Anda di halaman 1dari 4

CERITA PANJI YANG MENGAJARKAN KESETIAAN

PENUGASAN PKKMB PBD FBS UNY 2021

Disusun Oleh :

Ananda Putri Pamungkas Sari

21205241042

Gugus Panji Asmarabangun

PENDIDIKAN BAHASA DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
BUDAYA PANJI

“CERITA PANJI YANG MENGAJARKAN KESETIAAN”

Budaya panji sudah muncul sejak abad-14 dan telah berkembang di masyarakat.
Budaya panji ini tidak hanya berupa sastra lisan, melainkan budaya panji juga ada
dalam bentuk naskah kuno, prasasti, relief candi, karya seni, dongeng, hingga
kebudayaan masyarakat. Budaya panji tidak hanya menyebar di Indonesia saja
namun juga mendunia. Panji menjadi budaya yang membumi dengan segudang
filosofi, seperti filosofi kemanusiaan, kehormatan, kepahlawanan, dan kesetiaan.

Budaya panji akan lebih mudah untuk diperkenalkan pada masyarakat adalah
dengan pertunjukan visual. Karena tidak dapat dipungkiri apabila suatu budaya
ditunjukkan dengan pertunjukan visual maka akan memiliki lebih banyak peminat.
Indonesia memiliki banyak budaya panji dan salah satunya adalah cerita panji.
Cerita panji merupakan satu-satunya karya sastra milik Indonesia yang mendunia.
Cerita panji ini memang harus mendunia agar karya sastra atau kebudayaan
Indonesia semakin dikenal oleh banyak orang.

Cerita panji biasanya diekspresikan dengan berbagai macam pertunjukan, seperti


dengan tarian, pentas wayang dan topeng. Cerita panji ini akan mudah diterima oleh
masyarakat karena budaya ini menceritakan tentang hal yang relevan dengan
kehidupan yang ada di masyarakat. Cerita panji dapat diterima sebagai warisan
dunia UNESCO apabila Perpustakaan Nasioanl dapat menjaga naskah ini dengan
baik. Dan akan diterima sebagai warisan dunia apabila naskah dari cerita panji ini
dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat umum. Terlebih mudah diakses untuk
akademisi agar memudahkan untuk melakukan sebuah penelitian. Ada beberapa
cerita panji yang cukup terkenal dan telah mendunia seperti Ande-ande lumut,
Keong Mas , dan Golek Kencana.

Ande-ande Lumut merupakan salah satu cerita panji yang cukup terkenal di daerah
Jawa Timur. Dimana menceritakan tentang penggabungan dua kerajaan yaitu antara
kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri atas permintaan Raja Airlangga.
Penggabungan dua kerajaan ini dilakukan dengan melakukan suatu ikatan. Ikatan
yang dilakukan oleh kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri adalah melakukan
ikatan pernikahan antara putra dan putri mereka. Pernikahan dalam rangka
penggabungan 2 kerajaan ini adalah pernikahan antara Panji Asmarabangun dengan
Dewi Sekartaji. Dari kisah mereka banyak sekali ditemukan filosofi kehormatan,
kepahlawanan dan kesetiaan. Dengan adanya cerita ande-ande lumut ini dapat
mengajarkan kita seberapa penting pengorbanan seseorang untuk mendapatkan apa
yang ia cari.

Cerita ande-ande lumut sangat memberi banyak pelajaran seperti filosofi


kehormatan dan pengorbanan. Kehormatan yang dimaksud ini adalah tahta dalam
kerajaan. Seperti pada kisah ande-ande lumut kerajaan Panji Asmarabangun
mendapatkan serangan dari sang musuh. Maka untuk menjaga kehormatan
kerajaan, sang raja melawan para musuh yang datang. Kemudian filosofi
pengorbanan, Panji Asmarabangun rela berkorban demi kehormataan kerajaan dan
keselamatan seluruh rakyatnya. Dengan adanya semangat tersebut Panji
Asmarabangun berhasil melawan seluruh musuh-musuhnya.

Ada lagi nilai yang dapat dipetik dari kisah ande-ande lumut yaitu nilai kesetiaan.
Nilai kesetiaan ini dapat kita lihat dari perjuangan Panji Asmarabangun untuk
menemukan keberadaan istrinya, Dewi Sekartaji. Dewi Sekartaji melakukan
penyelamatan diri saat sedang terjadi peperangan dengan meninggalkan kerajaan.
Dengan harapan ia selamat dari sekapan musuh. Alhasil Dewi Sekartaji harus
sementara di desa dimana ia berada kini. Panji Asmarabangun tidak tinggal diam
saja saat mengetahui bahwa istrinya meninggalkan kerajaan. Panji Asmarabangun
selalu mengerahkan seluruh pengawal untuk mencari keberadaan Dewi Sekartaji
tinggal.

Pada akhirnya, Panji Asmarabangun menemukan istrinya yang berada jauh dari
kerajaan. Dewi Sekartaji tinggal bersama ibu angkat dan 3 kakak angkatnya. Di
desa ini Dewi Sekartaji dikenal dengan nama Klenting Kuning. Dan Panji
Asmarabangun juga menyamar menjadi ande-ande lumut yang dating untuk
melakukan penyamaran agar dapat membawa istrinya pulang. Di hari dimana
sayembara dilakukan ketiga kakak angkat Klenting Kuning atau Dewi Sekartaji
melarang Klenting Kuning datang.
Namun saat ketiga kakak angkat klenting kuning telah sampai di rumah ibu angkat
ande-ande lumut, ande-ande lumut tidak memilih satupun. Mereka tidak dipilih
karena telah mencium yuyu kangkang sebagai balas budi jika mau dibantu
menyebrangi sungai. Hal tersebut menandakan bahwa mereka tidak memiliki rasa
kesetiaan dalam dirinya. Namun, berbeda halnya dengan Klenting Kuning atau
Dewi Sekartaji ini. Klenting Kuning tidak mau mencium si yuyu kangkang karena
ia telah berjanji untuk setia kepada suaminya. Tidak boleh ada yang ia cium maupun
menciumnya selain suaminya karena ia tidak ingin menghianati suaminya. Hal
tersebut merupakan bukti nyata kesetiaan itu sangat penting untuk dimiliki dalam
suatu hubungan agar tercipta hubungan yang sehat dan terhindar dari segala
masalah. Karena kesetiaan ini berkaitan erat dengan moral seseorang.

Kesimpulannya kita harus selalu memiliki moral dan etika dalam kehidupan sehari-
hari. Moral merupakan hal mendasar yang harus selalu beriringan dengan kegiatan
yang akan dilakukan. Ande-ande lumut tidak memilih ketiga kakak angkat Klenting
Kuning karena ia telah mencium yuyu kangkang. Yang dapat diartikan bahwa
mereka bertiga tidak dapat menjaga kesetiaan dan mereka telah berkhianat.
Sedangkan Klenting Kuning, ia sangat menjaga kehormatan dan kesetiaannya pada
suaminya. Klenting Kuning atau Dewi Sekartaji tidak ingin menghianati sang
suami.

Daftar Pustaka :

https://id.wikipedia.org/wiki/Ande_Ande_Lumut

https://www.terakota.id/budaya-panji-dalam-ragam-seni-tradisi-nusantara/

https://kwriu.kemdikbud.go.id/berita/alasan-mengapa-cerita-panji-harus-
mendunia/

Anda mungkin juga menyukai