Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan dan karunia-Nya yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam menyusun Laporan
kegiatan akualisasi dan habituasi ini serta selesainya penyusunan laporan dengan judul
“Optimalisasi Pengawasan Terhadap Bangunan Yang Sudah Terbit IMB di Kota
Bontang”.
kegiatan aktualisasi dan habituasi ini mengandung nilai-nilai dasar ASN yang terdiri
dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
yang selanjutnya disingkat menjadi “ANEKA”. Telaksananya kegiatan ini tidak terlepas
dari bimbingan dan bantuan moril maupun materil serta saran-saran dari berbagai pihak
Oleh karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Dr. Mariman Darto, M.Si., selaku Kepala PKP2A III LAN Samarinda
2. Fani Heru Wismono. SE,. MA., coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan aktualisasi ini.
3. Ir. Abd. Azis Muslimin, selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
4. Seluruh widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN
yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan
habituasi di tempat kerja.
5. Seluruh panitia yang telah memfasilitasi para peserta latsar dengan baik.
6. Segenap pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang yang
telah mendukung berbagai kegiatan dalam rancangan aktualisasi
7. Seluruh keluarga besar, terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama
masa latsar.
8. Rekan-rekan seperjuangan Latsar CPNS Kota Bontang Angkatan VI yang selama
ini telah bersama-sama mengikuti semua tahapan Latsar
ii
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam rancangan
aktualisasi ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sehingga penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata, penulis mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan,
karena tidak ada manusia yang sempurna.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
iv
BAB VII KENDALA DAN SOLUSI ......................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
vi
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pembentukan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat secara professional didasarkan pada penanaman nilai-nilai dasar profesi PNS
yang dilaksanakan melalui jalur pendidikan dan pelatihan dasar. Berdasarkan Peraturan
Kepala LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon PNS Golongan III, pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di
tempat pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan
dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
professional
Dalam pembelajaran Pelatihan Dasar Calon ASN, setiap peserta pelatihan dituntut untuk
mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari melalui
proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam agenda Habituasi. Adapun materi
pembelajaran yang didapatkan ketika on campus antara lain materi mengenai nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan materi mengenai kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government).
1
Calon ASN dituntut untuk merancang dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi
ASN dan kedudukan serta peran ASN dalam NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit
kerja masing-masing dalam bentuk sebuah “Rancangan Aktualisasi”. Rancangan aktualisasi
adalah suatu bentuk perencanaan yang menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam
menterjemahkan teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan
gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon ASN diharapkan untuk mampu
mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya masing-masing serta visi dan misi unit kerja.
Saat ini penulis ditempatkan di Seksi Pengendalian Bangunan dan Ruang Kota Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang. Terdapat 4 isu yang sedang dihadapi
oleh Bidang Tata Bangunan dan Tata Ruang yang merupakan permasalahan pada penerapan
Whole of Government dan Manajemen ASN yaitu : 1. Kurangnya penyampaian informasi
publik dalam hal pengurusan IMB kepada masyarakat; 2. Kurangnya data-data terhadap
bangunan melanggar aturan tata ruang kota; 3. Kurang optimalnya pengawasan terhadap
bangunan yang sudah terbit IMB di Kota Bontang 4. Belum lengkapnya informasi yang
diajukan masyarakat terhadap bangunan yang akan diajukan IMB. Dari keempat isu tersebut
terpilih isu prioritas dengan menggunakan metode USG yaitu “Kurang optimalnya
pengawasan terhadap bangunan yang sudah terbit IMB di Kota Bontang”. Untuk
mengatasi isu tersebut maka dilakukan “Optimalisasi pengawasan terhadap bangunan yang
sudah terbit IMB di Kota Bontang”. Harapan penulis dengan menyelesaikan isu tersebut
adalah terbentuknya karakter sebagai ASN yang profesional dalam melayani masyarakat,
berkinerja tinggi, berdaya saing, serta mampu memecahkan permasalahan atau memiliki
solusi yang tepat guna.
2
2. Meningkatkan penerapan Whole of Government dan Manajemen ASN di Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang, khususnya di Seksi Pengendalian
Bangunan dan Ruang Kota.
3. Mengoptimalkan pengawasan terhadap bangunan yang sudah diterbitkan IMB bangunan.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota mempunyai tugas membantu Walikota
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota dalam melaksanakan tugasnya
menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya
2. Pelaksanaan Kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya
4. Pelaksanaan Administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya
Untuk mewujudkan visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang Tahun
2017-2021 tersebut diatas dilaksanakan misi sebagai berikut:
a. Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
4
b. Mejadikan Kota Bontang sebagai Green City melalui peningkatan kualitas lingkungan
hidup.
c. Menjadikan Kota Bontang sebagai Creative City melalui pengembangan kegiatan
perekonomian berbasis sektor maritim.
5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
6
BAB III
LANDASAN TEORI
1) Akuntabilitas
Merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk bertanggung jawab.
PNS memiliki tugas pokok fungsi yang wajib untuk dijalankan. Setiap PNS hendaknya
sadar akan tugasnya. Tidak hanya sekadar sadar. Mereka juga harus bertanggung jawab
atas apa yang telah dilaksanakan. Sebagai abdi masyarakat, PNS memiliki tanggung jawab
yang besar. Maka tidak salah jika setiap PNS melakukan perencanaan yang matang
sebelum melaksanakan tugasnya. Adanya transparansi juga penting untuk dilaksanakan.
Tanpa transparansi PNS akan kesulitan dalam menjalankan tugas. Ada 9 aspek
akuntabilitas antara lain:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggungjawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi
2) Nasionalisme
Yaitu sikap menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila. Setiap sila dalam Pancasila
mengandung nilai-nilai kemuliaan. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Kedua,
7
Kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketiga, Persatuan Indonesia. Keempat, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kelima,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sila ini merupakan pondasi dan
pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai motor penggerak suatu negara, PNS harus
mampu menjadi teladan.
3) Etika Publik
Yaitu pembelian pelayanan kepada masyarakat Seorang PNS harus mampu memberi
pelayanan yang ramah selama menjalankan tugasnya. Dalam kondisi apapun, PNS tidak
boleh terlihat sombong, angkuh, galak, apalagi tidak sopan. Aspek etika publik antara lain:
a. Jujur
b. Kerjasama
c. Integritas
d. Peduli
e. Disiplin
f. Empati
g. Sopan
h. Respek
i. Transparan
j. Keluwesan
4) Komitmen Mutu
Yaitu sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Ada empat indikator dari nilai –
nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik yang
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil kerja, melainkan
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
8
b. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkanm efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga dapat diketahui
ada tidaknya penggunaan sumber daya yang berlebihan, penyalahgunaan alokasi,
penyimpanagan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapan.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas
pelayanan (Berry dan Pasuraman dalam Zulian Zamit, 2010:11) yaitu:
i. Tangibles, yaitu bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai
dan sarana komunikasi.
ii. Reliability, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
iii. Responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan
tanggap.
iv. Assurance, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya.
v. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
perhatian yang tulus terhadap kebutuhan pelanggan
9
5) Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan
dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya
yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga,
masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan transparan serta tidak
berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
dari perbuatan curang.
b. Kepedulian
Dengan adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang memiliki rasa kasih
sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
c. Kemandirian
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak mudah bergantung
kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang mempunyai pegangan
kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
10
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
g. Kesederhanaan
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Keberanian
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Keadilan
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Adil merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
11
1. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, berperan dan bertugas untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut, harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik.
2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan memenuhi kepuasan pelanggan. Oleh karena
itu ASN dituntut untuk memberikan pelayanan secara professional kepada masyarakat.
12
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka memahami
manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dengan whole of
government (WOG).
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu,
PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
b. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara Pelayanan Publik. Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki
rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang
murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free
rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan
secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan meliputi: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public
Service (NPS). Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
13
prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
c. Whole of Governmen
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).
14
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NO Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
Kurangnya
penyampaian Pelayanan Masyarakat tidak
Masyarakat paham dan
informasi publik Publik, tahu langkah-
1 mengurus sendiri pengajuan
dalam hal Whole Of langkah dalam
IMB bangunan mereka
pengurusan IMB Government pengurusan IMB
kepada masyarakat
Tidak adanya
Kurangnya data-data Manajemen arsip data Tersedianya data-data
terhadap bangunan ASN, Whole terhadap tentang bangunan yang
2
melanggar aturan Of bangunan melanggar lengkap dan
tata ruang kota Government melanggar aturan terarsip dengan rapi
tata ruang kota
Kurang optimalnya Tidak ada Terjadinya pengawasan
pengawasan Manajemen pengawasan secara intensif terhadap
terhadap bangunan ASN, Whole secara intensif bangunan yang telah
3
yang sudah terbit Of terhadap mengajukan IMB
IMB di Kota Government bangunan yang
Bontang sudah terbit IMB
15
NO Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
Masyarakat pada
Belum lengkapnya
umumnya kurang
informasi yang Masyarakat dapat
sulit mencari
diajukan masyarakat Pelayanan melengkapi persyaratan untk
4 informasi tentang
terhadap bangunan Publik mengajukan IMB dengan
berkas apa saja
yang akan diajukan lengkap
yang harus
IMB
dilengkapi
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
16
Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok dengan
memberikan skala nilai 1-5 (keterangan : 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 =
kecil, 1 = sangat kecil). Berikut tabel analisis metode USG yang menjelaskan proses
penentuan skala prioritas isu.
Tabel 4.2 Proses penentuan skala prioritas isu menggunakan metode USG
17
• Akan berdampak pada pemanfaatan ruang
• Bangunan akan berubah fungsinya
18
terhadap bangunan yang akan diajukan IMB
Kurang optimalnya pengawasan terhadap bangunan yang sudah
Isu yang diangkat
terbit IMB di Kota Bontang
Mengoptimalkan pengawasan terhadap bangunan-bangunan yang
Gagasan sudah terbit IMB dan memberikan teguran kepada bangunan yang
melanggar
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
1. Menghadap kepala seksi untuk
meminta izin pelaksanaan
kegiatan
Membuat daftar list 2. Mengumpulkan data bangunan Adanya daftar
bangunan yang telah yang telah keluar izin IMB 2 bangunan yang
minggu terakhir
terbit IMB per 2 sudah keluar
3. Melakukan diskusi sekaligus
minggu sekali verifikasi dengan rekan kerja izin IMB
dan kepala seksi .
4. Mendapatkan persetujuan dari
kepala seksi
Nilai-nilai dasar
1. Akuntabilitas
- Hasil diskusi digunakan dengan penuh tanggung jawab sebagai acuan
dan dasar pemahaman pembuatan daftar bangunan yang telah terbit
1. izinnya.
- Melakukan kegiatan dengan penuh kesadaran serta mengerjakan sampai
selesai dari awal mengumpulkan data acuan hingga daftar selesai
dibuat.
- Siap menerima konsekuensi apabila rancangan pedoman yang
dikerjakan memerlukan perbaikan
- Isi daftar yang telah dibuat dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
2. Nasionalisme
- Menghormati posisi kepala seksi dan menyampaikan pedoman serta
meminta persetujuan dengan santun
- Melakukan diskusi dan musyawarah dengan atasan terkait pelaksanaan
aktualisasi demi tercapainya tujuan bersama
- Melakukan diskusi dengan rekan satu seksi kerja demi data dan
informasi yang baik dan benar
19
3. Etika Publik
- Melakukan diskusi dan penyampaian pelaksanaan aktualisasi kepada
atasan dengan sopan
- Mengkomunikasikan hasil kerja kepada atasan, jika ada perbaikan
maka meminta pula saran dan arahan untuk perbaikan
4. Komitmen Mutu
- Mencatat setiap detail yang didapat selama menyusun daftar untuk
mendapatkan hasil yang bermutu
- Membuat pedoman dengan benar dan teliti sesuai dengan arahan atasan
sebagai kelengkapan reakreditasi dan sebagai upaya bekerja dengan
orientasi pada mutu
5. Anti Korupsi
- Melaporkan hasil apa adanya dan tidak menutupi kesalahan ataupun
kekurangan dalam pekerjaan
2. Nasionalisme
- Melakukan survey dengan teliti tanpa membeda-bedakan status pemilik
bangunan
20
3. Etika Publik
- Menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan dan ramah kepada
pemilik bangunan yang akan dikunjungi
- Melayani dengan jika ada pertanyaan yang diajukan oleh pemilik
bangunan
4. Komitmen Mutu
- Melaksanakan kegiatan dengan tepat sasaran dan sistematis
- Memeriksa bangunan dengan teliti
5. Anti Korupsi
- Mencatat semua hal didapat selama survey tanpa mengurangi atau
menambah
- Menyampaikan hasil pedoman tanpa rasa takut dan penuh percaya diri
karena sudah mengerjakan sesuai prosedur
2. Nasionalisme
- Bekerjasama dengan rekan untuk menentukan sudut pengambilan foto
agar menghasilkan gambar yang bagus
3. Etika Publik
- Meminta izin terlebih dahulu sebelum mengambil gambar dokumentasi
4. Komitmen Mutu
- Membuat format penyajian dengan sederhana,seefisien dan seefektif
mungkin agar mudah dipahami semua orang
21
5. Anti Korupsi
- Mengambil dokumentasi kegiatan sesuai dengan kenyataan di lapangan
- Tidak membuang-buang waktu dalam melaksanakan kegiatan
2. Nasionalisme
- Mengingatkan masyarakat agar mematuhi segala peraturan yang
berlaku
3. Etika Publik
- Menggunakan bahasa yang sopan dalam penulisan surat teguran
- Tidak semena-mena dalam memberikan surat teguran tanpa persetujuan
atasan
4. Komitmen Mutu
- Menggunakan bahasa penyampaian yang efektif sehingga mudah
dipahami oleh pemilik bangunan
5. Anti Korupsi
- Menyampaikan isi surat dengan sebenar-benarnya
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
1. Mengumpulkan semua data
yang telah ada
2. Menentukan format penulisan Laporan
Membuat laporan
laporan Pelaksanaan
pelaksanaan
3. Konsultasi dengan kepala seksi Pengawasan
pengawasan bulanan
terkait isi laporan Bulanan
4. Menulis laporan pengawasan
bulanan
Nilai-nilai dasar
1. Akuntabilitas
5 - Membuat laporan yang dapat dipertanggung jawabkan
2. Nasionalisme
- Laporan ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan laporan resmi dan
menggunakan Bahasa Indonesia
3. Etika Publik
- Menyampaikan hasil laporan kepada atasan dengan santun
4. Komitmen Mutu
- Membuat laporan dengan penuh tanggung jawab dan tidak subyektif
5. Anti Korupsi
- Menyelesaikan kegiatan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan
Konstribusi terhadap visi dan misi organisasi :
“memberikan kontribusi kepada Bidang Tata Bangunan dan Tata Ruang,
khususnya kepada seksi Pengendalian Bangunan dan Ruang Kota dengan membuat
laporan pengawasan bulanan yang berguna untuk menunjukan bangunan mana saja
yang telah melanggar peraturan terkait RTRW dan RDTR Kota Bontang, serta
meningkatkan pengawasan terhadap bangunan yang ada di Kota Bontang”
Penguatan terhadap nilai organisasi :
“mengerjakan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan prosedur yang
berlaku, selalu meminta saran dari pihak terkait untuk perbaikan demi mutu
dokumen dan segera melakukan perbaikan, tepat waktu dalam bekerja,
23
menyelesaikann pekerjaan dengan baik, cermat, dan teliti sehingga tercapai hasil
yang diinginkan, serta mempersiapkan pedoman sebaik mungkin”
24
BAB V
BAB V
Role Model
Sejak tahun 2002 bulan, beliau mengabdi sebagai PNS Kota Bontang hingga
sekarang. Dengan latar pendidikan sarjana arsitektur beliau bertugas di dinas
Pekerjaan Umum dibidang tata ruang hingga sekarang. Saya memilih Bapak Eko
Yudhowo menjadi Role Model karena beliau berjiwa muda dan menerapkan gaya
hidup sehat dengan sering berolahraga dan kami rutin berolahraga futsal setiap
malam selasa. Dengan usia yang relatif masih muda sosok pak eko merupakan
pemimpin muda dijaman generasi milenial ini. Dalam ritme bekerja Pak Eko
memiliki sikap yang disiplin dan jujur. Selain itu beliau juga pribadi yang religius.
Saya ingin mencontoh beliau dengan semangat mudanya dan sikap professional
dalam bekerja mengabdi kepada masyakarat sebagai PNS.
31
BAB VI
PELAKSANAAN AKTUALISASI
6.1.1 Kegiatan 1 - Membuat daftar list bangunan yang telah terbit IMB per
2 minggu sekali
Kegiatan Membuat daftar list bangunan yang telah terbit IMB per 2 minggu sekali
Tanggal 11 Oktober – 18 November 2019
Tahapan kegiatan 1. Menghadap kepala seksi untuk meminta izin pelaksanaan kegiatan
Pada hari Senin (14/10/2019) penulis menghadap Sekretaris Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Bapak Ir. Abdul Azis, MT.
untuk melakukan konsultasi dan diskusi mengenai pelaksanaan kegiatan
aktualisasi. Dalam konsultasi dan diskusi tersebut, penulis mendapatkan
persetujuan dari Atasan untuk melaksanakan kegiatan ini. Kemudian
penulis menemui Kepala Seksi Pengendalian Bangunan dan Ruang
Kota, Bapak Eko Yudhowo, ST. dan berdiskusi serta meminta arahan
untuk kegiatan aktualisasi ini.
2. Mengumpulkan data bangunan yang telah keluar izin IMB 2
minggu terakhir.
Tahapan selanjutnya, penulis mengumpulkan data-data bangunan yang
telah diberikan IMB-nya pada bulan Oktober 2019.
3. Melakukan diskusi sekaligus verifikasi dengan rekan kerja dan
kepala seksi.
Setelah mendapatkan izin dan arahan dari Kepala Seksi Pengendalian
Bangunan dan Ruang Kota, penulis membuat form daftar bangunan
yang telah di terbitkan IMB-nya selama bulan Oktober. Kemudian
penulis berdiskusi dengan rekan kerja untuk mendapatkan informasi
tentang bangunan yang ada di dalam list tersebut.
4. Mendapatkan persetujuan dari kepala seksi
Kemudian penulis melakukan konsultasi kembali dengan Kepala Seksi,
26
serta menunjukan daftar bangunan beserta informasi yang telah didapat
ketika berdiskusi dengan rekan kerja.
Penerapan Nilai a. Akuntabilitas
ANEKA - Isi daftar bangunan yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya
b. Nasionalisme
- Melakukan diskusi dan musyawarah dengan atasan terkait
pelaksanaan aktualisasi demi tercapainya tujuan Bersama
c. Etika Publik
- Mengkomunikasikan hasil kerja kepada atasan, jika ada
perbaikan maka meminta pula saran dan arahan untuk perbaikan
d. Komitmen Mutu
- Membuat pedoman dengan benar dan teliti sesuai dengan arahan
atasan sebagai kelengkapan reakreditasi dan sebagai upaya
bekerja dengan orientasi pada mutu
e. Anti Korupsi
- Melaporkan hasil apa adanya dan tidak menutupi kesalahan
ataupun kekurangan dalam pekerjaan
Output Output dari kegiatan ini adalah List bangunan yang telah terbit IMB-nya
selama bulan Oktober 2019
Dokumentasi Tahapan Kegiatan
Gambar 6.1 Konsultasi dengan mentor sekaligus melapor untuk memulai kegiatan aktualisasi
27
Gambar 6.2 memilah berkas bangunan yang telah terbit IMB-nya
28
diajukan oleh pemohon
4. Mencatat kondisi bangunan yang disurvey
Hasil pengukuran dan pengecekan kemudian dicatat. Salah
satu yang penting adalah kondisi bangunan yang telah
dibangun
5. Membuat berita acara survey
Semua catatan kemudian dituangkan dalam berita acara
survey dan diparaf oleh tim survey.
Penerapan Nilai a. Akuntabilitas
ANEKA - Tertib dan runtut dalam melakukan cek fisik bangunan
- Tidak mengubah data hasil survey yang telah dilakukan
b. Nasionalisme
- Melakukan survey dengan teliti tanpa membeda-
bedakan status pemilik bangunan
c. Etika Publik
- Menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan dan
ramah kepada pemilik bangunan yang akan dikunjungi
- Melayani dengan jika ada pertanyaan yang diajukan oleh
pemilik bangunan
d. Komitmen Mutu
- Melaksanakan kegiatan dengan tepat sasaran dan
sistematis
- Memeriksa bangunan dengan teliti
e. Anti Korupsi
- Mencatat semua hal didapat selama survey tanpa
mengurangi atau menambah.
- Menyampaikan hasil pedoman tanpa rasa takut dan
penuh percaya diri karena sudah mengerjakan sesuai
prosedur
Output 1. SOP kegiatan survey lapangan
2. Berita acara survey lapangan
Dokumentasi Tahapan Kegiatan
29
Gambar 6.3 Berdiskusi dengan rekan kerja
30
Gambar 6.5 Mencatat keadaan bangunan yang disurvey
31
Gambar 6.7 Draft alur SOP kegiatan survey lapangan
32
mudah dipahami. Penulis meminta arahan dari Kepala Seksi
untuk membuat format tersebut.
4. Memilih foto dokumentasi yang akan diarsipkan
Dari foto dokumentasi yang diambil pada tahapan
sebelumnya, dipilih foto-foto yang jelas dan
menggambarkan situasi bangunan tersebut. Foto-foto
tersebut kemudian disusun dalam format yang sudah dibuat
kemudian disimpan dipenyimpanan cloud storage Google
Drive dengan alamat http://bit.ly/pbr_btg
33
Gambar 6.8 Meminta izin pemilik bangunan
34
Gambar 6.10 Menyusun foto ke dalam format dokumentasi
35
Dari kegiatan sebelumnya, penulis membuat daftar
bangunan yang melanggar pertauran IMB berdasarkan data
survey lapangan pada kegiatan 2.
36
tanpa persetujuan atasan
d. Komitmen Mutu
- Menggunakan bahasa penyampaian yang efektif
sehingga mudah dipahami oleh pemilik bangunan
e. Anti Korupsi
- Menyampaikan isi surat dengan sebenar-benarnya
Output 1. Draft surat imbauan
Dokumentasi Tahapan Kegiatan
37
Gambar 6.14 Draft surat imabuan kepada pelanggar IMB
38
Setelah mendapatkan format yang sesuai, penulis kemudian
berkonsultasi dan meminta saran kepada Kepala Seksi terkait
format dan isi laporan yang akan ditulis.
4. Menulis laporan pengawasan bulanan
Tahapan terakhir pada kegiatan ini adalah menulis Laporan
Pengawasan Bulanan yang telah sesuai dengan arahan dari
Kepala Seksi. Isi laporan ini mencakup Bangunan yang
diawasi serta progress pekerjaan terakhirnya.
Penerapan Nilai i. Akuntabilitas
ANEKA - Membuat laporan yang dapat dipertanggung jawabkan
ii. Nasionalisme
- Laporan ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan laporan
resmi dan menggunakan Bahasa Indonesia
iii. Etika Publik
- Menyampaikan hasil laporan kepada atasan dengan
santun
iv. Komitmen Mutu
- Membuat laporan dengan penuh tanggung jawab dan
tidak subyektif
v. Anti Korupsi
- Menyelesaikan kegiatan sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan
Output Laporan pengawasan bulan Oktober 2019
Dokumentasi Tahapan Kegiatan
39
Gambar 6.15 Berkonsultasi dengan atasan untuk pembuatan laporan bulanan
40
Gambar 6.17 Format laporan pengawasa bulanan
41
BAB VII
KENDALA DAN SOLUSI
Kendala yang dihadapi oleh penulis selama pelaksanaan aktualisasi antara lain :
1. Belum adanya daftar list bangunan yang sudah terbit IMB, sehingga tidak bisa dilakukan
pengawasan terhadap bangunan tersebut
2. Jadwal survey lapangan yang tidak tentu, mempersulit penulis dalam melaksanakan
tugas pengawasan.
3. Tidak adanya standar kegiatan yang dilakukan ketika survey lapangan, membuat penulis
tidak mencatat semua hal yang diperlukan untuk dibuat laporan.
4. Kurangnya personil dalam kegiatan pengawasan
42
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
1. Terbuatnya list daftar bangunan yang sudah keluar izin IMB-nya bulan Oktober 2019
2. Adanya SOP Kegiatan Survey Lapangan sebagai acuan yang akan dilakukan ketika
melakukan kegiatan survey lapangan.
3. Adanya arsip foto-foto dokumentasi dan terbuatnya format dokumentasi bangunan yang
diawasi
4. Terbuatnya draft surat imbauan kepada bangunan-bangunan yang melanggar peraturan
IMB
5. Adanya laporan pengawasan bulanan sebagai bahan laporan kegiatan pengawasan pada
Seksi Pengendalian Bangunan dan Ruang Kota.
8.2 Saran
Saran untuk pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
1. Meningkatkan program pengawasan yang sudah ada serta mempelajari tentang
peraturan yang mengatur tentang penataan bangunan dan ruang kota.
43
DAFTAR PUSTAKA
Luas
Membangun baru / Renovasi /
Bangunan Tingkat Bangunan
Membongkar
(m²)
1718,9
Bangunan Bertingkat 2 Membangun Baru
Rp. 31.054.687,50,-
(Tiga Puluh Satu Juta Lima Puluh Empat Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh
Rupiah Lima Puluh Sen)
Nama
NO Nama Pemilik Jenis Bangunan
Pemohon
Wasis WASIS HARJIRIANTO Rumah Tinggal
Harjirianto
Luas Lahan
Lokasi Bangunan Nomor Izin
(m²)
JL. DEWI SARTIKA No 03
RT 09 RW Kel. BONTANG
86,0
KUALA Kec. BONTANG
640/158/DPMPTSP/IMB/X/2019
2
UTARA
Luas
Membangun baru / Renovasi /
Bangunan Tingkat Bangunan
Membongkar
(m²)
Luas
Membangun baru / Renovasi /
Bangunan Tingkat Bangunan
Membongkar
(m²)
(Satu Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh
Rupiah)
Nama
NO Nama Pemilik Jenis Bangunan
Pemohon
ELIS
ELIS BIANTORO Rumah Tinggal
BIANTORO
Luas Lahan
Lokasi Bangunan Nomor Izin
(m²)
Jl. Gendang 5 BLOK I C
No - RT 21 RW Kel.
7 124,0 640/162/DPMPTSP/IMB/X/2019
BONTANG BARU Kec.
BONTANG UTARA
Luas
Membangun baru / Renovasi /
Bangunan Tingkat Bangunan
Membongkar
(m²)
57,25 Bangunan Satu Lantai Membangun Baru
Nama
NO Nama Pemilik Jenis Bangunan
Pemohon
Ehan EHAN Rumah Tinggal
Luas Lahan
Lokasi Bangunan Nomor Izin
(m²)
Jl. Gendang 1 No RT 23
8 RW Kel. BONTANG
173,0 640/164/DPMPTSP/IMB/X/2019
BARU Kec. BONTANG
UTARA
Luas
Membangun baru / Renovasi /
Bangunan Tingkat Bangunan
Membongkar
(m²)
(Dua Puluh Tiga Juta Dua Ratus Tiga Ribu Seratus Dua Puluh Lima Rupiah)
Nama
NO Nama Pemilik Jenis Bangunan
Pemohon
Galuh Eka
Galuh Eka Fauzi Bangunan Rumah Tinggal
Fauzi
Luas Lahan
Lokasi Bangunan Nomor Izin
(m²)
Jl. Imam Bonjol Gg,
Mangga No 9 RT 25 RW
80,5 640/173/DPMPTSP/IMB/X/2019
12 Kel. SATIMPO Kec.
BONTANG SELATAN
Luas
Membangun baru / Renovasi /
Bangunan Tingkat Bangunan
Membongkar
(m²)
Keterkaitan Peralatan/Perlengkapan
1. Izin Prinsip 1. As build Drawing
2. Izin Lokasi 2. Meteran
3. IMB 3. Handheld GPS
Menyiapkan list bangunan yang akan di daftar berkas pemberian list nama dan lokasi disiapkan oleh admin di seksi
1 15
survey rekomendasi bangunan pengendalian bangunan dan ruang
DRAFT
Revisi : 00
PROSEDUR KERJA SURVEY LAPANGAN
Tanggal : Oktober 2019
1. TUJUAN
Pekerjaan survey adalah pekerjaan awal yang paling penting dalam suatu pelaksanaan kegiatan.
Bertujuan untuk mengumpulkan informasi melalui observasi lapangan dan pengukuran
lapangan.
2. RUANG LINGKUP
Dalam pekerjaan survey lapangan, beberapa hal yang perlu dilakukan seperti pekerjaan
persiapan dan pelaksanaan survey untuk menghasilkan gambar profile atau hasil survey.
DRAFT
Revisi : 00
PROSEDUR KERJA SURVEY LAPANGAN
Tanggal : Oktober 2019
Dokumentasi
Pekerjaan kemudian didokumentasikan dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Pengambilan foto
dilakukan untuk mendokumentasikan hasil dari tinjauan lokasi dan dapat dijadikan data
tambahan untuk memperjelas kondisi dan keadaan lingkungan sekitar yang ada.
Pengambilan foto diambil dari 3 sudut jarak yang berbeda :
1. Pengambilan dari jarak jauh, untuk mengetahui keadaan lokasi
2. Pengambilan dari jarak menengah untuk mengetahui keadaan sekitar bangunan/Gedung
3. Pengambilan dari jarak dekat/detail, untuk memperjelas bagian-bagian yang dianggap perlu
nantinya.
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Pemilik Bangunan :
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Pemilik Bangunan :
Harnida
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Harnida
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Harnida
Pemilik Bangunan :
Harnida
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Harnida
Lokasi :
Pemilik Bangunan :
Harnida
Nama Pemohon :
Leni Samban
Lokasi :
Jl. Damai Gg.
Damai 6 No. 35
RT. 07 Kel.
Kanaan
Nama Pemohon :
Leni Samban
Lokasi :
Jl. Damai Gg.
Damai 6 No. 35
RT. 07 Kel.
Kanaan
Nama Pemohon :
Leni Samban
Nama Pemohon :
Leni Samban
Lokasi :
Jl. Damai Gg.
Damai 6 No. 35
RT. 07 Kel.
Kanaan
Nama Pemohon :
Leni Samban
Lokasi :
Jl. Damai Gg.
Damai 6 No. 35
RT. 07 Kel.
Kanaan
Nama Pemohon :
Leni Samban
Jl. Brigjen
Katamso RT. 47
Kel. Belimbing
Nama Pemohon :
Noorhan Mulkan
Djaja
Lokasi :
Jl. Brigjen
Katamso RT. 47
Kel. Belimbing
Nama Pemohon :
Noorhan Mulkan
Djaja
Lokasi :
Jl. Brigjen
Katamso RT. 47
Kel. Belimbing
Nama Pemohon :
Noorhan Mulkan
Djaja
Jl. Brigjen
Katamso RT. 47
Kel. Belimbing
Nama Pemohon :
Lokasi :
Jl. Brigjen
Katamso RT. 47
Kel. Belimbing
Nama Pemohon :
Noorhan Mulkan
Djaja
Lokasi :
Jl. Brigjen
Katamso RT. 47
Kel. Belimbing
Nama Pemohon :
Noorhan Mulkan
Djaja
Nama Pemohon :
Shinta Arini
Lokasi :
Nama Pemohon :
Shinta Arini
Lokasi :
Nama Pemohon :
Shinta Arini
Nama Pemohon :
Sugiono
Lokasi :
Nama Pemohon :
Sugiono
Lokasi :
Nama Pemohon :
Sugiono
Nama Pemohon :
Sugiono
Lokasi :
Nama Pemohon :
Sugiono
Nama Pemohon :
Wasis Harjirianto
Lokasi :
Nama Pemohon :
Wasis Harjirianto
Lokasi :
Nama Pemohon :
Wasis Harjirianto
Nama Pemohon :
Wasis Harjirianto
Lokasi :
Nama Pemohon :
Wasis Harjirianto
Lokasi :
Nama Pemohon :
Wasis Harjirianto
Di
Perihal : Teguran <alamat pemohon>
Kepala Dinas
Nama Jabatan Paraf NIP. 196304171986031022
Rizqi Ramadan Staf PBR
Eko Yudhowo Kasi PBR
Ir. Tavip Nugroho, MT
Edi Suprapto, ST Kabid TRTB NIP. 196411181996031001
Bahtiar Mabe S.Sos M.Kes Sekretaris
Bentuk pengawasan penataan ruang bisa melalui dua cara, yaitu pengawasan teknis dan
pengawasan khusus. Namun saat ini, pengawasan teknis penataan ruang tersebut belum
sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Selain itu,
pengawasan teknis juga seharusnya dilakukan oleh instansi selain instansi penyelenggara
penataan ruang daerah.
H A L A M A N |1 LAPORAN PENGAWASAN
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari pengawasan ini adalah memberikan data-data bangunan yang
telah berijin kepada Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap pelaksana tugas pekerjaan pengendalian bangunan dan ruang kota.
1.4 LOKASI
Lokasi Pengawasan tersebar di kota Bontang, berikut list lokasi yang diawasi pada bulan
Oktober 2019 yaitu :
H A L A M A N |2 LAPORAN PENGAWASAN
NO Nama Pemohon Nama Pemilik
HARNIDA HARNIDA
Luas Lahan (m²) Lokasi Bangunan
JL. TENIS GG. ITTIHAD No RT 30 RW Kel. API-
5 200,0
API Kec. BONTANG UTARA
Luas Bangunan (m²) Tingkat Bangunan
H A L A M A N |3 LAPORAN PENGAWASAN
NO Nama Pemohon Nama Pemilik
Wartono Wartono
SUGIONO Sugiono
H A L A M A N |4 LAPORAN PENGAWASAN
NO Nama Pemohon Nama Pemilik
H A L A M A N |5 LAPORAN PENGAWASAN
No Nama Pemohon Nama Pemilik
H A L A M A N |6 LAPORAN PENGAWASAN
BAB 2
HASIL PENGAWASAN
H A L A M A N |7 LAPORAN PENGAWASAN
NO Nama Pemohon Nama Pemilik Jenis Bangunan
SHINTA ARINI Shinta Arini Rumah Tinggal
Luas Lahan (m²) Lokasi Bangunan Nomor Izin
Perumahan BTN KCY Jl. Selat
Lombok No 09 RT 20 RW Kel.
4 120,0 640/160/DPMPTSP/IMB/X/2019
API-API Kec. BONTANG
UTARA
Luas Bangunan Membangun baru / Renovasi /
Tingkat Bangunan
(m²) Membongkar
83,7 Bangunan Satu Lantai Membangun Baru
NO Nama Pemohon Nama Pemilik Jenis Bangunan
H A L A M A N |8 LAPORAN PENGAWASAN
NO Nama Pemohon Nama Pemilik Jenis Bangunan
Ehan EHAN Rumah Tinggal
Luas Lahan (m²) Lokasi Bangunan Nomor Izin
Jl. Gendang 1 No RT 23 RW
8 173,0 Kel. BONTANG BARU Kec. 640/164/DPMPTSP/IMB/X/2019
BONTANG UTARA
Luas Bangunan Membangun baru / Renovasi /
Tingkat Bangunan
(m²) Membongkar
72,0 Bangunan Satu Lantai Membangun Baru
NO Nama Pemohon Nama Pemilik Jenis Bangunan
H A L A M A N |9 LAPORAN PENGAWASAN
NO Nama Pemohon Nama Pemilik Jenis Bangunan
Galuh Eka Fauzi Galuh Eka Fauzi Bangunan Rumah Tinggal
Luas Lahan (m²) Lokasi Bangunan Nomor Izin
Jl. Imam Bonjol Gg, Mangga
No 9 RT 25 RW Kel.
80,5 640/173/DPMPTSP/IMB/X/2019
12 SATIMPO Kec. BONTANG
SELATAN
Luas Bangunan Membangun baru / Renovasi /
Tingkat Bangunan
(m²) Membongkar
H A L A M A N | 10 LAPORAN PENGAWASAN
No Nama Pemohon Nama Pemilik Jenis Bangunan
H A L A M A N | 11 LAPORAN PENGAWASAN
Dari tabel diatas, terdapat 2 bangunan yang belum selesai pengerjaannya, berikut data
bangunan tersebut
Rp. 625.000,-
Rp. 31.054.687,50,-
(Tiga Puluh Satu Juta Lima Puluh Empat Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh Rupiah
Dibawah ini merupakan foto-foto kondisi terakhir pekerjaan pembangunan rumah tinggal dan
rumah makan tersebut :
H A L A M A N | 12 LAPORAN PENGAWASAN
Gambar 1. Kondisi bangunan an. Ahmad Rafii
Dari foto diatas, dapat diketahui progress pekerjaan telah mencapai 50%, sehingga pekerjaan
masih akan berlanjut bulan depan.
H A L A M A N | 13 LAPORAN PENGAWASAN
Gambar 3. Kondisi bangunan an. Noorhan Mulkan Djaja
Foto diatas menunjukan bahwa belum adanya progress pekerjaan untuk bangunan atas nama
Noorhan Mulkan Djaja.
H A L A M A N | 14 LAPORAN PENGAWASAN
BAB – 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
Pada pelaksanaan pengawasan bulan Oktober 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Bangunan atas nama Ahmad Rafii sampai bulan Oktober 2019, progress pembangunan
mencapai 60 %,
b. Bangunan atas nama Noorhan Mulkan Djaja sampai bulan Oktober 2019, progress
pembangunan 0%
Dari hasil pengawasan pekerjaan di lapangan, disarankan beberapa hal yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk pelaksanaan pekerjaan sejenis di masa yang akan datang, antara lain :
H A L A M A N | 15 LAPORAN PENGAWASAN