Anda di halaman 1dari 19

I RT

Keputusan
Tata Usaha Negara
KELOMPOK 3
Laily Rahmah S. Nasywadhiya Z. P. Yunifa Fatin H. B. Zahrah Difa L.

213030100111070 215030107111090 215030107111087 215030107111126

OUR TEAM
X
Hukum Administrasi Negara
Oppenheim : suatu gabungan ketentuan-ketentuan yang mengikat badan-badan tinggi
maupun rendah apabila badan-badan itu menggunakan wewenang yang telah diberikan
kepadanya oleh Hukum Tata Negara.

Prajudi Atmosudirdjo : pemerintah dijalankan oleh penguasa eksekutif beserta aparatnya,


administrasi negara dijalankan oleh penguasa administrasi beserta aparatnya.

Pengertian HAN yg luas terdiri atas 5 unsur:


1. HTP (Hukum Tata Pemerintahan)
2. HTUN (Hukum Tata Usaha Negara)
3. Hukum Administrasi Negara dalam arti sempit
4. Hukum Administrasi Pembangunan
5. Hukum Administrasi Lingkungan
X

Objek dan Sumber HAN


Objek Hukum (Prof. Djokosutono, S.H.) Sumber HAN (Prajudi Atmosudirdjo)

Objek material : manusia, yaitu aparat Sumber hukum materiil : faktor-faktor yang ikut
pemerintah sbg pihak yg memerintah memengaruhi isi/materi dari aturan-aturan
dan warga masyarakat sebagai pihak hukum, seperti faktor sejarah/historis,
yg diperintah dakam hubungan hukum sosiologis/antropologis, dan pandangan filosofis.
publik bukan hukum privat,
Sumber hukum formil : sumber hukum materiil yg
Objek formal : perilaku atau kegiatan sudah dibentuk melalui proses-proses tertentu.
atau keputusan hukum badan Sumber hukum formil HAN :
pemerintah baik yang bersifat 1. Undang-undang (dlm arti luas)
peraturan (regeling) maupun bersifat 2. Kebiasaan/praktik alat tata usaha negara
ketetapan (beschikking) 3. Yurisprudensi
4. Doktrin/pendapat para ahli
5. Traktat
Hukum Tata
Usaha Menerjemahkan
"administration" (dalam arti

Negara
sempit) dengan tata usaha
(surat menyurat)

RT

Hukum mengenai surat menyurat, Keseluruhan aturan-aturan


rahasia dinas dan jabatan registrasi, tentang cara bagaimana alat-
kearsipan dan dokumentasi, legalisasi, alat perlengkapan pemerintahan
pelaporan dan statistik, tata cara dan badan-badan kenegaraan
penyusunan dan penyampaian berita serta majelis-majelis pengadilan
acara, pencatatan sipil, pencatatan khusus yang diserahi pengadilan
NTR, publikasi, penerangan dari tata usaha negara hendaknya
penerbitan-penerbitan negara atau memenuhi tugasnya (JHP
dikenal dg Hukum Birokrasi Bellaforid)
Hukum Tata Usaha Negara

HTUN : bagian khusus hukum tata negara yang berkaitan dengan


pelaksanaan urusan pemerintahan oleh badan atau pejabat tata usaha
negara yang tidak diatur norma-norma hukum perdata maupun hukum
pidana.

HTUN mempersoalkan pelaksanaan wewenang pemerintahan pada badan


atau pejabat tata usaha negara yang dapat mengikat warga masyarakat dg
tindakan-tindakan hukum -> hukum publik.
RT
Peradilan Tata Usaha
Negara
Definisi
Salah satu pelaku kekuasaan kehakiman untuk rakyat yg mencari keadilan
terhadap sengketa tata usaha negara yang objeknya adalah Keputusan Tata
Usaha Negara.

Dasar
SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA

UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan tata Usaha Negara dan UU Nomor 9
Tahun 2004 tentang Perubahan UU Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara.

Tujuan
Melindungi hak-hak tunggal, hak-hak warga negara sbg suatu masyarakat,
mewujudkan tata keidupan bernegara yg sejahtera,aman, tentram,dan tertib.
Sengketa Tata Usaha Negara

Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang terjadi antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara baik di
pusat maupun di daerah.

Sengketa tata usaha negara timbul sebagai akibat dari adanya tindakan-
tindakan pemerintah yang melanggar hak-hak warga negara.
Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN)
RT

KTUN : suatu penetapan tertulis yg dikeluarkan oleh badan atau pejabat


tata usaha negara yg berisi tindakan hukum tata usaha negara yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku, bersifat konkret,
individual, dan final yg menimbulkan akibat hubum bagi seseorang atau
badan hukum tertentu.
X

Unsur-unsur KTUN
Diharuskan tertulis Tindakan hukum-hukum Bersifat konkret,
(bentuknya bukan formal tata usaha negara individual, dan final
seperti surat keputusan,
dsb)

Badan atau pejabat tata Tidak melanggar Memiliki akibat hukum


usaha negara yang peraturan perundang- bagi seseorang atau
mengeluarkan KTUN undangan yang berlaku badan hukum perdata yg
harus bersifat eksekutif meliputi penetapan dan
perubahan hak,
kewajiban, dan
kewenangan
X
Linimasa Perkara IPPKH Pembangunan PLTA Aceh
9 Juni 2017 11 Oktober 2017 5 Desember 2018 19 Desember 2018

5 September 2018 14 November 2018 17 Desember 2018

7 Mei 2019 11 Maret 2019 29 Januari 2019

19 Agustus 2019 23 April 2019 13 Februari 2019 7 Januari 2019


Linimasa Perkara IPPKH Pembangunan PLTA Aceh

9 Juni 2017 5 September 2018

Gubernur Aceh menerbitkan Keputusan Gubernur Tim legal Yayasan HakA, M. Fahmi muncul
Aceh No. 552.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017 dalam media online dengan menulis berita
tentang Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan berjudul “Masyarakat Aceh desak
Hutan Dalam Rangka Pembangunan Pembangkit Gubernur Aceh dan Menteri LHK Batalkan
Listrik Tenaga Air Tampur-I (443 MW) Seluas 4.407 Proyek PLTA Tampur.”
Ha atas nama PT. KAMIRZU di Kabupaten Gayo
Lues, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten
11 Oktober 2017
Aceh Timur Provinsi Aceh (“Objek Sengketa”).
Keputusan tersebut sudah disetujui oleh Bupati Bupati Aceh Timur menyatakan dukungan
Gayo Lues pada 27 September 2016 dan Bupati terhadap pembangunan PLTA Tampur.
Aceh Tamiang pada 10 Oktober 2016.
5 Desember 2018
Linimasa Perkara
IPPKH Pembangunan
Pemerintah Aceh menerbitkan Surat balasan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu No.

PLTA Aceh 540/DPMPTSP/3878/2018 Perihal Permintaan Dokumen


PT KAMIRZU sebagai Surat Pengantar Balasan

17 Desember 2018
14 November 2018
Surat Gubernur Aceh No. 671.21/BP2T/2523/2015 perihal Izin Prinsip
Dinas Penanaman Modal dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Tampur-I dan II;
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Keputusan Gubernur Aceh No. 660/25/2017 tentang Kelayakan
Wahana Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Indonesia (Walhi) Air Tampur I Provinsi Aceh dengan Pemrakarsa PT KAMIRZU; dan
menyampaikan Permohonan Surat Keputusan Gubernur Aceh No.
Informasi Perizinan PT. 522.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017 tentang Pemberian Izin Pinjam
KAMIRZU melalui Surat No. Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka Pembangunan Pembangkit
131/DE/WALHI-Aceh/XI/2018 Listrik tenaga Air Tampur-I (443 MW) seluas lebih kurang 4.407 Ha
perihal Permohonan Dokumen atas nama PT KAMIRZU di Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh
kepada Gubernur Aceh. Tamiang, dan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.
Linimasa Perkara IPPKH Pembangunan PLTA Aceh
19 Desember 2018
Penggugat pertama kalinya mengetahui telah 29 Januari 2019
diterbitkannya Objek Sengketa pada saat
Terjadi perubahan Objek sengketa yang diterbitkan
dibalasnya e-mail oleh salah satu Pegawai
Gubernur Aceh dalam Keputusan Gubernur Aceh No.
DPMPTSP Aceh Bernama Irham Vahlevi.
522.51/DPMPTSP/240/IPPKH/2019 tanggal 29 Januari
2019 tentang Perubahan atas Keputusan Gubernur Aceh
7 Januari 2019 No. 522.52/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017 tentang
Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam
Penggugat menyampaikan keberatan terhadap Rangka Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air
Objek Sengketa kepada Gubernur Aceh melalui Tampur-I (443 MW) seluas lebih kurang 4.407 ha atas
Surat No. 19/DE/WALHI Aceh/I/2019 tanggal 07 nama PT KAMIRZU di Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten
Januari 2019 periha; Mohon Pembatalan Objek Aceh Tamiang, dan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.
Sengketa
Linimasa Perkara IPPKH Pembangunan PLTA Aceh
13 Februari 2019 23 April 2019
Penggugat menyampaikan Banding Administratif Penggugat mendaftarkan Gugatan Tata Usaha
kepada atasan Tergugat melalui Surat No. Negara di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
31/DE/WALHI Aceh/II/2019 tanggal 13 Februari Negara Banda Aceh.
2019 Perihal Banding Administratif Keberatan
terhadap Objek Sengketa. 7 Mei 2019
Pihak Tergugat maupun Tergugat II Intervensi
mengajukan jawabannya.
11 Maret 2019
19 Agustus 2019
Penggugat pertama kalinya mengetahui telah
diterbitkannya Objek Sengketa pada saat Majelis Hakim PTUN Banda Aceh memutuskan
dibalasnya e-mail oleh salah satu Pegawai bahwa Objek Sengketa tidak sah, dan
DPMPTSP Aceh Bernama Irham Vahlevi.
mewajibkan Tergugat untuk mencabut Objek
Sengketa.
X

Putusan PTUN
Putusan PTUN Banda Aceh No.
7/G/LH/2019/PTUN.BNA Nomor: 7/G/LH/2019/PTUN.BNA
Tingkat Proses: Pertama
Penggugat: Yayasan Klasifikasi: TUN
Wahana Lingkungan Pidana Khusus > Lingkungan Hidup
Hidup Indonesia Kata Kunci: Hal-hal yang mengakibatkan kerusakan
WALHI dan pencemaran lingkungan
Tanggal Register: 11 Maret 2019
Tergugat: Gubernur
Lembaga Peradilah: PTUN Banda Aceh
Aceh
Hakim Ketua: Hakim Ketua Muhammad Yunus
Intervensi: PT Tazryan
KAMIRZU diwakili Hakim Anggota: Br Hakim Anggota Miftah Saad
oleh NAI PUAY CHAI Caniago, Hakim Anggota Fandy Kurniawan Pattiradja
Panitera: Panitera Pengganti: Anda Kurniawan
X

Putusan PTUN
Amar: Lain-lain Amar Lainnya: DIKABULKAN
Dengan Catatan: MENGADILI
DALAM EKSEPSI:
Menyatakan Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tidak diterima untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Sengketa:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan tidak sah:
a. Keputusan Gubernur Aceh No. 522.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017 tanggal 9 Juni 2017
b. Keputusan Gubernur Aceh No. 522.51/DPMPTSP/240/IPPKH/2019 tanggal 29 Januari 2019
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut:
a. Keputusan Gubernur Aceh No. 522.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017 tanggal 9 Juni 2017
b. Keputusan Gubernur Aceh No. 522.51/DPMPTSP/240/IPPKH/2019 tanggal 29 Januari 2019
4. Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi secara tanggung renteng membayar biaya yang
timbul dalam sengketa ini sebesar Rp 21.963.000,00 (dua puluh satu juta Sembilan ratus enam puluh
tiga juta rupiah).
Hubungan Kasus dengan Materi
Gubernur Aceh menerbitkan Keputusan Gubernur Aceh Selain itu, keputusan Gubernur Aceh ini juga
No. 552.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017 tentang dinilai sebagai tindakan yang akan
Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam menyebabkan efek buruk bagi lingkungan.
Rangka Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Oleh karena itu, LSM Wahana Lingkungan
Tampur-I (443 MW) seluas 4.407 ha atas nama PT Hidup Indonesia (Walhi) Aceh menggugat
KAMIRZU di Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Gubernur Aceh ke PTUN dengan objek
Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh hukum Keputusan Gubernur Aceh No.
(Objek Sengketa) pada tanggal 9 Juni 2017. Keputusan 552.51/DPMPTSP/1499/IPPKH/2017.
tersebut mengundang kontroversi karena menurut
beberapa pihak keputusan tersebut hanya bisa diambil
oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bukan
oleh Gubernur.

SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA


SENTRA ZAMRUD | RAPAT TERBUKA

Peradilan Tata Usaha Negara adalah pelaku kekuasaan kehakiman untuk rakyat yang mencari keadilan
terhadap sengketa Tata Usaha Negara. PTUN dalam hal ini bertindak sebagai Alat Administrasi Negara.
Apabila melihat pada pendapat yang dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirjo, PTUN termasuk ke dalam
pengertian alat administrasi negara yang kedua yakni alat administrasi negara sebagai “fungsi” atau sebagai
aktivitas melayani atau sebagai kegiatan “pemerintah operasional”.

Setelah melewati berbagai persidangan, PTUN sebagai Alat Administrasi Negara yang berwenang mengadili
dalam kasus ini melihat adanya pelanggaran hak-hak rakyat yang dilakukan oleh Gubernur Aceh selaku
pemerintah. Akhirnya pada 19 Agustus 2019, Majelis Hakim PTUN Banda Aceh mengeluarkan Keputusan
TUN yakni Putusan PTUN Banda Aceh No.7/G/LH/2019/PTUN.BNA sebagai keputusan akhir dari
persidangan. Dalam putusan tersebut disebutkan bahwa Objek Sengketa tidak sah dan Tergugat wajib
mencabut Objek Sengketa.

Putusan PTUN tersebut kemudian menjadi sumber hukum yakni sumber hukum yang bersifat formil. Hal itu
dikarenakan adanya beberapa persidangan dan rentetan proses yang dilalui sebelum akhirnya putusan
tersebut diterbitkan dan diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai