Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PEMESINAN BUBUT KELAS XI

HANDLE-HANDLE PADA MESIN BUBUT

Sebelum melaksanakan proses pembubutan benda kerja, kamu harus mengetahui


handle-handle yang terdapat pada mesin bubut beserta fungsinya masing-masing.
Berdasarkan letaknya, handle mesin bubut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu handle-
handle pada headstock, handle-handle pada eretan, dan handle-handle pada tail
stock.
Handle-handle pada bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Menurut
fungsinya, handle-handle pada mesin bubut dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu
handle-handle pengatur, handle-handle penggerak, dan handle-handle pengunci.

A. HANDLE-HANDLE PADA KEPALA TETAP (HEAD STOCK)

5
1

2
7
8

6 4

1. Handle pengatur kecepatan putaran


Berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran spindle, dengan cara mengubah kombinasi
gear pada gearbox mesin bubut tersebut. Pada umumnya mempunyai dua buah handle.

2. Handle pengatur arah pemakanan


Berfungsi untuk mengatur arah gerakan eretan kerika dilaksanakan penyayatan secara
otomatis. Ada dua arah yang digunakan, yaitu arah menuju cekam (ke kiri) dan arah
menjauhi cekam (ke kanan). Penentuan arah ini digunakan dalam proses pembubutan ulir,
karena dalam penyayatan biasa pada umumnya menggunakan arah menuju ke cekam (ke
kiri).

3. Handle pengaturan ulir dan pemakanan


Berfungsi untuk menyesuaikan langkah pemakanan benda kerja sehingga dapat
menyesuaikan dengan ukuran ulir yang diinginkan. Kombinasi handle pengaturan ulir harus
disesuaikan dengan tabel ulir yang ada pada kepala tetap mesin bubut.
4. Tabel ulir
Berisi kombinasi-kombinasi handle pengatur ulir sesuai dengan ukuran ulir yang
ditunjukkan. Pada mesin bubut standar pada umumnya terdapat dua jenis tabel ulir, yaitu
tabel ulir metrik (mm) dan tabel ulir withworth (inchi).

5. Tabel kecepatan
Menunjukkan kombinasi-kombinasi posisi handle pengatur kecepatan putaran sesuai
dengan kecepatan yang tercantum.

6. Tabel pemakanan
Menunjukkan kombinasi-kombinasi handle pengatur pemakanan yang harus diatur untuk
menentukan pemakanan atau pemotongan benda kerja secara otomatis. Pada tabel
pemakanan, dalam satu kombinasi handle terdapat dua besaran pemakanan, yaitu besaran
pemakanan eretan memanjang dan besaran pemakanan eretan melintang.

7. Tombol power
Digunakan untuk menyambungkan aliran listrik dan membuat mesin bubut pada posisi
standby.

8. Tombol Coolant
Digunakan untuk mengaktifkan cairan coolant/pendingin yang akan disemprotkan pada
pahat potong saat proses penyayatan.

B. HANDLE-HANDLE PADA ERETAN (CARRIAGE)

2 4

1
6
1. Handle eretan utama/bawah (Carriage Handle)
Digunakan untuk menggeser eretan dengan arah yang sejajar dengan sumbu mesin. Handle
ini dilengkapi dengan skala tertentu dan digunakan untuk membubut rata sejajar dengan
sumbu mesin.

2. Handle eretan melintang (Cross Slide Handle)


Berfungsi sebagai penggerak tool post dan eretan atas untuk memotong atau membubut ke
arah dalam atau keluar sumbu mesin bubut. handle ini juga dilengkapi dengan skala
tertentu yang menunjukkan kedalaman pemakanan.
3. Handle eretan atas (Compound Rest Handle)
Berfungsi untuk memajukan atau memundurkan posisi tool post. handle ini dilengkapi
dengan skala tertentu yang menunjukkan pergeseran posisi tool post.

4. Tuas pengaktif pemakanan otomatis (Automatic Feeding Handle)


Berfungsi untuk mengaktifkan pergerakan eretan secara otomatis. Dengan demikian, eretan
dapat melakukan penyayatan secara otomatis. Ada tiga posisi handle pemakanan otomatis,
yaitu :
a. Posisi tengah, yaitu posisi yang pergerakannya dapat dilakukan dengan memutar handle
eretan secara manual
b. Posisi atas, yaitu posisi yang pergerakannya sejajar dengan sumbu eretan utama, hanya
dapat dilakukan dengan otomatis
c. Posisi bawah, yaitu posisi yang pergerakan eretan melintang mesin bubut hanya dapat
dilakukan dengan otomatis

5. Half nut handle


Hanya digunakan dalam pembubutan ulir pada benda kerja. Pada pengoperasian half nut
handle, automatic feeding harus berada pada posisi netral.

6. Tuas pengaktif putaran spindle (Coupling Handle)


Digunakan untuk mengaktifkan putaran spindle. Ada tiga posisi coupling handle, yaitu :
a. Posisi bawah, spindel berputar berlawanan arah jarum jam
b. Posisi tengah, spindel mati (standby)
c. Posisi atas, spindel berputar searah jarum jam

C. HANDLE-HANDLE PADA KEPALA LEPAS (TAIL STOCK)

3
2

4
1

1. Handle pengunci kepala lepas (Tail stock lock handle)


Berfungsi untuk mencegah berubahnya posisi kepala lepas ketika dilaksanakan proses
pembubutan. Pada saat tuas ini digerakkan maka pengunci akan mengapit bed mesin bubut
sehingga tail stock tersebut tidak berubah posisi.

2. Tuas pengunci spindle (Spindle Lock Handle)


Berfungsi untuk mencegah berubahnya posisi spindle pada saat proses pembubutan
dilaksanakan.
3. Spindle Handle
Berfungsi untuk mengubah posisi spindle. Handle ini dilengkapi dengan skala tertentu. Pada
umumnya, skala pada handle ini digunakan dalam proses pengeboran dengan drill bit.

4. Baut pengatur kesejajaran (Adjustment Screw)


Digunakan untuk menggeser bagian atas kepala tetap ke arah menyamping. Pada
umumnya, pengaturan ini dilakukan dalam proses pembubutan tirus.

Anda mungkin juga menyukai