Anda di halaman 1dari 6

7.

The Ethics of Being A Professional Accountant


INTRODUCTION
Akuntan haruslah memposisikan dirinya menjadi seorang yang professional dibandingkan memperkenalkan diri menjadi
penjual jasa akuntan. Seorang yang professional mempunyai tanggung jawab etika. Bab ini akan membahas pertanyaan
yang berkaitan dengan etika dari akuntan professional.
THEORETICAL ORIENTATIONS
Profesi dan professional secara sosial membangun gagasan. Perspektif fungsionalis secara tradisional menyediakan sudut
pandang utama bagaimana profesi dilihat. Perspektif ini mengasumsikan bahwa profesi muncul karena mereka menyediakan
fungsi sosial yang penting. Dari pandangan ini, reward status sosial dan ekonomi profesi secara langsung dikaitkan dengan
pentingnya fungsi itu tampil dalam masyarakat. Perspektif interaksi memandang profesi sebagai kelompok berkompetisi satu
sama lain untuk status politik dan keuntungan ekonomi dan perspektif kritis menghubungkan fungsi profesi dengan politik dan
manfaat struktural. Asumsi ditanamkan dalam perspektif teoretikal yang berbeda menambah tingkat kompleksitas ide
profesionalisme dan isu etika yang berbeda muncul berdasarkan pada perspektif yang kamu pakai. Sekarang banyak studi
menyatakan bahwa akuntan dan mahasiswa akuntansi mempunyai kesadaran teoretis yang sangat rendah terhadap fungsi
struktural atau politik yang luas dari profesi lebih umum yang menjadi fokus dari sudut pandang kritis.
THE POLITICAL FUNCTION OF PROFESSIONS
Fungsi akuntansi akan berbeda berdasarkan sistem ekonomi dimana ditancapkan, harus didasarkan dan mempromosikan
prinsip etika tertentu. Isu etika berkaitan dengan fungsi politik secara luas dari profesi secara umum. Preston dkk (1995)
menyatakan bahwa kelebihan dari kebijakan ekonomi laissez-faire membawa pada permintaan profesi akuntan independen
di US. Ini mengimplikasikan bahwa formasi dari badan akuntansi professional US dikendalikan oleh manfaat ekonomi. Dalam
buku ini ditampilkan gambar yang membagi tipe sistem akuntansi internasional berdasarkan bagaimana mereka diatur.
Sistem legal negara memaksa organisasi untuk mengungkapkan fungsi dari profesi. Sistem liberal disediakan secara
eksklusif oleh pasar. Regulasi model associanist dicapai melalui pembangunan organisasi yang mewakili dan memajukan
kepentingan dari anggota. Model corporatist menjelaskan bahwa negara membangun organisasi dari kepentingan kelompok
dan menggabungkan mereka ke dalam sistem pengendalian hierarki. Sekarang, dari perspektif ekonomi politik, banyak
berpendapat bahwa kepentingan dari demokrasi mungkin lebih baik disediakan oleh kelompok profesi yang kuat dan
independen. Ada banyak isu etika dikaitkan dengan fungsi politik bahwa akuntan, sebagai kelompok professional, bermain
dalam konteks yang berbeda dari organisasi politik.
DEFINITIONS OF PROFESSIONALIS : BEING PROFESSIONAL
Pandangan tradisional berpendapat bahwa profesional sekedar mengerjakan pekerjaan dengan baik dan secara normal ini
dikaitkan dengan orang yang menggunakan peralatan, dibandingkan dengan peralatan itu sendiri. Banyak pemikir sepakat
bahwa profesi seharusnya menjadi kelompok dari individu yang datang bersama karena mereka mempercayai seperangkat
nilai dan mempunyai kesepakatan umum tentang bagaimana memperkenalkan nilai dalam masyarakat. Profesi
dikarakteristikkan dengan basis pengetahuan, komitmen pada pelayanan publik, independensi dan pendidikan. Frankel
(1989) menyatakan sifat etika profesi, berkomentar bahwa mereka membangun ikatan sosial dan moral antara anggota
mereka yang masuk ke dalam komunitas yang bertujuan sama. Hall mendefinisikan professionalisme adalah sejauh mana
seseorang memiliki sikap seperti kepercayaan pada pelayanan publik dan perasaan dari ketertarikan pada bidang ini.
Karakteristik etika secara normal berkaitan dengan menjadi professional dan menelusuri mereka dalam konteks akuntansi,
yaitu kepentingan public, independensi, dan kode etik professional.
THE PUBLIC INTEREST AND SELF-INTEREST
Profesi akuntansi mengklaim beroperasi pada kepentingan publik. Profesi akuntansi menyatakan bahwa apa yang baik, tidak
untuk kelompok investor atau perusahaan tertentu, tetapi untuk masyarakat secara umum. Tapi dalam arti apa? Bagaimana
profesi akuntansi baik untuk masyarakat? Diskusi pertama dimulai pada apa profesi berarti ketika melayani kepentingan
public dan diskusi kedua apakah asumsi pada klaim dibangun dengan penyelidikan yang kritis? Kepentingan publik secara
umum dibangun sebagai kewajiban untuk memproduksi pengetahuna akuntansi dan auditing yang objektif untuk pembuatan
keputusan ekonomi dan mengalokasikan sumber daya terbatas secara efisien. Jadi, kompetensi dan karakter harus
dipertimbangkan dalam memasuki profesi. Akan tetapi, karakter cenderung diabaikan. Karakter dari kandidat untuk diterima
dalam profesi jika mereka diterima pada karakteristik kelas menengah. Masuknya seseorang ke dalam sebuah profesi
bergantung pada kelayakan untuk admisi dan kemampuan untuk membayar surat perjanjian adalah hal yang penting jika kita
dikatakan berkarakter. Konsepsi mengenai kepentingan publik harus diartikulasikan untuk menjamin pihak yang memasuki
profesi tertentu mempunyai karakter yang memadai. Akan tetapi, profesionalisme dipandang sebagai sesuatu yang berkaitan
dengan internal individu bukan pada fungsi kolektif dari badan akuntan profesional.
Untuk memenuhi semua karakteristik dari kompetensi dan karakter, isu yang muncul adalah : (1) bagaimana kita menafsirkan
kompetensi dan jenis dari edukasi yang dibutuhkan untuk menjamin akuntan berkompeten? (2) bagaimana kita menafsirkan
karakter dan kejujuran moral? Berdasarkan kepentingan publik tradisional mengenai profesi, hanya sedikit keraguan bahwa
praktik akuntansi telah mengambil orientasi komersial secara jelas. Konflik membuat masalah serius untuk profesi karena
identitas diorientasikan pada dua perangkat kepentingan yang berbeda secara fundamental.
INDEPENDENCE
Karakteristik independensi berkaitan dengan ide kepentingan public. Ketika professional berbicara mengenai independensi
professional, diskusi secara umum dibatasi pada sesuatu seperti ketergatungan klien tunggal, jasa non-audit, dan pemisahan
hubungan bisnis dan professional. Gagasan independensi sangatlah luas dan lebih menantang secara etika dibandingkan

mempertahankan hubungan sebagai perpanjangan tangan klien. Ini lebih luas dibandingkan independensi klien. Akan tetapi,
pembahasan pada bab 4 bahwa fungsi pelaporan keuangan didasarkan pada hak milik, oleh karena itu melayani
kepentingan penyedia modal dalam model pasar bebas. Akuntansi tidak independen dalam bentuk ini, tapi bias terhadap
perangkat nilai tertentu. Terlepas apakah ini nilai baik atau buruk, mengingat fungsi saat ini, masuk akal untuk membicarakan
independensi akuntansi hanya pada batasan tertentu.
PROFESSIONAL CODES OF CONDUCT
Claypool, dkk (1990) menyatakan bahwa karakteristik utama dari profesi adalah regulasi itu sendiri dengan kode etika.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kode etik professional cenderung untuk melayani kepentingan profesi. Parker (1994)
menyimpulkan bahwa kode mempunyai fungsi rangkap dan melayani kepentingan publik dan privat. Parker juga mengatakan
ketika mendorong tanggung jawab sosial pada anggota professional, mereka juga menyediakan pembenaran self interest.
Kebanyakan dari pedoman etika institusi akuntansi professional diungkapkan dalam bentuk prinsip dan aturan. Ruland dan
Lindblom menyatakan bahwa ada perbedaan antara ekspektasi implisit dan eksplisit. Mereka mendefinisikan aturan eksplisit
sebagai ringkasa dalam kode etik professional sedangkan aturan implisit adalah ekspektasi masyarakat yang berkaitan
dengan fungsi professional dalam masyarakat.
Prinsip yang ada dalam kode etik memperlihatkan ekspektasi yang lebih terhadap sesuatu, sesuatu yang lebih dari sekedar
aturan itu sendiri. Claypool, dkk (1990) menyatakan bahwa reaksi anggota CPA pada dilemma etika utamanya disebabkan
oleh perbedaan pada kode etika professional mereka dibandingkan gagasan profesionalisme. Yang menjadi masalah adalah
cara etika dinegosiasikan. Secara umum pertimbangan bahwa pendekatan rule-based menghalangi pengembangan etika
karena mereka membuang kebutuhan, pertama, untuk memilih antara arah tindakan alternative yang bersaing dan kedua,
untuk menerima tanggung jawab untuk tindakan tersebut. Ketika pertimbangan waktu dan usaha telah dimaksimalkan pada
diskusi dan pembangunan kode etik, bukti empiris menyatakan bahwa mereka biasanya mempunyai sedikit dampak pada
profesional. Profesional perlu untuk bersepakat dengan kondisi dimana aturan sebaiknya tidak dipakai. Dengan kata lain,
mereka butuh untuk bertindak dari apa yang benar dan apa yang salah. Banyak penelitian menyarankan bahwa anggota
mungkin tidak sadar dari kode apa yang mereka diwajibkan untuk patuhi. Akuntan menggambarkan pada factor dalam
lingkungan bisnis mereka untuk membantu pembuatan keputusan etika dibandingkan dengan sumber daya yang ditawarkan
dari profesi mereka. Dengan lingkungan bisnis, mereka merujuk pada dampak dari iklim organisasi informal, sebagai contoh
budaya perusahaan.

8.THE ETHICS OF INTERNATIONAL ACCOUNTING :

HARMONIZATION AND TERRORISM

INTRODUCTION
Proyek harmonisasi telah menghasilkan pengembangan akuntansi baru pada tingkat institusional, seperi IASB dan The
International Federation of Accounting. Organisasi ini dalam proses dari proyek etika yang didesain untuk membahasakan isu
etika dan profesionalisme lintas budaya yang berbeda. Usaha untuk mengharmonisasi praktik akuntansi menghasilkan
pertanyaan etika deskriptif yang kompleks. Bab ini fokus pada isu etika yang dikaitkan dengan ekonomi politik dari
harmonisasi akuntansi secara luas.
INTERNATIONAL ACCOUNTING, DIVERSITY, AND THE PROFESSIONS RESPONSE
International Accounting System and Differences
Sistem akuntansi di seluruh dunia menggunakan sistem yang cukup berbeda karena beberapa alasan yang penting. Sistem
politik berdampak pada sistem akuntansi, seperti ketersediaan modal dan struktur kepemilikan dari perusahaan local.
Karakteristik budaya juga mempengaruhi sifat sistem akuntansi. Dengan faktor budaya, kita memaknai luas masyarakat
mungkin lebih atau kurang konservatif secara alami atau luasnya masyarakat berdampak pada transparan atau tidak
transparannya sistem akuntansi. Oleh karena itu, organisasi penelitian dibangun bagus menyelidiki, menelusuri, dan
mengklasifikasikan sistem akuntansi internasional berbeda. Ketika pekerjaan ini sering digunakan untuk mengevaluasi
kesulitan dan kemungkinan harmonisasi, ada pelajaran etika yang sering dilupakan, pelajaran bahwa meyediakan poin awal
dari pemahaman sejumlah isu etika seputar akuntansi internasional lebih luas. Penelitian ini mengingatkan kita secara
esensial sosial membentuk sifat dari sistem akuntansi dan fakta bahwa sistem akuntansi secara otomatis mendukung
seperangkat nilai ekonomi dan budaya.
Sistem akuntansi berbeda di seluruh dunia. Beberapa bagian utama dari perbedaan itu adalah sifat dari opini audit, metode
penilaian, dan tingkat konservatisme. Keberagaman dalam praktik akuntansi menyebabkan masalah utama untuk investor
dan perusahaan. Ada banyak ketidakcukupan dalam pelaporan keuangan, dan banyak perbedaan apakah investor dapat
memperoleh informasi mengenai perusahaan, penelitian mengindikasikan bahwa akun yang diaudit mengingatkan sumber
yang penting dari informasi untuk investor dalam negara yang berbeda. Keberagaman akuntasi juga menyebabkan
permasalahan bagi korporasi, menyebabkan masalah operasional untuk keputusan pasar modal dan investasi modal.
Perbedaan dalam praktik akuntansi membuat ini sulit untuk menentukan keandalan dan kemampuan dari lisensi potensial
dan ini juga menyulitkan sistem informasi manajemen mewajibkan monitor kinerja kontrak.
The Professionss Response : The IASC
Sebagai respon dari masalah harmonisasi, IASC dibentuk sebagai usaha untuk memfasilitasi konsultasi internasional dalam
keberagaman akuntansi dengan pandangan untuk mempromosikan konvergensi standar nasional. IASC menyisaratkan
bahwa konvergensi dari akuntansi internasional mempunyai manfaat yang nyata bagi investor, perusahaan, dan beberapa
negara. Karena harmonisasi akuntansi mengizinkan perbandingan dibuat antarperusahaan, ini memungkinkan investor
memiliki saham perusahaan pada negara yang berbeda, jadi secara signifikan menaikkan kesempatan investasi dan akan
mengurangi biaya perusahaan dan meningkatkan kesempatan investasi modal potensial.
ACCOUNTING HARMONIZATION, GLOBALIZATION, AND NEOLIBERALISM
Harmonisasi akuntansi bukanlah proses bersifat teknis dan amoral. Ini tidak luput dari ikatan dengan ekspansi global
neoliberal, ideology pasar bebas. Masalah adalah ketika praktik akuntansi berkontribusi pada globalisasi pada memfasilitasi
kemampuan untuk mengatur jarak, sistem akuntansi nasional yang berbeda sekarang menghalangi pembangunan
kapitalisme global selanjutnya. Aspek kunci dari globalisasi menyangkut penghapusan semua batasan pada mobilitas modal,
termasuk batasan internasional. Ketika agenda ini berusaha dilawan sekuat tenaga, agenda globalisasi mengusulkan model
ini sebagai prototype global, sebaik pengembangan nasional. Asal dari pola perdagangan suatu negara dikaitkan dengan
internasionalisasi kapitalisme dan mereka membawa MNCs untuk bahasan utama sebagai agen utama dari imperialism.
Imperialism didefinisikan sebagai jaringan yang dimaksudkan untuk pengendalian yang dilakukan oleh satu ekonomi di atas
yang lain. Friedman mengatakan bahwa neoliberalisme adalah liberalisasi dari perdagangan dan keuangan, privatisasi, dan
memperkenankan pasar untuk beroperasi dengan intervensi negara yang sedikit. Noam Chomsky menyatakan bahwa pada
akhirnya, neo-liberal tidak dapat dan tidak menawarkan pembelaan empiris untuk dunia yang buat. Sebaliknya, mereka
menawarkan kepercayaan agama dalam tidak bersalahnya pasar yang tidak teregulasi, bahwa penggambaran teori abad ke19 mempunyai sedikit hubungan dengan dunia nyata.
Kritik berargumen bahwa sebuah analisis dari kebijakan ekonomi di belakang pembangunan negara berkembang
membeberkan harapan dari aturan yang melindungi dan intervensi negara. Chomsky menyatakan bahwa revolusi industry
dipercaya sebagai bagian dari kain murah dari US. Sekarang penting untuk mengapresiasi bahwa harmonisasi akuntansi
dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi. Kebergantungan ekonomi yang paling baik diduga berkaitn dengan agenda ini. Kita
menduga kebanyakan praktisi akuntan tidak melihat diri mereka sendiri sebagai agen federalism atau imperialism, ataupun
akan melihat standar akuntansi sebagai alat yang berguna dalam eksploitasi dari penekanan. Akuntan dan praktek akuntan,
sepanjang banyaknya profesi lainnya dan praktik profesi, menimbulkan dalam dan secara otomatis membantu memelihara
pemikiran dan praktik. Kewajiban untuk melibatkan dampak sosial lebih luas dari praktik secara praktik telah mendefinisikan
karakter profesionalisme.
BACK TO THE IASB
Banyak organisasi yang mempunyai tujuan untuk melakukan harmonisasi dalam tingkatan yang berbeda. Ulasan dari
sususan IASB dan sumber dari dana mungkin mengarahkan banyak kritik ini jika kita masih berada di bawah pengaruh
Anglo-American dan konsekuensinya tertuju lebih banyak pada kebutuhan investor. Akan tetapi, IASB juga melayani

kepentingan perusahaan multinasional. Oleh karena itu isu etika procedural penting untuk diarahkan dalam hubungan
bagaimana badan yang memiliki kekuasaan seperti IASB harus bekerja.
ACCOUNTING HARMONIZATION, THE WORLD BANK AND MAJORITY WORLD DEVELOPMENT
World bank adalah satu dari pemain paling signifikan dalam pengembangan internasional. World Bank secara efektif
menentukan apakah negara menerima dana pengembangan internasional atau tidak. Keanggotaan dari bank merefleksikan
ideologi kapitalis yang mendasari dan oleh karena itu tidak mengherankan bahwa persediaan dana bergantung pada pada
pengimplementasian program reformasi ekonomi yang sukar yang didesain untuk mengurangi kendali negara, meliberalkan
perdagangan, dan secara umum membentuk enabling environtment, yang kondusif terhadap pembangunan ekonomi. World
bank menilaikan privatisasi dengan menekankan peran positif yang dapat memainkan dalam melawan kurangnya
akuntabilitas dan transparansi yang berhubungan dengan perusahaan yang dimiliki oleh negara. Ada dua isu akuntansi yang
penting. Pertama, World Bank mensyaratkan negara peminjam untuk mengadopsi standar akuntansi internasional sebagai
praktik akuntansi nasional mereka. Kedua, harus ada beberapa perhitungan untuk pemberian uang kepada negara
berkembang pada World Bank.
Ada beberapa contoh dari literatur instansi dimana penyesuaian struktural kembali dipromosikan oleh World Bank,
sepanjang aplikasi dari standar akuntansi internasional, memberikan hasil yang negatif. Ini tidak hanya peran dari akuntansi
yang mungkin atau memainkan peran dalam perkembangan internasional. Ini sangat penting juga dalam merefleksikan
dalam bagaimana akuntansi mungkin membantu negara berkembang lebih luas. Salah satu kunci masalah dalam banyak
negara adalah memecahkan korupsi. Sistem akuntabilitas mungkin membantu untuk memastikan uang yang diberikan untuk
Negara berkembang digunakan secara tepat. Ini adalah isu besar yang dipermasalahakan, tetapi mereka
mempermasalahkan tentang kejatuhan dalam hukum akuntan professional. Itulah yang terjadi terhadap kita. Poinnya adalah
akuntansi internasional dan harmonisasi adalah bagian proyek yang lebih besar dari perkembangan global yang dilandasi
seperangkat nilai yang khusus. Buktinya adalah proses ini tidak berjalan sebaik yang diharapkan pada negara berkembang.
Isu ini berada dalam lingkup batasan professional dan pertanyaannya lagi-lagi apakah akuntansi itu mampu berkaitan
dengan mereka.
ACCOUNTING HARMONIZATION AND TERRORISM
Kita harus membuat sebuah konseptual akhir yang berhubungan dengan apresiasi tentang pentingnya etik a pada
agenda akuntansi internasional. IASB bukanlah sebuah organisasi yang akan disebutkan secara normal disebut sebagai
teroris. Tapi ini adalah langkah dari hubungan akuntansi ke globalisasi dan pengembangan kebijakan dan permasalahan
keamanan nasional. Untuk memahami permasalahan ini kita akan melihat kebelakang ketika peranan akuntansi dimainkan,
secara internasional, dalam penaklukan orang pribumi dan budayanya. Permasalahan keadilan distribusi apakah level
ketidakadilan sumber daya yang disalurkan ke beberapa negara berkembang dan ke dalam negara berkembang lain di
bawah naungan perkembangan ekonomi global, pada permasalahan budaya dan terutama klaim globalisasi dan harmonisasi
yang lebih spesifik menyajikan kembali perlindungan pada fakta mengenai nilai dan rasa yang masuk ke dalam negara
tersebut.
Banyak penulis berpendapat bahwa akuntansi dilibatkan dalam cara yang berbeda dalam perbudakan orang pribumi dan
memang melanjutkan permainan peran kekuasaan. Proses asimilasi diambil dalam beberapa bentuk. Neu menyatakan ada 2
kasus utama: (1) dia berpendapat bahwa pemberian insentif keuangan dalam bentuk pembayaran dari scalps, memainkan
peran yang penting dalam menghilangkan orang aborigin. 2) dia berpendapat bahwa dimulai sekitar 1600an, pemerintah
kolonial mengembangkan sebuah kebijakan pemberian hadiah tahunan pada orang pribumi. Di awal hadiah tersebut berisi
makanan, baju, dan bubuk amunisi, pemerintah kolonial mengadopsi sebuah kebijakan dalam mendorong dependensi
ketergantungan pada agrikultur. Neu berpendapat bahwa kebijakan ini adalah bagian dari proses reproduktif genocide.
Sebuah usaha untuk mengeliminasi budaya melalui kepura-puraan yang stabil dan lambat dari aparat yang produktif dalam
budaya tersebut.
ISLAMIC ACCOUNTING
Bagian ini berusaha untuk menghubungkan harmonisasi akuntansi dan permasalahan budaya agama pada musim terorisme
dan ketidakstabilan politik saat ini. Tentu saja kita tidak menyatakan bahwa terorisme akan berakhir jika Taliban atau jihad
Islam diberikan kursi pada Dewan IASB. Pertanyaannya di sini adalah keberadaan luasnya ideologi Islam khususnya yang
berkaitan dengan keuangan dan ekonomi yang tidak cocok dengan asumsi yang mendasari keuangan berdasarkan pasar
konvensional. Karakter dari sistem keuangan Islam adalah berdasarkan hukum syariah dan dapat disimpulkan:
1. Tidak adanya karakteristik riba berdasarkan transaksi dan institusi keuangan
2. Dengan kelebihan pembiayaan seharusnya dialokasikan berdasarkan apakah proyek tersebut bermanfaat daripada
pengembalian keuangan personal.
3. Ini dikarakteristikan oleh sebuah sistem pemberian yang tidak diungkapkan.
Tipe kontrak adalah baimuajah, ijarah, murabahah meskipun fakta bahwa hanya memiliki garis besar penguraian yang
sangat singkat pada perbedaan antara ideologi Islam dan yang melandasi proyek harmonisasi IASB. Namun, kita memiliki
informasi yang cukup untuk dapat mempertimbangkan beberapa masalah potensial diantara keduanya. Pertama, IASB
mendasarkan perkembangan standarnya pada konsep substansi mengungguli bentuk. Kedua, pada level yang lebih umum
terlepas dari kompleksitas teknis pada konsep tarikan Islam Sekarang diharapkan dapat memulai memahami beberapa
tekanan politik di balik proyek harmonisasi yg lebih luas. Banyak aspek tentang sistem nilai pribumi yang sifatnya menindas
dan tidak menghargai hak asasi manusia. Pada cara yang sama banyak hasil dari sistem nilai neoliberal mungkin juga tidak
dapat dipertahankan secara etik.

9. ETHICS, INTELLECTUAL CAPITAL, AND ACCOUNTING REPORTING

INTRODUCTION
Bab ini akan membahas muncul modal intektual dalam pelaporan perusahaan, dan lebih khusus, memperkenalkan sebuah
contoh dari usaha perusahaan untuk mengukur dan melaporkan pada kategori modal intelektual bahwa mereka menamainya
pengetahuan etika. Ada beberapa signifikansi dari informasi dalam ekonomi kita bahwa beberapa ahli yang berbicara
mengenai kapitalisme pengetahuan. Hal ini penting untuk melihat bahwa pengetahuan dan teknologi tidak hanya dilihat
sebagai kunci kesuksesan ekonomi global, tetapi juga sebagai kunci untuk menghidupkan kembali demokrasi. Banyaknya
teknologi infromasi dan komunikasi menyediakan kesempatan untuk pengamatan dan pengikisan sumber daya manusia.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan mulai untuk membangun dan melaporkan etika sebagai kategori dari modal intelektual
sehingga kita dapat melihat implikasi dari pembangunan ini untuk kemungkinan demokrasi partisipatif yang lebih baik. Hal ini
didasarkan pada pengaitan antara ekonomi dan akuntansi dimana pengetahuan ekonomi dan akuntansi bisanya dikaitkan
dengan perbedaan antara nilai buku dan pasar. Ini membuktikan bahwa akuntansi gagal untuk melihat sifat dasar dari
sumber kunci keunggulan kompetitif perusahaan. Ini dapat bermanfaat untuk memperhatikan bahwa jenis dari pengungkapan
cukup berbeda dari bentuk laporan yang disediakan oleh CSR. Laporan modal intelektual menunjukkan jenis atensi berbeda
berkaitan dengan sumber daya manusia dan orientasi dari modal intelektual. Laporan ini mempertimbangkan sumber daya
manusia sebagai aset perusahaan dan menguji bagaimana itu dapat dibangun dengan baik berdasarkan strategi
manajemen. Amartya Sen menyatakan bahwa kita naf dan salah jika mengasumsikan bahwa bisnis dan etika adalah prinsip
yang tidak berkaitan. Satu kaitan antara pelaporan modal intelktual dan etika berhubungan dengan luasnya pengetahuan
etika yang timbul sebagai kategori modal intelektual seperti perusahaan menjadi lebih sadar terhadap sumber yang tidak
diakui dari keunggulan perusahaan.
INTELLECTUAL CAPITAL : CONTEXT, CHARACTERISTIC, AND CONCEPT
The Composition of Intelectual Capital
Beberapa mengidentifikasi tiga tipe dari modal intelektual yang berbeda : manusia, struktural dan hubungan, dan lainnya
mewakili empatbempat komponen yang terdiri dari aset pasar, aset berpusat pada manusia, kepemilikan intelektual, dan aset
infrastruktur. Beberapa model membuat perbedaan antara elemen internal dan eksternal. Struktur internal melingkupi
sesuatu seperti paten, sistem dan model computer, sedangkan ekternal melingkupi sesuatu seperti hubungan perusahaan
dengan pelanggannya, merek dagang, dan merek. Taxonomi lainnya mulai untuk tidak menyaring apa yang sumber daya
manusia cakup pada hal khusus. Klasifikasi lainnya adalah membagi sumber daya manusia ke dalam sifat dan nilai karakter
psikologi, serta pengetahuan. Taxonomi ini akan membantu kita mengidentifikasi pokok pikiran yang berulang dalam kategori
dan komposisi yang berbeda dari modal intelektual.
Knowledge
Diskusi mengenai kapitalisme pengetahuan mengarahkan pada isu tipe yang berbeda dari pengetahuan dan cara untuk
mengetahui bukanlah sesuatu yang mengejutkan. World Bank menyarankan bahwa ada dua jenis yang berbeda dari
pengetahuan yang penting untuk negara berkembang, (1) pengetahuan teknologi, atau mengetahui-bagaimana, (2)
pengetahuan mengenai atribut (dengan kata lain bagaimana kamu mengetahui kapan sesuatu itu kualitasnya bagus). Ada
yang membaginya menjadi pengetahuan dikodifikasi dimana dapat diubah ke dalam format elektronik dengan cukup mudah
dan pengetahuan yang tersembunyi sangat sulit dipisahkan dan diterjemahkan ke dalam bentuk yang mudah diakses
kepada yang lain. Pengetahuan dan sifat dasar dari pengetahuan adalah tema kunci dalam diskusi modal intelektual.
Managing and Measuring Knowledge
Beberapa literature manajemen menyatakan penggunaan teknik analisis jaringan sosial untuk memetakan jaringan informal
hubungan pekerja. Hubungan ni biasanya dipetakan dalam hubungan untuk tema seperti jaringan advis dan jaringan
kepercayaan. Cara untuk mengukur tingkatan sumber daya manusia dapat menggunakan jumlah pekerja luluan universitas
sebagai pengukuran pendidikan atau jumlah hari pelatihan per karkayan sebagai pengukuran cost pendidikan; dan kuesioner
pada kepuasan kerja untuk mengukur motivasi. Berdasarkan review literature, mereka menyatakan bahwa kepemimpinan,
kepuasan pekerja, moivasi pekerja dan jumlah tahun dari pengalaman dipersepsikan menjadi indicator yang paling beguna
dalam hubungan dengan sumber daya manusia. Kritik dari pengukuran ini adalah mendorong sumber daya manusia ke
dalam tipe pengukuran adalah refleki dari mentalitas kalkulatif akuntansi dan pemikiran manajer yang mengurangi kesadaran
manusia menjadi perangkat angka.
ETHICS AND THE KNOWLEDGE ECONOMY
Tantangan etika baru yang berkaitan dengan ekonomi pengetahuan secara spesifik dan berkaitan dengan etika pengumpulan
dan proteksi informasi. Bagian yang lain fokus pada etika implisit dari ekonomi pengetahuan, modal etika dibutuhkan untuk
ekonomi pengetahuan bekerja dengan baik. Ada bentuk risiko baru dikaitkan dengan ekonomi pengetahuan dan
kepercayaan adalah hakiki. Ini secara khusus kasus dalam hubungan dengan berbagi pengetahuan, isu hak milik dan
kodofikasi dari pengetahuan yang tersembunyi. Kepercayaan, solidaritas dan perangkat nilai yang sama dipertimbangkan
menjadi bagian penting untuk model organisasi baru dengan ekonomi pengetahuan. Etika dipandang sebagai fasilitator
jaringan yang penting. Etika menjadi penting secara fungsional dalam bentuk baru dari kapitalisme. Tantangan dan dilemma
etika muncul dari karakteristik bentuk organisasi baru dari ekonomi pengetahuan. Dalam istilah orientasi spasial, sifat dasar
yang terpecah dari jaringan pengetahuan dapat menghasilkan kurangnya pengendalian dan kesesuaian disagregasi etika
dan tangung jawab hukum. Ada juga etika dan isu organisasi yang disebabkan oleh waktu yang bergerak cukup cepat.
Sebagai organisasi yang berkembang secara cepat, mereka mungkin tidak mempunyai waktu untuk memperoleh dan
membangun konteks budaya organisasi yang mencukupi. Ini dalam konteks bahwa nilai dan etika dianggap meningkat
penting untuk kelangsungan hidup perusahaan lebih lanjut. Ketika sebuah apresiasi dari pentingnya peningkatan dari
struktur moral dalam memfasilitasi jaringan pengetahuan dan melindungi pertumbuhan ekonomi, tipe pengetahuan ini belum
dieksplorasi dalam disiplin akuntansi dalam berbagai detail. Ketika ada beberapa pengakuan dari nilai kerja yang disyaratkan

oleh manajemen dalam masa pengetahuan baru, ada sedikit keterlibatan teoretis dengan bagaimana kita dapat
mengonseptualkan kerja ini dan analisis kecil dari jenis kerja dapat berjalan dalam konteks organisasi untuk menghasilkan,
mempertahankan, dan mengelola nilai.
CASE STUDY : ETHICAL KNOWLEDGE IN CARL BROS INTELLECTUAL CAPITAL STATEMENTS
Studi kasus ini akan menyediakan kita dasar untuk menelusuri beberapa pertanyaan penting dalam hubungan dengan
kemungkinan berpikir mengenai etika sebagai aset tak berwujud dan elemen dari modal intelektual.
Enumerating and Managing Ethics as A Purpose of The Firm,1999
Pada akun modal intelektual tahun 1999, Carl bro menyajikan etika sebagai satu dari definisi karakteristik perusahaan.
Perusahaan secara jelas berusaha membawa pandangan etika sebagai bagian kunci dari modal intelektual dan sungguh,
pengetahuan etika terlihat dikaitkan dengan pemahaman dari mengapa perusahaan ada. Ini adalah poin yang penting karena
ini menantang berapa luas kamu akan menemukan dalam buku keuangan dan apakah kamu mungkin diajar alam pelajaran
keuangan : asumsi bahwa perusahaan dasarnya hanya untuk memaksimalkan profit.Carl Bro percaya bahwa mereka ada
untuk memproduksi solusi intelegensi secara etis. Ada beberapa poin yang kita dapat membuat hubungan dengan bagian
pertama modal intelektual. Pertama, etika tampaknya dibangun sebagai aset struktural dan aset berpusat pada manusia.
Kedua, fungsi kunci dari pernyataan modal intelektual adalah membawa aset ke dalam wujud dan menyerahkan mereka
untuk dikelola. Dalam ICR pertama, Carl Bro secara jelas berusaha untuk menyajikan pengetahuan etika sebagai jalan kunci
dari pemahaman mengapa perusahaan ada dan juga berusaha untuk membuat itu dapat dikelola.
Community Engagement and Management Policy, 2000
Akun tahun 2000 mengelaborasi hanya sedikit pada apa yang guideline perlukan. Dalam Perilaku Etikadiimplikasikan
bahwa beberapa kemampuan ahli (manusia) untuk merefleksikan pada komunitas lokal, kesejahteraan individu dan
lingkungan dibutuhkan untuk solusi menjadi benar-benar secara etika dan dalam usaha untuk menimbulkan tipe dari
dalam, dan mungkin juga untuk membawa tujuan untuk mengelola etika, manajemen telah mempersiapkan kebijakan
perilaku etika.
Budgeting for Ethics and Responsibility, 2003
Pengungkapan Carl Bro pada modal inteletual dimasukkan ke dalam laporan akuntansi tahunan perusahaan. Ini dikaitkan
pada indicator yang dapat diukur, kemampuan unit bisnis untuk bertindak berdasarkan praktik etika, seperti yang terekam
via Survey Kepuasan Pekerja. Perangkat dari target ini untuk ketaatan etika terlihat untuk menyjikan pembangunan lebih
lanjut dalam proses pembuatan etika sebuah komponen yang dapat dikelola dari modal intelektual.
From Ethics to Risk and Compliance, 2005
Risiko, ketaatan, dan integritas memasuki kosa kata sebagai bagian narasi dari modal etika Carl Bro. Perubahan ini terlihat
untuk mengindikasikan perubahan dari luasnya koreksi secara etika solusi intelegensi dan sebuah komitmen yang
diasosiasikan untuk berkontribusi pada debat publik, komunitas, kesejahteraan individu, dan lingkungan. Hal signifikan
lainnya pada laporan 2005 adalah diskusi dari implemantasi BIMS yang disajikan sebagai bagian penting dari modal
struktural. Tiga contoh laporan menyediakan pemahaman mengenai usaha Carl Bro untuk mengidentifikasi dan
mengomunikasikan etika sebagai kategori produktif dari manusia dan modal struktural.
DEMOCRATIC POTENTIAL AT THE MARGINS?
Ekonomi pengetahuan mempertahankan prospek menghidupkan kembali demokrasi. Kita akan berpikir mengenai
pembedaan antara modal etika sebagai sebuah praktik yang mungkin melayani bisnis secara eksklusif dan jenis dari modal
etika bahwa dapat melayani tujuan masyarakat dan demokrasi. Beberapa konsep dan eknologi lain yang rutin kita pakai
dalam hidup kita dan mulai untuk menelusuri hubungan potensial dengan cara alternatif dimana etika dapat dibangun
sebagai sebuah aset, sebagai bagian dari modal intelektual.
Ethics Facebook and Network Science
Beberapa pemikiran baru dalam ilmu jaringan mungkin menyediakan dasar untuk pergeseran dari padangan etika sebagai
outcome dari proses dialog yang rasional, atau etika sebagai prestasi individi, menuju pada etika sebagai prestasi jaringan.
Menerapkan perspektif jaringan pada etika mungkin seakan-akan mengarahkan kita untuk menelusuri jenis bentuk jaringan
organisasi, perusahaan dan lainnya, dibutuhkan untuk etika normatif pada kerja, atau pada moral sense fungsi. Ide ini
mungkin bekerja hanya dalam jenis tertentu dari konfigurasi jaringan dari hubungan, jaringan yang menyediakan kita dengan
koneksi dalam kehidupan manusia.
Open Source Ethics
Pendekatan sumber terbuka telah diajukan sebagai metodologi yang lebih umum untuk menyelesaikan masalah yang
kompleks. Pada hal yang sama, kita mungkin bisa paling tidak memulai untuk membayangkan bagaimana pendekatan
sumber tebuka dapat diaplikasikan pada kode etika, dilemma etika dalam atura perusahaan dan membangun database
pengetahuan etika sekitar dilemma tersebut.
Blog, Pods, and Ethics
Contoh bentuk yang lebih demokratis paling potensial adalah teknologi pengetahuan mungkin ditemukan dalam teknologi
jaringan dari kelompok aktivis dan pengembangan media independen di web. Contoh dari model jaringan dari etika dapat
ditemukan dalam tipe podcast dan blog pada jaringan dan perusahaan aktivis. Tipe dari inovasi ini mugkin digunakan sebagai
prototype dari menangkap bentuk implisit dan lainnya dari pengetahuan etika dan jaringan pembangunan pengetahuan etika
lebih umum dalam perusahaan atau termasuk perusahaan. Tentu saja, semua teknologi baru dapat menghasilkan
pengamatan, kolonialisasi & mentalitas pemerintah yang lebih, tetapi mereka melakukan mitigasi terhadap pandangan yg
terlalu sederhana & terlalu menindas & negatif dari potensi dari ide & pengembangan ekonomi pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai