Anda di halaman 1dari 12

1.

Koma sebelum petik terakhir

Apabila kita menggunakan dialog tag, maka dialog diakhiri dengan tanda koma dan dialog
tag selalu diawali dengan huruf kecil.

Contoh:

- "Kopinya enak," kata Hamdi.


- "Iya," kataku.

Catatan tambahan: Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog, bertujuan untuk
menginformasikan identitas si pengucap dialog.
Ada dialog tag yang netral seperti ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa,
panggil, pungkas, tegas, ajak, dan pinta.
Ada lagi dialog tag yang netral sebagai respons seperti sahut, jawab, balas, terang, jelas,
sela, tukas, dan potong.
Dan ada pula dialog tag yang menunjukkan emosi seperti sindir, ejek, hina, cela, kelakar,
canda, teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka, bisik, gumam, dan lirih.

2. Titik sebelum petik terakhir

Apabila tidak ada kalimat lain setelah dialog, maka dialog diakhiri dengan tanda titik. Begitu
juga apabila menggunakan kalimat aksi, maka dialog diakhir dengan tanda titik dan kalimat
aksi diawali dengan huruf kapital.

Contoh:

- "Dia tega meninggalkanku." Matanya terlihat mulai berkaca-kaca.

- "Begitulah hidup."

3. Tanda tanya dan tanda seru sebelum petik akhir

Contoh:
- "Apakah kau bersedia menikah denganku?" tanya Hamdi.
- "Dasar kampungan!" Fitri hanya diam.

4. Tanda elipsis

Contoh:
- "Aku ... minta maaf."
- "Ibu tiriku sangat kejam dan ...." Aira tak sanggup melanjutkan ceritanya.

Catatan tambahan: Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau kutipan ada bagian yang dihilangkan. Cara penulisannya adalah sebelum dan sesudah
tanda elipsis diberi spasi, tapi apabila di akhir kalimat, maka tambah satu titik sebagai
tanda kalimat berakhir.

5. Dialog sambungan

Huruf pertama di awal dialog menggunakan huruf kapital dan saat melanjutkan dialog,
menggunakan hutuf kecil.

Contoh:
- "Aku," matanya sayu, "sangat mencintainya."

6. Dialog sapaan

Kata sapaan digunakan untuk menyapa lawan bicara. Cara penulisannya adalah dengan
menggunakan koma sebelum kata sapaan.

Contoh:
- "Ayah sudah datang, Bu?"
- "Belum, Nak."

Nah, itulah 6 aturan yang perlu kita perhatikan dalam penulisan dialog. Semoga tulisan ini
memberikan manfaat bagi yang berkeinginan menulis cerpen atau novel dan semoga
menambah wawasan dalam hal berliterasi. Apabila terdapat kesalahan, mohon kesediaannya
untuk memberikan masukan dan kritikannya.

1. Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan

Perhatikan contoh di bawah ini, ingatlah bahwa ini adalah dialog yang sifatnya
deklaratif/pernyataan.

(a) "Persediaan ramenmu kubuang," kata Sasuke.7

(b) Sasuke berkata, "Persediaan ramenmu kubuang."11

Frase sejenis kata Sasuke dan Sasuke berkata inilah yang namanya dialog tag,
frase yang mengikuti dialog, dan berfungsi untuk menginformasikan identitas si
pengucap dialog kepada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-
kata seperti "ujar", "kata", "pekik", "tukas", "sambung", dll.11

Nah, kalau dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialog dengan tanda
koma seperti di contoh (a). Sementara kalau dialog tag-nya berada di awal
kalimat, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan
tanda titik seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang
mengakhiri dialog harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.

Kadang ada beberapa frase yang disalah artikan sebagai dialog tag. Coba
bandingkan dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).

(c) "Persediaan ramenmu kubuang." Sasuke menatap Naruto lurus.

(d) Sasuke menatap Naruto lurus. "Persediaan ramenmu kubuang."

Kalimat sejenis "Sasuke menatap Naruto lurus" di (c) dan (d) ini BUKAN dialog
tag. Kalimat tersebut hanya kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan
aktivitas Sasuke yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan
tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum
dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat
tersebut, baru berlanjut ke dialog.

2. Dialog tag di antara dua dialog

Nah, sekarang perhatikan kalimat ini.

(e) "Persediaan ramenmu kubuang," kata Sasuke. "Kau tahu kenapa?"4

Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan
oleh orang yang sama. Kalo kasusnya begini, akhiri dialog tag-mu dengan tanda
titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (e). Jangan
lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.2

Beda ceritanya kalo kedua dialog itu sebenarnya tersambung, tapi terpisah oleh
dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa ada jeda/pemotongan dalam
pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (f) di bawah ini.
(f) "M-mana kutahu! Yang kutahu kau tidak suka ramen, Sas! Tapi," kata Naruto,
"kenapa... kenapa tega beginiii?"11

Nah, kalo begini kasusnya, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan
gunakan huruf kecil untuk mengawali dialog kedua. Hal ini dikarenakan dialog
kedua sebenarnya masih merupakan bagian/masih satu kalimat dengan dialog
pertama.6

3. Kalimat berjeda

Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan/action,
tanpa dialogue tag.

(g) "Tapi,"–ia menjatuhkan headband-nya dengan lemas–"kenapa tega


beginiii?"3

(h) "Tapi,"–Naruto menjatuhkan headband-nya dengan lemas–"kenapa tega


beginiii?"1

Di dialog seperti ini, perbedaannya hanya terletak hanya pada cara penulisan
kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi) tsb. Kalimat aksi harus
diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan spasi.
Dalam kasus seperti ini, kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil,
seperti di contoh (g), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti
di contoh (h).3

4. Kalimat terputus

Sekarang gimana lagi kalau kalimatnya terputus? Coba simak dialog-dialog


berikut:

(i) "Habisnya kau tidak mau—"5

(j) "Aku ... tidak bermaksud begitu."5

(k) "Aku tidak percaya...."

(l) "Aku masih tidak percaya...," Naruto berlirih.5


Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda
pisah em dash (—) seperti di contoh (i). Sementara, jika ada jeda dalam sebuah
dialog seperti di contoh (j), atau pengucapan dialog tsb diulur seperti contoh (k)
dan (l), gunakan tanda ellipsis (...). Jika tanda ellipsis muncul di akhir kalimat,
tambahkan 1 tanda titik untuk mengakhiri kalimat (contoh (k)) atau tambahkan
tanda koma jika dialog tersebut diikuti dialogue tag (contoh (l)).3

5. Kutipan dalam dialog

Ada juga situasi yang mengharuskan kita mengutip kalimat orang lain dalam
dialog, seperti di contoh (k) dan (l).
(k) "Tadi Kiba tiba-tiba datang ke kantor dan bilang, 'Sasuke ngamuk!' terus
langsung pergi. Awalnya kupikir dia bohong."

(l) "'Sasuke ngamuk', heh? Mungkin lebih tepat kalau dia bilang, 'Sasuke muak
pada lusinan sisa ramen cup yang harus ia bersihkan di rumahnya setiap hari.'
"2

Saat mengutip perkataan orang lain dalam sebuah dialog, gunakan tanda petik
tunggal ('…') sebelum dan sesudah kutipan tsb, seperti pada kalimat 'Sasuke
ngamuk!' dan 'Sasuke muak—' dalam (k) dan (l). Jika tanda petik tunggal (') dan
tanda petik dua (") letaknya berdampingan, tambahkan spasi di antara kedua
tanda baca tsb.1

6. Dialog panjang

Kadang ada dialog dari karakter yang sama, yang terlalu panjang untuk
dijejalkan dalam 1 paragraf. Misalnya seperti contoh (k).

(k) "Aku tahu kau tidak suka ramen, Sas, serius. Kau tidak suka baunya, kau
tidak suka rasanya, sampai-sampai kau juga selalu punya kerutan di dahimu
setiap kali kau mendapati aku sedang memakannya. Tapi bisa paham tidak sih
kalau ramen bagiku itu sama pentingnya dengan tomat bagimu? Aku tidak
pernah melarangmu untuk memasukkan entah-buah-entah-sayur itu ke dalam
makanan kita bertiga! Aku juga tidak pernah protes sekalipun kadang-kadang
aku muak harus mendapati benda berwarna merah itu lagi dalam supku. Tapi
karena kita hidup bersama, aku sadar aku tidak bisa egois begitu.

"Jadi aku hanya minta satu hal, cobalah kau juga menolerirku, oke?"1

Dalam kasus seperti ini, dialog ini bisa dibagi menjadi 2 (atau lebih) paragraf
yang berbeda.Yang perlu diperhatikan adalah, JANGAN akhiri paragraf
dialogmu dengan tanda petik penutup sebelum dialog tersebut selesai, seperti
di contoh (k).3

7. Kata sapaan dalam dialog


Nah, yang terakhir yaitu penggunaan huruf besar untuk kata sapaan, seperti di
contoh (l).

(l) "Aaa, beyicik! Jangan beyantem dong, Pa! Tou-chan!" Menma tiba-tiba
muncul di tengah mereka dan memekik pada kedua ayahnya dengan tatapan
kesal.3

(m) "Errr—s-s-saya hanya ingin mengantarkan anak Anda, Hokage-sama.


Permisi!"

Setiap kata sapaan yang ditujukan secara langsung pada lawan bicara si
pengucap dialog harus diawali dengan huruf besar, seperti kata "Pa" di (l).
Selain itu, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "Anda" juga
harus selalu diawali dengan huruf besar, seperti di (m).

Semoga sudah jelas, ya? Tapi kalau masih ada pertanyaan, silahkan diajukan
lagi :)

(dikutip dengan perubahan dari http://blog.volpen.com/index.php/534)

(MOHON TAMBAHAN KALAU ADA KESALAHAN)

Sudah seringkali kami mengingatkan pada event penulisan lalu tentang dialog,
ya. Tapi enggak ada salahnya kita ulas kembali. Nah, ini dia tata cara penulisan
dialog:

Dasar penggunaan tanda baca dalam dialog

Yang kalian semua pasti udah pada tau, dialog itu dibuka dan diakhiri dengan
tanda petik (” … “). Nah, selain itu, kalian juga harus tentuin tanda baca apa
yang harus kalian pakai di akhir dialog, yang tergantung pada tujuan dialog
tersebut. Kalau dialog tersebut sifatnya pertanyaan, tentunya kalian harus
pake tanda tanya (?). Kalau dialog tersebut deklaratif /
pernyataan (menyampaikan fakta atau opini), akhiri dengan tanda koma (,)
atautanda titik (.), tergantung pada lanjutan dialog tersebut.
Nah, maksudnya apa tuh “tergantung pada lanjutan dialog”? Jadi biasanya,
setelah atau sebelum dialog ada frase pelengkap seperti “kata Katy”, ”tukas
Mira”, “pekik Henry”, “Mira berkata”, dll. Frase pelengkap ini disebut dialog tag.
Nah, dialog tag ini akan mempengaruhi tanda baca yang digunakan untuk
mengawali atau mengakhiri dialog deklaratifmu.

Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan

Perhatikan contoh di bawah ini. Sebelumnya, keep in mind kalo kita lagi
ngomongin dialog yang sifatnya pernyataan.

(a) “Kemarin Dian nggak pulang,” kata Katy.

(b) Katy berkata, “Kemarin Dian nggak pulang.”

Frase sejenis kata Katy dan Katy berkata inilah yang namanya dialog tag, frase
yang mengikuti dialog, yang berfungsi untuk menginformasikan identitas si
pengucap dialog pada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-kata
seperti “ujar”, “kata”, “pekik”, “tukas”, “sambung”, dll.

Nah, kalo dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialogmu dengan tanda
koma seperti di contoh (a). Sementara kalo dialog tag-nya ada di awal kalimat,
gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan tanda titik,
seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang mengakhiri dialog
harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.
Kadang ada beberapa frase yang disalahartikan sebagai dialog tag. Coba deh
bandingin dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).

(c) “Kemarin Dian nggak pulang.” Katy menatap ibunya.3

(d) Katy menatap ibunya. “Kemarin Dian nggak pulang.”

Kalimat sejenis “Katy menatap ibunya” di (c) dan (d) ini BUKAN dialog tag.
Kalimat tersebut cuma kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas
Dian yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan
tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum
dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat
tersebut, baru berlanjut ke dialog.

Dialog tag di antara dua dialog

Nah, sekarang perhatiin deh kalimat ini.

(e) “Kemarin Dian nggak pulang,” kata Katy. “Kamu tau dia ke mana?”

Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan
oleh orang yang sama. Kalo kasusnya begini, akhiri dialogue tag-mu dengan
tanda titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (e).
Jangan lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.1

Beda ceritanya kalo kedua dialog itu sebenernya nyambung, tapi terpisah
sama dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa adajeda/pemotongan dalam
pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (f) di bawah ini.
(f) “Tapi,” kata Dian, “kamu yakin dia mau?”

Nah, kalo gini kasusnya, gunakan tanda koma setelah dialogue tag, dan
gunakan huruf kecil untuk mengawali dialog kedua. Hal ini dikarenakan dialog
kedua sebenarnya masih merupakan bagian / masih satu kalimat dengan dialog
pertama.

Kalimat berjeda

Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan / action,
tanpa dialogue tag.

(g) “Tapi,”–ia meletakkan cangkirnya–”kamu yakin dia mau?”7

(h) “Tapi,”–Andi meletakkan cangkirnya–”kamu yakin dia mau?”

Di dialog kaya gini, perbedaannya hanya terletak hanya pada cara


penulisan kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi) tsb. Kalimat aksi
harus diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan
spasi. Dalam kasus kaya gini, kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil,
seperti di contoh (g), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti
di contoh (h).

Kalimat terputus

Sekarang gimana kalo kalimatnya terputus? Coba simak dialog-dialog berikut:


(i) “Aku rasa dia nggak a—”

(j) “Aku . . . tidak tau lagi.”

(k) “Aku lelah . . . .”

(l) “Aku lelah . . . ,” keluh Tom.

Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda
pisah em dash (—) seperti di contoh (i). Sementara, jika ada jeda dalam sebuah
dialog seperti di contoh (j), atau pengucapan dialog tsb diulur seperti contoh
(k) dan (l), gunakan tanda ellipsis (. . .). Jika tandaellipsis muncul di akhir
kalimat, tambahkan 1 tanda titik untuk mengakhiri kalimat (contoh (k)) atau
tambahkan tanda koma jika dialog tersebut diikutidialogue tag (contoh (l)).
Biasanya ada 1 spasi di antara tiap tanda titik.5

Kutipan dalam dialog

Ada juga situasi yang mengharuskan kita mengutip kalimat orang lain dalam
dialog, seperti di contoh (k) dan (l).

(k) “Tadi aku ketemu dia di jalan, dia cuma bilang, ‘Hai, Mita!’ dan langsung
pergi.”

(l) “Seperti kata ayahku, ‘Hidup itu sederhana.’ ”

Saat mengutip perkataan orang lain dalam sebuah dialog, gunakan tanda petik
tunggal (‘…’) sebelum dan sesudah kutipan tsb, seperti pada kalimat ‘Hai, Mita!’
dan ‘Hidup itu sederhana.’ dalam (k) dan (l). Jika tanda petik tunggal (‘)
dan tanda petik dua (“) letaknya berdampingan, tambahkan spasi di antara
kedua tanda baca tsb.

Dialog panjang

Kadang ada dialog dari karakter yang sama, yang terlalu panjang untuk
dijejalkan dalam 1 paragraf. Misalnya seperti contoh (k).
(k) “Kejadiannya dimulai waktu Aaron dan Tina ketemu di pasar malam.
Awalnya, si Aaron dikenalin ke Tina sama Andrew, temen baiknya. Kalo diliat
dari pertemuan pertama mereka itu, nggak akan nyangka kalo ujungnya
mereka bakal jadian. Tian cuek-cuek gitu, Aaron juga. Mereka juga nggak saling
nanyain nomor telepon masing-masing.

“Tapi ternyata dua tahun kemudian mereka kerja di kantor yang sama dan
akhirnya jadian.”

Dalam kasus seperti ini, dialog ini bisa dibagi menjadi 2 (atau lebih) paragraf
yang berbeda. Yang perlu diperhatikan adalah, JANGAN akhiri paragraf
dialogmu dengan tanda petik penutup sebelum dialog tersebut selesai, seperti
di contoh (k).

Kata sapaan dalam dialog

Nah, yang terakhir yaitu penggunaan huruf besar untuk kata sapaan, seperti di
contoh (l).

(l) “Jangan pergi, Bu!” Toni memohon pada ibunya.

(m) “Saya hanya ingin membantu Anda.”3

Setiap kata sapaan yang ditujukan secara langsung pada lawan bicara si
pengucap dialog harus diawali dengan huruf besar, seperti kata “Bu” di (l).
Selain itu, sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Anda” juga
harus selalu diawali dengan huruf besar, seperti di (m).

Ehm, sekarang sudah paham, kan, bagaimana tata cara penulisan dialog yang
benar? Semoga bisa berlatih dengan baik. Okay, success for exam! ^^

Anda mungkin juga menyukai