net/publication/335801585
CITATIONS READS
4 4,396
1 author:
Arief Darmawan
Universitas Pendidikan Indonesia
1 PUBLICATION 4 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Arief Darmawan on 02 November 2019.
Abstract
Bappenas estimates that to achieve the infrastructure development targets set in the 2015-2019
National RPJM, the funds needed will reach Rp5,452 trillion. Of the total needs, the central and
regional governments are only able to provide funding of Rp1,131 trillion, the remainder from
alternative funding schemes such as the PPP scheme. An important step related to the PPP carried
out by the government is the issuance of Perpres No. 38 of 2015 concerning Government
Cooperation with Business Entities in Provision of Infrastructure. One important change in the
new regulation is the expansion of the types of projects that can be collaborated with. In this new
regulation, in addition to economic infrastructure projects, social infrastructure projects can also
be cooperated. Including availability payment mechanisms originating from service availability.
This type of return is usually used for social infrastructure. Although the regulations that support
the implementation of the PPP scheme with the availability payment mechanism (AP) are complete,
they have not been fully socialized, most local governments are in dire need of PPP financing
schemes that are in accordance with their financial capacity. , has not included these alternatives
in its development plans
Sebaiknya selain website yang bersifat statis (KPBU) atau Public Private Partnership
dapat juga dilakukan dengan menggunakan (PPP) dengan Perpres No. 38 Tahun 2015.
media informasi yang bersifat dinamis dan Perpres tersebut mengatur lebih banyak
interaktif seperti Instagram, Twitter, atau sarana-prasarana (infrastruktur) yang
bahkan youtube yang saat ini sudah banyak pembangunannya dapat dikerjasamakan
diguanakan sebagai media komunikasi untuk dengan pihak swasta melalui skema
sosialisasi program pembangunan oleh banyak KPBU. Begitu pula mekanisme
pemerintah daerah (Dodi, 2015). pembiyaan dan pengmbalian investasinya
memperkenalkan mekanisme
Sebagian besar pemerintah daerah yang
Ketersediaan layanan (availability
menyusun RPMJD-nya pada tahun 2017
payment/ AP). AP memungkinkan
sampai dengan 2018 masih banyak yang
pengembalian investasi tidak berdasarkan
belum mencantumkan alternatif pembiayaan
tarif (tariff-based) tapi secara rutin dari
dengan skema KPBU, khususnya
APBD berdasarkan layanan (service-
menggunakan mekanisme AP. Terlebih lagi
based).
dengan berlakunya UU tentang Desa yang
mengatur pemerintahan desa dapat 2. Mekanisme AP sangat sesuai untuk
membangun infrastrukturnya sendiri dengan pengembangan kuantitas dan kualitas
menggunakan dana desa. Perlu dijelaskan juga infrastruktur di daerah. Karena
apakah Perpres ini berlaku untuk level memungkinkan semua pemda untuk
pemerintahan desa. Apabila berlaku maka menggunakan AP tanpa harus memiliki
perlu dilakukan sosialisasi masif tidak hanya kapasitas fiskal tinggi seperti skema
sampai level pemerintah Kabupaten/Kota. KPBU lainnya (jaminan pemerintah).
Mengingat hingga saat ini kapasitas Mengingat skema AP mirip leasing yang
manajemen informasi aparat desa untuk dapat digunakan atau dimanfaatkan
memahami dan menguasai informasi, terlebih dahulu sambil dicicil sesuai
khususny terkait mekanisme dan prosedur kemampuan keuangan daerah.
baru pemerintahan masih sangat terbatas. Baik
3. Terkait aspek promosi dan sosialisasi
disebabkan karena akeses informasi atau pun
skema KPBU dengan mekanisme AP ini
kapasitas SDM-nya (Adhie, 2017)
masih belum dilakukan secara maksimal.
Begitu pula dengan pihak swasta atau calon Masih padahal seluruh perangkat
investor, masih belum well-informed, peraturan-perundangan terkait telah
mengingat masih minimnya bahan-bahan lengkap. Sehingga aman bagi pihak
terkait mekanisme AP di Indonesia di dalam pemerintah daerah untuk segera
Bahasa Inggris. Sehingga masih diperlukan mengimplementasikannya, kecuali untuk
peningkatan upaya sosialisasi ke depan. pemerintah desa perlu disusun panduan
khusus mengingat kapasitas manajemen
Simpulan informasi SDM perangkat desa yang
masih belum optimal. Khusus kepada
Mengacu kepada hasil penelitian di atas maka pihak swasta/ calon investor, pemerintah
dapat disimpulkan beberapa hal berikut : masih belum secara jelas menyampaikan
1. Dalam rangka meningkatkan kuantitas kelebihan-kelebihan skema AP dan risiko-
dan kualitas pelayanan publik, pemerintah risiko bisnis yang terkait, dibandingkan
telah merevisi peraturan mengenai skema KPBU pada umumnya (tariff-
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha based).
DAFTAR PUSTAKA