Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

KULIAH KERJA NYATA ( KUKERTA) INTEGRATIF TAHUN


AKADEMIK 2023/2024
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM)

Disusun Oleh :
Diana Fitriani (201410081)
Siti Nurul Hikmah (201410162)
Ayuni (201410172)
Fitri Awaliah (201410187)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA
HASANUDIN BANTEN
TAHUN 2023
Membantu Perekonomian Serta Pelayanan Kepada Masyarakat
Melalui KKN Integratif di Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Banten : Ikhlas Beramal

Oleh :

Diana Fitriani, Siti Nurul Hikmah, Ayuni, Fitri Awaliah

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Abstrak

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program pengabdian masyarakat


yang diadakan oleh perguruan tinggi. Abstrak ini mencakup tujuan, pelaksanaan,
dan dampak KKN dalam memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan
masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa
dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memecahkan masalah
nyata di masyarakat. Melalui kegiatan lapangan, mahasiswa terlibat dalam
berbagai proyek pembangunan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan demikian, KKN tidak hanya memberikan manfaat langsung


kepada masyarakat, tetapi juga memperkaya pengalaman dan pemahaman
mahasiswa tentang realitas sosial dan budaya yang beragam. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten merupakan
kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian dokumen-dokumen yang relevan untuk
membantu masyarakat di tingkat lokal. Melalui KKN, mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman berharga dalam mengaplikasikan ilmu statistik dalam
konteks nyata serta berkontribusi pada pengembangan dan peningkatan kualitas
yang diperlukan untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut

Program KKN di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten


dapat memberikan mahasiswa pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses
membantu perihal ekononomi serta pelayanan kepada masyarakat yang relevan
untuk pengambilan keputusan di tingkat pemerintah daerah. Dengan demikian,
KKN di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten dapat menjadi
wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan
pemahaman yang relevan dengan penyaluran bantuan ekonomi serta pelayanan
masyarakat.

Kata kunci : Kuliah Kerja Nyata, Kementerian Agama, Membantu Ekonomi


Serta Pelayanan Masyarakat

PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata merupakan upaya pengembangan sebuah kondisi


masyarakat secara berkelanjutan dan aktif yang seharusnya berlandaskan prinsip-
prinsip integratif-interkonektif dengan nilai- nilai Islam di dalamnya. Selain itu,
kegiatan KKN diharapkan menumbuhkan generasi yang tangguh, unggul,
berkepribadian mulia, dan menjadi pribadi yang dapat bertanggung jawab, serta
berjiwa kepemimpinan ketika sudah terjun di masyarakat. Oleh karena itu,
lembaga perguruan tinggi hendaknya mengembangkan kegiatan KKN dengan
konsep integratif-interkonektif sesuai dengan landasannya, dimana mahasiswa
menjadi motivator, fasilitator, dinamisator terhadap permasalahan agama,
ekonomi, politik dan sosial.

Konsep KKN dikemas dengan setrategi penyelesaian permasalahan secara


tuntas dan dilaksanakan bersama masyarakat. Serta mengembangkan masyarakat
yang produktif, inovatif dan kreatif dalam mengolah teknologi, Sumber Daya
Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada. Sehingga masyarakat
akan lebih berkembang dan mandiri. Konsep Integrasi-interkoneksi yang pertama
kali didengungkan oleh Amin Abdullah ini adalah usaha memahami kompleksitas
fenomena kehidupan yang dihadapi dan di jalani manusia. Setiap bangunan
keilmuan apapun, baik keilmuan agama (Islam maupun agama-agama lain),
keilmuan sosial, humaniora, maupun kealaman tidak dapat berdiri sendiri tanpa
kerja sama, saling tegur sapa, saling membutuhkan, saling koreksi, dan saling
berhubungan antar disiplin keilmuan. Pendekatan integratif-interkonektif adalah
pendekatan yang berusaha saling menghargai; keilmuan umum dan agama, sadar
akan keterbatasan masing-masing dalam memecahkan persoalan manusia. Hal ini
akan melahirkan sebuah kerjasama, setidaknya saling memahami pendekatan
(approach) dan metode berpikir (procces and procedure) antara dua keilmuan
tersebut (Abdullah, 2008: 242). Begitu halnya di dalam KKN, mahasiswa
diharapkan mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh setiap lembaga
pendidikan.

Persoalannya, bagaimana paradigma integrasi-interkoneksi diterapkan


dalam konteks KKN, dan mengembangkan masyarakat yang produktif, inovatif
dan kreatif. Secara teoritik nilai fundamental KKN mensyaratkan paradigma
integrasi interkoneksi dalam pelaksanaanya. Nilai fundamental tersebut adalah
keterpaduan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, pendekatan interdisipliner
dan komprehensif, lintas sektoral, dimensi yang luas dan pragmatis, dan
keterlibatan masyarakat secara aktif (Salehudin, 2016: 66). Melalui KKN dengan
paradikma integrative-interkonektif, mahasiswa akan terhubung langsung dalam
setiap ajang kegiatan di masyarakat. Selain itu, mahasiswa dapat mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya serta ikut mendorong proses pembaharuan
kehidupan masyarakat yang produktif, inovatif, dan kreatif. Pada pencapaiannya,
mahasiswa harus melihat potensi yang ada pada masyarakat, sehingga apa yang
akan mahasiswa berikan kepada masyarakat akan tepat guna pada sasarannya.

Model KKN integrasi-interkoneksi menghendaki adanya hubungan atau


penyatuan, sinkronasi atau kesejajaran padasetiap bidang keilmuan yang ada di
perkuliahan dan di terapkan di masyarakat. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui
KKN mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan
permasalahannya serta cara kerja lintas sektoral dan interdisipliner. Kaitannya
dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan
permasalahan yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan-
kelemahan yang ada dalam masyarakat, dan sekaligus merumuskannya. KKN
disebut sebagai kegiatan pengabdian pada masyarakat, karena melalui KKN
mahasiswa mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat secara praktis dan nyata
(Asmuni, Ibid.: 4). Disini, jelas bahwa KKN bukanlah sekadar “kerja bakti” atau
“bakti sosial” yang dalam Pengabdian pada Masyarakat disebut sebagai Pelayanan
Masyarakat (community service).

PELAKSANAAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) integratif di Kantor Wilayah Kementerian


Agama Provinsi Banten bukan hanya sebuah kewajiban akademis, melainkan
sebuah peluang berharga untuk merajut keterlibatan mahasiswa dalam upaya
pengembangan masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek kunci dalam
pengembangan masyarakat melalui KKN integratif di Kanwil Kemenag Prov
Banten :

1) Peningkatan Literasi Pelayanan Masyarakat


Melalui KKN integratif, Kantor Wilayah Kemeneterian Agama Provinsi
Banten dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator dalam
menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
setempat. Pemahaman ini memberdayakan masyarakat untuk mengambil
keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang tersedia.
2) Sinergi Antara Kemenag Provinsi Banten dan Masyarakat Lokal
Kolaborasi erat antara Kemenag Provinsi Banten dan masyarakat lokal adalah
inti dari KKN integratif. Masyarakat menjadi mitra aktif dalam proses
menerima bantuan dan pelayanan, memberikan wawasan unik dan mendalam
tentang kebutuhan lokal. Ini menciptakan hubungan timbal balik yang positif,
di mana Kemenag Provinsi Banten mendapatkan pengalaman, sementara
masyarakat merasakan manfaat langsung dari yang telah diberikan.
3) Pemberian Bantuan Ekonomi serta Pelayanan Kepada Masyarakat
KKN integratif tidak hanya tentang mengumpulkan informasi, tetapi juga
tentang mensejahterakan masyarakat setempat. Melalui pendekatan ini,
masyarakat dilibatkan dalam merumuskan solusi untuk tantangan yang
dihadapi, membangun rasa kepemilikan terhadap proses penyaluran dana serta
pelayanan dan merangsang perubahan positif dalam komunitas.

Dengan demikian, KKN integratif di Kementerian Agama Provinsi Banten


menjadi instrumen penting dalam merangkul perubahan bersama untuk
memberikan bantuan ekonomi serta pelayanan kepada masyarakat. Dengan
keterlibatan aktif mahasiswa, pemberian bantuan ekonomi serta pelayanan kepada
masyarakat lokal, dan kolaborasi erat antara Kemenag Prov Banten dan
komunitas, program ini bukan hanya memberikan manfaat konkret saat ini, tetapi
juga menciptakan fondasi yang kuat untuk mensejahterakan masyarakan yang
berkelanjutan di masa depan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Melalui partisipasi aktif mahasiswa, tercapai pengumpulan informasi yang


lebih komprehensif dan mendalam. Keterlibatan langsung dalam lapangan
memungkinkan mahasiswa untuk merinci nuansa lokal yang mungkin terabaikan
dalam metode konvensional. Pendekatan edukatif melalui KKN integratif berhasil
meningkatkan literasi pelayanan kepada masyarakat. Mahasiswa menjadi
penghubung yang efektif dalam menjelaskan dan memahamkan masyarakat
tentang pentingnya memberikan pelayanan yang baik, memberikan kontribusi
positif dalam membentuk pemahaman yang lebih baik. Kolaborasi erat antara
Kemenag Provinsi Banten dan masyarakat lokal terbukti menjadi kunci
keberhasilan. Masyarakat menjadi wadah untuk penyaluran bantuan serta
pelyanan, memberikan perspektif yang bernilai dan memperkuat keakuratan
informasi yang dikumpulkan.

Mahasiswa, dengan bimbingan dari Kanwil Kemenag Prov Banten,


mampu mengidentifikasi dan mengusulkan solusi konkret untuk masalah-masalah
yang dihadapi Masyarakat. KKN integratif tidak hanya memberikan informasi,
tetapi juga mendorong dalam mensejahterakan masyarakat setempat. Dengan
demikian, hasil dan pembahasan KKN integratif di Kemenag Provinsi Banten
menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa, peningkatan penyaluran bantuan dan
pelayanan masyarakat, dan kolaborasi efektif antara Kemenag Provinsi Banten
dan masyarakat lokal adalah elemen kunci dalam meretas jalan menuju
pengembangan masyarakat yang berkelanjutan melalui pemanfaatan penyaluran
bantuan dan pelayanan.

Pembahasan Temuan

1. Peran Keterlibatan Mahasiswa


Keterlibatan mahasiswa dalam memberikan bantuan ekonomi dan pelayanan
membuka jendela baru dalam proses akuisisi informasi. Keberadaan mereka di
lapangan memberikan dimensi manusiawi yang kaya, meningkatkan kualitas
dan relevansi informasi yang terkumpul.
2. Transformasi Literasi Pelayanan
Peningkatan literasi mengenai pelayanan masyarakat tidak hanya terbatas pada
pemahaman konsep, tetapi juga pada kemampuan masyarakat untuk
mengaplikasikan informasi dalam konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini
menciptakan dampak positif dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
3. Kolaborasi Efektif Kemenag Provinsi Banten dan Masyarakat
Kolaborasi erat antara kemenag Provinsi Banten dan masyarakat lokal
membuka ruang dialog yang lebih baik. Hal ini menciptakan keterlibatan aktif
dalam penyaluran dana serta pelayanan, memastikan representasi yang lebih
akurat dari realitas masyarakat.
KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan KKN integratif di Kantor Wilayah


Kemeneterian Agama Provinsi Banten dapat disimpulkan bahwa inisiatif ini
bukan hanya menjadi rutinitas akademis, melainkan sebuah langkah signifikan
dalam membentuk masyarakat yang berkelanjutan. Beberapa poin kunci dapat
menjadi pokok pikiran dalam merangkum dampak dan implikasi dari kegiatan
tersebut. Secara keseluruhan, KKN integratif di Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Banten menjadi wadah yang efektif dalam meretas jalan menuju
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Melalui kombinasi keterlibatan
mahasiswa, peningkatan literasi pelayanan, kolaborasi yang efektif, dan
penyaluran dana serta pelayanan masyarakat, program ini memberikan kontribusi
positif yang melampaui batas tugas akademis. Hasilnya bukan hanya menciptakan
informasi yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
menghadapi perubahan dan berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan yang
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai