Anda di halaman 1dari 21

Laporan praktek kerja lapangan RSUD PROF.

Dr SOEKANDAR
MOJOSARI

Disusun Oleh :

Neva Emin Twistania Astiyan


Sabrina Ayuni Tri Sanusi
Syafa’atul Nur Badriatiin
Salwa Arumita Zeintoro
Tri Astuti Novianti
SEKOLAH MENENGAH KEJURUSAN BHAKTI INDONESIA
MEDIKA PPMU MOJOSARI
TAHUN PELAJAR 2023-2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Praktek kerja industri (Prakerin ) merupakan program kementrian Pendidikan
dan kebudayaan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja yang diatur dengan permendikbud Nomer 50 tahun 2020
tantang praktik kerja lapangan bagi peserta didik.
Prakerin atau praktek kerja industry dilaksanakan untuk melatih dan
memberikan pengajaran kepada siswa dalam dunia industry atau dunia usaha yang
relevan terkait kompetensi keahlian masing masing. Kegiatan prakerin merupakan
salah satu agenda kerikulum dari SMK BIM PPMU mojosari dalam mempersiapkan
siswa dan siswinya untuk memasuki dunia industri dan dunia usaha nantinya. Para
siswa tidak hanya berkali dengan teori belajar saja tetapi juga pemahaman tentang
tentang lingkaran yang akan mereka hadapi setelah lulus.

B.Tujuan dan Manfaat Prakerin


Tujuan prakerin sesuai permendikbud Nomer 50 tahun 2020 tentang praktik
kerja lapangan bagi peserta didik adalah :
a. Menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional dengan
peserta didik
b. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja
c. Menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dalam berwirausaha dari
pelaksanaan praktek kerja industri , diperoleh beberapa manfaat bagi pihak yang
terkait dalam pelaksanan kerja

C. Tujuan pembuatan laporan


Setelah melaksanakan praktek kerja industri , seluruh siswa diwajibkan membuat
laporan hasil pelaksanaan praktek kerja industry. Adapun tujuan pembuatan laporan
ini adalah :
1. sebagai bukti telah melaksanakan prakerin
2. sebagai salah satu syarat untuk mengikuti sidang penilaian akhir prakerin
3. untuk melatih kemampuan siswa dalam membuat laporan ilmiah

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH UMUM RUMAH SAKIT
Rsud prof. Dr. Soekandar kabupaten mojoketo merupakan rumah
sakit milik daerah kabupaten Mojokerto yang sebelumnya merupakan
puskesmas mojosari. Mulai 1 april 2001 di pisahkan dari puskesmas
perawatan menjadi rumah sakit dengan kapasitas awal 60 tempat tidur
( TT ) . Pada tahun 2002 di sahkan menjadi badan rumah sakit daerah
( BRSD ) prof. dr. soekandar dan pada tahun 2008 mendapat sertifikat RSUD
tipe B. kemudian tahun 2011 di tetapkan sebagai rs PPK BLUD ( badan
umum pelayanan daerah ).
B. PROVIL RUMAH SAKIT
Rsud prof. dr. soekandar yakni satu dari layanan kesehatan milik
pemkab Mojokerto yang berwujud RSU, dinaungi oleh pemuda kabupaten
dan tercamtum dalam rumah sakit kelas B. layanan kesehatan ini telah
terdaftar dari 13/ 06 / 2000 dengan nomer surat izin 188. 45/ 130/ HK/ 406 –
014/ 2000 dan tanggal surat izin 18/04/2000
1. Staf
Staf instalasi farmasi RSUD Prof.Soekandar terdiri dari:

1. Kepala Instalasi Farmasi RSUD Prof. Dr. Soekandar

2. Apoteker Penanggung Jawab Gudang Farmasi

3. Apoteker Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Rawat Jalan

4. Apoteker Penanggung Jawab Instalasi Farmasi Rawat Inap, IGD, OK

5. Apoteker Farmasi Klinis


6. Apoteker Pendamping Instalasi Farmasi Rawat Jalan

7. Apoteker Pendamping Instalasi Farmasi Rawat Inap, IGD, dan OK

8. Tenaga Teknis Kefarmasian Instalasi Farmasi Rawat Jalan

9. Tenaga Teknis Kefarmasian Instalasi Farmasi IGD

10.Tenaga Teknis Kefarmasian Instalasi Farmasi Rawat Inap

11.Tenaga Teknis Kefarmasian Instalasi Farmasi Kamar Operasi

12.Tenaga Teknis Kefarmasian di Gudang Farmasi

13.Tenaga Non Kefarmasian

2. Fasilitas

a. Rawat Jalan

1. IGD

2. Poli Klinik

3. Apotek

b. Rawat Inap

1. VIP : 10 kamar tidur

2. Kelas I : 31 kamar tidur

3. Kelas II : 52 kamar tidur

4. Kelas III : 52 kamar tidur

5. ICU : 6 kamar tidur

6. TT Bayi Baru Lahir : 22 kamar tidur


7. TT Kamar Bersalin : 29 kamar tidur

8. TT Ruang Operasi : 4 kamar tidur

c. Poli Umum

d. Poli Mata

e. Poli Jantung

f. Poli Dalam

g. Poli Bedah Umum

h. Poli Orthopedic

i. Poli Paru

j. Poli Obgyn Poli THT

k. Poli Anak

l. Poli Gigi

m. Poli Kulit

n. Poli Medis

a. Waktu kerja

Dalam Praktek Kerja Indutri (prakerin) Tenaga teknis kefarmasian dan tenaga

administrasi dalam tugasnya dibagi menjadi 4 (empat) shift yaitu:

1. Shift pagi : pukul 07.00 – 14.00 WIB

2. Shift siang : pukul 14.00 – 21.00 WIB

3. Shift middle : pukul 09.00 – 16.00 WIB

4. Shift malam : pukul 21.00 – 07.00 WIB


b. Tata tertib

Tata tertib prakerin di RSUD Prof. Dr. Soekandar:

1. Tata tertib secara umum bagi peserta didik yang menjalani praktik:

a) Peserta didik wajib bersikap jujur, ramah, penuh tanggung

jawab,disiplin,tekun,serta teliti, saling menghargai sesama petugas.

b) Turut menjaga dan memelihara kebersihan di lingkungan/di ruang

praktik

c) Bersikap sopan terhadap sesama petugas, sesama pasien dan terhadap

pimpinan atau atasan yang ada di lingkungan RSUD. Prof. Dr. Soekandar

kabupaten Mojokerto

d) Menjaga nama baik institusi pendidikan,RSUD. Prof. Dr. Soekandar

kabupaten Mojokerto

e) Selama praktik siswa dilarang : menerima tamu pribadi di lahan

praktik, berbicara dengan alat komunikasi seluler/menghidupkan handphone,

meminta atau menerima imbalan dari pasien dan keluarga dalam bentuk

apapun

f) Turut menjaga keamanan lingkungan RSUD. Prof. Dr. Soekandar

kabupaten Mojokerto, menjaga keamanan barang barang hak milik

pasien,hak milik petugas dan barang barang milik sesama peserta didik
2. Peraturan khusus Instalasi Farmasi :

a) Tidak diperbolehkan melakukan entri resep

b) pasien rawat jalan dan rawat inap Tidak diperbolehkan menyerahkan

obat kepada pasien rawat jalan dan rawat inap

c) Tidak diperbolehkan untuk melayani resep narkotika dan

psikotropika kepada pasien rawat jalan dan rawat inap

d) Diperbolehkan untuk mengambil perbekalan farmasi sesuai

permintaan resep yang telah dientri oleh petugas farmasi

e) Diperbolehkan melakukan distribusi perbekalan farmasi ke seluruh

unit dengan pendampingan dari petugas farmasi terkait

f) Diperbolehkan untuk menuliskan etiket di perbekalan farmasi sesuai

ketentuan penulisan etiket yang berlaku

g) Diperbolehkan untuk meracik resep racikan pasien rawat jalan dan

rawat inap dengan pendampingan petugas farmasi terkait

3. Peraturan dan sanksi di RSUD Prof.Dr.Soekandar Kab. Mojokerto :

pelanggaran terhadap peraturan tersebut di atas peserta didik dapat dikenakan

sanksi baik administratif maupun pencabutan izin praktiknya di RSUD

Prof.Dr.Soekandar Kab. Mojokerto untuk institusi pedidikan yang

bersangkutan. Adapun peraturan yang apabila dilanggar dapat diberikan

sanksi kepada peserta didik sebagai berikut:


4. Peraturan khusus Instalasi Farmasi :

h) Tidak diperbolehkan melakukan entri resep

i) pasien rawat jalan dan rawat inap Tidak diperbolehkan menyerahkan

obat kepada pasien rawat jalan dan rawat inap

j) Tidak diperbolehkan untuk melayani resep narkotika dan

psikotropika kepada pasien rawat jalan dan rawat inap

k) Diperbolehkan untuk mengambil perbekalan farmasi sesuai

permintaan resep yang telah dientri oleh petugas farmasi

l) Diperbolehkan melakukan distribusi perbekalan farmasi ke seluruh

unit dengan pendampingan dari petugas farmasi terkait

m) Diperbolehkan untuk menuliskan etiket di perbekalan farmasi sesuai

ketentuan penulisan etiket yang berlaku

n) Diperbolehkan untuk meracik resep racikan pasien rawat jalan dan

rawat inap dengan pendampingan petugas farmasi terkait


5. Peraturan dan sanksi di RSUD Prof.Dr.Soekandar Kab. Mojokerto :

pelanggaran terhadap peraturan tersebut di atas peserta didik dapat dikenakan

sanksi baik administratif maupun pencabutan izin praktiknya di RSUD

Prof.Dr.Soekandar Kab. Mojokerto untuk institusi pedidikan yang

bersangkutan. Adapun peraturan yang apabila dilanggar dapat diberikan

sanksi kepada peserta didik sebagai berikut:


BAB III

LAPORAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

Selama kegiatan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ), siswa - siswi ditempatkan di

masing - masing pelayanan dan menggunakan system bergiliran selama seminggu. Siswa -

siswi bertugas secara bergiliran di Apotek Rawat Jalan, Apotek Rawat Inap, Gudang

Farmasi, Central Sterile Services Departemen, Farmasi Klinis, Apotek IGD. Sistem

bergiliran ini bertujuan agar semua siswa mendapatkan pengalaman di masing-masing

tempat dalam instalasi farmasi. Jadwal penempatan tugas dibuat langsung oleh Kepala

Instalasi Farmasi RSUD Prof. Dr. Soekandar dan di share ke semua siswa.

1. Kegiatan di unit Apotek Rawat Inap:

- Mengambil obat yang sesuai dengan resep seperti: amoxicilin, keto-g,

Mengambil alkes seperti: iv catether (18, 20, 22, 24), neddle (18, 22, 23,

hand scoon steril).

- Mengambil obat di lemari pendingin seperti: hepagusan injeksi,

sankorbin injeksi.

- Mengambil obat yang sesuai dengan resep.

2. Kegiatan di Gudang Farmasi:

- Menata obat yang sudah tersedia.

- Menyiapkan obat sesuai yang dipesan per unit seperti: obat amoxicillin,

asam mefenamat.
- Mengambil alkes seperti : masker nebulizer, masker non rebreathing,

nasal kanul.

3. Kegiatan di CSSD:

- Mengemas barang untuk proses sterilisasi.

- Menyiapkan barang yang telah melalui proses pembersihan untuk di

distribusikan ke unit lain.

- Mendata dan merekap linen bersih selama 6 bulan terakhir.

4. Kegiatan di Farmasi Klinis:

- Menyelesaikan tugas studi kasus yang diberikan oleh petugas rumah

sakit.

- Melakukan diskusi studi kasus dan membahas sesuai topik seperti

mencari (definisi penyakit, patologi klinis, dan tata laksana pengobatan).

Contoh : mencari definisi penyakit diare, thalasemia.

B. HASIL KEGIATAN

1. Latar Belakang

Menerapkan kemampuan menganalisa resep antara yang sudah di pelajari di teori

dengan resep yang ada di dunia kerja. Telaah resep merupakan aspek yang sangat penting

dalam peresepan karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error.

Medication error adalah suatu kesalahan dalam proses pengobatan yang seharusnya dapat

dicegah, salah satunya dengan cara telaah resep. Telaah resep adalah cara mengkaji resep

meliputi kejelasan tulisan resep, tepat obat, tepat dosis, tepat rute, tepat waktu, duplikasi,
alergi, interaksi obat, kontra indikasi, berat badan pasien untuk pasien anak dan geriatri.

Telaah resep yang dilakukan meliputi telaah secara administrasi (nama dokter, SIP dokter,

alamat rumah sakit, nomor resep, identitas pasien, garis penutup resep) telaah farmasetik

(nama obat, kandungan obat, dosis, rute pemberian, waktu pemberian, durasi pengobatan)

telaah farmakologi (indikasi, dosis, efek samping sesuai ISO dan MIMS)

2. Rumusan masalah

1) Bagaimana telaah resep secara administrasi (kelengkapan resep)?

2) Bagaimana telaah resep secara farmasetik (nama obat, kandungan obat,

dosis, rute pemberian, waktu pemberian, durasi pengobatan)?

3) Bagaimana telaah resep secara farmakologi (indikasi, kontra indikasi sesuai

pustaka)?

3. Metodologi

Metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu pengamatan data yang diambil

dan melakukan peninjauan secara cermat dan teliti. Data yang diambil adalah resep pasien

pulang di unit farmasi Apotek IGD.

4. Pembahasan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Jalan Hayam wuruk 25 Mojosari-Mojokerto
Website:
No. Resep : 000075
Poli/Ruangan : IGD
R/
Citicoline No. X
S 3 dd tab 1

Betahistine No. X
S 3 dd tab 1

Interlac No. III


S 1 dd tab 1

Sucralfate No. I
S 3 dd cth 1 ac

Nama pasien : Sholeh Tanggal lahir :


Nomor RM : Berat badan :

Ttd Ttd petugas Ttd


dokter Penyerahan penerima
Obat obat
a. Telaah administrasi
1) Alamat Rumah Sakit : Jl. Hayam Wuruk No. 25

2) Ruangan : Apotek IGD

3) Nama Dokter : Ari Setyo Rini dr.

4) No izin praktek : Ada

5) Nomor Resep : 000075

6) Tanda R/pada resep : Ada

7) Nama obat : Citicoline

Betahistine

Interlac tablet

Sucralfate sirup

8) Aturan pemakaian : Citicoline (3x1)

Betahistine (3x1)

Interlac (1x1)

Sucralfate sirup (3x1)

9) Tanggal Resep : 25 Juni 2021

10) Paraf Dokter : Ada

11) Garis Penutup Resep : Ada

12) Nama Pasien : Sholeh

13) Umur Pasien : 65 tahun

14) Jenis Kelamin : Laki laki

15) Alamat Pasien : Sawo - Kutorejo


16) Berat badan : Tidak ada

17) Layanan : BPJS

b. Telaah farmasetik

1) Nama obat : Citicoline tablet

Betahistine tablet

Interlac tablet kunyah

Sucralfate sirup

2) Kandungan obat : Citicoline 500mg tab

Betahistine 6mg tab

Interlac tab kunyah

Surcralfate sirup 500ml/5ml

3) Kekuatan obat : Citicoline 500mg tab

Betahistine 6mg tab

Interlac tab kunyah

Sucralfate sirup 500 mg/5ml

4) Rute pemberian : Citicoline (oral)

Betahistine (oral)

Interlac (oral)

Sucralfate Sirup (oral)

5) Waktu pemberian : Citicoline (setelah makan)

Betahistine (setelah makan)


Interlac (setelah makan)

Sucralfate Sirup (sebelum makan)

6) Durasi pengobatan : Citicoline (3 hari)

Betahistine(3 hari)

Interlac(3 hari)

Sucralfate Sirup (6 hari)

c. Telaah Farmakologi

1. Citicoline ( ISO hal 256)

a. Indikasi: kehilangan kesadaran yang menyertai trauma serebral, gangguan

psikiatrik atau gangguan saraf. Untuk memperbaiki aliran darah serebral

misalnya pada stroke iskemik.

b. Dosis: dengan IV drip atau inj sehari 1-2x. Fase akut 250-500mg. Fase

kronik 100-300mg, dosis dapat ditingkatkan tergantung situasi.

2. Betahistine (ISO hal 167)


a. Indkasi : terapi simptomatis untuk vertigo, peny meniere dan gejala

menyerupai peny meniere seperti: vertigo,tinitus,hilangnya pendengaran

biasanya disertai dengan mual dan muntah.

b. Dosis : dewasa 24-28mg/hr dalam dosis terbagi. Tab 8mg 1-2tab 3x/hr. Tab

24mg dws 1tab 2x/hari.

3.Interlac tablet kunyah (MIMS edisi 19 tahun 2019/2020 hal 11,

https://www.farmaku.com/product/interlac-tab-kunyah-strawberry )

a. Indikasi : Memelihara kesehatan fungsi pencernaan pada neonatur, bayi prematur,

anak dan dewasa; membantu mengurangi & mencegah diare, regurgitasi, kolik,

konstipati, efek samping yang berhubungan dengan atibiotik; meningkatkan fungsi

sistem imun.

b. Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap komponen obat

c. Efek samping : Penggunaan suplemen ini tidak akan menimbulkan efek samping

namun hindari penggunaan Interlac melebihi dosis yang dianjurkan.


d. Dosis : Tetes oral 5 tetes 1x/hr. Tab kunyah 1x/hr. Dosis lebih tinggi tahap aman.

4.Sucralfate Sirup (ISO hal 313)

a. Indikasi : terapi jangka pendek tukak duodenum (hingga 8 minggu)

b. Perhatian : wanita hamil dan menyusui, anak-anak, berikan selang ½ jam

dengan pemberian antasida

c. Efek samping : konstipasi dan mulut kering,diare,mual,muntah,rasa tidak

nyaman pada lambung,kembung, mengantuk

d. Dosis : tukak lambung/ulkus duodenum: 1g 4 kali sehari atau 2g 2 kali

sehari selama 4-12 minggu. Dosis pemeliharaan untuk mencegah

kekambuhan adalah 1g 2 kali sehari. Dosis maksimal adalah 8g/hari

BAB IV

PENUTUP

i.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari menganalisa telaah resep dapat disimpulkan bahwa resep

administrasi resep diatas tidak lengkap karena tidak mencantumkan berat badan.

Berdasarkan telaah resep farmasetik citicoline 500mg pemakaian tiga kali sehari ,obat

betahistine 6mg pemakaian tiga kali sehari, obat interlac tablet kunyah satu kali sehari, obat

sucralfate 500mg pemakaian tiga kali sehari . Berdasarkan telaah resep farmakologi, obat

citicoline dengan indikasi gangguan saraf, obat betahistine dengan indikasi terapi

simptomatis untuk vertigo, obat interlac indikasi memelihara fungsi pencernaan, obat
sucralfate dengan indikasi terapi tukak duodenum. Pasien kemungkinan menderita penyakit

vertigo dan kelebihan asam lambung.

i.SARAN

Penulis menyarankan sebaiknya pada resep di apotek IGD Prof. DR. SOEKANDAR

MOJOSARI dicantumkan berat badan pasien karena termasuk pasien geriatri.

DAFTAR PUSTAKA
Ikatan apoteker indonesia, 2019, informasi spesialite obat (ISO)

indonesia, Jakarta: Isfi penerbitan vol:52, hal: 256, 167,313.

MIMS edisi 19 tahun 2019/2020 hal 11,

https://www.farmaku.com/product/interlac-tab-kunyah-strawberry.

Pedoman pengorganisasian instalasi farmasi RSUD Prof. Dr.

Soekandar, 2019, Mojokerto.

Undang undang permendikbud Nomor 50 Tahun 2020

Wulandari, Dwitya S.Farm,Apt, 2016, farmakologi, Surakarta:


pilar utama mandiri.

Anda mungkin juga menyukai