Anda di halaman 1dari 17

BAB VI PENGUKURAN RISIKO

PERTEMUAN KEENAM

Deskripsi materi
Materi ini membahas tentang pengukuran risiko sehingga mahasiswa dapat
melakukan pengukuran terhadap besar/kecil kemungkinan risiko yang akan timbul.

Capaian Pembelajaran
Setelah mahasiswa mempelajari materi ini, diharapkan mampu:
 Menjelaskan pengukuran risiko dan konsep probabilitas

Pokok Bahasan
 Pengukuran Risiko

Sub Pokok Bahasan


1. Pengukuran Risiko
2. Konsep Probabilitas
A. URAIAN MATERI

Pengukuran risiko adalah keputusan penting yang harus dilakukan oleh manager
keuangan atau chief financial officer (CFO) yang mencakup keputusan investasi
(investment decision) dan keputusan pendanaan (financial decision). Dalam memasuki
pasar, yang kondisi persaingannya sangat ketat, kedua keputusan tersebut harus selalu
diupayakan efektif dan efisien karena dapat mengakibatkan biaya tetap. Biaya tetap yang
timbul dari keputusan investasi disebut biaya tetap operasi, sedangkan biaya tetap yang
ditimbulkan dari keputusan pendanaan disebut biaya tetap pendanaan. Penggunaan biaya
tetap yang diupayakan untuk meningkatkan laba disebut leverage

Dengan demikian, ada dua leverage, yaitu leverage operasi dan leverage pendanaan.
Dilihat dari sifatnya, biaya tetap menunjukkan biaya yang besarnya tidak dipengaruhi atau
tidak berubah meskipun volume penjualan atau produksi mengalami perubahan.

Jenis risiko pada leverage

1. Risiko leverage operasi


Keputusan leverage operasi menunjukkan keputusan investasi yang
menggunakan biaya tetap operasi oleh perusahaan. Leverage operasi dapat
digunakan untuk mengukur seberapa besar penggunaan biaya tetap operasi dalam
suatu perusahaan. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tetap operasi, antara lain
gaji pegawai, biaya asuransi, depresiasi gedung dan peralatan.

2. Risiko leverage pendanaan


Keputusan leverage pendanaan menunjukkan keputusan pendanaan yang
mengakibatkan adanya biaya tetap pendanaan. Biaya tetap tersebut berupa bunga
untuk pendanaan dengan utang, dan dividen untuk pendanaan dengan saham
preferen.
3. Risiko leverage total
Leverage total merupakan kombinasi antara leverage operasi dan leverage
pendanaan. Leverage total digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
penggunaan biaya tetap, baik biaya tetap operasi maupun biaya tetap pendanaan.

Dimensi risiko yang diukur

Dalam pengukuran risiko dimensi yang diukur adalah :

1. Besarnya frekuensi kerugian, artinya berapa kali terjadinya suatu kerugian selam
suatu periode tertentu.

Berdasarkan dimensi frekueknsinya, ada empat kategori kerugian, yaitu:

a. Kerugian yang hampir tidak mungkin terjadi (almost nil)


b. Kerugian yang kemungkinan terjadinya kecil (slight)
c. Kerugian yang mungkin (moderate)
d. Kerugian yang mungkin sekali (definite)

2. Tingkat kegawatan (sevety) atau keparahan dari kerugian yang artinya untuk
mengetahui sampai seberapa besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi
perusahaan

Dalam mengukur kegawatan kerugian potensiil ada tiga hal yang perlu di
perhatikan, yaitu:

a. Kemungkinan kerugian maksimum dari setiap peril

b. Probabilitas kerugian maksimum dari setiap peril

c. Keseluruhan (aggregate) kerugian maksimum setiap tahunnya


Berdasarkan dimensi kegawatannya ada empat kategori kerugian potensiil, yaitu

a. Kemungkinan kerugian yang wajar (normal loss expectancy)

b. Probabilitas kerugian maksimum (probable maximum loss)

c. Kerugian maksimum yang dapat diduga (maximum foreseeable loss)

d. Kemungkinan kerugian maksimum (maximum possible loss)

Menentukan tingkat kerugian (keparahan)


Dalam menentukan keparahan kerugian, manager harus berhati-hati untuk
memasukkan semua kerugian yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat peristiwa tertentu,
beserta dampaknya yang terakhir terhadap keuangan perusahaan yang
bersangkutan.kerugian rata-rata ini dapat dibandingkan dengan premi asuransi yang harus
dibayar jika perusahaan itu meminta perlindungan asuransi.

Konsep Probabilitas

Pengukuran Risiko dengan Distribusi Probabilitas

1. Macam distribusi probabilitas


Tiga macam distribusi probabilitas memperhatikan outcome yang mungkin untuk :
a. Total kerugian per tahun (atas per periode budget)
b. Banyaknya kejadian per tahun.
c. Kerugian per kejadian
Untuk menggambarkan ketiga jenis probabilitas itu, kita akan
mempertimbangkan contoh tentang kerugian tabrakan mobil :

a. Total kerugian harta langsung (tidak termasuk kerugian net income, liability
loss, atau personal) yang mungkin dialami perusahaan yang disebabkan oleh
tabrakan armada atau pengangkutan.
b. Banyaknya tabrakan per tahun
c. Total kerugian harta per tabrakan

Contoh ini berkenaan dengan satu jenis kerugian untuk semua unit yang
dihadapkan pada kerugian dengan satu penyebab (tabrakan). Distribusi
probabilitas bisa di bangun untuk berbagai kombinasi dari pada :

a. Jenis kerugian
b. Unit-unit yang mengalami exposure
c. Penyebab kerugian
Misalnya kehilangan harta sementara dalam pengangkutan karena dicuri
orang, kerugian tanggung-gugat yang timbul karena kelalian, dan seterusnya.

Dalam menentukan kerugian yang mungkin harus dimasukkan dalam


distribusi probabilitas dari pada total kerugian per kejadian, manajer resiko
seharusnya memasukkan semua jenis kerugian yang boleh jadi bisa terjadi
sebagai akibat event tertentu, mempertimbangkan dampak keuangan terakhir
dari pada setiap kerugian, ingat bahwa lebih dari satu unit bisa terkena oleh
satu kejadian tunggal, dan gunakan nilai yang didiskontokan untuk kerugian-
kerugian yang disebarkan atas periode yang di perpanjang.

2. Teknik Pengukuran Risiko


a. Konsep Probabilitas
Dalam menjelaskan konsep mengenai “sample space” (lingkungan
kejadian) dan “event” suatu kejadian/peristiwa. Bayangkanlah suatu set, S dari
kemungkinan kejadian atau hasil dari suatu keadaan tertentu. Set, S tersebut
mungkin saja berupa daftar dari jumlah tabrakan kendaraan di suatu wilayah
tertentu, tahun tertentu. Set seperti inilah yang kita sebut dengan ‘sample
space’ dari kejadian atau peristiwa yang kita amati. Set yang lain mungkin
saja berupa daftar dari orang-orang berusia 25 tahun yang meninggal dunia
disuatu daerah tertentu minsalnya saja daerah Sumatra Barat atau mungkin
juga berupa daftar dari kapal yang tenggelam ketika berlayar di Samudera
Indonesia.
Rumus konsep probabilitas

P (E) = probabilitas terjadinya event

E = sub set atau event

S = sample space atau set

W = bobot dari masing-masing event

b. National Risiko Diukur Berdasarkan Nilai Eksposur


Contohnya, pengukuran risiko kredit dengan metode national. Jika
perusahaan meminjamkan uang kepada pihak lain senilai Rp. 2 miliar,
besarnya risiko kredit berdasarkan pendekatan national adalah Rp2 miliar.
1) Sensitivitas risiko diukur berdasarkan seberapa sensitive suatu ekposur
terhadap perubahan faktor penentu. Contoh paling popular adalah
risiko aset keuangan atau sekuritas, yang diukur berdasarkan
sensitivitas tingkat pengembalian (return) aset yang bersangkutan
terhadap perubahan tingkat pengembalian pasar
2) Volatilitas risiko diukur berdasarkan seberapa besar nilai eksposur
berfluktuasi. Ukuran yang umum adalah standard deviasi. Semakin
besar standard deviasi suatu eksposur, semakin berfluktuasi nilai
eksposur tersebut, yang berati semakin berisiko eksposur atau aset
tersebut.
3) Pendekatan VaR (valu at risk), risiko diukur berdasarkan kerugian.
Maksimum yang bias terjadi pada suatu aset atau investasi selama
periode tertentu, dengan tingkat keyakinan (level of confidence)
tertentu.
4) Matriks frekuensi dan sifnifikansi risiko, teknik pengukuran yang
cukup sederhana (tidak terlalu melibatkan kuantifikasi yang rumit)
adalah mengelompokkan risiko berdasarkan dua dimensi yaitu
frekuensi dan signifikansi.

Ada dua hal dalam proses tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Mengembangkan standar risiko


Menetapkan standard tersebut untuk risiko yang telah diidentifikasi.
Analisis scenario, kemampuan manajer/perusahaan untuk memprediksi
sesuatu yang akan terjadi, dan besarnya kerugian yang diperoleh.
b. Example
Teknik pengukuran berbeda tingkat kecanggihannya, dalam arti berbeda
tipe risiko, berbeda juga teknik yang digunakan.

3. Konsep Probabilitas
Pengukuran kerugian menyangkut kemungkinan (probabilitas) dari
kerugian potensial. Dalam mengukur risiko, manajer risiko harus memahami
konsep probabilitas tersebut sehingga strategi yang diterapkan akan tepat.
Secara umum, probabilitas adalah “kesempatan/kemungkinan terjadinya suatu
kejadian” atau “kemungkinan jangka panjang terjadinya sesuatu”.
a. Aksioma definisi probabilitas
Probabilitas adalah suatu nilai/rangka yang besarnya berkisar antara
0 sampai 1, yang diberikan pada tiap-tiap event . jumlah hasil penambahan
keseluruhan probabilitas dari event-event yang saling pilah dalam sample
space adalah Probabilitas suatu event yang terdiri atas sekelompok event
yang saling pilah dalam suatu set merupakan hasil penjumlahan dan tiap-tiap
probabilitas yang terpisah.
b. Nilai harapan (expected value)
Expected value dari suatu event dapat ditentukan dengan membuat
table untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari menilai masing-masing
hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya. Dengan menjumlahkan masing-
masing event akan diperoleh expected value nya.

Pengukuran Risikio Dengan Pendekatan Statistik

1. Pengukuran resiko bisnis


Berkaitan dengan adanya keputusan leverage operasi, perusahaan akan
menanggung risiko, yang disebut risiko bisnis. Dalam pendekatan statistika, risiko
bisnis diartikan sebagai variabilitas laba operasi atau laba sebelum bunga dan
pajak (earning before interest and tax-EBIT).
Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah variabilitas penjualan,
variabilitas biaya operasi, dan leverage operasi. Jika ketiga faktor variabilitas
tersebut meningkat, risiko bisnis juga meningkat. Sebaliknya, jika ketiga
variabilitas tersebut menurun, risiko bisnis juga menurun. Jika manajer keuangan
perushaan menginginkan risiko bisnis berkuranhg, tindakan yang dilakukan adalah
menstabilkan penjualan, menstabilkan biaya operasi, dan menutrunkan leverage
operasi.
2. pengukuran riskio pendanaan
Karena menggunakan biaya pendanaan tetap, perusahaan sering menghadapi
risiko pendanaan. Risiko pendanaan adalah tambahan risiko sebagai akibat
perusahaan menggunakan pendanaan dengan hutang dan/atau dengan saham
preferen. Risiko pendanaan dapat dicari dengan rumus: koefesien variasi EPS.
3. pengukuran risiko total
Risiko total sama dengan risiko bisnis tambah risiko pendanaan. Jumlah
risiko bisnis dan pendanaan membentuk risiko keseluruhan perusahaan. Risiko
perusahaan yang tinggi mengarahkan perusahaan ke dalam insolvency. Insolvency
yang terjadi pada suatu perusahaan dapat mengakibatkan perusahaan tersebut
dilikuidasi.
Apabila kondisinya sedemikian buruk sehingga suatu dengan perusahaan
terpaksa harus dilikuidasi, pemegang saham biasa mempunyai posisi yang sangat
lemah dan kecil kemungkina untuk mendapatkan laba.

Pengukuran Risiko Dengan Pendekatan Pasar

Total risiko portofolio terdiri atas dua komponen, yaitu risiko sistematis dan risko
tidak sistematis. Beta adalah menunjukkan risiko sistematis. Bera perusahaan dapat
digunakan untuk mengukur risiko bisnis, risiko pendanaan, risiko dalam kaitan dengan
penggunaan leverage risiko dan total leverage, terlebih risiko sistematis.

Risiko sistematis memengaruhi semua sekuiritas walaupun dalam tingkat yang


berbeda. risiko sistematis adalah risiko yang terjadi karena pengaruh pasar secara
keseluruhan. Misalnya, perubahan keadaan perekonomian secara umum, pengaruh
kebijakan fiscal dan moneter, inflasi, perubahan situasi pasar minyak.

Adapun risiko tidak sistematis adalah risiko yang unik terdapat pada suatu
perusahaan atau industri tertentu. Risiko tidak sistematis meliputi faktir pada suatu
perusahaan, misalnya gagap teknologi, pengembangan produk baru, dan kegiatan-kegiatan
lain yang unik pada suatu perusahaan.
Pengidentifikasi Risiko

Pengidentifikasian risiko adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum


pengukuran risiko.  Secara umum langkah-langkah dalam identifikasi dan pengukuran
risiko adalah:

1. Mengidentifikasi risiko dan memelajari karakteristik risiko.


2. Mengukur risiko dengan melihat seberapa besar dampak risiko tersebut terhadap
kinerja perusahaan, dan menentukan prioritas risiko.

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi bahwa perusahan
atau organisasi memiliki eksposur terhadap risiko:

1. Analisis Sekuen Risiko


Risiko mempunyai sekuen dari sumber risiko sampai kemudian munculnya kerugian
karena resiko tersebut
2. Mengidentifikasi Sumber-sumber risiko
Dengan memperluas pengamatan terhadap sumber-sumber risiko. Sumber-sumber
resiko dilingkungan sekitar kita :
a. Lingkungan fisik : bangunan yang dimakan usia sehingga menjadi rapuh,
sungai yang menyebabkan banjir, gempai, badai, topan.
b. Lingkungan sosial : Kerusuhan sosial, demonstrasi, konflik dengan
masyarakat lokal, pemogokan pegawai, perampokan.
c. Lingkungan politik : perubahan perundang, perubahan aturan, konflik antar
negara yang mendorong boikot produk perusahaan.
d. Lingkungan legal : gugatan karena gagal mematuhi peraturan dan
perundangan yang berlaku.
e. Lingkungan operasional : kecelakaan kerja, kerusakan mesin, kegagaglan
sistem komputer, serangan virus terhadap komputer.
f. Lingkungan ekonomi : kelesuhan ekonomi, inflasi yang tidak terkendali.
Dengan mematuhi sumber-sumber risiko kita bisa memperoleh gambaran risiko
apa saja yang mungkin muncul dan membahayakan organisasi. Alternatif katagori
sumber risiko :

a. Konsumen : keluhan dari konsumen yang mengakibatkan kekecewaan dan tidak


mau membeli produk perusahaan, konsumen merasa rugi kemudian menuntut
perusahaan.
b. Supplier : pasokan dari supplier tidak sesuai yang diharapkan.
c. Pesaing : pesaing meluncurkan produk baru yang lebih baik, pesaing
menurunkan harga yang bisa mengakibatkan persaingan harga.
d. Regulator : perusahaan gagal mematuhi perusahaan yang berlaku, perubahan
perundangan yang berlaku mengakibatkan perusahaan rugi.

3. Teknik pendukung lainnya


a. Metode laporan keuanga
b. Menganalisis flow chart kegiatan dan operasi perusahaan
c. Analisis Kontrak
d. Catatan Satistik Kerugian dan Laporan Kerugian Perusahaan
e. Survei atau wawancara terhadap manajer

Mengukur Resiko

Pengukuran untuk beberapa risiko

Tipe risiko Definisi Teknik pengukuran

Risiko pasar Harga pasar bergerak kea rah Value at


yang tidak menguntungkan Risk  (VAR), stresstesting
( merugikan )
Risiko kredit Counterparty tidak bisa Credit rating,
membayar kewajibannya  gagal creditmetrics
bayar ) ke perusahaan

Risiko perubahan Tingkat bunga berubah yang Metode pengukuran


tingkat bunga mengakibatkan kerugian pada jangka waktu, durasi
portopolio perusahaan

Risiko operasional Kerugian yang terjadi melalui Matriks frekuensi dan


operasi perusahaan ( misal signifikansi kerugian,
system yang gagal, serangan VAR Operasional
teroris )

Risiko kematian Manusia mengalami kematian Probabilitas kematian


dini (lebih cepat dari usia dengan table mortalitas
kematian wajar)

Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit Probabilitas terkena


tertentu penyakit dengan
menggunakan table
morbiditas

Risiko teknologi Perubahan teknologi mempunyai Analisis scenario


konsekuensi negative terhadap
perusahaan
Teknik pengukuran berbeda tingkat kecanggihannya ( tingkat kuantifikasi ), mulai
dari yang paling sederhana, yaitu matrik frekuensi dan signifikansi kerugian, sampai pada
stresstesting yang lebih rumit.

B. Latihan Essay

1. Jelaskan pengertian pengukuran risiko?

2. Dalam mengukur kegawatan kerugian potensiil ada tiga hal yang perlu di
perhatikan, sebutkan?

3. Apabila risiko sudah dapat diidentifikasi, apakah risiko tersebut bisa di ukur?

B. Rangkuman

1. Jenis risiko pada leverage


a. Risiko leverage operasi
b. Risiko leverage pendanaan
c. Risiko leverage total
2. Dimensi risiko yang diukur
a. Besarnya frekuensi kerugian, artinya berapa kali terjadinya suatu kerugian
selam suatu periode tertentu.
1) Kerugian yang hampir tidak mungkin terjadi (almost nil)
2) Kerugian yang kemungkinan terjadinya kecil (slight)
3) Kerugian yang mungkin (moderate)
4) Kerugian yang mungkin sekali (definite)
b. Tingkat kegawatan (sevety) atau keparahan dari kerugian yang artinya untuk
mengetahui sampai seberapa besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap
kondisi perusahaan
1) Kemungkinan kerugian maksimum dari setiap peril
2) Probabilitas kerugian maksimum dari setiap peril
3) Keseluruhan (aggregate) kerugian maksimum setiap tahunnya

Berdasarkan dimensi kegawatannya ada empat kategori kerugian potensiil,


yaitu

1) Kemungkinan kerugian yang wajar (normal loss expectancy)


2) Probabilitas kerugian maksimum (probable maximum loss)
3) Kerugian maksimum yang dapat diduga (maximum foreseeable loss)
4) Kemungkinan kerugian maksimum (maximum possible loss)
3. Menentukan tingkat kerugian (keparahan)
4. Konsep Probabilitas
a. Macam distribusi probabilitas
1) Total kerugian per tahun (atas per periode budget)
2) Banyaknya kejadian per tahun.
3) Kerugian per kejadian
b. Teknik Pengukuran Risiko
1) Konsep Probabilitas
2) National Risiko Diukur Berdasarkan Nilai Eksposur

Ada dua hal dalam proses tersebut, yaitu sebagai berikut:

1) Mengembangkan standar risiko


2) Example
c. Konsep Probabilitas
5. Pengukuran Risikio Dengan Pendekatan Statistik
a. Pengukuran resiko bisnis
b. pengukuran riskio pendanaan
c. pengukuran risiko total
6. Pengukuran Risiko Dengan Pendekatan Pasar
7. Pengidentifikasi Risiko
a. Mengidentifikasi risiko dan memelajari karakteristik risiko.
b. Mengukur risiko dengan melihat seberapa besar dampak risiko tersebut
terhadap kinerja perusahaan, dan menentukan prioritas risiko.

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi bahwa perusahan
atau organisasi memiliki eksposur terhadap risiko:

a. Analisis Sekuen Risiko


b. Mengidentifikasi Sumber-sumber risiko
c. Teknik pendukung lainnya.
8. Mengukur Resiko
Terdapat 2 hal dalam proses teknik pengukuran tersebut yaitu :
a. Mengembangkan standar risiko
b. Menerapkan standar tersebut untuk risiko yang telah diidentifikasi

C. Latihan Pilihan Ganda

1. Pengukuran risiko adalah keputusan penting yang mencakup keputusan investasi


(investment decision) dan keputusan pendanaan (financial decision), sebutkan pihak
yang berhak melakukan pengukuran risiko tersebut
a. Manager pemasaram
b. Manager keuangan
c. Manager sumberdaya manusia
d. Manager produksi
2. Risiko pada leverage yang menunjukkan keputusan investasi yang menggunakan
biaya tetap operasi oleh perusahaan merupakan salah satu jenis resiko :
a. Risiko laverage pendanaan
b. Risiko laverage total
c. Risiko laverage produksi
d. Risiko leverage operasi
3. Sebutkan langkah awal dalam mengidentifikasi dan mengukur risiko adalah:
a. Mengukur risiko dengan melihat seberapa besar dampak risiko tersebut
b. Mengidentifikasi risiko dan memelajari karakteristik risiko
c. Mengukur besarnya risiko
d. Mencari sumber modal untuk menanggung risiko

4. Dalam mengukur risiko terdapat risiko kredit sebutkan teknik pengukurannya


a. Value at Risk (VAR), stresstesting
b. Credit rating, creditmetrics
c. Metode pengukuran jangka waktu, durasi
d. Kredit macet
5. Teknik pengukuran yang cukup sederhana terdapat 2 hal dalam proses tersebut yaitu
:
a. Mengembangkan standar risiko dan menerapkan standar tersebut untuk
risiko yang telah diidentifikasi
b. Mengukur besarnya frekuensi kerugian dan tingkat kegawatan (sevety)
c. Mengukur risiko laverage pendanaan dan risiko laverage total
d. Mengukur risiko laverage produksi dan risiko leverage operasi

D. Referensi

1. Husein Umar. 2001. Manajemen Risiko Bisnis : Pendekatan Finansial dan non
Finansial, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2. Fachmi Basyaib. 2007. Manajemen Risiko, PT. Grasindo, Jakarta
3. Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, 1999,
Penerbit Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai