Anda di halaman 1dari 19

Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No.

3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME


PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

MEKANISME PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’


PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA KANTOR SURABAYA1

Aprianti Andita Putri


Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: apriantiap2604@gmail.com
Dina Fitrisia Septiarini
Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email: dina.fitrisia@feb.unair.ac.id

ABSTRAC:T
This study discusses the mechanism for distributing tabarru's underwriting funds
surplus. The purpose of this study was to find out and understand the concept of the
mechanism for distributing tabarru's underwriting funds' surplus at the Surabaya Office
Family Takaful Insurance. In this study using a qualitative approach with descriptive case
study strategies and data collection techniques in the form of interviews and
documentation. The results in this study are the distribution mechanism at the
underwriting surplus in accordance with the products used by participants and will
be processed after the submission of profit sharing by filling out a form submitting the
results of the results made by insurance participants.
Keywords:

I. PENDAHULUAN Departemen Keuangan RI, dan


Seiring berkembangnya asuransi beberapa pengusaha Muslim
di Indonesia dengan mayoritas Indonesia. Syarikat Takaful
penduduknya beragama Islam, maka Indonesia mendirikan dua
sangat penting munculnya asuransi anak perusahaan, yaitu perusahaan
yang sesuai prinsip-prinsip syariah yaitu asuransi jiwa syariah
asuransi syariah, asuransi dalam bernama PT Asuransi Takaful Keluarga
literatur keislaman lebih banyak (ATK) didirikan pada tanggal 5 Mei 1994
bernuansa sosial daripada bernuansa dan mulai beroperasi pada tanggal 25
ekonomi atau profit oriented (laba Agustus 1994 dan perusahaan asuransi
bisnis). Asuransi syariah di Indonesia kerugian syariah bernama PT Asuransi
pertama kali berdiri pada tahun 1994 Takaful Umum (ATU) didirikan pada
dengan berdirinya perusahaan asuransi tanggal 2 Juni 1995 ( Amrin, 2006:6-8).
syariah, yaitu PT Syarikat Takaful Perkembangan asuransi syariah di
Indonesia (STI) yang diprakasai oleh Indonesia, didukung dengan Fatwa
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-
melalui yayasan Abdi Bangsa, Bank MUI/X/2001 tentang pedoman umum
Muamalat Indonesia, PT Asuransi Jiwa asuransi syariah, yang menjadi acuan
Tugu Mandiri, utama prinsip syariah dalam

1
Jurnal ini merupakan bagian dari skripsi Aprianti Andita Putri, NIM: 041511433017, yang
diuji pada tanggal 21 Maret 2019.
1
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

penyelenggaraan kegiatan asuransi asuransi


syariah di Indonesia.
Perkembangan industri asuransi
syariah di Indonesia dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1.
Perkembangan Industri Asuransi
Syariah di Indonesia (2012-2016)
Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016
rusahaan Asuransi 3 3 3 5 6
Jiwa dengan
Prinsip Syariah
rusahaan Asuransi 2 2 2 3 4
Umum dengan
Prinsip Syariah
usahaan Reasuransi 0 0 0 0 1
dengan Prinsip
Syariah
rusahaan Asuransi 7 7 8 19 1
Jiwa yang memiliki
Unit Syariah
rusahaan Asuransi 0 4 3 24 4
Umum yang
memiliki Unit
Syariah
usahaan Reasuransi 3 3 3 3 2
yang memiliki Unit
Syariah
Jumlah 5 9 9 54 8

Sumber: Statistik Perasuransian


Indonesia 2016 oleh Otoritas Jasa
Keuangan
Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa perkembangan industri
asuransi syariah terus meningkat setiap
tahunnya. Hal tersebut mendorong
banyak perusahaan beramai-ramai
untuk masuk bisnis asuransi syariah,
ada perusahaan yang langsung
mendirikan perusahaan asuransi syariah
penuh dan juga ada perusahaan yang
membuka cabang asuransi syariah.
Perusahaan yang membuka cabang

2
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA
syariah, antara lain Asuransi digunakan ketika peserta mengajukan
Great Eastern, Asuransi Jiwa adanya klaim. Pemenuhan klaim yang
Bumiputera, Asuransi Bringin diajukan oleh para peserta diambil
Jiwa Sejahtera, dan sebagainya dari rekening dana tabarru’
(Ali, 2008:13).
Menurut fatwa DSN-MUI
tahun 2001, asuransi syariah
(ta’min, takaful atau tadhamun)
adalah usaha untuk saling
melindungi dan tolong-menolong
di antara beberapa orang atau
pihak melalui kegiatan investasi
berbentuk aset dan/atau
tabarru’yang memberikan bentuk
pengembalian untuk menghadapi
risiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai dengan
syariah.
Dalam pelaksanaan sistem
operasionalnya, asuransi syariah
memiliki dua macam akad, yaitu
akad tabarru’ dan akad tijarah.
Akad tijarah merupakan semua
bentuk akad yang dilakukan
untuk tujuan komersil atau bisnis.
Akad tabarru’ merupakan semua
bentuk akad yang dilakukan
untuk tujuan kebajikan dan saling
tolong- menolong antar sesama.
Dana tabarru’ merupakan dana
hibah, dana yang diikhlaskan oleh
seluruh peserta untuk digunakan
para peserta yang mendapat
musibah baik dalam bentuk
kecelakaan, kerugian materi, dan
sebagainya.
Dalam asuransi syariah,
perusahaan hanya bertindak
sebagai pengelola dari dana para
peserta yang nantinya akan

3
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

bukan dari rekening perusahaan. rekening yang berbeda yaitu sebagian


Mendermakan sebagian harta dengan dimasukkan kedalam rekening dana
tujuan untuk membantu seseorang peserta dan sebagian dimasukkan
dalam menghadapi kesusahan sangat kedalam rekening tabarru’ (Hakim,
dianjurkan dalam agama Islam (Sula, 2012).
2004:11), seperti yang telah dijelaskan
Menurut Fatwa DSN-MUI No.
dalam surat Al-Maidah ayat 2 berikut:
53/DSN-MUI/III/2006, ketika perusahaan

           mengalami surplus underwriting atas

       dana tabarru’, maka dana tersebut

        dapat disimpan sebagian sebagai

     dana cadangan, sebagian dibagikan

 


   yang mengandung unsur tabungan
(saving), premi yang dibayarkan oleh
...wa ta’āwanụ ‘alal birri wattaqwa wa
peserta akan dimasukkan kedalam dua
lā ta’āwanụ ‘alal itsmi wal ‘udwāni
wāttaqụllaha innallaha syadῑdul ‘iqāb(i).
Artinya: “...Dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (Depag RI dan
Terjemahannya, 2000).
Berdasarkan surat Al-Maidah
ayat 2 bahwa kita sebagai umat
muslim diwajibkan untuk saling
tolong- menolong antar sesama
manusia dalam kebaikan
(risalahmuslim.id). Dalam asuransi
syariah, diterapkan akad tabarru’ yang
dibagi dalam dua pembagian setoran
premi yaitu produk yang mengandung
unsur tabungan (saving) dan produk
yang tidak mengandung unsur
tabungan (non- saving). Pada produk

4
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA
kepada para peserta dan
perusahaan asuransi sepanjang
disepakati oleh para peserta. Jika
perusahaan mengalami defisit
underwriting atas dana tabarru’,
maka perusahaan asuransi wajib
menanggulangi kekurangan
tersebut dalam bentuk Qardh
(pinjaman) dan pengembalian
dana Qardh kepada perusahaan
asuransi disisihkan dari dana
tabarru’. Dengan demikian, pada
saat perjanjian berakhir, akad
tabarru’ akan dibayarkan apabila
perusahaan asuransi dalam
keadaan surplus.
Kontribusi yang
dibayarkan oleh peserta asuransi
syariah (pemegang polis)
merupakan milik peserta setelah
dikurangi pembiayaan, fee
(ujrah), dan pihak asuransi
sebagai pengelola dana tersebut
(Suma, 2006:61). Dana tabarru’
yang terkumpul dari para peserta
asuransi syariah tersebut terus
bertambah seiring dengan
bertambahnya jumlah kontribusi
dan hasil investasi dari dana
peserta, sedangkan klaim yang
dibayarkan oleh perusahaan
asuransi syariah dari dana
tabarru’ kepada peserta yang

5
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

mengalami musibah lebih sedikit dari dari tahun sebelumnya sebesar 70.280
jumlah keseluruhan dana tabarru’ maka dan klaim sebesar 53.064.
terjadi adanya surplus dalam
Menurut Amrin (2006:81)
pengelolaan dana tabarru’ yang
menjelaskan bahwa perusahaan
dikenal sebagai surplus underwriting
asuransi tidak diharuskan memberikan
dana tabarru’. Perkembangan surplus
sesuatu kepada peserta, namun
underwriting dana tabarru’ pada PT.
apabila perusahaan asuransi akan
Asuransi Takaful Keluarga Kantor
memberikan sesuatu berupa hadiah
Surabaya dapat dilihat pada grafik
atau bonus sebagai tanda terima kasih
berikut:
kepada para peserta maka
diperbolehkan, asalkan tidak menjadi
100,000
Surplus suatu keharusan bagi perusahaan.
80,000 Underwri Maka dari itu, bagi hasil dari surplus
ting Dana
Tabarru’ dana tabarru’ bukan kewajiban bagi
60,000
40,000 perusahaan karena dana tabarru’ dari
Kontribus
i awal sudah diniatkan dan diikhlaskan
20,000
untuk saling tolong-menolong sesama
0
peserta. Maka, mekanisme
2014201520162017
pendistribusian ketika perusahaan
Sumber: Laporan Keuangan PT. Asuransi
mengalami surplus underwriting menjadi
Takaful Keluarga tahun 2014-2017
menarik untuk dibahas lebih lanjut
(dalam jutaan rupiah).
dalam penelitian ini.
Gambar 1.
II. LANDASAN TEORI
Perkembangan Surplus Underwriting
Asuransi syariah bersifat saling
Dana Tabarru’, Kontribusi, Klaim, dan
tolong-menolong dan melindungi yang
Hasil Investasi tahun 2014-2017
biasa disebut dengan ta’awun, yang
Berdasarkan grafik 1 dapat
memiliki arti sebagai prinsip hidup saling
dikatakan bahwa Surplus underwriting
melindungi dan saling tolong-
dana tabarru’ pada PT. Asuransi Takaful
menolong atas dasar ukhuwah
Keluarga Surabaya mengalami
islamiah antara sesama anggota
peningkatan yang fluktuatif dari tahun
peserta asuransi syariah dalam
ke tahun dengan diiringi jumlah
menghadapi malapetaka atau risiko
kontribusi dari para peserta yang lebih
(Yanggo, 2003). Di Indonesia sendiri,
besar daripada pembayaran klaim oleh
asuransi syariah biasa dikenal dengan
perusahaan asuransi tersebut. Surplus
istilah takaful. Takaful pada dasarnya
underwriting dana tabarru’ mengalami
merupakan usaha kerjasama saling
peningkatan pada tahun 2015 sebesar
melindungi dan menolong antara
36.051 dengan kontribusi yang menurun
anggota masyarakat

6
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

dalam menghadapi risiko dan bencana atau tabarru’ yang memberikan pola
(Saleh, 1994:149). pengembalian untuk menghadapi
Dalam ensiklopedia hukum Islam risiko tertentu melalui akad
menggunakan istilah at-takaful al- (perikatan) yang sesuai syariah.
ijtima’i atau solidaritas yang dapat
Premi yang dibayar oleh
diartikan sebagai sikap anggota
peserta asuransi ketika akan menjadi
masyarakat Islam yang saling
peserta asuransi syariah, maka
memikirkan, memerhatikan, dan
sebagian dananya diletakkan di dana
membantu mengatasi kesulitan
tabarru’ untuk kepentingan dana
(Wirdyaningsih, 2007:178), yang
kebajikan dan digunakan ketika
sejalan dengan salah
peserta asuransi
satu Hadits dari HR. Bukhari Muslim: mengajukan klaim. Lain halnya dalam

‫َ وت َ َرا ُُحِ هِ ْم َ وت‬ ‫مَ ثَلُ ال ْم ُ ْؤم ِ ِنن َي ِ ِف ت َ َوا د ِه ِ ْم‬ asuransi konvensional menggunakan
‫َع َا ط ُفِه ِ ْم‬
‫ا ْْل س ِد إِذ َا ا ْش تَ َك ى مِ ْنه ُ عُض ْ و تَ َد اع َى َلهُ ِس‬ akad mu’awadhah, dimana pihak yang
‫ائ ر‬ ‫م ثَل‬
ُ َ ٌ َ ُ َ memberikan sesuatu seperti bantuan
‫س‬ ِ ِ ِ melalui investasi dalam bentuk aset dan
َ ‫ى َّم ُْْل َوا ر َه لس َّ ِب د َْل‬
‫ ا‬Maṡalul mu’minῑna fῑ tawāddihim wa
tarā fiumihim wa ta’ā ṭufihim maṡalul
jasadi idzāsytakā minhu’uḍwun
tadā’āluhu sāirul jasadi bῑssahari wal
fiumma
Artinya: “Orang-Orang mukmin dalam
hal saling mencintai, mengasihi, dan
menyayangi bagaikan satu tubuh.
Apabila ada salah satu anggota tubuh
yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan
ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas
(turut merasakan sakitnya).” (HR.Muslim)
Dalam Fatwa DSN-MUI No.
21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman
umum asuransi syariah, pada bagian
pertama mengenai ketentuan umum
nomor 1 dikatakan bahwa pengertian
asuransi syariah (ta’min, takaful,
tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong-menolong
diantara sejumlah orang atau pihak
7
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA
kepada orang lain maka orang
tersebut berhak mendapatkan
penggantian dari pihak yang
diberinya (Khalil, 2003:12).
Dana tabarru’ sendiri
memiliki berbagai tujuan dan
manfaat bagi peserta lainnya
antara lain sebagai mempererat
tali silahturahim antara peserta
yang tertimpa musibah, saling
membantu dan tolong-menolong
antar sesama peserta, dapat
menumbuhkan sikap
bertanggung jawab antar sesama
dengan memberikan sebagian
kecil yang diniatkan untuk peserta
lain ketika terjadinya klaim, dan
dapat menghindari sikap dan
perbuatan mementingkan diri
sendiri sehingga menyebabkan
kerugian kepada peserta asuransi
lainnya.
Besarnya dana tabarru’
yang harus dibayar oleh para
peserta asuransi syariah memiliki
presentase yang berbeda,
tergantung pada usia dan masa
perjanjian calon peserta asuransi
syariah. Semakin panjang

8
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

jangka waktu perjanjian dan usia diantara sekelompok tertentu


calon peserta, maka semakin tinggi
dana tabarru’ yang harus dibayar
(Anwar, 2007:36). Mengenai konsep
dan mekanisme pengelolaan akad
tabarru’ dalam asuransi syariah telah
dijelaskan dan didukung dalam
Fatwa DSN-MUI No. 53/DSN-MUI/III/2006
tentang akad tabarru’ pada asuransi
syariah.
Akad tijarah merupakan bentuk
akad yang dilakukan dengan tujuan
komersial. Akad tijarah yang sering
digunakan oleh perusahaan asuransi
syariah adalah mudharabah. Menurut
Antonio (2001:95), Mudharabah
didefinisikan sebagai akad kerjasama
antara dua pihak dimana peserta
sebagai shahibul maal (pemilik modal)
dan perusahaan asuransi sebagai
mudharib(pengelola modal tersebut).
Selain akad mudharabah yang
digunakan oleh perusahaan asuransi
syariah, ada beberapa akad tijarah
yang juga digunakan dalam asuransi
syariah yaitu wakalah, musyarakah, dan
wadiah. Akad tijarah dalam
prakteknya boleh diubah menjadi akad
tabarru’ apabila peserta yang tertahan
haknya dengan rela melepaskan
haknya sehingga menggugurkan
kewajiban pihak yang belum
menunaikan kewajibannya (Amrin,
2006:82).
Underwriting adalah proses
penaksiran jumlah kejadian meninggal
relatif diantara sekelompok orang
tertentu (mortalitas) atau jumlah
kejadian relatif sakit atau penyakit

9
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA
(morbiditas) calon tertanggung kepada peserta, dan sebagian sebagai
untuk mengklasifikasi risiko yang cadangan dana tabarru’, sebagian
sesuai bagi tertanggung dan didistribusikan kepada peserta, dan
menetapkan penutupan asuransi sebagian lainnya
bagi calon tertanggung (Bailey,
1987:2). Menurut Sula (2004:183),
underwriting adalah proses dimana
pengelola asuransi syariah dapat
mempertimbangkan dan
menentukan apakah akan
menerima partisipasi ganti rugi
yang dibuat pemohon dan
menentukan syarat- syarat yang
akan ditentukan. Underwriting
merupakan suatu proses
pengelompokan dan
penyelesaian risiko yang akan
ditanggung.
Surplus (defisit)
Underwriting merupakan selisih
antara dana tabarru’ yang
digunakan oleh perusahaan
asuransi untuk menanggung
kerugian peserta asuransi dengan
sejumlah kontribusi risk sharing
yang mampu dikumpulkan di
dana tabarru’. Pengurangan dari
kontribusi bersih/neto akhir tahun
dikurangi dengan total jumlah
klaim yang terjadi dan jika hasil
pengurangan tersebut bernilai
positif maka perusahaan dalam
kondisi surplus underwriting dana
tabarru’. Surplus Underwriting
Dana Tabarru’ diperlakukan
menjadi tiga bagian yaitu seluruh
surplus sebagai cadangan dana
tabarru’, sebagian sebagai
cadangan dana tabarru’ dan
sebagian lainnya didistribusikan

10
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

didistribusikan kepada entitas asuransi Dalam penelitian ini, jenis data


syariah (Sholihin, 2013:33). yang digunakan oleh peneliti adalah
III. METODE PENELITIAN data primer dan data sekunder. Data
Pendekatan yang digunakan primer digunakan sebagai data utama
pada penelitian ini adalah pendekatan dalam penelitian ini yang diperoleh
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif secara langsung dari hasil wawancara
menurut Sugiyono (2014:9), penelitian dengan pengelola asuransi. Informan
kualitatif adalah penelitian yang dipilih dengan berdasarkan teknik
berdasarkan pada filsafat purposive sampling, dimana
postpositivisme yang digunakan untuk pengambilan sampel sumber data
meneliti pada kondisi objek yang dengan pertimbangan tertentu
alamiah, dimana peneliti sebagai (Sugiyono, 2014:219). Informan tersebut
instrumen kunci, teknik pengumpulan dipilih karena assintant manager yang
data dilakukan secara triangulasi mengetahui secara keseluruhan
(gabungan), analisis data bersifat kegiatan operasional PT. Asuransi
induktif/kualitatif, serta hasil penelitian Takaful Keluarga yang merupakan key
kualitatif ini lebih menekankan pada informan dalam penelitian ini dan
makna daripada generalisasi. informan lain yang ditunjuk oleh Pak
Menurut Yin (2015:31) studi kasus Achmad yaitu agency administration
terbagi menjadi 3 macam yaitu studi yang mengetahui dengan benar data-
kasus eksploratori, deskriptif, dan data peserta asuransi seperti
eksplanatori. Jenis studi kasus dalam memproses SPAJ calon peserta,
penelitian ini adalah studi kasus pengajuan klaim, dan pengajuan
deskriptif. Menurut Yin (2015:31) studi perubahan polis peserta asuransi.
kasus deskriptif bertujuan untuk
Data sekunder digunakan
memberikan gambaran secara
sebagai data pendukung dalam
mendetail tentang latar belakang, sifat-
penelitian ini yang didapatkan secara
sifat, serta karakter yang khas dari
tidak langsung dari laporan keuangan
suatu kasus. Penelitian ini bertujuan
dan dokumen yang dimiliki
untuk menjawab pertanyaan dari
perusahaan berupa formulir SPAJ dan
rumusan masalah mengenai
formulir pengajuan bagi hasil,
mekanisme pendistribusian surplus
dokumen atau laporan penelitian yang
underwriting dana tabarru’ pada
pernah dilakukan sebelumnya, buku,
Asuransi Takaful Keluarga Kantor
dan jurnal yang berkaitan dengan
Surabaya dengan mempertimbangkan
penelitian.
data yang diperoleh di lapangan
Keabsahan data dalam
berupa data dalam bentuk fakta yang
penelitian ini ditentukan dengan
perlu adanya analisis secara mendalam.
menggunakan derajat kepercayaan
(criteria credibilitas). Untuk memperoleh

11
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

data yang nilai keabsahannya penyajian data, dan penarikan


mempunyai validitas, maka peneliti kesimpulan atau verifikasi.
menggunakan metode triangulasi
Dalam penelitian ini setelah
yaitu triangulasi teknik dan sumber.
pengumpulan data dilakukan oleh
Triangulasi teknik merupakan peneliti baik dari hasil wawancara dan
metode ini digunakan untuk mengecek dokumentasi telah terjadi tahapan
data yang didapatkan dari sumber reduksi yaitu peneliti memilah-milah hasil
data yang sama dengan teknik yang wawancaranya dengan pengelola PT.
berbeda yaitu membandingkan Asuransi Takaful Keluarga Kantor
keselarasan jawaban dari hasil Surabaya dengan mengambil data
wawancara dengan pihak terkait dan yang diperlukan dalam penelitian dan
dokumentasi yang didapat dari membuang data yang tidak diperlukan
perusahaan berupa formulir SPAJ, dalam penelitian. Kemudian peneliti
formulir pengajuan bagi hasil, dan membuat ringkasan dari data-data
informasi yang ada pada web Takaful tersebut yang sesuai dengan fokus
Keluarga tersebut sehingga kepastian penelitian yang ditelitinya. Data-data
dan kebenaran data yang diperoleh yang telah diringkas tersebut, maka
dapat akurat. peneliti mendapatkan data-data
Triangulasi sumber merupakan mengenai pembahasan tentang
metode ini digunakan untuk mengecek strategi alokasi surplus underwriting
data yang telah diperoleh melalui dana tabarru’ pada PT. Asuransi Takaful
beberapa sumber dari informan yang Keluarga Kantor Surabaya.
berbeda yaitu dari pengelola PT.
Penyajian data yang
Asuransi Takaful Keluarga Kantor
dimaksudkan disini untuk menemukan
Surabaya dengan tujuan untuk
pola-pola yang bermakna serta
membandingkan keselarasan hasil
memberikan kemungkinan adanya
wawancara dengan pihak terkait.
penarikan kesimpulan dan
Dalam penelitian ini, analisis pengambilan tindakan. Setelah
data yang digunakan bukan melakukan tahap reduksi data, maka
menggunakan perhitungan angka peneliti melakukan penyajian data
melainkan studi kasus dengan melalui yang didapat dari tahapan
serangkaian proses, yaitu wawancara, sebelumnya. Penyajian data dilakukan
dokumentasi, dan proses selama selama peneliti melakukan penelitian
dilapangan. Analisis data penelitian di lapangan. Data yang disajikan
kualitatif dapat dilakukan melalui tiga dalam penyajian data berupa teks
alur kegiatan yang terjadi secara yang bersifat naratif tentang
bersamaan, yaitu reduksi data, mekanisme pendistribusian surplus
underwriting dana tabarru’ pada PT.
Asuransi Takaful

12
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

Keluarga Kantor Surabaya sehingga unsur pengajuan klaim atau tidak


mudah untuk diinterpretasikan. selama menjadi peserta asuransi.
Setelah dilakukannya reduksi Biasanya yang melakukan pengajuan
dan penyajian data, maka peneliti bagi hasil tersebut merupakan
telah mendapatkan data yang sesuai pemegang polis yang hanya memiliki
yang kemudian peneliti dapat menarik jangka waktu 1 tahun terdapat pada
kesimpulan atau verifikasi dari data produk individu non saving, kumpulan
yang didapat selama penelitian di ordinary dan fullmedicare serta yang
lapangan yang disajikan dalam bentuk telah memenuhi persyaratan lainnya.
narasi. Tahap penarikan kesimpulan Perusahaan setiap bulannya
atau verifikasi ini merupakan tahapan membutuhkan waktu selama tiga
terakhir dari teknik analisis data. bulan untuk menghitung total
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN alokasi/pembagian yang akan
Pembagian/alokasi surplus diberikan kepada peserta yang
underwriting dana tabarru’ yang melakukan pengajuan bagi hasil.”
dibagikan kepada peserta yang
Hal tersebut dikuatkan juga dengan
memenuhi persyaratan dan biasanya
pernyataan dari Pak Surip selaku
alokasi tersebut kepada pemegang
agency administration di Asuransi
polis yang hanya berjangka waktu 1
Takaful Keluarga Kantor Surabaya.
tahun. Pemberian alokasi/ pembagian
“Misal dari polis produk al
surplus tersebut, diberikan kepada
khairat, peserta pernah mengajukan
peserta ketika peserta melakukan
klaim atau tidak, hal tersebut pada
pengajuan dengan mengisi formulir
masa perjanjian asuransi berakhir akan
pengajuan bagi hasil dan diproses
diperhitungkan dalam menentukan
setelah perjanjian asuransi berakhir
jumlah alokasi/pembagian surplus yang
karena alokasi/pembagian surplus
diterima oleh peserta. Jadi, dana
dihitung juga berdasarkan adanya
tabarru’ yang ada ditambahkan
unsur pengajuan klaim atau tidak
dengan dana tabarru’ yang masuk dari
selama menjadi peserta asuransi di
polis-polis baru kemudian dana tabarru’
Asuransi Takaful Keluarga. Hal tersebut
yang terkumpul diinvestasikan sehingga
disampaikan oleh Pak Achmad
mendapatkan hasil dari investasi
Chusaini selaku assistant manager di
tersebut kemudian dikurangi dengan
Asuransi Takaful Keluarga Kantor
klaim yang ada baru bisa menentukan
Surabaya.
berapa total alokasi/pembagian yang
“Iya waktu yang tepat ketika diberikan kepada peserta. Jika total
mendapatkan bagian dari alokasi tersebut dibawah Rp 50.000, maka akan
surplus underwriting dana tabarru’ dimasukkan semua ke dalam
adalah setelah masa perjanjian asuransi cadangan dana tabarru’ karena biaya
berakhir karena adanya perhitungan

13
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

administrasi klaimnya sebesar Rp adalah pendapatan alokasi surplus


50.000 (tertera pada formulir SPAJ underwriting karena dana tabarru’
individu).” bukan milikperusahaan dan tidak
Pengelolaan dana tabarru’ termasuk dalam perhitungan laba rugi.”
yang dilakukan oleh perusahaan Surplus underwriting dapat
diperoleh dari premi yang masuk dan memberikan sumbangan terhadap
premi tersebut dibagi menjadi dana profit perusahaan dengan
tabarru’, ujrah, dan sisanya untuk menggunakan konsep wakalah bil
tabungan atau investasi. Dana ujrah. Konsep wakalah bil ujrah di
tabarru’ akan diinvestasikan pada Asuransi Takaful Keluarga sebagai
berbagai instrumen investasi berbasis
berikut:
syariah seperti reksadana syariah,
saham syariah, deposito, dan giro. TAKAFUL (Dana Pemegang Saha Pendapatan Perusahaan
m
Dana tabarru’ yang diinvestasikan
dalam bentuk giro karena kemudahan Beban Operasional

dalam pengambilan dana seperti dapat


Ujrah Akad Wakalah
dengan mudah diambil sewaktu- + Surplus Tabarru Profit

waktu, tidak ada penalti dalam


pengambilannya, dll. Adanya kondisi
perusahaan mengalami surplus atau
IN V ES T HS L IN
defisit underwriting ketika perusahaan
mengelola dana tabarru’ dari para
peserta. Adanya alokasi surplus
underwriting dana tabarru’ terjadi ketika
.......%
perusahaan mengalami surplus KONT RI BUT
SI Tot Be Perusa haan
UJR AH
ot al D al ba
underwriting dan tidak terjadi ketika
an a T Da n
perusahaan dalam keadaan defisit ab ba ru na As
Tab ur S Cad Klaim
underwriting. Hal tersebut disampaikan bar an /

TA BB AR u’ si:
oleh Pak Achmad Chusaini selaku
+ Re
assistant manager di Asuransi Takaful Has as,
il Kl ...%
Keluarga Kantor Surabaya.
Nasa bah
“Pembagian/alokasi tidak dapat
dilakukan ketika perusahaan dalam
kondisi defisit underwritingdan alokasi
Sumber : Hasil Penelitian
hanya dilakukan pada saat surplus
Gambar 2.
underwriting. Dana tabarru’ tidak masuk
Ilustrasi mekanisme pengelolaan
dalam perhitungan laba rugi
dana tabarru’
perusahaan, tetapi yang masuk dalam
perhitungan laba rugi perusahaan

14
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

Kontribusi yang dibayarkan tabarru’


oleh peserta dibagi menjadi dua
bagian yaitu sebagai ujrah dan
tabarru’. Dana tabarru’ yang
terkumpul semua diinvestasikan oleh
perusahaan dan hasil dari investasi
akan dijumlahkan dengan total dana
tabarru’ kemudian dikurangi dengan
beban asuransi seperti reasuransi,
klaim, pajak, dll. Hasil dari
pengurangan beban-beban tersebut
ketika adanya kelebihan dana, maka
perusahaan tersebut dalam kondisi
surplus underwriting. Surplus
underwriting akan dialokasikan sesuai
dengan ketentuan yang telah
disepakati oleh peserta.
Perusahaan yang mendapatkan
bagian dari alokasi surplus underwriting
tersebut akan ditambahkan dengan
ujrah yang didapat perusahaan dalam
mengelola dana tabarru’ dari peserta.
Penjumlahan tersebut merupakan
salah satu dari pendapatan yang
diterima oleh perusahaan yang
kemudian dikurangi oleh beban
operasional, maka dari total tersebut
merupakan profit atau laba yang
diterima oleh perusahaan.
Pelaksanaan akad tabarru’
pada asuransi syariah berupa
ketentuan, kedudukan, pengelolaan, dll
semua telah dijelaskan pada fatwa
DSN-MUI nomor 53 tahun 2006 tentang
akad tabarru’ dan telah dijadikan
pedoman pada asuransi syariah.
Berkaitan dengan hal tersebut Fatwa
Dewan Syariah Nasional Nomor 53/DSN-
MUI/III/2006 tentang akad

15
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA
pada asuransi syariah terdapat dibagikan kesemua produk sebesar
pada poin kelima menjelaskan 60% perusahaan dan 40% peserta.
bahwa ketika perusahaan Mulai tahun 2014 alokasi surplus
mengalami surplus underwriting, underwriting hanya pada produk
maka diberikan tiga alternatif individu non saving, produk
dalam alokasi/pembagian surplus
tersebut yaitu
1. Diperlakukan seluruhnya
sebagai cadangan dana
tabarru’,
2. Sebagian disimpan sebagai
cadangan dana tabarru’ dan
sebagian lainnya dibagikan
kepada peserta yang
memenuhi persyaratan,
3. Disimpan sebagai cadangan
dana tabarru’, sebagian
lainnya dapat dibagikan
kepada perusahaan asuransi
dan peserta sepanjang
disepakati oleh para peserta.
Dalam alokasi/pembagian
surplus underwriting dana tabarru’
pada asuransi Takaful Keluarga
berdasarkan akad mudharabah
sesuai dengan ketentuan produk
masing-masing. Akad wakalah bil
ujrah dapat diterapkan pada
produk asuransi baik yang
mengandung unsur tabungan
maupun tanpa unsur tabungan
yang dikuatkan dengan
pernyataan pada fatwa DSN- MUI
Nomor 52/DSN-MUI/III/2006
tentang akad wakalah bil ujrah
pada asuransi dan reasuransi
syariah poin kedua. Pihak
asuransi Takaful Keluarga
mengalokasikan surplus
underwriting sebelum tahun 2014

16
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

kumpulan/corporat ordinary dan yang harus diperhitungkan sebelum


kesehatan dengan proporsi 40% alokasi/pembagian tersebut diberikan
kepada peserta, 50% kepada kepada peserta asuransi. Menurut
perusahaan, dan 10% kepada Hakim (2012), produk asuransi syariah
cadangan dana tabarru’. Hal tersebut baik yang mengandung unsur
sudah tercantum pada formulir SPAJ tabungan maupun tanpa unsur
yang ditandatangani dan disetujui oleh tabungan dari rekening tabarru’ akan
peserta asuransi Takaful Keluarga. dibayarkan apabila perjanjian berakhir
Produk individu asuransi Takaful dan ketika perusahaan mengalami
Keluarga berupa produk tabungan surplus. Dalam Buku Pintar Ekonomi Islam
berdasarkan akad mudharabah (ada karangan Sholihin (2013:120)
pembagian nisbah bagi hasil 85% menjelaskan bahwa perhitungan surplus
kepada peserta dan 15% kepada atau defisit underwriting diperoleh dari
perusahaan) pada rekening tabungan kumpulan dana tabarru’ dikurangi
dan rekening tabarru’ dengan klaim, reserve, dan premi
(alokasi/pembagian surplus underwriting reasuransi kemudian ditambahkan
hanya dibagikan 100% kepada alokasi surplus reasuransi dalam satu
cadangan dana tabarru’). Menurut periode tertentu yang nantinya akan
Sula (2004:304-305), pada asuransi dialokasikan kepada pihak-pihak
syariah produk yang mengandung tertentu sesuai dengan kesepakatan.
unsur tabungan, premi yang Peserta yang mendapatkan bagian dari
dibayarkan peserta langsung dibagi alokasi surplus underwriting harus
dalam dua rekening, yaitu rekening melakukan pengajuan terlebih dahulu
peserta dan rekening tabarru’, dengan mengisi formulir pengajuan
sedangkan produk yang mengandung bagi hasil dan akan diproses dengan
unsur tanpa tabungan, premi yang membutuhkan waktu selama 3 bulan,
dibayarkan peserta akan dimasukkan barulah peserta dapat menerima
kedalam rekening tabarru’. Selanjutnya alokasi/pembagian tersebut. Peserta
kumpulan dana peserta tersebut harus memenuhi persyaratan-
diinvestasikan sesuai dengan syariah persyaratan yang ada dalam formulir
Islam dan hasil dari investasi tersebut agar pengajuannya dapat
dikurangi dengan beban asuransi akan diproses oleh asuransi Takaful Keluarga.
dibagi menurut prinsip mudharabah
V. SIMPULAN
(Waskito,2017).
Mekanisme pendistribusian
Mekanisme pendistribusian
pembagian/alokasi surplus underwriting
alokasi surplus underwriting dana
dana tabarru’ dilakukan pada saat
tabarru’ ini dilaksanakan setelah
perjanjian asuransi berakhir dengan
perjanjian asuransi berakhir karena
melakukan pengajuan dan prosesnya
adanya perhitungan-perhitungan lain

17
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

membutuhkan waktu selama 3 bulan syariah/ diakses pada tanggal


untuk menghitung total 14 September 2018)
alokasi/pembagian yang diterima oleh
Dewan Syariah Nasional-Majlis Ulama
peserta. Proporsi dan pihak-pihak
Indonesia. Indonesia 2006. Fatwa
yang mendapatkan bagian dari alokasi
DSN-MUI No. 52/DSN-MUI/III/2006
tersebut sesuai dengan ketentuan
Tentang Akad Wakalah Bil
produk-produk yang digunakan dan
Ujrah Pada Asuransi Syariah
tertera dengan jelas pada formulir SPAJ.
dan Reasuransi
DAFTAR PUSTAKA
Syariah. [Online].
Ali, Zainudin. 2008. Hukum Asuransi (https://ahliasuransi.com/fatwa-
Syariah. Jakarta: Sinar Grafika dewan-syariah-nasional-nomor-
Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2000. 52dsn-muiiii2006-tentang-akad-
Semarang: Departemen Agama wakalah-bil-ujrah-pada-asuransi-
Republik Indonesia syariah-dan-reasuransi-syariah/
Amrin, Abdullah. 2006. Asuransi Syariah : diakses pada tanggal 17
Keberadaan dan Kelebihannya Februari 2019)
di Tengah Asuransi
Dewan Syariah Nasional-Majlis Ulama
Konvensional. Jakarta: PT Elex
Indonesia. Indonesia 2006. Fatwa
Media Komputindo
DSN-MUI No. 53/DSN-MUI/III/2006
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank
Tentang Akad Tabarru’ Pada
Syariah: Dari Teori Ke Praktik.
Asuransi Syariah. [Online].
Jakarta: Gema Insani Press
(https://ahliasuransi.com/fatwa-
Anwar, Khoiril. 2007. Asuransi syariah : dewan-syariah-nasional-nomor-
Halal dan Maslahat. Solo: Tiga 53dsn-muiiii2006-tentang-akad-
serangkai tabarru-pada-asuransi-syariah/
Bailey, Richard. 1987. Underwriting In Life diakses pada tanggal 18
And Health Insurance September 2018)
Companies. LOMA.Inc
Hakim, M Arif. 2012. Analisis Aplikasi
Dewan Syariah Nasional-Majlis Ulama
Akad Tabarru’ dalam Asuransi
Indonesia. Indonesia 2001. Fatwa
Syariah: Studi Kasus pada AJB
DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001
Bumiputera 1912 Syariah
Tentang Pedoman Umum
Cabang Kudus. Kudus: Jurnal
Asuransi Syariah. [Online].
Ekonomi dan Perbankan Syariah:
(https://ahliasuransi.com/fatwa-
Vol. 3, No.2, Desember 2012
dewan-syariah-nasional-nomor-
Khalil, Jafri. 2003. Asuransi dalam hukum
21dsn-muix2001-tentang-
islam (makalah workshop
pedoman-umum-asuransi-
asuransi syariah). IBI

18
Putri, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 6 No. 3 Maret 2019: 625-638; MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN SURPLUS UNDERWRITING DANA TABARRU’ PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
KANTOR SURABAYA

K. Yin, Robert. 2015. Studi Kasus: Takaful Keluarga. 2018. Laporan


Desain dan Metode. Jakarta: Keuangan. [Online].
Rajawali Pers (takaful.co.id/laporan-
Lexy J. Moeleong. 2010. Metodologi keuangan/ diakses pada
Penelitian Kualitatif. Bandung : tanggal 2 September 2018
PT. Remaja Rosdakarya
T.Yanggo, Huzaemah. 2003. Asuransi
Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Statistik
Hukum dan Permasalahannya.
Perasuransian Indonesia. [pdf].
Jurnal AAMAI : Vol. 7, No. 12
(https://www.ojk.go.id/id/kanal/i
Waksito, Wahyu. 2017. Prosentase
knb/data-dan-
Investasi Dana Tabarru’
statistik/asuransi/Documents/Pag
yang Dapat Diinvestasikan
es/Statistik-Perasuransian-
Untuk Mencegah Kekurangan
Indonesia---2016---Revised-
Pembayaran Klaim Saat Defisit
Version/Statistik%20Perasuransian
Underwriting. Jurisprudence: Vol.
%20Indonesia%202016%20- 7, No.2, Desember 2017
%20Revised%20Version.pdf Wirdyaningsih. 2007. Bank dan Asuransi
diakses pada tanggal Islam di Indonesia.
2 September 2018) Jakarta: Kencana Prenada Media
Saleh, Abdul Rohman et.al., 1994.
Arbitrase Islam di Indonesia.
Jakarta: Badan Arbitrase
Muamalat Indonesia
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta
Sholihin, Ahmad Ifham. 2013. Buku Pintar
Ekonomi Syariah. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Sula, Ir. Muhammad Syakir. 2004.
Asuransi Syariah (Life and
General) Konsep dan Sistem
Operasional. Jakarta: Gema
Insani Press
Suma, Muhammad Amin. 2006. Asuransi
Syariah dan Asuransi
Konvensional: teori, system,
aplikasi, dan pemasaran.
Ciputat: Kholam Pusdishing

19

Anda mungkin juga menyukai