PENGUKURAN RESIKO
AGRIBISNIS
Pertanyaan besar
apabila risiko sudah
dapat diidentifikasi,
apakah risiko
tersebut bisa diukur?
Evaluasi dan pengukuran resiko
Misalnya : jumlah kecelakaan mobil di wilayah tertentu selama periode tertentu. Suatu
Set S bisa terdiri dari beberapa segmen (sub set) atau event (Set E). misalnya : jumlah
kecelakaan mobil di atas terdiri dari segmen mobil pribadi & mobil penumpang
umum.
Seberapa besar kemungkinan (probabilitas) risiko akan terjadi. Ada 5 (lima) kategori
probabilitas risiko:
1. Paling kecil kemungkinan terjadinya (very rare);
2. Jarang (rare);
3. Mungkin (possible);
4. Sangat mungkin (likely); dan
5. Hampir pasti (almost certain).
1. Pengukuran resiko dengan distribusi probabilitas (kemungkinan)
Untuk menghitung secara cermat probabilitas dari kecelakaan mobil tersebut masing-masing Set E perlu diberi
bobot. Pembobotan tersebut biasanya didasarkan pada bukti empiris dari pengalaman masa lalu. Misalnya : untuk mobil
pribadi diberi bobot 2, sedang untuk mobil penumpang umum diberi bobot 1, maka probabilitas dari kecelakaan mobil
tersebut dapat dihitung dengan rumus:
a. Bila tanpa bobot : P (E) = E/S
b. Bila dengan bobot : P (E) = W (E)
W (S)
Keterangan : P (E) = probabilitas terjadinya event.
E = sub set atau event
S = sample space atau set
W = bobot dari masing-masing event
Contoh :
Dari catatan polisi diketahui jumlah kecelakaan mobil di Bandung selama tahun 2000 sebanyak 10.000 kali. Dari jumlah
tersebut, 1000 menimpa mobil pribadi dan 9000 menimpa mobil penumpang umum.
Dengan demikian probabilitas terjadinya kecelakaan mobil pribadi adalah :
a. Tanpa bobot P (E) = 1000/10.000 = 0,1 = 10 %
b. Dengan bobot, mobil umum dengan bobot 1, mobil pribadi dengan bobot 2
P (E) = 1,818 = 18,18 % = 2000/11.000
(2000+9000)
(2x1000) + (1X9000)
2. Cara mengukur risiko
dengan simpangan baku
(standard deviation)
• Ukuran simpangan baku (standard deviation) yang
menggambarkan rata-rata perbedaan
penyimpangan atau kecenderungan. Semakin
bervariasi hasil (return) maka semakin besar risiko.
• Coefficient variation merupakan ukuran yang tepat
bagi pengambil keputusan khususnya dalam
memilih salah satu alternatif dari beberapa
kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko
yang dihadapi dari setiap kegiatan usaha untuk
setiap return yang diperoleh
• Ukuran risiko yang telah membandingkan alternatif
dari beberapa kegiatan usaha dengan satuan
yang sama.
Cara mengukur Resiko
1. Standar deviasi
Standar deviasi adalah mengukur besarnya
penyimpangan dari nilai ekspektasinya. Semakin tinggi
standar deviasi, semakin tinggi ketidakpastian atau
risiko semakin besar. Sebagai contoh, sebuah saham
yang memiliki standar deviasi tinggi mengalami resiko
yang lebih tinggi.
Cara mengukur resiko
• Ukuran simpangan baku (standard deviation) yang
menggambarkan rata-rata perbedaan
penyimpangan atau kecenderungan. Semakin
bervariasi hasil (return) maka semakin besar risiko.
• Coefficient variation merupakan ukuran yang tepat
bagi pengambil keputusan khususnya dalam
memilih salah satu alternatif dari beberapa
kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko
yang dihadapi dari setiap kegiatan usaha untuk
setiap return yang diperoleh
• Ukuran risiko yang telah membandingkan alternatif
dari beberapa kegiatan usaha dengan satuan
yang sama.
Mencari ukuran risiko absolut
menggunakan ragam (variance),
serta nilai simpangan baku (standard
deviation)
yang diukur dari akar kuadrat dari nilai
variance
Mencari ukuran risiko relatif menggunakan nilai koefisien
variasi (coefficient variation), Kriteria penilaian apabila nilai
koefisien variasi (KV) ≤ 1, maka usahatani yang
dianalisis memiliki risiko kecil
•
Cara mengukur resiko
Ukuran simpangan baku (standard deviation) yang menggambarkan
rata-rata perbedaan penyimpangan atau kecenderungan. Semakin
bervariasi hasil (return) maka semakin besar risiko.
• Coefficient variation merupakan ukuran yang tepat bagi pengambil
keputusan khususnya dalam memilih salah satu alternatif dari beberapa
kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi dari
setiap kegiatan usaha untuk setiap return yang diperoleh
• Ukuran risiko yang telah membandingkan alternatif dari beberapa
kegiatan usaha dengan satuan yang sama.
• Pengukuran risiko dengan menggunakan nilai variance dan standard
deviation merupakan ukuran yang absolut dan tidak
mempertimbangkan risiko dalam hubungannya dengan hasil yang
diharapkan (expected return).
• Hasil keputusan yang tepat dalam menganalisis risiko suatu
kegiatan usaha harus menggunakan perbandingan dengan satuan
yang
sama.
Pengukuran resiko dengan stanfar deviasi
Coefficient variation merupakan ukuran risiko yang dapat
membandingkan dengan satuan yang sama dengan
mempertimbangkan risiko yang dihadapi untuk setiap return
yang diperoleh baik berupa risiko pendapatan, produksi atau
harga.
Risiko produksi, biaya, dan pendapatan dapat dilakukan secara
kuantitatif dengan menggunakan koefisien variasi dengan
rumus sebagai
berikut:
Contoh perhitungan resiko produksi
dengan koevisien variasi
Keterangan:
KV = Koefisien variasi
S = varian = σ2
σ = Standar deviasi (simpangan baku)
Xr = Nilai rata-rata
4. Sensitivitas Resiko
Mengukur penyimpangan target sebagai akibat pergerakan satu unit
variabel. Atau dengan kata lain, seberapa sensitif suatu eksposur apabila
factor penentu mengalami perubahan.
Misalnya :
et = 1,2 + 0,8 ∆ it di mana:
et = perubahan yang terjadi akibat
∆ it = perbedaan nilai variabel
0,8 = koefisien yang merupakan sensitivitas dalam persamaan ini.