Anda di halaman 1dari 32

BAB 2

GAMBARAN UMUM WILAYAH


2.1

Geografis, Kondisi Fisik dan Administratif

2.1.1

Geografis

1. Letak Geografis
Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang dilalui garis katulistiwa yang terletak antara
0003' Lintang Utara - 0011' Lintang Selatan dan antara 99010' - 100004' Bujur Timur dengan luas
wilayah sekitar 3.887,77 km2 atau 9,29 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten
ini terletak pada ketinggian antara 0 - 2.912 meter di atas permukaan laut. Gunung tertinggi di
Kabupaten Pasaman Barat yaitu Gunung Talamau dengan ketinggian 2.912 meter di atas
permukaan laut. Sebahagian besar wilayah datar, sebahagian lagi berupa daerah berbukit,
pegunungan dan pulau-pulau kecil. Dan didominasi juga dengan sebahagian wilayah lautan
dan pesisir pantai.
2. Topografis
Kabupaten Pasaman Barat keadaan tanahnya bervariasi antara datar,
bergelombang, dan bukit bergelombang. Untuk melihat keadaan masingmasing kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel : A
Topografi Kabupaten Pasaman Barat
Ketinggian Masing-Masing Kecamatan dari Permukaan Laut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Melintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Kinali

Ketinggian dari Pemukaan Laut


(mdpl)
0-319
23-753
0-811
0-1875
15-725
26-1875
225-2010
40-2913
0-1250
0-10
0-1332

Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka tahun 2012

Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat antara berada pada ketinggian 0-2913
mdpl. Apabila dilihat dari ketinggian tersebut wilayah Pasaman Barat dapat
dikategorikan kedalam 4 kondisi yaitu:

1. Daratan yang berada pada ketinggian sampai dengan 5 Meter dari permukaan laut.
Satuan topografi ini, area daratan rendah seperti Sasak,Sikilang, Sikabau dan Air Bangis
dan desa-desa pantai lainnya.
2. Daratan yang bergelombang di atas 15 meter
3. Kawasan bergelombang yang menuju kawasan perbukitan dengan ketinggian diatas 50
meter, Areal perbukitan dengan ketinggian sampai dengan 2913 meter diatas permukaan
laut, yang sebahagian besar merupakan kawasan lindung
2.1.2

Kondisi Fisik

1. Hidrologi
Hidrologi yang dimiliki oleh Kabupaten Pasaman Barat yaitu berupa sungai, yang berasal dari
11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Sungai yang melintas di Kabupaten
Pasaman Barat terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang berpola dendritik. Lebih dari 100
sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman Barat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh potensi cekungan air tanah (hidrogeologi) yang
terpantau, air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan 65 juta m3/tahun.
Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah Kabupaten Pasaman Barat
ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan laut. Kondisi ini yang
mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kabupaten Pasaman Barat yang rawan terhadap
banjir/genangan. Karakteristik sungai yang terdapat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
No

Nama DAS

Luas (Ha)

Panjang
(km)

Batang Tongar

20

Debit (M3/dt)
Maks
Min
12,250
4,760

Batang
Pasaman

30

14,465

Batang
Kenaikan

40

Batang Sopan

10

Pemanfaatan

Bendungan
Irigasi
Pariwisata
Pertanian

5,760

Transoprtasi
Pariwisata

2,213

1,000

Irigasi
Pertanian

6,720

2,284

Irigasi
Pertanian

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan BPS Kab.Pasaman Barat

Tabel : 2.1.1
Nama Sungai Di Kabupaten Pasaman Barat
No
KECAMATAN
1 Sungai Beremas

1. Batang Pardantiangan
2. Batang Bamban

NAMA SUNGAI
19.Anak Air Bunga Tanjung I
20.Anak Air Bunga Tanjung II

No

KECAMATAN

Ranah Batahan

Koto Balingka

Sungai Aur

3. Batang Tomak
4. Sungai Pinang
5. Batang Pakau
6. Air Ganggang
7. Air Runding
8. Anak Air Kamang Gadang
9. Batang Sopan
10. Anak Air Tandikek
11. Air Geringging
12. Air Balam
13. Air Salak
14. Air Tangguli
15. Air Banjar Alang
16. Air Kampung Alai
17. Air Kampung Pinang
18. Air Tengah
1.Batang Paraman Mudik

NAMA SUNGAI
21.Anak Air Pematang Gunung
22.Air Sepi
23.Air Suak
24.Pincuran Mingkudu
25.Titian Biduk
26.Air Sibunian
27. Anak Air Kampung Padang
28. Anak Air Pati Bubur
29. Batang Tamiang Ampalu
30. Batang Ampalu
31. Anak Air Simpang Kanan
32. Anak Air Kemuning
33. Danau Jernih
34. Danau Jernih
35. Batang Air Simpang Betung
36. Batang Penggambira
12.Air Talang

2. Batang Batahan

13.Batang Simpang Tolang

3.Batang Air Paraman Sawah


4. Batang Siduampan
5. Air Simpang Tarap
6. Air Simpang Tolang
7. Air Pasak
8. Batang Silaping
9. Air Batu
10.Batang Muara Gobing
11.Batang Partandangan
1. Batang Air Balam

14.Air Doli-Dolin
15.Lapin Kuning
16.Air Lembut
17.Air Pigogah
18.Sungai Sariak
19.Anak Air Sigantang Mudiak
20.Aek Napal
21.Batang Tamiang

2. Batang Sikabau

11. Air Kagulungan

3.Batang Siduampan
4.Batang Lapu
5.Batang Sopan
6.Batang Muara Labung
7.Batang Garuntang
8.Air Siburuih
9.Air Danau
1.Batang Sikilang
2.Batang Air Haji

12. Air Talang


13. Air Danau Karuah
14. Air Sasak
15. Air Pining Rayan
16. Batang Lapu Kecil
17. Air Geringging
18.Batang Penggambiran
11. Batang Sijanih
12.Batang Simpang

3.Batang Tomang

13.Batang Balerang Gadang

4.Batang Cubadak

14.Air Putih

5.Batang Kasiak Putih

15.Batang Kamuning

6.Batang Garingging

16.Batang Marokek

7.Batang Sopan Bawah

17.Batang Malancar

8.Batang Maligi

18.Batang Paraman

10. Air Parumpangan

No

KECAMATAN
9.Batang Sontang

Lembah Melintang

Gunung Tuleh

Talamau

Pasaman

Luhak Nan Duo

NAMA SUNGAI
19.Batang Simpang Beringing

10.Batang Tinggiran

20.Batang Bangai

1.Batang Bayang
2.Batang Tengah
3.Batang Sikabau
4.Sungai Danau
1.Batang Alin
2.Batang Kabau Alin
3.Batang Saligawan
4.Batang Timbalak
1.Batang Pasaman
2.Batang Tinggam
3.Batang Kularian
1.Sungai Abuk Tunggang
2.Sungai Abuk
3.Batang Karunie
4.Batang Tongar
5.Batang Biluan
1.Batang Kapar
2.Sungai Talang
3.Batang Sialang
4.Batang Jambak
5.Batang Bayur
6.Batang Munigo

5.Batang Maligi
6.Batang Air Haji
7.Batang Sontang

4.Batang Talao
5.Batang Paraman
6. Batang Sopan
6.Batang Lipatan/Bdr Rambah
7.Batang Toman
8.Batang Ampu
9.Sungai Sarik
10.Batang Tipo
7.Batang Tamang
8.Sungai Sariak
9. Air Dingin
10.Air Mandau
11.Batang Ampu Kecil
12.Batang Ampu Gadang

Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2012, BAPPEDA dan BPS, Kabupaten Pasaman Barat

Kondisi hidrogeologi yang digambarkan melalui dugaan ketersediaan air tanah dan
produktivitas akifernya. Kondisi hidrogeologi sebagian besar wilayah Kabupaten Pasaman
Barat terdiri dari :
a) Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is intergranular)

Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)


Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang. Kedudukan muka air tanah bebas
umumnya dekat permukaan sampai 5 m dari muka air tanah setempat. Debit mata air
umumnya kurang dari 50 ltr.detik. Debit sumur diperkirakan mencapai 10 ltr/detik.

Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, mode-rately


productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang sampai rendah. Kedudukan muka air
tanah bebas umumnya dekat permukaan sampai 14 meter dari muka tanah setempat.
Debit mata air umumnya kurang dari 25 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan mencapai 5
ltr/detik.

Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive aquifers)

Akifer terutama pasir lempungan, tidak menerus, tipis dengan keterusan rendah.
Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan, kurang dari 10 meter
dari muka tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 10 ltr/detik. Debit
sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
b) Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is both
through fissures and interstices)

Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)


Akifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah beragam. Debit mata
air umumnya kurang dari 200 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan mencapai lebih dari 5
ltr/detik.

Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, moderately productive


aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka air tanah bebas umumnya
dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 100 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan
kurang dari 5 ltr/detik.

Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive aquifers)


Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedudukan muka air tanah bebasnya, dalam.
Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr/detik.

c) Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan, Rekahan dan Saluran (aquifers in which flow is
through fissures, fractures and channels)

Akifer produktif tinggi sampai sedang (highly to moderately productive aquifers)


Aliran air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran pelarutan. Debit
sumur dan mata air beragam dalam kisaran yang besar, debit mata air kurang dari 1
sampai 400 ltr/detik.

d) Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka (aquifers
fissured or porous of poor productivity and regions without exploitable groundwater)

Akifer dengan produktivitas kecil, setempat, berarti (poorly productive aquifers of local
importance)
Setempat, pada zona pelapukan, air tanah dangkal dalam jumlah terbatas masih dapat
diperoleh. Kedalaman muka air tanah bebas dekat permukaan sampai 11 meter dari
muka tanah setempat. Pemunculan mata air pada zona rekahan kurang dari 2 ltr/detik.

Daerah air tanah langka (regions without axploitable groundwater)

Kondisi geohidrologi daerah Pasaman Barat mayoritas adalah daerah vulkanik dan sebagian
berupa daerah batuan beku, sedimen dll. Catchment area mengalir dari Utara ke Selatan. Air
berasal dari Gunung Tamanan dan Gunung Talamau.
Daerah Pasaman Barat yang berada pada daerah pegunungan mayoritas daerah sedimen dan
sebagian daerah breksi batuan vulkanik dan sebagian batuan beku asam, dengan
produlktivitas yang sedang sampai rendah. Daerah yang terdiri dari dataran rendah sampai
aluvial sungai, umumnya berada pada daerah konglomerat/breksi dan batuan berporous.

Gambar : 2.1
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pasaman

2. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dibentuk oleh endapan permukaan formasi batuan
pegunungan. Berdasarkan peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat dan sekitarnya, maka
wilayah ini dibagi menjadi beberapa secara genetik dan paratemis, yaitu :
1) Satuan Geomorfologi LipatPatahan yang meliputi 40% dari seluruh wilayah kabupaten
Pasaman Barat.
2) Satuan Morfologi Perbukitan Karts yang tersebar setempat-setempat yang mencover
sebanyak 10% coverage.
3) Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke Timur.
Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat adalah Sesar
Great Sumatera Fault Zone yang terdiri dari : Sesar Turun, Lipatan, sesar Geser dll. Ada
kelurusan-kelurusan sesar seperti sesar yang melintang dari Gunung Malintang dan Gunung
Talamau, berupa pola-pola kelurusan dari mofologi dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan
ini merupakan akibat dari pengaruh gaya pada sesar Semangko/Sesar Sumatera yang sangat
aktif.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka daerah Pasaman barat, khususnya daerah bagian
Barat DayaBarat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera. Daerah ini adalah pengaruh dari
sesar Sumatera. Daerah bagian Selatan walaupun aman tetapi daerah pantai Pasaman Barat
harus waspada dari gelombang Tsunami. Bagian Selatan daerah Pasaman Barat relatif lebih
stabil dari gerakan tanah dan gempa bumi yang selalu terjadi setiap saat pada daerah
sepanjang Sumatera Fault Zone, hal ini karena daerah Sumatera Fault Zone ini (sesar
Sumatera) ini merupakan sesar yang aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.
Kejadian ini disebabkan Plate Tektonik (ocean crust) selalu bergerak kearah UtaraTimur Laut
dan menunjam ke bawah karena bertemu Lempeng Daratan Kontinental (continental crust)
yang saling bergerak berlawanan arah, akibatnya daerah sepanjang Pulau Sumatera dari Aceh
sampai Lampung sebelah Selatan selalu bergerak dan tidak stabil.

Gambar : 2.1.1
Peta Struktur Batuan Kabupaten Pasaman Barat

3. Klimatologi
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis berada di kawasan pesisir pantai barat Sumatera
yang menyebabkan suhu udara selalu panas dan lembab. Sirkulasi musim Mansoon dan
konfergensi Inter Tropis sangat mempengaruhi iklim daerah Pasaman Barat.
Suhu udara Kabupaten Pasaman Barat berkisar 20C - 26C dengan kelembaban udara sekitar
88%. Kecepatan angin di wilayah darat minimal 4 km/jam dan maksimal 20 km/jam. Dari hasil
pemantauan Stasiun Meterologi, pada tahun 2008 curah hujan berkisar antara 48 mm 691
mm dengan rata-rata curah hujan 345 mm/bulan, sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara
6 22 hari dengan rata-rata hari hujan 10 hari/bulan.
Berdasarkan dari iklim di atas maka menurut Ferguson dan Scenet, Kabupaten Pasaman Barat
tergolong pada jenis/tipe iklim A (sangat basah) atau tropika basah.
Tabel : 2.1.2 :
Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kabupaten Pasaman Barat
No.

Bulan

1.

Januari

2.

Februari

3.

Maret

4.

April

5.

Mei

6.

Juni

7.

Juli

8.

Agustus

9.

September

10.

Oktober

11.

November

12

Desember
Rata-Rata

Curah Hujan dan Hari


Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan

Sumber : RPIJM Kabupaten Pasaman Barat.

2.1.3 Administratif

Simpang Tigo
493
12
413
10
383
10
434
8
250
7
394
9
330
1
291
8
15.6
6
524
17
264.8
7
115
3
302
8,2

Stasiun
Ujung Gading
830
17
424
13
1.118
19
750
19
321
13
316
8
238
11
408
11
768
18
209
10
126
4
500,2
17
501
13,3

1. Berdasarkan data dari Pasaman Barat Dalam tahun 2010 luas lahan kabupaten Pasaman
Barat seluas 269.517 Ha. Dengan luas perkampungan 8.344 Ha (3,10%). Penggunaan
lahan terkecil adalah lahan kawasan industri yaitu 1.120 Ha (0,42%) Sedangkan lahan
terluas adalah perkebunan rakyat 71.338 Ha (26,47%).
2. Sedangkan apabila dilihat luas area hutan secara keseluruhan mencapai 127.887 Ha,
yang terdiri dari cagar alam, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi.
3. Secara administratif, Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari 11 Kecamatan dan 19 nagari
dengan daerah dan batas wilayah sebagai berikut:
Bagian Utara
Bagian Timur
Bagian Selatan
Bagian Barat

:
:
:
:

Kabupaten Mandailing Natal, Propinsi Sumatera Utara.


Kabupaten Pasaman
Kabupaten Agam.
Samudera Indonesia.

4. Kabupaten Pasaman Barat terdiri atas 11 kecamatan, dimana kecamatan terluas adalah
Kecamatan Pasaman dengan luas 508,93 km2 (13,09%). Dan Kecamatan Sasak Ranah
Pasisir merupakan wilayah yang relatif kecil yakni tercacat 123.31 Km 2 (3.18 %). Tabel 2.2
memberikan rincian luas wilayah menurut kecamatan.
Tabel : 2.2
Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Jumlah Nagari/Jorong
Nama Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau
JUMLAH TH.2012
2010
2009
2008
2007

Nagari
1
2
1
1
1
2
3
1
2
2
3
19
19
19
19
19

Jorong
15
30
26
16
22
20
23
7
14
13
20
212
206
202
202
202

Luas Wilayah
Terbangun
Administrasi
(%) thd
(Ha)
(%) thd
(Ha)
total
total
440,48
11,33%
354,88
9,13%
340,78
8,7%
263,77
6,78%
420,16
10,81%
453,97
11,68%
508,93
13,09%
123,71
3,18%
174,21
4,48
482,64
12,41%
324,24
8,34%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
3.887,77
100%
3.887,77
100%

Sumber : SK Bupati Pasaman Barat th 2012

Tabel 2.2.1
Jarak dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan
No
1

Kecamatan
Sungai Beremas

Ibu Kota Kecamatan


Air Bangis

Jarak Ibukota Pasaman ke


Ibukota Kecamatan
78

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau

Silaping
Parit
Ujung Gading
Sungai Aur
Simpang Tiga Alin
Simpang Empat
Sasak
Simpang Tiga
Kinali
Talu

Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat tahun 2012

88
58
53
43
28
25
25
9
28
25

Gambar : 2.2
Peta Administrasi Kabupaten Pasaman Barat

2.2.

Demografi

Penduduk Kabupaten Pasaman Barat menurut hasil Proyeksi penduduk tahun 2011 berjumlah
sebanyak 374,003 jiwa dengan komposisi 188,481 jiwa laki-laki dan 185,522 jiwa perempuan
Dengan rasio jenis kelamin 102 jiwa laki-laki setiap 100 jiwa perempuan. Penduduk tersebut
tersebar pada 11 (Sebelas ) kecamatan di kabupaten Pasaman Barat.
Jika kita melihat distribusi penduduk perkecamatan, jumlah penduduk terbesar berdomisili di
kecamatan pasaman yakni 64.392 jiwa.diikuti oleh kecamatan Kinali dengan jumlah penduduk
62.268 jiwa dan kecamatan lembah melintang 42.943 jiwa.sedangkan Kecamatan Sasak Ranah
Pasisie dengan jumlah penduduk 13.554 jiwa Pasaman Barat. Namun jika di bandingkan dengan
luas wilayah,penduduk terpadat berada dikecamatan luhak nan duo dengan kepadatan penduduk
220 jiwa/ Km2. diikuti oleh kecamatan lembah melintang dengan 163 jiwa/Km2. Pada tahun 2011
jumlah rumahtangga dikabupaten Pasaman Barat sebanyak 87.881 rumah tangga. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk didapat rata-rata penduduk per rumah tangga pada tahun
2011 dikabupaten Pasaman sebanyak 4 jiwa/ rumah tangga.

Tabel 2.3:
Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Tingkat
Pertumbuhan

Kepadatan pddk

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Nama Kecamatan
2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

Sungai Beremas

21406

21892

22345

22597

23015

6 506

4
355

5 648

5
658

Ranah Batahan

22495

23007

23483

23746

24182

4 332

6
536

5 638

Koto Balingka

24953

25520

26048

26357

26864

9 170

4
351

Lembah Melintang

40161

41074

41924

42416

43223

9 172

Sungai Aur

29549

30221

30846

31254

31897

Gunung Tuleh

19460

19903

20315

20479

Pasaman

60220

61589

62864

Sasak Ranah
Pasisie

12676

12964

Luhak Nan Duo

35835

Kinali

58234

2012

2008

2009

2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

5678

2,29

2,27

2,07

1,13

1,85

49

50

51

51

52

5
648

5663

2,28

2,28

2,07

1,12

1,84

63

65

66

67

68

8 731

8
746

8766

2,29

2,27

2,07

1,19

1,92

73

75

76

77

79

10
354

8 731

8
746

8756

2,29

2,27

2,07

1,17

1,90

152

156

159

161

164

4 337

6
533

5 820

5
830

5842

2,29

2,27

2,07

1,32

2,06

70

72

73

74

76

20790

4 333

4
352

5 457

5
466

5481

2,28

2,28

2,07

0,81

1,52

43

44

45

45

46

63719

65056

15
403

18
534

11
922

11
943

11958

2,29

2,27

2,07

1,36

2,10

118

121

124

125

128

13233

13373

13611

2 166

2
176

2 728

2
733

2753

2,28

2,27

2,07

1,06

1,78

102

105

107

108

110

36650

37409

37843

38559

8 535

8
708

10
914

10
933

10945

2,28

2,27

2,07

1,16

1,89

206

210

215

217

221

59558

60791

61604

62881

12
867

15
239

14
188

14
213

14233

2,29

2,27

2,07

1,34

2,07

121

123

126

128

130

Talamau

24783

25346

35871

26077

26470

6 503

6
531

8 367

8
382

8396

2,29

2,27

2,07

0,80

1,51

76

78

80

80

82

Sumber:BPS Kab Pasaman Barat

Tabel : 2.4
Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk

Jumlah KK

Tingkat
Pertumbuhan

Kepadatan pddk

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Nama Kecamatan
2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

2016

2017

2013

2014

2015

Sungai Beremas

23517

24031

24555

25091

25638

4 924

5 037

5 151

5 258

5 317

2,29

2,27

2,07

1,32

2,06

69

70

72

Ranah Batahan

24710

25249

25800

26363

26938

5 175

5 293

5 413

5 525

5 587

2,29

2,27

2,07

1,17

1,90

149

152

Koto Balingka

27450

28049

28662

29287

29926

5 740

5 871

6 005

6 129

6 202

2,28

2,28

2,07

0,81

1,52

42

Lembah Melintang

44166

45130

46115

47122

48150

6 797

6 953

7 111

7 258

7 354

2,29

2,27

2,07

0,80

1,51

Sungai Aur

32593

33304

34031

34774

35533

9 238

9 450

9 664

9 864

9 980

2,29

2,27

2,07

1,36

2,10

Gunung Tuleh

21244

21707

22181

22665

23160

4 477

4 579

4 683

4 780

4 819

2,28

2,27

2,07

1,16

1,89

Pasaman

66476

67927

69409

70924

72472

5 701

5 831

5 964

6 087

6 136

2,28

2,27

2,07

1,06

1,78

13908

14212

14522

14839

15162

13 853

14 169

14 492

14 792

14 993

2,29

2,27

2,07

1,34

2,07

39401

40260

41139

42037

42954

8 244

8 432

8 624

8 802

8 904

2,29

2,27

2,07

1,19

1,92

Kinali

62881

64253

65656

67088

68553

2 916

2 983

3 050

3 114

3 147

2,29

2,27

2,07

1,32

2,06

Talamau

27048

27638

28241

28857

29487

13 396

13 702

14 014

14 304

14 495

2,29

2,27

2,07

1,17

1,90

Sasak Ranah
Pasisie
Luhak Nan Duo

Sumber:BPS Kab Pasaman Barat

201
6

2017

156

73
15
9

74
161

43

44

45

45

75

76

78

80

116

118

121

201

206

210

100

102

105

118

121

123

80
12
4
21
5
10
7
12
6

88

90

92

94

95

69

70

72

74

149

152

156

73
15
9

125
217
108
128

161

2.3.

Keuangan dan Perekonomian Daerah


Tabel 2.5:
Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2009 2013

No

A
a.1
a.1
.1
a.1
.2
a.1
.3

a.1
.4
a.2
a.2
.1
a.2
.2
a.2
.3
a.3
a.3
.1
a.3
.2
a.3
.3
a.3
.4

a.3
.5

Realisasi
Anggaran

Rata2
pertumbu
han

Tahun
2009

2010

2011

2012

2013

Pendapatan
(a.1 + a.2 + a.3)
Pendapatan
Asli Daerah
(PAD)

450.016.293.3
38

476,920,232,6
46

594,591,630,5
11

630,002,438,5
08

781.660.001.
960-

23.457.516.61
6

24,204,815,41
1

28,646,697,25
3

32,850,806,45
4

28,883377,80
0

Pajak daerah

4.902.139.772

5,461,693,911

6,684,678,407

7,704,528,064.
68

5.883.822.077

6,177,364,911

7,072,144,302

8,888,038,152

10,730,000,0
00
13,153,377,8
00

435,364,882

711,933,896

672,334,811

12.280.162.71
7

12,130,391,70
7

14,177,940,64
7.75

15,585,905,42
6.62

424.823.959.5
95

452,635,617,2
35

528,738,923,2
58

596,751,632,0
54

26.163.248.85
3
323.123.275.0
00
50.344.000.00
0

27,996,930,49
4
350,371,158,8
00
50,123,700,00
0

25,947,339,14
8
437,992,674,7
20
43,920,825,00
0

30,291,339,84
2
457,694,684,0
00
52,908,300,00
0

1.734.817.127

79,800,000

37,206,010,00
0

400,000,000

Retribusi
daerah
Hasil
pengolahan
kekayaan
daerah yang
dipisahkan
Lain-lain
pendapatan
daerah yang
sah
Dana
Perimbangan
(Transfer)
Dana bagi hasil
Dana alokasi
umum
Dana alokasi
khusus
Lain-lain
Pendapatan
yang Sah

391.392.050

Hibah

Dana darurat

15.743.382.16
0

14,842,492,71
0

20,878,084,39
0

17,979,204,21
2

8.490.075.000

9,231,000,000

37,878,104,00
0

15.743.382.16
0

14.842.492.71
0-

20.878.084.39
0-

17.979.204.21
2-

Dana bagi hasil


pajak dari
provinsi kepada
kab./kota
Dana
penyesuaian
dan dana
otonomi khusus
Bantuan
keuangan dari
provinsi/pemeri
ntah daerah
lainnya

B
b.1
b.1
.1
b.1
.2
b.1
.3
b.1
.4
b.1
.5
b.1
.6
b.1
.7
b.1
.8

Belanja (b1 +
b.2)
Belanja Tidak
Langsung
Belanja
pegawai

488,560,177,7
16
278,745,951,3
94

569,394,10102
8
319,872,991,0
06

666,607,686,9
87
352,218,508,5
60

Bunga

Subsidi

7.369.698.750

6.424.828.250

7.531.353.922.
000

3.409.574.000

Hibah

26.810.097.50
0

Bantuan sosial

8.169.435.000

b.2
.1

Belanja bagi
hasil
Bantuan
keuangan
Belanja tidak
terduga
Belanja
Langsung
Belanja
pegawai

b.2
.2

Belanja barang
dan jasa

b.2
.3

Belanja modal

Pembiayaan

b.2

546.743.842.0
05
241.935.875.0
83

Surplus/Defisit
Anggaran
Sumber
Keterangan

15.154.794.09
5
3.437.876.530.
000

5.667.786.473

5.691.492.169

18.108.714.53
0

20.291.788.29
6

3.189.268.750

1.800.000.000

3.155.542.280

1.881.340.000

304.807.962.9
22
223.979.871.6
85
91.360.024.65
2
123.311.307.3
02
95.199.739.24
8

209,814,166,3
22
278.745.951.3
94

249,521,110,0
22
15,614,033,86
5

314,389,178,4
27

108,673,247,1
73

145,046,741,7
96

153,750,573,0
48

101,140,919,1
49
63.311.725.55
0

88,860,334,36
1
47.864.918.67
4

150,888,247,3
79
37.625.471.22
7

(95.199.739.2
48)

(63.311.725.5
50)

(47.864.918.6
74)

(37.625.471.2
27)

9,750,358,000
-

: Realisasi APBD tahun - , diolah


: n = tahun penyusunan buku putih sanitasi

Tabel 2.6:
Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 - 2012
Tahun

N
o
1

SKPD

2009

2010

2011

PU-CK

5.528.796.400

6.079.683.000

3.802.602.500

Investasi

.252.356.580

5.775.698.850

3.612.472.375

operasional/pemelihara
an (OM)

276.439.820

303.984.150

190.130.125

BLHKP

836.486.309

639.184.100

1.741.060.0
11

2.
a

Investasi
794.661.994

607.224.895

1.
a
1.
b

1.654.007.0
10

2012
25.510.064.00
0
24.234.560.80
0
1.275.503.200

201
3

Rata2
pertumbuha
n

2.
b
3
3.
a
3.
b
4
4.
a
4.
b
5
5.
a
5.
b
6
6.
a
6.
b

operasional/pemelihara
an (OM)
Kimtaru

41.824.315

31.959.205

87.053.001

113.160.000

101.000.000

90.175.000

111.420.000

24.529.000

19.401.000

113.160.000

101.000.000

65.646.000

92.019.000

Investasi

operasional/pemelihara
an (OM)

Belanja Sanitasi
(1+2+3+n)

6.478.442
.709

6.819.867
.100

5.633.837
.511

Pendanaan investasi
sanitasi Total
(1a+2a+3a+na)

1.047.018
.574

6.382.923
.745

5.291.008
.385

10

Pendanaan OM
(1b+2b+3b+nb)

431.424.1
35

436.943.3
55

342.829.1
26

11

Belanja Langsung

304.807.962.92
2

209,814,166,32
2

249,521,110,02
2

12

Proporsi Belanja
Sanitasi Belanja
Langsung (8/11)

N
n.
a
n.
b

13

14

Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Dinkes
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Bappeda
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
Bapermas
Investasi
operasional/pemelihara
an (OM)
SKPD lainnya
(sebutkan)

Proporsi Investasi
Sanitasi Total
Belanja Sanitasi (9/8)

Proporsi OM Sanitasi
Total Belanja
Sanitasi (10/8)
Sumber
: Realisasi APBD tahun - ., diolah

314,389,178,4
27

Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi,
kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi

Tabel 2.7 :
Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2009 - 2013
No

Deskripsi

Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk

Tahun
2009

2010

2011

Rata-rata
2012

2013

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)

Tabel 2.8 :
Tabel Peta Perekonomian Kabupaten/Kota Tahun 2009 - 2013
No

Deskripsi

Tahun
2009

2010

2011

PDRB harga konstan (struktur perekonomian)


(Rp.)

2.544.771,31

2.707.342,74

2.881.110,75

Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)

13.159.807,84

14.848.037,37

16.638.988,78

6,39

6,42

Pertumbuhan Ekonomi (%)


Sumber : PDRB Kabupaten Pasaman Barat

6,28

2012

2013

2.4.

Tata Ruang Wilayah

2.4.1. Arah Pengembangan Struktur Ruang Kabupaten Pasaman Barat


Struktur pemanfaatan ruang kabupaten akan didukung oleh wilayah pengembangan dengan
sistem pusat-pusat pengembangan wilayah. Kabupaten Pasaman Barat dibagi menjadi 5 (lima)
Satuan Wilayah Pengembangan (SWP), yaitu :
a.
Wilayah Pengembangan I berpusat di Simpang Empat dengan wilayah
pengembangan mencakup wilayah Kecamatan Pasaman, sebagian wilayah Kecamatan
Luhak Nan Duo dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, dengan pusat pengembangan
terletak di Simpang Empat;
b.
Wilayah Pengembangan II berpusat di Kinali, dengan wilayah pengembangan
mencakup wilayah Kecamatan Kinali dan sebagian Kecamatan Luhak Nan Duo, dengan
pusat pengembangan terletak di Kinali ;
c.
Wilayah Pengembangan III berpusat di Talu, dengan wilayah pengembangan
mencakup wilayah Kecamatan Talamau dan Kecamatan Gunung Tuleh dengan pusat
pengembangan terletak di Talu;
d.
Wilayah Pengembangan IV berpusat di Ujung Gading dengan wilayah
pengembangan mencakup wilayah Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Sungai Aur
dan Kecamatan Koto Balingka dengan pusat pengembangan terletak di Ujung Gading;
e.
Wilayah Pengembangan V mencakup wilayah Kecamatan Koto Balingka dan
wilayah Kecamatan Sungai Baremas dan Kecamatan Ranah Batahan dengan pusat
pengembangan terletak di Air Bangis.
2.4.1.1. Arah dan Fungsi Wilayah Pengembangan
A.

Wilayah Pengembangan I yang menjadi orientasi pelayanan dan


perkembangan wilayah

Kecamatan Pasaman dan sebagian wilayah Kecamatan Luhak Nan Duo dan Kecamatan Ranah
Pasisie yang dibagi menjadi 2 (dua) Sub-Pusat Pengembangan, yaitu :
a. Suko Mananti;
b. Sasak;
Pengembangan I berfungsi sebagai :
a. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kabupaten;
b. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kecamatan Pasaman, Kecamatan Luhak Nan Duo
dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie;
c. Perkebunan;
d. Perikanan;
e. Pelayanan Perdagangan dan Jasa;
f. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya;
B.

Wilayah Pengembangan II yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi


perkembangan

wilayah Kecamatan Kinali dan sebagian wilayah Kecamatan Luhak Nan Duo yang dibagi
menjadi 2 (dua) sub pusat pengembangan, yaitu:
a. Koto Baru;

b. Katiagan;
Pengembangan II berfungsi sebagai:
a. Pelayanan Perkantoran pemerintah Kecamatan ;
b. Pelayanan Sektor Peternakan ;
c. Perkebunan ;
d. Parawisata ;
e. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya ;
C. Wilayah Pengembangan III yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi perkembangan
wilayah Kecamatan Talamau dan kecamatan Gunung Tuleh yang dibagi menjadi 2 (Dua)
Subpusat pengembangan, yaitu :
a. Kajai ;
b. Simp III Alin;
Pengembangan III berfungsi sebagai:
c. Pelayanan Perkantoran pemerintah Kecamatan;
d. Pelayanan Pertanian dan perkebunan;
e. Parawisata;
f. Pertambangan;
g. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, OIahraga dan sosial Budaya;
D. Wilayah Pengembangan IV yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi perkembangan
wilayah Kecamatan Lembah Melintang wilayah Kecamatan sungai Aur dan sebagian wilayah
Kecamatan Koto Balingka yang dibagi menjadi2 (Dua) Sub-Pusat Pengembangan, yaitu :
a. Parit;
b. SungaiAur;
Pengembangan IV berfungsi sebagai
a. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kecamatan;
b. Kegiatan Agropolitan;
c. Parawisata;
d. Pelayanan Perdagangan, Jasa dan lndustri;
e. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya;
E. Wilayah Pengembangan V yang menjadi orientasi pelayanan dan orientasi perkembangan
wilayah Kecamatan sungai Baremas, Kecamatan Koto Balingka dan wilayah Kecamatan Ranah
Batahan yang dibagi menjadi 2 (dua) Sub-Pusat Pengembangan, yaitu :
a. Silaping,
b. Desa Baru;
Pengembangan V berfungsi sebagai.
a. Pelayanan Perkantoran Pemerintah Kecamatan;
b. Pelayanan Pertanian dan Perkebunan serta perikanan;
c. Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya;
d. Parawisata Bahari;
e. Pelayanan Transportasi laut;
2.4.2.3.Identifikasi Wilayah Yang Dikendalikan Pengembangannya

Untuk Kabupaten Pasaman Barat, terkait wilayah yang perlu pengendalian pengembangannya,
berdasarkan RTRW dan juga dengan memperhatikan berbagai kebijakan pembangunan
Kabupaten Pasaman Barat maupun kebijakan pembangunan Propinsi Sumatera Barat yang
mengarahkan pada optimalisasi pemanfaatan kawasan budidaya dan menjaga kelestarian
kawasan lindung dalam rangka melaksanakan pembangunan yang seimbang dan berkelanjutan;
hasil analisis potensi dan daya dukung lahan; serta keinginan untuk mendorong perekonomian
wilayah yang didukung oleh pengembangan sektor pertanian, maka lokasi yang perlu mendapat
perlindungan terkait pengendalian wilayah adalah sebagai berikut :
A. KAWASAN LINDUNG
1) Kawasan lindung dikelompokkan atas :
a.

Kawasan Yang memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya, yang


meliputi Kawasan hutan lindung; Kawasan bergambut; dan Kawasan resapan air
b.
Kawasan resapan air, merupakan kawasan yang memiliki curah hujan yang
tinggi, struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk geomorfologi yang mampu
meresapkan air hujan secara besar-besaran. Upaya pengendalian pemanfaatan
kawasan resapan air menjadi penting sebagai salah satu untuk mencegah terjadinya
banjir di wilayah Kabupaten Pasaman Barat,
2) Kawasan Perlindungan Setempat, yang meliputi : Sempadan sungai; Kawasan sekitar
danau/waduk; dan Kawasan sekitar mata air.
a. Sempadan Sungai

Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai Batang Tongar, Batang Bayang,
Batang Batahan dan 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada di luar
permukiman (SK Mentan No. 837/KPTS/UM/11/1980).
Sempadan sungai di kawasan permukiman berupa daerah sepanjang sungai yang
diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi (10 - 15 meter).

b. Kawasan sekitar danau/waduk

Daratan sekeliling tepi waduldbendungan Batang Tongar, Batang Bayang, Batang


Batahan yang memiliki lebar proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik
bendungan, dengan lebar 50-100 meter diukur dari garis pasang tertinggi ke arah
darat.

c. Kawasan Sekitar Mata Air

Sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekeliling mata air, kecuali untuk
kepentingan umum (Sk Mentan N0. 837/KPTS/UM/11/1980).
Upaya pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan yang ditetapkan sebagai
kawasan perlindungan setempat terutama untuk menjaga agar kualitas air yang
merupakan sumber air bersih tetap dapat terpelihara, demikian pula halnya agar tidak
terjadi pendangkalan atau penyempitan alur sungai yang pada akhirnya dapat
mengurangi debit air sungai.

3) Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya yang meliputi : Kawasan Suaka Alam: kawasan
Suaka Alam Laut dan perairan lainnya; Kawasan Pantai berhutan Bakau; Taman Nasional,
taman Hutan Raya dan taman Wisata Alam; dan kawasan Cagar Budaya dan Ilmu
Pengetahuan.
4)

Kawasan Rawan Bencana Merupakan daerah yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi
mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor dan lain-lain.
Berikut ini Kawasan Rawan Bencana :
a. Di wilayah kabupaten Pasaman Barat terdapat daerah patahan yaitu pada sepanjang
koridor Barat Pantai Sumatera mulai dari Muaro Bingung (Kecamatan Kinali) sampai
dengan Air Bangis (Kecamatan Sei. Beremas) dan daerah punggung perbukitan di timur
yaitu daerah Talu (Kec. Talamau) Pada daerah yang memang telah dapat diidentifikasi
sebagai kawasan rawan bencana, agar dilakukan pengendalian terhadap perkembangan
bangunan fisik. Sedapat mungkin, kalau tidak dapat dihindari, kawasan ini ditetapkan
sebagai kawasan bangunan dengan KDB rendah (<0.2).
b. Kawasan Rawan Tsunami yang terletak sepanjang pesisir Kabupaten Pasaman Barat
yang terbentang dari Pantai Katiagan sampai dengan pantai Air bangis.
c. Kawasan Rawan Longsor yang terletak sebelah Barat (Pegunungan) Kabupaten
Pasaman Barat yaitu Kecamatan Talamau Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan
SungaiAur, kecamatan Ranah Batahan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS).
d. Kawasan Rawan Banjir yang terletak di bagian tengah Kabupaten Pasaman Barat yaitu
kecamatan Pasaman, Kecamatan Gunung Tuleh kecamatan Lembah Melintang, dan
kecamatan Koto Balingka.

2.4.1.2.

Identifikasi Wilayah Yang Didorong Pertumbuhannya

Memperhatikan kecenderungan sosial-politik di daerah dan kebutuhan pengembangan


Kabupaten Pasaman Barat sebagai kabupaten yang baru terbentuk, dapat diindikasikan
beberapa Kawasan Prioritas Pembangunan, walaupun pada dasamya semua kawasan yang ada
membutuhkan pembangunan dalam berbagai bidang. Kawasan prioritas pembangunan di
Kabupaten Pasaman Barat dapat dibagi atas beberapa kelompok berdasarkan pertimbangan
tertentu, yaitu :
A. Kawasan prioritas Pembangunan Atas Pertimbangan Letak Geografis, yaitu :
a. Kawasan Sepaniang Jalan Lintas Sumatera.
b. Kawasan Yang Berbatasan denganWilayah Sekitar
B. Kawasan Prioritas Pembangunan Atas Pertimbangan Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
Yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Kawasan
Budidaya
yang
dapat
dikembangkan
untuk
Pertanian/Perkebunan.
Kawasan Sekitar Bendungan Batang tongar.
Kawasan Sepanjang Saluran lrigasi Primer.
Kawasan Pegunungan dengan tingkat kemiringan lahan (lereng) di atas
40%.
Kawasan Daerah Rawan Bencana Alam.

C. Kawasan Prioritas Pembangunan Atas Pertimbangan Kebutuhan Pelayanan, yaitu :

a.

Kawasan Pusat Pengembangan Wilayah di Simpang Empat dan Ujung


Gading

b.
c.
d.
e.
f.

Kawasan Perkantoran Pemerintah tingkat Kabupaten


Kawasan Sub-sub Pusat Pengembangan Wilayah
Kawasan Pusat-pusat Kenagarian
Kawasan Permukiman
Kawasan Peruntukkan lndustri

2.4.1.3. Arah Perkembangan Permukiman dan Penduduk


Kawasan peruntukan permukiman terdiri atas permukiman perkotaan dan permukiman
perdesaan. Kawasan permukiman perkotaan yakni pusat-pusat kegiatan dan pusat pelayanan
yang terdiri dari :
1) PKWp Simpang Empat
2) PKLp Silaping
3) PPK Kinali, Air Bangis, Ujung Gading
4) PPL Simpang Tiga/Alin, Simpang Tiga, Parit, Sasak Koto Dalam, Talu
Diluar pusat-pusat di atas merupakan kawasan permukiman perdesaan yang dalam arti lain
merupakan kawasan hinterland dari pusat-pusat yang dimaksud di atas. Pada umumnya
kawasan permukiman perdesaan di kabupaten Pasaman Barat bertumbuh mengikuti
perkembangan jalan dan sebagian bertumbuh secara sporadis dan berkelompok yang berupa
pusat permukiman desa/jorong.
2.4.1.4.Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
Strategi pengembangan Pusat dan Sub-Pusat Pengembangan Wilayah tersebut di atas adalah
sebagai berikut;
a.
Mengukuhkan Simpang Ampek sebagai lbukota Kabupaten Pasaman Barat
sebagaimana telah ditetapkan didalam UU No. 38 Tahun 2003.
b.
Membangun landmark Kabupaten Pasaman Barat di Simpang Empat
(Sukomananti dan sekitamya) yang menunjukkan identitas Pasaman Barat sebagai daerah
yang memiliki keterkaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang diatasnya.
c.
Membangun sarana dan prasarana pelayanan untuk mendukung pengembangan
Simpang Ampek (Sukomananti dan sekitamya) sebagai Pusat Pemerintahan serta Pusat
Bisnis, Perdagangan dan Jasa.
d.
Menetapkan 2 Wlayah Pengembangan Kabupaten Pasaman Barat, masingmasing Wilayah Pengembangan Utara dengan Pusat Pengembangan di Ujung Gading dan
Wilayah Pengembangan Selatan dengan Pusat Pengembangan di Simpang Empat.
e.
Membangun sarana dan prasarana pelayanan pada kedua Pusat Pengembangan
dengan skala pelayanan Kabupaten Pasaman Barat dan sekaligus dapat memberikan
pelayanan bagi kabupaten fain yang berbatasan di sekitamya.
f.
Membangun sarana dan prasarana pada semua Sub-'Pusat Pengembangan
dengan skala pelayanan Sub.Wlayah Pengembangan dan sekaligus menjadi jangkar bagi
pemberian pelayanan dari Pusat Pengembangan Wilayah Utara dan Pusat Pengembangan
Wilayah Selatan.
g.
Mengintegrasikan pelayanan masing-masing Sub-Pusat Pengembangan dengan
Pusat-pusat Kenagarian yang ada.

h.

Pembangunan sarana dan prasarana di Simpang Ampek (sebagai lbukota


Kabupaten Pasaman Barat), Pusat-pusat Pengembangan Wilayah dan Sub-sub Pusat
Pengembangan Wilayah didahului dengan penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan oleh
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dengan melibatkan Pemerintah Propinsi Sumatera
Barat maupun Pemerintah Pusat.

Gambar : 2.3
Peta Rencana Pusat Layanan Kabupaten Pasaman Barat

2.4.2. SKENARIO PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN PASAMAN BARAT


BERDASARKAN RENCANA PENATAAN TATA RUANG (RTRW)
Tujuan yang ingin dicapai dari pengembangan wilayah Kabupaten Pasaman Barat adalah ;
Mewujudkan tata ruang wilayah Kabupaten Pasaman Barat dalam rangka memenuhi
kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka panjang dengan senantiasa
memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, efisiensi alokasi investasi, dan
bersinergi dengan kegiatan pembangunan lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai
acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat". Sedangkan sasaran yang diharapkan dari pengembangan wilayah Kabupaten
Pasaman Barat adalah :
a)

Terkendalinya berbagai kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten


pasaman Barat, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat;
b)
Terciptanya keserasian antara pelestarian Kawasan Lindung dan
pemanfaatan Kawasan Budidaya ;
c)
Tersusunnya rencana dan keterpaduan program-program pembangunan
diwilayah Kabupaten Pasaman Barat;
d)
Terdorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha untuk
menanamkan investasinya di wilayah Kabupaten Pasaman Barat dalam berbagai sektor
pembangunan;
Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.

Gambar . 2.4 :
Peta Pola Ruang Kabupaten Pasaman Barat

2.5.

Sosial dan Budaya


Tabel 2.9:
Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota
Jumlah Sarana Pendidikan

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau

SD
11
20
19
26
21
21
34
9
26
41
25

Umum
SLTP SMA
4
1
2
1
7
1
6
1
5
1
7
1
3
1
2
4
1
6
1
4
1

SMK
1
1
2
1
1
4
1
1
2
1

MI
1
3
1
1
1

Agama
MTs
2
9
6
7
4
6
7
2
3
2
4

MA
1
4
2
5
2
4
3
1
1
4

Sumber:..BPS Kabupaten Pasaman th 2012

Tabel 2.10:
Jumlah penduduk miskin per kecamatan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Lembah Melintang
Sungai Aur
Gunung Tuleh
Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau

Jumlah keluarga miskin (KK)


2901
2736
3303
3430
2918
2501
4275
4514
2292
1875
4275

Sumber:..Data data pokja Sanitasi

No
1
2
3
4
5
6

Tabel 2.11:
Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
Sungai Beremas
5041
Ranah Batahan
6051
Koto Balingka
6410
Lembah Melintang
9507
Sungai Aur
7621
Gunung Tuleh
5144

7
8
9
10
11

Pasaman
Sasak Ranah Pasisie
Luhak Nan Duo
Kinali
Talamau

15231
3112
9126
14531
6108

Sumber:..Data Data Pokja Sanitasi

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah


Kabupaten Pasaman Barat sebagai hasil pemekaran Kabupaten Pasaman dibentuk
berdasarkan Undang-undang nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Pasaman
Barat, Solok Selatan dan Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat.
Sebagai daerah otonomi baru bidang pemerintahan maka penetapan Perangkat Daerah
Kabupaten Pasaman Barat berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 pasal
27 yang menjelaskan bahwa; penetapan perangkat daerah yang baru dibentuk dan belum
mempunyai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dilakukan dengan keputusan Pejabat Bupati
setelah persetujuan Menteri Dalam Negeri dan Menteri yang bertanggung jawab Pendayagunaan
Aparatur Negara. Pada tahun 2005 telah dikeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Barat
dimana Perangkat Daerah Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari:
1. Sekretaris Daerah yang terdiri dari 3 (tiga) asisten dan 10 (sepuluh) Bagian
2. Staf Ahli
3. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
4. Dinas-Dinas

Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan & Pengajaran

Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Kesehatan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holkutura dan Peternakan

Dinas Perkebunan

Dinas Kehutanan

Dinas Perikanan dan Kelautan

Dinas Pendapatan Daerah

Dinas Koperasi Perdagangan Industri dan UKM

Dinas Pertambangan dan Energi

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dinas Pemuda dan Olahraga

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


5. Lembaga Teknis Daerah

Inspektorat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Kepegawaian dan Diklat
Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian,Perikanan,Kehutanan dan Ketahan
Pangan

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana


Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan
Badan Kesbang Polimas
Kantor Perpustakaan dan Kearsipan
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu
Rumah Sakit Umum Daerah
Satuan Polisi Pamong Praja

Dalam mengembangkan budaya birokrasi, etika dan moral aparatur telah dilaksanakan program
pembangunan dan pengawasan baik internal maupun eksternal, akan tetapi masih belum
optimal. Hal ini disebabkan oleh belum didukung tingkat kesadaran dan komitmen aparatur.
Penataan kelembagaan pemerintah nagari telah dilaksanakan melalui sistem pemerintahan yang
bertujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Sedangkan Penataan nagari dilakukan melalui penataan lembaga kenagarian, pengelolaan
administrasi pemerintahan nagari, peningkatan kualitas sumber daya aparatur nagari,
peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan nagari serta peningkatan peran serta
masyarakat dalam bernagari.
Permasalahan yang dihadapi dalam lembaga nagari secara umum adalah belum optimalnya
penyelenggaraan pemerintahan nagari yang terlihat dengan belum berfungsinya kebudayaan
nagari yang ada.

Anda mungkin juga menyukai