Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Ibadah

Ibadah secara bahasa berarti taat, tunduk, menurut, mengikut dan doa. Lalu dari kalangan fikih
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ibadah adalahsemua bentuk pekerjaan yang bertujuan
memperoleh keridhaan Allah Ta’ala dan mendambakan pahala dari-Nya di akhirat.

Sedangkan menurut sebagian ulama tauhid, ibadah adalah mengesakan Allah Ta’ala dengan sungguh-
sungguh dan merendahkan diri serta menundukan jiwa setunduk-tunduknya kepada-Nya.

Pengertian ini didasarkan pada firman Allah dalam Alquran (QS An-nisa’ ayat 36)

‫هّٰللا‬
ِ ‫ب بِ ْال َج ۢ ْن‬
‫ب‬ ِ ُ‫ار ْال ُجن‬
ِ ‫ب َوالصَّا ِح‬ ِ ‫ار ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َج‬ ِ ‫َوا ْعبُدُوا َ َواَل تُ ْش ِر ُكوْ ا بِ ٖه َش ْيـًٔا َّوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن ِاحْ َسانًا َّوبِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال َج‬
‫َت اَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخوْ ر ًۙا‬
ْ ‫َوا ْب ِن ال َّسبِي ۙ ِْل َو َما َملَك‬

Artinya : “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.”

Ibadah pada hakikatnya adalah menumbuhkan kesadaran diri manusia bahwa dia adalah makhluk Allah
yang diciptakan sebagai insan yang mengabdi kepada-Nya. Manusia itu diperintahkan supaya mengabdi
kepada Allah, maka tidak ada alasan baginya untuk mengabaikan kewajiban beribadah kepadan-Nya.
Sebagaimana firmannya

َ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ۙن‬

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu agar
kamu bertakwa.” (QS.2:21).

Dalam ajaran Islam, ada jenis ibadah yang paling utama di mata Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan
ibadah ini dalam hadits yang diceritakan sahabatnya Abdullah Ibnu Mas'ud RA.

Berikut haditsnya;

‫ ثُ َّم َأيُّ ؟‬: ‫ت‬ ُ ‫ قُ ْل‬, ‫ ِبرُّ ْال َوالِ َد ْي ِن‬: ‫ ثُ َّم َأيُّ ؟ قَا َل‬: ‫ت‬
ُ ‫ قُ ْل‬. ‫ الصَّالةُ َعلَى َو ْقتِهَا‬: ‫ال‬ َ َ‫ َأيُّ ْال َع َم ِل َأ َحبُّ إلَى هَّللا ِ ؟ ق‬: - ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ُ ‫َسَأ ْل‬
َّ ِ‫ت النَّب‬
َ -‫ي‬
‫ َولَوْ ا ْستَ َز ْدتُهُ لَزَ ا َدنِي‬- ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ - ِ ‫ َح َّدثَنِي بِ ِه َّن َرسُو ُل هَّللا‬: ‫ال‬ ِ ِ‫ ْال ِجهَا ُد فِي َسب‬: ‫ال‬
َ َ‫ ق‬, ِ ‫يل هَّللا‬ َ َ‫ق‬

Artinya: "Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 'Amalan apakah yang paling dicintai
Allah?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Shalat pada waktunya." Aku (Abdullah bin
Mas'ud) mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Berbakti
kepada dua orang tua." Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
"Jihad di jalan Allâh." (HR Bukhari).

2. Syarat diterimanya ibadah

Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu tidak bisa dikatakan benar kecuali
dengan adanya dua syarat:

1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.

Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari rukun Islam yang pertama yaitu syahadat "laa ilaaha
illallaah", karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya.

2. Ittiba', sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut
wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syariatnya dan meninggal-kan bid'ah atau ibadah-ibadah yang
diada-adakan.

3. Keutamaan ibadah

Ibadah di dalam agama Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai dan diridhai-Nya. Karenanyalah Allah
menciptakan manusia, mengutus para Rasul dan menurunkan kitab-Kitab suci-Nya.Orang yang
melaksanakannya dipuji dan yang enggan melaksanakannya dicela, seperti firman Allah dalam surat Al-
Mu'min ayat 60;

Wa qaala rabbukumud'unii astajib lakum, innallaziina yastakbiruna 'an 'ibaadatii sayadkhuluna


jahannama daakhiriin

Artinya:

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina dina."

1. Ibadah menyucikan jiwa Keutamaan ibadah yaitu dapat menyucikan jiwa dan mengangkat seseorang
ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.

2. Merasa bahagia dan takut kepada AllahDengan beribadah maka seseorang akan mendapatkan
kebahagiaan yang tidak akan terhenti dan tidak hilang, dan itulah kesempurnaan dan keindahan serta
kebahagiaan yang hakiki. Maka, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan abadi hendaklah ia
menekuni ibadah kepada Allah semata.
3. Meringankan seseorang untuk berbuat kebaikanIbadah dapat menghibur seseorang ketika dilanda
musibah dan meringankan beban penderitaan saat susah dan mengalami rasa sakit, semua itu ia terima
dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.

4. Terbebas dari segala macam belanggu dunia Seorang hamba dengan ibadahnya kepada Rabb-nya
dapat membebaskan dirinya dari belenggu penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan
rasa cemas kepada mereka. Maka dari itu, ia merasa percaya diri dan berjiwa besar karena ia berharap
dan takut hanya kepada Allah saja.

5. Mendapat ridha AllahKeutamaan ibadah yang paling besar yaitu untuk meraih keridhaan Allah, masuk
surga dan selamat dari siksa Neraka.

Anda mungkin juga menyukai