Anda di halaman 1dari 6

www.administrasinegara.

site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Rangkuman Modul 1
ISIP4211

Pengantar Logika
Bagian 1

Universitas Terbuka
www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka
www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Definisi Logika Secara Etimologis dan Terminologis


Logika berasal dari kata ‘logos’ dalam bahasa Yunani, yang artinya kata, uraian pikiran atau
teori. Logika adalah cabang filsafat yang bersifat praktis serta merupakan inti dasar dari ilmu
filsafat itu sendiri. Ini karena logika bersifat penalaran suatu masalah. Logika berfungsi sebagai
dasar filsafat dan sarana ilmu. Logika adalah jembatan penghubung antara filsafat dan ilmu.

Secara terminologis logika didefinisikan: “teori tentang penyimpulan yang sah” atau juga
didefinisikan “sistem penalaran yang menelaah tentang prinsip-prinsip penyimpulan yang sah”.
Penyimpulan yang dimaksudkan adalah bagian dari pemikiran dan tidak semua pemikiran
merupakan penyimpulan, seperti menghitung, mengingat-ingat, bukanlah pembahasan logika.

Penyimpulan adalah penarikan sebuah keputusan yang berasal dari pangkal-pikir. Misalnya
pangkal-pikir “setiap benda di alam semesta ini semula tidak ada kemudian menjadi ada dan
tidak ada lagi”, dan dari tidak ada kemudian menjadi ada dan tidak ada lagi kesimpulannya
adalah benda tersebut mengalami perubahan, dengan demikian penyimpulan akhirnya adalah
setiap benda di alam semesta ini selalu mengalami perubahan.

Logika dibagi atas logika tradisional dan logika modern. Logika tradisional misalnya:

Malaikat adalah itu benda fisik (salah)

Batu itu adalah malaikat (salah)

Maka logika tradisional yang dihasilkan yaitu: batu adalah benda fisik yang mana pernyataan
tersebut adalah benar. Namun menurut Logika Modern yang berkembang lebih maju, kedua
pernyataan tersebut tidak ada kaitannya. Jadi menurut logika modern, kedua pernyataan
tersebut tidak ada kesimpulan yang bisa ditarik.

Logika modern mendasarkan diri pada keluasan konsep atau berpangkal pada himpunan.
Karena setiap kata, setiap istilah, dan setiap pernyataan pada dasarnya mengungkapkan suatu
himpunan. Himpunan yang dimaksud adalah menunjuk pada suatu kelompok dengan ciri-
ciri tertentu. Jika ada istilah atau konsep yang tidak menunjuk dan merujuk pada sesuatu hal
itu pun juga disebut dengan himpunan, yakni himpunan kosong alias himpunan yang tidak
mempunyai anggota sama sekali.

Penggunaan metode himpunan pertama kali dikenalkan oleh ahli logika dan matematika dari
Swiss, Leonhard Euler (1707-1783), yang kemudian dikembangkan oleh John Venn, ahli
logika Inggris (1834-1923) yang mempopulerkan Diagram Venn.

www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka


www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Perbedaan Logika Deduktif dengan Logika Induktif


Selain pembidangan logika tradisional dan logika modern, terdapat pula pembagian logika
deduktif dengan logika induktif. Pembagian ini didasarkan pada proses penalaran dan sifat
kesimpulan yang dihasilkan.

Logika deduktif memiliki sifat kesimpulan yang pasti, sedangkan logika induktif memiliki sifat
kesimpulan boleh jadi atau bersifat kemungkinan (tidak pasti).

Logika deduktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah
berdasarkan bentuk serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai keharusan yang diturunkan dari
pangkal-pikirnya. Menurut logika deduktif bentuk dari kerjanya akal jika telah runtut dan
sesuai dengan pertimbangan akal yang dapat dibuktikan serta tidak ada kesimpulan lain maka
proses penyimpulannya adalah tepat dan sah.

Contoh:

Logam dipanaskan akan memuai

Emas adalah logam

Maka emas dipanaskan akan memuai

Inti dari logika deduktif adalah sebagai berikut:

Semua A adalah C, dan semua B adalah A, maka semua A adalah C. Proses berpikir seperti ini
yang disebut logika deduktif atau logika formal. Atau bahasa awamnya adalah Logika itu
sendiri.

Logika induktif adalah sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah
dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi. Oleh
karena itu kesimpulannya hanyalah kebolehjadian atau kemungkinan. Artinya selama
kesimpulannya itu tidak ada bukti yang menyangkal, maka kesimpulan itu dianggap benar, dan
tidak dapat dikatakan pasti karena belum ada yang menyangkal. Intinya, logika induktif dapat
berubah hasil penalarannya sewaktu-waktu.

Logika induktif disebut juga dengan logika material, yaitu logika yang berusaha menemukan
prinsip-prinsip penalaran dimana menggantungkan kesesuaiannya dengan kenyataan yang ada.

www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka


www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Metodologi ilmiah merupakan perluasan dari logika induktif sehingga logika induktif disebut
juga “Metode-metode Ilmiah”.

Hubungan Bahasa dan Logika


Bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan
konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sederhananya, bahasa merupakan pernyataan pikiran atau
perasaan sebagai alat komunikasi manusia. Manusia membutuhkan media bahasa untuk
mengungkapkan hasil pemikirannya dan pembentukan penalaran ilmiah.

Bahasa terdiri dari kata/istilah dan sintaksis. Kata/istilah adalah simbol dari arti sesuatu, dapat
juga berupa benda-benda, kejadian-kejadian, proses-proses atau juga hubungan-hubungan.
Sintaksis adalah cara-cara untuk menyusun kata-kata/istilah di dalam kalimat sehingga
memiliki arti yang bermakna.

Dengan adanya sintaksis, muncul istilah kalimat bermakna dan kalimat tidak bermakna.
Kalimat bermakna dibagi atas kalimat berita dan bukan kalimat berita. Kalimat berita adalah
kalimat yang bisa dinilai benar atau salahnya. Sedangkan bukan kalimat berita dibedakan atas:
kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru, dan kalimat harapan.

Penggolongan Bahasa

Bahasa dibagi menjadi dua golongan, yaitu bahasa alami dan bahasa buatan. Bahasa alami
adalah bahasa yang dipergunakan sehari-hari untuk menyatakan sesuatu dan tumbuh atas
pengaruh alam sekelilingnya. Bahasa buatan adalah bahasa bahasa yang disusun dan diciptakan
sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu.

Bahasa Alami

Seperti disinggung diatas, bahasa alami digunakan dalam kehidupan sehari-hari, percakapan
sehari-hari dan dipengaruhi oleh alam sekitar. Bahasa alami terdiri dari bahasa isyarat dan
bahasa biasa.

 Bahasa isyarat adalah bahasa yang dapat berlaku umum dan dapat pula berlaku khusus.
Contoh, berlaku umum: menggelengkan kepala tanda tidak setuju, mengangguk tanda
setuju, hal ini tanpa ada persetujuan dapat dimengerti secara umum. Berlaku khusus
adalah untuk kelompok tertentu dengan isyarat tertentu pula, contoh bahasa tubuh untuk

www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka


www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

kaum disabilitas dan gerakan-gerakan tertentu pada kesatuan tentara, klub sepeda motor,
geng, dan komunitas untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
 Bahasa Biasa, yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Simbol
sebagai pengandung arti dalam bahasa biasa disebut “kata”, sedang arti yang
dikandungnya disebut “makna”. Ini memunculkan keadaan bahwa kata yang sama
dapat memiliki makna yang berbeda.
Contoh: pucuk daun teh menghasilkan teh dengan kualitas terbaik. Bandingkan dengan,
pucuk kepemimpinan diambil alih secara paksa.
Kata pucuk pada dua kalimat tersebut sama, namun memiliki makna atau arti yang
berbeda.

Bahasa Buatan

Bahasa buatan adalah bahasa yang disusun untuk maksud-maksud tertentu. Kata dalam bahasa
buatan disebut “istilah”, sedangkan arti yang dikandung istilah itu disebut konsep. Ada dua
jenis bahasa buatan yaitu bahasa istilahi dan bahasa artificial.

 Bahasa Istilahi, rumusannya diambilkan dari bahasa biasa yang diberi arti tertentu,
misalnya demokrasi (demos dan kratein), medan, daya, massa (dalam fisika). Dalam
bahasa ini, ada sedikit kekaburan. Oleh karena itu, definisi diperlukan untuk
menjelaskan arti yang dimaksudkan.
 Bahasa Artifisial, bahasa artifisial adalah murni bahasa buatan atau sering juga disebut
dengan bahasa simbolik, bahasa berupa simbolsimbol sebagaimana yang digunakan
dalam logika maupun matematika. Dalam bahasa ini, tidak ada bentuk kiasan yang
mengaburkan, melainkan simbol pasti untuk mewakili suatu istilah.

Ciri bahasa artifisial adalah tidak berfungsi sendiri, kosong dari arti, oleh karena itu
dapat dimasuki arti apa pun juga, arti yang dimaksudkan dalam bahasa artifisial
ditentukan oleh hubungannya dengan keadaan, kalimat atau penggunaannya saat itu.

www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka


www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Perbedaan bahasa alami dan bahasa buatan juga dapat dilihat dari tabel berikut

Bahasa Alami Bahasa Buatan


 Kata dan makna bersifat kesatuan  Istilah dan konsep merupakan satu
utuh kesatuan yang bersifat relatif
 Secara spontan  Sekehendak hati
 Bersifat kebiasaan  Diskursif (tidak berhubungan)
 Intuitif (bisikan hati)  Pernyataan tidak langsung
 Pernyataan secara langsung

Fungsi-Fungsi Bahasa

Fungsi ekspresif atau emotif tampak pada pencurahan rasa takut serta takjub yang dilakukan
serta merta pada pemujaan-pemujaan, demikian juga pencurahan seni suara maupun seni sastra.

Fungsi afektif atau praktis tampak jelas untuk menimbulkan efek psikologis terhadap orang
lain dan sebagai akibatnya memengaruhi tindakan-tindakan mereka ke arah kegiatan atau sikap
tertentu yang diinginkan.

Fungsi simbolik dipandang dalam artinya yang luas, meliputi juga fungsi logik serta
komunikatif karena arti itu dinyatakan dalam simbol-simbol bukan hanya untuk menyatakan
fakta saja melainkan juga untuk menyampaikan kepada orang lain.

www.administrasinegara.site | Facebook Fanspage: Administrasi Negara Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai