Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

1. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan impedansi dan arus pada saat
resonansi
2. Mahasiswa dapat memahami penggunaan R + L + C parallel dalam praktek

2. DASAR TEORI
Resonansi adalah kecenderungan sistem untuk berosilasi dengan amplitudo
yang lebih besar di beberapa frekuensi dari pada yang lain. Frekuensi di mana
amplitudo respon maksimum relatif dikenal sebagai sistem frekuensi resonansi.

Reaktansi Induktif
Ketika arus bolak-balik (AC) mengalir pada sebuah induktor dengan induktansi
L, maka arus tersebut akan mengalami semacam hambatan. Hal ini disebabkan
oleh variasi arus itu akan menginduksikan (menghasilkan) tegangan pada ujung-
ujung induktor yang polaritasnya berlawanan dengan polaritas tegangan sumber
yang terpasang. Kuantisasi dari hambatan yang muncul pada induktor itu
dinamakan rekatansi induktif (XL). Untuk gelombang sinus (arus AC yang
berbentuk sinusoidal), besar dari reaktansi induktif itu dapat dinyatakan sebagai :

XL = L, dengan  = 2f


Dengan L : Induktansi induktor dalam henry (H)
f : Frekuensi dalam hertz (Hz)
XL : Reaktansi induktif dalam ohm ().

Reaktansi Kapasitif
Ketika sebuah kapasitor dimuati atau dikosongkan dengan cara dikenai
tegangan yang bervariasi, maka arus AC dapat mengalir. Meskipun tidak ada arus
yang melewati dielektrik dalam kapasitor, peristiwa pemuatan dan pengosongan
itu menimbulkan arus di dalam rangkaian yang terhubung dengan plat-plat
kapasitor. Besar arus AC yang mengalir dalam rangkaian itu mengalami semacam

1
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

hambatan yang seterusnya dikenal sebagai reaktansi kapasitif (XC). Untuk


gelombang sinus (arus AC yang berbentuk sinusoidal), besar dari reaktansi
kapasitif itu dapat dinyatakan sebagai :

XC = C/1 dengan  = 2f

Dengan C : Kapasitansi Kapasitor dalam farad (F)


f : Frekuensi dalam hertz (Hz)
XC : Reaktansi kapasitif dalam ohm ().

Fenomena Resonansi
Efek resonanasi pada rangkaian RLC atau LC saja dapat terjadi ketika nilai
reaktansi induktif (XL = L) dan nilai rekatansi kapasitif (XC = 1/C) pada
rangkaian tersebut sama besar (XL = XC). Aplikasi dari fenomena resonansi
sangat luas, utamanya selalu digunakan dalam rangkaian RF (Radio Frequency)
untuk menala suatu sinyal pada frekuensi yang dikehendaki. Contohnya adalah
penalaan pada pesawat penerima radio, televisi, dan pemancar.
Terjadinya efek resonansi dapat dijelaskan sebagai berikut. Nilai reaktansi
induktif (XL) pada suatu rangkaian RLC semakin besar ketika frekuensi ( = 2f)
diperbesar, sedangkan nilai reaktansi kapasitif (XC) rangkaian tersebut semakin
kecil ketika frekuensi diperbesar. Oleh karena sifat yang berlawanan itu, untuk
suatu kombinasi LC terdapat sebuah frekuensi yang menyebabkan XL = XC, yakni
pada saat salah satu membesar dan yang lainnya mengecil. Keadaan di mana XL
= XC disebut sebagai keadaan resonansi dan rangkaian RLC tersebut dikenal
sebagai rangkaian resonan. Frekuensi yang menyebabkan keadaan resonansi
tersebut dinamakan frekuensi resonan (fr). Besar frekuensi resonan itu dapat
dihitung dengan formulasi :

2
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

di mana L menyatakan induktansi dalam henry (H), C merupakan kapasitansi


dalam farad (F), dan fr adalah frekuensi resonan dalam hertz (Hz).
Rangkaian LC yang dalam keadaan resonansi menghasilkan amplitudo
tegangan keluaran maksimum bila dibandingkan dengan amplitudo tegangan
keluaran lain pada frekuensi di bawah atau di atas frekuensi resonan tersebut.
Fenomena tersebut dapat diilustrasikan melalui gambar berikut, di mana
rangkaian LC beresonan pada 1 MHz.

Meskipun kepada rangkaian resonan itu dimasukkan banyak gelombang


dengan amplitudo tegangan sama tetapi dengan frekuensi yang berbeda-beda,
efek resonansi pada rangkaian tersebut hanya terjadi pada frekuensi 1 MHz. Pada
frekuensi 1 MHz itu Rangkain resonan pada 1 MHz 1 MHz 2 MHz 3 MHz 100 kHz
10 kHz Amplitudo tegangan keluaran terbesar untuk fr = 1 MHz Amplitudo
tegangan masukan sama Amplitudo tegangan keluaran untuk frekuensi lain lebih
kecil amplitudo tegangan keluarannya terbesar bila dibandingkan dengan
amplitudo tegangan keluaran untuk frekuensi yang lainnya.

3
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

Rangkaian Resonan Seri

3. DAFTAR PERALATAN
No Nama Jumlah

1 Oscilloscope (Trio cs - 1562A) 1 Buah

2 CR oscillator (Trio AG – 203) 1 Buah

3 Transformator .110/220/6 24 V 1 Buah

4 Kapasitor 3µF/250 X 1 Buah

5 Tahanan 10 Ω /5w 1 Buah

6 Leads 1 Buah

7 Protoboal 1 Buah

4
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

4. LANGKAH PERCOBAAN
Buat rangkaian seperti gambar dan masukkan hasilnya ke dalam tabel.
GAMBAR RANGKAIAN

5
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

DATA HASIL PERCOBAAN

No. FrekSumber Vsumber I (mA) Z IYmS

(c/s) (volt P-P) P-p (Ω)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

5. TUGAS

1. Dari hasil pengukuran gambarkan grafik


a) Impedansi = f (freek)
b) Arus = f(freek)
2. Gambarkan pada kertas grafik, gambar yang tampak pada layar
oscilloscope pada setiap pengukuran.
3. Gambar vektor arus untuk setiap harga (pada setiap perubahan frekuensi)
4. Berikan kesimpulan saudara pada percobaan RLC paralel pada keadaan
resonansi

6
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JOB SHEET PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

JOB SHEET 3 RESONANSI R+L+C (PARAREL) 200 MENIT

5. Agar rangkaian pada gambar diatas ber-resonansi, hitung & hasil


perhitungan masukan kedalam tabel dibawah :

No. Frek Sumber (c/s) R (Ω) L (H) C (µF) Keterangan

1. 100 50 0,4 ………


2. ………. 10 0,025 1
3. 50 20 0,9 ……….
4. 200 15 ……… 4
5. 150 25 ………. 3
6. ………. 20 1 2

Anda mungkin juga menyukai