Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PELAYANAN OBAT HALOPERIDOL 5 MG TABLET DI


PUSKESMAS PONDOK BENDA
16 Januari 2023 s/d 3 Maret 2023

Disusun oleh:
Yoas Palma Cindy Simatupang (2122079235)
Kompetensi Keahlian: Farmasi Klinis dan Komunitas

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


KESEHATAN LETRIS INDONESIA 2
Jalan Raya Siliwangi No.55
Kota Tangerang Selatan
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PELAYANAN OBAT HALOPERIDOL 5 MG TABLET DI
PUSKESMAS PONDOK BENDA
16 Januari 2023 s/d 3 Maret 2023

Disusun oleh:
Yoas Palma Cindy Simatupang (2122079235)
Kompetensi Keahlian: Farmasi Klinis dan Komunitas

Mengesahkan,

Pembimbing Instansi Kepala Program Studi Farmasi dan


Puskesmas Pondok Benda Pembimbing Laporan PKL
SMK Kesehatan Letris Indonesia 2

Apt. Rafaella D. D. E, S.Farm Apt.Osmayenti, S.Si


NIK : 151607160 NIK : 141507137

Kepala SMK Kesehatan Letris


Indonesia 2

Tri Widiarti, M.Pd


NIK. 1314070
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sebenar-


benarnya bahwa semua pernyataan dalam laporan kegiatan ini:

Judul : Pelayanan Obat Haloperidol Tablet 5 Mg di Puskesmas


Pondok Benda
Nama : Yoas Palma Cindy Simatupang
NIS/NISN : 2122079235 / 0061324068
Kompetensi Keahlian : Farmasi Klinis dan Komunitas
Tanggal : 3 Maret 2023

Merupakan karya saya sendiri dengan bimbingan guru pembimbing yang


ditetapkan dengan surat keputusan ketua PKL SMK Kesehatan Letris Indonesia 2.
Laporan kegiatan ini tidak pernah diajukan di sekolah SMK Kesehatan Farmasi
yang lain. Semua informasi, data, dan hasil pengolahan data yang disajikan, telah
dinyatakan secara jelas sumbernya dan dapat diperiksa kebenarannya.

Tangerang Selatan, 3 Maret 2023

Yoas Palma Cindy Simatupang


ABSTRAK

Yoas Palma Cindy Simatupang

Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai


pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu. Puskesmas Pondok Benda beralamat di Jalan Benda Barat No.
14, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan, dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya
pendekatan ataupun meningkatkan mutu siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dengan kompetensi siswa sesuai bidangnya. Praktik Kerja Lapangan ini
juga merupakan sebuah program untuk mengembangkan niat dan bakat bagi
siswa-siswi dalam mempraktikkan kebolehannya di dunia farmasi.
Dengan diadakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Puskesmas Pondok
Benda saya mendapatkan ilmu pengetahuan dan ilmu praktik yang luas dan
mengetahui lebih luas seputar dunia kerja kefarmasian. Saya menyimpulkan
bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas Pondok Benda telah memenuhi
syarat yang berlaku.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk menyelaraskan tentang
kefarmasian secara teori dengan pengamatan langsung yang sudah dilakukan
selama praktik kerja lapangan. Laporan yang saya buat ini membahas
bagaimana pelayanan obat Haloperidol Tablet 5 mg di Puskesmas Pondok Benda
disertai dengan uraian kegiatan saya selama masa PKL.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini dengan baik. Laporan ini dibuat guna memenuhi salah satu
syarat yang wajib untuk seluruh siswa-siswi yang telah melaksanakan kegiatan
PKL untuk dapat mengikuti ujian akhir dan kenaikan kelas dan sebagai bukti
bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di
Puskesmas Pondok Benda.

Praktik Kerja Lapangan ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan bekal
ilmu pengetahuan, kedislipinan, dan pengalaman kerja. Penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan
selama belajar selama di sekolah, maupun dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL). Oleh karena itu kritik serta saran sangat diharapkan oleh penulis
demi kesempurnaan laporan ini.

Praktik Kerja Lapangan dan penulisan laporan ini dapat terlaksana dengan
baik tentunya tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari beberapa pihak. Saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Leo Sutrisno selaku pemilik Yayasan SMK Kesehatan Letris
Indonesia 2
2. Ibu Tri Widiarti, M.Pd selaku Kepala SMK Kesehatan Letris Indonesia 2
3. Ibu Apt. Osmayenti, S.Si selaku Kaprodi Farmasi, Ketua PKL, dan
Pembimbing Laporan
4. Ibu Ns. Sheni Christiani, S.Kep selaku Pembimbing Sekolah
5. Ibu Dewi Brilyanti, SKM., M.Kes selaku Kepala Puskesmas Pondok Benda
6. Ibu Apt. Rafaella Daramika Dwi Esti, S.Farm selaku Apoteker Puskesmas
Pondok Benda dan Pembimbing Instansi atas ilmu dan bimbingan selama
kegiatan PKL berlangsung

ii
7. Ibu Elva Dwi Lestari Rahmadyanti, A.Md.Farm selaku Asisten Apoteker
Puskesmas Pondok Benda atas ilmu dan bimbingan selama kegiatan PKL
berlangsung
8. Seluruh tenaga kesehatan dan staff di Puskesmas Pondok Benda
9. Serta orang tua tercinta atas dukungan, doa, dan motivasinya.

Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat masih
dalam proses belajar. Maka dari itu segala nasihat, kritik, dan saran dari pembaca
sangat saya harapkan. Akhir kata saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membaca laporan ini. Semoga bermanfaat.

Tangerang Selatan, 3 Maret 2023

Yoas Palma Cindy Simatupang

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. vi
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Batasan Masalah........................................................................................................ 2
C. Rumusan Masalah......................................................................................................2
D. Tujuan........................................................................................................................2
E. Manfaat...................................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................... 4
A. Kajian Teoritis........................................................................................................... 4
1. Pengertian Resep dan Obat.........................................................................................4
2. Pelayanan Kefarmasiaan............................................................................................ 5
3. Alur Pelayanan Resep Secara Umum dan Resep Psikotropika..................................8
4. Monografi Haloperidol.............................................................................................11
B. Pembahasan............................................................................................................. 12
1. Pelayanan Obat Haloperidol Tablet 5 Mg di Puskesmas Pondok Benda.................12
C. Uraian Kegiatan....................................................................................................... 15
BAB III : PENUTUP..................................................................................................... 17
1. Simpulan...................................................................................................................17
2. Saran.........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 18
LAMPIRAN................................................................................................................... 19
RIWAYAT HIDUP........................................................................................................23

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Monografi Haloperidol………………………………………………….........11


Tabel 2. Uraian Kegiatan………………………………………………………………15

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Format Penulisan Resep………………………………………..5


Lampiran 2. Alur Pelayanan Resep Puskesmas Pondok Benda…………………….14
Lampiran 3. Struktur Apotek Puskesmas Pondok Benda……………………….…..14
Lampiran 4. Puskesmas Pondok Benda……………………………………………..19
Lampiran 5. Rak Penyimpanan Obat………………………………………………..19
Lampiran 6. Lemari Psikotropika…………………………………………………...20
Lampiran 7. Meja Peracikan………………………………………………………...20
Lampiran 8. Etiket dan Copy Resep………………………………………………...21
Lampiran 9. Resep Obat Haloperidol Tablet 5 Mg…………………………………21
Lampiran 10. Obat Haloperidol Tablet 5 Mg……………………………………….22
Lampiran 11. Etiket Obat Haloperidol Tablet 5 Mg………………………………..22

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu proses belajar mengajar
yang merupakan sarana pengenalan lapangan kerja dan informasi bagi peserta
didik dapat melihat, mengetahui, menerima, dan menyerap teknologi
kesehatan yang ada di lapangan dunia kerja. Bahwa peserta didik perlu
mendapatkan pengalaman kerja yang nyata dan langsung. Oleh karena itu,
diperlukan suatu kegiatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh selama mengikuti pendidikan sehingga dapat merasakan
lingkungan kerja yang sebenarnya.
Dalam pelaksanaannya bagi siswa-siswi, PKL bertujuan untuk
mendapatkan pengalaman kerja baik di dunia usaha ataupun di dunia industri
dan setidaknya siswa-siswi sudah memiliki kemampuan dasar sesuai dengan
bidang dan minat yang ditekuninya untuk diterapkan ke dunia kerja manapun
dan diharapkan mampu memahami mengenai tata cara dan aturan dunia kerja
atau industri, sehingga setelah menyelesaikan pendidikannya siswa-siswi
dapat bekerja dengan baik karena telah dibekali ilmu yang didapat dari tempat
PKL sebelumnya.
Banyak instansi dan yayasan yang menyediakan tenaga kesehatan dalam
berbagai bidang. Salah satunya SMK Kesehatan Letris Indonesia 2 yang
menghasilkan tenaga kesehatan dibidang farmasi tingkat menengah. Dalam
upaya peningkatan kualitas tenaga kesehatan dibidang farmasi yang siap
pakai, maka diperlukan penunjang kegiatan belajar mengajar diluar sekolah.
Salah satunya adalah kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yang dapat
menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk mendapatkan ilmu dari pengamatan
langsung dan pengalaman. Dengan adanya kegiatan ini siswa-siswi dapat
mengetahui permasalahan-permasalahan di lapangan sehingga dapat
menemukan penyelesaiannya dan belajar beradaptasi untuk bekerja dibawah
tekanan.

1
2

Di samping itu, PKL merupakan sarana informasi pendidikan kesehatan


bagi siswa-siswi, sehingga siswa-siswi dapat menyumbang keterampilan di
bidang farmasi dan mampu bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.

B. Batasan Masalah
1. Pengertian Resep dan Obat
2. Pelayanan Kefarmasian
3. Alur Pelayanan Resep Secara Umum dan Resep Psikotropika
4. Monografi Haloperidol

C. Rumusan Masalah
Bagaimana pelayanan obat Haloperidol Tablet 5 mg di Puskesmas Pondok
Benda?

D. Tujuan
Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan PKL SMK Kesehatan Letris
Indonesia 2 :
1. Mengembangkan dan menerapkan disiplin ilmu pengetahuan siswa-siswi
yang telah diperoleh pada unit-unit pelayanan kefarmasian di masyarakat
sesuai dengan profesinya.
2. Memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk menerapkan ilmu yang
telah diperoleh ke dalam semua kegiatan apotek, klinik, puskesmas,
maupun rumah sakit secara nyata.
3. Melatih dan mempersiapkan siswa-siswi sebagai calon Asisten Tenaga
Teknis Kefarmasian (ATTK) yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
inisiatif, etos kerja yang tinggi, serta bertanggung jawab.
4. Agar siswa-siswi memperoleh pengetahuan yang belum pernah
didapatkan selama proses belajar disekolah.
5. Melatih siswa-siswi agar dapat bersosialisasi, berkomunikasi, dan
mengembangkan mental dengan baik di lingkungan kerja.
3

E. Manfaat
a. Manfaat bagi lahan PKL
1. Apoteker dapat melihat kualitas dari siswa-siswi yang belajar atau
bekerja di puskesmas.
2. Siswa-siswi yang mengikuti PKL dapat membantu apoteker dalam
melayani pasien.
b. Manfaat bagi siswa-siswi
1. Mendapat ilmu yang tidak diajarkan disekolah.
2. Dapat mengetahui kegiatan-kegiatan di puskesmas.
3. Dapat mengasah kemampuan dan keberanian.
4. Menambah wawasan dalam hal disiplin dan menghargai waktu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Obat dan Resep
Definisi obat menurut Permenkes RI Nomor 58 Tahun 2014 yaitu obat
termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan,
dan kontrasepsi untuk manusia. Anief (2006) melaporkan bahwa obat
adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah
pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia.
Peran obat dalam upaya kesehatan besar dan merupakan suatu unsur
penting (Simanjuntak dalam Kasibu, 2017).

Menurut Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2017, menyebutkan resep


adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan
kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik untuk
menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan
bagi pasien.

Resep memiliki nama lain yaitu Formulae Medicae (Permenkes RI,


2017). Suatu resep dikatakan lengkap apabila memuat hal-hal berikut ini :
(1) Tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio)
(2) Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
(3) Paraf atau tanda tangan dokter penulis resep (subcriptio)
(4) Tanda buka penulisan resep dengan tanda R/ pada bagian kiri setiap
penulisan resep (invocatio)
(5) Nama setiap obat, bentuk sediaan, jumlah atau komposisi obat, dan cara
membuatnya (praescriptio atau ordonatio)

4
5

(6) Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien (Pro)

Lampiran 1. Contoh Format Penulisan Resep (Amalia et al, 2014)

2. Pelayanan Kefarmasian
Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian :
a. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.
b. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Fasilitas pelayanan
kefarmasian berupa :
1) Apotek
2) Instalasi farmasi rumah sakit
3) Puskesmas
4) Toko obat, atau
5) Praktek bersama.
6

c. Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu


sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan
pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional.
d. Pelaksanaan Pekerjaan Farmasi meliputi :
1) Pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan sediaan farmasi
2) Pekerjaan kefarmasian dalam produksi sediaan farmasi
3) Pekerjaan kefarmasian dalam distribusi atau penyaluran sediaan
farmasi, dan
4) Pekerjaan kefarmasian dalam pelayanan sediaan farmasi.

Cara Pelayanan Farmasi yang Baik (CPFB) meliputi empat aktivitas


utama, yaitu :
a. Aktivitas yang berhubungan dengan promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, dan pencapaian tujuan kesehatan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Berperan aktif dalam promosi kesehatan sesuai program pemerintah
3) Menjamin mutu alat diagnostik dan alat kesehatan lainnya serta
memberi saran penggunaannya
b. Aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dan penggunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam pelayanan resep, dengan
kegiatan sebagai berikut:
1) Penerimaan dan pemeriksaan kelengkapan resep
2) Pengkajian resep, meliputi identifikasi, mencegah, dan mengatasi
masalah terkait obat/Drug Related Problem (DRP)
3) Penyiapan obat dan perbekalan farmasi lainnya, meliputi pemilihan;
pengadaan (perencanaan, teknis pengadaan, penerimaan, dan
penyimpanan); pendistribusian, penghapusan dan pemusnahan,
pencatatan dan pelaporan, jaminan mutu, serta monitoring dan evaluasi.
7

4) Layanan informasi obat, meliputi penyediaan area konseling khusus;


kelengkapan literatur; penjaminan mutu SDM; pembuatan prosedur
tetap dan pendokumentasiannya.
5) Monitoring terapi obat, meliputi pembuatan protap monitoring;
evaluasi perkembangan terapi pasien.
6) Dokumentasi aktivitas profesional, meliputi catatan pengobatan pasien.
7) Patient Medication Record (PMR), protap evaluasi diri (self assesment)
untuk jaminan mutu.
8) CPFB atau Pedoman Cara Pelayanan Farmasi yang Baik
c. Aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dan penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan dalam swamedikasi (self medication), dengan
kegiatan sebagai berikut:
1) Pengkajian masalah kesehatan pasien berdasarkan keluhan pasien,
meliputi siapa yang memiliki masalah; gejala apa; sudah berapa lama;
tindakan apa yang sudah dilakukan; obat apa yang sudah dan sedang
digunakan.
2) Pemilihan obat yang tepat (obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat
wajib apotek)
3) Penentuan waktu merujuk pada lembaga kesehatan lain
d. Aktivitas yang berhubungan dengan peningkatan penggunaan obat yang
rasional, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Pengkajian resep, meliputi identifikasi, mencegah dan mengatasi DRP
2) Komunikasi dan advokasi kepada dokter tentang resep pasien
3) Penyebaran informasi obat
4) Menjamin kerahasiaan data pasien
5) Pencatatan kesalahan obat, produk cacat atau produk palsu
6) Pencatatan dan pelaporan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
7) Evaluasi data penggunaan obat (Drug Use Study)
8) Penyusunan formularium bersamaan tenaga kesehatan lain.
8

3. Alur Pelayanan Resep Secara Umum dan Resep Psikotropika


Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1072/Menkes/SK/IX/2004, terutama pada BAB III, menjelaskan tentang
alur pelayanan resep yang meliputi :
a. Pelayanan Resep
Apoteker melakukan skrining resep meliputi:
(1) Persyaratan administratif
- Nama, SIP, dan alamat dokter
- Tanggal penulisan resep
- Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
- Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
- Nama obat, potensi, dosis, jumlah yang diminta
- Cara pemakaian yang jelas
- Informasi lainnya.
(2) Kesesuaian farmasetik
Bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompabilitas, cara dan
lama pemberian.
(3) Pertimbangan klinis
Adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi,
jumlah obat, dan lain-lain). Jika ada keraguan terhadap resep
hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan
memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu
menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
b. Penyiapan Obat
(1) Peracikan
Merupakan kegiatan menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas, dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan
peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan
memperhatikan dosis, jenis, dan jumlah obat serta penulisan etiket
yang benar.
9

(2) Etiket
Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
(3) Kemasan obat yang diserahkan
Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok
sehingga terjaga kualitasnya.
(4) Penyerahan obat
Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan
akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat
dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan
konseling kepada pasien dan tenaga kesehatan.
(5) Informasi obat
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas, dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi
obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi:
- Cara pemakaian obat
- Cara penyimpanan obat
- Jangka waktu pengobatan
- Aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama
terapi.
(6) Konseling
Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi,
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar
dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan salah sediaan farmasi
atau perbekalan kesehatan lainnya.Untuk penderita penyakit tertentu
seperti cardiovascular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis
lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan.
(7) Monitoring Penggunaan Obat
Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan
pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti
cardiovascular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya.
10

Psikotropika adalah zat atau bahan baku atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psiko aktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku. Pada Peraturan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor
Farmasi Golongan Obat Keras di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian tertulis
bahwa penyerahan obat di atas hanya dapat dilakukan berdasarkan resep
asli dari dokter.

Resep yang diterima dalam rangka penyerahan Psikotropika wajib


dilakukan skrining. Skrining ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya kelalaian pencantuman informasi, penulisan resep yang buruk,
dan penulisan resep yang tidak tepat. Tahapan skrining resep psikotropik
meliputi :
a. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan resep.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik.
c. Psikotropika hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli rumah sakit,
puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan dokter. Salinan resep
psikotropika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekali.
d. Salinan resep psikotropika yang baru dilayani sebagian atau belum
dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan
resep asli.
e. Mengkonsultasikan ke ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.
Lalu ada tahapan penyiapan resep yang meliputi
a. Memberikan garis bawah berwarna biru pada obat yang termasuk
golongan psikotropika.
b. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan resep.
c. Untuk obat racikan apoteker dan atau asisten apoteker menyiapkan
obat jadi yang mengandung psikotropika.
d. Mendokumentasikan pengeluaran obat psikotropika pada kartu stock.
11

e. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu pada


lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
f. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai permintaan
dalam resep.
g. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan jumlah
obat sesuai permintaan dalam resep.
Terakhir ada tahapan penyerahan obat yang meliputi :
a. Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulis etiket dengan
resep sebelum dilakukan penyerahan.
b. Memanggil nama pasien secara lengkap (minimal 2 suku kata).
c. Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
d. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat (nama obat,
kegunaan masing-masing obat, dosis dan cara penggunaan)
e. Menanyakan kembali kejelasan pasien terhadap informasi obat dan
meminta pasien untuk mengulang penjelasan yang telah disampaikan.
f. Menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep psikotropika
dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan resep psikotropika.

4. Monografi Haloperidol
Haloperidol merupakan obat yang digunakan untuk penyakit gangguan
jiwa, seperti meredakan gejala skizofrenia, gangguan saraf, dan sindrom
Tourette. Haloperidol juga dapat digunakan untuk mengatasi kebingungan
dan kesulitan dalam berpikir yang disebabkan karena penyakit mental dan
psikis yang berat.

Haloperidol Pemerian Kelarutan


Haloperidol mengandung Serbuk amorf atau Praktis tidak larut
tidak kurang dari 98,0% serbuk hablur halus; dalam air; larut dalam
dan tidak lebih dari putih hingga agak kloroform; agak sukar
102,0% C21H23CIFNO2 kekuningan. Larutan larut dalam etanol;
dihitung terhadap zat yang jenuh bereaksi netral sukar larut dalam eter.
12

dikeringkan terhadap lakmus.


Tabel 1. Monografi Haloperidol

B. Pembahasan
1. Pelayanan Obat Haloperidol 5 Mg di Puskesmas Pondok Benda
Pelayanan resep di Puskesmas Pondok Benda dimulai dari pasien
menyerahkan resep dari dokter sampai pasien menerima obat disertai
pemberian informasi obat oleh petugas apotek. Berikut bagaimana cara
pelayanan resep di Puskesmas Pondok Benda.
a. Setelah selesai berkonsultasi di poli umum, pasien diarahkan menuju
apotek. Setelah sampai di apotek, pasien atau keluarga pasien menaruh
resep di keranjang resep dan duduk di kursi tunggu apotek.
b. Resep datang, pada saat resep datang petugas apotek langsung
mengambil resep dari keranjang resep dan melakukan skrining resep
yang meliputi nama pasien, umur pasien, nama obat, bentuk sediaan,
jumlah obat dan signa. Karena ada obat psikotropika di dalam resep,
nama obat psikotropika ditandai dengan garis berwarna biru.
c. Penyiapan obat, menyiapkan obat sesuai permintaan dari dokter yang
tertulis di resep tersebut, sesuai nama obat, sesuai bentuk sediaan dan
dosis, serta jumlah obat. Tuliskan etiket sesuai dengan signa yang tertera
di resep. Dokumentasikan langsung jumlah obat yang keluar di kartu
stock.
d. Jika obat yang tertera di resep tidak ada atau stoknya habis, maka
apoteker langsung menghubungi dokter untuk mencari alternatif atau
mengganti obat dengan yang lain tetapi dengan indikasi yang sama.
e. Jika obat sudah selesai disiapkan, apoteker mengecek kembali jenis dan
jumlah obat serta nama dan signa yang tertera di etiket.
f. Lalu petugas memanggil nama pasien atau boleh diwakilkan oleh
keluarga pasien dan memberikan informasi obat yang sesuai dan benar
kepada pasien atau keluarga pasien. Setelah pasien atau keluarga pasien
13

mengerti mengenai informasi obat, pasien atau keluarga pasien


diperkenankan untuk pulang.

Demikianlah cara pelayanan obat Haloperidol Tablet 5 Mg di


Puskesmas Pondok Benda.
14

Resep datang

Skrining resep

Resep tidak
lengkap/tidak jelas

Resep lengkap
Menghubungi dokter

Obat diganti
Menyiapkan obat dan dengan obat
pembuatan etiket yang
mempunyai
indikasi yang
sama
Pemeriksaan obat (jenis
dan jumlahnya) dan
pemeriksaan nama
pasien dan signa pada
etiket

Penyerahan obat dan PIO


Selesai
kepada pasien

Lampiran 2. Alur Pelayanan Resep Puskesmas Pondok Benda

Lampiran 3. Struktur Apotek Puskesmas Pondok Benda


15

C. Uraian Kegiatan
PKL yang saya lakukan di Puskesmas Pondok Benda di mulai pada
tanggal 16 Januari s/d 3 Maret 2023 yang terdiri dari 1 shift kerja yaitu:
Pagi: 07.30-14.00

Adapun berbagai kegiatan yang saya lakukan di Puskesmas Pondok


Benda selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
No. Tanggal Kegiatan
1. 16 Januari 2023 s/d 1. Melayani resep.
21 Januari 2023 2. Menulis etiket.
3. Membuat sediaan puyer.
4. Mendata obat, alat kesehatan, dan BMHP
yang ada di dalam gudang dengan fungsinya.
2. 24 Januari 2023 s/d 1. Melayani resep
28 Januari 2023 2. Menulis etiket
3. Membuat sediaan puyer
4. Restock obat
5. Pemusnahan obat dan alat kesehatan
kadaluwarsa
6. Merapikan gudang obat
3. 30 Januari 2023 s/d 4 1. Melayani resep
Februari 2023 2. Menulis etiket
3. Membuat sediaan puyer
4. Restock obat
5. PIO
6. Checking tanggal kadaluwarsa Emergency Kit
7. Stock Opname (SO)
4. 6 Februari 2023 s/d 1. Melayani resep
11 Februari 2023 2. Menulis etiket
3. Membuat sediaan puyer
4. Restock obat
5. PIO
6. Update kartu stock apotik
5. 13 Februari 2023 1. Melayani resep
s/d 17 Februari 2. Menulis etiket
2023 3. Membuat sediaan puyer
4. Restock obat
5. PIO
6. Update kartu stock apotik
7. Rekap harian resep
6. 20 Februari 2023 1. Melayani resep
s/d 25 Februari 2. Menulis etiket
2023 3. Membuat sediaan puyer
4. Restock obat
5. PIO
6. Update kartu stock apotik
7. Rekap harian resep
7. 27 Februari 2023 1. Melayani resep
s/d 3 Maret 2023 2. Menulis etiket
3. Membuat sediaan puyer
4. Restock obat
5. PIO
6. Update kartu stock apotik
7. Rekap harian resep
Tabel 2. Uraian Kegiatan

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah
dilakukan di Puskesmas Pondok Benda, saya dapat menyimpulkan bahwa
pelayanan resep Haloperidol Tablet 5 Mg sudah cukup baik dan memenuhi
standar kefarmasian. Seperti yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004
Tentang Standar Kefarmasian di Apotek.

B. Saran
Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan yang saya miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang saya sajikan. Maka dari itu, saya berharap
untuk saran dan kritik agar dapat membuat laporan kegiatan dengan lebih
baik lagi. Akhir kata, semoga laporan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan menjadi wawasan bagi pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Nur Salami Dwi Sakti, S.Far, Apt, dkk. 2018. Farmakologi 1. Jakarta: Pilar
Utama Mandiri.
2. 2020. Farmakope Indonesia. Edisi VI. 692. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
3. “Definisi Obat”
https://eprints.umg.ac.id/3195/3/4_BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 15
Februari 2023
4. “Definisi Resep”
https://eprints.umm.ac.id/42748/3/BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 15
Februari.
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 2009, Tentang Pekerjaan
Kefarmasian. Jakarta.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1072/Menkes/SK/IX/2004, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
7. “Definisi Psikotropika”
https://bem.farmasi.ums.ac.id/2021/05/perlakuan-khusus-obat-golongan
narkotik.html Diakses pada 20 Februari 2023.
8. “Pelayanan Resep Psikotropika”
https://www.academia.edu/27716672/Protap_Pelayanan_Resep_PSIOTROPI
KA Diakses pada 20 Februari 2023.

18
LAMPIRAN

Lampiran 4. Puskesmas Pondok Benda

Lampiran 5. Rak Penyimpanan Obat

19
Lampiran 6. Lemari Psikotropika

Lampiran 7. Meja Peracikan

20
Lampiran 8. Etiket dan Copy Resep

Lampiran 9. Resep Obat Haloperidol Tablet 5 Mg

21
Lampiran 10. Obat Haloperidol Tablet 5 Mg

Lampiran 11. Etiket Obat Haloperidol Tablet 5 Mg

22
RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama : Yoas Palma Cindy Simatupang

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 9 April 2006

Alamat : Jalan Cendana Rawakalong, Pondok Miri

Agama : Katholik

Jenis Kelamin : Perempuan

No. Telepon : 087777880595

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2010-2012 : TKK Mater Dei

Tahun 2012-2018 : SDK Mater Dei

Tahun 2018-2021 : SMPN 8 Tangerang Selatan

Tahun 2021-sekarang : SMK Kesehatan Letris Indonesia 2

C. KEAHLIAN
Pekerjaan kefarmasian

23

Anda mungkin juga menyukai