Anda di halaman 1dari 24

Short Title

Pentingnya Personal Hygien Memotong Kuku dan Rambut


bagi Wanita Menstruasi dalam Pandangan Islam

Rismalia Zahrotul Ilmi


UIN Sunan Ampel Surabaya
liarisma767@gmail.com
Abstract:
Practicing personal hygiene for women during menstruation is
crucial to maintain the health of the female genital area. This
research aims to determine the importance of personal hygiene in
cutting nails and hair for menstruating women in the perspective of
Islam. The research method used is qualitative, based on a
literature review from various sources, including the Akademika
Baiturrahim Jambi Journal as a primary source, and secondary
sources such as books and scientific journals that support the views
presented in this article. This article argues that the practice of
maintaining personal hygiene during menstruation is highly
significant, in line with the recommendations in Islam to maintain
cleanliness, one of which is by cutting nails and hair, as it can
prevent irritation in the female genital area. This thesis statement
supports the research findings by Liza (2019) and differs in
perspective from Ustaz Muksin Matheer in his book in 2016. The
results of this research provide new insights into women's
healthcare during the menstrual period.
Keywords: Personal Hygiene; Menstruation; Islam

Abstrak

Praktik personal hygiene bagi wanita yang sedang mengalami


menstruasi sangat penting untuk menjaga kesehatan pada area
kewanitaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya
personal hygiene memotong kuku dan rambut bagi wanita
menstruasi dalam pandangan Islam. Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif, didasarkan pada tinjauan literatur
dari berbagai sumber, termasuk Jurnal Akademika Baiturrahim

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


1
Short Title

Jambi sebagai sumber primer, dan sumber sekunder berupa buku


dan jurnal ilmiah yang mendukung pandangan yang dijelaskan
dalam artikel ini. Artikel ini mengajukan argumen bahwa praktik
menjaga personal hygiene selama menstruasi sangat penting,
sejalan dengan anjuran dalam Islam untuk menjaga kebersihan,
salah satunya dengan memotong kuku dan rambut, karena hal ini
dapat mencegah iritasi pada area kewanitaan. Thesis statement ini
mendukung temuan penelitian oleh Liza (2019) dan berbeda
pandangan dengan Ustaz Muksin Matheer dalam bukunya tahun
2016. Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru terkait
dengan perawatan kesehatan wanita selama periode menstruasi.
Kata kunci: Personal Higyen; Menstruasi; islam

Pendahuluan
Kesehatan reproduksi adalah kondisi yang melibatkan
kesejahteraan secara menyeluruh, baik secara fisik, mental, maupun
sosial, dan bukan hanya sekadar bebas dari penyakit atau cacat
yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Hal
ini menjadi perhatian utama dalam upaya pembangunan kesehatan,
terutama dalam konteks kesehatan reproduksi remaja. Masa remaja
sendiri merupakan periode transisi yang dicirikan oleh perubahan
fisik, emosi, dan aspek psikis. Selama masa ini, remaja mengalami
pubertas dan perkembangan seksual yang pesat. Pubertas pada
perempuan, misalnya, ditandai dengan menstruasi, sementara pada
laki-laki, mimpi basah dapat terjadi.
Menstruasi adalah proses alami dimana dinding rahim
dilepaskan bersamaan dengan perdarahan yang terjadi setiap bulan.
Pada saat menstruasi, menjaga kebersihan organ genital menjadi
hal yang penting untuk mencegah pembusukan dan pertumbuhan
jamur. Oleh karena itu, penting sekali untuk melaksanakan praktik
personal hygiene dengan benar selama menstruasi. Praktik personal
hygiene ini memainkan peran yang sangat vital dalam menentukan
tingkat kesehatan, khususnya untuk mencegah Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR). kebersihan selama menstruasi, yang dikenal
sebagai Menstrual Hygiene, adalah usaha untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan bagian intim wanita selama periode menstruasi.
Sayangnya, pembicaraan mengenai hal ini masih dianggap tabu

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


2
Short Title

dalam masyarakat, meskipun pengetahuan ini sangat penting untuk


anak perempuan sebelum mereka mengalami menstruasi pertama. 1
Munculnya kesalahpahaman tentang larangan wanita haid
untuk memotong kuku dan rambut telah menjadi pembicaraan
umum dalam masyarakat. Banyak yang salah menganggap bahwa
wanita yang sedang haid dianggap tidak suci, sehingga semua
bagian tubuhnya, termasuk kuku dan rambut, dianggap sebagai
tidak suci dan tidak boleh dipisahkan. Ini menyebabkan banyak
wanita yang sedang haid menghindari praktik-praktik kebersihan
pribadi seperti memotong kuku dan rambut, bahkan menyisir
rambut atau mencuci rambut. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada
larangan tegas terkait memotong kuku dan rambut bagi wanita
yang sedang haid. Sebaliknya, dalam Islam, ada anjuran terkait hal
ini, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama
tentang status hadits yang menjadi dasarnya. Beberapa
menganggapnya sebagai hadits yang lemah dan oleh karena itu
tidak dapat dijadikan pedoman hukum. Meskipun begitu, sebagian
masyarakat masih berpegang pada pandangan bahwa wanita yang
sedang haid sebaiknya tidak memotong kuku dan rambut, bahkan
jika rambutnya rontok, harus dikumpulkan dan dibersihkan saat
mandi besar. Padahal, rambut yang rontok sebenarnya dianggap
terpisah dari tubuh dan dianggap sebagai sampah, sehingga tidak
perlu dibersihkan.
Penting untuk disadari bahwa praktik kebersihan pribadi
selama menstruasi memiliki peran yang signifikan. Hal ini
ditunjukkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anna
Himmatin Nisa dan timnya di Pondok Pesantren Al Asror, Kota
Semarang. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa 60% santri
putri mengalami gatal di area vagina selama menstruasi, dan 100%
santri putri pernah mengalami keputihan. Kemungkinan besar,
masalah ini disebabkan oleh kurangnya kebersihan pribadi selama
menstruasi. Beberapa mitos, seperti larangan keramas saat haid,
larangan memotong rambut yang menempel pada tubuh, dan
larangan memotong kuku, masih dipercayai oleh sebagian

1 Riri Maharani1, Weni Andriyani2, “FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN


PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SANTRIWATI DI MTS
PONDOK PESANTREN DAR EL HIKMAH KOTA PEKANBARU,” Jurnal Kesmas
Volume 1, No 1, Januari-Juni 2018, n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


3
Short Title

masyarakat. Namun, penelitian dan pandangan para ahli


menunjukkan bahwa praktik seperti mencukur rambut kemaluan,
memotong kuku, dan lainnya adalah bagian dari kebersihan pribadi
yang seharusnya dilakukan oleh wanita selama menstruasi.2

Dalam menanggapi permasalahan diatas, sebenarnya larangan


wanita haid memotong kuku dan rambut berasal dari suatu hadits
dalam Kitab Ihya ‘Uluum ad- Dien, 2/325 karya imam Al-Ghozali.

”Dan tidak sepatutnya seseorang itu mencukur rambutnya,


memotong kukunya, bulunya, atau mengeluarkan darahnya,
atau memisahkan satu bagian dari dirinya, sedang dia dalam
keadaan junub. Sebab semua bagian itu akan dipanggil pada
hari kiamat dalam keadaan junub, lalu dikatakan pada orang
itu: ’Sesungguhnya setiap rambut ini menuntut padanya
mengapa ia dibiarkan dalam keadaan berjanabah (hadats
besar)”3

Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa wanita yang


sedang haid sebaiknya tidak mencukur rambutnya dan memotong
kukunya. Ust, Muksin Matheer dalam bukunya yang berjudul”
1001 Tanya Jawab Dalam Islam” juga menjelaskan bahwa selama
dalam keaadaan haid wanita dilarang membuang apapun dari
anggota tubuhnya atau melakukan perbuatan personal hygen
seperti memotong kuku dan rambut dikarenakan bagian bagian
anggota tubuh seperti kuku dan rambut juga mempunyai hak untuk
suci. Pendapat ini berasal dari hadits yang di riwayatkan dari Abu
Hurairah ra. 4
Dalam buku karangan Mus'adah Mardani juga menjelaskan
bahwa makruh hukumnya bagi wanita yang haid memotong kuku
dan rambut ketika haid, karena anggota tubuh yang terpotong
2 Anna Himmatin Nisa’, Dharminto, Sri Winarni, Yudhy Dharmawan, “Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Personal Hygiene Saat Menstruasi
Pada Remaja Putri Pondok Pesantren Al Asror Kota Semarang Tahun 2019,”
Jurnal Kesehatan Masyarakatt 8, No. 1 (2020): 145-151, n.d.
3 Abu Hamid al Ghazali, “,Ihyaa ‘Uluum Ad Dien Juz II Halaman 52, Maktabah
Syamilah.,” n.d.
4 Ust, Muksin Matheer, “1001 Tanya Jawab Dalam Islam Penerbit: Lembar
Langit Indonesia Tahun : 8 Febuari 2016,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


4
Short Title

ketika haid akan kembali kepada Allah dalam keadaan tidak suci,
pendapat ini juga dikdukung oleh Arifin, Agus., Wahidah, Sundus.
Dalam bukunya yang berjudul” fikih wanita dalam pandangan
empat mazhab” akan tetapi beliau juga menambahkan bahwa ketika
haid tetap melakukan personal hygen seperti memotong kuku dan
rambut maka hukumnya makruh dan tidak mendapat dosa.5

Dengan demikian, perlu dipahami perbedaan antara


larangan hukum (haram) dan hanya tidak disukai (makruh). Oleh
karena itu, pernyataan dari beberapa penelitian dan pandangan para
ahli menekankan pentingnya menjaga kebersihan pribadi, termasuk
praktik memotong kuku dan rambut, selama menstruasi. Mitos dan
kesalahpahaman sebaiknya ditinggalkan, dan wanita seharusnya
diberikan pemahaman yang benar mengenai praktik perawatan
kesehatan selama menstruasi.

Method
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berasal
dari tinjauan literatur dari berbagai sumber primer dan sekunder.
Metode kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan
untuk menggali dan memahami fenomena sosial dari perspektif
subjek yang sedang diteliti. Pendekatan ini memberikan
kesempatan bagi peneliti untuk memahami pandangan dan
pengalaman subjek secara rinci dan mendalam. Untuk
mengumpulkan data dan mendukung argumen dalam artikel ini,
kami melakukan pencarian literatur yang teliti. Kami menggunakan
sumber-sumber primer, seperti naskah-naskah Islam yang
berhubungan dengan pandangan tentang praktik memotong kuku
dan rambut pada wanita saat menstruasi, salah satunya adalah
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi. Sumber-sumber sekunder
melibatkan buku ilmiah dan jurnal akademis yang membahas topik
serupa dalam konteks pandangan Islam dan praktik kebersihan
pribadi selama menstruasi.
Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
memungkinkan kami untuk menyajikan argumen yang didukung
oleh referensi yang dapat dipercaya dan informasi yang relevan
5 Arifin, Agus., Wahidah, Sundus., “Fikih Wanita Dalam Pandangan Empat
Mazhab Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Tahun: 2018,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


5
Short Title

dalam menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan dalam artikel


ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, kami dapat
memahami pandangan dan pengalaman subjek yang sedang diteliti
secara detail dan mendalam, sehingga memberikan gambaran yang
lebih komprehensif dan akurat tentang pentingnya praktik personal
hygen seperti memotong kuku dan rambut bagi wanita saat
menstruasi menurut pandangan Islam.
Dalam melakukan pencarian literatur, kami mengikuti langkah-
langkah berikut:
1. Mencari sumber-sumber primer dan sekunder yang relevan
dengan topik penelitian.
2. Membaca dan mengevaluasi sumber-sumber yang ditemukan.
3. Mengumpulkan dan menganalisis data yang ditemukan.
4. Menyajikan argumen yang diperkuat oleh referensi yang dapat
dipercaya dan informasi yang relevan.
Dalam proses pencarian literatur, kami memastikan bahwa sumber-
sumber yang digunakan dapat dipercaya dan relevan dengan topik
penelitian. Kami juga memastikan bahwa data yang ditemukan
dianalisis secara teliti dan disajikan dengan cara yang jelas dan
mudah dipahami.

Hasil dan Pembahasan

Menstruasi

Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina karena siklus


alami bulanan.dalam Islam periode menstruasi pada perempuan
dewasa sehat yang telah mencapai usia 9 tahun atau lebih dan
belum pernah melahirkan anak. Proses ini melibatkan keluarnya
darah dari organ reproduksi perempuan karena pematangan sel
telur yang tidak dibuahi oleh sperma. Ovulasi adalah tahap
pelepasan sel telur, sedangkan menstruasi itu sendiri disebut
menstruasi ovulatoris, yang adalah perdarahan tanpa ovulasi. 6

6 Maulidah, Indana Wardahtul., “‘Fikih Wanita Tentang Menstrual Hygiene Dan


Mitos Yang Berkembang Di Masyarakat Dalam Perspektif Islam.’ In Gunung Djati
Conference Series, Vol. 24, Pp. 765-776. 2023.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


6
Short Title

Dalam Islam, darah menstruasi dianggap sebagai najis, sesuai


dengan QS. Al-Baqarah (2): 222

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang


haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh
sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di
waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka,
sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.

.Tidak ada batasan waktu yang ditentukan untuk durasi


menstruasi dalam ajaran Islam; ini bervariasi sesuai dengan
kebiasaan individu. Rasulullah SAW tidak memberikan pedoman
khusus mengenai durasi menstruasi dalam hadis yang sahih.
Meskipun biasanya berlangsung selama 3-5 hari, beberapa
perempuan mengalami menstruasi selama 1-2 hari dengan
perdarahan yang ringan, sementara yang lain mungkin berlangsung
hingga 7-8 hari. Rata-rata jumlah darah yang keluar adalah sekitar
16 cc, dan jumlah di atas 80 cc dianggap patologis.

Dalam ajaran Islam, selama masa menstruasi, perempuan


dilarang melakukan beberapa aktivitas, termasuk sholat, berpuasa,
berdiam di dalam masjid, dan berhubungan seksual. Setelah
menstruasi selesai, perempuan diwajibkan untuk mandi besar.
Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi timbulnya menstruasi,
termasuk faktor hormon, enzim, dan prostaglandin.

Praktik Personal Higyen ketika Menstruasi


Personal Higyen adalah upaya yang dilakukan oleh individu
untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Personal Higyen harus

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


7
Short Title

diterapkan pada seluruh aspek tubuh, termasuk kulit, mata, rambut,


hidung, mulut, dan gigi, bertujuan untuk menjaga kebersihan dan
kesehatan pribadi sehingga menghindari penyebaran virus, kuman,
dan bakteri. Di sisi lain, Menstrual Higyen adalah praktik menjaga
kebersihan bagi wanita yang sedang mengalami menstruasi. Dalam
pandangan Islam, wanita yang sedang mengalami menstruasi
dianggap sebagai tubuh yang harus memperhatikan kebersihannya
karena dapat mempengaruhi orang lain.7
Konsep Menstrual Hygiene mengacu pada upaya menjaga
kebersihan dan kesehatan selama menstruasi perempuan. Selama
masa menstruasi, penting bagi perempuan untuk memiliki pembalut
yang bersih yang bisa diganti secara teratur, serta fasilitas
pembuangan yang memadai. Mereka juga harus dapat
menggunakan fasilitas toilet, sabun, dan air untuk menjaga
kebersihan tubuh mereka dengan kenyamanan dan privasi yang
terjaga, sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012.
Selama menstruasi, menjaga kebersihan adalah suatu
tindakan yang penting, termasuk mandi dua kali sehari dan
menggunakan sabun. Jika rambut terasa kotor atau lembab,
direkomendasikan untuk mencuci rambut setidaknya dua kali
sehari. Penting juga untuk memperhatikan penggunaan pembalut
dengan menggantinya setidaknya setiap empat hingga enam jam
agar pembalut dapat menyerap darah menstruasi dengan maksimal
dan menjaga kebersihan organ kewanitaan, menjaga agar area
tersebut tetap kering dan bebas dari kelembaban, serta mencegah
pertumbuhan bakteri, sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh
House pada tahun 2012.
Dalam konteks Islam, penerapan Menstrual Hygiene bisa diartikan
sebagai thaharah atau bersuci. Thaharah mencakup tindakan
membersihkan diri dari najis dan kotoran yang mungkin menempel
pada tubuh, pakaian, atau tempat ibadah seorang muslim, sesuai
dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) pada tahun 2016. Penting untuk diingat bahwa kebiasaan

7 Trisha Maharaj and Inga T. Winkler, “Cultural and Religious Practices Related
to Menstruation,” July 25, 2020, n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


8
Short Title

yang diajarkan selama masa remaja cenderung berlanjut hingga


dewasa, sehingga penting bagi para remaja untuk memahami
praktik menjaga kebersihan selama menstruasi, seperti yang
disampaikan oleh El-Ganiya dan rekan-rekannya pada tahun 2005.
Menurut ajaran Islam, menjaga kebersihan pribadi selama
menstruasi memiliki peran penting. Beberapa pandangan Islam
terkait menstruasi dan kesehatan wanita terdapat dalam literatur
Islam. Beberapa praktik kebersihan pribadi yang direkomendasikan
selama menstruasi termasuk:
1. Wanita yang sedang mengalami menstruasi harus menjaga
kebersihan pribadi mereka dengan baik. Mereka diwajibkan
untuk melakukan ritual pembersihan (ghusl) setelah menstruasi
selesai, yang mencakup mencuci seluruh tubuh, termasuk
rambut.
2. Melakukan pembersihan rutin pada daerah kewanitaan dengan
menggunakan air bersih.
3. Mengganti pembalut secara teratur.
4. Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi dan perawatan pribadi
secara berkala.
5. Memastikan kebersihan lingkungan sekitar.
6. Selain itu, wanita yang sedang menstruasi juga disarankan
untuk rutin memotong kuku dan rambut mereka. Hal ini
bertujuan untuk mencegah kuman dan bakteri menempel pada
kuku, serta untuk menghindari kulit kepala yang berminyak dan
berkeringat, yang dapat menyebabkan bau yang tidak
menyenangkan.8
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Personal Higyen
Ketika Menstruasi
1. Pengetahuan

Hubungan antara menjaga kebersihan diri selama


menstruasi dengan pengetahuan memiliki dampak besar.
Menurut Indriastuti (2009), kebersihan diri selama menstruasi
bukanlah suatu hal yang instan, melainkan suatu proses yang

8 Mohammad_ali Kiani, Masumeh Saeidi, and Mansoureh Anbarani, “Personal


Hygiene in Islam,” Journal of Patient Safety 3 (April 13, 2015): 87.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


9
Short Title

harus dipelajari individu karena mereka memahami efek positif


atau negatif dari perilaku yang berkaitan dengan menstruasi.
Banyak faktor yang memengaruhi kebersihan diri selama
menstruasi, dan salah satu faktor kunci adalah tingkat
pengetahuan individu. Hal ini sesuai dengan teori Patricia
(2005), yang menyatakan bahwa pengetahuan adalah salah satu
faktor yang memengaruhi kebersihan diri. Pengetahuan ini
mencakup pemahaman tentang menstruasi, pengetahuan
kesehatan reproduksi perempuan, dan pengetahuan tentang
menjaga kebersihan diri baik saat menstruasi maupun sehari-
hari.9

Hasil penelitian ini mendukung temuan Rahmawati (2011) yang


menunjukkan bahwa pengetahuan tentang menstruasi memiliki
dampak signifikan pada perilaku menjaga kebersihan diri selama
menstruasi pada siswi remaja. Temuan serupa juga terlihat
dalam penelitian Suryati (2012) yang menunjukkan bahwa
pengetahuan adalah salah satu faktor penting dalam perilaku
menjaga kebersihan selama menstruasi pada remaja. Hal ini juga
diperkuat oleh penelitian Prasetya (2014) yang menemukan
bahwa pengetahuan tentang menstruasi berhubungan dengan
personal hygiene selama menstruasi pada siswa kelas X SMA
Negeri 2 Banguntapan Bantul.10
2. Sikap

Selain itu, menjaga kebersihan diri selama menstruasi juga


memiliki hubungan dengan sikap individu. Sikap, menurut
Notoatmodjo (2012), adalah respons seseorang terhadap
stimulus atau objek tertentu. Sikap positif biasanya muncul jika
individu memiliki pengetahuan yang kuat sebagai dasarnya.
Sikap adalah kesediaan untuk bertindak, dan faktor-faktor

9 Amalia, Nur Fitrah., “‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Personal Hygiene


Saat Menstruasi Pada Santriwati Pesantren Yasrib Lapajung Kabupaten Soppeng
Tahun 2021.’ PhD Diss., Universitas Hasanuddin, 2022.,” n.d.
10 Fitriwati, Citra Indah, and Suhaela Arofah., “‘Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kebersihan Diri Selama Menstruasi Pada Remaja Putri Di
Pondok Pesantren Yayasan Nurul Islam Kabupaten Bungo.’ Jurnal Keperawatan
Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama 10, No. 2 (2021): 141-151.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


10
Short Title

seperti pengalaman pribadi, budaya, pengaruh orang yang


dianggap penting, media massa, pendidikan, agama, dan faktor
emosional memengaruhi pembentukan sikap.
Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Yasnani dan
Erawan (2016), yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara sikap siswi dan personal hygiene selama
menstruasi. Pengetahuan yang tinggi tentang personal hygiene
cenderung menghasilkan sikap positif, sehingga semakin tinggi
pengetahuan seseorang, semakin positif sikapnya terhadap
menjaga kebersihan selama menstruasi.11
3. Pola komunikasi orang tua

Keberhasilan dalam menjaga perilaku personal hygiene selama


menstruasi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Sarkar et al. (2017), mayoritas
responden (sebanyak 50,2%) memperoleh informasi tentang
menstruasi dari ibu mereka. Penelitian ini juga menemukan
bahwa tingkat kebersihan menstruasi yang baik lebih sering
ditemui pada individu yang ibunya memiliki tingkat pendidikan
yang lebih tinggi. Studi yang dilakukan oleh Sychareun et al.
(2020) juga menyebutkan bahwa komunikasi antara ibu dan
anak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengetahuan
remaja putri tentang menstruasi. Ini karena ibu adalah sumber
utama informasi, dan hubungan yang erat antara ibu dan anak
memudahkan pertukaran informasi tentang praktik personal
hygiene berdasarkan pengalaman ibu. Penelitian oleh Ahmed et
al. (2021) menunjukkan bahwa sekitar 84,6% responden tidak
memiliki pengetahuan tentang menstruasi, dan ibu adalah
sumber utama informasi tentang menstruasi dan personal
hygiene. Hasil penelitian ini juga menyoroti bahwa ibu yang
memberikan informasi yang tidak tepat tentang menstrual
hygiene dapat memengaruhi perilaku menstrual hygiene anak
mereka. Peran orang tua, khususnya ibu, sangat penting dalam
mendidik anak mereka, terutama dalam hal perilaku personal
hygiene selama menstruasi.
11 Suryani, Linda., “‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Remaja Putri
Tentang Personal Hygiene Pada Saat Menstruasi Di SMP Negeri 12 Kota
Pekanbaru.’ JOMIS (Journal of Midwifery Science) 3, No. 2 (2019): 68-79.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


11
Short Title

Orang tua yang memiliki pendidikan yang baik cenderung


dapat memberikan informasi yang relevan tentang menstruasi,
termasuk praktik personal hygiene. Ibu berperan sebagai
sumber utama informasi dan memiliki hubungan yang lebih
dekat dengan anak mereka, memudahkan pertukaran informasi
tentang personal hygiene yang baik selama menstruasi. Sebagai
hasilnya, remaja akan merasa lebih nyaman untuk bertanya
kepada ibu mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
pengetahuan mereka tentang dan perilaku personal hygiene
selama menstruasi (Sychareun et al., 2020).12
4. Guru

Hasil penelitian yangyang dilakukan oleh fitriani dan kedua


temannya melibatkan remaja perempuan di MTsN 2 Aceh Besar
mengungkapkan bahwa perawatan pribadi selama menstruasi
dikategorikan baik ketika ditinjau dari perspektif responden, mereka
melaporkan bahwa peran guru berperan lebih besar dibandingkan
dengan responden yang menganggap peran guru kurang berpengaruh.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara
peran guru dan perawatan pribadi selama menstruasi. Artinya,
semakin besar peran guru dalam menyampaikan informasi tentang
perawatan pribadi selama menstruasi, semakin baik perilaku remaja
tersebut.

Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjan dan
Susanti pada tahun 2019, yang juga menunjukkan bahwa peran guru
berpengaruh terhadap perilaku perawatan pribadi selama menstruasi
remaja perempuan di SMP N 1 Gamping Sleman. Penelitian ini juga
konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya
hubungan antara sumber informasi dari guru dan perilaku perawatan
pribadi dengan nilai p sebesar 0,002 (Sulistyoningrum, 2008).

12 Bujawati, Emmi, Sitti Raodhah, and Indriyanti Indriyanti., “‘Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan Personal Hygiene Selama Menstruasi Pada
Santriwati Di Pesantren Babul Khaer Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2016.’ HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan 3, No. 1 (2017): 1-
9.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


12
Short Title

Oleh karena itu, penting bagi remaja perempuan untuk menerima


informasi yang tepat dan positif melalui guru mereka di sekolah.
Guru berperan sebagai sumber utama informasi setelah orangtua,
sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan tentang sikap,
pengetahuan, dan praktik kebersihan vulva. Hal ini bertujuan agar
remaja perempuan dapat menjaga kebersihan diri dengan baik selama
menstruasi. Guru berperan sebagai figur yang mirip dengan orangtua
di lingkungan sekolah, sehingga mereka memiliki tanggung jawab
untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan siswa
terkait dengan kesehatan, termasuk perilaku perawatan pribadi
selama menstruasi dan perawatan diri secara keseluruhan (Rahman,
Hidayah, & Azizah, 2014).

Namun, perlu diakui bahwa masih ada pendapat yang menyatakan


bahwa peran guru masih kurang signifikan. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya program pendidikan kesehatan yang komprehensif yang
diterapkan oleh guru di MTsN Aceh Besar dan kurangnya mata
pelajaran khusus yang membahas masalah perawatan pribadi selama
menstruasi.13

5. Dukungan Teman Sebaya

Selain faktor ibu, faktor lain yang berdampak pada personal


hygiene selama menstruasi adalah dukungan teman sebaya.
Lingkungan sosial dan teman sebaya merupakan faktor
eksternal yang memengaruhi perilaku personal hygiene
individu. Lingkungan dan interaksi sosial berperan penting
dalam perkembangan perilaku individu (Sunaryo, 2013).
Remaja cenderung sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya,
karena mereka menghabiskan banyak waktu berinteraksi
dengan teman sebaya. Teman sebaya memiliki pengaruh besar
terhadap sikap, minat, penampilan, dan perilaku remaja, karena
komunikasi dengan teman sebaya seringkali lebih mudah
dipahami dan diterima daripada komunikasi dengan orang tua
atau orang dewasa lainnya (Desmita, 2009).

13 Fitriani, Fitriani, Hermansyah Hermansyah, and Anwar Ahmad., “‘Hubungan


Pengetahuan, Sikap, Informasi Dan Peran Guru Dengan Personal Hygiene
Remaja Putri Pada Saat Menstruasi Di MTsN 2 Aceh Besar Tahun 2022.’
INSOLOGI: Jurnal Sains Dan Teknologi 1, No. 6 (2022): 741-749.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


13
Short Title

Hasil penelitian yang melibatkan 117 santriwati di Madrasah


Aliyah di Pondok Pesantren Babul Khaer menggunakan uji Chi
Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara komunikasi dengan teman sebaya dan personal hygiene
selama menstruasi (p=0,001, p<0,05). Hasil analisis ini sesuai
dengan teori Hovland dalam Efendy (2011), yang menyatakan
bahwa komunikasi adalah proses yang dapat mengubah
perilaku orang lain, termasuk dalam hal personal hygiene
selama menstruasi.
6. Budaya

Penelitian ini mengindikasikan bahwa ada korelasi yang kuat


antara menjaga kebersihan diri selama menstruasi dan pengaruh
budaya. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Santina et al. (2013) pada remaja putri usia 13-19 tahun di
Lebanon, yang juga menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara praktik kebersihan menstruasi yang
dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Patil (2014) di Desa
Tirupati, Chandragiri, Renigunta, dan Pakala di India juga
mencatat bahwa remaja yang kurang mengikuti tradisi budaya
terkait dengan pembatasan tertentu cenderung memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi dalam menjaga kebersihan
menstruasi dibandingkan dengan mereka yang lebih ketat
dalam mengikuti pembatasan selama menstruasi. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Ety, Suriah, dan Fairus (2019)
menggambarkan keyakinan masyarakat Suku Nuaulu di
Kabupaten Maluku Tengah terkait aturan budaya mereka yang
melibatkan larangan mandi, mengganti pembalut, dan melumuri
arang selama menstruasi dengan tujuan menghilangkan bau
badan dan memutihkan kulit. Pengaruh budaya ini
menyebabkan keterbatasan dalam perilaku positif terkait
kesehatan, termasuk menjaga kebersihan selama menstruasi.

Beberapa komunitas masyarakat juga memiliki pandangan berbeda


tentang menstruasi, misalnya, sebagian masyarakat menganggap

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


14
Short Title

menstruasi sebagai darah yang kotor, sehingga wanita harus


diasingkan dan menjalani aktivitas harian di dalam rumah adat
yang khusus untuk wanita yang sedang menstruasi. Perbedaan
dalam mitos-mitos budaya ini menyebabkan variasi dalam praktik
personal hygiene selama menstruasi di antara berbagai komunitas
masyarakat (Maharani & Adriyani, 2018).
Dari faktor-faktor tersebut, dapat disarikan bahwa pengetahuan,
dukungan dari orang tua dan teman sebaya, dan budaya memiliki
dampak besar pada tindakan kebersihan pribadi selama menstruasi
pada wanita, termasuk tindakan seperti memotong kuku dan
rambut. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan dukungan dari
lingkungan sekitar untuk meningkatkan praktik kebersihan pribadi
selama menstruasi pada wanita. 14

Pentingnya Personal Hygien Memotong Kuku dan Rambut bagi


Wanita Menstruasi dalam Pandangan Islam

Islam, sebagai panduan bagi kehidupan manusia, memberikan pedoman


menyeluruh untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Setiap aspek kehidupan, sekecil apapun, diperhatikan dan diatur oleh ajaran
agama Islam. Oleh karena itu, menjaga kebersihan merupakan suatu
kewajiban yang sangat penting bagi seluruh umat manusia dalam menjalani
berbagai aspek kehidupan. Khususnya, dalam konteks wanita yang sedang
mengalami menstruasi, menjaga kebersihan tubuh sangatlah esensial. Hal ini
bukan hanya sebagai aturan agama, tetapi juga untuk menjaga kesehatan
tubuh. Kegagalan dalam menjaga kebersihan dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan, termasuk penyakit kulit. Penting untuk diingat bahwa
Allah sendiri menghargai dan mendukung konsep kebersihan dan kesucian,
sebagaimana disampaikan dalam ajaran Nabi saw.15

14 Riri Maharani1, Weni Andriyani2, “FAKTORYANG BERHUBUNGAN DENGAN


PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SANTRIWATI DI MTS
PONDOK PESANTREN DAR EL HIKMAH KOTA PEKANBARU.”
15 Ridhoul Wahidi, Gianti, “Wirid-Wirid Wanita Haid, 2013,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


15
Short Title

Artinya: Dari Shalih bin Abu Hassan ia berkata; Aku mendengar Said
bin Al Musayyab berkata; "Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan
menyukai kepada yang baik, Maha Bersih dan menyukai kepada yang
bersih, Maha Pemurah, dan menyukai kemurahan, dan Maha Mulia
dan menyukai kemuliaan, karena itu bersihkanlah diri kalian, " (HR.
.Tirmidzi) [No. 2799 Maktabatu Al Maarif Riyadh]

Kebersihan dalam Islam menjadi salah satu ajaran yang memiliki


konsekuensi dari keimanan kepada Allah SWT. Seorang muslim
membersihkan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita
sebagai hamba Allah harus senantiasa menjaga kebersihan pribadi
kita atau dikenal dengan istilah Personal Hygien, terlebih ketika kita
dalam keadaan menstruasi. Salah satu Personal Higyen

Memotong kuku dan rambut adalah sesuatu yang sering kali menjadi
kebiasaan alami dan rutin bagi seorang wanita, yang dia lakukan baik
ketika datang bulan atau setelah melahirkan, maupun saat dia dalam
keadaan suci. Terdapat juga beberapa wanita yang hanya
melaksanakan tindakan kebersihan ini ketika mereka sedang
mengalami periode menstruasi. Ada juga sebagian orang yang tidak
melakukan personal Higyen Memotong kuku dan rambut kemaluan
ketika menstruasi, hal ini dikarenakan adanya mitos yang
dihubungkan dengan agama terkait larangan memotong kuku dan
rambut saat menstruasi.

Dalam pandangan penulis, tindakan ini bukanlah suatu larangan


karena hingga saat ini belum ada bukti yang secara tegas
melarangnya. Memotong kuku dan merapikan rambut di sekitar
daerah kemaluan atau mencabut bulu ketiak adalah bagian dari fitrah
yang dianjurkan dalam Islam. Hal ini sesuai dengan ajaran yang
disampaikan oleh Rasulullah S.A.W, seperti yang diriwayatkan
melalui perkataan Abi Hurairah R.A.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


16
Short Title


Perkara fitrah ada lima iaitu khitan, mencukur rambut kemaluan,
memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting kumis” (Al-
Bukhari, Sahih, Bab Qossi Assyaribi, No. 5889, Juz. 7 : 160)

Dari hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindakan seperti


mencukur rambut di daerah kemaluan, memotong kuku, dan kegiatan
serupa adalah praktik kebersihan pribadi yang perlu dilakukan,
terutama oleh wanita yang sedang mengalami menstruasi. Ini
bukanlah sesuatu yang dilarang, karena mayoritas ulama hanya
menyebutkan delapan hal yang harus dihindari oleh wanita yang
sedang haid, yaitu shalat, puasa, thawaf, berdiam di masjid,
melafazkan Al-Qur'an, menyentuh dan membawa mushaf,
berhubungan suami istri, dan bercerai. Rasulullah SAW sendiri
memberikan izin kepada Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahuanha
untuk merapikan dan menyisir rambutnya ketika sedang menstruasi,
meskipun ada risiko beberapa helai rambut yang tercabut ketika
menyisir. Izin yang diberikan oleh Nabi SAW ini bisa dianggap
sebagai indikasi tidak langsung bahwa wanita yang sedang
menstruasi boleh memotong kuku dan rambut mereka.16

Larangan sebenarnya hanya berlaku bagi mereka yang berada dalam


keadaan ihram saat menjalani haji atau umrah, dan ini hanya berlaku
jika dilakukan dengan sengaja. Rujukan atas larangan ini dapat
ditemukan dalam hadis Rasulullah S.A.W, seperti yang diriwayatkan
oleh Sayyidatina Aisyah R.A.

16 Tawang, Nor Kartina, and Ibrahim Basri., “‘Amalan Pengurusan Bersuci


Darah-Darah Wanita Menurut Perspektif Islam.’ Jurnal Islam Dan Masyarakat
Kontemporari 13 (2016): 87.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


17
Short Title

Daripada Aisyah ia berkata, "Kami keluar bersama Nabi S.A.W dan


tidak ada yang kami ingat kecuali untuk menunaikan haji. Ketika
kami sampai di suatu tempat bernama Sarif aku mengalami haid.
Lalu Nabi S.A.W masuk menemuiku saat aku sedang menangis.
Maka Baginda bertanya: "Apa yang membuatkanmu menangis?"
Aku jawab, "Demi Allah, pada tahun ini aku tidak boleh
melaksanakan haji!" Baginda berkata: "Barangkali kamu mengalami
haid?" Aku jawab, "Benar." Beliau pun bersabda: Yang demikian itu
adalah perkara yang sudah Allah tetapkan buat puteri-puteri
keturunan Adam. Maka lakukanlah apa yang dilakukan orang yang
berhaji kecuali tawaf di Kacbah hingga kamu suci." (Muslim, Sahih,
Kitab al-Hajj, Bab Bayani Wujuhil Ihram, Juzuk 4, No. 2980 : 31

Terkait dilarangnya memotong kuku dan rambut ketika haid dapat


ditemukan dalam kitab Ihya' Ulumiddin, di mana Imam Al-Ghazali
berpendapat bahwa wanita yang sedang menstruasi sebaiknya tidak
memotong kuku dan rambut mereka. Al-Ghazali berpendapat bahwa
nantinya, rambut dan kuku akan bertanya pada pemiliknya di akhirat,
dalam keadaan junub (hadats besar). Namun, beberapa ulama
berpendapat bahwa larangan ini mungkin tidak berlaku untuk kuku
dan rambut yang dipotong saat seseorang masih hidup, dan mayoritas
ulama cenderung tidak begitu ketat dalam melarang wanita yang
menstruasi untuk memotong kuku dan rambut mereka.17

Tetapi, meskipun ada pandangan agama yang jelas, masih


banyak masyarakat yang masih mempercayai berbagai mitos yang
berkembang, yang sering mencampuradukkan antara ritual, mitos,
dan budaya setempat. Pengaruh kuat dari mitos-mitos ini dapat
menghambat kemampuan individu untuk berpikir secara kritis.

17 Aini Aryani, “Lc. ‘Jima Di Saat Haidh.’ (2019).,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


18
Short Title

Ketika kita membiarkan kuku panjang saat menjalani ritual


pembersihan daerah vagina dapat berakibat pada luka atau bahkan
iritasi pada vagina. Selain itu, teori pubis mengklaim bahwa rambut
kemaluan yang tumbuh lebat dan panjang adalah tempat yang
nyaman bagi bakteri, yang dapat mengakibatkan bau tidak sedap,
kelembaban berlebih, dan rasa gatal. 18 Oleh karena itu, untuk
menghindari konsekuensi negatif ini, penting bagi individu untuk
menjaga kebersihan pribadi dengan baik, baik selama menstruasi
maupun di luar menstruasi. Dari perspektif medis, tidak ada
larangan untuk melakukan pemotongan rambut, pemotongan kuku,
atau keramas saat sedang haid, sebaliknya, ada anjuran untuk
menjaga kebersihan pribadi.

Dari temuan-temuan tersebut, kita dapat memahami bahwa


menjaga kebersihan pribadi, termasuk praktek seperti memotong
kuku dan rambut, memiliki pentingnya yang besar bagi wanita
yang sedang menstruasi dalam konteks pandangan Islam. Prinsip
ini selaras dengan ajaran Islam yang menekankan signifikansi
menjaga kebersihan dan penampilan pribadi yang terpelihara
dengan baik (Hadas Hirsch, 2017). Memelihara kebersihan pribadi
selama menstruasi juga memiliki peran penting dalam mencegah
infeksi serta masalah kesehatan lainnya.19
Menurut Mardani dan Priyoto (2010), perilaku perawatan
pribadi adalah konsep yang mencakup pemahaman, sikap, dan
tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan
kesehatan, menjaga kebersihan diri, meningkatkan rasa percaya
diri, dan mencegah penyakit. Akibat kurangnya pemahaman terkait
perawatan pribadi untuk area genitalia, dapat muncul gangguan
kesehatan reproduksi seperti keputihan, infeksi saluran kemih,

18 Liza, L.., “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap


Personal Higiene Saat Menstruasi Di SMP N 19 Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal
Akademika Baiturrahim Jambi, 8(2), (2019),267-275.,” n.d.
19 Boekoeose, Lintje, Lia Amalia, Rifka Reflinawati Hamzah Paris, and Yasir
Mokodompis. ", “Praktek Personal Hygiene Menstruasi (Studi Kasus Santri
Pesantren Al-Islam Gorontalo)." Madu: Jurnal Kesehatan 11, No. 1 (2022): 19-
33.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


19
Short Title

penyakit radang panggul, dan risiko terjadinya kanker leher


Rahim.20
Mohammad (2007) mengungkapkan bahwa pada umumnya,
remaja masih minim dalam memperoleh informasi dasar tentang
kesehatan reproduksi. Banyak di antara mereka yang memiliki
hubungan yang tidak stabil dengan orang tua atau orang dewasa
lainnya, yang seharusnya menjadi sumber percakapan mengenai
isu-isu kesehatan reproduksi. Informasi berperan sebagai
komponen penting dalam proses pemahaman individu terhadap
perubahan yang terjadi pada tubuh mereka sehubungan dengan
reproduksi serta perkembangan organ dan fungsi reproduksinya.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Anna Himmatin Nisa dan koleganya di Pondok Pesantren Al Asror,
Kota Semarang. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa
sebanyak 60% santri putri mengalami gatal-gatal di daerah vagina
saat menstruasi, dan seluruh santri putri (100%) pernah mengalami
keputihan. Kemungkinan besar, masalah-masalah kesehatan ini
disebabkan oleh kurangnya praktik kebersihan pribadi selama
menstruasi. Beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul akibat
kurangnya menjaga kebersihan pribadi, termasuk memotong kuku
dan rambut kemaluan saat menstruasi, termasuk infeksi saluran
kemih, infeksi vagina, dan infeksi rahim.
Risiko-risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kurang
menjaga kebersihan pribadi, termasuk praktik seperti memotong
kuku dan rambut, selama menstruasi meliputi:
1. Infeksi Vagina
Ketidakpatuhan dalam menjaga kebersihan pribadi selama
menstruasi dapat memungkinkan pertumbuhan berlebihan bakteri
dan jamur di daerah genital, yang dapat memicu infeksi pada
vagina. Gejalanya mencakup rasa gatal, nyeri, dan keluarnya cairan
vagina yang tidak normal.
2. Infeksi Saluran Kemih

20 Dahlan, Dahniar. "Prilaku Personal, “Hygiene Remaja Putri Pada Saat


Menstruasi." Journal of Health Quality Development 1, No. 2 (2021): 109-115.,”
n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


20
Short Title

Ketidakpatuhan dalam menjaga kebersihan pribadi selama


menstruasi juga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih
(ISK). Bakteri dapat dengan mudah masuk ke saluran kemih
melalui daerah genital yang tidak bersih. Gejalanya termasuk rasa
nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan demam.
3. Infeksi Rahim
Ketidakpatuhan dalam menjaga kebersihan pribadi selama
menstruasi juga dapat meningkatkan risiko infeksi pada rahim.
Bakteri yang masuk ke dalam rahim melalui daerah genital yang
tidak bersih dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut bagian
bawah, demam, dan keluarnya cairan vagina yang tidak normal.
4. Iritasi
Ketidakpatuhan dalam menjaga kebersihan pribadi selama
menstruasi juga dapat menyebabkan iritasi pada daerah genital
yang bisa mengganggu kenyamanan dan kesehatan secara umum.
Dari risiko-risiko kesehatan ini, terlihat jelas bahwa menjaga
kebersihan pribadi selama menstruasi, termasuk merawat kuku dan
rambut, memiliki peranan krusial dalam menjaga kesehatan wanita.
Oleh karena itu, perawatan kebersihan pribadi selama menstruasi
harus diutamakan untuk mencegah infeksi, iritasi, dan menjaga
kesehatan organ reproduksi wanita.21
Kesimpulan
Praktik Personal Higyen memotong kuku dan rambut, memiliki
signifikansi yang tinggi dalam perspektif Islam bagi wanita yang
sedang mengalami menstruasi. Hal ini konsisten dengan ajaran
Islam yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan
penampilan yang layak. Selain itu, praktik menjaga kebersihan
pribadi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan mencegah
iritasi pada organ reproduksi wanita selama menstruasi. Oleh
karena itu, perlu perhatian yang serius dari wanita untuk menjalani
praktik menjaga kebersihan pribadi selama menstruasi, sebagai
upaya mencegah risiko kesehatan yang dapat muncul akibat kurang
menjaga kebersihan, termasuk perawatan kuku dan rambut.
21 Liza, L.., “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap
Personal Higiene Saat Menstruasi Di SMP N 19 Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal
Akademika Baiturrahim Jambi, 8(2), (2019),267-275.”

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


21
Short Title

Daftar Pustaka

Abu Hamid al Ghazali. “,Ihyaa ‘Uluum Ad Dien Juz II Halaman 52,


Maktabah Syamilah.,” n.d.
Aini Aryani,. “Lc. ‘Jima Di Saat Haidh.’ (2019).,” n.d.
Amalia, Nur Fitrah. “‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pada Santriwati Pesantren Yasrib
Lapajung Kabupaten Soppeng Tahun 2021.’ PhD Diss.,
Universitas Hasanuddin, 2022.,” n.d.
Anna Himmatin Nisa’, Dharminto, Sri Winarni, Yudhy Dharmawan.
“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Personal
Hygiene Saat Menstruasi Pada Remaja Putri Pondok
Pesantren Al Asror Kota Semarang Tahun 2019.” Jurnal
Kesehatan Masyarakatt 8, No. 1 (2020): 145-151, n.d.
Arifin, Agus., Wahidah, Sundus. “Fikih Wanita Dalam Pandangan
Empat Mazhab Penerbit: PT Elex Media Komputindo,
Tahun: 2018,” n.d.
Boekoeose, Lintje, Lia Amalia, Rifka Reflinawati Hamzah Paris, and
Yasir Mokodompis. ". “Praktek Personal Hygiene
Menstruasi (Studi Kasus Santri Pesantren Al-Islam
Gorontalo)." Madu: Jurnal Kesehatan 11, No. 1 (2022): 19-
33.,” n.d.
Bujawati, Emmi, Sitti Raodhah, and Indriyanti Indriyanti. “‘Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Personal Hygiene
Selama Menstruasi Pada Santriwati Di Pesantren Babul
Khaer Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2016.’ HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan 3, No.
1 (2017): 1-9.,” n.d.
Dahlan, Dahniar. "Prilaku Personal. “Hygiene Remaja Putri Pada
Saat Menstruasi." Journal of Health Quality Development
1, No. 2 (2021): 109-115.,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


22
Short Title

Fitriani, Fitriani, Hermansyah Hermansyah, and Anwar Ahmad.


“‘Hubungan Pengetahuan, Sikap, Informasi Dan Peran Guru
Dengan Personal Hygiene Remaja Putri Pada Saat
Menstruasi Di MTsN 2 Aceh Besar Tahun 2022.’ INSOLOGI:
Jurnal Sains Dan Teknologi 1, No. 6 (2022): 741-749.,” n.d.
Fitriwati, Citra Indah, and Suhaela Arofah. “‘Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kebersihan Diri Selama Menstruasi Pada
Remaja Putri Di Pondok Pesantren Yayasan Nurul Islam
Kabupaten Bungo.’ Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan
Masyarakat Cendekia Utama 10, No. 2 (2021): 141-151.,”
n.d.
Kiani, Mohammad_ali, Masumeh Saeidi, and Mansoureh Anbarani.
“Personal Hygiene in Islam.” Journal of Patient Safety 3
(April 13, 2015): 87.
Liza, L.. “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri
Terhadap Personal Higiene Saat Menstruasi Di SMP N 19
Kota Jambi Tahun 2018. Jurnal Akademika Baiturrahim
Jambi, 8(2), (2019),267-275.,” n.d.
Maulidah, Indana Wardahtul. “‘Fikih Wanita Tentang Menstrual
Hygiene Dan Mitos Yang Berkembang Di Masyarakat Dalam
Perspektif Islam.’ In Gunung Djati Conference Series, Vol.
24, Pp. 765-776. 2023.,” n.d.
Ridhoul Wahidi, Gianti. “Wirid-Wirid Wanita Haid, 2013,” n.d.
Riri Maharani1, Weni Andriyani2. “FAKTORYANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI
PADA SANTRIWATI DI MTS PONDOK PESANTREN DAR EL
HIKMAH KOTA PEKANBARU.” Jurnal Kesmas Volume 1, No
1, Januari-Juni 2018, n.d.
Suryani, Linda. “‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Remaja Putri Tentang Personal Hygiene Pada Saat
Menstruasi Di SMP Negeri 12 Kota Pekanbaru.’ JOMIS
(Journal of Midwifery Science) 3, No. 2 (2019): 68-79.,” n.d.
Trisha Maharaj and Inga T. Winkler. “Cultural and Religious
Practices Related to Menstruation.” July 25, 2020, n.d

Tawang, Nor Kartina, and Ibrahim Basri. “‘Amalan Pengurusan


Bersuci Darah-Darah Wanita Menurut Perspektif Islam.’

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


23
Short Title

Jurnal Islam Dan Masyarakat Kontemporari 13 (2016): 87.,”


n.d.

Ust, Muksin Matheer. “1001 Tanya Jawab Dalam Islam Penerbit:


Lembar Langit Indonesia Tahun : 8 Febuari 2016,” n.d.

Volume...1, Nomor .., MONTH YEAR, JOIES


24

Anda mungkin juga menyukai