Anda di halaman 1dari 37

DESAIN TRAINING

Leadership Basic Training PII Jawa TimuR


Kota Blitar, 22 – 28 Desember 2019

A. Latar Belakang
Organisasi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan kaderisasi serta melakukan
pembelaan dan pelayanan terhadap masyarakat pelajar guna menumbuhkan kader ummat
dan kader bangsa yang memiliki kepribadian muslim, cendikia, dan berjiwa pemimpin untuk
menjadi pelopor, penggerak, dan penjaga misi perjuangan Islam. (AD/ART PII)

Pelajar merupakan aset bangsa, generasi pemimpin masa depan. Negara mempunyai
peran penting dalam hal ini. Salah satu bentuk mempersiapkan generasi hari ini dalam
instansi yang disebut sekolah. Jadi, sekolah menjadi unsur paling penting yang mendominasi
untuk membentuk kedirian seorang pelajar. Namun sekolah belum maksimal
melaksanakannya. Ada ruang lain yang perlu memberikan suppport, masyarakat sekitar
yang sering berinteraksi dengan pelajar berperan membangun mental dan mind set pelajar.

Pelajar Islam Indonesia adalah organisasi pelajar yang mempunyai fokus pendidikan
dan kebudayaan. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan dan kebudayaan mampu untuk
merekayasa peradaban yang sesuai dengan islam. Pelajar merupakan agen strategis sebagai
subjek untuk mewujudkannya. Dengan problematika yang cukup kompleks menjadi
tantangan PII. PII sebagai organisasi pelajar yang memiliki tanggungjawab dan tugas yang
besar dalam menjawab tantangan dan permasalahan baik pelajar dan kseummatan.

PII sebagai bagian dari mata rantai perjuangan ummat islam seharusnya mampu
menjadi solusi atas permasalahan bangsa saat ini. Salah satu usaha pembinaan pelajar yang
dilakukan PII dengan melalui kaderisasi. Kaderisasi merupakan proses sosialisasi,
transformasi dan ideologisasi sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya insani
sebagai kekuatan inti organisasi dalam menggerakkan keseluruhan aktivitas untuk mencapai
misi dan eksistensi PII. Sistem ta‟dib dalam pelaksanaannya diimplementasikan dalam tiga
jalur pembinaan yang terdiri dari training, ta‟lim dan kursus yang masing – masing
mempunyai konsentrasi dan jalur tersendiri, namun tetap miliki keterkaitan antar satu sama
lain. Training adalah bentuk pembinaan kader PII yang berorientasi pada pembinaan
kepribadian dan mental kepemimpinan.
Basic training yang memiliki fokus internalisasi nilai keislaman dengan indikator
terimplementasikannya islam dalam kehidupan sehari-hari. Proses kaderisasi di PII pada
intinya bertujuan membantuk kepribadian kader yang sesuai dengan prinsip-prinsip islam.
Selain itu, kader ikut berkontribusi dalam mengusahakan perbaikan ummat manusia
melalui wadah PII. Maka dari itu kader dibekali melalui proses training untuk membangun
diri sesuai harapan Basic Training sebagai pondasi kaderisasi. Jadi, proses Basic Training
akan sangat menentukan untuk berlangsungnya proses kaderisasi yang lain, walaupu bukan
satu – satunya. Maka diharapkan pada Basic Training (LBT) dapat membangun jati diri
pelajar muslim unggul yang bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia, khususnya Jawa
Timur.

1
B. Landasan Konstitusi
1. Al-Quran : Q.S. Ali „Imran : 104
Q.S. As-Saff : 4
Q.S An-Nisaa : 75
2. Al-Hadits :
1. Hadits Arbain An-Nawawi ke 34
Dari Abu Sa‟id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya
mendengar Rasulullah shollallohu „alaihi wa sallam bersabda :
Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan
tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika
tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut
adalah selemah-lemahnya iman (Riwayat Muslim).

3. Konstitusi : Anggaran dasar PII BAB VII Sistem kaderisasi


Anggaran Rumah Tangga BAB I Keanggotaan pasal 1 dan 2 ayat 3

4. Strategi Program : GBHP PW PII Jawa Timur 2018-2020


Pola Kebijakan Umum PW PII Jawa Timur 2018-2020
Pola Kebiajkan Bidang kaderisasi PW PII Jawa Timur 2018-2020

C. Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan berdasarkan Sarasehan Wilayah PII Jawa Timur pada tanggal 26-27
Oktober 2019 dan dan Coaching Instruktur 1 sebagai berikut:

No Orientasi Penakan nilai


1. Imtaq Ihsan Progresif
2 Jati diri Pendidikan berbasis Islam untuk
mengembalikan manusia pada fitrahnya
3 Iptek Menghadirkan suasana belajar yang
modern dan menjunjung nilai akhlak
4 Kepemimpinan Pemimpin profresional progresif dan
millenial
5 Kelembagaan Meningkatkan kreatifitas dan integritas
berorganisasi SDM PII
6 Kebudayaan dan Menanamkan nilai Islam di era distrupsi
peradaban sebagai upaya mewujudkan peradaban
Islam
7 Sospol Mengokohkan Islam ideologi dan
mempersiapkan generasi Islam pemimpin
umat
8 Ekonomi Menerapkan prinsip Islam dalam
mengembangkan inovasi bisnis
9 Lingkes Memperbaiki pola pikir masyrakat

2
terhadap lingkungan dan kesehatan
10 Ke-PII-an Implementansi kaderisasi secara ideal
untuk mengoptimalkan peran PII

Analisis Internal Analisis Eksternal


 Keislaman kader  Pemanfaatan IPTEK
 kedirian kader (kreativitas, inisiatif,  Kreatifitas berdakwah
manajemen)  Pendidikan berbasis Islam
 Pemahaman kelembagaan dan  Inovasi bisnis sesuai Islam
konstitusi kader PII  Organisatoris yang profresional, progresif
 Integritas kader dan millenial
 Sense of belonging selama proses
training

D. Tema
“Membangun Jati Diri Pelajar Muslim Unggul Menuju Indonesia Maju“
Motto : “ Pelajar Muslim, Pelajar Unggul”

TUJUAN DARI BASIC TRAINING YAITU

1. Terbentuknya kader PII yang mampu menjawab tantangan dan problema organisasi di
tingkat lokal dan mampu memahami problema umat di tingkat nasional
2. Terbentuknya kader PII yang mampu memahami dan melaksanakan nilai-nilai ajaran
Islam dan sikap dasar komitmen keilmuan

Indikator :

 Mampu memimpin organisasi tingkat komisariat


 Mampu menyampaikan gagasan dan pemikiran secara sistematis
 Mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari
 Mampu mengikuti masalah aktual keumatan

STANDARISASI INPUT :

1. Aktif di pengurus daerah ( jaminan bagi yang tidak aktif membuat buat kegiatan
kepii-an)
2. Membawa buku yang berkaitan
3. Kontrak struktur 1 tahun
4. Harus memenuhi semua syarat

E. Target dan Indikator


Berdasarkan hasi analisa kebutuhan yang kemudian diturunkan ke dalam tema, maka target
umum dari batra adalah sebagai berikut:

SUBYEK TARGET INDIKATOR KETERCAPAIAN


PESERTA Ke-islam-an PROSES:
 Pembisaan ibadah  Melaksanakan tahajjud, dhuha,
wajib dan sunnah tilawah, ta‟lim, jamaah.
3
 Pembisaan akhlak  Menghormati instruktur dan
mahmudah panitia
 Menjadi ihsan PASCA :
Progresif
- Adanya kegiatan rutin mengikuti
ta‟lim ataupun kegiatan keislaman
lainnya
- Istiqoamah melaksanakan gas
setelah training

Ke-diri-an
 Keseharian  Keseharian
Membiasakan pola PROSES
hidup sehat dan - Membiasakan makan, mandi, tidur,
manajemen diri olah raga teratur)
 Keilmuan - Mempunyai jadwal keseharian dalam
Membudayakan training di materi managemen.
membaca,
mendengar, PASCA
menulis, - Menerapkan pola hidup sehat
berdiskusi. - Mempunyai jadwal dalam kehidupan
 Pribadi Muslim sehari-hari (non training) di materi
- Mempunyai pribadi managemen.
yang  Keilmuan
- Integritas PROSES
- Loyalitas - Berani berpendapat dalam setiap
- Millitansi materi.
PASCA
- Mengikuti kajian keilmuan
 Pribadi Muslim
PROSES
- Terciptanya (ukhuwah) bahu
membahu dalam berjuang dalam
training
PASCA
- Terciptanya (ukhuwah) bahu
membahu dalam berjuang dalam
kepengurusan daerah

Ke-PII-an PROSES
1. Memahami bahwa - Menjadikan PII sebagai wadah
PII adalah dakwah
organisasi dakwah PASCA
pelajar - Berkontribusi Aktif di Pengurus
2. Bangga ber PII Daerah PII.

4
3. Memahami - Menjadi kader PII yang berintegritas
pentingnya - Semangat untuk meningkat kapasitas
kaderisasi yang diri melalui kaderisasi
ideal - Melaksanakasn kegiatan yang kreatif
4. Memahami sesuai kebutuhan pelajar
konstitusi PII

INSTRUKTUR Ke-islam-an PROSES


- Melaksanakan GAS - Melaksanakan tahajjud, dhuha, tilawah,
- Melaksanakan ta‟lim jamaah
- Terlaksananya budaya ta‟lim dikalangan
instruktur
PASCA
- Istiqomah dalam pelaksanaan gas.
- Terlibat aktif menghidupakan ta‟lim di
daerah

Ke-diri-an PROSES
- Bisa mengkondisikan  Mempunyai kepribadian terbuka,
diri sendiri percaya diri, uswah, mengontrol
- Meningkatkan emosi, integritas , loyalitas, millitansi,
paham posisi sebagai instruktur
kapastis diri
training.
PASCA
 Membudayakan baca, menulis, dan
berdiskusi
 Mengikuti kajian keilmuan

Ke-instruktur-an - Kemampuan observasi (latihan, baca


- Membangun budaya buku psikologi. Diskusi antar TIM)
keilmuan - Keilmuan (bedah buku sebagai bahan
- Melaksanakan kode ta‟lim instruktur)
etik tim - Menggunakan baju formal, sepatu
gelap, tidak bergurau berlebihan,
menggunakan hp seperlunya.

MU`ALIM & Ke-islam-an PROSES


PEMANDU - Melaksanaan GAS - Melaksanakan tahajjud, dhuha, tilawah,
- Melaksanakan ta‟lim jamaah
- Terbentuknya budaya ta‟lim dalam
mu‟alim
PASCA
- Istiqomah dalam melaksanaan GAS
- Adanya kegiatan keislaman yang diikuti
Ke-diri-an  Mempunyai kepribadian uswah,
Memahami posisi sebagai Integritas, loyalitas, millitansi sebagai

5
mu‟alim mualim training.
Ke-ilmu-an PROSES
- Meningkatkan kapasitas - Melaksanakan diskusi & micro
diri teaching
- Mematuhi kode etik - Menggunakan baju formal, sepatu
mu‟alim gelap, tidak bergurau berlebihan,
menggunakan hp seperlunya
PASCA
- Mengikuti kajian keilmuan
 Membudayakan baca, menulis, dan
berdiskusi

Ke-PII-an PROSES
- Melaksanakan ta‟lim - Terlaksana ta‟lim dikalangan peserta dan
- Memahami pentingnya mu‟allim
kaderisasi yang ideal PASCA
- Menghidupkan ta‟lim di daerah
- Semangat untuk melakukan perbaikan pada
kaderisasi PII

PANITIA Ke-islam-an PROSES


- Membudayakan GAS - Melaksanakan tahajjud, dhuha, tilawah,
- Membudayakan jamaah.
ta‟lim - Terbentuknya budaya ta‟lim dalam
kepanitiaan
PASCA
- Istiqomah dalam melaksanaan GAS
- Adanya kegiatan keislaman yang diikuti
Ke-diri-an Menjadi uswahatunhasanah bagi peserta
 Memahami posisi
sebagai panitia
Ke-PII-an PROSES
- Managerial kepanitiaan - Terbentuknya profesionalisme kerja dalam
sesuai jobdes kepanitiaan.
- Ghiroh berPII naik PASCA
- Mengenalkan PII di lingkungannya
- Menggerakkan pengurus daerah
berkontribusi untuk masyarakat.
- Membangun jaringan
MASYARAKAT - Mengenal PII sebagai PROSES
SEKITAR salah satu organisasi - erjalin komunikasi yang baik antara PII dan
kepelajaran masyarakat
- Masyarakat PASCA
mendapatkan kontribusi - Adanya kegiatan bersama antara PII dan

6
dari PII masyarakat

F. Struktur kurikulum
No Orientasi Materi Tujuan Umum
1 Iman dan Taqwa 1. Dinul Islam Mengembangkan dasar-dasar
2. Akhlak Keislaman berkaitan dengan
3. Aqidah pemahaman keutuhan sistem
4. Praktek Baca Alquran ajaran Islam , penghayatan
5. Ibadah filosofis aqidah, dan makna ibadah,dan
6. Ibadah Praktis kesadaran akan nilai-nilai Akhlak
Islam, termotivasi meingkatkan
keislaman baik dalam keilmuan
dan ibadah
2. Kedirian 7. Ekspektasi Membentuk sikap-sikap jati
8. Self introduction diri pelajar yang memiliki
9. Personal introduction kepribadian mcp, kreatif,
10. TFR berintegritas dan problem
11. Member Group solver.
12. Perkenalan dan evaluasi
panitia
13. Perkenalan dan evaluasi
mu‟allim
14. Perkenalan dan evaluasi
instruktur
15. Muhasabah
16. Problem Solving
17. Clossing Session
3 IPTEK 18. Islam dan IPTEK Mengembangkan pemahaman
19.Pengantar,Praktik,dan dasar tentang konsep Islam
penulisan laporan Audiensi tentang Iptek dan kesadaran akan
tanggung jawab kader
terhadapnya serta berinovasi
menghadirkan suasana belajar
yang modern dan menjunjung
nilai akhlak di lingkungan
pelajar

4 Kepemimpinan 20. Pengantar Leadership Mengembangkan dasar-dasar


21. Komunikasi efektif kemampuan manajerial dan
kemampuan sosial untuk
terwujudnya pemimpin yang
profesional, progresif dan

7
millenial
5 Kelembagaan 22. Pengantar Organisasi Meningkat kreativitas
23. Manajemen berorganisasi kader PII

6 Kebudayaan dan 24. Sirah Nabi Menanamkan konsep kebudayaan


peradaban dan peradaban dalam Islam.
Memahamkan akan realitas
kebudayaan dan peradaban dalam
sejarah terutama sejarah
Rosulullah.
Memberikan pemahaman akan
kebudayaan yang terjadi di
kalangan pelajar saat ini.
7 Keummatan 25.SPUII Mengembangkan pemahaman
26. perbandingan Ideologi aspek-aspek dasar-dasar
27. Jihad perjuangan Islam dr
28. Perbandingan Agama sejarah,konsepsi ideologi, dan
29. Case Moral(generasi Muda) bagaimana memperjuangkannya,
prioritas-prioritasnya,
memahamai kondisi pelajar saat
ini dan bagaiaman memberikan
solusinya.

Mempersiapkan generasi Islam


pemimpin umat
8 Ekonomi 30. Zakat,Infaq,Sedeqah Mengembangkan pemahaman
dasar-dasar ekonomi Islam
terutama ZIS.
9 Lingkungan dan 31. Kesehatan,fisik,mental, dan Memperbaiki pemahaman dan
kesehatan Lingkungan kesadaran akan menjaga
lingkungan dan kesehatan diri
bagi seorang kader.
10 Ke-PII-an 32. Back Ground berdirinya PII Memahamkan idealisme PII dan
33. Sejarah Perjuangan PII semangat dalam berPII.
34. Missi dan Eksistensi PII
35. Lagu-lagu PII
36. Khittah Perjuangan
37. AD dan ART PII

G. Matrikulasi Desain Training


Pada pelaksanaan training peserta dikondisikan mengikuti sebuah alur training yang
berfungsi membentuk irama gerak dalam pencapaian arah dan tujuan yang telah disusun
yang harus memenuhi prinsip kontinuitas, sekuen / urut, dan intregitas, sehingga dibedakan
dalam beberapa fase yaitu :

8
1. Pendobrakan
Tahap awal peserta dalam proses training. Sebagai pintu masuk awal kader untuk
membentuk kader karakter kader yang memiliki kemampuan.

2. Pembentukan
Membentuk karakter kader yang memiliki kemampuan sebagaimana tersebut pada
tujuan training.

3. Kritalisasi
Memberikan ruang aktualisasi diri kader dalam mengimplementasikan nilai-nilai yang
telah ditransformasikan.

Sistematika alur training :


FASE TARGET PROSES INDIKATOR PROSES MATERI
PROSES
Pendobrakan 1. Kader mengerti 1. Kader mampu 1. Expectation
tujuan mengikuti menyampaikan 2. Dinul Islam
basic training. tujuan mengikuti 3. Aqidah
2. Kader menyadari basic training dan 4. Akhlak
akan kebenaran membentuk identitas 5. Sirah Nabi
islam dan segala lokal untuk 6. Praktek Baca
nilainya mewujudkan tujuan Alquran
3. Kader menyadari tersebut. 7. Ibadah filosofis
kesalahannya dan 2. Termotivasi 8. Ibadah Praktis
memualai meingkatkan 9. Self introduction
memperbaiki diri keislaman baik
4. Kader mampu dalam keilmuan dan
menerapkan ibadah
akhlakul karimah 3. Kader berkomitmen
5. Kader mampu memperbaikinya
memelihara 4. Kader berusaha
ibadah menaati tata tertib
6. Mengetahui sirah training dan
nabi berakhlak baik
7. Kader mampu kepada sesama
menyampaikan Kader, panitia,
gagasan / ide diri muallim, instruktur,
sendiri dan lingkungan
8. Kader memiliki sekitar.
kepercayaan dan 5. Kader menjaga
keterbukaan diri shalat wajib
9. Kader memahami berjama‟ah, rawatib,
makna pengertian dhuha dan tahajud,
ukhuwah islmiyah tilawah dengan
sebagai kekuatan istiqomah. Kader
9
dakwah mulai
menyampaikan
pendapat baik lisan
maupun tulisan, baik
didalam maupun
luar lokal.
6. Meneladani
rasululah
7. Kader mampu
menceritakan dirinya
(lisan atau tulisan)
dan mengungkapkan
rencana masa
depannya.
8. Adanya budaya
fastabikul khoirot,
ta‟awun dan
menasehati dalam
kebaikan

Pembentukan 1. Kader memiliki 1. Kader berusaha 1. Personal


kepercayaan dan memecahkan introduction
keterbukaan diri. problematika lokal. 2. TFR
2. Kader mampu Kader mau 3. Problem
merumuskan visi bekerjasama dalam Solving
dan misi hidupnya membentuk suasana 4. Pengantar
3. Kader memiliki lokal yang kondusif. Organisasi
kemauan untuk 2. Kader 5. Pengantar
menjadi calon mengupayakan Leadership
pemimpin yang adanya perpustakaan 6. manajemen
ideal lokal dan 7. Komunikasi
4. Kader mampu memanfaatkan buku- efektif
memanajamen diri buku tersebut 8. SPUII
dan lembaga 3. Terbentuknya 9. Back Ground
dengan baik. struktur lokal dan berdirinya PII
5. Kader mengenal usaha untuk 10. Sejarah
dan memahami PII. menjalankan tupoksi Perjuangan PII
struktur. 11. Missi dan
4. Kader memiliki Eksistensi PII
rancangan visi dan 12. lagu-lagu PII
misi hidup 13. khittah
5. Mampu Perjuangan
menempatkan diri 14. AD dan ART
sesuai dengan PII
10
perannya.
6. Kader mampu
mengungkapkan
latar belakang PII,
tujuan, catur bakti
PII, profil ideal
kader. Serta
memiliki kesadaran
untuk aktif
berkontribusi di PII
di daerahnya.

Kristalisasi 1. Kader memahami 1. Kader mampu 1. Perbandingan


permasalahan menceritakan sejarah Ideologi
ummat dan mampu perjuangan ummat 2. Perbandingan
memposisikan diri dan mengungkapkan Agama
dengan tepat permasalahan 3. Islam dan Ilmu
2. Kader memiliki ummat. Kader Pengetahuan
semangat untuk mendiskusikan solusi 4. Case
mulai berdakwah untuk permasalahan Moral(generasi
dengan ummat. Muda)
memanfaatkan 2. Kader 5. Lingkes
media dakwah yang mengungkapkan 6. Pengantar,Praktik,
ada. secara sadar niat dan penulisan
3. Kader menjadi untuk berdakwah laporan Audiensi
teladan bagi dengan cara apapun. 7. Jihad
lingkungannya 3. Kader memanfaatkan 8. Zakat,Infaq,Sedeq
4. Kader menjadikan teknologi sebagai ah
ukhuwah islmiyah sarana dakwah. 9. Pembentukan
sebagai salah satu 4. Kader menerapkan Member
prinsip dakwahnya akhlak mahmudah 10. Muhasabah
dan memulai 11. Clossing Session
meninggalkan hal-hal 12. Perkenalan dan
yang dinilai tidak evaluasi panitia
baik 13. Perkenalan dan
evaluasi instruktur

H. Pelaksanaan Training
A. MANAJEMEN PELAKSANAAN TRAINING
Terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan training PII, yaitu Pra Training, Proses Training,
dan Pasca Training.

Pra Training

11
Pada tahapan ini bertujuan untuk menemukan dan memetakan input training agar sesuai
dengan tujuan dan targetan training.dengan proses awal yaitu :

a. Screening. Yang dibagi dalam tiga pos yaitu :


1. Daftar Riwyat Hidup (DRH), untuk mengetahui :
Screening ini digunakan sebagai assesment training sehingga diperlukan data yang
valid. Karena bentuk kegiatannya adalah screening maka diperlukan kemampuan
pembacaan yang tepat. Screening ini juga berfungsi sebagai kontrak awal dengan
kader untuk mengikuti training secara full dan mengarahkan pada gambaran awal
training sesuai dengan semangat training yang di usung.

LEMBAR ASSESTMEN AWAL KADER

No. Kader :

Nama Kader :

Asal Daerah :

A. Deskripsi Umum Kader

( Berkaiatan dengan biodata, )

B. Kondisi Awal Aspek Perkembangan

 Pengembangan Konsep Diri (untuk mengatahui seberapa jauh kader dalam


mengenal dirinya sendiri)

Citra diri ( Apa yag nampak atau sifat yang dimilikinya saat ini )

Harga Diri ( bagaimana ia menghargai dirinya yang sekrang )

Diri Ideal ( Harapan terhadap dirinya ingin sperti apa-untuk mengetahui dapat
dengan pertanyaan dasar apa cita-cita hidup anda atau visi hidup anda)

Potensi diri dan apa yang menjadi penghambatnya ( hal ini berkaiatan dengan
problemn mendasar terkait kediriannya)

Tokoh idola ( Tokoh idoal dapat menjadi petunjuk bagaimana kediriannya, apa
yang dia suka dan harapkan atas dirinya)

 Pengetahuan dan kepekaan sosial ( berkaiatan dengan pegetahuan kader terkaiat


pendidikan, moral, sosial kepelajaran sertapendapatnya mengenai bagaimanakah
seharusnya peran dia dan sejauh mana keterlibatannya dalam kondisi tersebut-
yang ia jelaskan)
 Kemampuan mengolah emosi ( memanaj suatu kondisi emosi yang negatif untuk
diarahkan kepada hal positif)
12
 Kemampuan Komunikasi (bagaimana kader menyampaikan gagasan / pendapat)
 Religi ( Berkaiatan dengan pengetahuan agama yang dapat dilihat dari riwaayat
pendidikan, pengetahuan tentang konsep ukhuwah islamiyah,
 Semangat Belajar dilihat dari antusiasme dalam mengikuti training, persyaratan
yang belum slesai, keterlibatan dalam organisasi atau komunitas, dan data-data
lain ketika proses screening berlangsung.

C. Kontrak komitmen ( kesediaan mengikuti training hingga akhir, gambaran awal


terkait training yang sesuai dengan semangat training yang di usung, dan rencana ke
depannya pasca training )

D. Kesimpulan awal

E. Rekomendasi

2. Essay

( Pada poskliping ini berfungsi untuk pengambilan data berkaitan dengan pengetahuan
kaderdan kepekaan dalam merespon ligkungan sekitar)

Argumentasi (15, 30, 45)


Pemahaman isi/subtansi (5, 15, 25)
Cara penyampaian ( 5, 10. 15 )

Deskripsi : kader menyampikan apa yang ada dalam kliping dan kemudian instruktur
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab oleh setiap kader yang
mempresentasikan kliping.
Penilaian : ( Penialain secara individu )
A = 100
B+ = 80
B = 65
C = 25

3. Keislaman

Data yang di ambil dalam post ini adalah:

 Al-Quran
Tajwid (25)
Makhorijul Huruf (25)
Kelancaran Membaca (20)
Gerakan Amal Sholeh (30)
Deskripsi : adab membaca qur‟an
 Pengalaman dalam belajar agama
 Spesial things ( Hafalan quran, kemampuan bahasa arab/nahwu, hafalan hadits )

b. Pre Test

13
Pre test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman kader secara kognitif
mengenai dengan hal-hal yang berkaiatan dengan training.

Proses Training
Dalam proses training yang berlangsung, mengarah kepada dua pembagian tugas
yaitu training yang dikelola oleh instruktur (formal) dan kultural yang dikelola oleh panitia
dan muallim.
a.Training Formal
Pelaksanaan training ini dilakukan dalam kelas (indoor) maupun luar kelas
(outdoor). Untuk proses belajar pada pelatihan ini menggunakan acuan silabus/blue print
yang telah melalui proses bedah materi dalam sarasehan. Pada proses penyampaian materi
harus menyesuaikan antara materi yang disampaikan dengan metode yang digunakan .
Adapun metode yang digunakan brainstorming, diskusi kelompok, ceramah, case stud, dan
model pembelajaran partisipatorik pada setiap proses belajar dan tercapainya terhadap target
di setiap materi .
b.Training Kultural
1. Ta‟lim
Ta‟lim kader
Ta‟lim kader dikondisikan oleh mualim dengan membentuk kelompok-kelompok kecil
untuk mengkaji hal-hal yang berkaiatan dengan tema training. Pengisi atau pemateri dalam
ta‟lim tersebut bukan hanya dari mua‟lim akan tetapi juga bergiliran oleh kader. Jadwal
dibuat oleh mua‟lim yang menjadi pj kelompok tersebut. Dilakukan ba‟da subuh dan setelah
maghrib..

Ta‟lim untuk Panitia.


Ta‟lim untuk panitia di kelola oleh mu‟alim dengan silabus ta‟lim awwal yang sudah
mengalami proses pembedahan sebelumnya disesuaikan dengan kebutuhan pada training
atau panitia batra. Jadwal ritin setiap hari dengan kesepakatan anatara panitia dan mualim.

Ta‟lim instruktur dan mua‟alim


Ta‟lim ini dilakukan oleh kortim, inlab, dan sektim dengan keseluruhan mua‟lim sebagai
bentuk upgrading atau penyiapan materi. Instruktur yang bertugas dilakuakn secara bergilir.

Ta‟lim sesama instruktur


Ta‟lim ini dilakukan secara rutin ba‟da subuh dengan materi sesuai ta‟lim Ali, dimana jika
dirasa perlu utnuk menhadirkan instruktur senior maka hal tersebut dapat dilakukan.

2.Tadarus Al-Quran
Kader
Kelompok tadarus sama dengan kelompok ta‟lim dengan PJ mua‟lim yang sama. Waktu
pelaksanaanya adalah ba‟da dzuhur.

Mu‟alim dan Panitia


Dijadwalkan secara mandiri dengan pengawasan dari kortim melalui gas.

14
Instruktur
Tadarus dilakukan ketika pagi hari sebelum ta‟lim subuh.

3. Sholat Dhuha dan Tahajud bersama


Secara khusus dijadwalkan dalam proses training dengan pengkondisian kader oleh
mu‟alim.Sholat dhuha dan tahajud dilaksanakan bukan dengan jama‟ah akan tetapi
serentak bersama-sama. Alat evaluasinya adalah prsesnsi kehadiran dan jumlah roka‟at.
4. Sholat Berjama‟ah
Sholat Berjama‟ah dilakukan Setiap melaksanakan Sholat wajib. Nuansa Solat
berjama‟ah dapat menjadi cara yang efektif untuk melakukan pendekatan dengan kader
dan juga kontroling di luar lokal, serta sebagai wujud keteladan dari seorang Instruktur
kepada kader.

5. Pentas Seni
Pentas seni ini menampilkan karya seni dari semua kader training, terdiri dari nasyid,
puisi, drama dll. Kepanitiaan untuk acara pentas seni terdiri dari ketua-ketua local
dengan coordinator dari tim instruktur . Pentas seni dilaksanakan pada saat malam
terakhir training sebagai puncak kreativitas di dalam training. Pentas sini ini terbuka
untuk umum yang artinya sebelum pelaksanaan pentas seni panitia batra mengundang
masyarakat sekitar untuk menghadiri pentas seni tersebut. Hal ini sebagai bentuk
ekternal PII ketika melakukan proses training.
6. Aksi atau audiensi
Sedangkan untuk aksi sifatnya sebagai bentuk kampanye pelajar dengan tema Pelajar
masa kini pelajar beradab. Melalui longmarch dan teatrikal.
Audiensi dilakukan oleh Kader traininng yang dibagi-bagi dengan kelompok pada
lembaga-lembaga tertentu sesuai dengan tema training.
7. Olahraga
Pada proses seminggu pelakasanaan training diadakan olahraga rutin yang dikoordinir
oleh panitia dan muallim. Olahraga ini dilaksanakan setiap pagi.

Pasca Training
a.Ikrar Jakarta
b.Terbentuknya members di tingkat Pengurus Daerah
c.Membuat Action Plan
1. Kedirian: Merencanakan Agenda-agenda pribadi menuju peningkatan kualitas diri
sesuai dengan visi, misi personal sebagai upaya up grading personal pasca
training.(misal : kajian rutin, baca buku, ikut kursus, pelatihan skill) (Kontrol :
Pemandu dan struktur PW).
2. Organisasi : Merencanakan agenda-agenda struktur (pengurus Daerah) pasca
training. (misal mengikuti komunitas, mendirikan komisariat, pra batra, ta‟lim,
seminar) (Kontrol : Pengurus Wilayah).
I. KEPANITIAAN DAN LINGKUNGAN
a. Deskripsi lingkungan

15
Lokasi pelaksanaan basic training di Kota Blitar berada di .yayasan KB. Lingkungan
mendukung kegiatan. Sebelah indimaret kantor kelurahan. Lingkungan sekitar agama
bagus. Ada orang besar yang berwirausaha.

b. Deskripsi kepanitiaan

J. MANAJEMEN KEINSTRUKTURAN DAN MU‟ALLIM

Koordinator Tim : Yulia Nurdianik


Sekretaris Tim : Aulia Rini
Instruktur Lokal 1 : Kharisma Nasihatul Maghfiroh
Observer Lokal 1 : Zulva Ardiansyah
Instruktur Lokal 2 : Yudha Setiawan
Observer Lokal 2 : Puja Nur Fajriah
Instruktur Lokal 3 : Nor Laili
Observer Lokal 3 : Afwan Mufhti
Insturktur Laboratorium : Dima Maharika Dinama
Mu‟allim : Ervan

Job Description
a. Koordinator Tim (kortim)
Merupakan pimpinan program training yang bertanggungjawab terhadap seluruh proses
pelaksanaan training. Memberikan laporan kepada struktur yang memberi Surat
Keputusan dan mandat. Tugasnya adalah:
1. Merumuskan kerangka acuan pelaksanaan program training sebagai arah dan strategi
training (Desain training).
2. Merancang jadwal kerja dan persiapan non-teknis lainnya.
3. Mengkoordinasi implementasi arah dan strategi training.
4. Mengorganisasi, dinamisasi dan katalisasi fungsionalitas kerja tim.
5. Mengendalikan program training sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
6. Mengevaluasi dan melaporkan training kepada pihak – pihak terkait.
7. Mengkordinasikan dengan pihak panitia dan mu‟allim.

b. Sekretaris Tim (Sektim)


Satuan pelayanan administrasi training. Tugasnya adalah :
1. Menyediakan sarana dan media latihan yang digunakan dalam proses pembelajaran
2. Membantu koordinator mengolah data hasil belajar
3. Membantu koordinator menyiapkan laporan akhir.
4. memberikan pelayanan administrasi training kepada seluruh satuan tim instruktur
5. Menghimpun hasil – hasil evaluasi dan pengamatan proses pembelajaran

c. Instruktur Lokal (Inlok)

16
Merupakan pengelola proses pembelajaranyang bertanggungjawab kepada koordinator.
Tugasnya adalah :
1. Membangun kondisi dan suasana pembelajaran dalam rangka menjaga arah dan
strategi training dengan tetap berkomunikasi dengan koordinator.
2. Mengendalikan implementasi arah strategi training di dalam kelas.

d. Instruktur Pendamping (observer)


Merupakan asisten instruktur di lokal yang bertanggungjawab kepada inlok dan
koordiantor. Tugasnya yaitu :
1. Memberikan pelayanan administrasi di lokal.
2. Membuat penilaian dan laporan proses pada hasil pembelajaran
3. Memantau perkembangan kader di dalam kelas
4. Mengadakan bahan – bahan untuk evaluasi perkembangan kader/kelas
5. Membantu Instruktur Lokal dalam pengkondisian dan penciptaan suasana pembelajaran

e. Mu‟allim
Merupakan pembantu koordinator dalam urusan di luar lokal yang langsung
bertanggungjawab pada koordinator.
1. Menangani ta‟lim kajian ke-Islaman ba‟dha subuh dan tilawah ba‟dha maghrib
2. Membantu koordinator terhadap persoalan – persoalan yang dihadapi panitia, kader dan
masyarakat yang berhubungan dengan tim atas rekomendasi koordinator.
3. Mengkoordinasi pelaksanaan sholat Lail, Dhuha dan sholat Fardhu.
4. Melakukan pendataan tentang GAS kader dan mengkomunikasikan dengan masing-
masing Inlok.
5. Mengamati pola perilaku kader diluar lokal dan melaporkannya secara berkala kepada
instruktur.

f. Culture Agreement Instruktur


1. Sholat lail
2. Baca qur‟an wajib habis magrib dan subuh. 1 juz
3. Al ma‟surat
4. Olahraga pagi setelah ngaji
5. Ta‟lim magrib
6. Evaluasi harian setelah lokal

h. Culture agreement mua‟lim

1.
2.
3. dst
( Jangan lupa membuat espektasi dan komitemen serta kultur egreement dengen mu‟alim)

K. KEMU‟ALLIMAN
Organisasi Tim Muallim
Koordinator Muallim : Ervan

17
Anggota :-

Tugas & Wewenang


Merupakan komponen yang bertugas dalam urusan di luar lokal yang langsung atas
kordinasi dari kortim Instruktur.
 Menghandle ta‟lim kajian ke-Islaman ba‟dha subuh dan tilawah ba‟dha maghrib
 Melakukan observasi peserta di luar lokal
 Membantu koordinator terhadap persoalan – persoalan yang dihadapi panitia,
peserta dan masyarakat yang berhubungan dengan tim atas rekomendasi
koordinator.
Mengkoordinasi pelaksanaan sholat Lail, Dhuha dan sholat Fardhu.
L. MANAJEMEN SDA
1. TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Leadership Basic Training bertempat di
2. KEBUTUHAN TRAINING
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses training adalah sebagai berikut:
No Rincian Kebutuhan
1 Tempat :
 Lokal belajar tiga tempat
 Lokal asrama peserta putri.
 Lokal asrama peserta putra.
 Lokal asrama instruktur putri.
 Lokal asrama instruktur putra.
 Lokal meeting instruktur.
 Lokal panitia
 Lokal Mu‟allim
 Kamar mandi putri 3 tempat
 Kamar mandi putra 3 tempat
 Kamar mandi Instruktur 2
 Masjid/ mushola atau ruangan untuk ibadah sholat berjamaah.
 Aula
 Area terbuka (lapangan)

18
2 Alat-alat Tulis:
 Kertas HVS 2 rim dan Buram 2 rim
 Kertas plano 12 lembar
 Kertas Manila putih 10 lembar
 Kertas lipat warna-warni 5 pack
 Gunting 4 buah
 Cutter 4 buah
 Spidol kecil warna-warni 4 pcs
 Spidol board marker 3 warna (5 hitam, 5 biru, 5 merah) 15 batang
 Penghapus papan tulis (white board)
 Tinta spidol 3 buah
 Lem / glukol 4 buah
 Isolasi kecil 5 buah
 Isolasi besar 1 buah
 Staples & isinya 2 buah
 Stop map plastik 4 buah (yang muat banyak file)
 White Board / Papan Tulis untuk ruang meeting instruktur dan di
setiap lokal
 Tinta printer hp (hitam & warna)
 Kertas sertifikat 75 lbr
3 Alat elektronik :
 2 Printer
 1 LCD
 Kabel rol 2 gulung
 Setrika 1 buah
4 Vitamin dan Suplemen :
 Madu ukuran besar 1 botol
 Habatus saudah 1 botol
 Dispenser + galon 1 buah khusus instruktur
 Dispenser + galon 2 buah khusus peserta
 Kopi/teh/susu @hari untuk peserta dan instruktur
 Permen atau permen karet atau makanan ringan untuk peserta dan
instruktur
5 Perlengkapan P3K :
 Promag 1 tablet
 Enstrostop 1 tablet
 Minyak kayu putih 2 botol
 Parasetamol
 Betadine
 Kapas
 Handsaplast
6. Kebutuhan lainnya
 Surat-surat untuk audiensi.
 Koran lokal perhari
 Banner & peralatan aksi
19
 Bendera PII & merah putih

M. Blueprint materi traning dan ta‟lim


(terlampir)

N. Jadwal
(terlampir)

O. SCHEDULE TRAINING
Terlampir

P. SISTEM EVALUASI TRAINING


Adapun tahapan –tahapan evaluasi yang harus dilakukan dalam proses training :
1. Per sesi : Untuk melihat tingkat keberhasilan pencapaian target materi dan
kondisi kader/lokal. (observer menyelesaikan tugas observasi per sesinya,yaitu Reli,
sosiogram,berita acara tiap selesai per materi inbung datang ke tiap lokal untuk
mengambil data dari observer setiap materi berakhir)
2. Per hari : Untuk melihat perkembangan kader dalam satu hari training.
(Observer menyusun uraian kondisi kader per hari)
3. Akhir : Untuk melihat tingkat keberhasilan training ( pra, saat dan pasca)

TAHAPAN PERANGKAT PELAKSANA/


EVALUASI ADMINISTRASI PENANGGUNGJAWAB
Pra training
1. Screening
Daftar Riwayat Form DRH / Form Kader / Inlok
hidup Isian Assesmen
Qur‟an dan Form Isian Kader / Instruktur
GAS
Essay Form Isian Kader / Instruktur
2. Test Lembar soal Pre Kader / Instruktur
Test

20
Proses Training
Sosiogram Observer
Berita Acara Observer
1. Per sesi Rencana Pelaksanaan Instruktur Materi
Pembelajaran (RPP)
Presensi Kader / Observer
Evaluasi harian kader Kader / Observer
Lembar Refleksi Diri Kader / Observer
2. Per hari
Lembar GAS Kader / Mu‟allim
Evaluasi Instruktur Kader / Observer
Pasca training
1. Test Lembar soal Post – Kader / Instruktur
test
Lembar Kader / Kortim
saran/kritik
2. Akhir Instruktur
Action Plan Kader / Instruktur

Keterangan tambahan

NO KETERANGAN FUNGSI

1. Sosiogram 1. Peta interaksi peserta per materi


2. Instrument penilaian RELI peserta per hari
2. Lembar Evaluasi Harian 1. Memberikan penilaian RELI per hari
Peserta

3. Lembar Evaluasi Harian 1. Memberi penilaian terhadap instruktur materi per hari
Instruktur

4. Berita Acara Materi 1. Menjelaskan ketercapaian pokok bahasan, indikator,


dan teknik penyampaian materi
2. Menjelaskan kasus-kasus local (peserta, panitia,
instruktur) per materi
5. Berita Acara Meeting 1. Menjelaskan hasil-hasil pembahasan meeting per
Instruktur materi

6. Grafik Perkembangan Peserta 1. Menjelaskan diagram perkembangan tiap peserta per


hari
2. Menjelaskan grafik perkembangan semua peserta per
hari
7. Presensi Materi 1. Menjelaskan RELI peserta terhadap penyerapan materi
yang disampaikan

21
8. Tugas Tulis 1. Menjelaskan kemampuan daya kreasi dan analisis
berfikir
9. Lembar Ibadah harian 1. Menjelaskan nilai spiritual peserta per hari

10. Daftar Riwayat Hidup 1. Menjelaskan profil peserta (identitas, keluarga,


pendidikan, prestasi, kepribadian, dll.)

Q. STANDAR OPERASIONAL KERJA


Standar operasional kerja dimaksudkan disini adalah bagaimana setiap langkah yang akan
diperbuat oleh seluruh tim ada standar baku yang mengikat tim, sehingga tidak keluar dari
kebiasaan atau etika yang dibangun dalam tim. Diantaranya adalah :

1. Standar rapat tim instruktur


2. Standar dalam membuka session materi
3. Standar memasuki lokal
4. Standar dalam menerima instruktur tamu
5. Standar berinteraksi dengan peserta
6. Standar mengenakan pakaian
7. Dan lain-lain

R. LAIN-LAIN
Asumsi peserta yang akan mengikuti LBT adalah total peserta = orang

PENANGGUNG JAWAB & TANGGUNG JAWAB

PROSES TRAINING

Penanggung jawab & tanggung jawab pada proses training, meliputi :

a. Opening Ceremony
b. Pengisihan DRH
c. Pengumpulan Persyaratan
d. Screening Peserta
e. Pengumuman Hasil Screening
f. Pembagian Lokal Peserta
g. Penyampaian Materi
h. Rapat Tim
i. Closing ceremony

Penjelasan masing-masing penanggung jawab & tanggung jawab sebagai berikut :


1. Opening Ceremony

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB

22
JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk menyiapkan opening ceremony
 Menerima serah terima peserta dari PW PII Jatim
2. Sekretaris Tim  Bekerja sama dengan panitia untuk menyiapkan opening
ceremony
 Mengatur jalannya opening ceremony
 Menentukan petugas-petugas yang terlibat dalam opening
ceremony
 Menentukan undangan yang hadir dalam opening ceremony
3. Instruktur Lokal 
4. Observer Lokal 
5. Instruktur Laboratorium 
6. Instruktur Penghubung  Bekerjasama dengan sektim mengatur jalannya opening
ceremony

2. Pengisihan DRH

NO PENANGGUNG TANGGUNGJAWAB
JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk mempersiapkan lembar DRH
 Menjelaskan ke peserta bagaimana tata cara pengisian DRH
 Meminta kepada sektim untuk menyajikan analisis data peserta
sesuai dengan DRH
2. Sekretaris Tim  Menyiapkan DRH sejumlah peserta yang hadir
 Mengarsip DRH yang telah diisi oleh peserta
 Meminta inlab melakukan rekapitulasi data peserta sesuai DRH
 Meminta hasil analisis data peserta ke Inlab
3. Instruktur Lokal  Meminta DRH peserta yang ada di lokalnya kepada sektim
 Meminta rekap data peserta yang dibutuhkan kepada sektim
 Melaporkan data rekap DRH ke koortim
4. Observer Lokal  Menyimpan DRH yang diberikan inlok
5. Instruktur Laboratorium  Melakukan rekapitulasi seluruh peserta sesuai dengan DRH
 Melakukan analisis data satu persatu peserta atau keseluruhan
sesuai dengan DRH
6. Instruktur Penghubung  Membantu sektim menggandakan DRH ke panitia

3. Pengumpulan Persyaratan

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk membuat informasi kepada
peserta untuk pengumpulan persyaratan INTRA
 Meminta laporan persyaratan training ke sektim
2. Sekretaris Tim  Membuat informasi ke peserta mengenai pengumpulan
23
persyaratan INTRA
 Menerima seluruh persyaratan INTRA dan memilah-milah
persyaratan
 Mengecek kelengkapan persyaratan peserta
 Melaporkan mengenai persyaratan training seluruh peserta ke
kortim
3. Instruktur Lokal 
4. Observer Lokal 
5. Instruktur Laboratorium 
6. Instruktur Penghubung  Membantu sektim menginformasikan pengumpulan persyaratan
training

4. Screening Peserta

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk membuat informasi pelaksanaan
screening peserta
 Mengkoordinasi pelaksanaan screening ke masing-masing
petugas
 Meminta laporan hasil screening ke sektim
2. Sekretaris Tim  Membuat informasi ke peserta mengenai pelaksanaan screening
peserta
 Mendistribusikan bahan-bahan screening ke petugas yang telah
ditunjuk
 Meminta hasil screening ke masing-masing petugas
 Mengarsip hasil screening peserta
 Meminta analisis dan rekapitulasi data screening ke inlab
 Melaporkan hasil screening ke koortim
3. Instruktur Lokal 
4. Observer Lokal 
5. Instruktur Laboratorium  Meminta data hasil screening untuk diolah ke sektim
 Menyajikan rekapitulasi hasil screening
 Menyajikan hasil analisis screening masing-masing peserta
 Melaporkan rekapitulasi dan analisis ke sektim
6. Instruktur Penghubung  Membantu sektim menginformasikan pelaksanaan screening ke
peserta

5. Pengumuman Hasil Screening

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk mengagendakan rapat tim untuk

24
laporan hasil screening
 Memimpin rapat
 Mengumumkan hasil screening ke peserta
2. Sekretaris Tim  Menentukan jadwal rapat untuk laporan hasil screening
 Mengundang seluruh anggota tim untuk rapat
 Menyiapkan berkas-berkas untuk rapat
 Menjadi notulen rapat
3. Instruktur Lokal  Meminta hasil screening peserta untuk lokalnya ke sektim
4. Observer Lokal  Menyimpan hasil screening peserta dari inlok
5. Instruktur Laboratorium  Menjelaskan analisis data hasil screening peserta
6. Instruktur Penghubung 

6. Pembagian Lokal Peserta

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk mengagendakan rapat tim untuk
pembagian lokal peserta
 Memimpin rapat
 Mengumumkan pembagian lokal peserta
2. Sekretaris Tim  Menentukan jadwal rapat untuk pembagian lokal peserta
 Mengundang seluruh anggota tim untuk rapat
 Menyiapkan berkas-berkas untuk rapat
 Menjadi notulen rapat
3. Instruktur Lokal  Meminta data hasil pembagian lokal ke sektim
4. Observer Lokal  Menyimpan data hasil pembagian lokal dari inlok
5. Instruktur Laboratorium  Menjelaskan analisis data peserta secara keseluruhan
6. Instruktur Penghubung 

7. Penyampaian Materi

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk menjadwalkan materi dan
pemateri di tiap lokal
 Mengontrol penyampaian materi di tiap lokal
 Menggantikan pemateri yang berhalangan hadir
 Meminta hasil laporan perkembangan seluruh lokal ke sektim
2. Sekretaris Tim  Merancang jadwal materi dan pemateri di tiap lokal
 Mengatur pembagian pemateri di tiap lokal
 Meminta laporan hasil data evaluasi tiap lokal ke inlab
 Membuat laporan perkembangan seluruh lokal ke koortim
25
3. Instruktur Lokal  Meminta jadwal materi dan pemateri di lokalnya ke sektim
 Menyiapkan lokal maksimal 15 menit sebelum pemateri masuk
 Membuka dan menutup tiap materi yang disampaikan
 Mengamati kondisi lokal setiap materi (tidak meninggalkan
lokal)
 Memenuhi kebutuhan pemateri yang menyampaikan pemateri
 Membantu observer membuat perangkat evaluasi kondisi lokal
per materi
 Menyelesaikan permasalahan lokal
4. Observer Lokal  Membantu inlok memanggil peserta yang belum masuk
 Membantu inlok mengkondisikan lokal
 Mengingatkan pemateri 10 menit waktu akan habis
 Mengisi sosiogram per session
 Mengisi berita acara per materi
 Membagikan evaluasi harian peserta
 Membagikan evaluasi harian instruktur
 Membuat presensi tiap materi
 Menerima presensi, tugas, makalah, dll. dari peserta
 Menyediakan kebutuhan pemateri
 Memberikan hasil evaluasi lokal ke inlab
5. Instruktur Laboratorium  Menganalisis dan merekapitulasi data evaluasi dari inlok
 Memberikan laporan hasil evaluasi ke sektim
6. Instruktur Penghubung  Menghubungkan kebutuhan antar anggota tim

8. Rapat Tim

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk menjadwalkan rapat tim
 Memimpin rapat tim
2. Sekretaris Tim  Menyusun jadwal rapat tim
 Menyiapkan perangkat rapat tim
 Menjadi notulensi rapat
3. Instruktur Lokal  Menyampaikan perkembangan peserta (respon, logika, emosi,
integritas, dll.)
 Menyampaikan isi penyampaian materi (pokok bahasan,
indikator, target, sistematika penyampaian, tugas, dll.)
 Menyampaikan permasalahan dan solusi yang diambil di lokal
 Menyimpulkan kondisi secara umum lokal
 Memberikan masukan dan saran untuk perkembangan lokal
4. Observer Lokal  Membantu inlok menyampaikan kondisi lokal (peserta,
penyampaian materi, permasalahan dan solusi)
5. Instruktur Laboratorium  Memaparkan hasil analisis perkembangan peserta, instruktur,
26
penyampaian materi, permasalahan lokal, permasalahan luar
lokal, dll.
6. Instruktur Penghubung  Menyampaikan permasalahan terkait komunikasi antar tim,
instansi, panitia, masyarakat, dll.

9. Closing Ceremony

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk menyiapkan closing ceremony
 Menyerahkan kembali peserta ke PW PII Jatim
2. Sekretaris Tim  Bekerja sama dengan panitia untuk menyiapkan Closing
ceremony
 Mengatur jalannya Closing ceremony
 Menentukan petugas-petugas yang terlibat dalam Closing
ceremony
 Menentukan undangan yang hadir dalam Closing ceremony
3. Instruktur Lokal 
4. Observer Lokal 
5. Instruktur Laboratorium 
6. Instruktur Penghubung  Bekerjasama dengan sektim mengatur jalannya closing ceremony

Lampiran – lampiran :

a. Prosedur opening ceremony

b. Prosedur screening

c. Prosedur memasuki lokal

d. Prosedur mengikuti rapat

e. Prosedur mengisi materi

f. Prosedur memberi pembuatan sosiogram

g. Prosedur memberi pembuatan evaluasi harian peserta

h. Prosedur memberi pembuatan evaluasi harian instruktur

i. Prosedur memberi pembuatan presensi

j. Prosedur pemberian tugas materi

k. Prosedur interaksi dengan peserta

l. Procedur bersikap di lingkungan training

27
Rincian penjelasan prosedur sebagai berikut :

1. Prosedur opening ceremony

1. Undangan diminta masuk ke ruang pembukaan


2. Meminta undangan mengisi buku tamu
3. Memulai acara pembukaan dengan susunan sebagai berikut :
 Pembukaan
 Pembacaan ayat suci Al Qur‟an dan terjemahnya
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne PII
 Sambutan ketua panitia
 Sambutan keluarga besar PII
 Sambutan ketua PW PII Jatim
 Serah terima peserta dari PW PII Jatim ke Kortim
 Penutupan
4. Menyampaikan beberapa informasi terkait dengan peserta (pengisian
DRH, pengumpulan syarat training, lokasi training, dll)

2. Prosedur screening

1. Menginformasikan pelaksanaan screening dan petugas-petugasnya ke


peserta
2. Petugas screening menyeleksi peserta sesuai kemampuannya
3. Petugas screening mengatur waktu seleksi dengan perhitungan jumlah
jam yang terjadwal dibagi dengan jumlah peserta yang ada
4. Petugas screening mencatat kemampuan peserta sesuai form penilaian
yang ada
5. Petugas screening memberikan hasilnya ke inlab

3. Prosedur memasuki lokal

1. Instruktur local dan observer yang memasuki local wajib tetap waktu
sesuai kesepakatan yang dibuat di lokal
2. Instruktur yang masuk wajib memakai kemeja dan celana panjang (non
jeans) bagi pria dan rok bagi wanita serta berjilbab.
3. Instruktur berpenampilan yang rapi dan sopan serta bersepatu
4. Instruktur menyampaikan salam ketika ada orang di dalam local sewaktu
memasuki local

4. Prosedur mengisi materi

28
1. Instruktur materi yang akan mengisi materi baru wajib memasuki local 10
menit sebelum materi sebelumnya berakhir
2. Instruktur materi menanyakan kondisi local ke inlok atau koortim
3. Instruktur materi sebelum mengisi materi memaparkan sistematika
penyampaian materi pada saat rapat tim atau langsung ke koortim
4. Instruktur materi menyiapkan perangkat yang akan digunakan dibantu
inbung
5. Dalam penyampaian materi dapat menjaga kode etik instruktur

5. Prosedur mengikuti rapat

1. Seluruh anggota tim wajib mengikuti rapat tim yang telah dijadwalkan
2. Seluruh anggota mempersiapkan segala sesuatunya sesuai tugas dan
fungsinya untuk disampaikan dalam rapat
3. Rapat dipimpin oleh koortim
4. Rapat dibuka dan ditutup sesuai dengan waktu yang dijadwalkan
5. Setiap anggota rapat diwajibkan partisipasinya dalam diskusi yang
dibangun
6. Setiap anggota rapat tidak boleh memaksakan kehendaknya dalam
menyalurkan aspirasinya
7. Setiap keputusan yang dihasilkan dalam rapat harus dijalankan
sepenuhnya oleh setiap anggota rapat
8. Setiap anggota rapat bertanggung jawab tercapainya kelancaran dalam
rapat (gurau, tidur, main handphone, dll.)

6. Prosedur pembuatan sosiogram

1. Pada kolom-kolom yang berbentuk letter U ditulis nama peserta dan


instruktur sesuai posisi duduk masing-masing di local
2. Setiap arah percakapan peserta dan instruktur di gambarkan dalam bentuk
garis yang berpanah untuk menunjukkan tanggapan seseorang ke yang
dituju
3. Semakin rumit arah anak panah yang dibuat di tengah letter U, maka
menunjukkan semakin kuatnya interaksi di dalam local
4. Pada sisi kolom nama peserta sebelah luar letter U diberikan penilaian
terhadap Respon, Logika, Intergritas dan Emosi peserta dengan berupa
titik yang berwarna berbeda tiap penilaian
5. Anak panah dapat dibuat berwarna sesuai dengan penilaian yang
diberikan
6. Pada bagian bawah diisi rata-rata penilaian lokal

29
7. Prosedur pembuatan evaluasi harian peserta

1. Peserta dibagikan lembar evaluasi harian peserta untuk menilai temannya


sendiri dalam satu hari
2. Peserta diminta mengisi penilaian yang ada pada lembar tersebut dengan
skala penilaian 1-4
3. Peserta diminta merekap hasil dari penilaian temannya

8. Prosedur pembuatan evaluasi harian instruktur

1. Peserta dibagikan lembar evaluasi harian instruktur untuk menilai


penyampaiannya satu hari ini
2. Peserta diminta mengisi penilaian yang ada pada lembar tersebut dengan
skala penilaian 1-4
3. Peserta diminta merekap hasil dari penilaiannya

9. Prosedur pembuatan presensi

1. Observer membuat pertanyaan seputar materi yang diberikan oleh


pemateri
2. Observer membagikan lembar jawaban dan mendikte peserta pertanyaan
yang dibuat
3. Observer memberikan waktu 5 menit untuk mengisi presensi ke peserta
sebelum session di tutup
4. Observer mengumpulkan presensi peserta
5. Observer menilai hasil presensi peserta
6. Observer menyampaikan rekapitulasi hasil presensi ke inlab

7. Prosedur pemberian tugas materi

1. Pemateri memberikan tugas diluar materi yang disampaikan untuk


memperkaya wawasan peserta terkait dengan materi tersebut
2. Dalam memberikan tugas pemateri membatasi waktu pengerjaannya
30
maksimal 1 hari
3. Observer membantu pengumpulan tugas yang diberikan pemateri

8. Prosedur interaksi dengan peserta

1. Instruktur dilarang berinteraksi dengan peserta secara berlebihan (gurau,


membantu tugasnya, dll), tapi sewajarnya
2. Instruktur tidak memilih kasih dalam bergaul atau memberikan tugas

9. Prosedur bersikap di lingkungan training

PENANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG JAWAB

ADMINISTRASI TRAINING

Penanggung jawab dan tanggung jawab di administrasi training, meliputi :

a. Surat menyurat
b. Rapat
c. Menerima tamu
d. Mengarsip dokumen
e. Membuat informasi
f. Melengkapi perlengkapan training

Penjelasan masing-masing penanggung jawab dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Surat menyurat

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Menerima surat masuk, undangan, dan informasi dari sektim.
 Memberi rekomendasi kepada sektim untuk menjawab secara
lisan maupun tulisan surat yang masuk.
 Menerima dan menandatangani surat tugas, surat keterangan,
surat kuasa, surat keputusan atau dokumen dari sektim.

2. Sekretaris Tim  Menerima setiap surat yang masuk


 Memilah dan menyeleksi isi surat masuk.
 Membuat (mengetik) surat tugas, surat keputusan, surat
keterangan, surat edaran dan lain – lain.
31
 Mengarsip surat masuk dan surat keluar
 Mencatat setiap surat keluar
 Menyediakan seluruh kebutuhan yang terkait dengan
penandatanganan surat perjanjian (materai, map, kuitansi dll).
 Memintakan tanda tangan koortim sekaligus memberikan
stempel.
 Mengirimkan surat keluar
 Memberikan balasan / tanggapan surat masuk kepada pihak
pengirim via telepon, faks atau email atas rekomendasi penerima
surat.
 Memberi nomor surat keluar berdasarkan sifat surat.

3. Instruktur Lokal  Menerima surat masuk dari Sektim.


 Meminta data / arsip (dokumen) kepada sektim, sebagai bahan
rapat / bahan presentasi.
4. Observer Lokal  Menerima surat masuk dari Sektim.
5. Instruktur Laboratorium  Menerima surat masuk dari Sektim.
6. Instruktur Penghubung  Menerima surat masuk dari Sektim.

2. Rapat-rapat

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Memimpin Rapat Tim
 Meminta kepada Sektim untuk membuat Jadual rapat rutin tim.
 Meminta kepada Sektim untuk mengundang peserta rapat.
 Meminta kepada Sektim untuk menyiapkan bahan rapat.
2. Sekretaris Tim  Membuat Jadwal agenda rapat tim yang telah diajukan
sebelumnya oleh Manager.
 Mengundang peserta rapat.
 Membuat daftar hadir rapat.
 Membuat notulensi rapat.
 Mendistribusikan notulensi rapat.
3. Instruktur Lokal  Mengikuti agenda rapat hingga selesai
 Memberikan informasi kondisi lokal ke forum
4. Observer Lokal  Mengikuti agenda rapat hingga selesai
 Memberikan informasi kondisi lokal ke forum
5. Instruktur Laboratorium  Mengikuti agenda rapat hingga selesai
 Memberikan informasi hasil pengolahan data
6. Instruktur Penghubung  Mengikuti agenda rapat hingga selesai
 Memberikan informasi kondisi di luar lokal

32
3. Menerima tamu

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Menerima tamu yang telah melewati prosedur yang ditetapkan
atau telah membuat appointmentt sebelumnya.
 Meminta kepada Sektim, untuk menerima tamu yang belum
membuat appointment sebelumnya.
2. Sekretaris Tim  Menerima tamu yang telah melewati prosedur yang ditetapkan,
atau telah membuat appointmentt sebelumnya.
3. Instruktur Lokal  Menerima tamu yang telah melewati prosedur yang ditetapkan
atau telah membuat appointment sebelumnya.
 Menerima tamu atas permintaan kortim
 Bagi tamu yang belum membuat appointment sebelumnya
Sektim berkewajiban untuk menjelaskan prosedur yang telah
ada.
4. Observer Lokal 
5. Instruktur Laboratorium 
6. Instruktur Penghubung  Bersama Sektim menjelaskan LBT kepada tamu.
 Mendokumentasikan kegiatan.

4. Mengarsip dokumen

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk mengarsip seluruh dokumen
lembaga.

2. Sekretaris Tim  Penyediaan lemari / rak arsip dokumen.


 Melakukan pengamanan arsip dan dokumen.
 Melakukan pemusnahan arsip.
 Membuat file arsip / buku pencatatan arsip.
 Mendokumentasikan arsip berdasarkan jenis arsip:
 Arsip Lembar Evaluasi.
 Arsip Surat Masuk.
 Arsip Surat Keputusan
 Dokumen Kelembagaan (Desain LBT, Laporan LBT, materi
LBT, dll).
 Dll.
 Memusnahkan arsip surat berdasarkan kesepakatan manajemen.
3. Instruktur Lokal  Melakukan koordinasi dengan Sektim dalam hal pengarsipan
dokumen.
4. Observer Lokal 

33
5. Instruktur Laboratorium 
6. Instruktur Penghubung  Meminta ke panitia tempat arsip

5. Membuat informasi

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk membuat informasi mengenai
kebijakan kepada anggota tim melalui papan informasi
 Meminta kepada Sektim untuk membuat informasi mengenai
kebijakan kepada pihak luar melalui media informasi pada
instansi, kantor, kampus, masjid, dll.
2. Sekretaris Tim Untuk Internal (anggota tim) :

 Menerima form lembar informasi dari kortim dan inlok.


 Membuat informasi yang akan disosialisasikan kepada seluruh
anggota tim melalui papan informasi.
 Memberikan informasi kepada seluruh anggota tim secepatnya

Untuk Eksternal (peserta, panitia, masyarakat).

 Membuat surat ijin penempelan publikasi kepada pihak terkait,


apabila informasi akan dipublikasikan secara eksternal.
 Meminta kepada inbung untuk menempelkan informasi pada
tempat – tempat yang telah ditentukan atau disepakati

3. Instruktur Lokal 
4. Observer Lokal 
5. Instruktur Laboratorium 
6. Instruktur Penghubung  Menerima lembar informasi/pengumuman dari Sektim untuk
ditempel atau disebarkan

6. Melengkapi perlengkapan training

NO PENANGGUNG TANGGUNG JAWAB


JAWAB
1. Koordinator Tim  Meminta kepada Sektim untuk melist semua kebutuhan perangkat
training (lembar evaluasi, buku tulis, buku bacaan, komputer,
printer, kertas HVS, alat tulis, dll.)
2. Sekretaris Tim  Menerima form daftar kebutuhan dari koortim, inlok, inbung,
inlab, observer.
 Membuat daftar semua kebutuhan training dan menyampaikan ke
koortim untuk meminta persetujuan.
34
 Meminta kepada inbung untuk menyampaikan daftar semua
kebutuhan training ke panitia
3. Instruktur Lokal  List kebutuhan lokal
4. Observer Lokal  List kebutuhan lokal
5. Instruktur Laboratorium  List kebutuhan untuk pengolahan data
6. Instruktur Penghubung  Menerima lembar daftar kebutuhan training dan disampaikan ke
panitia

Kebutuhan individu
Kebutuhan Kebutuhan
(peserta ) organisasi masyarakat

35
Target & indikator
DESAIN
kualifikasi

ORIENTASI

materi
Monitoring Dan
Evaluasi Jadwal

rekomendasi

36
S. Penutup
Demikian desain basic training ini dibuat sebagai panduan dalam pelaksanaan agar
dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Semoga Allah meridhoi dalam
menjalankan amanah training ini. Aamiin

PENGELOLA BASIC TRAINING


PELAJAR ISLAM INDONESIA (PII)
JAWA TIMUR PERIODE 2018 – 2020

Yulia Nurdianik
Koordinator Tim

37

Anda mungkin juga menyukai