Anda di halaman 1dari 2

Pada pertengahan abad ke-20 di Amerika Serikat, disiplin akuntansi berusaha untuk

mendapatkan status sebagai profesi yang diakui. Pada saat tersebut, Komisi Standar
Pendidikan dan Pengalaman untuk Akuntan Publik Bersertifikat mengidentifikasi tujuh
karakteristik profesi.

Akuntansi memenuhi dua karakteristik pertama sebagai disiplin kompleks yang


membutuhkan studi formal yang mendalam. Untuk menjadi akuntan publik bersertifikat,
seseorang harus memperoleh gelar sarjana di bidang akuntansi dan lulus ujian Akuntan
Publik Bersertifikat (CPA) yang ketat. Untuk mempertahankan status CPA, kontinu
pendidikan diperlukan untuk mengikuti perkembangan terbaru.

Dalam memenuhi standar ketiga, profesi akuntansi bersama profesi lain dalam
masyarakat yang berkomitmen untuk melayani dengan keahlian. Mereka menetapkan
kualifikasi yang harus dipenuhi untuk menjadi anggota dan mematuhi standar perilaku,
termasuk bertindak demi kepentingan klien. Hanya individu yang memenuhi kualifikasi yang
akan diterima dan dapat dipertahankan dalam profesi.

Karakteristik keempat menegaskan perlunya etika dalam interaksi dengan klien, rekan
kerja, dan masyarakat. Namun, rincian etika yang harus diikuti membutuhkan klarifikasi
lebih lanjut. Standar keenam menyoroti perlunya mengakui tanggung jawab sosial dalam
melayani kepentingan publik. Hal ini tercermin dalam kode etik Institut Akuntan Publik
Bersertifikat (AICPA), yang menekankan keandalan dan integritas akuntan publik dalam
menjaga fungsi perdagangan yang teratur dan kepercayaan masyarakat.

Sekalipun akuntansi memang memberikan kontribusi yang sangat penting dalam


fungsi perdagangan yang teratur, yang mencerminkan karakteristik keempat dan keenam,
yang paling menarik dari karakteristik seorang profesional menurut Huebner adalah yang
ketiga. Huebner menekankan bahwa seorang profesional harus meninggalkan pandangan
egois demi keuntungan klien dan harus memiliki semangat loyalitas terhadap sesama praktisi.
Hal ini menggambarkan pentingnya etika, altruisme, dan kewajiban sosial yang harus
dimiliki oleh akuntan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dalam rangka menerapkan karakteristik-karakteristik ini pada profesi akuntansi,


pengembangan konsep profesionalisme dan penolakan terhadap pandangan yang murni egois
sangatlah penting. Singkatnya, berkomitmen pada suatu profesi seperti akuntansi melibatkan
pengembanan tanggung jawab etika yang mendorong tindakan yang mengutamakan
kepentingan publik dan mematuhi standar perilaku yang tinggi. Hal ini merupakan inti dari
integritas dan profesionalisme dalam dunia bisnis.

Anda mungkin juga menyukai