Anda di halaman 1dari 1

Pendahuluan

Evaluasi Nilai Lanskapdi Area Taman Singha Merjosari Kota Malang

Kota sebagai pusat pemerintahan, permukiman, perdagangan, dan pendidikan memiliki


intensitas kegiatan yang tinggi yang dilakukan oleh strata sosial masyarakat yang beragam.
Pembangunan dilakukan di berbagai sektor guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin
bertambah dengan cepat. Pembangunan yang tidak seimbang antara keperluan ekonomi, ekologi,
dan sosial membuat kualitas lingkungan kota menjadi rusak dan tidak terkendali. Untuk
mengimbanginya dibutuhkan peningkatan fasilitas, sarana, dan prasarana yang baik dari segi kualitas
dan kuantitas serta fungsional dan estetik. Salah satunya adalah dengan pembangunan taman kota
(Hidayah, 2010).

Secara umum Gunadi (1995) membedakan fungsi jalur hijau atau RTH di dalam perkotaan
adalah sebagai berikut: 1) Fungsi ekologi sebagai paru-paru kota, pengatur iklim mikro, pengatur dan
pengendali sistem air tanah. 2) Fungsi fisik sebagai peneduh, penahan angin, sebagai filter udara,
peredam suara dan pengarah pandang. 3) Fungsi sosial budaya sebagai temapat rekreasi dan olah
raga. 4) Fungsi estetika sebagai media untuk memperindah lingkungan dan tanah.

Menurut Hakim (1993), menyatakan tanaman mempunyai nilai estetika dan juga berfungsi
untuk menambah kualitas lingkungan. Fungsi tanaman sebagai kontrol pandangan (visual control),
pembatas fisik (physical barriers), pengendali iklim (climate control), pencegah erosi (erosion
control), habitat binatang(wildife habitets) dan nilai estetis (aesthetik values). Nilai estetika
diperoleh dari perpaduan antara warna (daun, batang, bunga), bentuk fisik tanaman (batang,
percabangan, tajuk), tekstur tanaman, dan komposisi tanaman. Karakteristik tanaman dapat dilihat
dari bentuk batang dan percabanganya, bentuk tajuk, massa daun, massa bunga, warna, tekstur,
aksentuasi, skala ketinggian dan kesendirianya. (Hakim dan Utomo, 2003). Penataan tanaman
haruslah disesuaikan dengan tujuan dari perencanaannya tanpa melupakan fungsi dari pada
tanaman yang dipilih. Pada peletakan ini harus pula di pertimbangkan keseimbangan dalam desain
(unity). Jadi, dalam perencanaan tanaman lansekap, pemilihan jenis tanaman merupakan faktor
penting (Hakim dan Utomo,2003).

Taman Singha Merjosari merupakan salah satu taman rekreasi yang berada di kota malang.
Taman Singha Merjosari, terletak di Jl. Mertojoyo Selatan, Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowok
Waru. Taman singha merjosari sebagai ruang publik perkotaan memiliki fungsi yang esensial bagi
masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kualitas lingkungan
berdasarkan jenis dan distribusi vegetasi tumbuhan, serta mengevaluasi kualitas lingkungan dan
keindahan taman Singha Merjosar

Hidayah A.M.A. 2010. Studi Evaluasi Taman Terapeutik (Studi Kasus: Taman Cilaki Atas, Kota
Bandung) [Skripsi]. Departemen Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Gunadi, S. 1995. Pedoman Perencanaan Tapak dan Lingkungan. Utama Press Kota.

Hakim, R. 1993, Unsur-unsur Dalam Perencanaan Arsitektur Lansekap, Bumi Aksara, Jakarta

Hakim, R dan Utomo. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lanskap. Bumi Aksara. Jakarta.

Asbina, Melania K.T. 2018. STUDI EVALUASI TAMAN KOTA SEBAGAI TAMAN KOTA LAYAK ANAK
(STUDI KASUS : TAMAN SINGHA MERJOSARI, MALANG) [Skripsi]. ROGRAM STUDI ARSITEKTUR
LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Anda mungkin juga menyukai