Dosen Pembimbing :
Siti Zullaikah, S.T., M.T., Ph.D.
NIP. 1978 07 16 2008 12 2002
Advisor:
Siti Zullaikah, S.T., M.T., Ph.D.
NIP. 1978 07 16 2008 12 2002
Surabaya, 2023
Mahasiswa I Mahasiswa II
i
DAFTAR ISI
i
III.1.6 Alat Analisa ............................................................................................................... 23
III.2 Prosedur Penelitian....................................................................................................... 23
III.2.1 Pembuatan Natrium Bikarbonat ................................................................................ 24
III.2.1.2 Karbonasi Natrium Karbonat ................................................................................. 26
III.2.3.2 Analisis Kelembapan Kristal.................................. Error! Bookmark not defined.
III.2.4 Proses Pemurnian Kristal .......................................................................................... 28
III.2.5 Proses Size Reduction ................................................................................................ 29
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.2.1 Struktur Kimia Senyawa Natrium Bikarbonat………………….....…….....…. 7
Gambar II.3.1 Struktur Kimia Senyawa Natrium karbonat…………………….....…….....…. 8
Gambar II.4.1 Struktur Kimia Senyawa Karbon Dioksida.…………………….....…….....…. 9
Gambar II.5.1 Gambar Bubble Column Reactor………... …………….………....…….....…..9
Gambar II.6.1 Skema Bubble Column Reactor Recycle Co2..………………….....…….....…11
Gambar II.6.1 Skema Bubble Column Reactor Tanpa Recycle Co2..……………..…….....…11
Gambar II.7.1 Alat Vacuum Filtration……………………...………………….....……..........12
Gambar II.8.1 Moisture analyzer ……………………………...………………….....……..........12
Gambar II.9.1 Alat Titrasi ……………………………...………………….....………...…..........13
Gambar II.10.1 Alat Rotary Evaporator ………….….....……………….....………...…..........14
Gambar II.11.1 Alat Planetary Mill ………….…...………………….….....………...…..........14
Gambar III.1.2.1 Skema Alat Karbonasi ……….…...……………….….....………...…..........18
Gambar III.1.3.1 Skema Alat Vacum Filtration ……….…...…….….….....………...…..........19
Gambar III.1.4.1 Skema Alat Rotary Evaporator ……….…...…..….….....………...…..........20
Gambar III.1.5.1 Skema Alat Ball mill …...…….…...……………….….....………...…..........20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
dan supersaturation memiliki efek yang lebih terhadap nukleasi atau pembentukkan kristal
dibandingkan magma density. Menurut Saberi et al., 2011, dalam memproduksi kristal kristal
natrium bikarbonat menyimpulkan bahwa saat bubble column reactor dengan kondisi operasi
kenaikan suhu liquid dan penurunan tekanan gas menghasilkan penurunan konversi gas CO2
dan laju aliran mol pada natrium bikarbonat, sedangkan dengan kondisi operasi kenaikan laju
aliran mol pada gas CO2 menghasilkan meningkatnya laju aliran pada natrium bikarbonat.
Walaupun produk kristal seperti natrium bikarbonat memiliki sifat yang ramah
lingkungan dan tidak memiliki limbah cair yang mencemarkan lingkungan, proses produksi
bahan kristal ini tetap memiliki potensi pencemaran pada lingkungan berupa pembuangan gas
CO2. Menurut Sudrajad, 2006, pembuangan gas emisi CO2 berdampak polusi pada sekitar
lingkungan dan menyebabkan efek rumah kaca yang berpotensi sebagai pemanasan global,
sehingga sektor industri yang terdapat pembuangan gas CO2 harus memiliki tindakan atau
upaya dalam mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Seperti konferensi internasional
yaitu CMP 11 dan COP 21, membahas masalah ini dan memiliki tujuan untuk mengurangi emisi
gas rumah kaca dengan mendorong sektor industri mengembangkan proses dan keberlanjutan
sumber daya terbarukan (IPCC, 2017).
Berdasarkan beberapa paten yang ada, tidak ada pembahasan mengenai pengolahan
buangan gas emisi CO2 pada pembuatan natrium bikarbonat. Dengan demikian, penelitian ini
berupaya mengurangi pembuangan gas emisi seperti CO2 dalam pembuatan natrium bikarbonat
pharmaceutical grade dengan menggunakan kembali karbon dioksida atau CO2 recycling
sebagai bahan mentah dalam produksi kristal natrium bikarbonat karena selain menguntungkan
pada segi bahan baku, dampak penggunaan metode ini juga tidak besar terhadap lingkungan.
6
I.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi Batasan-batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Metode karbonasi menggunakan metode recycle CO2 dan tanpa recycle CO2.
2. Metode uji analisa untuk mengetahui konsentrasi suatu reaktan dengan uji titrasi dan
metode uji untuk mengetahui kadar air atau kelembapan suatu sample dengan
menggunakan moisture analyzer.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Untuk mencapai U.S.P Grade atau United Stated Pharmacopeia, larutan umpan natrium
bikarbonat disaring untuk menghindari masuknya benda asing yang tidak larut ke dalam
suspense. Panas pada harus diminimisasikan saat abu soda terlarut dalam mother liquor yang
dibantu oleh pemanasan dan pendinginan regenerative agar pertumbuhan kristal dapat
terpenuhi menurut Patent US3870784A.
Untuk pengertiannya sendiri Pharmaceutical grade adalah bahan yang mempunyai
kemurnian tinggi dan kualitas farmasi sesuai dengan persyaratan farmakope. Farmakope adalah
salah satu pemegang peranan penting dalam jaminan kualitas obat pada saat proses proses
produksi dan saat sudah menjadi acuan utama dalam pengawasan kualitas obat yang beredar.
Upaya ini dilakukan untuk perlindungan Kesehatan masyarakat dari risiko obat yang palsu,
substandard, illegal, dan tidak memenuhi syarat (FARMAKOPE, 2014). Untuk didapatkan
produk dengan pharmaceutical grade, dibutuhkan juga kriteria untuk memenuhi spesifikasi
dalam segi kelarutan sebagai berikut:
a. Larut dengan air
b. Kelarutan rendah dengan alcohol 96%
c. Memilihi pH sebesar ≤ 8.4
Jika terlarut hasilnya jernih atau tidak berwarna
II.2 Bahan Baku
II.2.1 Natrium Karbonat
Natrium karbonat atau yang dikenal juga sebagai soda abu yang memiliki rumus
Na2CO3, adalah bahan kimia alkali. Natrium karbonat biisa disebut juga garam natrium netral
dari asam kaarbonat yang bersifat higroskopis. Natrium karbonat memiliki banyak manfaat
yaitu pada pembersihan, pembuatan kaca, pelembut air dalam mencuci pakaian, menghilangkan
minyak, dan oli. Natrium karbonat mudah larut dalam air, dan berwarna putih. Bentuk dari
natrium karbonat sendiri adalah bubuk tanpa warna yang dapat menyerap embun dari udara
(Kostick,1989).
9
Natrium karbonat sendiri memili massa molar sebesar 106 g/gmol, dengan kemurnian
99,8%, dan specific gravity sebesar 2,533. Kemudian untuk struktur dari natrium karbonat bisa
10
karbonat yang nantinya bereaksi dengan natrium karbonat, dengan demikian natrium
bikarbonat dapat terbentuk menurut Rocha, Lucas Bonfim dkk., 2019.
II.3 Karbonasi Natrium Karbonat
Selain CO2, komponen penting lainnya dalam pembentukan natrium bikarbonat antara
lain larutan natirum karbonat dan H2O. Produk terbentuk akibat adanya karbonasi didalam alat
Bubble Column Reactor yang dimana reaktor ini juga biasa disebut sebagai reaktor kolom
gelembung. Reakor ini merupakan alat yang digunakan sebagai kontaktor multifase dan reaktor
dalam industri petrokimia, fermentasi, pengolahan air limbah, pengolahan mineral dan
metalurgi.
Untuk struktur pada bagian aliran bubble column bergantung pada gas-liquid properties,
laju aliran gas, bubble size dan desain distributor. Pada bubble column reactor ada parameter
penting yaitu gas hold up yang merupakan fraksi volume gas dalam volume total fase-cair
dalam bubble column. Dalam penentuan desain reaktor harus memperlukan keterangan
diameter kolom, tingginya cairan, dan liquid properties. Bentuk bubble column reactor dapat
dilihat sebagai berikut:
11
melalui bagian bawah bubble column reactor agar saling berkontak langsung dan terjadi reaksi
karbonasi dan beberapa reaksi antara lain:
Reaksi diatas merupakan reaksi yang terjadi di bubble column reactor yang menunjukkan
bahwa pada saat konsentrasi natrium bikarbonat dihasilkan mencapai batas kelarutannya dalam
larutan maka reaksi nomer 5 akan terjadi menurut Goharrizi, 2012. Untuk uraian parameter
karbonasi natrium karbonat adalah sebagai berikut:
Tabel II.3.1 Parameter Proses Karbonasi Soda Ash
Parameter Proses Karbonasi Soda Ash
Kemurnian produk ³ 90%
Bahan baku Na2CO3, NaHCO3, H2O, CO2 dan udara
Korosifitas bahan Rendah
Dampak lingkungan Rendah
Produk samping CO2
Table diatas menjelaskan beberapa parameter penting dalam proses karbonasi natrium
karbonat. Dalam proses ini produk samping hanya berupa gas CO2 yang nantinya akan
dimodifikasi menjadi recycle CO2 dan juga memiliki kemurnian produk yang tinggi yaitu diatas
90% sehingga proses ini cocok untuk menghasilkan produk pharmaceutical grade. Menurut
Patent EU0005981A1, terdapat pembentukan kristal NaHCO3 dengan dibutuhkan 1-5 gram
mol CO2 per liter larutan dengan proses kontinyu.
II.4 Recycle CO2
Penggunaan CO2 recycle dalam proses pembentukan suatu produk industri adalah salah
satu upaya paling tepat dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan. Maka penggunaan
12
Recycle CO2 memiliki arti yang dapat menggunakan CO2 kembali sehingga dapat mengurangi
pembuangan gas CO2 ke atmosfer. Recycle CO2 terdapat keuntungan lain seperti mengurangi
populasi udara, penghematan penggunaan CO2, dan dapat meningkatkan laju produksi.
Penyediaan CO2 merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi biaya produksi
dan hasi produksi. Dalam metode ini aliran off-gas meninggalkan reaktor dan masuk kembali
ke aliran gas umpan utama untuk measuki reaktor yang dapat menyebabkan peningkatan hasil
produksi Sodium Bicarbonate. (Yoshua, 2022). Untuk proses recycle CO2 dapat dilihat dalam
contoh gambar sebagai berikut:
Gambar II.4.1 Skema Bubble Column Reactor Recycle CO2 (Maharloo, 2017).
Terlihat bahwa, proses diawali dari aliran yang berisi larutan air, natrium karbonat, dan natrium
bikarbonat masuk melalui bagian atas bubble column reactor kemudian CO2 dan udara masuk
melalui aliran bagian bawah pada bubble column reactor yang nantinya akan berkontakan
langsung terhadap larutan yang mengandung air, natrium karbonat, dan natrium bikarbonat.
CO2 dan udara yang keluar dari bubble column reactor akan di recycle memasuki compressor
kemudian dialirkan kembali kedalam reaktor. Skema reaktor tanpa recycle CO2 dapat dilihat
sebagai berikut :
13
Gambar II.4.2 Skema Bubble Column Reactor Tanpa Recycle CO2 (Maharloo, 2017).
Dapat dilihat proses pada Gambar II.4.2 memiliki hasil yang relatif sama dengan Gambar
II.4.1. Sehingga dari kedua kasus tersebut, Gambar II.4.1 adalah opsi yang terbaik karena
selain ramah lingkungan, bahan baku seperti gas CO2 lebih hemat menurut Maharloo, 2017.
II.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait produksi natrium bikarbonat yang telah dikembangkan oleh beberapa
peneliti dan digunakan sebagai referensi ditampilkan pada tabel berikut :
14
soda ash efisiensi
bubble produksi,dan
column untuk
reactor by mengendalikan
CO2 emisi gas
recycling. rumah kaca.
• Hasil yang
diperoleh
menggunakan
recycle CO2
adalah adanya
peningkatan
dalam
kapasitas
produksi
natrium
bikarbonat,
dan
disimpulkan
juga bahwa
efisiensi
penyerapan
dan
peningkatan
produksi
dipengaruhi
dengan
peningkatan
pada tekanan
awal aliran gas
umpan yaitu
dengan rentang
15
2 sampai 3
atm.
• Dalam
peningkatan
konsentrasi
CO2 dengan
menggunakan
aliran recycle
CO2 dapat
menyebabkan
peningkatan
produksi
sebesar 50%
dan 314
mol/m2s-1
penurunan
konsumsi CO2.
• Diamaati juga
bahwa
peningkatan
suhu yang
berlebihan
dapat
meningkatkan
laju reaksi dan
laju
dekomposisi
natrium
bikarbonat.
Pada penelitian
ini didapatkan
suhu operasi
terbaik dalam
16
pembuatan
natrium
bikarbonat
adalah 323 K.
17
dengan berbahaya
keuntungan karena
kotor sebesar salah satu
US$ 0,23/kg senyawa
natrium berbahaya
bikarbonat, bagi
sedangkan lingkunga
proses solvay n dan
dan karbonasi kesehatan
natrium sulfat
dengan suhu
yang sama dan
tekanan yang
sama
menunjukan
potensi
keuntungan
kotor sebesar
US$ 0,14/kg
dan US$
0,12/kg
natrium
bikarbonat.
3. Production of • Solvay • proses solvay • Belum Lucas
Sodium • Karbonasi memiliki mengguna Bonfim-
Bicarbonate natrium keuntungan kan Rocha,
from CO2 karbonat yaitu bahan Recycle 2018
Reuse • Karbonasi baku yang CO2
Processes: A natrium mudah didapat • Kompleks
Brief Review sulfat yaitu NaCl nya
dari air laut. pemisahan
dan
18
• Penggunaan pemurnian
natrium sulfat produk
memiliki • Proses
keuntungan solvay
yaitu memiliki merupaka
beberapa n proses
produk yang
samping yang paling
berharga tetapi rumit
harus • Ammonia
dilakukan pada
dengn hati hati proses
karena dalam solvay
pemurnian dianggap
produk berbahaya
memiliki karena
tingkat salah satu
kerumitan senyawa
yang lumayan berbahaya
tinggi. bagi
• Proses lingkunga
karbonasi n dan
natrium kesehatan
karbonat
memiliki
banyak
keuntungan
seperti
konversi yang
tinggi, dan
pemisahan
yang mudah.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
20
Gambar III.1.2.1 Skema Alat Karbonasi
III.1.3 Alat Vacuum Filtration
1. Buchner Funnel
Buchner Funnel adalah alat penyaringan yang terbuat dari porcelain. Alat ini
merupakan salah satu alat penyaring yang tersambung dengan vacuum filter
menggunakan pipa.
2. Kertas Filter
Kertas Filter merupakan media penyaringan pada buchner funnel.
3. Vacuum Pump
Pompa vacuum memiliki gaya tarik terhadap cairan yang akan dilewati suatu
media filter sehingga padatan dari cairannya tertahan di media filter, sedangkan
filtrat hanya melewati media filter menurut Sumber Aneka Karya Abadi, 2016.
Vacuum Pump
21
III. 1.4 Alat Rotary Evaportator
1. Rotary Evaporator
Rotary evaporator terdiri dari beberapa komponen yaitu labu alas bulat
sebagai tempat sampel dan labu alas bulat sebagai penampung, kondensor, dan
heating bath.
2. Chiller
Chiller atau circulator berfungsi untuk mengalirkan air ke kondensor
sebagai pendingin. Air dari chiller akan masuk melalui pipa in dan keluar dari pipa
out, air mengalir terus menerus sampai proses separasi berakhir.
3. Vacuum Pump
Vaccum pump digunakan untuk mengkondisikan vakuum pada sampel
dengan menurunkan tekanan absolute. Dengan diturunkannya tekanan maka proses
pemanasan yang menghasilkan uap panas berisi pelarut dapat lebih cepat
dipisahkan. Tekanan yang rendah menyebabkan temperatur ikut rendah, sehingga
pemisahan senyawa ini dapat terjadi dibawah titik didih pelarut. Hal ini dilakukan
agar sampel tidak ikut menguap bersama pelarut dan secara lebih cepat pemisahan
dapat terjadi.
22
III.1.5 Alat Planetary Mill
1. Planetary Mill
Planetary mill adalah alat size reduction dengan konsep yang sama seperti
ball mill. Alat ini diperlukan untuk pencampuran, fine grinding, persiapan sampel
kecil, pengembangan produk baru dan produksi bahan berteknologi tinggi volume
kecil.
23
III.2.1 Pembuatan Natrium Bikarbonat
24
III.2.1.1 Persiapan Bahan Baku Utama
25
III.2.1.2 Karbonasi Natrium Karbonat
Menyiapkan larutan
campuran NaHCO3 dan
Na2CO3
Penambahan kandungan
udara pada CO2
26
US 2016/9382125 B2. Setelah karbonasi berlangsung, produk dikeluaran dari bagian bawah
reaktor dengan diumpan menuju beaker glass yang nantinya akan diproses lebih lanjut.
III.2.2 Vacuum Filtration
Padatan kristal
27
kristal diambil menggunakan spatula. Proses filtrasi ini dilakukan secara berulang-ulang hingga
endapan pada larutan tidak tersisa.
III.2.3 Proses Pemurnian Kristal
28
memutar sampel (rotary) dengan kecepatan kostan untuk mempercepat proses pemisahan.
Sampel akan dimasukkan dalam labu alas bulat kemudian dipanaskan pada suhu tertentu hingga
pelarut menguap. Uap yang terbentuk akan didinginkan pada bagian kondensor pada alat untuk
dikondensasi menjadi bentuk cairan kembali. Untuk prosedur yang lebih lengkap adalah yang
pertama dilakukan yaitu sampel disiapkan terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam
labu. Volume pada labu dicatat sebelum proses dimulai. Kemudian pasang labu ke main unit
rotary evaporator. Setelah itu power rotary evaporator dinyalakan dan posisi labu diatur.
Setelah itu chamber water bath diisi dengan aquades dan suhu diatur sekitar 100°C, kemudian
water bath dinyalakan. Posisi labu diatur kembali dengan diturunkan agar air pada chamber
bisa memanaskan labu. Pastikan labu tidak terlalu dalam atau merendam. Setelah itu kecepatan
putaran diatur sekitar 60 rpm, kemudian putaran dimulai. Yang terakhir vakum dinyalakan
untuk menurunkan tekanan, karena proses pemanasan akan meningkatkan suhu dan tekanan.
III.2.4 Proses Size Reduction (penggilingan kristal)
29
mill dengan skala kecil yang dapat menggiling kristal hingga diperolehnya produk berupa fine
powder atau bubuk kristal yang halus. Alat ini menggunakan gaya kombinasi untuk proses
penggilingan sampel. Gaya pada alat ini antara lain kombinasi gaya gesek yang dapat terjadinya
proses penggilingan dan gaya centrifugal dengan adanya rotasi dari proses penggilingan.
Planetary mill memiliki empat grinding tanks yang berisi campuran bola-bola grinder
dan produk kristal yang menyatu pada suatu turnplate atau alas berputar. Saat turnplate berputar
dengan kecepatan tertentu, terjadi gerakan bola didalam grinding tank yang merupakan proses
penggilingan sampel. Produk kristal dapat tergiling dengan ukuran 150 nanometer (Liu. S,
2018). Prosedurnya yang pertama dilakukan adalah bubuk kristal dimasukkan ke dalam
masing-masing pot dengan ukuran 300 mg, kemudian pot dikunci. Sebelum proses
penggilingan dimulai, operational method dan kondisi waku dan kecepatan putaran diatur
terlebih dahulu. Waktu operasi diatur selama 1 jam. Tekan tombol start untuk memulai proses
penggilingan. Saat proses penggilingan berlangsung, kecepatan rotasi dapat diatur sebesar 400
rpm. Setelah 1 jam beroperasi, tekan tombol stop untuk mengakhiri proses penggilingan.
30
III.2.5 Analisis Kristal
III.2.5.1 Analisis Kadar Larutan
Menuangkan HCl 1N ke
dalam buret.
31
adalah menyiapkan alat-alat dan bahan untuk proses titrasi antara lain buret, Erlenmeyer, statif
& klem, larutan HCl 1N dan larutan indikator yaitu methyl orange. Kemudian menuangkan HCl
1N ke dalam buret. Sebelum titrasi dimulai, diambilnya sampel kecil dari natrium bikarbonat
sebagai analit menggunakan neraca analitik dengan ukuran kurang dari sama dengan 1 gram,
kemudian dilarutkan dengan aquades. Setelah itu analit diberi larutan indikator, lalu titrasi dapat
dimulai. Titrasi dilakukan secara perlahan-lahan hingga terjadi perubahan warna. Warna pada
analit berubah karena merupakan titik akhir titrasi yang disertai sifat pada kadar larutan. Setelah
itu volume dicatat saat analit terjadi perubahan warna. Proses ini dilakukan saat setelah
dilakukannya proses vacuum filtration dan proses pemurnian dengan rotary evaporator untuk
mengetahui kadar padatan pada natrium bikarbonat
III.2.5.2 Analisis Kelembapan Kristal
Sampel dimasukkan ke
wadah atau plate secara
merata
32
kadar air dengan metode yang lebih cepat. Bentuk dari moisture analyzer sendiri tidak terlalu
besar sseperti gambar berikut:
33
DAFTAR PUSTAKA
Andaru, Pengertian Moisture Analyzer, Fungsi, Gambar dan Cara Kerja, Andaru Persada
Mandiri, PT. Andaru Persada Mandiri, 22 Maret 2019,
https://andarupm.co.id/pengertian-moisture-analyzer. Tanggal 6 Febuari 2023.
Adnan, Zaid (2018), Optimization of Sodium Bicarbonate Production Using Response
Surface Methodology (RSM). Department of Chemical Engineering, College of
Engineering, Tikrit University.
Copenhafer dkk. (2001) Process for the recovery of soda ash. United States Patent
Application Publication. US202/09409A1.
D.G.Maharloo dkk. (2017) Process intensification and environmental consideration of
sodium bicarbonate production in an industrial soda ash bubble column reactor by
CO2 recycling. Department of Chemical Engineering, Shiraz University, Shiraz
71345, Iran
D. S. Kostick, "Soda Ash", Minerals Yearbook 1989, Volume I: Metals And Minerals, U. S.
Department Of The Interior, 1990.
Einziger, Mark D, Manalapan, NJ. (2007). Sodium Bicarbonate/Sodium Chloride Micronized
Slurry. Paten Nomor US 7,205,000 B2. 17 April 2007. Diambil dari Google Patent
Database.
Engineering, Bog˘azic¸i University, 34342 Bebek-Istanbul, Turkey.
Environex International (2022) TECHNICAL BULLETIN Sodium Bicarbonate. Environex
International, Australlia
FSIS Environmental Safety and Health Group (2022). Carbon Dioxide Health Hazard
Information Sheet. FSIS Environmental Safety and Health Group America
Goharrizi, A., S. & Abolpour, B. (2013) Modeling an industrial sodium bicarbonate bubble
column reactor. Appl Petrochem Res. DOI 10.1007/s13203-014-0064-z.
Goharrizi, A., S. & Abolpour, B. (2011) Estimation of sodium bicarbonate crystal size
distributions in a steady-state bubble column reactor. Res Chem Intermed. DOI
10.1007/s11164-011-0470-0.
Gotz, Manuel (2016), Novel gas holdup correlation for slurry bubble column reactors
operated in the homogeneous regime. The Engler-Bunte-Institute of the Karlsruhe
Institute of Technology (KIT), Engler-Bunte-Ring 1, 76131 Karlsruhe, Germany.
Haut, Benoit dkk. (2004). Production of Sodium Bicarbonate in Industrial Bubble Columns.
34
Université Libre de Bruxelles, Prancis.
International Energies Agency (2019) Putting Co2 to Use Creating value from emissions,
International Energies Agency, America
Jiang, Shifeng (2019). A new industrial process of NaHCO3 and its crystallization kinetics by
using the common ion effect of Na2CO3. Qingdao Fanen Technology Co., Ltd., Jinjing
(Group) Corporation, Qingdao 266042, Shandong Province, China.
Kantarci, Nigar (2005). Review Bubble Column reactors. a Department of Chemical.
Kisielewski, James C dkk. (2016). Production of Crystalline Sodium Bicarbonate Using CO2
Recovered From Another Alkali Production Process. Paten Nomor US 9,382,125 B2. 5
Juli 2016. Diambil dari Google Patent Database.
Liu. Semoga, Prinsip kerja pabrik bola lab laboran. DECO, Changsha Deco Peralatan Co, Ltd.
19 Juni 2018, https://id.lab-powder-mill.com/info/working-principle-of-lab-planetary-
ball-mill-29144598.html. Tanggal 6 Febuari 2023
Maharloo, G., D. dkk. (2017) Process intensification and environmental consideration of
sodium bicarbonate production in an industrial soda ash bubble column reactor by
CO2 recycling. Deparrtment of Chemical Engineering, Shiraz University, Shiraz
71345, Iran
Panov, Vadim Ivanovich dkk. (1978). Carbonating Tower for Producing Sodium Bicarbonate
Magma. Paten Nomor US 4,066,416. 3 Januari 1978. Diambil dari Google Patent
Database.
Rocha, Lucas Bonfim dkk. (2019) Production of Sodium Bicarbonate from CO2 Reuse
Processes: A Brief Review. State University of Maringa, Brazil.
Tata, MEDIAKARB Sodium Bicarbonate IP/BP. Tata Chemicals Ltd. 13 Maret 2018,
https://www.tatachemicals.com/asia/products/chemicals/sodium-bicarbonate/medikarb.
Tanggal 6 Febuari 2023.
Saeman, Walter C dkk. (1975). Sodium Bicarbonate Production. Paten Nomor US
3,870,784. 11 Maret 1975. Diambil dari Google Patent Datsbase.
Saka, Rotary Evaporator Sebagai Instrument Pendukung Pemisahan Secara Evaporasi.
Sumber Aneka Karya Abadi, PT. Sumber Aneka Karya Abadi. 30 Juni 2016,
http://www.saka.co.id/news-detail/rotary-evaporator-sebagai-instrument-pendukung-
pemisahan-secara-evaporasi. Tanggal 6 Febuari 2023.
Saka, Metode Filtrasi Vakum. Sumber Aneka Karya Abadi, PT. Sumber Aneka Karya Abadi.
31 Mei 2016 http://www.saka.co.id/news-detail/metode-filtrasi-vakum. Tanggal 6
35
Febuari 2023.
Sartorius Lab, (2017). Operating Instruction Mouisture Analyzer. Sartorius Lab Instruments
GmbH & Co, 37070 Göttingen, Germany
Sih, Ping Heui dkk. (1979). Carbonation Process for The Manufacture of Sodium Bicarbonate.
Paten Nomor EU 0,005,981 A1. 12 Desember 1979. Diambil dari Google Patent
Database.
Sih, Ping Heui dkk. (1979). Carbonation Process for The Manufacture of Sodium Bicarbonate.
Paten Nomor EU 0,005,981 B1. 12 Desember 1979. Diambil dari Google Patent
Database.
Sitanggang, Maura (2014) FARMAKOPE INDONESIA EDISI V. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Yi Zhu dkk (2005) Investigation of crystallization kinetics of sodium bicarbonate in a
continuous stirred tank crystallizer. Journal of Crystal Growth. Universite ́ Libre de
Bruxelles.
Yoshi, Henryck (2022). Multi-criteria assessment of sodium bicarbonate optimized
production through CO2 utilization strategies. Department of Chemical Engineering,
State University of Maringa, ´ 5790 Colombo Avenue, Maringa, ´ 87020-900, Brazil
36