2.1.1
Geografis
1. Letak Geografis
Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang dilalui garis katulistiwa yang terletak antara
0003' Lintang Utara - 0011' Lintang Selatan dan antara 99010' - 100004' Bujur Timur dengan luas
wilayah sekitar 3.887,77 km2 atau 9,29 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten
ini terletak pada ketinggian antara 0 - 2.912 meter di atas permukaan laut. Gunung tertinggi di
Kabupaten Pasaman Barat yaitu Gunung Talamau dengan ketinggian 2.912 meter di atas
permukaan laut. Sebahagian besar wilayah datar, sebahagian lagi berupa daerah berbukit,
pegunungan dan pulau-pulau kecil. Dan didominasi juga dengan sebahagian wilayah lautan
dan pesisir pantai.
2. Topografis
Kabupaten Pasaman Barat keadaan tanahnya bervariasi antara datar,
bergelombang, dan bukit bergelombang. Untuk melihat keadaan masingmasing kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel : A
Topografi Kabupaten Pasaman Barat
Ketinggian Masing-Masing Kecamatan dari Permukaan Laut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Melintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Kinali
Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat antara berada pada ketinggian 0-2913
mdpl. Apabila dilihat dari ketinggian tersebut wilayah Pasaman Barat dapat
dikategorikan kedalam 4 kondisi yaitu:
1. Daratan yang berada pada ketinggian sampai dengan 5 Meter dari permukaan laut.
Satuan topografi ini, area daratan rendah seperti Sasak,Sikilang, Sikabau dan Air Bangis
dan desa-desa pantai lainnya.
2. Daratan yang bergelombang di atas 15 meter
3. Kawasan bergelombang yang menuju kawasan perbukitan dengan ketinggian diatas 50
meter, Areal perbukitan dengan ketinggian sampai dengan 2913 meter diatas permukaan
laut, yang sebahagian besar merupakan kawasan lindung
2.1.2
Kondisi Fisik
1. Hidrologi
Hidrologi yang dimiliki oleh Kabupaten Pasaman Barat yaitu berupa sungai, yang berasal dari
11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Sungai yang melintas di Kabupaten
Pasaman Barat terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang berpola dendritik. Lebih dari 100
sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman Barat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh potensi cekungan air tanah (hidrogeologi) yang
terpantau, air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan 65 juta m3/tahun.
Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah Kabupaten Pasaman Barat
ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan laut. Kondisi ini yang
mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kabupaten Pasaman Barat yang rawan terhadap
banjir/genangan. Karakteristik sungai yang terdapat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
No
Nama DAS
Luas (Ha)
Panjang
(km)
Batang Tongar
20
Debit (M3/dt)
Maks
Min
12,250
4,760
Batang
Pasaman
30
14,465
Batang
Kenaikan
40
Batang Sopan
10
Pemanfaatan
Bendungan
Irigasi
Pariwisata
Pertanian
5,760
Transoprtasi
Pariwisata
2,213
1,000
Irigasi
Pertanian
6,720
2,284
Irigasi
Pertanian
Tabel : 2.1.1
Nama Sungai Di Kabupaten Pasaman Barat
No
KECAMATAN
1 Sungai Beremas
1. Batang Pardantiangan
2. Batang Bamban
NAMA SUNGAI
19.Anak Air Bunga Tanjung I
20.Anak Air Bunga Tanjung II
No
KECAMATAN
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
3. Batang Tomak
4. Sungai Pinang
5. Batang Pakau
6. Air Ganggang
7. Air Runding
8. Anak Air Kamang Gadang
9. Batang Sopan
10. Anak Air Tandikek
11. Air Geringging
12. Air Balam
13. Air Salak
14. Air Tangguli
15. Air Banjar Alang
16. Air Kampung Alai
17. Air Kampung Pinang
18. Air Tengah
1.Batang Paraman Mudik
NAMA SUNGAI
21.Anak Air Pematang Gunung
22.Air Sepi
23.Air Suak
24.Pincuran Mingkudu
25.Titian Biduk
26.Air Sibunian
27. Anak Air Kampung Padang
28. Anak Air Pati Bubur
29. Batang Tamiang Ampalu
30. Batang Ampalu
31. Anak Air Simpang Kanan
32. Anak Air Kemuning
33. Danau Jernih
34. Danau Jernih
35. Batang Air Simpang Betung
36. Batang Penggambira
12.Air Talang
2. Batang Batahan
14.Air Doli-Dolin
15.Lapin Kuning
16.Air Lembut
17.Air Pigogah
18.Sungai Sariak
19.Anak Air Sigantang Mudiak
20.Aek Napal
21.Batang Tamiang
2. Batang Sikabau
3.Batang Siduampan
4.Batang Lapu
5.Batang Sopan
6.Batang Muara Labung
7.Batang Garuntang
8.Air Siburuih
9.Air Danau
1.Batang Sikilang
2.Batang Air Haji
3.Batang Tomang
4.Batang Cubadak
14.Air Putih
15.Batang Kamuning
6.Batang Garingging
16.Batang Marokek
17.Batang Malancar
8.Batang Maligi
18.Batang Paraman
No
KECAMATAN
9.Batang Sontang
Lembah Melintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
NAMA SUNGAI
19.Batang Simpang Beringing
10.Batang Tinggiran
20.Batang Bangai
1.Batang Bayang
2.Batang Tengah
3.Batang Sikabau
4.Sungai Danau
1.Batang Alin
2.Batang Kabau Alin
3.Batang Saligawan
4.Batang Timbalak
1.Batang Pasaman
2.Batang Tinggam
3.Batang Kularian
1.Sungai Abuk Tunggang
2.Sungai Abuk
3.Batang Karunie
4.Batang Tongar
5.Batang Biluan
1.Batang Kapar
2.Sungai Talang
3.Batang Sialang
4.Batang Jambak
5.Batang Bayur
6.Batang Munigo
5.Batang Maligi
6.Batang Air Haji
7.Batang Sontang
4.Batang Talao
5.Batang Paraman
6. Batang Sopan
6.Batang Lipatan/Bdr Rambah
7.Batang Toman
8.Batang Ampu
9.Sungai Sarik
10.Batang Tipo
7.Batang Tamang
8.Sungai Sariak
9. Air Dingin
10.Air Mandau
11.Batang Ampu Kecil
12.Batang Ampu Gadang
Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2012, BAPPEDA dan BPS, Kabupaten Pasaman Barat
Kondisi hidrogeologi yang digambarkan melalui dugaan ketersediaan air tanah dan
produktivitas akifernya. Kondisi hidrogeologi sebagian besar wilayah Kabupaten Pasaman
Barat terdiri dari :
a) Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is intergranular)
Akifer terutama pasir lempungan, tidak menerus, tipis dengan keterusan rendah.
Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan, kurang dari 10 meter
dari muka tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 10 ltr/detik. Debit
sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
b) Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is both
through fissures and interstices)
c) Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan, Rekahan dan Saluran (aquifers in which flow is
through fissures, fractures and channels)
d) Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka (aquifers
fissured or porous of poor productivity and regions without exploitable groundwater)
Akifer dengan produktivitas kecil, setempat, berarti (poorly productive aquifers of local
importance)
Setempat, pada zona pelapukan, air tanah dangkal dalam jumlah terbatas masih dapat
diperoleh. Kedalaman muka air tanah bebas dekat permukaan sampai 11 meter dari
muka tanah setempat. Pemunculan mata air pada zona rekahan kurang dari 2 ltr/detik.
Kondisi geohidrologi daerah Pasaman Barat mayoritas adalah daerah vulkanik dan sebagian
berupa daerah batuan beku, sedimen dll. Catchment area mengalir dari Utara ke Selatan. Air
berasal dari Gunung Tamanan dan Gunung Talamau.
Daerah Pasaman Barat yang berada pada daerah pegunungan mayoritas daerah sedimen dan
sebagian daerah breksi batuan vulkanik dan sebagian batuan beku asam, dengan
produlktivitas yang sedang sampai rendah. Daerah yang terdiri dari dataran rendah sampai
aluvial sungai, umumnya berada pada daerah konglomerat/breksi dan batuan berporous.
Gambar : 2.1
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pasaman
2. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dibentuk oleh endapan permukaan formasi batuan
pegunungan. Berdasarkan peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya, maka
wilayah ini dibagi menjadi beberapa secara genetik dan paratemis, yaitu :
1) Satuan Geomorfologi LipatPatahan yang meliputi 40% dari seluruh wilayah kabupaten
Pasaman Barat.
2) Satuan Morfologi Perbukitan Karts yang tersebar setempat-setempat yang mencover
sebanyak 10% coverage.
3) Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke Timur.
Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat adalah Sesar
Great Sumatera Fault Zone yang terdiri dari : Sesar Turun, Lipatan, sesar Geser dll. Ada
kelurusan-kelurusan sesar seperti sesar yang melintang dari Gunung Malintang dan Gunung
Talamau, berupa pola-pola kelurusan dari mofologi dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan
ini merupakan akibat dari pengaruh gaya pada sesar Semangko/Sesar Sumatera yang sangat
aktif.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka daerah Pasaman barat, khususnya daerah bagian
Barat DayaBarat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera. Daerah ini adalah pengaruh dari
sesar Sumatera. Daerah bagian Selatan walaupun aman tetapi daerah pantai Pasaman Barat
harus waspada dari gelombang Tsunami. Bagian Selatan daerah Pasaman Barat relatif lebih
stabil dari gerakan tanah dan gempa bumi yang selalu terjadi setiap saat pada daerah
sepanjang Sumatera Fault Zone, hal ini karena daerah Sumatera Fault Zone ini (sesar
Sumatera) ini merupakan sesar yang aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.
Kejadian ini disebabkan Plate Tektonik (ocean crust) selalu bergerak kearah UtaraTimur Laut
dan menunjam ke bawah karena bertemu Lempeng Daratan Kontinental (continental crust)
yang saling bergerak berlawanan arah, akibatnya daerah sepanjang Pulau Sumatera dari Aceh
sampai Lampung sebelah Selatan selalu bergerak dan tidak stabil.
Gambar : 2.1.1
Peta Struktur Batuan Kabupaten Pasaman Barat
3. Klimatologi
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis berada di kawasan pesisir pantai barat Sumatera
yang menyebabkan suhu udara selalu panas dan lembab. Sirkulasi musim Mansoon dan
konfergensi Inter Tropis sangat mempengaruhi iklim daerah Pasaman Barat.
Suhu udara Kabupaten Pasaman Barat berkisar 20C - 26C dengan kelembaban udara sekitar
88%. Kecepatan angin di wilayah darat minimal 4 km/jam dan maksimal 20 km/jam. Dari hasil
pemantauan Stasiun Meterologi, pada tahun 2008 curah hujan berkisar antara 48 mm 691
mm dengan rata-rata curah hujan 345 mm/bulan, sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara
6 22 hari dengan rata-rata hari hujan 10 hari/bulan.
Berdasarkan dari iklim di atas maka menurut Ferguson dan Scenet, Kabupaten Pasaman Barat
tergolong pada jenis/tipe iklim A (sangat basah) atau tropika basah.
Tabel : 2.1.2 :
Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kabupaten Pasaman Barat
No.
Bulan
1.
Januari
2.
Februari
3.
Maret
4.
April
5.
Mei
6.
Juni
7.
Juli
8.
Agustus
9.
September
10.
Oktober
11.
November
12
Desember
Rata-Rata
2.1.3 Administratif
Simpang Tigo
493
12
413
10
383
10
434
8
250
7
394
9
330
1
291
8
15.6
6
524
17
264.8
7
115
3
302
8,2
Stasiun
Ujung Gading
830
17
424
13
1.118
19
750
19
321
13
316
8
238
11
408
11
768
18
209
10
126
4
500,2
17
501
13,3
1. Berdasarkan data dari Pasaman Barat Dalam tahun 2010 luas lahan kabupaten Pasaman
Barat seluas 269.517 Ha. Dengan luas perkampungan 8.344 Ha (3,10%). Penggunaan
lahan terkecil adalah lahan kawasan industri yaitu 1.120 Ha (0,42%) Sedangkan lahan
terluas adalah perkebunan rakyat 71.338 Ha (26,47%).
2. Sedangkan apabila dilihat luas area hutan secara keseluruhan mencapai 127.887 Ha,
yang terdiri dari cagar alam, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi.
3. Secara administratif, Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari 11 Kecamatan dan 19 nagari
dengan daerah dan batas wilayah sebagai berikut:
Bagian Utara
Bagian Timur
Bagian Selatan
Bagian Barat
:
:
:
:
4. Kabupaten Pasaman Barat terdiri atas 11 kecamatan, dimana kecamatan terluas adalah
Kecamatan Pasaman dengan luas 508,93 km2 (13,09%). Dan Kecamatan Sasak Ranah
Pasisir merupakan wilayah yang relatif kecil yakni tercacat 123.31 Km 2 (3.18 %). Tabel 2.2
memberikan rincian luas wilayah menurut kecamatan.
Tabel : 2.2
Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Jumlah Nagari/Jorong
Nama Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
JUMLAH TH.2012
2010
2009
2008
2007
Nagari
1
2
1
1
1
2
3
1
2
2
3
19
19
19
19
19
Jorong
15
30
26
16
22
20
23
7
14
13
20
212
206
202
202
202
Luas Wilayah
Terbangun
Administrasi
(%) thd
(Ha)
(%) thd
(Ha)
total
total
440,48
11,33%
354,88
9,13%
340,78
8,7%
263,77
6,78%
420,16
10,81%
453,97
11,68%
508,93
13,09%
123,71
3,18%
174,21
4,48
482,64
12,41%
324,24
8,34%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
Tabel 2.2.1
Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan
No
1
Kecamatan
Sungai Beremas
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
Silaping
Parit
Ujung Gading
Sungai Aur
Simpang Tiga Alin
Simpang Empat
Sasak
Simpang Tiga
Kinali
Talu
88
58
53
43
28
25
25
9
28
25
Gambar : 2.2
Peta Administrasi Kabupaten Pasaman Barat
2.2.
Demografi
Penduduk Kabupaten Pasaman Barat menurut hasil Proyeksi penduduk tahun 2011 berjumlah
sebanyak 374,003 jiwa dengan komposisi 188,481 jiwa laki-laki dan 185,522 jiwa perempuan
Dengan rasio jenis kelamin 102 jiwa laki-laki setiap 100 jiwa perempuan. Penduduk tersebut
tersebar pada 11 (Sebelas ) kecamatan di kabupaten Pasaman Barat.
Jika kita melihat distribusi penduduk perkecamatan, jumlah penduduk terbesar berdomisili di
kecamatan pasaman yakni 64.392 jiwa.diikuti oleh kecamatan Kinali dengan jumlah penduduk
62.268 jiwa dan kecamatan lembah melintang 42.943 jiwa.sedangkan Kecamatan Sasak Ranah
Pasisie dengan jumlah penduduk 13.554 jiwa Pasaman Barat. Namun jika di bandingkan dengan
luas wilayah,penduduk terpadat berada dikecamatan luhak nan duo dengan kepadatan penduduk
220 jiwa/ Km2. diikuti oleh kecamatan lembah melintang dengan 163 jiwa/Km2. Pada tahun 2011
jumlah rumahtangga dikabupaten Pasaman Barat sebanyak 87.881 rumah tangga. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk didapat rata-rata penduduk per rumah tangga pada tahun
2011 dikabupaten Pasaman sebanyak 4 jiwa/ rumah tangga.
Tabel 2.3:
Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat
Pertumbuhan
Kepadatan pddk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
Sungai Beremas
21406
21892
22345
22597
23015
6 506
4
355
5 648
5
658
Ranah Batahan
22495
23007
23483
23746
24182
4 332
6
536
5 638
Koto Balingka
24953
25520
26048
26357
26864
9 170
4
351
Lembah Melintang
40161
41074
41924
42416
43223
9 172
Sungai Aur
29549
30221
30846
31254
31897
Gunung Tuleh
19460
19903
20315
20479
Pasaman
60220
61589
62864
Sasak Ranah
Pasisie
12676
12964
35835
Kinali
58234
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
5678
2,29
2,27
2,07
1,13
1,85
49
50
51
51
52
5
648
5663
2,28
2,28
2,07
1,12
1,84
63
65
66
67
68
8 731
8
746
8766
2,29
2,27
2,07
1,19
1,92
73
75
76
77
79
10
354
8 731
8
746
8756
2,29
2,27
2,07
1,17
1,90
152
156
159
161
164
4 337
6
533
5 820
5
830
5842
2,29
2,27
2,07
1,32
2,06
70
72
73
74
76
20790
4 333
4
352
5 457
5
466
5481
2,28
2,28
2,07
0,81
1,52
43
44
45
45
46
63719
65056
15
403
18
534
11
922
11
943
11958
2,29
2,27
2,07
1,36
2,10
118
121
124
125
128
13233
13373
13611
2 166
2
176
2 728
2
733
2753
2,28
2,27
2,07
1,06
1,78
102
105
107
108
110
36650
37409
37843
38559
8 535
8
708
10
914
10
933
10945
2,28
2,27
2,07
1,16
1,89
206
210
215
217
221
59558
60791
61604
62881
12
867
15
239
14
188
14
213
14233
2,29
2,27
2,07
1,34
2,07
121
123
126
128
130
Talamau
24783
25346
35871
26077
26470
6 503
6
531
8 367
8
382
8396
2,29
2,27
2,07
0,80
1,51
76
78
80
80
82
Tabel : 2.4
Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat
Pertumbuhan
Kepadatan pddk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Nama Kecamatan
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
2015
Sungai Beremas
23517
24031
24555
25091
25638
4 924
5 037
5 151
5 258
5 317
2,29
2,27
2,07
1,32
2,06
69
70
72
Ranah Batahan
24710
25249
25800
26363
26938
5 175
5 293
5 413
5 525
5 587
2,29
2,27
2,07
1,17
1,90
149
152
Koto Balingka
27450
28049
28662
29287
29926
5 740
5 871
6 005
6 129
6 202
2,28
2,28
2,07
0,81
1,52
42
Lembah Melintang
44166
45130
46115
47122
48150
6 797
6 953
7 111
7 258
7 354
2,29
2,27
2,07
0,80
1,51
Sungai Aur
32593
33304
34031
34774
35533
9 238
9 450
9 664
9 864
9 980
2,29
2,27
2,07
1,36
2,10
Gunung Tuleh
21244
21707
22181
22665
23160
4 477
4 579
4 683
4 780
4 819
2,28
2,27
2,07
1,16
1,89
Pasaman
66476
67927
69409
70924
72472
5 701
5 831
5 964
6 087
6 136
2,28
2,27
2,07
1,06
1,78
13908
14212
14522
14839
15162
13 853
14 169
14 492
14 792
14 993
2,29
2,27
2,07
1,34
2,07
39401
40260
41139
42037
42954
8 244
8 432
8 624
8 802
8 904
2,29
2,27
2,07
1,19
1,92
Kinali
62881
64253
65656
67088
68553
2 916
2 983
3 050
3 114
3 147
2,29
2,27
2,07
1,32
2,06
Talamau
27048
27638
28241
28857
29487
13 396
13 702
14 014
14 304
14 495
2,29
2,27
2,07
1,17
1,90
Sasak Ranah
Pasisie
Luhak Nan Duo
201
6
2017
156
73
15
9
74
161
43
44
45
45
75
76
78
80
116
118
121
201
206
210
100
102
105
118
121
123
80
12
4
21
5
10
7
12
6
88
90
92
94
95
69
70
72
74
149
152
156
73
15
9
125
217
108
128
161
2.3.
No
A
a.1
a.1
.1
a.1
.2
a.1
.3
a.1
.4
a.2
a.2
.1
a.2
.2
a.2
.3
a.3
a.3
.1
a.3
.2
a.3
.3
a.3
.4
a.3
.5
Realisasi
Anggaran
Rata2
pertumbu
han
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Pendapatan
(a.1 + a.2 + a.3)
Pendapatan
Asli Daerah
(PAD)
450.016.293.3
38
476,920,232,6
46
594,591,630,5
11
630,002,438,5
08
781.660.001.
960-
23.457.516.61
6
24,204,815,41
1
28,646,697,25
3
32,850,806,45
4
28,883377,80
0
Pajak daerah
4.902.139.772
5,461,693,911
6,684,678,407
7,704,528,064.
68
5.883.822.077
6,177,364,911
7,072,144,302
8,888,038,152
10,730,000,0
00
13,153,377,8
00
435,364,882
711,933,896
672,334,811
12.280.162.71
7
12,130,391,70
7
14,177,940,64
7.75
15,585,905,42
6.62
424.823.959.5
95
452,635,617,2
35
528,738,923,2
58
596,751,632,0
54
26.163.248.85
3
323.123.275.0
00
50.344.000.00
0
27,996,930,49
4
350,371,158,8
00
50,123,700,00
0
25,947,339,14
8
437,992,674,7
20
43,920,825,00
0
30,291,339,84
2
457,694,684,0
00
52,908,300,00
0
1.734.817.127
79,800,000
37,206,010,00
0
400,000,000
Retribusi
daerah
Hasil
pengolahan
kekayaan
daerah yang
dipisahkan
Lain-lain
pendapatan
daerah yang
sah
Dana
Perimbangan
(Transfer)
Dana bagi hasil
Dana alokasi
umum
Dana alokasi
khusus
Lain-lain
Pendapatan
yang Sah
391.392.050
Hibah
Dana darurat
15.743.382.16
0
14,842,492,71
0
20,878,084,39
0
17,979,204,21
2
8.490.075.000
9,231,000,000
37,878,104,00
0
15.743.382.16
0
14.842.492.71
0-
20.878.084.39
0-
17.979.204.21
2-
B
b.1
b.1
.1
b.1
.2
b.1
.3
b.1
.4
b.1
.5
b.1
.6
b.1
.7
b.1
.8
Belanja (b1 +
b.2)
Belanja Tidak
Langsung
Belanja
pegawai
488,560,177,7
16
278,745,951,3
94
569,394,10102
8
319,872,991,0
06
666,607,686,9
87
352,218,508,5
60
Bunga
Subsidi
7.369.698.750
6.424.828.250
7.531.353.922.
000
3.409.574.000
Hibah
26.810.097.50
0
Bantuan sosial
8.169.435.000
b.2
.1
Belanja bagi
hasil
Bantuan
keuangan
Belanja tidak
terduga
Belanja
Langsung
Belanja
pegawai
b.2
.2
Belanja barang
dan jasa
b.2
.3
Belanja modal
Pembiayaan
b.2
546.743.842.0
05
241.935.875.0
83
Surplus/Defisit
Anggaran
Sumber
Keterangan
15.154.794.09
5
3.437.876.530.
000
5.667.786.473
5.691.492.169
18.108.714.53
0
20.291.788.29
6
3.189.268.750
1.800.000.000
3.155.542.280
1.881.340.000
304.807.962.9
22
223.979.871.6
85
91.360.024.65
2
123.311.307.3
02
95.199.739.24
8
209,814,166,3
22
278.745.951.3
94
249,521,110,0
22
15,614,033,86
5
314,389,178,4
27
108,673,247,1
73
145,046,741,7
96
153,750,573,0
48
101,140,919,1
49
63.311.725.55
0
88,860,334,36
1
47.864.918.67
4
150,888,247,3
79
37.625.471.22
7
(95.199.739.2
48)
(63.311.725.5
50)
(47.864.918.6
74)
(37.625.471.2
27)
9,750,358,000
-
Tabel 2.6:
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 - 2012
Tahun
N
o
1
SKPD
2009
2010
2011
PU-CK
5.528.796.400
6.079.683.000
3.802.602.500
Investasi
.252.356.580
5.775.698.850
3.612.472.375
operasional/pemelihara
an (OM)
276.439.820
303.984.150
190.130.125
BLHKP
836.486.309
639.184.100
1.741.060.0
11
2.
a
Investasi
794.661.994
607.224.895
1.
a
1.
b
1.654.007.0
10
2012
25.510.064.00
0
24.234.560.80
0
1.275.503.200
201
3
Rata2
pertumbuha
n
2.
b
3
3.
a
3.
b
4
4.
a
4.
b
5
5.
a
5.
b
6
6.
a
6.
b
operasional/pemelihara
an (OM)
Kimtaru
41.824.315
31.959.205
87.053.001
113.160.000
101.000.000
90.175.000
111.420.000
24.529.000
19.401.000
113.160.000
101.000.000
65.646.000
92.019.000
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Belanja Sanitasi
(1+2+3+n)
6.478.442
.709
6.819.867
.100
5.633.837
.511
Pendanaan investasi
sanitasi Total
(1a+2a+3a+na)
1.047.018
.574
6.382.923
.745
5.291.008
.385
10
Pendanaan OM
(1b+2b+3b+nb)
431.424.1
35
436.943.3
55
342.829.1
26
11
Belanja Langsung
304.807.962.92
2
209,814,166,32
2
249,521,110,02
2
12
Proporsi Belanja
Sanitasi Belanja
Langsung (8/11)
N
n.
a
n.
b
13
14
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Dinkes
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Bappeda
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Bapermas
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
SKPD lainnya
(sebutkan)
Proporsi Investasi
Sanitasi Total
Belanja Sanitasi (9/8)
Proporsi OM Sanitasi
Total Belanja
Sanitasi (10/8)
Sumber
: Realisasi APBD tahun - ., diolah
314,389,178,4
27
Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi,
kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi
Tabel 2.7 :
Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2009 - 2013
No
Deskripsi
Jumlah Penduduk
Tahun
2009
2010
2011
Rata-rata
2012
2013
Tabel 2.8 :
Tabel Peta Perekonomian Kabupaten/Kota Tahun 2009 - 2013
No
Deskripsi
Tahun
2009
2010
2011
2.544.771,31
2.707.342,74
2.881.110,75
13.159.807,84
14.848.037,37
16.638.988,78
6,39
6,42
6,28
2012
2013
2.4.
Kecamatan Pasaman dan sebagian wilayah Kecamatan Luhak Nan Duo dan Kecamatan Ranah
Pasisie yang dibagi menjadi 2 (dua) Sub-Pusat Pengembangan, yaitu :
a. Suko Mananti;
b. Sasak;
Pengembangan I berfungsi sebagai :
a. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kabupaten;
b. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kecamatan Pasaman, Kecamatan Luhak Nan Duo
dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie;
c. Perkebunan;
d. Perikanan;
e. Pelayanan Perdagangan dan Jasa;
f. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya;
B.
wilayah Kecamatan Kinali dan sebagian wilayah Kecamatan Luhak Nan Duo yang dibagi
menjadi 2 (dua) sub pusat pengembangan, yaitu:
a. Koto Baru;
b. Katiagan;
Pengembangan II berfungsi sebagai:
a. Pelayanan Perkantoran pemerintah Kecamatan ;
b. Pelayanan Sektor Peternakan ;
c. Perkebunan ;
d. Parawisata ;
e. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya ;
C. Wilayah Pengembangan III yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi perkembangan
wilayah Kecamatan Talamau dan kecamatan Gunung Tuleh yang dibagi menjadi 2 (Dua)
Subpusat pengembangan, yaitu :
a. Kajai ;
b. Simp III Alin;
Pengembangan III berfungsi sebagai:
c. Pelayanan Perkantoran pemerintah Kecamatan;
d. Pelayanan Pertanian dan perkebunan;
e. Parawisata;
f. Pertambangan;
g. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, OIahraga dan sosial Budaya;
D. Wilayah Pengembangan IV yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi perkembangan
wilayah Kecamatan Lembah Melintang wilayah Kecamatan sungai Aur dan sebagian wilayah
Kecamatan Koto Balingka yang dibagi menjadi2 (Dua) Sub-Pusat Pengembangan, yaitu :
a. Parit;
b. SungaiAur;
Pengembangan IV berfungsi sebagai
a. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kecamatan;
b. Kegiatan Agropolitan;
c. Parawisata;
d. Pelayanan Perdagangan, Jasa dan lndustri;
e. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya;
E. Wilayah Pengembangan V yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi perkembangan
wilayah Kecamatan sungai Baremas, Kecamatan Koto Balingka dan wilayah Kecamatan Ranah
Batahan yang dibagi menjadi 2 (dua) Sub-Pusat Pengembangan, yaitu :
a. Silaping,
b. Desa Baru;
Pengembangan V berfungsi sebagai.
a. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kecamatan;
b. Pelayanan Pertanian dan Perkebunan serta perikanan;
c. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya;
d. Parawisata Bahari;
e. Pelayanan Transportasi laut;
2.4.2.3.Identifikasi Wilayah Yang Dikendalikan Pengembangannya
Untuk Kabupaten Pasaman Barat, terkait wilayah yang perlu pengendalian pengembangannya,
berdasarkan RTRW dan juga dengan memperhatikan berbagai kebijakan pembangunan
Kabupaten Pasaman Barat maupun kebijakan pembangunan Propinsi Sumatera Barat yang
mengarahkan pada optimalisasi pemanfaatan kawasan budidaya dan menjaga kelestarian
kawasan lindung dalam rangka melaksanakan pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan;
hasil analisis potensi dan daya dukung lahan; serta keinginan untuk mendorong perekonomian
wilayah yang didukung oleh pengembangan sektor pertanian, maka lokasi yang perlu mendapat
perlindungan terkait pengendalian wilayah adalah sebagai berikut :
A. KAWASAN LINDUNG
1) Kawasan lindung dikelompokkan atas :
a.
Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai Batang Tongar, Batang Bayang,
Batang Batahan dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar
permukiman (SK Mentan No. 837/KPTS/UM/11/1980).
Sempadan sungai di kawasan permukiman berupa daerah sepanjang sungai yang
diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 - 15 meter).
Sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekeliling mata air, kecuali untuk
kepentingan umum (Sk Mentan N0. 837/KPTS/UM/11/1980).
Upaya pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan yang ditetapkan sebagai
kawasan perlindungan setempat terutama untuk menjaga agar kualitas air yang
merupakan sumber air bersih tetap dapat terpelihara, demikian pula halnya agar tidak
terjadi pendangkalan atau penyempitan alur sungai yang pada akhirnya dapat
mengurangi debit air sungai.
3) Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya yang meliputi : Kawasan Suaka Alam: kawasan
Suaka Alam Laut dan perairan lainnya; Kawasan Pantai berhutan Bakau; Taman Nasional,
taman Hutan Raya dan taman Wisata Alam; dan kawasan Cagar Budaya dan Ilmu
Pengetahuan.
4)
Kawasan Rawan Bencana Merupakan daerah yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi
mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor dan lain-lain.
Berikut ini Kawasan Rawan Bencana :
a. Di wilayah kabupaten Pasaman Barat terdapat daerah patahan yaitu pada sepanjang
koridor Barat Pantai Sumatera mulai dari Muaro Bingung (Kecamatan Kinali) sampai
dengan Air Bangis (Kecamatan Sei. Beremas) dan daerah punggung perbukitan di timur
yaitu daerah Talu (Kec. Talamau) Pada daerah yang memang telah dapat diidentifikasi
sebagai kawasan rawan bencana, agar dilakukan pengendalian terhadap perkembangan
bangunan fisik. Sedapat mungkin, kalau tidak dapat dihindari, kawasan ini ditetapkan
sebagai kawasan bangunan dengan KDB rendah (<0.2).
b. Kawasan Rawan Tsunami yang terletak sepanjang pesisir Kabupaten Pasaman Barat
yang terbentang dari Pantai Katiagan sampai dengan pantai Air bangis.
c. Kawasan Rawan Longsor yang terletak sebelah Barat (Pegunungan) Kabupaten
Pasaman Barat yaitu Kecamatan Talamau Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan
SungaiAur, kecamatan Ranah Batahan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).
d. Kawasan Rawan Banjir yang terletak di bagian tengah Kabupaten Pasaman Barat yaitu
kecamatan Pasaman, Kecamatan Gunung Tuleh kecamatan Lembah Melintang, dan
kecamatan Koto Balingka.
2.4.1.2.
Kawasan
Budidaya
yang
dapat
dikembangkan
untuk
Pertanian/Perkebunan.
Kawasan Sekitar Bendungan Batang tongar.
Kawasan Sepanjang Saluran lrigasi Primer.
Kawasan Pegunungan dengan tingkat kemiringan lahan (lereng) di atas
40%.
Kawasan Daerah Rawan Bencana Alam.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
h.
Gambar : 2.3
Peta Rencana Pusat Layanan Kabupaten Pasaman Barat
Gambar . 2.4 :
Peta Pola Ruang Kabupaten Pasaman Barat
2.5.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
SD
11
20
19
26
21
21
34
9
26
41
25
Umum
SLTP SMA
4
1
2
1
7
1
6
1
5
1
7
1
3
1
2
4
1
6
1
4
1
SMK
1
1
2
1
1
4
1
1
2
1
MI
1
3
1
1
1
Agama
MTs
2
9
6
7
4
6
7
2
3
2
4
MA
1
4
2
5
2
4
3
1
1
4
Tabel 2.10:
Jumlah penduduk miskin per kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 2.11:
Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
Sungai Beremas
5041
Ranah Batahan
6051
Koto Balingka
6410
Lembah Melintang
9507
Sungai Aur
7621
Gunung Tuleh
5144
7
8
9
10
11
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
15231
3112
9126
14531
6108
Dinas Pendidikan
Dinas Kesehatan
Dinas Perkebunan
Dinas Kehutanan
Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Kepegawaian dan Diklat
Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian,Perikanan,Kehutanan dan Ketahan
Pangan
Dalam mengembangkan budaya birokrasi, etika dan moral aparatur telah dilaksanakan program
pembangunan dan pengawasan baik internal maupun eksternal, akan tetapi masih belum
optimal. Hal ini disebabkan oleh belum didukung tingkat kesadaran dan komitmen aparatur.
Penataan kelembagaan pemerintah nagari telah dilaksanakan melalui sistem pemerintahan yang
bertujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Sedangkan Penataan nagari dilakukan melalui penataan lembaga kenagarian, pengelolaan
administrasi pemerintahan nagari, peningkatan kualitas sumber daya aparatur nagari,
peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan nagari serta peningkatan peran serta
masyarakat dalam bernagari.
Permasalahan yang dihadapi dalam lembaga nagari secara umum adalah belum optimalnya
penyelenggaraan pemerintahan nagari yang terlihat dengan belum berfungsinya kebudayaan
nagari yang ada.