Anda di halaman 1dari 10

Anggota:

1. Andre Sukma Wibowo


2. Lutfi Maulana
3. Fida Kathartika
4. Aprianto Wibisono
Perkembangan teknologi
pemboran di dunia telah
membuat pembaharuan
dalam segi operasi pemboran,
salah satunya adalah
pemboran dengan Casing.

Faktor yang membawa


operator untuk menggunakan
teknologi ini adalah
pengurangan waktu dalam
kurva pemboran dan
pengurangan biaya peralatan
yang berdampak akan
mengurangi biaya pemboran
Metode2 Casing Drilling:
1. Dgn mmasukkan retrievable
bottom hole assembly ke
dlm casing & mnggunakan
motor utk menggerakan
pahat konvensional &
reamer, sering disebut
Casing Drilling.
2. Dgn sstem mmutar casing dr
prmukaan & mnggunakan
sistem pnyambungan casing
internal & pahat yg dpt dibor
kembali dgn peralatan BHA
penyemenan di tempat,
sering disebut drilling with
casing.
Sistem casing drilling adalah sistem atau metode pemboran dengan
menggunakan casing sebagai rangkaian pipa pemboran sebagai
media untuk melewatkan energi mekanik dan hidrolik kepada pahat
bor digantikan oleh casing.
Rangkaian casing drilling terbagi menjadi dua rangkaian utama, yaitu:
1. Rangkaian Bottom Hole Assembely (BHA)
a. Pilot Bit.
b. Underreamer.
c. Motor untuk Dirrectional Control (jika diperlukan).
d. Rangkaian peralatan LWD dan MWD (jika diperlukan).
2. Rangkaian Pipa Casing
a. Casing Lock Collar
b. Casing Torque Collar
c. Centralizer Khusus
d. Sistem pengunci pada bagian akhir rangkaian
Casing drilling terutama didesain untuk suatu kondisi yang
mengharuskan operator segera memasang casing setelah membor,
sehingga kemungkinan terjadinya masalah formasi dapat dikurangi.
Dengan segera menurunkan dan memasang casing pada lubang bor,
masalah formasi yang disebabkan oleh runtuhnya formasi shale pada
saat memasang casing dapat dicegah. Sistem ini juga dapat
mengurangi time spent waiting maupun unscheduled event, yang
terutama penting untuk operasi pemboran lepas pantai, di mana arus
pasang surut sangat berpengaruh pada saat harus dilakukan
pencabutan BHA dan menurunkan casing dengan segera. Selain dapat
diperoleh efisiensi biaya operasional dan efisiensi waktu operasi yang
berarti, dengan digunakannya metode casing drilling ini faktor
keselamatan dapat ditingkatkan pula (dengan mengurangi tenaga kerja
yang diperlukan).
Rangkaian pemboran pada sistem ini terbagi
menjadi dua rangkaian utama, yang pertama adalah
rangkaian BHA yang terdiri dari drill shoe, float collar,
dan casing. Kemudian yang kedua adalah peralatan
pengangkatan yang harus bisa menahan berat,
melakukan permutaran torsi dan mengandung
tekanan. Perputaran DWC (Drilling While Casing)
membutuhkan metode penyambungan dari top drive
dengan casing, untuk menggerakan rangkaian casing.
Ada dua alternatif peralatan pengangkatan yang
digunakan yaitu : water bushing (casing cross over)
dan casing spears.
Drillshoe adalah alat yang berfungsi
sebagai pahat yang diset di bawah
rangkaian pemboran. Bagian
tengah dari nose alat ini terbentuk
dari alumunium alloy, yang dapat
dibor dengan segala macam
bit/pahat.
Alat ini dibentuk dengan kombinasi
dari elemen thermally stable
diamond cutting (intan pemotong
yang stabil dalam temperatur dan
densitas tinggi), tungsten carbide
(besi berat tempaan yang terbuat
dari bahan sejenis karbid) di depan
blade dan badan luarnya
mempunya PDC cutter.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan sistem
DWC pada suatu operasi pemboran dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu efisiensi rig, efisiensi fluida, efisiensi
operasional, efisiensi unscheduled event.
1. Efisiensi Rig
 Tidak memerlukan rig khusus atau bisa menggunakan rig
konvensional sehingga tidak ada biaya untuk menyewa rig
yang khusus.
 Tidak diperlukkan sewa transportasi , perawatan dari drill pipe
dan drill collar.
 Membutuhkan horse power dan perawatan yang lebih
sedikit.
 Mengurangi pengulangan kerja pada drawwork (pada saat
triping time).
2. Efisiensi Fluida
 Laju alir dapat dikurangi.
 Meningkatkan pengangkatan cutting sehingga pembersihan
lubang dapat lebih effisien.
3. Efisiensi Operasional
 Tenaga pompa yang diperlukan tidak terlalu besar, sehingga
penggunaan bahan bakar dapat lebih dihemat.
 Menggurangi waktu tripping ( pada saat tripping dan
penggantian BHA )
 Menggurangi masalah deviasi dan dogleg.
 Mengurangi kebutuhan horse power rig, karena kebutuhan rate
pompa dan tekanan yang lebih kecil.
4. Efisiensi Unscheduled event
 Dapat meminimalkan timbulnya masalah pada lubang sumur
yang disebabkan oleh tekanan swab dan surge.

Anda mungkin juga menyukai