Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022
Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang berwarna coklat terang
dan medula ginjal di bagian dalam yang berwarna coklat gelap. Korteks ginjal
mengandung jutaan alat penyaring disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari
glomerulus dan tubulus. Medula ginjal terdiri dari beberapa massa-massa
triangular disebut piramida ginjal dengan basis menghadap korteks dan bagian
apeks yang menonjol ke medial. Piramida ginjal berguna untuk mengumpulkan
hasil ekskresi yang kemudian disalurkan ke tubulus kolektivus menuju pelvis
Menurut Muttaqin dan Sari (2011) kondisi klinis yang memungkinkan dapat
3) Batuginjal: nefrolitiasis.
5) Traumalangsungpadaginjal.
6) Keganasan padaginjal.
2) Dyslipidemia.
3) SLE.
5) Preeklamsi.
6) Obat-obatan.
6) Sakit kepala
8) Gatal
9) Sesak
11) Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki, serta pada
kelopak mata waktu pagi hari
4) KLASIFIKSI
Klasifikasi gagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju
Filtration Glomerulus) dimana nilai normalnya adalah 125 ml/min/1,73m 2 dengan
rumus kockrof – gault sebagia berikut :
5) PATOFISIOLOGI
Gagal ginjal merupakan sebuah fenomena kehilangan secara bertahap
fungsi dari nefron. Kerusakan nefron merangsang kompensasi nefron yang masih
utuh untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit. Mekanisme
adaptasi pertama adalah dengan cara hipertrofi dari nefron yang masih utuh untuk
meningkatkan kecepatan filtrasi, beban solut dan reabsorpsi tubulus.
a Stadium I
Stadium pertama merupakan sebuah proses penurunan cadangan
ginjal. Selama stadium ini kreatinin serum dan kadar BUN normal dan
pasien asimptomatik.
b Stadium II
Tahap ini merupakan insufisiensi ginjal dimana lebih dari 75%
jaringan yang berfungsi telah rusak dan GFR (Glomerulus Filtration
Rate) besarnya hanya 25% dari normal. Kadar BUN mulai meningkat
tergantung dari kadar protein dalam diet. Kadar kreatinin serum juga
mulai meningkat disertai dengan nokturia dan poliuria sebagai akibat
dari kegagalan pemekatan urin.
c Stadium III
Stadium ini merupakan stadium akhir dimana 90 % dari massa nefron
telah hacur atau hanya tinggal 200.000 nefron saja yang masih utuh.
GFR (Glomerulus Filtration Rate) hanya 10 % dari keadaan normal.
Kreatinin serum dan BUN akan meningkat.Klien akan mulai merasakan
gejala yang lebih parah karena ginjal tidak lagi dapat mempertahankan
homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Urin menjadi isoosmotik
dengan plasma dan pasien menjadi oligurik dengan haluaran urin kurang
dari 500 cc/hari.
6) PATHWAY
8) KOMPLIKASI
Komplikasi dari gagal ginjal kronis menurut Smeltzer (2009)yaitu :
9) PENATALAKSANAAN MEDIS
a) Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di venadengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukanmelalui
daerah femoralis namun untuk mempermudah makadilakukan :
1 Identitas klien, meliputi nama, usia (kebanyakan terjadi pada. Usia muda),
jenis kela min (kebanyakan laki-laki karena sering mengebut saat
mengendarai motor tanpa pengaman helm), pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit (MRS), nomor
register, dan diagnosis medis.
2 Demografi
Penderita CKD kebanyakan berusia diantara 30 tahun, namun ada juga yang
mengalami CKD dibawah umur tersebut yang diakibatkan oleh berbagai hal
seperti proses pengobatan, penggunaan obat-obatan dan sebagainya. CKD dapat
terjadi pada siapapun, pekerjaan dan lingkungan juga mempunyai peranan penting
I. Implementasi
Implemetasi keperawatan adalah eksekusi/pelaksanaan dari perncanaan yang
telah disusun dalam asuhan keperawatan. Implementasi dilaksanakan
II. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan mengkaji apakah tujuan yang
ditetapkan telah tecapai penuh, sebagian atau tidak tercapai ( Potter & Perry,
2010). Evaluasi dinilai berdasarkan respon pasien baik secara subjektif dan
objektif, selanjutnya dilakukan analisa kesimpulan pencapaian tujuan berdasarkan
kriteria hasil yang sudah ditetapkan dan dilanjutkan dengan rencana selanjutnya
berdasrkan hasil evaluasi yang dilakukan.