Anda di halaman 1dari 3

Transkrip Audio Materi Pembelajaran

Kelas Kitab Tuntas Jilid 7 - YSMO Academy


Diampu oleh Ustadz Muhammad Yusuf Rustam, Lc., M.A. hafizhahullah ta’ala

Pelajaran : 03 - Hak Allah Atas Para HambaNya


Bab : 01 - Tauhid, Hakikat & Kedudukannya
Kitab : Kitab Tauhid, Karya Syaikh Muhammad At-Tamimi Rahimahullahu Ta’ala

6. HR. Bukhari dan Muslim


‫ل‬
َ ‫ل رَضِيَ الله تَع َالَى عَن ْه ُ قَا‬
ِ َ ‫وَع َن م ُع َاذِ ب ِن جَب‬
“Dan dari Muadz Bin Jabal radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwasanya beliau berkata”
،ٍ‫ِيف النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَلَى حِمَار‬
َ ‫كُنتُ رَد‬
“Pernah aku suatu ketika membonceng Nabi ‫ ﷺ‬di atas keledai beliau”
‫ل‬
َ ‫فق َا‬
“Maka beliau bertanya kepadaku”
،ِ‫ق الله عَلَى الع ِبَاد‬
ُ ‫ح‬
َ ‫ي َا م ُع َاذ ُ َأ ت َدرِي م َا‬
“Tahukah kamu apa haknya allah atas para hamba”
‫وَم َا ح َُّق الع ِبَادِ عَلَى الله؟‬
“Dan apa haknya para hamba atas Allah Ta’ala?”
ُ‫فق َالَت‬
“Maka aku menjawab,”
،ُ ‫الله وَرَسُولُه ُ َأ ع ْلَم‬
“Allah dan rasul nya yang lebih tahu.”
‫ل‬
َ ‫قَا‬
“Rasulullah alaihi wa sallam bersabda,”
ِ‫ن ح ََّق الله عَلَى الع ِبَاد‬
َّ َ ‫فِإ‬
“Hanya Allah atas para hamba,”
‫شيًْئا‬
َ ‫َأ ن يَعْبُد ُوه ُ وَل َا يُشْرِكُوا‬
“Hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu
apapun.”
‫ق الع ِبَادِ عَلَى الله‬
ُ ‫ح‬
َ َ‫و‬

Hak Allah Atas Para HambaNya | 1


“Dan haknya para hamba atas Allah Ta’ala.”
‫شيًْئا‬
َ ِ ‫َأ ن لا يُعَذِّبَ م َن لا يُشْرِك ُ بِه‬
“Allah tidak mengazab, tidak menyiksa yang tidak berbuat kesyirikan, tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun”
‫ل الله‬
َ ‫فق َالَتُ ي َا رَسُو‬
“Maka aku berkata, Wahai Rasulullah.”
َ َّ‫َأ فَلا ُأ بَشِّر ُ الن‬
‫اس؟‬
“Apa aku tidak kabarkan kepada manusia?”
‫ لا َ تُبَشِّره ُم فَيَتَّكِلُوا‬:َ‫قَال‬
“Maka rasul menjawab: jangan kabarkan kepada mereka kabar gembira ini nanti mereka
akan berpasrah.”
َ ‫خرَج َاه ُ فِي‬
ِ‫الصّ حِيح َيْن‬ ْ ‫َأ‬
“Diriwayatkan di dalam shahih bukhari dan muslim.”
Ini adalah dalil terakhir di dalam kitab ini yang menunjukkan wajibnya bertauhid,
mentauhidkan, dan beribadah hanya kepada Allah Ta'ala serta tidak menyekutukannya
dengan sesuatu apapun. Tatkala Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya,
ِ‫ماح ََّق الله عَلَى الع ِبَاد‬
Haknya allah atas para hamba itu apa? Maknanya hak itu apa? Jika orang lain punya hak
atas kita, artinya kita wajib menunaikan hak tersebut. Kita punya hutang sama orang,
jadi orang itu punya hak sama kita. Berarti hutang itu wajib dibayar atau tidak? Wajib.
Tatkala Rasulullah ‫ ﷺ‬menyebutkan Allah punya hak atas kita. Apa haknya Allah
Ta’ala?
‫شيًْئا‬
َ ِ ‫َأ ن لا يُعَذِّبَ م َن لا يُشْرِك ُ بِه‬
Beribadah kepada Allah Ta’ala menyembah Allah Ta’ala dan tidak menyekutukannya
dengan sesuatu apapun. Tidak berbuat kesyirikan, itu haknya Allah Subhanahu wa
Ta'ala. Jika memang demikian haknya Allah Ta’ala, maka itu menunjukkan kewajiban
kita kepada Allah Ta’ala tidak boleh kita melangkahi hak tersebut, apalagi tidak
menunaikan hak tersebut.

Inilah inti dari yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
rahimahullahu ta’ala di dalam hadits ini dan masih banyak faedah-faedah yang
terkandung di dalam hadis ini yang mungkin tidak cukup waktu untuk dibahas panjang
lebar.

Hak Allah Atas Para HambaNya | 2


Namun, semoga ada manfaat di dalam hadits ini yang bisa disampaikan
diantaranya adalah ketawadhuan Rasulullah ‫ ﷺ‬dimana beliau tidak canggung, tidak
pilih-pilih, dan tidak malu mengajak sahabatnya menunggangi keledainya
bersama-sama. Biasanya orang yang punya jabatan atau dia sebagai pimpinan malu
mengajak bawahannya untuk membersamainya.
Diantara faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini juga adalah betapa para
sahabat, mereka sangat beradab kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬dan ilmu diambil dengan
adab. Diantara faedah yang bisa kita ambil juga dari hadits ini adalah betapa mudahnya
manusia itu masuk surga. Tetapi kemudahan ini tidak mudah sebagaimana orang itu
menyepelekannya, yaitu mentauhidkan Allah Ta'ala. Hanya sekedar mentauhidkan
Allah Ta'ala, maka sang hamba terbebas dari siksa Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Berarti jika menyekutukan Allah Ta'ala maka tidak akan selamat dari siksa-Nya.
Namun manusia terhadap perkara ini mereka masih lalai dan enggan untuk
mempelajari apa itu tauhid, apa itu syirik.
Tatkala mereka jahil, mereka banyak terjatuh dalam perkara kesyirikan tanpa
mereka sadari dengan alasan “orang kita sudah jadi orang islam, sudah berislam, sudah
menyembah Allah Ta’ala buat apa kita belajar tauhid, belajar syirik dan seterusnya. Apa
manfaatnya?”
Inilah bahayanya jika tidak belajar tauhid, menyepelekan belajar tauhid, tidak
mendalami makna-makna yang terkandung di dalamnya dan ikhlas bertauhid itu butuh
perjuangan, butuh mujahadah. Karena terkadang kita beramal shalih di dalam hati kita
masih ada motif-motif yang lain yang sifatnya duniawi yang bisa menggerus dan
merusak kualitas ibadah yang kita tujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hak Allah Atas Para HambaNya | 3

Anda mungkin juga menyukai