Anda di halaman 1dari 2

BAB 4

KESIMPULAN
1. KESIMPULAN BAB 1

Kualitas air sungai di kabupaten kolaka memiliki sumber daya air yang berlimpah dengan 64
sungai yang tersebar di 12 Kecamatan. Sungaisungai tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat
dijadikan sebagai sumber tenaga penggerak, penopang kebutuhan industri,
kebutuhan rumah tangga, irigasi pertanian, perikanan tangkap dan budidaya serta pariwisata.
Sungai Sakuli dengan panjang ± 110.000 m dan lebar 16 meter merupakan sungai terpanjang di Kabupaten
Kolaka. Pemantauan kualitas air sungai secara rutin dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kolaka
terhadap sungaisungai besar di masing-masing Kecamatan. Terdapat 13 sungai yang dipantau baik hulu
maupun hilir di Kabupaten Kolaka yang bermuara ke Teluk Bone yaitu Sungai sabilambom, sungai oko,
sungai balandate, sungai kolaka, sungai mangolo, sungai tamboli, sungai iwoimendaa, sungai popalia,
sungai wolulu, sungai pesouha, dam sungai konoweha.

2. KESIMPULAN BAB 2
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Ujung Jaya Taman Nasional Ujung Kulon maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Potensi sumberdaya air dihitung dari debit air Sungai Cibiuk dan Curug Cikacang sebesar
108.178.712 m³/tahun.
2. Total seluruh pemanfaatan air untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian sebesar 351.355,68
m³/tahun.
3. Nilai ekonomi sumberdaya air Sungai Cibiuk dan Curug Cikacang sebesar Rp. 67,61 milyar/tahun.
Untuk jangka menengah dengan jumlah pertumbuhan 1,57% memiliki nilai ekonomi sebesar Rp.
426.801.375.011 sedangkan jangka panjang sebesar Rp. 2.922.294.375.012

3. KESIMPULAN BAB 3
1. Secara umum lempung hasil pengujian di Desa Tanjung dan Desa Sokong bersifat pasir halus lanauan,
dengan berat jenis tanah berkisar antara 2,66 t/m3 dan 2,47 t/m3.
2. Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan didapatkan bahan urugan lempung di Desa Tanjung dekat
Desa Gondang (arah utara dari
Desa Gondang.) Lempung tersebut mempunyai warna merah dengan plastisitas rendah, dengan volume
sekitar 4 juta m3.
3. Lokasi kedua adalah di Desa Sokong
Kec.Tanjung didapat jenis tanah pasir dengan sedikit bahan halus. Berdasarkan hasil pengujian batas-
batas Atterberg, didapatkan cara untuk mengidentifikasikan tanah ekspansif yaitu :
a. Tanah lempung di Desa Tanjung mempunyai Indeks Plastisitas < 18, yang termasuk tanah lempung
bersifat pengembangan rendah.
b. Tanah lempung dari Desa Tanjung tidak didapatkan nilai aktivitasnya < 0,75 dimana tidak termasuk
tanah ekspansif.
c. Rentang Indeks Plastisitas tanah lempung di Desa Tanjung menunjukan nilai < 12; Hal ini menunjukan
potensi pengembangan yang rendah.
d. Tanah dengan batas cair 39,64%, Indeks Plastisitas berkisar antara 10,18 – 85% dan potensial
pengembangan < 3% juga menunjukan tanah-tanah tersebut mempunyai kemampuan mengembang
yang rendah.
4. Hasil pengujian pada contoh memperlihatkan pemadatan pada tanah ini mencapai berat kering
maksimum sekitar 1,42 ton/m3, dan kadar air maksimum sekitar 22,60%. Berdasarkan kriteria yang
disarankan khususnya untuk jenis tanah lempung dengan batas cair yang tinggi disyaratkan bahwa kadar
air yang harus dicapai sekitar (25.5 + 1.2)%, sedangkan berat isi kering maksimum yang disyaratkan
berkisar antara 1.504 ton/m3.
5. Berdasarkan hasil pengujian pemadatan yang telah dilaksanakan, berat isi kering belum memenuhi
syarat, sedangkan untuk kadar air perlu adanya penambahan kandungan air.

Anda mungkin juga menyukai