Anda di halaman 1dari 27

Polycystic Ovary

Syndrome (PCOS)
Pembimbing :
dr. Abdurrahman Laqif, SpOG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2023
Definisi dan Epidemiologi

PCOS merupakan kondisi kelainan hormonal (endocrinopathy) yang umum terjadi pada
wanita usia reproduksi dengan gejala yang meliputi minimal 2 dari 3 kriteria berikut :

● Oligomenorea/anovulation kronik
● Gejala hiperandrogen → klinik maupun biokimia
● Gambaran morfologi ovarium yg polikistik dengan USG (12 atau lebih folikel dengan
diameter 2 – 9 mm dan/atau peningkatan volume ovarium >10ml)
Epidemiologi

● Penelitian Michelmore dkk (1999) di Inggris didapatkan prevalensi SOPK pada rentang
usia 18-25 tahun sebesar 33%
● Di Indonesia pada penelitian yang dilakukan oleh Sumapraja dkk (2011) didapatkan
frekuensi tertinggi pada rentang usia 26-30 tahun, yaitu sebesar 45.7%
● Setidaknya 70% wanita dengan PCOS tidak terdiagnosis di fasilitas kesehatan pertama
Etiologi
Faktor Eksternal Internal Faktor
- Mekanisme Epigenetik - Resistensi insulin
Abnormalitas fungsi dan - Hiperandrogenisme
peningkatan aktivitas enzim - Inflamasi
sitokrom p450c17→ peningkatan - Stres oksidatif
androgen - Obesitas
- Toksik lingkungan
- Stress fisik dan emosional
- Diet
Potensial mekanisme dari resistensi insulin pada polycystic ovary syndrome
Peranan hperinsulinemia dalam patogenesa anovulasi dan hiperandrogenisme
Patofisiologi
Gejala dan Manifestasi Klinis
- Oligomenorrhea – amenorrea dan/atau anovulasi
- Infertilitas → anovulasi kronik
- Hiperandrogenisme (Hirsutisme, Alopesia androgenik, Akne)
- Obesitas
- Acanthosis Nigricans
- Tekanan darah tinggi
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
● Skoring hirsutisme → Standar ● Laboratorium → kadar hormon
Fireman – Gallwey steroid dan gonadotropin
● Obesitas → Ukur lingkar perut ● USG → “pearl on strings”
● Pembesaran ovarium →
Pemeriksaan bimanual
Skoring hirsutisme →
Standar Fireman – Gallwey
Tatalaksana
● Modifikasi Gaya Hidup
● Terapi gejala akibat hormon androgen/Hirsutisme
● Terapi gangguan menstruasi
● Terapi infertilitas
● Terapi Komplikasi
Penurunan Berat Badan
Olahraga minimal 150 menit per
minggu dianjurkan pada semua
wanita dengan PCOS, terutama
mereka yang obese. 90 menit per
minggu dengan aktivitas aerobik
intensitas sedang hingga tinggi
(sehingga peningkatan maksimum
60% - 90% dari denyut jantung)
untuk mengoptimalkan hasil.
Pola Diet
KB Hormonal
Anti Androgen

● Antiandrogens (androgen receptor blockers) → (flutamide, spironolacton)


● 5a-reductase inhibitors → (finasteride, spironolactone)

merupakan obat pilihan pertama untuk kasus hirsutisme saat ini


Suplemen Vit D
Anti Acne

mengurangi
microcomedo
dan jerawat
Terapi Infertilitas
1. Penurunan BB
2. Modulator reseptor estrogen
3. Aromatase inhibitor
4. Gonadotropin
5. Terapi pembedahan
6. Hormon FSH
7. Fertilisasi in-vitro (IVF)
Terapi pembedahan
● Digunakan dalam kasus di mana ovulasi tidak dapat
diinduksi dengan terapi clomiphene citrate, metode
lain dari induksi ovulasi dapat digunakan sebagai
pengobatan infertilitas.
● Laparoskopi ovarium pengeboran (LOD). LOD
membantu meningkatkan resistensi insulin dan
produksi androgen ovarium, serta meningkatkan
kadar SHBG.
Modulator Reseptor
Hormon FSH
Estrogen
Aromatase Inhibitor

Aromatase inhibitor mungkin dipertimbangkan


untuk pasien dengan resistensi clomiphene
atau untuk wanita yang kontraindikasi
clomiphene atau gonadotropin
Gonadotropin
Sekresi hormon ovarium dapat secara efektif dihilangkan dengan GnRH superagonist
long-acting. Gonadotropin mungkin lebih efektif daripada clomiphene untuk
mendorong ovulasi.

GnRH Agonis (Analog):


digunakan untuk Human Chorionic
GnRH antagonis:
merangsang ovarium Gonadotropin (hCG)
sebagai antagonis dari
menghasilkan sel telur Sintetis : untuk memicu
gonadotropin menyebabkan
yang berkualitas. ovulasi. Sering digunakan
hormon (GnRH) disekresi
Obat-obat ini juga dirancang ketika obat-obat lain telah
untuk membantu mencegah
untuk mencegah lonjakan dipakai untuk menginduksi
ovulasi dini. potensi efek
hormon pada pertengahan ovulasi. Tidak ada efek
samping sama dengan
siklus yang dapat samping diketahui jika hanya
GnRH.
mengakibatkan siklus menggunakan hCG.
berhenti
Hormon FSH
Follicle Stimulating Hormone (FSH):
• injeksi diberikan secara subcutan, akan menuju hypothalamus and glandula
pineal dan secara langsung menstimulasi perkembangan follikel pada
ovarium.

Terapi FSH yang sering dipakai:


• Bravelle®
• Follistim®
• Gonal-F®
Thank You
Daftar Pustaka
Legro R S, et al.Diagnosis and Treatment of Polycystic Ovary Syndrome: An Endocrine
Society Clinical Practice Guideline. J CEM.2013.98(12):4565–4592
Sirmans SM, Pate KA. Epidemiology, diagnosis, and management of polycystic ovary syndrome. Dove Press J Clin
Epid.2014:6
Palomba S, Santagni S, Falbo A, Sala GBL.Complications and challenges associated with
polycystic ovary syndrome: current perspectives.Dove Press IJWH.2015:7.
Wehr E, et al. Association of hypovitaminosis D with metabolic disturbances in
polycystic ovary syndrome. EJE.2009. 161 575–582
Perez, AD. Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMS). Arq Bras Endo Metab.2006 : 50.
Richard S, et al. Diagnosis and Treatment of Polycystic Ovary Syndrome: An
Endocrine Society Clinical Practice Guide line. J Clin Endo Metab. 2013 : 2350.
Johnston S. Review Endocrinology and hormone therapy in breast cancer Selective oestrogen receptor modulators and
downregulators for breast cancer – have they lost their way?. Breast Cancer Research.2005. 7:119-130
ETC

Anda mungkin juga menyukai