2. Lutfi Maulana 3. Fida Kathartika 4. Aprianto Wibisono Perkembangan teknologi pemboran di dunia telah membuat pembaharuan dalam segi operasi pemboran, salah satunya adalah pemboran dengan Casing.
Faktor yang membawa
operator untuk menggunakan teknologi ini adalah pengurangan waktu dalam kurva pemboran dan pengurangan biaya peralatan yang berdampak akan mengurangi biaya pemboran Metode2 Casing Drilling: 1. Dgn mmasukkan retrievable bottom hole assembly ke dlm casing & mnggunakan motor utk menggerakan pahat konvensional & reamer, sering disebut Casing Drilling. 2. Dgn sstem mmutar casing dr prmukaan & mnggunakan sistem pnyambungan casing internal & pahat yg dpt dibor kembali dgn peralatan BHA penyemenan di tempat, sering disebut drilling with casing. Sistem casing drilling adalah sistem atau metode pemboran dengan menggunakan casing sebagai rangkaian pipa pemboran sebagai media untuk melewatkan energi mekanik dan hidrolik kepada pahat bor digantikan oleh casing. Rangkaian casing drilling terbagi menjadi dua rangkaian utama, yaitu: 1. Rangkaian Bottom Hole Assembely (BHA) a. Pilot Bit. b. Underreamer. c. Motor untuk Dirrectional Control (jika diperlukan). d. Rangkaian peralatan LWD dan MWD (jika diperlukan). 2. Rangkaian Pipa Casing a. Casing Lock Collar b. Casing Torque Collar c. Centralizer Khusus d. Sistem pengunci pada bagian akhir rangkaian Casing drilling terutama didesain untuk suatu kondisi yang mengharuskan operator segera memasang casing setelah membor, sehingga kemungkinan terjadinya masalah formasi dapat dikurangi. Dengan segera menurunkan dan memasang casing pada lubang bor, masalah formasi yang disebabkan oleh runtuhnya formasi shale pada saat memasang casing dapat dicegah. Sistem ini juga dapat mengurangi time spent waiting maupun unscheduled event, yang terutama penting untuk operasi pemboran lepas pantai, di mana arus pasang surut sangat berpengaruh pada saat harus dilakukan pencabutan BHA dan menurunkan casing dengan segera. Selain dapat diperoleh efisiensi biaya operasional dan efisiensi waktu operasi yang berarti, dengan digunakannya metode casing drilling ini faktor keselamatan dapat ditingkatkan pula (dengan mengurangi tenaga kerja yang diperlukan). Rangkaian pemboran pada sistem ini terbagi menjadi dua rangkaian utama, yang pertama adalah rangkaian BHA yang terdiri dari drill shoe, float collar, dan casing. Kemudian yang kedua adalah peralatan pengangkatan yang harus bisa menahan berat, melakukan permutaran torsi dan mengandung tekanan. Perputaran DWC (Drilling While Casing) membutuhkan metode penyambungan dari top drive dengan casing, untuk menggerakan rangkaian casing. Ada dua alternatif peralatan pengangkatan yang digunakan yaitu : water bushing (casing cross over) dan casing spears. Drillshoe adalah alat yang berfungsi sebagai pahat yang diset di bawah rangkaian pemboran. Bagian tengah dari nose alat ini terbentuk dari alumunium alloy, yang dapat dibor dengan segala macam bit/pahat. Alat ini dibentuk dengan kombinasi dari elemen thermally stable diamond cutting (intan pemotong yang stabil dalam temperatur dan densitas tinggi), tungsten carbide (besi berat tempaan yang terbuat dari bahan sejenis karbid) di depan blade dan badan luarnya mempunya PDC cutter. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan sistem DWC pada suatu operasi pemboran dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu efisiensi rig, efisiensi fluida, efisiensi operasional, efisiensi unscheduled event. 1. Efisiensi Rig Tidak memerlukan rig khusus atau bisa menggunakan rig konvensional sehingga tidak ada biaya untuk menyewa rig yang khusus. Tidak diperlukkan sewa transportasi , perawatan dari drill pipe dan drill collar. Membutuhkan horse power dan perawatan yang lebih sedikit. Mengurangi pengulangan kerja pada drawwork (pada saat triping time). 2. Efisiensi Fluida Laju alir dapat dikurangi. Meningkatkan pengangkatan cutting sehingga pembersihan lubang dapat lebih effisien. 3. Efisiensi Operasional Tenaga pompa yang diperlukan tidak terlalu besar, sehingga penggunaan bahan bakar dapat lebih dihemat. Menggurangi waktu tripping ( pada saat tripping dan penggantian BHA ) Menggurangi masalah deviasi dan dogleg. Mengurangi kebutuhan horse power rig, karena kebutuhan rate pompa dan tekanan yang lebih kecil. 4. Efisiensi Unscheduled event Dapat meminimalkan timbulnya masalah pada lubang sumur yang disebabkan oleh tekanan swab dan surge.