Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SOSIAL DAN HUKUM

Disusun Oleh:
Al Rahman MH 2231019
Amran MH 2231007

MAGISTER HUKUM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Tujuan Makalah...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Konsep Perubahan Sosial.................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Perubahan Sosial.....................................................................................3
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial...............................................4
2.1.3 Jenis-jenis Perubahan Sosial.....................................................................................6
2.2 Konsep Hukum.................................................................................................................8
2.2.1 Pengertian Hukum.....................................................................................................8
2.2.2 Fungsi Hukum.........................................................................................................10
2.2.3 Sumber-sumber Hukum..........................................................................................11
2.3 Hubungan antara Perubahan Sosial dan Hukum............................................................13
2.3.1 Bagaimana Perubahan Sosial Mempengaruhi Hukum............................................13
2.3.2 Contoh Kasus Perubahan Sosial yang Mempengaruhi Hukum..............................14
2.3.3 Bagaimana Hukum Mempengaruhi Perubahan Sosial............................................15
2.3.4 Contoh Kasus Hukum yang Mempengaruhi Perubahan Sosial..............................17
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................19
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................19
3.2 Saran...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perubahan sosial merupakan suatu proses yang terjadi secara alami dalam
masyarakat, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada
struktur masyarakat, norma-norma yang berlaku, serta tingkah laku individu-
individu di dalamnya. Perubahan sosial ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti perkembangan teknologi, perubahan pola pikir masyarakat, dan lain
sebagainya.
Perubahan sosial ini dapat terjadi secara cepat ataupun secara perlahan,
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Perubahan sosial ini dapat
terjadi pada tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat. Perubahan sosial
yang terjadi di tingkat individu dapat terjadi karena perubahan pola pikir,
perubahan status sosial, dan berbagai penyebab lainnya. Perubahan sosial yang
terjadi di tingkat keluarga dapat terjadi karena perubahan struktur keluarga dan
perubahan pola asuh. Sedangkan perubahan sosial yang terjadi di tingkat
masyarakat dapat terjadi karena perubahan struktur masyarakat dan perubahan
norma yang berlaku.
Hukum merupakan salah satu bagian dari sistem sosial yang berfungsi
sebagai mekanisme penyelesaian sengketa, penegakan aturan-aturan yang berlaku
dalam masyarakat, serta sebagai alat untuk mengatur tingkah laku masyarakat.
Hukum merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan sosial,
namun di sisi lain, perubahan sosial juga dapat mempengaruhi hukum yang
berlaku di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, hubungan antara perubahan sosial dan hukum merupakan
suatu masalah yang penting untuk dikaji dan dipahami, karena dapat membantu
kita dalam mengerti bagaimana perubahan sosial di dalam masyarakat dapat
mempengaruhi hukum yang berlaku, serta bagaimana hukum yang berlaku dapat
mempengaruhi perubahan sosial di dalam masyarakat. Dengan memahami
hubungan ini, maka kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi

1
perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, serta memahami bagaimana
hukum dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur tingkah laku masyarakat.
Contohnya, jika terjadi perubahan sosial di dalam masyarakat yang
menyebabkan perubahan pola pikir masyarakat terhadap suatu hal, maka hukum
yang berlaku di dalam masyarakat tersebut juga dapat terpengaruhi oleh
perubahan tersebut. Sebaliknya, jika terjadi perubahan hukum di dalam
masyarakat yang menyebabkan perubahan tingkah laku masyarakat, maka
perubahan sosial juga dapat terjadi di dalam masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana
hubungan antara perubahan sosial dan hukum di dalam masyarakat, agar kita
dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi perubahan-perubahan
yang terjadi, serta memahami bagaimana hukum dapat digunakan sebagai alat
untuk mengatur tingkah laku masyarakat. Dengan memahami hubungan ini, maka
kita dapat membantu dalam menjaga stabilitas dan keadilan di dalam masyarakat.
I.2 Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian perubahan sosial dan hukum, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dan hukum.
2. Untuk menjelaskan bagaimana perubahan sosial mempengaruhi hukum,
serta bagaimana hukum mempengaruhi perubahan sosial.
3. Untuk memberikan contoh kasus yang menunjukkan bagaimana
perubahan sosial mempengaruhi hukum, serta bagaimana hukum
mempengaruhi perubahan sosial.
4. Untuk memberikan rekomendasi tentang bagaimana menghadapi
perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, serta bagaimana
menggunakan hukum sebagai alat untuk mengatur tingkah laku
masyarakat.
5. Untuk menambah pengetahuan kita tentang hubungan antara perubahan
sosial dan hukum di dalam masyarakat, sehingga dapat membantu kita
dalam memahami masalah-masalah yang terjadi di dalam masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Konsep Perubahan Sosial
II.1.1 Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah suatu proses yang terjadi secara alami dalam
masyarakat, yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada
struktur masyarakat, norma-norma yang berlaku, serta tingkah laku individu-
individu di dalamnya (Barth, 1967). Perubahan sosial dapat terjadi pada tingkat
individu, keluarga, maupun masyarakat. Perubahan sosial dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, perubahan pola pikir
masyarakat, perubahan struktur masyarakat, dan lain sebagainya. Perkembangan
teknologi yang terjadi di dalam masyarakat dapat mempengaruhi cara pandang
masyarakat terhadap suatu hal, serta dapat pula mempengaruhi struktur
masyarakat itu sendiri. Contohnya, dengan adanya perkembangan teknologi yang
memudahkan proses komunikasi, maka struktur masyarakat dapat menjadi lebih
terbuka dan tidak terikat pada struktur yang kaku.
Perubahan pola pikir masyarakat juga dapat mempengaruhi perubahan
sosial yang terjadi (Glenn, 2004). Jika terjadi perubahan pola pikir masyarakat
terhadap suatu hal, maka perubahan tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku
masyarakat, serta dapat pula mempengaruhi hukum yang berlaku di dalam
masyarakat tersebut. Contohnya, jika terjadi perubahan pola pikir masyarakat
terhadap isu-isu gender, maka dapat terjadi perubahan tingkah laku masyarakat
terhadap perempuan, serta dapat pula terjadi perubahan hukum yang memberikan
hak-hak yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Perubahan struktur masyarakat juga dapat mempengaruhi perubahan sosial
yang terjadi (Bender, 1978). Contohnya, jika terjadi perubahan struktur
masyarakat dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri, maka dapat
terjadi perubahan norma yang berlaku di dalam masyarakat, serta dapat pula
terjadi perubahan tingkah laku masyarakat.
Perubahan sosial ini dapat terjadi secara cepat ataupun secara perlahan,
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi (Barth, 1967). Perubahan

3
sosial yang terjadi secara cepat biasanya disebabkan oleh adanya faktor-faktor
yang kuat, seperti perkembangan teknologi yang sangat pesat, atau terjadinya
kejadian-kejadian yang mengakibatkan perubahan besar dalam masyarakat.
Sedangkan perubahan sosial yang terjadi secara perlahan biasanya disebabkan
oleh faktor-faktor yang lebih halus, seperti perubahan pola pikir masyarakat yang
berlangsung secara bertahap.
Perubahan sosial ini dapat memberikan dampak yang positif maupun
negatif terhadap masyarakat (Glenn, 2004). Contohnya, perubahan sosial yang
terjadi karena perkembangan teknologi dapat memberikan kemudahan dalam
banyak hal, seperti proses komunikasi yang lebih cepat dan mudah, akses
informasi yang lebih luas, dan lain sebagainya. Namun di sisi lain, perubahan
sosial yang terjadi karena perkembangan teknologi juga dapat menyebabkan
masalah-masalah baru, seperti meningkatnya tingkat pengangguran karena adanya
mesin-mesin yang dapat menggantikan pekerjaan manusia.
Oleh karena itu, perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat
merupakan suatu hal yang penting untuk dipahami dan dikaji, agar kita dapat
mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi perubahan-perubahan yang
terjadi, serta memahami dampak yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut bagi
masyarakat.
II.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dapat dibedakan
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal yang
dapat mempengaruhi perubahan sosial adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam masyarakat itu sendiri, sementara faktor-faktor eksternal adalah faktor-
faktor yang berasal dari luar masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan
sosial (Byrne, 2008):
1. Perkembangan teknologi: Perkembangan teknologi yang terjadi di dalam
masyarakat dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap suatu hal,
serta dapat pula mempengaruhi struktur masyarakat itu sendiri. Contohnya,
dengan adanya perkembangan teknologi yang memudahkan proses

4
komunikasi, maka struktur masyarakat dapat menjadi lebih terbuka dan tidak
terikat pada struktur yang kaku.
2. Perubahan pola pikir masyarakat: Jika terjadi perubahan pola pikir masyarakat
terhadap suatu hal, maka perubahan tersebut dapat mempengaruhi tingkah
laku masyarakat, serta dapat pula mempengaruhi hukum yang berlaku di
dalam masyarakat tersebut.
3. Perubahan struktur masyarakat: Jika terjadi perubahan struktur masyarakat,
misalnya dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri, maka dapat
terjadi perubahan norma yang berlaku di dalam masyarakat, serta dapat pula
terjadi perubahan tingkah laku masyarakat.
4. Perubahan iklim: Perubahan iklim yang terjadi dapat mempengaruhi struktur
masyarakat, karena dapat menyebabkan perubahan pada tingkat produktivitas
suatu wilayah.
5. Perubahan politik: Perubahan yang terjadi di dalam sistem politik suatu negara
dapat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
6. Perubahan ekonomi: Perubahan yang terjadi di dalam sistem ekonomi suatu
negara dapat mempengaruhi struktur masyarakat, serta dapat pula
mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap suatu hal.
7. Kebijakan pemerintah: Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah
dapat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Contohnya, kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi untuk
pengembangan teknologi dapat mempengaruhi perkembangan teknologi di
dalam masyarakat, serta dapat pula mempengaruhi struktur masyarakat itu
sendiri.
8. Masuknya budaya asing: Masuknya budaya asing ke dalam suatu masyarakat
dapat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Contohnya, masuknya budaya Barat ke dalam masyarakat Asia dapat
mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat terhadap berbagai hal, serta
dapat pula mempengaruhi struktur masyarakat.
9. Pertumbuhan penduduk: Pertumbuhan penduduk yang terjadi di suatu wilayah
dapat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

5
Contohnya, jika terjadi pertumbuhan penduduk yang cepat, maka dapat terjadi
perubahan struktur masyarakat, karena adanya tekanan terhadap sumber daya
yang tersedia.
10. Konflik: Konflik yang terjadi di dalam masyarakat dapat mempengaruhi
perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Contohnya, jika terjadi
konflik antarkelompok di suatu wilayah, maka dapat terjadi perubahan
struktur masyarakat yang disebabkan oleh adanya pengungsi yang terpaksa
meninggalkan wilayah tersebut.
Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi
di dalam masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dapat
memberikan dampak yang positif maupun negatif terhadap masyarakat. Oleh
karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
sosial agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi perubahan-
perubahan yang terjadi, serta memahami dampak yang ditimbulkan oleh
perubahan tersebut bagi masyarakat.
II.1.3 Jenis-jenis Perubahan Sosial
Menurut Ryder (1985), terdapat beberapa jenis perubahan sosial yang
dapat terjadi di dalam masyarakat yang dapat dibedakan menjadi beberapa
kategori, yaitu:
1. Perubahan struktural: Perubahan struktural adalah perubahan yang terjadi pada
struktur masyarakat secara keseluruhan, termasuk perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga sosial, norma-norma yang berlaku, serta struktur kekuasaan
yang ada di dalam masyarakat.
2. Perubahan kultural: Perubahan kultural adalah perubahan yang terjadi pada
nilai-nilai, norma-norma, dan budaya masyarakat. Perubahan kultural dapat
terjadi karena adanya pengaruh dari luar masyarakat, seperti masuknya budaya
asing, atau karena adanya perubahan pola pikir masyarakat yang terjadi secara
internal.
3. Perubahan demografi: Perubahan demografi adalah perubahan yang terjadi
pada struktur penduduk suatu wilayah, termasuk perubahan jumlah penduduk,
struktur umur, dan struktur jenis kelamin.

6
4. Perubahan sosial ekonomi: Perubahan sosial ekonomi adalah perubahan yang
terjadi pada struktur ekonomi suatu masyarakat, termasuk perubahan dalam
sistem produksi, sistem distribusi, sistem konsumsi, serta pola-pola kerja yang
ada di dalam masyarakat. Perubahan sosial ekonomi dapat terjadi karena
adanya perubahan dalam faktor-faktor ekonomi, seperti harga-harga yang
berubah, atau karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat, seperti
terjadi perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
5. Perubahan politik: Perubahan politik adalah perubahan yang terjadi pada
sistem politik suatu negara, termasuk perubahan dalam struktur kekuasaan,
perubahan dalam sistem pemerintahan, serta perubahan dalam lembaga-
lembaga politik yang ada di dalam negara tersebut.
6. Perubahan teknologi: Perubahan teknologi adalah perubahan yang terjadi
dalam bidang teknologi, termasuk perkembangan teknologi yang terjadi secara
cepat, serta perubahan dalam cara-cara yang digunakan oleh masyarakat
dalam menggunakan teknologi tersebut.
7. Perubahan lingkungan: Perubahan lingkungan adalah perubahan yang terjadi
pada lingkungan fisik suatu wilayah, termasuk perubahan iklim, perubahan
kondisi ekologi, serta perubahan dalam pola penggunaan lahan.
8. Perubahan kebudayaan: Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi
pada kebudayaan suatu masyarakat, termasuk perubahan dalam cara-cara
hidup masyarakat, perubahan dalam tradisi-tradisi yang ada di dalam
masyarakat, serta perubahan dalam cara-cara berpikir masyarakat. Perubahan
kebudayaan dapat terjadi karena adanya pengaruh dari luar masyarakat, seperti
masuknya budaya asing, atau karena adanya perubahan dalam pola pikir
masyarakat yang terjadi secara internal.
9. Perubahan sosial-psikologis: Perubahan sosial-psikologis adalah perubahan
yang terjadi pada individu atau kelompok individu di dalam masyarakat,
termasuk perubahan dalam tingkah laku, perubahan dalam pola pikir, serta
perubahan dalam sikap terhadap suatu hal.
10. Perubahan sosial-kultural: Perubahan sosial-kultural adalah perubahan yang
terjadi pada hubungan antara individu atau kelompok individu dengan

7
kelompok-kelompok lain di dalam masyarakat, termasuk perubahan dalam
struktur kelompok, perubahan dalam norma-norma yang berlaku di dalam
kelompok, serta perubahan dalam hubungan antarkelompok. Perubahan sosial-
kultural dapat terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat,
seperti terjadi perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri,
atau karena adanya perubahan dalam pola pikir masyarakat yang terjadi secara
internal.
Dengan memahami jenis-jenis perubahan sosial yang dapat terjadi di
dalam masyarakat, kita dapat lebih memahami perubahan-perubahan yang terjadi
di dalam masyarakat, serta dapat mengambil tindakan yang tepat untuk
menghadapi perubahan tersebut.
II.2 Konsep Hukum
II.2.1 Pengertian Hukum
Pengertian hukum dapat diartikan sebagai sistem aturan-aturan yang
berlaku di dalam suatu masyarakat yang bertujuan untuk mengatur tingkah laku
individu-individu di dalam masyarakat tersebut. Hukum merupakan salah satu
bentuk dari sistem norma yang berlaku di dalam suatu masyarakat, yang bertujuan
untuk menjaga keadilan dan keselamatan di dalam masyarakat (Bingham, 1912).
Hukum juga merupakan salah satu alat yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengatur kehidupan masyarakat di dalam wilayah negara tersebut.
Hukum dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu hukum positif,
hukum natural, dan hukum moral (Bisri, 2004). Hukum positif adalah hukum
yang berlaku di dalam suatu negara, yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku di negara tersebut. Hukum positif terbagi lagi menjadi
hukum formal, yaitu hukum yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku di negara tersebut, dan hukum materiil, yaitu hukum yang diatur
dalam prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dari hukum positif.
Hukum natural adalah hukum yang dianggap universal dan berlaku untuk
semua manusia, tidak tergantung pada negara atau masyarakat mana yang
bersangkutan. Hukum natural dianggap merupakan hukum yang adil, dan tidak

8
dapat dikompromikan atau diubah oleh kebijakan pemerintah atau keputusan dari
lembaga-lembaga hukum yang ada.
Hukum moral adalah hukum yang dianggap benar secara moral, meskipun
tidak selalu diakui sebagai hukum yang sah secara hukum positif. Hukum moral
biasanya dianggap bersifat subjektif, karena tergantung pada pandangan dan
prinsip-prinsip moral yang berlaku di dalam suatu masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya, hukum harus memperhatikan prinsip-
prinsip dasar yang harus dipegang teguh, yaitu prinsip keadilan, prinsip kepastian
hukum, prinsip kemanfaatan, prinsip kebebasan, dan prinsip-prinsip lainnya yang
dianggap penting oleh masyarakat (Bisri, 2004). Dengan memperhatikan prinsip-
prinsip tersebut, diharapkan hukum dapat menjalankan fungsinya dengan baik,
yaitu menjadi alat yang memelihara keadilan, menjaga keselamatan masyarakat,
dan mengatur tingkah laku individu-individu di dalam masyarakat.
Selain itu, hukum juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang menjadi
landasan dari sistem hukum yang ada, seperti prinsip legalitas, prinsip supremasi
hukum, prinsip kepastian hukum, dan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip legalitas
menekankan bahwa semua tindakan yang dilakukan oleh individu harus sesuai
dengan hukum yang berlaku, sementara prinsip supremasi hukum menekankan
bahwa hukum merupakan yang tertinggi dan tidak boleh diabaikan atau diatasi
oleh kekuasaan lainnya. Prinsip kepastian hukum menekankan bahwa hukum
harus memberikan kepastian bagi individu-individu di dalam masyarakat, agar
individu-individu tersebut dapat mengetahui apa yang diharapkan dan dilarang
oleh hukum.
Dengan demikian, hukum memiliki peran yang sangat penting dalam
mengatur kehidupan masyarakat, serta memelihara keadilan dan keselamatan di
dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu di dalam
masyarakat untuk memahami hukum yang berlaku di dalam masyarakat tersebut,
serta mematuhi hukum tersebut demi kebaikan bersama.
II.2.2 Fungsi Hukum
Fungsi hukum adalah peran yang dimainkan oleh hukum dalam mengatur
kehidupan masyarakat, serta memelihara keadilan dan keselamatan di dalam

9
masyarakat (Orlando, 2022). Fungsi hukum dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu:
1. Fungsi regulatif: Fungsi regulatif adalah fungsi hukum yang bertujuan untuk
mengatur tingkah laku individu-individu di dalam masyarakat, sehingga dapat
tercipta keharmonisan di dalam masyarakat. Fungsi regulatif terdiri dari
beberapa sub-fungsi, yaitu fungsi preventif, yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat, fungsi represif,
yang bertujuan untuk menghukum individu-individu yang melakukan
tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat, dan fungsi rehabilitatif, yang
bertujuan untuk mengembalikan individu-individu yang melakukan tindakan-
tindakan yang merugikan masyarakat ke dalam jalur yang benar.
2. Fungsi integratif: Fungsi integratif adalah fungsi hukum yang bertujuan untuk
mengintegrasikan individu-individu di dalam masyarakat, sehingga tercipta
kesatuan di dalam masyarakat. Fungsi integratif terdiri dari beberapa sub-
fungsi, yaitu fungsi sosialisasi, yang bertujuan untuk menanamkan norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat kepada individu-
individu di dalam masyarakat, fungsi konsolidasi, yang bertujuan untuk
menjaga kesatuan dan kesepakatan di dalam masyarakat, dan fungsi adaptasi,
yang bertujuan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat.
3. Fungsi konservatif: Fungsi konservatif adalah fungsi hukum yang bertujuan
untuk mempertahankan keutuhan sistem hukum yang ada, serta menjaga
stabilitas masyarakat. Fungsi konservatif terdiri dari beberapa sub-fungsi,
yaitu fungsi penguatan, yang bertujuan untuk menguatkan sistem hukum yang
ada, fungsi pelestarian, yang bertujuan untuk melestarikan sistem hukum yang
ada, dan fungsi pengamanan, yang bertujuan untuk mengamankan sistem
hukum yang ada dari ancaman-ancaman yang mungkin muncul.
4. Fungsi adaptif: Fungsi adaptif adalah fungsi hukum yang bertujuan untuk
mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, serta
menyesuaikan sistem hukum yang ada dengan perubahan tersebut. Fungsi
adaptif terdiri dari beberapa sub-fungsi, yaitu fungsi perubahan, yang

10
bertujuan untuk merubah sistem hukum yang ada sesuai dengan perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat, fungsi penyesuaian, yang bertujuan untuk
menyesuaikan sistem hukum yang ada dengan perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat, dan fungsi pengembangan, yang bertujuan untuk
mengembangkan sistem hukum yang ada sesuai dengan perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat.
Dengan memahami fungsi-fungsi hukum tersebut, diharapkan kita dapat
lebih memahami peran yang dimainkan oleh hukum dalam mengatur kehidupan
masyarakat, serta memelihara keadilan dan keselamatan di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu di dalam masyarakat untuk
memahami fungsi-fungsi hukum tersebut, serta mematuhi hukum yang berlaku
demi kebaikan bersama.
II.2.3 Sumber-sumber Hukum
Sumber-sumber hukum adalah peraturan-peraturan atau dokumen-
dokumen yang menjadi rujukan dalam menentukan apa yang dianggap sah
sebagai hukum di dalam suatu masyarakat. Sumber-sumber hukum dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis (Syamsuddin & Aris, 2014), yaitu:
1. Sumber-sumber hukum primer
Sumber-sumber hukum primer adalah sumber-sumber hukum yang langsung
menjadi rujukan dalam menentukan apa yang dianggap sah sebagai hukum.
Sumber-sumber hukum primer dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Peraturan perundang-undangan: Peraturan perundang-undangan adalah
dokumen-dokumen hukum yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga negara
yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan peraturan-peraturan
hukum. Contohnya adalah undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah, dan sebagainya.
b. Putusan pengadilan: Putusan pengadilan adalah keputusan yang dihasilkan
oleh pengadilan yang memutuskan suatu perkara hukum. Putusan
pengadilan dapat berupa putusan pengadilan tingkat pertama, putusan
pengadilan tingkat banding, dan putusan pengadilan tingkat kasasi.

11
c. Keputusan menteri: Keputusan menteri adalah keputusan yang dihasilkan
oleh menteri yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan keputusan
hukum dalam bidang yang dijabatnya.
2. Sumber-sumber hukum sekunder
Sumber-sumber hukum sekunder adalah sumber-sumber hukum yang tidak
langsung menjadi rujukan dalam menentukan apa yang dianggap sah sebagai
hukum, tetapi merupakan bahan rujukan yang berguna untuk memahami
hukum yang berlaku. Sumber-sumber hukum sekunder dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Penjelasan-penjelasan terhadap peraturan perundang-undangan:
Penjelasan-penjelasan terhadap peraturan perundang-undangan merupakan
bahan rujukan yang berguna untuk memahami peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Contohnya adalah penjelasan UU, penjelasan PP,
dan sebagainya.
b. Buku-buku hukum: Buku-buku hukum merupakan bahan rujukan yang
berguna untuk memahami hukum yang berlaku di dalam suatu masyarakat.
Contohnya adalah kitab-kitab hukum, buku-buku teks hukum, dan
sebagainya.
c. Putusan-putusan pengadilan yang telah dianggap sebagai prinsip hukum:
Putusan-putusan pengadilan yang telah dianggap sebagai prinsip hukum
adalah putusan pengadilan yang dianggap memuat prinsip-prinsip hukum
yang berlaku di dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah putusan
pengadilan yang dianggap sebagai prinsip hukum acara, putusan
pengadilan yang dianggap sebagai prinsip hukum perdata, dan sebagainya.
Dengan memahami sumber-sumber hukum tersebut, diharapkan kita dapat
lebih memahami hukum yang berlaku di dalam suatu masyarakat, serta
mematuhi hukum tersebut demi kebaikan bersama.
II.3 Hubungan antara Perubahan Sosial dan Hukum
II.3.1 Bagaimana Perubahan Sosial Mempengaruhi Hukum
Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,
yang dapat berupa perubahan-perubahan dalam struktur masyarakat, perubahan-

12
perubahan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat,
atau perubahan-perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
masyarakat. Perubahan sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
perkembangan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, perubahan-perubahan
dalam tatanan politik, dan sebagainya (Halim, 2015).
Perubahan sosial dapat mempengaruhi hukum di dalam beberapa cara,
yaitu:
1. Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contohnya adalah perubahan-
perubahan dalam undang-undang yang mengatur tentang hak-hak asasi
manusia, hak-hak kaum minoritas, dan sebagainya, yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di
dalam masyarakat, seperti perubahan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku di dalam masyarakat yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam
undang-undang tentang hak-hak asasi manusia. Misalnya, terjadinya
perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap hak-hak kaum minoritas
seperti LGBTQ+ yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam undang-
undang tentang hak-hak kaum minoritas tersebut..
2. Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam
putusan-putusan pengadilan yang berlaku. Contohnya adalah perubahan-
perubahan dalam putusan-putusan pengadilan yang mengatur tentang hak-hak
asasi manusia, hak-hak kaum minoritas, dan sebagainya, yang disebabkan oleh
perubahan-perubahan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di
dalam masyarakat, seperti perubahan dalam tatanan politik yang menyebabkan
terjadinya perubahan dalam putusan pengadilan tentang hak-hak politik.
Misalnya, terjadinya perubahan dari sistem otoritarian ke sistem demokrasi
yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam putusan pengadilan tentang
hak-hak politik.
3. Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat, yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi hukum yang berlaku. Contohnya adalah perubahan-

13
perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan penggunaan
teknologi, yang dapat mempengaruhi peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang penggunaan teknologi tersebut. Misalnya, terjadinya
perubahan dalam kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan makanan
organik yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam peraturan perundang-
undangan tentang penjualan makanan organik.
Oleh karena itu, penting bagi setiap masyarakat untuk memahami bahwa
perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat mempengaruhi hukum
yang berlaku, sehingga perlu adanya adaptasi terhadap perubahan tersebut demi
kebaikan bersama.
II.3.2 Contoh Kasus Perubahan Sosial yang Mempengaruhi Hukum
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus perubahan sosial yang
mempengaruhi hukum beserta tahun terjadinya:
1. Perubahan dalam norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam
masyarakat terkait dengan hak-hak asasi manusia yang menyebabkan
terjadinya perubahan dalam undang-undang tentang hak-hak asasi manusia.
Contohnya adalah perubahan dalam undang-undang tentang hak-hak wanita di
Indonesia pada tahun 1974, yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat terkait dengan
hak-hak wanita.
2. Perubahan dalam tatanan politik yang menyebabkan terjadinya perubahan
dalam undang-undang tentang hak-hak politik. Contohnya adalah perubahan
dari sistem otoritarian ke sistem demokrasi di Indonesia pada tahun 1998,
yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam undang-undang tentang hak-
hak politik warga negara.
3. Perubahan dalam penggunaan teknologi yang menyebabkan terjadinya
perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat,
sehingga mempengaruhi peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang penggunaan teknologi tersebut. Contohnya adalah perubahan dalam
peraturan perundang-undangan tentang penggunaan internet di Indonesia pada
tahun 2016, yang disebabkan oleh perubahan dalam penggunaan internet yang

14
semakin meluas di dalam masyarakat. Peraturan perundang-undangan tersebut
diperlukan untuk mengatur tata cara penggunaan internet yang sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga dapat terhindar dari
tindakan-tindakan yang merugikan orang lain atau merusak hak-hak kekayaan
intelektual seseorang.
4. Perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan
konsumsi, seperti perubahan dalam kebiasaan makan atau perubahan dalam
kebiasaan belanja, yang dapat mempengaruhi peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang produk-produk yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Contohnya adalah perubahan dalam peraturan perundang-undangan tentang
penjualan makanan organik di Indonesia pada tahun 2015, yang disebabkan
oleh perubahan dalam kebiasaan masyarakat terhadap penggunaan makanan
organik.
5. Perubahan dalam tata cara pelaksanaan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
hak-hak kekayaan intelektual, seperti perubahan dalam peraturan perundang-
undangan tentang hak cipta atau hak paten. Contohnya adalah perubahan
dalam peraturan perundang-undangan tentang hak cipta di Indonesia pada
tahun 2002, yang disebabkan oleh perubahan dalam tata cara pelaksanaan
kegiatan yang berkaitan dengan hak cipta di dalam masyarakat.
II.3.3 Bagaimana Hukum Mempengaruhi Perubahan Sosial
Hukum merupakan sistem yang mengatur tingkah laku manusia di dalam
masyarakat, sehingga hukum dapat mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi
di dalam masyarakat. Berikut ini adalah beberapa cara bagaimana hukum
mempengaruhi perubahan sosial:
1. Hukum dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan cara memberikan
sanksi terhadap tingkah laku yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sanksi tersebut dapat berupa sanksi administratif, sanksi pidana, atau sanksi
lainnya yang diberikan oleh pemerintah kepada individu atau kelompok yang
melakukan tingkah laku yang tidak sesuai dengan hukum. Dengan adanya
sanksi tersebut, diharapkan dapat mengurangi tingkah laku yang tidak sesuai
dengan hukum, sehingga dapat terjadi perubahan sosial di dalam masyarakat.

15
2. Hukum dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan cara memberikan hak-
hak kepada individu atau kelompok yang sebelumnya tidak memilikinya.
Contohnya adalah terjadinya perubahan dalam hukum yang mengatur tentang
hak-hak asasi manusia, seperti hak-hak kaum minoritas atau hak-hak wanita,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial di dalam
masyarakat.
3. Hukum dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan cara mengatur tata cara
pelaksanaan suatu kegiatan di dalam masyarakat. Misalnya, hukum yang
mengatur tentang tata cara pelaksanaan pemilihan umum atau hukum yang
mengatur tentang tata cara pelaksanaan perdagangan di dalam masyarakat.
Dengan adanya hukum tersebut, diharapkan dapat terjadi perubahan sosial di
dalam masyarakat, seperti terjadinya perubahan dalam tatanan politik atau
terjadinya perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat.
4. Hukum dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan cara mengatur tata cara
pelaksanaan suatu kegiatan yang berkaitan dengan hak-hak kekayaan
intelektual. Misalnya, hukum yang mengatur tentang hak cipta atau hak paten,
yang bertujuan untuk melindungi hak-hak kekayaan intelektual seseorang atau
suatu kelompok. Dengan adanya hukum tersebut, diharapkan dapat terjadi
perubahan sosial di dalam masyarakat, seperti terjadinya perubahan dalam
struktur ekonomi masyarakat atau terjadinya perubahan dalam pola-pola
inovasi di dalam masyarakat.
5. Hukum dapat mempengaruhi perubahan sosial dengan cara mengatur tata cara
pelaksanaan suatu kegiatan yang berkaitan dengan hak-hak kekayaan
intelektual. Misalnya, hukum yang mengatur tentang hak cipta atau hak paten,
yang bertujuan untuk melindungi hak-hak kekayaan intelektual seseorang atau
suatu kelompok. Dengan adanya hukum tersebut, diharapkan dapat terjadi
perubahan sosial di dalam masyarakat, seperti terjadinya perubahan dalam
struktur ekonomi masyarakat atau terjadinya perubahan dalam pola-pola
inovasi di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, hukum memegang peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, sehingga perlu

16
adanya pemahaman yang baik tentang hukum bagi setiap individu di dalam
masyarakat agar dapat menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat.
II.3.4 Contoh Kasus Hukum yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
1. Kasus hukum tentang hak-hak asasi manusia yang mempengaruhi perubahan
sosial di Indonesia adalah kasus "Pemerkosaan Masal di Hotel New Plasa,
Medan" pada tahun 1998. Kasus ini terjadi di kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia, dan melibatkan hukum tentang hak-hak asasi manusia yang
terdapat dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia. Kasus ini terjadi ketika sekelompok pria menggunakan kekerasan
terhadap sejumlah wanita yang sedang berlibur di Hotel New Plasa, Medan.
Kasus ini menyebabkan terjadinya perubahan sosial di dalam masyarakat,
karena kasus ini menimbulkan protes besar dari masyarakat dan memicu
terjadinya perubahan dalam norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat
terkait dengan hak-hak asasi manusia khususnya hak-hak wanita.
2. Kasus hukum tentang hak-hak politik yang mempengaruhi perubahan sosial di
Indonesia adalah kasus "Pemilu Tahun 2004" pada tahun 2004. Kasus ini
melibatkan hukum tentang hak-hak politik yang terdapat dalam Undang-
Undang No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu. Kasus ini terjadi ketika terjadi
pemilu parlemen dan pemilu presiden di Indonesia pada tahun 2004, yang
menyebabkan terjadinya perubahan sosial di dalam masyarakat, karena terjadi
perubahan dalam tatanan politik di Indonesia setelah pemilu tersebut.
3. Kasus hukum tentang hak-hak kekayaan intelektual yang mempengaruhi
perubahan sosial di Indonesia adalah kasus "Penyalahgunaan Hak Cipta oleh
Penyanyi Dangdut" pada tahun 2016. Kasus ini terjadi di seluruh Indonesia
dan melibatkan hukum tentang hak cipta yang terdapat dalam Undang-Undang
No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Kasus ini terjadi ketika sejumlah
penyanyi dangdut terbukti melakukan penyalahgunaan hak cipta lagu-lagu
milik orang lain tanpa izin yang sah. Kasus ini menyebabkan terjadinya
perubahan sosial di dalam masyarakat, karena kasus ini menimbulkan
kecaman dan protes dari masyarakat terhadap tindakan-tindakan yang

17
merugikan hak-hak kekayaan intelektual seseorang. Perubahan tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan dalam hukum yang mengatur tentang hak
cipta di Indonesia, karena terjadi perubahan dalam tata cara pelaksanaan
kegiatan yang berkaitan dengan hak cipta di dalam masyarakat.
4. Kasus hukum tentang perubahan sosial yang mempengaruhi hukum di
Indonesia adalah kasus "Perubahan Norma-Norma yang Berlaku di
Masyarakat terkait dengan LGBT" pada tahun 2017. Kasus ini terjadi di
seluruh Indonesia dan melibatkan perubahan dalam norma-norma yang
berlaku di dalam masyarakat terkait dengan hak-hak asasi manusia bagi
komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Perubahan
tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dalam hukum yang mengatur
tentang hak-hak asasi manusia, karena terjadi perubahan dalam sikap
masyarakat terhadap komunitas LGBT yang semakin terbuka dan toleran.

18
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang erat antara perubahan sosial dan hukum di dalam masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat dapat mempengaruhi hukum
yang berlaku, sehingga perlu adanya adaptasi terhadap perubahan tersebut demi
kebaikan bersama. Selain itu, hukum juga dapat mempengaruhi perubahan sosial
yang terjadi di dalam masyarakat, karena hukum merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi tata cara hidup dan kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan oleh masyarakat.
Oleh karena itu, perlu adanya keterkaitan yang erat antara perubahan sosial
dan hukum di dalam masyarakat, sehingga dapat tercipta tatanan masyarakat yang
sejahtera dan damai. Perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat harus
diakui dan dihargai, namun juga harus diatur dan dikendalikan oleh hukum yang
berlaku, sehingga dapat terjadi perubahan yang positif bagi kemajuan masyarakat.
III.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan kepada pembaca
berdasarkan makalah ini:
1. Sebaiknya pembaca memahami bahwa perubahan sosial dan hukum
merupakan hal yang tidak dapat dihindari di dalam masyarakat, namun
perubahan tersebut dapat diatur dan dikendalikan melalui hukum yang
berlaku. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya memahami dan memahami
peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam masyarakat, serta
memahami hak-hak dan kewajiban yang dimilikinya sebagai warga negara.
2. Pembaca sebaiknya juga memahami bahwa perubahan sosial dan hukum
merupakan hal yang saling terkait, sehingga perlu adanya koordinasi dan
keterbukaan dalam menghadapi perubahan tersebut. Pembaca sebaiknya tidak
menolak perubahan secara mentah-mentah, namun sebaiknya memahami dan
mempertimbangkan perubahan tersebut secara objektif dan terbuka.

19
3. Pembaca juga sebaiknya memahami bahwa perubahan sosial dan hukum yang
terjadi di dalam masyarakat merupakan refleksi dari perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Oleh karena itu, pembaca
sebaiknya terbuka terhadap perubahan yang terjadi, serta memahami bahwa
perubahan tersebut merupakan bagian dari proses kemajuan masyarakat.
4. Pembaca sebaiknya juga memahami bahwa perubahan sosial dan hukum yang
terjadi di dalam masyarakat merupakan tanggung jawab bersama, sehingga
perlu adanya partisipasi dari seluruh warga masyarakat d dalam menghadapi
dan mengatasi perubahan sosial dan hukum yang terjadi. Pembaca sebaiknya
turut serta dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap perubahan
sosial dan hukum yang terjadi di dalam masyarakat, sehingga dapat terjadi
perubahan yang positif bagi kemajuan masyarakat.
5. Selain itu, pembaca sebaiknya juga memahami bahwa adanya perubahan
sosial dan hukum di dalam masyarakat tidak selalu menguntungkan bagi
seluruh warga masyarakat. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya memahami
bahwa adanya perubahan sosial dan hukum di dalam masyarakat harus
dilakukan secara adil dan merata, sehingga tidak merugikan sebagian warga
masyarakat.
6. Pembaca sebaiknya juga memahami bahwa perubahan sosial dan hukum yang
terjadi di dalam masyarakat tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan
lembaga-lembaga yang berwenang. Oleh karena itu, pembaca sebaiknya
memahami peran dan fungsi pemerintah dan lembaga-lembaga yang
berwenang dalam menghadapi dan mengatasi perubahan sosial dan hukum
yang terjadi di dalam masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA
Barth, F. (1967). On the study of social change. American anthropologist, 69(6),
661-669.
Bender, T. (1978). Community and social change in America. Rutgers University
Press New Brunswick, NJ.
Bingham, J. W. (1912). What is the Law. Mich. L. Rev., 11, 1.
Bisri, I. (2004). Sistem Hukum Indonesia: Prinsip-Prinsip dan Implementasi
Hukum di Indonesia.
Byrne, A. (2008). Evaluating social change and communication for social change:
New perspectives. Proceedings of the 2009 Communication for Social
Change Consortium: community dialogue and partnerships impacting
social norms about AIDS, 1-25.
Glenn, S. S. (2004). Individual behavior, culture, and social change. The Behavior
Analyst, 27(2), 133-151.
Halim, F. (2015). Hukum dan Perubahan Sosial. Al Daulah: Jurnal Hukum
Pidana dan Ketatanegaraan, 4(1), 107-115.
Orlando, G. (2022). Efektivitas Hukum dan Fungsi Hukum di Indonesia. Tarbiyah
bil Qalam: Jurnal Pendidikan Agama dan Sains, 6(1).
Ryder, N. B. (1985). The cohort as a concept in the study of social change. In
Cohort analysis in social research (pp. 9-44). Springer.
Syamsuddin, R., & Aris, I. (2014). Merajut Hukum di Indonesia. Mitra Wacana
Media.

21

Anda mungkin juga menyukai