Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

1. TUJUAN
Tujuan percobaan ini adalah mahasiswa dapat mencari rangkaian
ekivalen mesin asinkron dan mencari karakteristik-karakteristik yang
digunakan untuk menggambar diagram lingkaran yang diperlukan untuk
menganalisa sifat mesin asinkron.
2. DASAR TEORI
Pengujian beban nol selain bermanfaat untuk menjelaskan kondisi
kerja rangkaian magnet motor, juga untuk mendapatkan elemen-elemen
penting untuk menggambarkan diagram lingkaran dan untuk perhitungan
efisiensinya.
Pengujian tanpa beban dilakukan berulang-ulang sehingga diperoleh harga
yang memungkinkan untuk mengambar diagram.

Gambar 1. Grafik Pengujian Tanpa Beban

Dari gambar grafik diatas dapat diketahui arus beban nol (I o), daya
masukan (Po), faktor daya (cos o) pada saat tegangan nominal.
Variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk menghitung R o (tahanan
akibat kerugian besi), Xo (reaktansi merupakan tahanan yang
mengakibatkan fluksi).

1
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

Jika karakteristik Po fungsi dari Vo kuadrat maka akan diperoleh garis lurus
seperti gambar 8.2 di bawah ini.

Gambar 2 Karakteristik Po= f (Vo2)

Titik AD merupakan kerugian total pada saat beban nol yang terdiri dari:
 AB adalah kerugian tembaga Pt = Io.2.R
 DC adalah kerugian tetap berupa gesekan bantalan dan angin,
diambil dari titik potong interpolasinya.
 BC adalah kerugian besi.
Pengujian hubung singkat dilakukan pada saat rotor di kunci. Dalam
keadaan ini, jika motor diberikan nominal maka akan terjadi arus yang
sangat tinggi sehingga dapat merusak belitan. Oleh karena itu, pengujian
hubung singkat dilakukan dengan mensuplai motor dengan tegangan yang
kecil sehingga arus tidak melebihi harga nominalnya.

2
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

Gambar 3. Rangkaian ekivalen mesin asinkron dari sisi motor

Gambar 4. Karakteristik hubung singkat

Dari pengujian hubung singkat dapat diperoleh :


 Vhs,Phs, dan cos hs untuk arus nominal In.
 Impedansi/fasa ekivalen Ze = Vhs (fasa) / Ihs (fasa)
 Reaktansi/fasa ekivalen Xhs = Ze sin e
 Reaktansi/fasa ekivalen Re = Z e cos e
Harga Ihs dan Phs didasarkan pada tegangan nominal
(dengan mengingat bahwa uji hubung singkat dilakukan dengan tegangan
yang diturunkan agar tidak merusak motor).

3
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

Harga-harga itu diperoleh pada tegangan nominal sebagai berikut:


 Arus hubung singkat fasa pada tegangan nominal:
Ihs (Vn) = Ihs . Vn/Vhs
 Faktor daya hubung singkat pada tegangan nominal:
Cos hs (Vn) = cos hs pada tegangan yang diturunkan.
 Daya hubung singkat pada tegangan nominal:
Phs (Vn) = 3 . Vn . Ihs (Vn) . cos hs
Model rangkaian ekivalen motor asinkron pada gambar 8.2
menunjukkan bahwa perubahan beban mempengaruhi harga slip, dengan
demikian setiap perubahan beban memerlukan perubahan perhitungan.
Cara ini kurang praktis. Diagram lingkaran digunakan untuk mempermudah
analisis dan perhitungan motor asinkron.
Untuk menggambar diagram lingkaran diperlukan pengukuran beban nol
dan hubung singkat.
 Pada pengukuran beban nol diperoleh arus I o dan cos o (S = 0).
 Pengukuran hubung singkat (rotor ditahan) diperoleh I hs dan cos hs
( S = 1)

Dari kedua pengukuran tersebut dibuat diagram lingkaran dengan cara:


1. Buat skala arus.
2. Buat koordinat 2 garis tegak lurus. Perpotongan kedua garis
tersebut di tandai dengan titik O. Garis tegak (horizontal)
merupakan garis tegangan.
3. Gambarkan vektor diagram arus beban nol (Io) dengan garis tegak
sebagai referensi. Ujung vektor Io ditandai dengan titik A.
4. Buat garis sejajar dengan sumbu horizontal mulai dari titik A. Garis
tersebut disebut garis AB.

4
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

5. Gambarkan vektor diagram arus hubung singkat (I hs) mulai dari titik
O, di peroleh garis OC.
6. Hubungkan titik A dan C.
7. Buat garis tegak lurus AC dari titik tengah AC sampai memotong
AB. Titik potong garis tersebut dengan AB merupakan pusat
lingkaran (D).
8. Tarik garis sejajar dengan sumbu tegak dari C ke garis AB,
diperoleh titik E. CE merupakan total rugi tembaga (I 2R).

Jika tahanan stator adalah Rs / fasa maka rugi tembaga stator
= 3 . AC2 . Rs [Watt]
.......... (1)
Rugi tembaga stator pada saat starting = . V1 . Is [Watt]
.......... (2)
V1 = tegangan nominal /fasa ; Is = arus stator
Dari (1) dan (2):
3 . AC2 . Rs = . V1 . Is

3 . AC2 . Rs
Is = ---------------------- [Ampere]
. V1 . Is

Is = EF (dengan mengubah Is sesuai skala arus)


9. Hubungankan titik A dan F. Garis AF merupakan garis torsi. AC
adalah garis daya output.
Pm = daya output maksimum.
Tm = torsi maksimum.
10. Jika P adalah daya beban penuh dan I1 adalah arus beban penuh
maka :

5
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

GJ = torsi beban penuh


GH = daya output beban penuh
daya output GK
 = ......................... = ............. x 100%
daya input GH

rugi tembaga rotor (Pr) HJ


slip beban penuh = ......................................... = .......
daya output + Pr GJ

Gambar 5. Diagram Lingkaran

3. DAFTAR PERALATAN
No Nama Jumlah

1 Motor asinkron (induksi) rotor lilit. 1 Buah

2 Trafo regulator 3 . 1 Buah

3 Generator DC (sebagai beban) 1 Buah

4 Beban (berupa tahanan resistif). 1 Buah

6
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

5 Voltmeter 3 Buah

6 Amperemeter 4 Buah

7 Wattmeter 1 Buah

8 Trafo arus 1 Buah

9 Multimeter 1 Buah

10 Kabel penghubung. Secukupnya

1.2. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

7
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

Gambar 8.6. Rangkaian Percobaan Mesin Asinkron Rotor Lilit

1.3. PROSEDUR PERCOBAAN


Percobaan beban nol :
1. Buat rangkaian seperti gambar 8.6.
2. Putar motor asinkron dengan menggunakan trafo 3 fasa
secara bertahap sampai tegangannya mencapai 120% dari
tegangan nominal (belitan rotor dalam keadaan terhubung singkat).
3. Catat hasil pengukuruan dalam tabel 8.1.

Percobaan hubung singkat :


1. Buat rangkaian seperti gambar 8.6.
2. Tahan/kunci poros motor sehingga poros tidak dapat berputar.
3. Atur tegangan input dengan trafo 3 fasa secara bertahap sampai
arus jangkarnya mencapai 120% nominal.

8
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

4. Catat hasil pengukuran pada tabel 8.2..

Percobaan mencari karakteristik efisiensi secara langsung :


1. Buat rangkaian seperti gambar 8.2..
2. Putar motor asinkron sampai putaran nominal (KLM selalu terhubung
singkat).
3. Berikan arus penguatan pada generator DC. Atur bebannya secara
bertahap sampai arus jangkar mesin asinkron mencapai 110% arus
nominal.
4. Catat hasil pengukuran pada tabel 8.3. dan hitung slipnya.

Percobaan starting inersia :


1. Atur tahanan reostat ¼ tahanan maksimum. jalankan mesin dengan
tegangan 50% tegangan nominal. Catat hasilnya pada tabel 8.4.
2. Ulangi langkah diatas untuk tahanan reostat 2/4, ¾ , 4/4. Masukkan
data pengukuran pada tabel 8.4.

4. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 8.1.Hhasil Percobaan Beban Nol
Tegangan Arus Daya Cos  Keterangan
Vo (Volt) (A) (W)
Vo = 10% Vn
Vo = 20% Vn
Vo = 30% Vn
Vo = 40% Vn
Vo = 60% Vn
Vo = 80% Vn
Vo = 100% Vn

9
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

Vo = 120% Vn

Tabel 8.2.Hasil Percobaan Hubung Singkat


Tegangan Arus Daya Cos  Keterangan
Vo (Volt) (A) (W)
Ihs = 10 % In
Ihs = 20 % In
Ihs = 30 % In
Ihs = 40 % In
Ihs = 60 % In
Ihs = 80 % In
Ihs = 110 % In
Ihs = 120 % In

Tabel 8.3. Hasil Percobaan Mencari Efisiensi


Tegangan Arus Daya Cos  Keterangan
Vo (Volt) (A) (W)
V = 10% Vn
V = 20% Vn
V = 30% Vn
V = 40% Vn
V = 60% Vn
V = 80% Vn
V= 100% Vn
V = 110% Vn

Tabel 8.4. Starting Motor

10
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM MESIN LISTRIK
MESIN ASINKRON ROTOR LILIT
JOB SHEET 8 (RANGKAIAN EKIVALEN DAN DIAGRAM 200 MENIT
LINGKARAN)

Reostat Arus start (A) S (%) Keterangan


¼ Rmax
2/4 Rmax
¾ Rmax
4/4 Rmax

5. TUGAS
Gambarkan diagram lingkaran dari data pengukuran. Tentukan daya input
maksimum, daya keluaran maksimum, torsi maksimum, rugi daya pada rotor,
stator, besi + gesekan.

11

Anda mungkin juga menyukai