Abstrak
Pendahuluan
Kesehatan reproduksi adalah kondisi yang melibatkan
kesejahteraan secara menyeluruh, baik secara fisik, mental, maupun
sosial, dan bukan hanya sekadar bebas dari penyakit atau cacat
yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Hal
ini menjadi perhatian utama dalam upaya pembangunan kesehatan,
terutama dalam konteks kesehatan reproduksi remaja. Masa remaja
sendiri merupakan periode transisi yang dicirikan oleh perubahan
fisik, emosi, dan aspek psikis. Selama masa ini, remaja mengalami
pubertas dan perkembangan seksual yang pesat. Pubertas pada
perempuan, misalnya, ditandai dengan menstruasi, sementara pada
laki-laki, mimpi basah dapat terjadi.
Menstruasi adalah proses alami dimana dinding rahim
dilepaskan bersamaan dengan perdarahan yang terjadi setiap bulan.
Pada saat menstruasi, menjaga kebersihan organ genital menjadi
hal yang penting untuk mencegah pembusukan dan pertumbuhan
jamur. Oleh karena itu, penting sekali untuk melaksanakan praktik
personal hygiene dengan benar selama menstruasi. Praktik personal
hygiene ini memainkan peran yang sangat vital dalam menentukan
tingkat kesehatan, khususnya untuk mencegah Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR). kebersihan selama menstruasi, yang dikenal
sebagai Menstrual Hygiene, adalah usaha untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan bagian intim wanita selama periode menstruasi.
Sayangnya, pembicaraan mengenai hal ini masih dianggap tabu
ketika haid akan kembali kepada Allah dalam keadaan tidak suci,
pendapat ini juga dikdukung oleh Arifin, Agus., Wahidah, Sundus.
Dalam bukunya yang berjudul” fikih wanita dalam pandangan
empat mazhab” akan tetapi beliau juga menambahkan bahwa ketika
haid tetap melakukan personal hygen seperti memotong kuku dan
rambut maka hukumnya makruh dan tidak mendapat dosa.5
Method
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berasal
dari tinjauan literatur dari berbagai sumber primer dan sekunder.
Metode kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan
untuk menggali dan memahami fenomena sosial dari perspektif
subjek yang sedang diteliti. Pendekatan ini memberikan
kesempatan bagi peneliti untuk memahami pandangan dan
pengalaman subjek secara rinci dan mendalam. Untuk
mengumpulkan data dan mendukung argumen dalam artikel ini,
kami melakukan pencarian literatur yang teliti. Kami menggunakan
sumber-sumber primer, seperti naskah-naskah Islam yang
berhubungan dengan pandangan tentang praktik memotong kuku
dan rambut pada wanita saat menstruasi, salah satunya adalah
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi. Sumber-sumber sekunder
melibatkan buku ilmiah dan jurnal akademis yang membahas topik
serupa dalam konteks pandangan Islam dan praktik kebersihan
pribadi selama menstruasi.
Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
memungkinkan kami untuk menyajikan argumen yang didukung
oleh referensi yang dapat dipercaya dan informasi yang relevan
5 Arifin, Agus., Wahidah, Sundus., “Fikih Wanita Dalam Pandangan Empat
Mazhab Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Tahun: 2018,” n.d.
Menstruasi
7 Trisha Maharaj and Inga T. Winkler, “Cultural and Religious Practices Related
to Menstruation,” July 25, 2020, n.d.
Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjan dan
Susanti pada tahun 2019, yang juga menunjukkan bahwa peran guru
berpengaruh terhadap perilaku perawatan pribadi selama menstruasi
remaja perempuan di SMP N 1 Gamping Sleman. Penelitian ini juga
konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya
hubungan antara sumber informasi dari guru dan perilaku perawatan
pribadi dengan nilai p sebesar 0,002 (Sulistyoningrum, 2008).
Artinya: Dari Shalih bin Abu Hassan ia berkata; Aku mendengar Said
bin Al Musayyab berkata; "Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan
menyukai kepada yang baik, Maha Bersih dan menyukai kepada yang
bersih, Maha Pemurah, dan menyukai kemurahan, dan Maha Mulia
dan menyukai kemuliaan, karena itu bersihkanlah diri kalian, " (HR.
.Tirmidzi) [No. 2799 Maktabatu Al Maarif Riyadh]
Memotong kuku dan rambut adalah sesuatu yang sering kali menjadi
kebiasaan alami dan rutin bagi seorang wanita, yang dia lakukan baik
ketika datang bulan atau setelah melahirkan, maupun saat dia dalam
keadaan suci. Terdapat juga beberapa wanita yang hanya
melaksanakan tindakan kebersihan ini ketika mereka sedang
mengalami periode menstruasi. Ada juga sebagian orang yang tidak
melakukan personal Higyen Memotong kuku dan rambut kemaluan
ketika menstruasi, hal ini dikarenakan adanya mitos yang
dihubungkan dengan agama terkait larangan memotong kuku dan
rambut saat menstruasi.
“
Perkara fitrah ada lima iaitu khitan, mencukur rambut kemaluan,
memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis” (Al-
Bukhari, Sahih, Bab Qossi Assyaribi, No. 5889, Juz. 7 : 160)
Daftar Pustaka