Anda di halaman 1dari 10

Analisis Jurnal

Sastra
1. Antonius Adrian Dwi Guntoro
2. Enggar Prayoga
3. Grace Agavelin
4. Muhammad Habib Farhan
5. Muhammad Rafli
Jurnal 1

1. Judul, Kajian, Tujuan, dan Metode: Jurnal pertama berjudul "ANALISIS SEMIOTIKA PADA PUISI
“BARANGKALI KARENA BULAN” KARYA WS. RENDRA”. Jurnal ini ditulis oleh Budi Setia Pribadi dan
Dida Firmansyah yang diterbitkan di PAROLE: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jurnal menggunakan kajian semiotika. Kajian semiotika dilakukan pada puisi WS. Rendra
“Barangkali Karena Bulan” bertujuanuntuk mencari kepuasan batin dan untuk mengapresiasi serta
memahami gagasan yang dituangkan Rendra pada puisi tersebut. Pengkajian ini menggunakan
metode penelitian studi pustaka dengan teknik analisis data yaitu kualitatif deskriptif. Data dari
jurnal ini adalah puisi karya Ws. Rendra yang berjudul “Barangkali Karena Bulan”.
Barangkali Karena Bulan
Bulan menyebarkan aroma berahi dari tubuhnya (1)
Yang lalu melekat di daun-daun pohon tanjung yang gemetaran (2)
Seekor kucing jantan mengerang dengan suara ajaib (3)
Mengucapkan puisi yang tak bisa ia tuliskan (4)
Dan, Ma, aku meraih sukmamu (5)
Yang jauh dari jangkauanku. (6)
Aku tulis sajak cintaku ini (7)
Karena tak bisa kubisikan kepadamu, (8)
Rindu mengarungi senin, selasa, rabu dan seluruh minggu. (9)
Menetes bagaikan air liur langit yang menjadi bintang-bintang. (10)
Kristal-kristal harapan dan keinginan (11)
berkilat-kilat hanyut di air kali (12)
membentur batu-batu yang tidur.(13)
Gairah kerja di siang hari (14)
Di malam hari menjadi gelora asmara (15)
Kerna bintang-bintang, pohon tanjung (16)
Angin, dan serangga malam. (17)
Ma, tubuhmu yang lelap tidur (18)
Terbaring di atas perahu layar (19)
Hanyut di langit (20)
Mengarungi angkasa raya (21)
2. Hasil dan pembahasan dari jurnal yang berjudul “ANALISIS SEMIOTIKA PADA PUISI “BARANGKALI
KARENA BULAN” KARYA WS. RENDRA” ditemukan adanya pergantian makna, hipogram,
pembacaan hermeneutika, dan penciptaan makna. Berikut beberapa datanya:
○ Pergantian makna
Pada baris pertama kita dapat membaca kalimat “Bulan menyebarkan aroma berahi dari
tubuhnya” kalimat tersebut telah mengalami pergantian makna, kalimat itu bermakna jika
seorang wanita telah membuat seorang pria tergoda oleh paras cantiknya.
○ Hipogram
Puisi karangan Rendra ini memiliki hipogram, Puisi itu menceritakan seorang laki-laki yang
sedang jatuh cinta, namun dia tidak bisa mengungkapkan perasaanya pada gadis yang dia
cintai. Selain itu pula suasana yang dibangun dalam puisi ptersebut merupakan kesedihan
yang diakibkan oleh perasaan rindu yang sangat dalam.
o pembacaan hermeneutika
Puisi Rendra ini menceritakan ketertarikan seorang pria kepada gadis diungkapkan lewat
puisi. Pada baris pertama bait pertama “Bulan menyebarkan aroma berahi dari tubuhnya” dari
sana dapat dimaknai bahwa gadis yang dipuja oleh penyair adalah wanita cantik yang begitu
menawan, sehingga seluruh pria yang meliriknya akan terkagum-kagum dan membuat semua
pria jatuh hati.
○ Penciptaan Makna
Pada penciptaan makna ini biasanya penyair memilih diksi-diksi yang jarang digunakan oleh
kebanyakan orang, dari diksi itulah puisi menjadi indah dan banyak mengandung makna. Pada
saat Rendra menciptakan puisi ini terdapat beberapa pengulangan bunyi, pada bait ketiga
pengulangan bunyi “r” pada bait ke 18 dan 19. Pengulang bunyi itu memberikan bunyi efoni.
(Pradopo, 2012) efoni yaitu gabungan bunyi yang merdu dan indah.
3. Kesimpulan: Puisi telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring berjalannya
waktu. Penikmat puisi kini tersebar di berbagai komunitas, yang telah memberikan
kontribusi besar pada kemajuan puisi. Terutama di kalangan generasi muda. Dalam
menganalisis puisi, memahami tanda-tanda, simbol, dan lambang dalam sastra, yang
merupakan subjek semiotika, dapat memperluas pemahaman kita terhadap makna dalam
sebuah karya sastra. Semiotika sastra membantu kita untuk menginterpretasikan niat dan
tujuan seorang penulis melalui elemen-elemen linguistik dan simbolik yang terdapat dalam
tulisannya.
Jurnal 2
1. Judul, Kajian, Tujuan, dan Metode: Jurnal kedua yang berjudul “Analisis Nilai-Nilai Sosial dalam
Novel Ancika Karya Pidi Baiq (Tinjauan Sosiologi Sastra)” . Jurnal ini ditulis oleh Abdul Harun,
Slamet Triyadi, Imam Muhtarom dan diterbitkan dalam jurnal Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa
dan Sastra pada tahun 2022. Pada penelitiannya ini, metode yang digunakan adalah deskriptif
analisis yaitu suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, simak dan catat. Teknik pustaka
merupakan teknik yang menggunakan sumber tertulis untuk memperoleh data, sedangkan simak
dan catat menunjukkan bahwa peneliti sebagai instrumen kunci melakukan penyimakkan secara
cermat, terarah, dan teliti selama pengumpulan data dengan memanfaatkan pedoman analisis
yang telah dirumuskan terhadap sumber data terkait. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori Risdi : Tujuh nilai sosial (nilai kepribadian, kebendaan, biologis, kepatuhan hukum,
pengetahuan, agama, dan keindahan).
2. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut ditemukan nilai sosial terhadap novel Ancika
karya Pidi Baiq menunjukkan tujuh poin berdasarkan sifatnya, yakni nilai kepribadian
yang dapat diidentifikasi dari perilaku-perilaku tokoh, nilai kebendaan yang dapat
diidentifikasi dari usaha-usaha tokoh untuk memenuhi kehidupan, nilai biologis yang
diidentifikasi sebagai usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan biologis atau
kesehatan manusia, nilai kepatuhan hukum yang diidentifikasi dari tingkah laku yang
bagian dari hak dan kewajiban para tokoh sebagai warga negara, nilai pengetahuan
yang dapat diidentifikasi dari pernyataan tokoh berkaitan dengan sains, nilai agama
yang dapat diidentifikasi dari kegiatan-kegiatan berlandaskan syariat agama tertentu,
dan nilai keindahan yang dapat diidentifikasi dari kebiasaan atau budaya-budaya
masyarakat yang dicerminkan oleh toko di dalam cerita.
3. Hasil analisis nilai sosial terhadap novel Ancika karya Pidi Baiq menunjukkan
tujuh poin berdasarkan sifatnya, yakni nilai kepribadian yang dapat
diidentifikasi dari perilaku-perilaku tokoh, nilai kebendaan yang dapat
diidentifikasi dari usaha-usaha tokoh untuk memenuhi kehidupan, nilai
biologis yang diidentifikasi sebagai usaha yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan biologis atau kesehatan manusia, nilai kepatuhan hukum yang
diidentifikasi dari tingkah laku yang bagian dari hak dan kewajiban para tokoh
sebagai warga negara, nilai pengetahuan yang dapat diidentifikasi dari
pernyataan tokoh berkaitan dengan sains, nilai agama yang dapat
diidentifikasi dari kegiatan-kegiatan berlandaskan syariat agama tertentu, dan
nilai keindahan yang dapat diidentifikasi dari kebiasaan atau budaya-budaya
masyarakat yang dicerminkan oleh toko di dalam cerita.
Thanks
Nanya Ngga Dek?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai