A. Latar Belakang
Organisasi ini mempunyai tugas pokok melaksanakan kaderisasi serta melakukan
pembelaan dan pelayanan terhadap masyarakat pelajar guna menumbuhkan kader ummat
dan kader bangsa yang memiliki kepribadian muslim, cendikia, dan berjiwa pemimpin untuk
menjadi pelopor, penggerak, dan penjaga misi perjuangan Islam. (AD/ART PII)
Pelajar merupakan aset bangsa, generasi pemimpin masa depan. Negara mempunyai
peran penting dalam hal ini. Salah satu bentuk mempersiapkan generasi hari ini dalam
instansi yang disebut sekolah. Jadi, sekolah menjadi unsur paling penting yang mendominasi
untuk membentuk kedirian seorang pelajar. Namun sekolah belum maksimal
melaksanakannya. Ada ruang lain yang perlu memberikan suppport, masyarakat sekitar
yang sering berinteraksi dengan pelajar berperan membangun mental dan mind set pelajar.
Pelajar Islam Indonesia adalah organisasi pelajar yang mempunyai fokus pendidikan
dan kebudayaan. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan dan kebudayaan mampu untuk
merekayasa peradaban yang sesuai dengan islam. Pelajar merupakan agen strategis sebagai
subjek untuk mewujudkannya. Dengan problematika yang cukup kompleks menjadi
tantangan PII. PII sebagai organisasi pelajar yang memiliki tanggungjawab dan tugas yang
besar dalam menjawab tantangan dan permasalahan baik pelajar dan kseummatan.
PII sebagai bagian dari mata rantai perjuangan ummat islam seharusnya mampu
menjadi solusi atas permasalahan bangsa saat ini. Salah satu usaha pembinaan pelajar yang
dilakukan PII dengan melalui kaderisasi. Kaderisasi merupakan proses sosialisasi,
transformasi dan ideologisasi sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya insani
sebagai kekuatan inti organisasi dalam menggerakkan keseluruhan aktivitas untuk mencapai
misi dan eksistensi PII. Sistem ta‟dib dalam pelaksanaannya diimplementasikan dalam tiga
jalur pembinaan yang terdiri dari training, ta‟lim dan kursus yang masing – masing
mempunyai konsentrasi dan jalur tersendiri, namun tetap miliki keterkaitan antar satu sama
lain. Training adalah bentuk pembinaan kader PII yang berorientasi pada pembinaan
kepribadian dan mental kepemimpinan.
Basic training yang memiliki fokus internalisasi nilai keislaman dengan indikator
terimplementasikannya islam dalam kehidupan sehari-hari. Proses kaderisasi di PII pada
intinya bertujuan membantuk kepribadian kader yang sesuai dengan prinsip-prinsip islam.
Selain itu, kader ikut berkontribusi dalam mengusahakan perbaikan ummat manusia
melalui wadah PII. Maka dari itu kader dibekali melalui proses training untuk membangun
diri sesuai harapan Basic Training sebagai pondasi kaderisasi. Jadi, proses Basic Training
akan sangat menentukan untuk berlangsungnya proses kaderisasi yang lain, walaupu bukan
satu – satunya. Maka diharapkan pada Basic Training (LBT) dapat membangun jati diri
pelajar muslim unggul yang bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia, khususnya Jawa
Timur.
1
B. Landasan Konstitusi
1. Al-Quran : Q.S. Ali „Imran : 104
Q.S. As-Saff : 4
Q.S An-Nisaa : 75
2. Al-Hadits :
1. Hadits Arbain An-Nawawi ke 34
Dari Abu Sa‟id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya
mendengar Rasulullah shollallohu „alaihi wa sallam bersabda :
Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan
tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika
tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut
adalah selemah-lemahnya iman (Riwayat Muslim).
C. Analisa Kebutuhan
Analisis kebutuhan berdasarkan Sarasehan Wilayah PII Jawa Timur pada tanggal 26-27
Oktober 2019 dan dan Coaching Instruktur 1 sebagai berikut:
2
terhadap lingkungan dan kesehatan
10 Ke-PII-an Implementansi kaderisasi secara ideal
untuk mengoptimalkan peran PII
D. Tema
“Membangun Jati Diri Pelajar Muslim Unggul Menuju Indonesia Maju“
Motto : “ Pelajar Muslim, Pelajar Unggul”
1. Terbentuknya kader PII yang mampu menjawab tantangan dan problema organisasi di
tingkat lokal dan mampu memahami problema umat di tingkat nasional
2. Terbentuknya kader PII yang mampu memahami dan melaksanakan nilai-nilai ajaran
Islam dan sikap dasar komitmen keilmuan
Indikator :
STANDARISASI INPUT :
1. Aktif di pengurus daerah ( jaminan bagi yang tidak aktif membuat buat kegiatan
kepii-an)
2. Membawa buku yang berkaitan
3. Kontrak struktur 1 tahun
4. Harus memenuhi semua syarat
Ke-diri-an
Keseharian Keseharian
Membiasakan pola PROSES
hidup sehat dan - Membiasakan makan, mandi, tidur,
manajemen diri olah raga teratur)
Keilmuan - Mempunyai jadwal keseharian dalam
Membudayakan training di materi managemen.
membaca,
mendengar, PASCA
menulis, - Menerapkan pola hidup sehat
berdiskusi. - Mempunyai jadwal dalam kehidupan
Pribadi Muslim sehari-hari (non training) di materi
- Mempunyai pribadi managemen.
yang Keilmuan
- Integritas PROSES
- Loyalitas - Berani berpendapat dalam setiap
- Millitansi materi.
PASCA
- Mengikuti kajian keilmuan
Pribadi Muslim
PROSES
- Terciptanya (ukhuwah) bahu
membahu dalam berjuang dalam
training
PASCA
- Terciptanya (ukhuwah) bahu
membahu dalam berjuang dalam
kepengurusan daerah
Ke-PII-an PROSES
1. Memahami bahwa - Menjadikan PII sebagai wadah
PII adalah dakwah
organisasi dakwah PASCA
pelajar - Berkontribusi Aktif di Pengurus
2. Bangga ber PII Daerah PII.
4
3. Memahami - Menjadi kader PII yang berintegritas
pentingnya - Semangat untuk meningkat kapasitas
kaderisasi yang diri melalui kaderisasi
ideal - Melaksanakasn kegiatan yang kreatif
4. Memahami sesuai kebutuhan pelajar
konstitusi PII
Ke-diri-an PROSES
- Bisa mengkondisikan Mempunyai kepribadian terbuka,
diri sendiri percaya diri, uswah, mengontrol
- Meningkatkan emosi, integritas , loyalitas, millitansi,
paham posisi sebagai instruktur
kapastis diri
training.
PASCA
Membudayakan baca, menulis, dan
berdiskusi
Mengikuti kajian keilmuan
5
mu‟alim mualim training.
Ke-ilmu-an PROSES
- Meningkatkan kapasitas - Melaksanakan diskusi & micro
diri teaching
- Mematuhi kode etik - Menggunakan baju formal, sepatu
mu‟alim gelap, tidak bergurau berlebihan,
menggunakan hp seperlunya
PASCA
- Mengikuti kajian keilmuan
Membudayakan baca, menulis, dan
berdiskusi
Ke-PII-an PROSES
- Melaksanakan ta‟lim - Terlaksana ta‟lim dikalangan peserta dan
- Memahami pentingnya mu‟allim
kaderisasi yang ideal PASCA
- Menghidupkan ta‟lim di daerah
- Semangat untuk melakukan perbaikan pada
kaderisasi PII
6
dari PII masyarakat
F. Struktur kurikulum
No Orientasi Materi Tujuan Umum
1 Iman dan Taqwa 1. Dinul Islam Mengembangkan dasar-dasar
2. Akhlak Keislaman berkaitan dengan
3. Aqidah pemahaman keutuhan sistem
4. Praktek Baca Alquran ajaran Islam , penghayatan
5. Ibadah filosofis aqidah, dan makna ibadah,dan
6. Ibadah Praktis kesadaran akan nilai-nilai Akhlak
Islam, termotivasi meingkatkan
keislaman baik dalam keilmuan
dan ibadah
2. Kedirian 7. Ekspektasi Membentuk sikap-sikap jati
8. Self introduction diri pelajar yang memiliki
9. Personal introduction kepribadian mcp, kreatif,
10. TFR berintegritas dan problem
11. Member Group solver.
12. Perkenalan dan evaluasi
panitia
13. Perkenalan dan evaluasi
mu‟allim
14. Perkenalan dan evaluasi
instruktur
15. Muhasabah
16. Problem Solving
17. Clossing Session
3 IPTEK 18. Islam dan IPTEK Mengembangkan pemahaman
19.Pengantar,Praktik,dan dasar tentang konsep Islam
penulisan laporan Audiensi tentang Iptek dan kesadaran akan
tanggung jawab kader
terhadapnya serta berinovasi
menghadirkan suasana belajar
yang modern dan menjunjung
nilai akhlak di lingkungan
pelajar
7
millenial
5 Kelembagaan 22. Pengantar Organisasi Meningkat kreativitas
23. Manajemen berorganisasi kader PII
8
1. Pendobrakan
Tahap awal peserta dalam proses training. Sebagai pintu masuk awal kader untuk
membentuk kader karakter kader yang memiliki kemampuan.
2. Pembentukan
Membentuk karakter kader yang memiliki kemampuan sebagaimana tersebut pada
tujuan training.
3. Kritalisasi
Memberikan ruang aktualisasi diri kader dalam mengimplementasikan nilai-nilai yang
telah ditransformasikan.
H. Pelaksanaan Training
A. MANAJEMEN PELAKSANAAN TRAINING
Terdapat tiga tahapan dalam pelaksanaan training PII, yaitu Pra Training, Proses Training,
dan Pasca Training.
Pra Training
11
Pada tahapan ini bertujuan untuk menemukan dan memetakan input training agar sesuai
dengan tujuan dan targetan training.dengan proses awal yaitu :
No. Kader :
Nama Kader :
Asal Daerah :
Citra diri ( Apa yag nampak atau sifat yang dimilikinya saat ini )
Diri Ideal ( Harapan terhadap dirinya ingin sperti apa-untuk mengetahui dapat
dengan pertanyaan dasar apa cita-cita hidup anda atau visi hidup anda)
Potensi diri dan apa yang menjadi penghambatnya ( hal ini berkaiatan dengan
problemn mendasar terkait kediriannya)
Tokoh idola ( Tokoh idoal dapat menjadi petunjuk bagaimana kediriannya, apa
yang dia suka dan harapkan atas dirinya)
D. Kesimpulan awal
E. Rekomendasi
2. Essay
( Pada poskliping ini berfungsi untuk pengambilan data berkaitan dengan pengetahuan
kaderdan kepekaan dalam merespon ligkungan sekitar)
Deskripsi : kader menyampikan apa yang ada dalam kliping dan kemudian instruktur
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab oleh setiap kader yang
mempresentasikan kliping.
Penilaian : ( Penialain secara individu )
A = 100
B+ = 80
B = 65
C = 25
3. Keislaman
Al-Quran
Tajwid (25)
Makhorijul Huruf (25)
Kelancaran Membaca (20)
Gerakan Amal Sholeh (30)
Deskripsi : adab membaca qur‟an
Pengalaman dalam belajar agama
Spesial things ( Hafalan quran, kemampuan bahasa arab/nahwu, hafalan hadits )
b. Pre Test
13
Pre test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman kader secara kognitif
mengenai dengan hal-hal yang berkaiatan dengan training.
Proses Training
Dalam proses training yang berlangsung, mengarah kepada dua pembagian tugas
yaitu training yang dikelola oleh instruktur (formal) dan kultural yang dikelola oleh panitia
dan muallim.
a.Training Formal
Pelaksanaan training ini dilakukan dalam kelas (indoor) maupun luar kelas
(outdoor). Untuk proses belajar pada pelatihan ini menggunakan acuan silabus/blue print
yang telah melalui proses bedah materi dalam sarasehan. Pada proses penyampaian materi
harus menyesuaikan antara materi yang disampaikan dengan metode yang digunakan .
Adapun metode yang digunakan brainstorming, diskusi kelompok, ceramah, case stud, dan
model pembelajaran partisipatorik pada setiap proses belajar dan tercapainya terhadap target
di setiap materi .
b.Training Kultural
1. Ta‟lim
Ta‟lim kader
Ta‟lim kader dikondisikan oleh mualim dengan membentuk kelompok-kelompok kecil
untuk mengkaji hal-hal yang berkaiatan dengan tema training. Pengisi atau pemateri dalam
ta‟lim tersebut bukan hanya dari mua‟lim akan tetapi juga bergiliran oleh kader. Jadwal
dibuat oleh mua‟lim yang menjadi pj kelompok tersebut. Dilakukan ba‟da subuh dan setelah
maghrib..
2.Tadarus Al-Quran
Kader
Kelompok tadarus sama dengan kelompok ta‟lim dengan PJ mua‟lim yang sama. Waktu
pelaksanaanya adalah ba‟da dzuhur.
14
Instruktur
Tadarus dilakukan ketika pagi hari sebelum ta‟lim subuh.
5. Pentas Seni
Pentas seni ini menampilkan karya seni dari semua kader training, terdiri dari nasyid,
puisi, drama dll. Kepanitiaan untuk acara pentas seni terdiri dari ketua-ketua local
dengan coordinator dari tim instruktur . Pentas seni dilaksanakan pada saat malam
terakhir training sebagai puncak kreativitas di dalam training. Pentas sini ini terbuka
untuk umum yang artinya sebelum pelaksanaan pentas seni panitia batra mengundang
masyarakat sekitar untuk menghadiri pentas seni tersebut. Hal ini sebagai bentuk
ekternal PII ketika melakukan proses training.
6. Aksi atau audiensi
Sedangkan untuk aksi sifatnya sebagai bentuk kampanye pelajar dengan tema Pelajar
masa kini pelajar beradab. Melalui longmarch dan teatrikal.
Audiensi dilakukan oleh Kader traininng yang dibagi-bagi dengan kelompok pada
lembaga-lembaga tertentu sesuai dengan tema training.
7. Olahraga
Pada proses seminggu pelakasanaan training diadakan olahraga rutin yang dikoordinir
oleh panitia dan muallim. Olahraga ini dilaksanakan setiap pagi.
Pasca Training
a.Ikrar Jakarta
b.Terbentuknya members di tingkat Pengurus Daerah
c.Membuat Action Plan
1. Kedirian: Merencanakan Agenda-agenda pribadi menuju peningkatan kualitas diri
sesuai dengan visi, misi personal sebagai upaya up grading personal pasca
training.(misal : kajian rutin, baca buku, ikut kursus, pelatihan skill) (Kontrol :
Pemandu dan struktur PW).
2. Organisasi : Merencanakan agenda-agenda struktur (pengurus Daerah) pasca
training. (misal mengikuti komunitas, mendirikan komisariat, pra batra, ta‟lim,
seminar) (Kontrol : Pengurus Wilayah).
I. KEPANITIAAN DAN LINGKUNGAN
a. Deskripsi lingkungan
15
Lokasi pelaksanaan basic training di Kota Blitar berada di .yayasan KB. Lingkungan
mendukung kegiatan. Sebelah indimaret kantor kelurahan. Lingkungan sekitar agama
bagus. Ada orang besar yang berwirausaha.
b. Deskripsi kepanitiaan
Job Description
a. Koordinator Tim (kortim)
Merupakan pimpinan program training yang bertanggungjawab terhadap seluruh proses
pelaksanaan training. Memberikan laporan kepada struktur yang memberi Surat
Keputusan dan mandat. Tugasnya adalah:
1. Merumuskan kerangka acuan pelaksanaan program training sebagai arah dan strategi
training (Desain training).
2. Merancang jadwal kerja dan persiapan non-teknis lainnya.
3. Mengkoordinasi implementasi arah dan strategi training.
4. Mengorganisasi, dinamisasi dan katalisasi fungsionalitas kerja tim.
5. Mengendalikan program training sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
6. Mengevaluasi dan melaporkan training kepada pihak – pihak terkait.
7. Mengkordinasikan dengan pihak panitia dan mu‟allim.
16
Merupakan pengelola proses pembelajaranyang bertanggungjawab kepada koordinator.
Tugasnya adalah :
1. Membangun kondisi dan suasana pembelajaran dalam rangka menjaga arah dan
strategi training dengan tetap berkomunikasi dengan koordinator.
2. Mengendalikan implementasi arah strategi training di dalam kelas.
e. Mu‟allim
Merupakan pembantu koordinator dalam urusan di luar lokal yang langsung
bertanggungjawab pada koordinator.
1. Menangani ta‟lim kajian ke-Islaman ba‟dha subuh dan tilawah ba‟dha maghrib
2. Membantu koordinator terhadap persoalan – persoalan yang dihadapi panitia, kader dan
masyarakat yang berhubungan dengan tim atas rekomendasi koordinator.
3. Mengkoordinasi pelaksanaan sholat Lail, Dhuha dan sholat Fardhu.
4. Melakukan pendataan tentang GAS kader dan mengkomunikasikan dengan masing-
masing Inlok.
5. Mengamati pola perilaku kader diluar lokal dan melaporkannya secara berkala kepada
instruktur.
1.
2.
3. dst
( Jangan lupa membuat espektasi dan komitemen serta kultur egreement dengen mu‟alim)
K. KEMU‟ALLIMAN
Organisasi Tim Muallim
Koordinator Muallim : Ervan
17
Anggota :-
18
2 Alat-alat Tulis:
Kertas HVS 2 rim dan Buram 2 rim
Kertas plano 12 lembar
Kertas Manila putih 10 lembar
Kertas lipat warna-warni 5 pack
Gunting 4 buah
Cutter 4 buah
Spidol kecil warna-warni 4 pcs
Spidol board marker 3 warna (5 hitam, 5 biru, 5 merah) 15 batang
Penghapus papan tulis (white board)
Tinta spidol 3 buah
Lem / glukol 4 buah
Isolasi kecil 5 buah
Isolasi besar 1 buah
Staples & isinya 2 buah
Stop map plastik 4 buah (yang muat banyak file)
White Board / Papan Tulis untuk ruang meeting instruktur dan di
setiap lokal
Tinta printer hp (hitam & warna)
Kertas sertifikat 75 lbr
3 Alat elektronik :
2 Printer
1 LCD
Kabel rol 2 gulung
Setrika 1 buah
4 Vitamin dan Suplemen :
Madu ukuran besar 1 botol
Habatus saudah 1 botol
Dispenser + galon 1 buah khusus instruktur
Dispenser + galon 2 buah khusus peserta
Kopi/teh/susu @hari untuk peserta dan instruktur
Permen atau permen karet atau makanan ringan untuk peserta dan
instruktur
5 Perlengkapan P3K :
Promag 1 tablet
Enstrostop 1 tablet
Minyak kayu putih 2 botol
Parasetamol
Betadine
Kapas
Handsaplast
6. Kebutuhan lainnya
Surat-surat untuk audiensi.
Koran lokal perhari
Banner & peralatan aksi
19
Bendera PII & merah putih
N. Jadwal
(terlampir)
O. SCHEDULE TRAINING
Terlampir
20
Proses Training
Sosiogram Observer
Berita Acara Observer
1. Per sesi Rencana Pelaksanaan Instruktur Materi
Pembelajaran (RPP)
Presensi Kader / Observer
Evaluasi harian kader Kader / Observer
Lembar Refleksi Diri Kader / Observer
2. Per hari
Lembar GAS Kader / Mu‟allim
Evaluasi Instruktur Kader / Observer
Pasca training
1. Test Lembar soal Post – Kader / Instruktur
test
Lembar Kader / Kortim
saran/kritik
2. Akhir Instruktur
Action Plan Kader / Instruktur
Keterangan tambahan
NO KETERANGAN FUNGSI
3. Lembar Evaluasi Harian 1. Memberi penilaian terhadap instruktur materi per hari
Instruktur
21
8. Tugas Tulis 1. Menjelaskan kemampuan daya kreasi dan analisis
berfikir
9. Lembar Ibadah harian 1. Menjelaskan nilai spiritual peserta per hari
R. LAIN-LAIN
Asumsi peserta yang akan mengikuti LBT adalah total peserta = orang
PROSES TRAINING
a. Opening Ceremony
b. Pengisihan DRH
c. Pengumpulan Persyaratan
d. Screening Peserta
e. Pengumuman Hasil Screening
f. Pembagian Lokal Peserta
g. Penyampaian Materi
h. Rapat Tim
i. Closing ceremony
22
JAWAB
1. Koordinator Tim Meminta kepada Sektim untuk menyiapkan opening ceremony
Menerima serah terima peserta dari PW PII Jatim
2. Sekretaris Tim Bekerja sama dengan panitia untuk menyiapkan opening
ceremony
Mengatur jalannya opening ceremony
Menentukan petugas-petugas yang terlibat dalam opening
ceremony
Menentukan undangan yang hadir dalam opening ceremony
3. Instruktur Lokal
4. Observer Lokal
5. Instruktur Laboratorium
6. Instruktur Penghubung Bekerjasama dengan sektim mengatur jalannya opening
ceremony
2. Pengisihan DRH
NO PENANGGUNG TANGGUNGJAWAB
JAWAB
1. Koordinator Tim Meminta kepada Sektim untuk mempersiapkan lembar DRH
Menjelaskan ke peserta bagaimana tata cara pengisian DRH
Meminta kepada sektim untuk menyajikan analisis data peserta
sesuai dengan DRH
2. Sekretaris Tim Menyiapkan DRH sejumlah peserta yang hadir
Mengarsip DRH yang telah diisi oleh peserta
Meminta inlab melakukan rekapitulasi data peserta sesuai DRH
Meminta hasil analisis data peserta ke Inlab
3. Instruktur Lokal Meminta DRH peserta yang ada di lokalnya kepada sektim
Meminta rekap data peserta yang dibutuhkan kepada sektim
Melaporkan data rekap DRH ke koortim
4. Observer Lokal Menyimpan DRH yang diberikan inlok
5. Instruktur Laboratorium Melakukan rekapitulasi seluruh peserta sesuai dengan DRH
Melakukan analisis data satu persatu peserta atau keseluruhan
sesuai dengan DRH
6. Instruktur Penghubung Membantu sektim menggandakan DRH ke panitia
3. Pengumpulan Persyaratan
4. Screening Peserta
24
laporan hasil screening
Memimpin rapat
Mengumumkan hasil screening ke peserta
2. Sekretaris Tim Menentukan jadwal rapat untuk laporan hasil screening
Mengundang seluruh anggota tim untuk rapat
Menyiapkan berkas-berkas untuk rapat
Menjadi notulen rapat
3. Instruktur Lokal Meminta hasil screening peserta untuk lokalnya ke sektim
4. Observer Lokal Menyimpan hasil screening peserta dari inlok
5. Instruktur Laboratorium Menjelaskan analisis data hasil screening peserta
6. Instruktur Penghubung
7. Penyampaian Materi
8. Rapat Tim
9. Closing Ceremony
Lampiran – lampiran :
b. Prosedur screening
27
Rincian penjelasan prosedur sebagai berikut :
2. Prosedur screening
1. Instruktur local dan observer yang memasuki local wajib tetap waktu
sesuai kesepakatan yang dibuat di lokal
2. Instruktur yang masuk wajib memakai kemeja dan celana panjang (non
jeans) bagi pria dan rok bagi wanita serta berjilbab.
3. Instruktur berpenampilan yang rapi dan sopan serta bersepatu
4. Instruktur menyampaikan salam ketika ada orang di dalam local sewaktu
memasuki local
28
1. Instruktur materi yang akan mengisi materi baru wajib memasuki local 10
menit sebelum materi sebelumnya berakhir
2. Instruktur materi menanyakan kondisi local ke inlok atau koortim
3. Instruktur materi sebelum mengisi materi memaparkan sistematika
penyampaian materi pada saat rapat tim atau langsung ke koortim
4. Instruktur materi menyiapkan perangkat yang akan digunakan dibantu
inbung
5. Dalam penyampaian materi dapat menjaga kode etik instruktur
1. Seluruh anggota tim wajib mengikuti rapat tim yang telah dijadwalkan
2. Seluruh anggota mempersiapkan segala sesuatunya sesuai tugas dan
fungsinya untuk disampaikan dalam rapat
3. Rapat dipimpin oleh koortim
4. Rapat dibuka dan ditutup sesuai dengan waktu yang dijadwalkan
5. Setiap anggota rapat diwajibkan partisipasinya dalam diskusi yang
dibangun
6. Setiap anggota rapat tidak boleh memaksakan kehendaknya dalam
menyalurkan aspirasinya
7. Setiap keputusan yang dihasilkan dalam rapat harus dijalankan
sepenuhnya oleh setiap anggota rapat
8. Setiap anggota rapat bertanggung jawab tercapainya kelancaran dalam
rapat (gurau, tidur, main handphone, dll.)
29
7. Prosedur pembuatan evaluasi harian peserta
ADMINISTRASI TRAINING
a. Surat menyurat
b. Rapat
c. Menerima tamu
d. Mengarsip dokumen
e. Membuat informasi
f. Melengkapi perlengkapan training
1. Surat menyurat
2. Rapat-rapat
32
3. Menerima tamu
4. Mengarsip dokumen
33
5. Instruktur Laboratorium
6. Instruktur Penghubung Meminta ke panitia tempat arsip
5. Membuat informasi
3. Instruktur Lokal
4. Observer Lokal
5. Instruktur Laboratorium
6. Instruktur Penghubung Menerima lembar informasi/pengumuman dari Sektim untuk
ditempel atau disebarkan
Kebutuhan individu
Kebutuhan Kebutuhan
(peserta ) organisasi masyarakat
35
Target & indikator
DESAIN
kualifikasi
ORIENTASI
materi
Monitoring Dan
Evaluasi Jadwal
rekomendasi
36
S. Penutup
Demikian desain basic training ini dibuat sebagai panduan dalam pelaksanaan agar
dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Semoga Allah meridhoi dalam
menjalankan amanah training ini. Aamiin
Yulia Nurdianik
Koordinator Tim
37