BANDUNG-YOGYAKARTA,
17-22 OKTOBER 2022
Oleh :
YUSVIRA MARDHATILA
NIM : 20036132
DOSEN PEMBIMBING:
Ananda Putra, S.Si., M.Si., Ph.D.
DOSEN PENGAMPU :
Budi Oktavia, S.Si., M.Si., Ph.D.
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
17-22 OKTOBER 2022
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Profil BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) ...................................................... 4
2. UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) ............................................................. 4
3. PT. Kimia Farma Tbk Plant ................................................................................ 5
4. Balai Riset Puslitbang tekMIRA ......................................................................... 6
5. PT PRIMISSIMA................................................................................................ 7
6. Vibrating sample magnetometer ......................................................................... 9
7. Glove Box ......................................................................................................... 10
8. Universitas Pendidikan Indonesia ..................................................................... 10
9. PT Kimia Farma Tbk Plant ............................................................................... 11
10. Bolier Room .................................................................................................... 11
11. AAS (Atomic Absobtion Spectrophotometer) ................................................ 12
12. ICP (Inductively Coupled Plasma) ................................................................. 13
13. Jet Loom.......................................................................................................... 15
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) .............................................................. 18
2. Universitas Pendidikan Indonesia ..................................................................... 19
3. PT. Kimia Farma Tbk Plant .............................................................................. 20
4. Balai Riset Puslitbang tekMIRA ....................................................................... 21
5. PT. Primissima .................................................................................................. 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Departemen Kimia memiliki dua program studi unggulan yang sama-
sama kita ketahui memiliki akreditasi yang baik. Sesuai dengan visi
departemen ini yaitu menjadi departemen terbaik dalam bidang kimia di
Indonesia. Yang menjadi fokus saat ini salah satunya adalah S1 Kimia.
Sebagaimana diketahui, lulusan kimia murni sangat dibutuhkan pada bidang
IPTEK yang mencakup akademik dan industri. Sesuai dengan tujuan program
studi kimia yaitu:
1. Menguasai materi kimia secara komprehensif sehingga mampu
menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian
masalah dalam bidang kimia.
2. Mampu menerapkan ilmu kimia dalam lapangan pekerjaannya, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Mampu berwirausaha dalam bidang kimia untuk menciptakan lapangan
kerja.
4. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
serta dapat mengimplementasikannya kepada masyarakat.
Salah satu tujuan program studi Kimia adalah mengarah pada bidang
industri. Apa itu industri? Berdasarkan etimologi, kata “industri” berasal dari
bahasa Inggris “industry” yang berasal dari bahasa Prancis Kuno “industrie”
yang berarti “aktivitas” yang kemudian berasal dari bahasa Latin “industria”
yang berarti “kerajinan, aktivitas”. Industri merupakan kata nomina. Menurut
Sadono Sukirno, industri pada hakikatnya berarti perusahaan yang
menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam
sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pakbrik
perakit atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan (Sukirno,
2002).
Untuk membangun atau berada di sebuah lingkungan industri, hal
terpenting yang harus diketahui adalah mengenai penguasaan IPTEK.
1
Menurut KEPMENRISTEK N.02/M/KP/II/2002 tanggal 15 Februari 2000
terkait kebijakan strategi pengembangan iptek 2000-2004
(JAKSTRAIPEKNAS). Upaya utama dalam pembangunan iptek adalah
menyelenggarakan kegiatan penyadaran masyarakat terhadap fungsi dan
manfaat iptek dalam rangka mendorong daya saing bangsa dan harmonisasi
seluruh faktor pembangunan yang diperlukan untuk mendukung peningkatan
dan pembangunan ekonomi. resiliensi didasarkan pada ruang sosial yang kuat.
Percepatan Percepatan ketahanan ekonomi Indonesia yang sangat kita
harapkan tidak lepas dari sumber daya manusia (SDM) dan modal, dan
kondisi negara sangat erat kaitannya dengan kebijakan negara-negara pelaku
usaha untuk pasar manufaktur di Indonesia. Persyaratan untuk metode
pengajaran, pendidikan, dan materi juga meningkat. Mendapat kenaikan gaji.
Untuk itu, Universitas Negeri Padang (UNP) memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang memungkinkan
mahasiswa untuk melihat langsung industri. Program Studi Kimia merupakan
program penelitian di bawah naungan Departemen Kimia Universitas Negeri
Padang yang berupaya merespon pentingnya pengembangan potensi sumber
daya di sektor non akademik melalui kunjungan mahasiswa ke perusahaan.
Kegiatan seperti ini dinilai penting karena akan terjadi arus informasi antara
dunia usaha dan dunia pendidikan. Bagi mahasiswa, arus informasi ini sangat
penting untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mahasiswa tentang
dunia industri yang akan mereka hadapi nanti setelah melalui proses
pendidikan di Universitas Negeri Padang.
B. Tujuan
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Kimia diharapkan mampu menguasai lintas bidang keilmuan dengan dasar
keahlian yang kuat, mempunyai wawasan yang luas dan terintegrasi serta
mempunyai kepercayaan diri dalam proses penyesuaian di lingkungan
kerjanya.
2. Menambah pengetahuan siswa tentang aplikasi ilmiah kimia dengan
diterapkan oleh perusahaan yang dikunjungi.
2
3. Terbuka kesempatan bagi mahasiswa S1 Kimia untuk dapat mengasah
potensi dirinya sesuai dengan kebutuhan industri kimia di Indonesia.
4. Presentasi ketrampilan Mengajar S1 Kimia Universitas Negeri Padang
industri dan Universitas yang dikunjungi, khususnya area laboratorium.
5. Menjalin kerjasama dan memperluas jaringan dan relasi antar mahasiswa
dan industri serta Universitas lainnya.
6. Dapat belajar dan mengetahui budaya lain serta dapat mengambil nilai
positif kebudayaan suatu daerah yang dikunjungi.
3
BAB II
TEMPAT KUNJUNGAN
4
Indonesia. Sejak tahun 2012, UPI berstatus sebagai perguruan tinggi yang
diselenggarakan pemerintah, berubah dari status sebelumnya sebagai
perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara.
5
Tahun 2020 tanggal 28 Februari 2020 dan surat No. AHU-AH.01.03-0115053
tanggal 28 Februari dan diumumkan dalam Berita Acara RUPSLB No. 18
tanggal 18 September 2019, nama perseroan diubah dari PT Kimia Farma
(Persero) Tbk menjadi PT Kimia Farma Tbk, efektif tanggal 28 Februari 2020.
6
E. PT. Primissima
Gambar 5. PT PRIMISSIMA
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
Mengenai ini, tentu saja tidak luput dari instrumentasi apa saja yang
digunakan sebagai penunjang riset nasional. Tentu saja instrumentasi yang
digunakan sudah tersertifikasi dan diakui. Adapun beberapa instrumentasi
yang ada di BRIN sebagai berikut :
1. Vibrating sample magnetometer
9
menginduksi medan listrik di pickup VSM. Arus sebanding dengan
magnetisasi sampel - semakin tinggi arus induksi, semakin tinggi magnetisasi.
Oleh karena itu, kurva histeresis biasanya direkam, dari mana sifat magnetik
sampel dapat diturunkan.
2. Glove Box
Glove box (kotak sarung tangan) adalah
wadah tertutup yang memungkinkan seseorang
menangani barang-barang di mana suasana
tertentu diinginkan. Terdapat sarung tangan di
sisi kotak sarung tangan, diatur sedemikian rupa
sehingga pengguna dapat menyelipkan
tangannya ke dalam sarung tangan dan
melakukan tugas di dalam kotak tanpa
melepaskan pegangan. Beberapa atau semua
Gambar 7. Glove Box kotak biasanya transparan untuk memungkinkan
pengguna melihat apa yang sedang dimanipulasi. Ada dua jenis sarung tangan.
Yang pertama memungkinkan Anda bekerja dengan zat berbahaya, seperti zat
radioaktif atau penyakit menular, dan yang kedua memungkinkan Anda
menangani zat yang harus disimpan di atmosfer lembam yang sangat bersih,
seperti argon atau nitrogen. Dimungkinkan juga untuk menggunakan kotak
sarung tangan untuk menangani barang-barang di ruang vakum.
10
Ada beberapa instrumen seperti HPLC, AAS, UV-VIS.
11
bahan bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler adalah batu bara, gas
dan bahan bakar minyak.
12
AAS menggunakan penyerapan cahaya untuk menentukan konsentrasi
atom logam tertentu dalam padat atau cair dengan menguapkan sampel dalam
nyala api (flame AAS atau FAAS) atau tungku grafit (graphite furnace AAS
atau GFAAS). Atom logam bebas keadaan dasar tereksitasi oleh panjang
gelombang cahaya tertentu, dengan jumlah energi yang diserap sebanding
dengan jumlah atom unsur tersebut dalam sampel. Perbedaan antara sampel
dan penyerapan latar belakang kemudian diukur dan dibandingkan dengan
penyerapan serangkaian larutan standar.
2. ICP (Inductively Coupled Plasma)
Inductively Coupled Plasma (ICP)
adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mendeteksi jejak logam di sebagian besar
sampel lingkungan. Prinsip utama ICP dalam
mengidentifikasi unsur adalah atomisasi unsur
sehingga memancarkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu yang kemudian
Gambar 12. ICP (Inductively dapat diukur. Teknologi dengan metode ICP
Coupled Plasma)
pertama kali digunakan pada awal tahun 1960-
an dengan tujuan untuk memajukan perkembangan teknik analisis.
Sejak saat itu, ICP telah disempurnakan dan digunakan dengan prosedur
persiapan sampel untuk berbagai substrat untuk analisis kuantitatif. Salah satu
aplikasi ICP adalah analisis sampel lingkungan
Keunggulan ICP adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi dan
mengukur semua elemen yang diukur secara bersamaan, ICP cocok untuk
mengukur semua konsentrasi elemen dari ultratrace hingga level komponen
utama, batas deteksi biasanya rendah untuk sebagian besar elemen tipikal
antara 1 dan 100 mg/l Pembacaan ICP lengkap dari berbagai elemen yang
dianalisis dapat dilakukan dalam waktu sesingkat 30 detik dan hanya
menggunakan ±5 ml sampel. Meskipun secara teori semua elemen kecuali
argon dapat ditentukan dengan ICP.
AAS dan ICP adalah instrumen kimia yang biasa digunakan untuk
mendeteksi keberadaan logam dalam larutan. Prinsip pengoperasian kedua alat
13
ini hampir sama yaitu menggunakan sistem pembakaran untuk membawa
unsur logam ke keadaan tereksitasi. Dalam kondisi tereksitasi ini, logam akan
menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan kemudian dideteksi oleh
detektor yang disesuaikan dengan panjang gelombang masing-masing logam
yang tereksitasi. Sekarang perbedaannya ada pada sistem deteksi. Jika
menggunakan AAS, atom-atom akan terbakar di dalam burner, kemudian saat
logam dinyalakan, lampu katoda berongga (HCL) akan memancarkan energi,
kemudian energi tersebut akan diserap oleh atom. Selisih energi yang diserap
akan diubah menjadi absorbansi pada alat. Namun, hal yang berbeda terjadi
pada peralatan ICP, yaitu pada saat membakar logam di atas kompor (burner),
apinya mengeluarkan gas buang. Emisi tersebut kemudian diterima oleh
detektor dalam bentuk plasma.
Dapat disimpulkan bahwa instrumen ICP memiliki bidang pendeteksian
yang lebih luas yaitu hampir semua unsur dalam tabel periodik karena proses
pendeteksiannya menggunakan plasma. Sedangkan AAS memiliki
keterbatasan yaitu HCL yang digunakan dan burner. Untuk setiap logam,
lampu pendeteksi harus disesuaikan dan pembakar yang digunakan harus
akurat, jika tidak proses pendeteksian logam akan terhambat dan
menimbulkan kesalahan besar.
E. PT. Primissima
PT PRIMISSIMA didirikan sebagai perusahaan patungan antara
Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Gabungan Koperasi Batik Indonesia
(GKBI) berdasarkan UU No. 9 Tahun 1969 dan PP No. 12 Tahun 1969.
Penyertaan Pemerintah Republik Indonesia berupa mesin pemintalan
dan tenun beserta perlengkapannya merupakan hibah dari Pemerintah
Belanda. Subsidi datang dari perusahaan tekstil Belanda yang mendekati
GKBI untuk mempertahankan produksi mori berkualitas tinggi (Primissima
berstempel "Cent"), sedangkan partisipasi GKBI berupa tanah, bangunan,
biaya pemasangan dan modal kerja.
Pendirian PT Primissima diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 54
Tahun 1970 dan dibuat dengan Akta No. 31 tanggal 22 Juni 1971 dihadapan
Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH.
14
Pada industri ini lebih ditekankan
produksi kain putih sebagai bahan dasar
pembuatan berbagai jenis batik yang akan
dipasarkan ke hampir seluruh Indonesia. Dengan
demikian, untuk menunjang produksi kain
tersebut, digunakan beberapa instrumentasi,
yaitu Jet Loom. Jet Loom adalah mesin yang
penyisipan pakannya menggunakan pancaran
atau semburan. Berdasarkan media pancarannya
Gambar 13. Jet Loom ada 2 jenis mesin yaitu yaitu Water Jet Loom
dan Air Jet loom.
1. Water Jet Loom
Yaitu mesin tenun tanpa teropong yang menggunakan air sebagai media
penyisipan atau peluncuran benang pakan, ciri-ciri Water Jet Loom adalah
menggunakan tekanan air untuk peluncuran benang pakannya, friksi terjadi
antara air dengan benang, pakan dibawa oleh pancaran air dengan tekanan
tinggi, proses diskusi lebih lambat karena pancaran terbatas, kain yang dibuat
jenis kain lebar, jenis benangnya terbatas untuk benang filamen sintesis
2. Air Jet Loom
Yaitu mesin tenun tanpa teropong menggunakan udara sebagai
penyisipan atau peluncuran benang pakan, ciri-ciri Air Jet Loom adalah
menggunakan tekanan udara untuk peluncuran benang pakannya, friksi terjadi
antara udara dengan benang, pakan dibawa oleh pancaran udara dengan
tekanan tinggi, menggunakan air guide/nozzle/subdash umtuk membantu agar
pancaran udaranya jauh atau menjangkau.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kunjungan industri yang dilaksanakan dari tanggal 17 Oktober-22
Oktober 2022, penulis mendapat banyak ilmu di samping juga mendatangi
beberapa tempat rekreasi yang ada di daerah kunjungan. Penulis menyadari
bahwa ilmu kimia sangat luas terutama pada perindustrian. Ada banyak
peluang kerja yang bisa didapatkan ketika bersungguh-sungguh. Perbedaan
budaya juga membuat penulis belajar banyak hal. Terutama ketika berkunjung
di kampus UPI Bandung, penulis dapat melihat bagaimana praktikan ketika
mempelajari instrumentasi yang ada. Tak lupa pula penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada Allah SWT, para dosen pembimbing,
KAS Tour & Travel, serta teman-teman yang ikut andil dalam perjalanan
dengan membimbing penulis selama berada di daerah kunjungan. Semoga apa
yang dikerjakan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Aamiin.
B. Saran
Saran dari penulis untuk kunjungan industri ke depannya adalah,
tingkatkan keseriusan dan kritis terhadap sesuatu sehingga ilmu dari negeri
jauh dapat kita terapkan dan kita tanamkan pada diri kita. Ambil positifnya
dan buang jauh hal buruk. Penulis juga berharap, setelah kunjungan industri
agar mahasiswa/I untuk lebih menguasai lagi pemahaman tentang dunia
perindustrian.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
Lampiran 2. Universitas Pendidikan Indonesia
19
Lampiran 3. PT. Kimia Farma Tbk Plant
20
Lampiran 4. Balai Riset Puslitbang tekMIRA
21
Lampiran 5. PT. Primissima
22