1. DPMF membentuk panitia pelaksana SU-KBM FKH USK dengan
ketentuan : a. Panitia tersebut adalah kelompok kerja operasional yang bertugas mempersiapkan segala hal yang menyangkut sarana dan prasarana b. Keanggotaan ditentukan oleh DPMF dengan memperhatikan aspirasi yang berkembang dikalangan mahasiswa 2. Pada saat yang sama DPMF membentuk Komisi Pemilihan Raya Fakultas (KPRF) dengan ketentuan : A. Keanggotan ditentukan oleh DPMF dengan memperhatikan aspirasi yang berkembang dikalangan mahasiswa B. KPRF bertugas : a. Bertugas mempersiapkan segala draf, petunjuk pelaksanaan dan peraturan-peraturan lainnya yang akan dibahas oleh SU – KBM serta memberikan penjelasan kepada peserta SU tentang segala draf tersebut secara jelas b. KPRF bersama panitia SU-KBM menyelenggarakan segala persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan pemira dan mengumpulkan hasil-hasil pemira c. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja kepada DPMF d. Sosialisasi tanggal pendaftaran, calon ketua umum BEMF dan DPMF serta tanggal pemilihan raya e. Mensosialisasikan hasil pemira kepada seluruh Mahasiswa 3. Susunan panitia pelaksana SU-KBM FKH USK dan KPRF selanjutnya dibawa oleh ketua DPMF kepada Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKH USK untuk di SK- k 4. Panitia pelaksana selanjutnya melaksanakan SU-KBM FKH USK untuk : a. Mengevaluasikan dan menetapkan Tartib, AD/ART, GBHO, GBHK, mekanisme kerja, aturan pembentukan badan kelengkapan KBM FKH-USK b. Menetapkan rekomendasi KBM FKH USK baik intern maupun ekstern fakultas c. Menetapkan syarat calon ketua umum BEMF d. Menetapkan syarat calon anggota DPMF e. Meminta, mengevaluasikan dan menetapkan LPJ Ketua Umum BEMF 5. Bakal calon anggota DPMF dan bakal calon ketua Umum BEMF dihimpun dari seluruh mahasiswa FKH yang memenuhi syarat sebagai bakal calon anggota DPMF dan bakal calon ketua Umum BEMF 6. Bakal calon tersebut selanjutnya disahkan menjadi calon oleh presidium sidang setelah melewati proses seleksi yang dilaksanakan KPRF. 7. Calon Ketua Umum BEMF selanjutnya mempresentasikan programnya pada acara debat kandidat. 8. Pemilihan anggota DPMF dan ketua umum BEMF melalui pemira. 9. KPRF membuat berita acara hasil pemilihan ketua umum BEMF serta anggota DPMF terpilih, selanjutnya di tetapkan oleh pimpinan SU- KBM FKH. 10. Anggota DPMF terpilih mengadakan sidang pleno untuk memilih pimpinan DPMF selambat-lambatnya 7 x 24 jam setelah ditetapkan. 11. Pada saat yang sama Ketua umum BEMF terpilih segera menyerahkan nama wakil ketua serta nama-nama calon pengurus BEMF kepada DPMF untuk segera diverifikasi dengan memperhatikan aspirasi dikalangan mahasiswa, selambat-lambatnya 7 x 24 jam setelah ditetapkan. 12. Susunan pimpinan anggota DPMF dan Ketua serta kabinet BEMF setelah ditetapkan selanjutnya dibawa oleh presidium Sidang kepada Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dan Alumni FKH USK untuk di SK kan 13. Presidium Sidang bersama Pimpinan DPMF sebelumnya menyerahkan Draf Hasil SU-KBM FKH-USK kepada Wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni sebagai laporan dan kepada pimpinan DPMF terpilih untuk di jadikan pedoman kelembagaan dan disosialisasikan kepada badan kelengkapan KBM FKH-USK 14. Pelantikan selambat-lambatnya dilaksanakan 7x24 jam setelah struktur DPMF dan pengurus BEMF terbentuk. 15. Pelaksanaan pelantikan diatur oleh DPMF sebelumnya dan BEMF dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. 16. Ketua DPMF sebelumnya dan Ketua umum BEMF demisioner menyerah terima jabatan ke ketua DPMF dan ketua umum BEMF terpilih dengan terlebih dahulu menyelesaikan segala kewajibannya. 17. Rapat KBM FKH (DPMF,BEMF,UKMF,HMJ dan utusan angkatan) dilaksanakan selambat-lambatnya 2 minggu setelah pelantikan yang selanjutnya disebut raker dan upgrading. 18. Sebelum dilaksanakan Raker dan Upgrading, DPMF melakukan Pra raker 19. BEMF memaparkan GBHK di awal periode kepengurusan kepada KBM FKH USK 20. Raker dan upgrading KBM FKH di hadiri anggota DPMF sebagai peserta dan seluruh kabinet BEMF dan HMJ, UKMF serta utusan angkatan sebagai peninjau. 21. Raker dan upgrading KBM FKH diselenggarakan oleh DPMF dengan tujuan : a. Menetapkan anggaran keuangan dan program kerja kemahasiswaan KBM FKH-USK b. Menginventaris seluruh program kerja BEMF. c. Merumuskan program kerja BEMF berdasarkan penjabaran GBHO dan GBHK KBM FKH. d. Membahas faktor-faktor yang menjadi kekuatan(strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan tantangan (threath) atau analisis SWOT. e. Memberikan pemahaman tentang tata cara kerja organisasi secara menyeluruh. f. Membahas strategi yang tepat dalam menganalisasikan kegiatan yang ditetapkan. g. Job description kepengurusan BEMF dan DPMF 22. Raker dan upgrading BEMF dilaksanakan minimal 1 kali dalam 6 bulan. 23. DPMF, BEMF, UKMF, dan HMJ terpilih didampingi oleh Ketua BEMF dan DPMF demisioner, berkoordinasi dengan wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni, untuk menyelaraskan hasil raker fakultas, dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh KBM-FKH USK. 24. Hasil pada raker disetiap lembaga eksekutif dituangkan dalam bentuk proposal kegiatan yang diarsipkan, bagi BEMF untuk BEMF sendiri, bagi UKMF untuk UKMF sendiri dan BEMF sebagai bentuk koordinasi 25. Hasil pada raker HMJ dituangkan dalam bentuk proposal kegiatan yang diarsipkan, bagi HMJ untuk HMJ sendiri dan BEMF sebagai bentuk koordinasi 26. Setiap kegiatan yang sifatnya publik, disarankan untuk menggunakan surat izin kegiatan yang diketahui oleh WD III, sebagai bentuk pertanggung jawaban fakultas kepada mahasiswa 27. Setiap kegiatan UKMF yang sifatnya eksternal, diwajibkan untuk menyertakan logo BEMF, dan UKMF harus berkonsultasi serta berkoordinasi dengan BEMF. Jika UKMF telah berkonsultasi dan berkoordinasi maka BEMF wajib membantu UKMF dalam menyelesaikan permasalahan yang sifatnya eksternal, apabila hal di atas tidak terlaksanakan maka UKMF berhak tidak menyertakan logo BEMF 28. Sebagai bentuk pertanggungjawaban BEMF dan UKM, LPJ kegiatan disimpan dalam bentuk softcopy, dan dikirim melalui surat elektronik ke alamat surat elektronik BEM FKH USK. 29. Pleno DPMF dilaksanakan minimal 4 kali selama masa kepengurusan berjalan 30. Pleno bertujuan : a. Mendengarkan laporan kerja BEMF, UKMF dan HMJ di lingkungan KBM FKH b. Mengevaluasi hasil kerja BEMF c. Menetapkan langkah-langkah kebijakan strategis yang diambil 31. Ketua umum BEMF dengan persetujuan DPMF berhak dan berkewajiban me-reshuffle anggota kabinetnya yang tidak aktif selama tiga bulan dengan memperhatikan pendapat dan saran pengurus lainnya, kemudian SK reshuffle dan pengangkatan pengurus baru dengan tembusan ke Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan seluruh KBM FKH USK. 32. Raker II BEMF dilaksanakan sebagai evaluasi akhir keseluruhan kegiatan yang telah dan yang belum terlaksana yang selanjutnya akan diajukan pada SU-KBM FKH-USK. 33. Diakhir kepengurusannya, BEMF berkewajiban membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) selanjutnya diserahkan kepada DPMF selambat-lambatnya 7x24 jam sebelum dilaksanakannya sidang pembahasan LPJ BEMF. 34. BEMF merupakan koordinator dari seluruh kegiatankemahasiswaan yang bersifat operasional ditingkat Fakultas Kedokteran Hewan. 35. BEMF dapat mengeluarkan pernyataan yang mengatasnamakan seluruh mahasiswa FKH setelah terlebih dahulu melalui persetujuan dengan DPMF. 36. DPMF adalah lembaga yang menjalankan fungsi pengawasanterhadap BEMF, HMJ dan UKMF di lingkungan FKH USK. 37. Apabila dalam melaksanakan tugasnya BEMF telah melanggar AD/ART, mekanisme lembaga, GBHO, GBHK, GBPK aturan dan ketentuan yang berlaku pada KBM FKH USK, maka DPMF berhak mengajukan diadakannya sidang istimewa KBM FKH USK. 38. DPMF selanjutnya meminta klarifikasi BEMF dengan persetujuan 2/3 dari anggota DPMF. Adapun proses pengajuan tersebut adalah : a. Membuat surat pernyataan untuk melaksanakan sidang istimewa KBM dengan menyebutkan penyimpangan- penyimpangan yang telah dilakukan oleh BEMF, pernyataan tersebut didukung oleh minimal 2/3jumlah DPMF b. Surat pernyataan tersebut diajukan kepada rapat pleno DPMF dengan tebusan kepada pimpinan fakultasdan seluruh mahasiswa
c. DPMF kemudian membuat surat panggilan yang ditujukan kepada
BEMF untuk memberikan penjelasan terhadap pelanggaran tersebut d. BEMF berkewajiban menghadiri panggilan dan memberikan pembelaan atas segala tindakan e. Apabila BEMF terbukti bersalah maka DPMF selanjutnya mendesak pengurus BEMF untuk secepatnya mengadakan sidang istimewa selambat-lambatnya 1 bulan setelah klarifikasi dilakukan f. Penilaian bersalah atau tidaknya dilihat berdasarkan pedoman organisasi dan dampak yang ditimbulkannya terhadap nama baik lembaga danpertimbangan strategis lainnya. g. Apabila dalam tempo 1 bulan sidang istimewa belum terlaksana maka DPMF dapat mengambil alih pelaksanaan Sidang Istimewa KBM FKH USK