Jati Diri Seorang Muslim
Jati Diri Seorang Muslim
Manusia adalah mahluk Allah yang terbuat dari tanah dan berikan ruh olah Allah. Kemudian
manusia dilengkapi dengan potensi hati, akal, dan jasad. Hati dan akal adalah potensi yang
menyebabkan manusia memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk
lainnya.
Ada dua tujuan penciptaan manusia yang saling terkait yaitu dijadikan khalifah dimuka bumi
dan untuk beribadah kepada Allah. Tidak ada tujuan lain! Semua aktivitas, semuanya harus
dalam rangka kedua peran kita ini. Sebagai khalifah dan sebagai hamba Allah.
Ada beberapa ciri-ciri jatidiri orang beriman.
Allah telah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya lalu disempurnakan
penciptaanya dengan diberikan ruh pada manusia. Kemudian kita diberikan sarana-sarana
yang membuat diri kita lebih istimewa dari makhluk lainnya, seperti mengelola khilafah
di bumi Allah. ALLAH SWT telah menciptakan manusia dengan segala kelebihan dan
kekuatannya tentu dengan keterbatasan dan kelemahannya. Inilah mengapa kita
memerlukan pertolongan Allah SWT. Kita harus memahami keterbatasan dan kelemahan
ini agar kita menyadari akan kelemahan kita dan mampu mengatasi kelemahannya
tersebut dan menjadikanya kemuliaan.Sebagai makhluk, manusia lemah, manusia
diciptakan dengan keterbatasan fisik dan akal. Fisik manusia tidak akan mampu
menggerakkan alam semesta ini dengan tenaganya, bahkan juga akal manusia dengan
berbagai hasil teknologinya. Manusia sangat lemah dihadapan Allah sehingga diperlukan
untuk meminta bantuan dan pertolongan Allah SWT. “Allah hendak memberikan
keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisa: 28)
2. Mendirikan Shalat
“dan yang menginfakkan rizki yang Kami berikan kepada mereka” (QS. Al-Anfal: 3).
Seorang dikatakan beriman ketika ia menginfakkan hartanya di jalan Allah. Sebagaimana
yang dilakukan oleh Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, beliau menginfakkan seluruh
hartanya di jalan Allah. Namun ada catatan penting, ketika ada yang memiliki kebutuhan
mendesak, baik dari keluarga maupun orang lain, maka tidak sepatutnya menginfakkan
seluruh hartanya.
Hari akhir atau kiamat menurut Islam merupakan hari dimana seluruh alam semesta ini
beserta segala isinya hancur secara bersamaan. Sebagaimana yang tertuang dalam dalil di
bawah ini.
ُيْؤ ِم ُنوَن ِباِهَّلل َو اْلَيْو ِم اآْل ِخ ِر َو َيْأُم ُر وَن ِباْلَم ْعُر وِف َو َيْنَهْو َن َع ِن اْلُم ْنَك ِر َو ُيَس اِرُعوَن ِفي اْلَخ ْيَر اِت
َو ُأوَٰل ِئَك ِم َن الَّص اِلِح يَن
“Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka menyuruh kepadayang ma’ruf,
dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan)pelbagai
kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Ali‘Imran [3] : 114)
Orang yang beriman kepada hari akhir tentu memiliki sikapdan perilaku yang berbeda
dari orang yang tidak beriman kepada hari akhir. Sebagaiumat yang bertakwa, haruslah
kita mengetahui ciri-ciri orang beriman kepadahari akhir. Seperti yang terangkum dalam
uraian berikut ini.
Tiap-tiap amal perbuatan yang dikerjakan oleh manusia selaludicatat oleh malaikat-
malaikat Allah. Tidak ada satu pun yang terlewatkan. Amal perbuatan inilah yang akan
menjadi penentu nasib manusia setelah kematiannyahingga tiba hari akhir nanti.
Semakin banyak amal baik yang dikerjakan maka semakin besar peluang agar terhindar
dari macam-macam siksa neraka. Serta semakin mudah ketika melewati fase fase hari
kiamat kelak. Sebaliknya, mereka yang selalu berbuat keburukan dan kemaksiatan akan
mendapati kesulitan demi kesulitan saat menghadapi hari kiamat.
Demikianlah sifat orang beriman yang Allah sebut di dalam Al-Qur’an. Semoga kita
tergolong orang yang memiliki sifat-sifat di atas sehingga predikat orang yang beriman
dapat kita raih.