Anda di halaman 1dari 2

Tugas Bukti Audit dan Prosedur Analitik

1. Identifikasi dua faktor yang menentukan persuasif bukti. Bagaimana kedua faktor ini
terkait dengan prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, dan waktu?
a. Ketepatan Audit : Ukuran mutu bukti, yang berarti relevansi dan reliabilitasnya
memenuhitujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
berkaitan. Ketepatanbukti berkaitan dengan prosedur audit yang dipilih. Ketepatan
tidak dapat diperbaiki denganmemilih ukuran sampel yang lebih besar atau item-item
populasi yang berbeda. Ketepatan hanya dapat diperbaiki dengan memilih prosedur
audit yang lebih relevan atau memberikanbukti yang lebih andal.
- Relevansi Bukti : Bahan bukti harus relevan terhadap tujuan audityang telah diuji
sebelumnya oleh auditor sebelum bahan bukti tersebut dapat dikatakan tepat.
- Reliabilitas Bukti : Mengacu padatingkat dimana bukti tersebut dianggap dapat
dipercayaatau layak dipercya.
b. Kecukupan Audit : Ini diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor.

2. Identifikasi enam karakteristik yang menentukan keandalan bukti. Untuk setiap


karakteristik, berikan satu contoh jenis bukti yang kemungkinan besar dapat diandalkan.
Karakteristik yang menentukan keandalan bukti:
a. Independensi pembuat bukti, contoh tipe bukti yg bisa diandalkan: informasiyang
diperoleh dari bank, penasehat hukum, atau pelanggan.
b. Efektivitas pengendalian internal klien, contoh: apabila pengendalianinternal atas
penjualan dan pembuatan faktur pada perusahaan klien berjalandengan efektif, maka
bukti tersebut lebih bisa dipercaya dari faktur penjualan dan dokumen pengiriman
barang.
c. Pengetahuan langsung auditor, contoh: auditor menghitung sendiri besarnyalaba
kotor tahun ini dan membandingkannya dengan laba kotor tahun lalu.
d. Kualifikasi individu pemberi informasi, contoh: pemeriksaan atas
persediaan permata yang dilakukan oleh seorang auditor yang terlatih untukmembe
dakan antara permata yang asli dengan kaca akan menjadi bukti yang bisa dipercaya.
e. Tingkat objektivitas, contoh: konfirmasi tentang saldo piutang yang diterimadari
debitur, hasil perhitungan fisik kas dan surat berharga yang dilakukanoleh auditor.
f. Ketepatan waktu, contoh: hasil perhitungan fisik atas surat berharga yangdilakukan
auditor pada tanggal neraca

3. Apa tujuan dari prosedur analitis awal? Jenis perbandingan apa yang berguna saat
melakukan prosedur analitis awal?
Prosedur analitis digunakan dalam setiap fase auditing dengan tujuan sebagai berikut :
a. Pada fase perencanaan, untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu,
lingkup dan prosedur audit.
b. Pada fase pengujian, untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing asersi yang
berhubungan dengan saldo akun atau jenis-jenis transaksi.
Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain:
a. Perbandingan data absolut; adalah pembandingan antara satu jumlah tertentu tahun
berjalan, misalnya saldo akun, dengan data anggaran atau prakiraan.
b. Persentase per Komponen atau Analisa Vertikal; yaitu dengan menghitung persentasi
masing-masing akun terhadap totalnya, misalnya kas terhadap total aktiva, utang
usaha terhadap total pasiva. Hasil perhitungan tersebut apabila diperbandingkan
dengan data industri dapat memberikan indikasi adanya penyimpangan.
c. Analisa Rasio; yaitu perbandingan antara suatu informasi keuangan dengan informasi
keuangan yang lain. Hasil perhitungan ini dapat dianalisa secara individu maupun
kelompok, misalnya rasio likuiditas, efisiensi, profitabilitas, solvabilitas. Dengan
memperbandingkan hasil perhitungan tersebut dengan data rata-rata tahun
sebelumnya akan dapat diketahui fluktuasi atau perubahan yang abnormal yang
memerlukan investigasi lebih lanjut.
d. Analisa kecenderungan atau Trend Analysis; yaitu perbandingan suatu data tertentu
untuk beberapa periode akuntansi, baik dalam bentuk absolut, persentase, atau rasio

4. Kapan prosedur analitis diperlukan dalam suatu audit? Apa tujuan utama prosedur
analitis selama fase penyelesaian audit?
Prosedur analitis juga diperlukan untuk menarik perhatian auditor pada akun laporan
keuangan yang sering terjadi kesalahan yaitu ketika auditor telah mengidentifikasi area
yang berisiko, auditor dapat langsung melakukan audit pada akun tersebut dengan
perencanaan, timing, dan pengembangan prosedur audit.

Tujuan utama prosedur analitis selama fase penyelesaian audit yaitu:


a. Meningkatkan pemahaman uditor pada bisnis klien.
b. Mengidentifikasi area yang mungkin terdapat risiko

Anda mungkin juga menyukai