Anda di halaman 1dari 3

Nama : Uun zahnuriza

Nim. : 207210057

PARADIGMA DALAM PENELITIAN

I.PARADIGMA:
Bagaimana Anda Memandang dunia?

•Paradigma kata berasal dari kata Yunani “paradeigma” yang berarti pola.
•Paradigma "diadaptasi bahasa Inggris "paradigm" yang merupakan serapan dari bahasa Latin
“paradigma" yang artinya suatu model atau pola.
•Dalam pandangan Guba bahwa paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang akan
membimbing tindakan manusia.
•Paradigma juga disebut sebagai tradisi intelektual yang mendasari teori-teori tertentu.
• Kata PARADIGMA pertama kali digunakan dalam penelitian oleh “Kuhn” pada tahun 1962.
•Paradigma oleh Kuhn digunakan untuk menggambarkan kerangka kerja konseptual yang
diterima oleh komunitas peneliti atau ilmuwan dan yang memberi mereka pedoman untuk
melakukan penelitian.

II. PERBEDAAN PARADIGMA=Perbedaan Prosedur Menemukan KEBENARAN

Perbedaan ontologi, epistemologi, dan aksiologi menjadikan prosedur menemukan kebenaran


antar ilmuwan menjadi variatif (Muhadjir,2010, West+Turner, 2008, Hidayat, 2008).

• PERTAMA, PARADIGMA POSITIVISTIK akan lebih banyak memandang dari luar dan aspek
kausalitasnya. Menjaga jarak atas subjek atau objek yang ditelitinya.

KEDUA, PARADIGMA KONSTRUKTIVIS akan melihat bagaimana masalah dikonstruksi, pola-pola


yang terjadi, kecenderungan fenomena, dan sudut pandang subjek menjadi pertimbangan
utama.

KETIGA, PARADIGMA KRITIS yang akan menggugat kemapanan sebab kemapanan lebih
menujukkan hegemoni dan penindasan sehingga tercipta nasib baru sebuah tatanan masyakat
yang berkesetaraan dan berkeadilan.

1.PERBEDAAN PARADIGMA: ONTOLOGI

-POSITIVIS
Critical realism:
Ada realitas yang “real” yang diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal;
walaupun kebenaran pengetahuan tersebut, Mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik

-KONSTRUKTIVIS
Relativism:
Realitas merupakan
konstruksi social, Kebenaran suatu realitas bersifat relatif, |berlaku sesuai konteks spesifik yang
dinilai relevan oleh pelaku sosial.

-KRITIS
Historical realism:
Realitas yang teramati merupakan realitas “semu” (virtual reality) yang telah terbentuk oleh
proses sejarah dan kekuatan kekuatan sosial, budaya, dan ekonomi politil
2. Perbedaan Paradigma: Epistemologis

-POSITIVIS
Dualist/objectivist
Ada realitas objektif, sebagai suatu realitas yg external di luar diri peneliti. Peneliti harus sejauh
mungkin membuat jarak dengan objek penelitian

-KONSTRUKTIVIS
Transactionalist/subjectivist Pemahaman suatu realitas, atau temuan suatu penelitian
merupakan produk interaksi peneliti dengan yang diteliti.

-KRITIS
Transactionalist/subjectivist:
Hubungan peneliti dengan yang diteliti selalu dijembatani nilai nilai tertentu. Pemahaman
tentang suatu realitas merupakan value mediated findings.
3. PERBEDAAN AKSIOLOGI

-POSITIVIS
Observer
Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian.
Peneliti berperan sebagai disinterested scientist
Tujuan penelitian: Eksplanasi, prediksi dan kontrol realitas social.

-KONSTRUKTIVIS
Facilitator
Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisah- kan dari penelitian Peneliti
sebagai passionate participant, fasilitator yang menjembatani keragaman subjektivitas pelaku
social
Tujuan penelitian:
rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yang diteliti
-KRITIS
Activist
Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian Peneliti
menempatkan diri sebagai transformative intellectual, advokat dan aktivis
Tujuan penelitian: kritik sosial, transformasi, emansipasi dan social empowerment

Anda mungkin juga menyukai