Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KULIAH

PRAKTIKUM MIKROKONTROLER 1

Oleh:
Elsavira Maulida F
2231110073

D3 Teknik Elektronika Teknik Elektro


Politeknik Negeri Malang
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan laporan ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum yang berjudul Interupsi eksternal tepat waktu. Laporan ini
disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah sistem mikrokontroller 1 ,Selain itu, penulis juga
berharap agar Laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah sistem
mikrokontroller 1. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i

Daftar Isi .................................................................................................................................... ii

Daftar Gambar .......................................................................................................................... iii

Bab 9 ..........................................................................................................................................1

Interupsi Eksternal ......................................................................................................................1

9.1 Mengenal Interupsi .......................................................................................................1

9.2 Struktur Interupsi ..........................................................................................................3

9.3 Macam Macam Sumber Interupsi ..................................................................................3

9.4 Interupsi Eksternal ........................................................................................................3

9.4.1 Register Interupsi Eksternal ...................................................................................4

9.5 Contoh program Interupsi Eksternal ..............................................................................5

Kesimpulan .................................................................................................................................8

Daftar Pustaka .............................................................................................................................9

ii
Daftar Gambar
Gambar 1. system Interupsi pada mikrokontroller .......................................................................1
Gambar 2. Struktur system Interupsi pada mikrokontroller ..........................................................3
Gambar 3. Kontrol trigger interupsi eksternal INT0.....................................................................4
Gambar 4. Kontrol trigger interupsi eksternal INT1.....................................................................4
Gambar 5 . Transisi Sinyal Interupsi Eksternal ............................................................................4
Gambar 6 . Scematic Rangkaian Interrupt Eksternal ....................................................................5
Gambar 7 . Kode Program Rangkaian Interrupt Eksternal ...........................................................6

iii
Bab 9
Interupsi Eksternal
9.1 Mengenal Interupsi
Interupsi adalah suatu permintaan khusus pada mikrokontroler untuk melakukan
sesuatu, jika terjadi interupsi maka program akan menghentikan dahulu apa yang sedang
dikerjakan dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi dengan menjalankan
program yang berada pada alamat yang ditunjuk oleh vektor dari interrupt yang terjadi
hingga selesai dan kembali meneruskan program yang terhenti oleh interrupt tersebut.
Seperti yang terlihat pada gambar di bawah, sebuah program yang seharusnya berjalan
terus lurus, tiba-tiba terjadi interrupt dan harus melayani interrupt tersebut terlebih dahulu
hingga selesai sebelum kembali meneruskan pekerjaannya.

Gambar 1. system Interupsi pada mikrokontroller


AVR menyediakan beberapa sumber interupsi yang berbeda. Tiap-tiap interupsi danreset
memiliki vektor program yang berbeda. Semua interupsi didasari satu bit tunggalyang
harus diberi logika tinggi sebagai Global Interrupt Enable pada Status Registeruntuk
mengaktifkan interupsi
Sebuah Mikrokontroler dapat melayani beberapa perangkat. Untuk melakukan hal
itu, terdapat dua cara yaitu interupsi atau polling. Pada metode interupsi, kapanpun sebuah
perangkat membutuhkan pelayanannya, perangkat tersebut akan mengingatkan
mikrokontroler dengan cara mengirimkan sebuah sinyal interupsi. Pada saat menerima
sinyal interupsi, mikrokontroler akan menyela apapun yang sedang dilakukannya dan
melayani perangkat tersebut. Program yang bekerjasama dengan interupsi dinamakan
Interrupt Service Routine (ISR) atau Interrupt Handler.
Keuntungan dari interupsi adalah mikrokontroler dapat melayani banyak perangkat;
tentunya tidak pada waktu yang sama, setiap perangkat bias mendapat perhatian dari
mikrokontroller berdasarkan dengan prioritas yang diberikan kepadanya. Yang lebih

1
penting, pada metode interupsi sebuah mikrokontroler dapat mengabaikan sebuah
perangkat yang meminta service. Jadi dalam situasi untuk tidak memaksa sebuah
mikrokontroler bekerja, interupsi digunakan.
1. interrupt Service Routine
Untuk setiap interupsi, harus selalu ada Interrupt Service Routine (ISR). Ketika
interupsi sedang diminta, mikrokontroler akan menjalankan Interrupt Service Routine.
Untuk setiap interupsi, selalu ada lokasi pada memory yang menyimpan alamat dari ISR
itu sendiri.
2. Langkah-langkah dalam mengeksekusi Interupsi
Pada saat mengaktifkan sebuah interupsi, mikrokontroler melewati tahap-tahap
berikut ini:
a. Mikrokontroler menyelesaikan instruksi yang sedang dieksekusinya dan
menyimpan alamat dari instruksi selanjutnya dari tumpukan instruksi-instruksi
yang ada.
b. MIkrokontroler juga menyimpan status saat ini dari setiap interupsi didalamnya.
c. Mikrokontroler langsung mengakses ke lokasi memori yang menyimpan alamat
dari ISR.
d. Setelah mendapat alamat dari ISR, mikrokontroler mulai mengeksekusi interrupt
subroutine sampai mencapai instruksi terakhir dari subroutine tersebut atau disebut
dengan RETI (return from interrupt)
e. Pada saat mengeksekusi instruksi dari RETI, mikrokontroler akan kembali ke
tempat dimana dia disela terakhir kali. Pertama, mikrokontroler mendapatkan
alamat Program Counter (PC) dari tumpukan instruksi yang ada dengan cara
memunculkan dua bit teratas dari tumpukan instruksi kedalam PC. Kemudian
mikrokontroler mulai mengeksekusinya dari alamat yang didapatnya.

2
9.2 Struktur Interupsi

Gambar 2. Struktur system Interupsi pada mikrokontroller


Fasilitas interupsi yang disediakan oleh mikrokontroler ada 5 buah interupsi, yang
masing-masing dikelompokkan menjadi interupsi timer, eksternal dan serial. Kapan
masing-masing interupsi dilayani, bergantung pada posisi saklar. Sebagai contoh, bila
diinginkan layanan interupsi TIMER 0 (TF0) , maka posisi saklar ET0, dan EA harus
ditutup yang dilakukan secara software, agar layanan TIMER 0 ini mendapatkan prioritas
utama maka saklar PT0 harus diposisikan ke UP.

9.3 Macam Macam Sumber Interupsi


 Interupsi internal
Sumber (vektor) interupsi yang berasal dari dalam system
mikrokontroler itu sendiri.
 Interupsi eksternal
Sumber interupsi yang berasal dari luar sistem mikrokontroler.

9.4 Interupsi Eksternal


Interupsi eksternal adalah sumber interupsi yang berasal dari luar sistem mikrokontroler.
Agar mikrokontroler dapat menerima sinyal interupsi eksternal, maka dibutuhkan jalur input
interupsi eksternal. Jalur input interupsi eksternal adalah bagian mikrokontroler yang dapat
mendeteksi adanya trigger dari luar sistem mikrokontroler yang membangkitkan tanda (flag)
interupsi.

3
9.4.1 Register Interupsi Eksternal
a. MCU Control Register – MCUCR
Dalam register MCUCR terdapat 4-bit yang berhubungan dengan interupsi
eksternal. Keempat bit tersebut berfungsi untuk menentukan/mendefinisikan jenis
sinyal eksternal yang akan digunakan sebagai sinyal/trigger interupsi eksternal.
Keempat bit tersebut adalah ISC00 & ISC01 yang berhubungan dengan pengaturan
INT0 (lihat tabel 2) dan ISC10 & ISC11 yang berhubungan dengan pengaturan
INT1

Gambar 3. Kontrol trigger interupsi eksternal INT0

Gambar 4. Kontrol trigger interupsi eksternal INT1

b. MCU Control and Status Register – MCUCSR


Pada register MCUSR, hanya bit ISC2 (bit ke-6) yang berhubungan dengan
pengaturan interupsi eksternal, yaitu digunakan untuk menentukan tipe transisi
sinyal interupsi eksternal yang akan digunakan. Apakah falling, yaitu transisi sinyal
interupsi dari logika 1 ke logika 0, atau rising, yaitu transisi sinyal interupsi dari
logika 0 ke logika 1.

Gambar 5 . Transisi Sinyal Interupsi Eksternal

4
c. General Interrupt Control Register – GICR
Bit INT0/INT1/INT2 pada register GICR berfungsi untuk mengaktifkan dan
menonaktifkan interupsi eksternal terkait, yaitu apabila bit INT0=INT1=INT2=0,
maka interupsi eksternal nonaktif (disable) dan apabila bit INT0=INT1=INT2=1,
maka interupsi eksternal aktif (enable).

9.5 Contoh program Interupsi Eksternal

Gambar 6 . Scematic Rangkaian Interrupt Eksternal

Dibawah ini adalah komponen yang bisa digunakan untuk merangkai Interrupt
Eksternal
1) Atmega8
2) Power
3) 7 Segment
4) BC 547
5) Button
6) Ground
7) RES 16 DIPS

5
Dibawah ini adalah contoh kode program yang bisa digunakan untuk merangkai
Interrupt Eksternal

Gambar 7 . Kode Program Rangkaian Interrupt Eksternal

6
7
Kesimpulan
Interupsi eksternal adalah sinyal yang berasal dari luar sistem mikrokontroler yang dapat
menghentikan program utama dan memaksa sistem mikrokontroler untuk mengeksekusi
rutin layanan interupsi (ISR). Interupsi eksternal biasanya digunakan untuk menangani
peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar sistem mikrokontroler, seperti penekanan tombol,
perubahan level sinyal, atau datangnya data dari sensor.
pada gambar di atas, mode interupsi yang digunakan adalah mode rising edge, yaitu
interupsi akan terjadi saat level sinyal berubah dari 0 ke 1. Sedangkan pada gambar
sebelumnya, mode interupsi yang digunakan adalah mode falling edge, yaitu interupsi akan
terjadi saat level sinyal berubah dari 1 ke 0.

8
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/document/378413425/AVR-Interupsi
https://www.robotics-university.com/2015/03/interupsi-pada-mikrokontroler-avr-atmega32.html

Anda mungkin juga menyukai