Anda di halaman 1dari 51

Nomor Indikator Nama Indikator Nilai Sekolah Anda

A.1 Kemampuan literasi 1.76

Proporsi peserta didik dengan


A.1 0%
kemampuan literasi Mahir

Proporsi peserta didik dengan


A.1 61.9%
kemampuan literasi Cakap

Proporsi peserta didik dengan


A.1 28.57%
kemampuan literasi Dasar

Proporsi peserta didik dengan


A.1 kemampuan literasi Perlu 9.52%
Intervensi Khusus

Kompetensi membaca teks


A.1.1 46.83
informasi

A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 52.98

Kompetensi mengakses dan


A.1.3 53.61
menemukan isi teks (L1)
Kompetensi menginterpretasi
A.1.4 47.56
dan memahami isi teks (L2)

Kompetensi mengevaluasi dan


A.1.5 50.18
merefleksikan isi teks (L3)

A.2 Kemampuan numerasi 1.88

Proporsi peserta didik dengan


A.2 4.76%
kemampuan numerasi Mahir

Proporsi peserta didik dengan


A.2 61.9%
kemampuan numerasi Cakap

Proporsi peserta didik dengan


A.2 33.33%
kemampuan numerasi Dasar

Proporsi peserta didik dengan


A.2 kemampuan numerasi Perlu 0%
Intervensi Khusus
Kompetensi pada domain
A.2.1 41.6
Bilangan

A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 40.02

Kompetensi pada domain


A.2.3 37.13
Geometri

Kompetensi pada domain Data


A.2.4 47.11
dan Ketidakpastian

A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 52.18

A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 38.86

A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 34.64

A.3 Karakter 2.1


Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
A.3.1 yang Maha Esa, dan Berakhlak 2.05
Mulia

A.3.2 Gotong Royong 2

A.3.3 Kreativitas 2.65

A.3.4 Nalar Kritis 2

A.3.5 Kebinekaan global 2

A.3.6 Kemandirian 2

C.1 Proporsi GTK bersertifikat 75%

C.2 Proporsi GTK penggerak Indikator Belum Relevan

C.2.1 % guru penggerak Indikator Belum Relevan


C.2.2 % KS/wakil KS penggerak Indikator Belum Relevan

C.2.3 % pengawas penggerak Indikator Belum Relevan

C.3 Pengalaman pelatihan GTK 20

Pengetahuan bidang studi


C.3.1 10%
(termasuk magang untuk SMK)

C.3.2 Pedagogi 40%

C.3.3 Manajerial 10%

C.5 Nilai uji kompetensi guru 50.41

C.5.1 Kompetensi pedagogik 47.09

C.5.2 Kompetensi profesional 53.73

C.6 Kehadiran guru di kelas Data Terbaru Belum Tersedia

Kehadiran guru menurut laporan


C.6.1 Data Terbaru Belum Tersedia
murid

Kehadiran guru menurut laporan


C.6.2 Data Terbaru Belum Tersedia
kepala sekolah

C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru 33.33%


D.1 Kualitas pembelajaran 2.09

D.1.1 Manajemen kelas 2

D.1.2 Dukungan afektif 2.28

D.1.3 Aktivasi kognitif 1.99

Refleksi dan perbaikan


D.2 3
pembelajaran oleh guru

D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 58.91

D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 57.76


D.2.3 Penerapan praktik inovatif 64.44

D.3 Kepemimpinan instruksional 1.67

D.3.1 Visi-misi sekolah 50.43

D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah 50.59

D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 47.64

D.4 Iklim keamanan sekolah 2.57

D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid 2

D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru 2


D.4.3 Perundungan 3

D.4.4 Hukuman fisik 2.63

D.4.5 Kekerasan seksual 2.38

D.4.6 Narkoba 3

D.6 Iklim Kesetaraan Gender 2

D.6.1 Dukungan atas kesetaraan gender Data Terbaru Belum Tersedia

D.8 Iklim Kebinekaan 2.13

D.8.1 Toleransi agama dan budaya 2

D.8.2 Sikap Inklusif 2


Dukungan atas kesetaraan agama
D.8.3 1.5
dan budaya

D.8.4 Komitmen kebangsaan 3

D.10 Iklim Inklusivitas 2.32

D.10.1 Layanan disabilitas 2.1

Layanan sekolah untuk murid


D.10.2 1.87
cerdas dan bakat istimewa

D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 3

Fasilitas dan Layanan Sekolah


D.10.4 untuk Siswa Disabilitas dan Data Terbaru Belum Tersedia
Cerdas Berbakat Istimewa

E.1 Partisipasi warga sekolah 2


E.1.1 Partisipasi orang tua 67.9

E.1.2 Partisipasi murid 77.76

Proporsi pemanfaatan sumber


E.2 daya sekolah untuk peningkatan 52.19%
mutu

Proporsi pembelanjaan
E.2.1 peningkatan mutu guru dan 2.47%
tenaga kependidikan

Proporsi pembelanjaan non


E.2.2 49.72%
personil mutu pembelajaran

Pemanfaatan TIK untuk


E.3 Data Terbaru Belum Tersedia
pengelolaan anggaran

Proporsi pembelanjaan dana BOS


E.3.1 Data Terbaru Belum Tersedia
secara daring

Indeks penggunaan platform SDS


sumber daya sekolah - ketepatan
E.3.2 Data Terbaru Belum Tersedia
waktu dan kelengkapan
pelaporan
Perbandingan
Capaian Satuan Pendidikan
Nilai Rata-Rata Kab/kota
Serupa di Nasional

Di bawah kompetensi minimum 1.72 1.77

Mahir

Cakap

Dasar

Perlu Intervensi Khusus

Belum Tersedia 46.8 49.05

Belum Tersedia 47.44 49.92

Belum Tersedia 52.83 55.25


Belum Tersedia 44.47 46.8

Belum Tersedia 44.52 46.87

Mencapai kompetensi mininum 1.56 1.6

Mahir

Cakap

Dasar

Perlu Intervensi Khusus


Belum Tersedia 31.37 32.26

Belum Tersedia 29.48 30.82

Belum Tersedia 30.55 31.98

Belum Tersedia 36.25 38.11

Belum Tersedia 36.91 39.1

Belum Tersedia 30.4 31.73

Belum Tersedia 28.02 28.93

Berkembang 2.11 2.13


Berkembang 2.1 2.11

Berkembang 2.1 2.13

Membudaya 2.28 2.35

Berkembang 2.16 2.19

Berkembang 2 2.02

Berkembang 1.99 1.97

Baik 48.58% 51.07%

Indikator Belum Relevan 0.12%

Indikator Belum Relevan 0.04


Indikator Belum Relevan 0

Indikator Belum Relevan

Merintis 14.34 18.15

Merintis 16.68% 18.73%

Berkembang 19.26% 27.16%

Berkembang 7.06% 8.56%

Cukup 50.21 52.82

Cukup 49.38 50.71

Cukup 51.04 54.93

Data Terbaru Belum Tersedia

Data Terbaru Belum Tersedia

Data Terbaru Belum Tersedia

Kurang 54.29% 29.94%


Terarah 1.89 1.93

Menerapkan 1.96 2

Konstruktif 1.95 1.99

Responsif 1.76 1.81

Membudaya 2 2.17

Membudaya 48.08 49.96

Membudaya 50.53 53.08


Membudaya 53.38 55.91

Terbatas 1.8 1.93

Terarah 49.31 51.58

Berorientasi 46.78 48.66

Terbatas 46.33 47.96

Aman 2.2 2.23

Berkembang 1.86 1.9

Berkembang 2.18 2.26


Aman 2.61 2.66

Aman 2.23 2.24

Aman 1.87 1.91

Aman 2.29 2.3

Merintis 2.26 2.3

Data Terbaru Belum Tersedia

Merintis 2.18 2.22

Merintis 2.04 2.07

Merintis 1.88 1.92


Perlu peningkatan 1.91 1.94

Membudaya 2.88 2.93

Membudaya 1.98 2.02

Berkembang 1.96 2

Berkembang 1.78 1.82

Menerima 2.19 2.23

Data Terbaru Belum Tersedia

Selektif 1.84 1.92


Selektif 59.27 61.63

Selektif 62.9 67.13

Belum Tersedia 45.25% 64.72%

Belum Tersedia 3.85% 1.04%

Belum Tersedia 41.4% 63.67%

Data Terbaru Belum Tersedia 9.96 16.46

Data Terbaru Belum Tersedia 9.96% 16.46%

Data Terbaru Belum Tersedia


Perbandingan
Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata Provinsi Nilai Rata-Rata Nasional

1.81 1.71 1-3

0 - 100

0 - 100

0 - 100

0 - 100

50.94 46.83 0 - 100

52.16 47.29 0 - 100

57.07 52.96 0 - 100


48.78 44.32 0 - 100

48.68 44.4 0 - 100

1.62 1.57 1-3

0 - 100

0 - 100

0 - 100

0 - 100
33.07 31.98 0 - 100

31.57 30.06 0 - 100

32.64 30.92 0 - 100

39.08 36.65 0 - 100

39.77 37.55 0 - 100

32.54 30.86 0 - 100

29.67 28.42 0 - 100

2.13 2.1 1-3


2.13 2.1 1-3

2.14 2.1 1-3

2.36 2.27 1-3

2.21 2.15 1-3

2 1.99 1-3

1.96 1.98 1-3

51.89% 44.64% 0% - 100%

0.11% 0.11% 0% - 100%

0.05 0.04
0 0

16.34 12.72 0 - 100

17.24% 14.77% 0% - 100%

24.4% 16.7% 0% - 100%

7.37% 6.69% 0% - 100%

53.79 48.79 0 - 100

51.3 48.2 0 - 100

56.28 49.38 0 - 100

60.7% 54.74% 0% - 100%


1.93 1.91 1-3

2 1.97 1-3

2 1.97 1-3

1.78 1.79 1-3

2.2 1.98 1-3

50.46 47.55 0 - 100

54.06 49.99 0 - 100


56.65 52.77 0 - 100

1.96 1.78 1-3

52.72 48.62 0 - 100

49 46.2 0 - 100

48.63 45.79 0 - 100

2.29 2.21 1-3

1.92 1.87 1-3

2.27 2.17 1-3


2.72 2.6 1-3

2.32 2.26 1-3

1.96 1.9 1-3

2.39 2.34 1-3

2.36 2.24 1-3

2.23 2.18 1-3

2.1 2.03 1-3

1.9 1.91 1-3


1.95 1.9 1-3

2.95 2.86 1-3

2.02 1.98 1-3

2.02 1.95 1-3

1.83 1.77 1-3

2.22 2.2 1-3

1.93 1.82 1-3


62.54 58.32 0 - 100

68.57 61.72 0 - 100

45.04% 46.02% 0% - 100%

3.46% 4.1% 0% - 100%

41.58% 41.93% 0% - 100%

12.05 11.02 0 - 100

12.05% 11.02% 0% - 100%


Definisi Indikator Definisi Capaian

Persentase peserta didik berdasarkan


kemampuan dalam memahami, Kurang dari 50% peserta didik telah
menggunakan, merefleksi, dan mencapai kompetensi minimum untuk
mengevaluasi beragam jenis teks (teks literasi membaca.
informasional dan teks fiksi).

Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu mengintegrasikan


kemampuan dalam memahami, beberapa informasi lintas teks;
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan
mengevaluasi beragam jenis teks (teks suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap
informasional dan teks fiksi). isi teks.

Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu membuat interpretasi


kemampuan dalam memahami, dari informasi implisit yang ada dalam teks;
menggunakan, merefleksi, dan mampu membuat simpulan dari hasil
mengevaluasi beragam jenis teks (teks integrasi beberapa informasi dalam suatu
informasional dan teks fiksi). teks.

Persentase peserta didik berdasarkan


Peserta didik mampu menemukan dan
kemampuan dalam memahami,
mengambil informasi eksplisit yang ada
menggunakan, merefleksi, dan
dalam teks serta membuat interpretasi
mengevaluasi beragam jenis teks (teks
sederhana.
informasional dan teks fiksi).

Persentase peserta didik berdasarkan


Peserta didik belum mampu menemukan
kemampuan dalam memahami,
dan mengambil informasi eksplisit yang ada
menggunakan, merefleksi, dan
dalam teks ataupun membuat interpretasi
mengevaluasi beragam jenis teks (teks
sederhana.
informasional dan teks fiksi).

Rata-rata nilai peserta didik dalam


memahami, menggunakan, merefleksi, dan Nilai indikator ini belum memiliki capaian
mengevaluasi teks informasional (non- pengukuran.
fiksi).

Rata-rata nilai peserta didik dalam


Nilai indikator ini belum memiliki capaian
memahami, menggunakan, merefleksi, dan
pengukuran.
mengevaluasi teks fiksi.

Rata-rata nilai peserta didik pada


kemampuan menemukan,
Nilai indikator ini belum memiliki capaian
mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
pengukuran.
suatu ide atau informasi eksplisit dalam
teks informasional (non-fiksi) dan sastra.
Rata-rata nilai peserta didik pada
kemampuan membandingkan dan
mengontraskan ide atau informasi dalam
Nilai indikator ini belum memiliki capaian
atau antar teks, membuat kesimpulan,
pengukuran.
mengelompokkan, serta mengombinasikan
ide dan informasi dalam teks atau antar
teks informasional (non-fiksi) dan sastra.

Rata-rata nilai peserta didik pada


kemampuan menganalisis, memprediksi,
Nilai indikator ini belum memiliki capaian
dan menilai konten, bahasa, dan unsur-
pengukuran.
unsur dalam teks informasional (non-fiksi)
dan sastra.

Persentase peserta didik berdasarkan


Sebagian besar peserta didik telah
kemampuan dalam berpikir menggunakan
mencapai batas kompetensi minimum
konsep, prosedur, fakta, dan alat
untuk numerasi namun perlu upaya
matematika untuk menyelesaikan masalah
mendorong lebih banyak peserta didik
sehari-hari pada berbagai jenis konteks
menjadi mahir.
yang relevan.

Persentase peserta didik berdasarkan


kemampuan dalam berpikir menggunakan Peserta didik mampu bernalar untuk
konsep, prosedur, fakta, dan alat menyelesaikan masalah kompleks serta
matematika untuk menyelesaikan masalah nonrutin berdasarkan konsep matematika
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang dimilikinya.
yang relevan.

Persentase peserta didik berdasarkan


kemampuan dalam berpikir menggunakan
Peserta didik mampu mengaplikasikan
konsep, prosedur, fakta, dan alat
pengetahuan matematika yang dimiliki
matematika untuk menyelesaikan masalah
dalam konteks yang lebih beragam.
sehari-hari pada berbagai jenis konteks
yang relevan.

Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik memiliki keterampilan dasar


kemampuan dalam berpikir menggunakan matematika: komputasi dasar dalam
konsep, prosedur, fakta, dan alat bentuk persamaan langsung, konsep dasar
matematika untuk menyelesaikan masalah terkait geometri dan statistika, serta
sehari-hari pada berbagai jenis konteks menyelesaikan masalah matematika
yang relevan. sederhana yang rutin.

Persentase peserta didik berdasarkan


kemampuan dalam berpikir menggunakan Peserta didik hanya memiliki pengetahuan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika yang terbatas (penguasaan
matematika untuk menyelesaikan masalah konsep yang parsial dan keterampilan
sehari-hari pada berbagai jenis konteks komputasi yang terbatas).
yang relevan.
Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan Nilai indikator ini belum memiliki capaian
alat matematika pada konten bilangan pengukuran.
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir


menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan Nilai indikator ini belum memiliki capaian
alat matematika pada konten aljabar untuk pengukuran.
menyelesaikan masalah sehari-hari.

Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir


menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan Nilai indikator ini belum memiliki capaian
alat matematika pada konten geometri pengukuran.
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir


menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan
Nilai indikator ini belum memiliki capaian
alat matematika pada konten data dan
pengukuran.
ketidakpastian untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari.

Rata-rata nilai peserta didik pada


Nilai indikator ini belum memiliki capaian
kemampuan memahami fakta, proses,
pengukuran.
konsep, dan prosedur.

Rata-rata nilai peserta didik pada


kemampuan menerapkan pengetahuan
dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi,
Nilai indikator ini belum memiliki capaian
proses, konsep, prosedur, dan metode
pengukuran.
pada konten bilangan dengan konteks
situasi nyata untuk menyelesaikan masalah
atau menjawab pertanyaan.

Rata-rata nilai peserta didik pada


kemampuan menganalisis data dan
informasi, membuat kesimpulan, dan
Nilai indikator ini belum memiliki capaian
memperluas pemahaman dalam situasi
pengukuran.
baru, meliputi situasi yang tidak diketahui
sebelumnya atau konteks yang lebih
kompleks.

Rata-rata nilai karakter peserta didik Peserta didik terbiasa menerapkan nilai-
berdasarkan nilai akhlak pada manusia, nilai karakter pelajar pancasila yang
akhlak pada alam, akhlak bernegara, berakhlak mulia, bergotong royong,
gotong royong, kreativitas, nalar kritis, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta
kebinekaan global dan kemandirian pada berkebinekaan global dalam kehidupan
survei karakter. sehari hari.
Peserta didik memiliki kesadaran akan
Rata-rata nilai karakter peserta didik yang
pentingnya berakhlak baik pada sesama
berkaitan akhlak kepada manusia, akhlak
manusia, alam, dan negara, serta sudah
kepada alam, dan akhlak bernegara di
menerapkannya dengan baik dalam
survei karakter.
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik memiliki kesediaan dan


Kesediaan dan pengalaman berkontribusi kemauan berkontribusi dalam kegiatan
dalam kegiatan yang bertujuan yang bertujuan memperbaiki kondisi
memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan lingkungan fisik dan sosial, serta sudah
lingkungan sosial. diimplementasikan dengan baik dalam
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik telah mengimplementasikan


Komposit nilai karakter peserta didik
dan menggerakkan aktivitas terkait
berdasarkan nilai senang berpikir berbeda,
kegiatan yang menghasilkan pemikiran,
menerapkan ide baru dalam memecahkan
gagasan, serta karya yang baru dan
masalah, dan membuat karya-karya baru.
berbeda secara rutin serta konsisten.

Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik terbiasa untuk menelusuri,
berdasarkan nilai penelusuran informasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi,
analisis dan evaluasi informasi, serta serta bertanggung jawab terhadap
refleksi etis dalam pengambilan keputusan. keputusan yang dibuat.

Peserta didik memiliki ketertarikan


Komposit nilai karakter peserta didik
terhadap keragaman di berbagai negara
berdasarkan nilai minat terhadap budaya
serta memiliki kepedulian terhadap isu-isu
dari berbagai negara, dan kepedulian pada
global, dan sudah diterapkan dalam
isu-isu global.
kehidupan sehari-hari.

Komposit nilai karakter peserta didik


Peserta didik terbiasa mengelola pikiran,
berdasarkan nilai melakukan perencanaan
perasaan, dan tindakan untuk mencapai
secara reflektif, dan pengelolaan emosi dan
tujuan belajar dalam kehidupan sehari-hari.
pengendalian diri.

Jumlah guru dan tenaga pendidikan di


sekolah yang memiliki sertifikat dibagi Satuan Pendidikan dengan proporsi guru
dengan total guru dan tenaga pendidikan bersertifikat pendidik tinggi.
yang ada.
Jumlah GTK yang masuk kedalam program Satuan Pendidikan belum menjadi sasaran
guru penggerak dibagi total guru. program guru penggerak.

Jumlah guru yang lulus program guru Satuan Pendidikan belum menjadi sasaran
penggerak dibagi total guru. program guru penggerak.
Jumlah lulusan program guru penggerak di
daerah yang diangkat menjadi kepala
sekolah dibagi jumlah lulusan program guru
Satuan Pendidikan belum menjadi sasaran
penggerak di daerah tsb
program guru penggerak.
Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.

Jumlah lulusan program guru penggerak di


daerah yang diangkat menjadi pengawas
sekolah dibagi jumlah lulusan program guru
Satuan Pendidikan belum menjadi sasaran
penggerak di daerah tsb
program guru penggerak.
Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.

Nilai guru yang pernah mengikuti pelatihan


pengetahuan bidang studi, pedagogi, Satuan Pendidikan sedang merintis dalam
manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot keikutsertaan guru dalam pelatihan.
masing-masing pelatihan.

Rata-rata persentase guru yang mengikuti Satuan Pendidikan sedang merintis dalam
pelatihan terkait pengetahuan bidang studi keikutsertaan guru dalam pelatihan
di seluruh sekolah. pengetahuan bidang studi.
Rata-rata persentase guru yang mengikuti Satuan Pendidikan berkembang dalam
pelatihan terkait pedagogi di seluruh keikutsertaan guru dalam pelatihan
sekolah. pengetahuan pedagogik.
Rata-rata persentase guru yang mengikuti Satuan Pendidikan berkembang dalam
pelatihan terkait pengetahuan manajerial keikutsertaan guru dalam pelatihan
di seluruh sekolah. penguatan manajerial.

Rata-rata nilai uji kompetensi guru dalam Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai
hal kompetensi pedagogik dan profesional. UKG cukup.

Total nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai
kompetensi pedagogik dibagi total guru. UKG Pedadogik cukup.
Total nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai
kompetensi profesional dibagi total guru. UKG Profesional cukup.
Rata-rata jumlah jam pelajaran kosong
berdasarkan laporan kepala sekolah dan Nilai indikator ini belum tersedia.
laporan peserta didik.
Nilai kehadiran guru berdasarkan laporan
peserta didik dalam satuan waktu di survei Nilai indikator ini belum tersedia.
lingkungan belajar.
Nilai kehadiran guru berdasarkan laporan
kepala sekolah dalam satuan waktu di Nilai indikator ini belum tersedia.
survei lingkungan belajar.

Jumlah formasi guru ASN yang diajukan


dibagi jumlah formasi guru ASN yang Satuan Pendidikan yang kurang mampu
dibutuhkan berdasarkan data dari dalam melakukan pemenuhan guru.
Kemendikbud.
Rata-rata nilai untuk kualitas pembelajaran Pembelajaran mengarah pada peningkatan
manajemen kelas, dukungan afektif, kualitas yang ditunjukkan dengan suasana
aktvitasi kognitif, Pembelajaran praktik vs kelas yang mulai kondusif dan adanya
teori, dan pembelajaran Jarak Jauh di survei dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari
lingkungan belajar. guru.

Sebagian kelas suasananya kondusif untuk


Rata-rata nilai untuk keteraturan suasana melangsungkan pembelajaran dan
kelas dan disiplin positif di survei sejumlah guru berupaya aktif untuk
lingkungan belajar. melibatkan peserta didik dalam
pengelolaan kelas.

Rata-rata nilai untuk dukungan afektif, Dukungan afektif berupa perhatian,


perhatian dan kepedulian guru, dan umpan kepedulian dan umpan balik untuk
balik konstruktif di survei lingkungan meningkatkan ekspektasi akademik secara
belajar. konstruktif telah diberikan oleh guru.

Aktivasi kognitif dalam proses


Rata-rata nilai untuk instruksi yang adaptif, pembelajaran berupa menciptakan iklim
panduan guru, aktivitas interaktif, pembelajaran terbuka dengan memberikan
pembelajaran literasi, pembelajaran instruksi, panduan dan aktivitas yang
numerasi, skor iklim pembelajaran terbuka interaktif pada pembelajaran literasi dan
di survei lingkungan belajar. numerasi yang dipraktekkan oleh guru
bersifat terbatas.

Guru aktif meningkatkan kualitas


pembelajaran setelah melakukan refleksi
Nilai komposit guru terhadap tingkat pembelajaran yang telah lewat,
aktivitas refleksi dan perbaikan mengeksplorasi referensi pengajaran baru,
pembelajaran oleh guru. dan berinovasi menghadirkan
pembelajaran yang memantik keterlibatan
peserta didik.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Guru sudah aktif mencari referensi
terhadap aktivitas belajar yang bertujuan pengajaran melalui buku, seminar, diskusi,
meningkatkan pengetahuan dan praktik baik guru lain, dll untuk
keterampilan mengajar. meningkatkan kualitas pengajaran.

Proses refleksi telah secara rutin dan


Nilai komposit guru dan kepala sekolah konsisten, ditindaklanjuti dengan pencarian
terhadap tingkat refleksi dan perbaikan sumber belajar baik dari buku, diskusi,
pembelajaran oleh guru atas praktik praktek baik orang lain, maupun berbagai
mengajar. sumber belajar lainnya untuk peningkatan
kualitas dan pengembangan inovasi.
Guru terbiasa mencari cara, sumber, dan
Nilai komposit guru dan kepala sekolah strategi pengajaran baru dalam rangka
terhadap praktik pengajaran guru yang melakukan inovasi pembelajaran untuk
inovatif untuk meningkatkan kualitas meningkatkan ketertarikan, keterlibatan,
pengajaran. dan pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran.

Kepemimpinan instruksional belum


mengacu pada visi misi sekolah, belum
mendorong perencanaan, praktik dan
Nilai komposit guru dan kepala sekolah
asesmen pembelajaran yang berorientasi
terhadap tingkat kepemimpinan
pada peningkatan hasil belajar peserta
instruksional sekolah yang mendukung
didik dan belum mengembangkan program,
perbaikan kualitas pembelajaran.
sistem insentif dan sumber daya yang
mendukung guru melakukan refleksi dan
perbaikan pembelajaran.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam
terhadap penyampaian dan penerapan visi- perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
misi sekolah yang berpusat pada perbaikan program kerja sekolah serta
pembelajaran. dikomunikasikan kepada warga sekolah.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah


Perencanaan pembelajaran, praktik
terhadap pengelolaan pengembangan
pembelajaran, dan praktik asesmen di
kurikulum sekolah dengan berorientasi
satuan pendidikan berorientasi pada
pada peningkatan hasil belajar peserta
peningkatan hasil belajar peserta didik.
didik.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Sekolah belum memiliki program, sistem
terhadap program, sistem insentif, dan insentif, dan sumber daya yang mendukung
sumber daya yang mendukung refleksi guru guru untuk melakukan refleksi dan
dan perbaikan pembelajaran. perbaikan pembelajaran.

Satuan pendidikan memiliki lingkungan


sekolah yang aman, terlihat dari
kesejahteraan psikologis yang baik dan
rendahnya kasus perundungan, hukuman
Nilai komposit nilai indeks rasa aman,
fisik, kekerasan seksual, dan
perundungan, hukuman fisik, kekerasan
penyalahgunaan narkoba. Satuan
seksual, dan narkoba.
pendidikan dapat mempertahankan
kualitas warga sekolah dalam mencegah
dan menangani kasus untuk menciptakan
iklim keamanan di lingkungan sekolah.

Nilai rata-rata peserta didik terhadap Peserta didik merasa aman dan nyaman
kesejahteraan psikologis dan perasaan ketika berada di lingkungan sekolah pada
aman yang dirasakan di sekolah. situasi-situasi tertentu saja.

Guru masih belum sepenuhnya merasa


Nilai rata-rata kesejahteraan psikologis sebagai bagian dari satuan pendidikan
guru yang melingkupi perasaan terhubung sehingga mereka menikmati perannya
dan perasaan senang mengajar di sekolah. sebagai seorang pendidik hanya pada
situasi tertentu saja.
Nilai komposit nilai dari pengalaman Satuan pendidikan aman dari kasus
perundungan peserta didik, konsepsi perundungan. Kepala sekolah dan guru
perundungan guru, efikasi diri telah memiliki konsepsi yang tepat dan
perundungan, dan program dan kebijakan yakin dengan pengetahuan dan
sekolah tentang perundungan. kemampuannya terkait perundungan.

Nilai komposit nilai dari pengalaman Satuan pendidikan aman dari kasus
hukuman fisik peserta didik, konsepsi hukuman fisik. Kepala sekolah dan guru
hukuman fisik peserta didik, dan program telah memiliki konsepsi yang tepat dan
dan kebijakan sekolah tentang hukuman yakin dengan pengetahuan dan
fisik. kemampuannya terkait hukuman fisik.

Nilai komposit nilai dari pengalaman


Satuan pendidikan aman dari kasus
kekerasan seksual peserta didik, konsepsi
pelecehan seksual. Kepala sekolah dan guru
kekerasan seksual guru, efikasi diri
sudah memahami dan meyakini konsep,
kekerasan seksual, pengetahuan dan
definisi, bentuk, cara pencegahan dan
definisi bentuk kekerasan seksual, dan
kemampuan penanganan pelecehan
program dan kebijakan sekolah tentang
seksual.
kekerasan seksual.

Nilai komposit nilai dari pengalaman


Satuan pendidikan aman dari kasus
peserta didik terkait narkoba di sekolah,
penyalahgunaan narkoba.Kepala sekolah
pengetahuan guru tentang narkoba, dan
dan guru memahami pengertian narkoba
program dan kebijakan sekolah tentang
dan contoh penyalahgunaan narkoba.
narkoba.

Satuan pendidikan mendukung kesetaraan


Nilai rata-rata terkait dukungan atas hak-hak sipil antar kelompok gender.
kesetaraan gender guru dan pimpinan Dukungan tersebut seringkali didasari oleh
sekolah. alasan pragmatis dan cenderung bersifat
pasif.

Nilai rata-rata terkait dukungan atas


kesetaraan gender guru dan pimpinan Nilai indikator ini belum tersedia.
sekolah.

Satuan pendidikan mulai mengembangkan


suasana proses pembelajaran yang
menjunjung tinggi toleransi
Nilai rata-rata guru, kepala sekolah, dan
agama/kepercayaan dan budaya;
peserta didik terhadap iklim kebinekaan di
mendapatkan pengalaman belajar yang
sekolah.
berkualitas; mendukung kesetaraan
agama/kepercayaan, budaya, dan gender;
memperkuat nasionalisme.

Satuan pendidikan mengakui adanya


Nilai rata-rata pimpinan sekolah dan guru
keragaman agama/kepercayaan dan
terhadap toleransi agama dan budaya di
budaya, tetapi tidak sepenuhnya menerima
sekolah.
keragaman tersebut.

Satuan pendidikan mendukung dan


Nilai rata-rata sikap inklusif peserta didik mengakomodir sebagian peserta didik
dan guru. untuk mendapatkan pengalaman belajar
yang berkualitas.
Satuan pendidikan belum mendukung
kesetaraan hak-hak sipil antara kelompok
Nilai rata-rata terkait dukungan atas agama/kepercayaan dan kelompok budaya.
kesetaraan agama dan budaya guru dan Mereka berpandangan bahwa kelompok
pimpinan sekolah. minoritas agama/kepercayaan dan budaya
seharusnya menyesuaikan diri dengan
agama/kepercayaan dan budaya mayoritas.

Satuan Pendidikan mengetahui lemahnya


komitmen kebangsaan dan menindak
Nilai rata-rata terkait komitmen
pelanggaran tersebut dengan cara-cara
kebangsaan pimpinan sekolah dan guru.
yang demokratis, seperti bertukar pikiran
satu sama lain.

Satuan pendidikan sudah mampu


Nilai rata-rata layanan disabilitas, CBI, sikap menghadirkan suasana proses
terhadap disabilitas, dan fasilitas sekolah pembelajaran yang menyediakan layanan
disabilitas di sekolah. yang ramah bagi peserta didik dengan
disabilitas dan cerdas berbakat istimewa.

Satuan pendidikan mulai memiliki


Nilai rata-rata layanan sekolah yang pengetahuan, sikap yang tepat, dan
melingkupi pengetahuan dan sikap tentang kemampuan untuk melaksanakan praktik
peserta didik dengan disabilitas. pembelajaran khusus bagi peserta didik
dengan disabilitas.

Satuan pendidikan mulai memiliki


Nilai rata-rata terhadap layanan sekolah
pengetahuan, sikap yang tepat, dan
yang melingkupi pengetahuan dan sikap
kemampuan untuk melaksanakan praktik
tentang peserta didik cerdas dan berbakat
pembelajaran khusus bagi peserta didik
istimewa.
dengan kecerdasan dan bakat istimewa.

Nilai rata-rata sikap guru terhadap Peserta didik sudah menerima keberadaan
disabilitas berdasarkan aspek afektif, peserta didik disabilitas, sehingga merasa
kognitif, dan perilaku di survei karakter. nyaman dan bisa berteman akrab.

Komposit indeks atas tingkat pengetahuan,


sikap dan layanan pengajaran untuk anak Nilai indikator ini belum tersedia.
CIBI di survei lingkungan belajar.

Satuan pendidikan melibatkan orang tua


Nilai rata-rata partisipasi orang tua dan
dan peserta didik dalam beberapa kegiatan
partisipasi peserta didik dalam pengelolaan
di satuan pendidikan khususnya berupa
sekolah.
kegiatan akademik dan atau non-akademik.
Nilai komposit guru dan kepala sekolah
Satuan pendidikan melibatkan orang tua
terhadap Tingkat keterlibatan orang tua
dalam beberapa kegiatan di satuan
dalam proses perencanaan,
pendidikan khususnya berupa kegiatan
pengembangan, dan pelaksanaan aktivitas
akademik dan atau non-akademik.
di sekolah.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah


Satuan pendidikan melibatkan peserta didik
terhadap Tingkat keterlibatan peserta didik
dalam beberapa kegiatan di satuan
dalam proses perencanaan,
pendidikan khususnya berupa kegiatan
pengembangan, dan pelaksanaan aktivitas
akademik dan atau non-akademik.
di sekolah.

Jumlah persentase nilai pembelanjaan non


personil untuk peningkatan mutu Nilai indikator ini belum memiliki capaian
pembelajaran dan GTK di satuan pengukuran.
pendidikan per jenjang.

Persentase pembelanjaan sekolah untuk


peningkatan mutu guru dan tenaga Nilai indikator ini belum memiliki capaian
kependidikan dibagi total anggaran sekolah pengukuran.
dalam satu tahun di bos salur.

Persentase pembelanjaan sekolah untuk


non personil kegiatan pembelajaran dibagi Nilai indikator ini belum memiliki capaian
total anggaran sekolah dalam satu tahun di pengukuran.
bos salur.
Nilai komposit dari pembelanjaan BOS
Nilai indikator ini belum tersedia.
secara daring dan penggunaan SDS.
Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui
SIPLah dibagi total anggaran dana BOS yang Nilai indikator ini belum tersedia.
diterima dalam satu tahun anggaran.

Jumlah sekolah yang membuat laporan


Nilai indikator ini belum tersedia.
tepat waktu di platform SDS dan lengkap.
Waktu Pengkinian Level Hasil Analisa Rapor Pendidikan

November 2021 1 Belum baik

November 2021 1

November 2021 1

November 2021 1 Belum baik

November 2021 1 Belum baik

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2
November 2021 2

November 2021 2

November 2021 1

November 2021 1

November 2021 1

November 2021 1 Belum baik

November 2021 1 Belum baik


November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 1
November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

Oktober 2021 1

Oktober 2021 1

Oktober 2021 2
Oktober 2021 2

Oktober 2021 2

Oktober 2021 1 Belum baik

Oktober 2021 2 Belum baik

Oktober 2021 2 Belum baik

Oktober 2021 2 Belum baik

Desember 2015 1 Belum baik

Desember 2015 2 Belum baik

Desember 2015 2 Belum baik

November 2021 1

November 2021 2

November 2021 2

Oktober 2021 1 Belum baik


November 2021 1 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2

November 2021 2 Belum baik

November 2021 1

November 2021 2

November 2021 2
November 2021 2

November 2021 1 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 1

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik


November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 1 Belum baik

November 2021 2

November 2021 1 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik


November 2021 2 Belum baik

November 2021 2

November 2021 1

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2021 2

November 2021 2

November 2021 1 Belum baik


November 2021 2 Belum baik

November 2021 2 Belum baik

November 2020 1

November 2020 2

November 2020 2

November 2020 1

November 2020 2

November 2020 2
Ket:
Kode A = Output (hasil)
Kode D = Proses
Kode C - E
C = Input (C-kompetensi-kinerja GTK)
E = pengelolaan sekolah, dll

Anda mungkin juga menyukai