Hukum Bisnis Yulia Wulandari Analisis Kontra

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YULIA WULANDARI

NIM : 2301041014

DOSEN : ABDULRAHMANSIDIQ S,E,. M.AK

MATKUL : HUKUM BISNIS

Hukum bisnis tentang kontra/perjanjian dan analis dari perjanjian tersebut mana yang di sebut
syarat subjektif dan mana yang di sebut syarat objektif

Untuk mengetahui syarat subjektif dan objektif dari suatu perjanjian, kita dapat merujuk pada Pasal 1320
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang berbunyi:

Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat; kesepakatan mereka yang
mengikatkan dirinya; kecakapan untuk membuat suatu perikatan; suatu pokok persoalan tertentu; suatu
sebab yang tidak terlarang.

Syarat yang termasuk dalam syarat subjektif adalah adanya kata sepakat dari kedua belah pihak dan
kecakapan kedua belah pihak untuk membuat perikatan. Syarat subjektif menyangkut pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian, yaitu harus ada kesesuaian kehendak dan kemampuan hukum. Jika syarat subjektif
tidak dipenuhi, akibatnya perjanjian dapat dibatalkan oleh salah satu pihak atau oleh hakim.

Syarat yang termasuk dalam syarat objektif adalah mengenai objek yang dijanjikan dan suatu sebab
yang halal. Syarat objektif menyangkut isi perjanjian, yaitu harus ada hal yang ditentukan dan alasan yang
sah. Jika syarat objektif tidak dipenuhi, akibatnya perjanjian batal demi hukum, artinya tidak berlaku sejak
awal.

Untuk menganalisis syarat subjektif dan objektif dari suatu perjanjian, kita dapat menggunakan
contoh berikut:

A dan B membuat perjanjian kerjasama bisnis, dimana A akan menyediakan modal sebesar Rp 100
juta dan B akan menyediakan tenaga kerja dan manajemen. Mereka sepakat untuk membagi keuntungan
50:50 setiap bulan.

Dari contoh tersebut, kita dapat melihat bahwa syarat subjektif telah dipenuhi, yaitu adanya
kesepakatan antara A dan B untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerjasama bisnis, dan adanya
kecakapan A dan B untuk membuat perikatan, yaitu mereka berusia dewasa, berakal sehat, dan tidak berada
di bawah pengampuan.

Syarat objektif juga telah dipenuhi, yaitu adanya objek yang dijanjikan, yaitu modal, tenaga kerja,
manajemen, dan keuntungan, dan adanya sebab yang halal, yaitu kerjasama bisnis yang tidak bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai