diam, harus terus menerus merespon stimulus guru. Sedangkann Dampak dari penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) ini sangat efektif karena dapat membuat siswa lebih aktif sehinga tingkat pemahaman dan pengalaman siswa juga lebih mudah dicapai. Penggunaan fasilitas tekhnologi yang sudah dimiliki masing-masing peserta didik dapat meningkatkan kesadaran siswa bahwa handphone juga banyak manfaatnya untuk media pembelajaran, dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Yang terkahir penerapan metode kolaboratif antar teman sejawat peserta didik bisa menumbuhkan karakter sosial yaitu sikap saling toleransi, bekerja sama dan dapat membuat hubungan antar teman lebih harmonis hal ini sangat berdampak pada tingkat kepercayaan diri siswa meningkat.
Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi Lisan Peserta Didik Kelas XI-2 SMA Negeri 2 Bantul dalam Pembelajaran Fisika melalui Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)_Indah Hening Herdianti_2218763078 (1)