Anda di halaman 1dari 6

https://stikes-nhm.e-journal.

id/NU/index

Article
Analisis Faktor Risiko Gastritis Pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Bataraguru Kota Bau-bau
Mutia ismail1 , Asriati2, Wa Ode Salma3*
1
Pascasarjana Jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia
2
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo Kendari, Indonesia
3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia

SUBMISSION TRACK A B S T R A C T

Recieved: August 20, 2022 Gastritis is a disease that can attack all levels of society from
Final Revision: September 15, 2022 all levels of age and gender. This study aims to analyze the risk
of Emotional Stress and the habit of consuming NSAIDs on the
Available Online: September 21, 2022 incidence of gastritis in outpatients in the working area of the
Bataraguru Health Center, Baubau City. The case-control study
involved 232 people in Baubau city, Wolio sub-district,
KEYWORDS
Bataraguru sub-district, which were divided into 2 groups,
namely 116 cases and 116 controls. The results of this study
Gastritis, stress, taking NSAIDs indicate that there is a relationship between emotional stress
(p = 0.000) and the consumption of NSAIDs (p = 0.000). The
CORRESPONDENCE conclusion of the study is that the way to avoid the
E-mail: salmawaode849@gmail.com occurrence of gastritis can be done by avoiding emotional
stress and avoiding the consumption of NSAIDs.

I. INTRODUCTION penyakit gastritis (Agustina et al.,


2016).
Gastritis adalah suatu radang
Prevelensi awal penyakit
yang akut atau kronis pada lapisan
gastristis di beberapa Negara di dunia
mukosa dinding lambung. Radang
dan mendapatkan hasil persentase
yang akut dapat disebabkan oleh
dari angka kejadian gastritis di dunia,
makanan yang kotor, dan radang yang
diantaranya Inggris 22%, China 31%,
kronis disebabkan oleh kelebihan
Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan
asam dalam lambung (Ika et al.,
Perancis 29,5%. Di dunia, insiden
2021). Gastritis lebih populer dengan
gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah
sebutan penyakit maag dan paling
penduduk setiap tahun (Shamsutdinov
banyak dialami oleh setiap orang
et al., 2021). Insiden terjadinya
terkait gangguan saluran pencernaan
gastritis di Asia Tenggara sekitar
dan merupakan penyakit yang sering
583.635 dari jumlah penduduk setiap
ditemui di klinik berdasarkan gejala
tahunnya. Persentase dari angka 3
klinisnya (Adini & Rahman, 2022).
kejadian gastritis di Indonesia adalah
Selain itu kondisi yang berlebihan
40,8%. Angka kejadian gastritis pada
dapat memicu produksi asam lambung
beberapa daerah di Indonesia cukup
secara berlebih sehingga mengiritasi
tinggi dengan prevalensi 274,396
mukosa lambung. Tingginya tingkat
kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk
stres dan seringnya mengalami stres
(Li et al., 2018).
berbanding lurus dengan tingginya
Penelitian Yanti (2020)
angka kejadian gastritis bahkan dapat
menunjukan bahwa pasien yang
memicu terjadinya kekambuhan dari
mengalami gastritis berhubungan
dengan stres yang dialaminya. Faktor

123
MUTIA ISMAIL/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL. 13 NO. 3(2022)

psikis dan emosi seperti pada dikenal dengan tukak lambung.


kecemasan dan depresi dapat Bahkan bisa juga disertai muntah
memengaruhi fungsi saluran cerna darah (Balqis, 2022; Nirmalarumsari &
yang mengakibatkan perubahan Tandipasang, 2020).
sekresi asam lambung, mepengaruhi Gejala nyeri ulu hari pada
motilitas dan vaskularisasi mukosa penderita gastritis menimbulkan rasa
lambung serta menurunkan ambang tidak nyaman dan tidak sedikit
rangsang nyeri. penderita gastritis mengalami
Penyakit Gastritis juga dipengaruhi gangguan aktivitas sehingga
oleh kebiasaan konsumsi obat OAINS. mengganggu pemenuhan kegiatan
Terlepas dari manfaat obat-obatan ini sehari-hari. Berdasarkan fenomena
namun dapat berpotensi tersebut, maka penelitian ini dilakukan
menyebabkan efek samping pada bertujuan untuk menganalisis besar
salah satu sistem organ tubuh faktor risiko terhadap kejadian
manusia seperti saluran cerna (tukak gastritis.
lambung) (Purbaningsih, 2020).
Beberapa hasil kajian menunjukan II. METHODS
bahwa pasien yang mengonsumsi
Penelitian ini merupakan studi
OAINS memiliki risiko tinggi
observational analitik dengan
mengalami gejala gastritis dan
rancangan case control study.
menunjukkan bahwa ada hubungan
Penelitian ini dilakukan karena
antara riwayat mengkonsumsi obat
tingginya angka kejadian gastritis di
yang mengiritasi lambung dengan
wilayah kerja puskemasa Bataraguru
kejadian gastritis (Megawati et al.,
Kota Baubau. Data dalam penelitian ini
2014; Rukmana, 2019). Penelitian lain
dikumpulkan dengan mengunakan
dilaporkan bahwa pengunjung di
kuisioner. Sampel yang digunakan
poliklinik penyakit dalam RSUD Ratu
dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis
Zalecha Martapura yang terindikasi
yaitu sampel kasus dan sampel
gastritis, diketahui sekitar 63,6% pada
kontrol, masing-masing sebanyak 116
mereka yang sering menggunakan
kasus dan 116 kontrol. Tekhnik
obat-obatan anti nyeri dan anti
pengambilan sampel dilakukan
inflamasi, dan 81,8% mengaku
dengan Purposive Sampling.
memiliki stres pekerjaan (Agustina et
Variable dependen dalam
al., 2016).
penelitian ini adalah kejadian gastritis
Tanda dan gejala dari gastritis
sedangkan independen variabelnya
adalah nyeri ulu hati, mual, muntah,
adalah stress emosional dan konsumsi
rasa asam di mulut, dan anoreksia
obat obatan OAINS. Semua variabel
(Yanti, 2020). Nyeri ulu hati
duukur menggunakan kuesioner yang
merupakan salah satu tanda gejala
telah divalidasi.
yang khas pada penderita gastritis.
Analisa data menggunakan uji
Nyeri pada gastritis timbul karena
Odds Ratio (OR) dengan bantuan
pengikisan mukosa yang dapat
aplikasi SPSS (Statistical Package and
menyebabkan kenaikan mediator
Social Sciences) versi 16.0. variabel
kimia seperti prostaglandin dan
yang memiliki nilai P-value < 0,05
histamine pada lambung yang ikut
dinggap signifikan.
berperan dalam merangsang reseptor
nyeri. Bila penyakit gastritis ini terus
dibiarkan, akan berakibat semakin
parah dan akhirnya asam lambung
akan membuat luka-luka (ulkus) yang

124
MUTIA ISMAIL/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL. 13 NO. 3(2022)

III. RESULTS
Tabel 1.
Distribusi Karakteristik Responden di Puskemas Bataraguru Kota Bau-bau

Jumlah Responden
Variabel
N %
Tingkat pendidikan
SD 35 15,10
SMP 54 23,30
SMA/SMK 84 36,20
Sarjana 59 25,40
S2/S3 0 0
Jenis Pekerjaan N %
PNS/Karyawan 55 23,71
Honorer 10 4,31
IRT 61 26,29
Wiraswasta 106 45,69

Tabel, 1 menunjukkan bahwa bekerja sebagai wiraswasta sebanyak


mayoritas tingkat pendidikan 106 responden (45,69%), terkecil
SMA/SMK yakni sebanyak 84 orang adalah bekerja sebagai honorer di
pasien (36,20%), terendah tingkat beberapa instansi pemerintah yakni
pendidikan SD yakni sebanyak 35 sebanyak 10 orang responden
orang responden (15,10%). Mayoritas (4,31%).
Tabel 2.
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel
Stres Emosional N %
Stres 149 64,22
Tidak stres 83 35,78
Konsumsi OAINS
Tidak mengalami ketergantungan 120 51,72
Ketergantungan 112 48,28

Tabel 3, menggambarkan inflamasi (OAINS) yakni sebanyak 120


bahwa dari 232 orang responden, orang pasien (51,72%). Sedangkan
yakni pasien rawat jalan di puskemas sisanya sebanyak 112 orang pasien
Bataraguru kota Bau-bau, maka (48,28%) pasien memiliki kebiasanaan
sebagian besar pasien mengalami atau ketergantungan mengkonsumsi
stres emosional sebanyak 149 orang obat-obatan anti inflamasi (OAINS).
(64,22%), sedangkan sisanya
sebanyak 83 orang pasien (35,78%)
tidak stres. Mayoritas tidak memiliki
kebiasaan atau ketergantungan dalam
mengkonsumsi obat-obatan anti

125
MUTIA ISMAIL/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL. 13 NO. 3(2022)

Tabel 3.
Pengaruh Stres Emosional dan Konsumsi OAINS Terhadap Kejaidan Gastritis
Pada Pasien Rawat Jalan di Puskemas Bataraguru Kota Bau-bau
Gastritis OR
Menderita Tidak Total 95% CI
Stres Emosional menderita (LL-UL)
N % N % n % 7,687
Tidak stress 17 20,50 66 79,50 83 100
Stres 99 66,40 50 33,60 149 100 4,085-14,467
Konsumsi OAINS
Tidak memiliki 35 29,20 85 70,80 120 100 6,346
ketergantungan 3,584-11,234
Memiliki 81 72,30 31 27,70 112 100
ketergantungan

Tabel 3 menunjukkan bahwa Kota Bau-bau. Fenomena ini sejalan


dari 81 penderita gastritis, 99 orang dengan hasil penelitian Yanti (2020)
mengalami stress dan 17 tidak stress. yang mengatakan bahwa stres adalah
Kemudian dari 31 tidak menderita faktor ekstrinsik yang dapat
gastritis, 66 tidak stress dan 50 menyebabkan gastritis. Produksi
mengalami stress. Hasil uji statistic hormon kortisol saat stress bisa
diperoleh nilai OR stress emosional = menyebabkan penurunan limfosit dan
7,687 artinya bahwa orang yang menurunkan kekebalan tubuh
mengalami stress emosional berisiko terhadap benda asing sehingga
sebesar 7.6 kali menderita gastritis menyebabkan terjadinya gastritis.
dibanding tidak mengalami stress Hasil penelitian ini juga mendukung
emosional. teori yang dikemukakan oleh,
Pada variabel konsumsi (Novitayanti, 2020) yang mengatakan
OAINS, dari 81 penderita gastritis, 81 bahwa penyebab lain dari gastritis
orang mengalami ketergantungan obat adalah beban pikiran yang berat yang
OAINS dan 35 tidak mengalami menimbulkan stress. Hasil penelitian
ketergantungan obat OAINS. ini juga mendukung hasil penelitian
Kemudian dari 31 tidak menderita Adini & Rahman (2022) menjelaskan
gastritis, 85 tidak mengalami bahwa stress merupakan faktor risiko
ketergantungan obat OAINS dan 31 terjadinya gastritis.
mengalami ketergantungan obat Selain itu hasil studi kami
OAINS. Hasil uji statistic diperoleh nilai menunjukan bahwa pasien yang
OR konsumsi OAINS = 6,346 artinya mengonsumsi OAINS dengan risiko
bahwa orang yang mengalami
tinggi mengalami gejala gastritis. Hasil
ketergantungan obat OAINS berisiko
sebesar 6,3 kali menderita gastritis penelitian ini mendukung hasil
dibanding tidak mengalami penelitian yang dilakukan oleh
ketergantungan obat OAINS. Amrulloh & Utami (2016) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan
IV. DISCUSSION antara riwayat mengkonsumsi obat
Hasil kajian ini mengambarkan yang mengiritasi lambung dengan
bahwa stres merupakan determinan kejadian gastritis. Sejalan dengan
gastritis klinis pada pasien gastritis di
penelitian yang dilakukan (Megawati et
wilayah kerja Puskemas Bataraguru
al., 2014) yang menunjukkan bahwa

126
MUTIA ISMAIL/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL. 13 NO. 3(2022)

penggunaan OAINS memiliki Makan dan Tingkat Stres dengan


hubungan dengan kejadian gastritis. Kejadian Gastritis di Puskesmas
Walaupun sampai saat ini resiko Tenggarang Bondowoso.
Universitas Muhammadiyah
penyakit gastritis ini masih sangat
Jember.
tinggi dan masalahnya belum Ika, I., Anto, A., & Lestiarini, D. (2021).
terpecahkan, namun yang terjadi di Pengaruh Sikap Pemenuhan Pola
kalangan masyarakat luas ternyata Makan Terhadap Pencegahan
masih banyak yang tidak terlalu Gastritis Pada Mahasiswa.
memperhatikan kesehatan dan Nursing Care and Health
menjaga gaya hidup terutama dari apa Technology Journal (NCHAT),
1(1), 25–30.
yang dikonsumsi, penggunaan obat-
Li, Y., Xia, R., Zhang, B., & Li, C.
obatan, dan factor stress. Untuk dapat (2018). Chronic atrophic gastritis:
meningkatkan derajat kesehatan a review. Journal of
masyarakat yaitu menyelenggarakan Environmental Pathology,
pelayanan kesehatan yang prima dan Toxicology and Oncology, 37(3).
sebaiknya mendeteksi lebih awal Megawati, A., Nosi, H., & Syaipuddin,
faktor-faktor yang berhubungan S. (2014). Beberapa Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian
dengan penyebab penyakit tersebut.
Gastritis Pada Pasien Yang Di
Rawat Di RSUD Labuang Baji
V. CONCLUSION Makassar. J Ilm Kesehat
Diagnosis, 4(6), 709–715.
Berdasarkan hasil analysis Nirmalarumsari, C., & Tandipasang, F.
dalam kajian ini, maka dapat ditarik (2020). Faktor Risiko Kejadian
kesimpulan bahwa stress dan Gastritis di Wilayah Kerja
konsumsi obat obatan OAINS Puskesmas Bantilang Tahun
merupakan faktor risiko kejadian 2019. Jurnal Ners Dan Kebidanan
gastritis di wilayah kerja Puskesmas (Journal of Ners and Midwifery),
Bataraguru Kota Bau-bau 7(2), 196–202.
Novitayanti, E. (2020). Identifikasi
REFERENCES Kejadian Gastritis Pada Siswa
Adini, S., & Rahman, A. (2022). Smu Muhammadyah 3 Masaran.
Penerapan Kompres Hangat Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam
Dalam Menurunkan Skala Nyeri Medis Dan Informatika
Pada Klien Gastritis. Nursing Care Kesehatan, 10(1), 18–22.
and Health Technology Journal Purbaningsih, E. S. (2020). Analisis
(NCHAT), 2(1), 63–70. Faktor Gaya Hidup yang
Agustina, R., Azizah, A., & Agianto, A. Berhubungan dengan Risiko
(2016). Kejadian Gastritis Di Rsud Kejadian Gastritis Berulang.
Ratu Zalecha Martapura. Dunia Syntax Idea, 2.
Keperawatan: Jurnal Rukmana, L. N. (2019). Faktor-faktor
Keperawatan Dan Kesehatan, yang mempengaruhi kekambuhan
4(1), 48–54. gastritis di sma n 1 ngaglik.
Amrulloh, F. M., & Utami, N. (2016). Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta.
Hubungan konsumsi OAINS Shamsutdinov, A. S., Abdullaeva, U.
terhadap gastritis. Jurnal Majority, K., & Akhmedova, N. S. (2021).
5(5), 18–21. Determination of the level of
Balqis, N. (2022). Hubungan Pola pepsinogens in patients with

127
MUTIA ISMAIL/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL. 13 NO. 3(2022)

chronic h. pylori associated


gastritis. ACADEMICIA: An
International Multidisciplinary
Research Journal, 11(2), 919–
924.
Yanti, M. (2020). Hubungan Rentang
Stress dan Kebiasaan Pemakaian
Obat Anti Inflamasi Non Steroid
dengan Kejadian Gastritis di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUP
Dr. Djamil Padang Tahun 2010.
Penelitian Keperawatan Medikal
Bedah. Universitas Andalas.

128

Anda mungkin juga menyukai