Anda di halaman 1dari 9

Diskusi Kelompok Terfokus (Forum Group Discussion) Forum Kolaborasi

Sinergi Program Berbasis Desa


Tanggal 30 Juli 2022
Waktu 09.30 - selesai
Tempat Hybrid (offline dan online)

Undangan Dari Asisten Deputi Kedaruratan Kementerian Koordinator Bidang


dan Manajemen Pasca Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Bencana,
Tipe Laporan Laporan Catatan Rapat
Koordinasi Notulen Rapat

Pemimpin Rapat Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana


Agenda
Diskusi Kelompok Terfokus (Forum Group Discussion) Forum Kolaborasi Sinergi
Program Berbasis Desa
Diskusi Kelompok Terfokus (Forum Group Discussion) Forum Kolaborasi Sinergi Program
Berbasis Desa) diawali dengan arahan dari Bapak Nelwan Harahap selaku Asisten Deputi
Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana. Tema tematik pada diskusi saat ini adalah
Indikator Kunci dan Baseline Ketangguhan Program Berbasis Desa. Adapun beberapa hal-
hal penting sebagai berikut.:
• Sesuai dengan misi Indonesia 2020-2024 adalah menjadikan Indonesia tangguh dalam
bencana. Penanggulangan bencana sangat mulit displin dan multi ilmu diperlukan
sehingga kolabirasi baik antar media maupun kolaborasi K/L;
• Penguatan kapasitas dan intergrasi di level masyarakat menjadi kunci ketangguhan
masyarakat Indonesia dimana daerah menjadi poros dalam pelaksanaan;
• Desa Tangguh, Desa Sadar Bercana dll program berbasis desa diperlukan adanya
kolaborasi sehingga dapat menjawab setiap tujuan masing-masing program menjadi desa
yang tangguh dalam menghadapi bencana;
• Penanggulangan becana di tingkat nasionl, daerah baik pemerinatah dan non permerintah
dimana adanya pelakunya adalah keterlibatan pentahelix.
• Membangun program berbasis desa diperlukan tekad untuk membangun masyarakat yang
resilience sesuai dengan tujuan Indonesia menjadi tangguh bencana pada tahun 2045

Setelah pembukaan Bapak Nelwan Harahap dilanjutkan Diskusi Kelompok Terfokus dari
beberapa narasumber dan point-point pentingnya sebagai berikut :

Moderator : Bapak Mahfud


1. Nelwan Harahap :
• Dalam rangka pengurangan risiko bencana tersebut, Kementerian/Lembaga memiliki
program berbasis desa :
- Kampung Siaga Bencana (KSB) : Kementerian Sosial
- Desa Tangguh Bencana (Destana) : BNPB
- Program Kampung Iklim (Proklim) – Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
- Kawasan Pesisir Tangguh : Kementerian Kelautan dan Perikanan
- Program Pembangunan dan Pemberdayaan Desa : Kementerian Desa, PDT
dan Daerah Tertinggal (PDTT)
• SNI 8357-2017 dapat dilakukan revisi atau perbaikan-perbaikan agar dapat
menjadikan panduan kita bersama. Dalam seluruh program berbasis desa antar K/L,
indikator-indikator programnya saling berkaitan satu dengan lainnya, PKD nantinya
akan menjadi tolak ukur dalam penguatan ketangguhan desa. SNI bukanlah dokumen
matI akan tetapi dokumen hidup dan akan direvisi sesuai dengan waktunya sehingga
selalu melihat perubahan yang terus terjadi.
• Bagaimana model ketangguhan kebencanaan berbasis bencana menjadi irisan-irisan
bersama antar K/L? sehinggga PKD akan menjadi ukuran standar antar K/L
• PKD sudah beririsan dengan semua kegiatan yang dilakukan oleh program yang
berbasis desa. Sehingga PKD sudah dapat menginternalisasikan program-program
yang dilakukan oleh K/L yang berbasis program desa.
• Model penguatan ketangguhan masyarakat berbasis kesejahteraan dalam berbagai
program berbasis desa/kelurahan:
- Kemampuan menghadapi perubahan risiko bencana dan ketidakpastian iklim
- Kemampuan beradaptasi pada ketahanan ekonomi
- Kemampuan untuk melakukan perlindungan Sosial Adaptif dan Inklunsif
• Pada dasarnya karena program ini adalah program sinergi maka setiap K/L akan
disisir mana baseline yang akan menjadi indicator utama sehingga menjadi gambaran
atau kontribusi berdasarkan pada tusi program-program K/L dan dapat dimasukkan
ke dalam indicator PKD sehingga memperkuat program-program K/L yang berbasis
desa.
• Adapun output dalam FDG pada saat ini adalah :
a. Perumusan detail Kerangka Acuan Forum Kolaborasi/Konsultasi yang antara lain
memuat struktur kelembagaan dan pembagian tugas masing-masing K/L dalam
Forum Kerjasama/Konsultasi
b. Agenda advokasi kebijakan dengan K/L untuk memperkuat sinergi program guna
membangun ketangguhan berbasis masyarakat di tingkat Desa/Kelurahan
c. Mengidentifikasi Langkah-langkah penguatan/pengumpulan data dan informasi
yang menjadi rujukan dan baseline bersama mensinergikan program berbasis
desa
d. Indikator Kunci yang dapat menjadi paying bagi indicator bersama untuk
mencapai ketangguhan desa/kelurahan

2. Petra – Siap Siaga :


• Semua program di desa memiliki tujuan yang sama yaitu ketangguhan. Kita
membutuhkan 1 payung yang saling mendukung untuk mencapai kebutuhan bersama
antar K/L. Apa yang dilakukan oleh program K/L di desa di akui dan mendapatkan
kontribusi yang banyak. Program yang berbasis desa bukan sekedar program
administrasi desa, melainkan kita membangun pendekatan-pendekatan lintas sektor.
• Bagaimana ketangguhan komunitas menjadi pilar dasar membangun kesejahteraan
masyarakat, PKD merupakan baseline untuk mengukur ketangguhan desa yang
nantinya desa dapat memberikan kontribusi dengan menilai tingkat kemandirian dari
desa itu sendiri.
• Model membangun kapasits resiliensi ketangguhan masyarakat berbasis
kesejahteraan di dasarkan pada :
- Absortive capacity
- Adaptive capacity
- Tranformative capacity
• Dengan i dibuatkan Policy Brief untuk dapat melihat bahwa setiap program/program
menjadi kerangka bersama atau frame work bersama dengan tujuan akhir adanya 3
isu yaitu :
- Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptadi Perubahan iklim
- Ketahanan ekonomi
- Perlindungan sosial adaptif dan inklusif

3. Hadi Sutrisno – BNPB


• Penilaian Ketangguhan Desa dimulai pada tahun 2019 untuk lebih dari 53.000
desa/kelurahan berada di daerah rawan bencana
• Adapun keluran dari PKD sebagai berikut :
- Nilai Indeks Ketangguhan Desa/Kelurahan dengan nilai yang beragam sesuai
dengan ketangguhan masing-masing desa
- Tingkat ketangguhan desa/kelurahan
- Rekomendasi aksi peningkatan kapasitas desa/kelurahan : salah satunya dengan
melihat kapasitas jalur evakuasi yang ada di desa sehingga dapat digunakan pada
saat terjadinya bencana
• Adapun masyarakat desa/kelurahan diajak untuk mengisi PKD secara mandiri
dimana, di dalam PKD terdapat 5 komponen, 32 indikator, dan 128 pertanyaan yang
melingkupi pra bencana hingga bencana dimulai, dengan susunan :
1. Layanan Dasar
2. Peraturan dan Kebijakan PB
3. Pencegahan dan mitigasi
4. Kesiapsiagan darurat hingga
5. Kesiapsiagaan Pemulihan
• Dalam penilaian PKD dibutuhkan penguatan dengan melampirkan bukti-
bukti/evidence sehingga semua informasi yang dilakukan oleh desa dan berhubungan
dengan PKD

4. Diah Lenggogeni – Bappenas


• Rujukan indicator kinerja program berbasis desa :
1. Perlu memetakan kesepakatan-kesepakatan global yang memang nantiya akan
menjadi ujung tombak di desa dimana diimplementasikan di setiap desa, karena
desa adalah kelompok terkecil sehingga perlu adanya penyesuaian program
yang dilaksanakan
2. Terkait dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur
3. Program-program antar K/L terkait ketangguhan berbasis desa
• RPJM 2020-2024 secara khusus ada perlindungan sosial adaktif di dalam SDGs yang
menjelaskan utnuk mengurangi kerugian bencana sebagai kunci pengurangan
wilayah adminitrasi terkecil
• Apakah ketahanan ekonomu sudah mwakili desa untuk melakukan ketahanan
ekonomi hijau dan biru
• Pada perlindungan sosial adaktif dalam SDGs bagaimana kemampuan seseorang
dalam menghadapi risiko untuk mengurangi kemiskinan
Sesi Diskusi dan Tanggapan dari Kementerian/Lembaga untuk Sesi Tematik 1
Tanggapan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
1. Bapak Basuki
• Percepatan daerah tertinggal, karena program ini ada program berbasis desa sehingga
lokusnya adalah desa, dan penerima manfaat adalah desa. Desa adalah sebagai
subyek bukan obyek dimana pendanaan diberikan dari dana desa didasarkan pada
musyawarah sehingga masyarakat sepakat untuk melaksanakan beberapa hal mitigasi
sesuai dengan ancaman yang dialami oleh desa tersebut
• Pentingnya sosialisasi kepada desa tentang ap aitu program yang berkaitan dengan
mitigasi bencana sesuai kondisi alamnya masing-masing, bukan hanya itu saja
perlunya pembelajaran aparatur desa dan tokoh masyarakat agar dapat berperan aktif
dalam kegiatan ketangguhan ini.
2. Ibu Anastutik
• Dalam suatu program perlunya dasar hukum dan peraturan sehingga program yang
dilaksanakan sesuai dengan alur dan dasar hukum yang sudah dibuat
• Panduan Desa Tanggap Bencana merupakan respon dari pemerintah untuk
kesiapsiagaan masyarakat desa dalam hal memitigasi tanggap darurat maupun
rehabilitasi dan rekonstruksi
• Kami memiliki desa membangun dan menjadi indikator ekologi dan lingkungan,
indikator desa tanggap bencana sudah menjadi indikator bersama
• Pada dasarnya pemanfaatan dana bukan satu-satunya sumber pembiayaan di desa,
ada 7 sumber pembiayaan di desa. Terbit perpres 104/2021 dimana menjelaskan
bahwa 40% dana desa menjadi pelindsos, 20% untuk kegiatan penguatan pangan dan
peningkatan protein, 8 % pasca covid-19, 32% anggaran yang diperuntukan untuk
prioritas pendanaan desa.
• Sesuai 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa dimana prioritas
penggunaan dana desa tahun 2022 yang salah satunya adalah pelaksanaan mitigasi.

Kemendagri
1. Pramudya Ananta Boga – Ditjen Bina Admnistrasi Kewilayahan Kemendagri
• Bagaimana kita membangun ketangguhan di tingkat desa, antar K/L masing-masing
memiliki pendekatan urusan. Tingkat K/L memiliki indikator masing-masing
berdasarkan pada lokus kewilayahan dimana desa sebagai kewilayahan dan bencana
adalah pendekatan urusannya.
• Adanya SPM yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah akan tetapi adanya
keterbatasan dalam pembiayaan sehingga informasi rawan bencana dihasilkan dari
kajian risiko bencana sesuai dengan keterkaitan mulai dari kabupaten/kota hingga di
tingkat desa, bagaimana warga yang tinggal di rawan bencana mendapatkan informasi,
sosialisasi dan edukasi
• Setelahnya ketangguhan yang akan dibangun dapat merujuk dari SPM yang dengan
sudah dibuat dengan sinergi dan selaras.

Kementerian Sosial
• Kementerian Sosial memiliki beberapa program berbasis desa yaitu :
1. TAGANA
- Tagana adalah relawan sosial yang berbasis masyarakat memiliki kepedulian
soasial mengenai bencana alam, di ambil dari ligkup desa. Jumlah TAGANA
39.0004 personil mulai dari Aceh hingga Papua
2. KAMPUNG SIAGA BENCANA
• Kader KSB saat Menyusun demografi, mereka juga membuat PMKS
(disabilitas, ) yang menjadi data base kemudia dibawa ke kementerian sosial
sehingga dapat menjadi penerima bantuan dari Kementerian Sosial
• KSB : 876 tiitk yang dimulai sejak 2010, diperlukan indicator-indikator yang
mendukung terkait dengan pelaksanaan program-program berbasis desa
yaitu KSB, Lumbung Sosial, dan TSB.
3. TAGANA MASUK SEKOLAH
- Pengurangan risiko bencana berbasis sekolah mendasar SD hingga SMP
masing-masing kecamatan dimana dasa sekolah 594 sekolah yang telah
terdaftar dalam program ini.
4. LUMBUNG SOSIAL
- Program ini dimaksudkan agar logistic yang ada dapat menjangkau lokasi
bencana

Kementerian Kelautan dan Perikanan


1. Barnard Purba – Dit. P4K
• KKP siap mengikuti indikator yang akan disepakati dari hasil diskusi, yang akan kami
pahami dan implementasikan dalam setiap program kami berbasis desa
• kami mengharapkan jika memungkinkan ada satu jejaring diantara K/L dan NGO
dibawah koordinasi Kemenko PMK yang dapat mewadahi program/kegiatan
ketangguhan masyarakat berbasis desa yang Monitoring, Verifikasi dan Pelaporannya
terdokumentasi dengan baik secara nasional dan nantinya bias menjadi modalitas pada
forum-forum global
KPPPA
• Kementerian KPPA bekerja sama dengan Kemendes tentang program Desa Peduli
Anak, dimana model ini ada 10 indikator yang nantinya mungkin dapat menjadi baseline
indikator. Pelibatan perempuan, kepemimpinan perempuan ini sangat penting dalam
kebencanaan untuk menyuarakan kebutuhan masyarakat.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


• KLH terus berpastisipasi aktif dan sudah melakukan program kampung iklim dengan
indikator yang akan kami evaluasi dalam menghadapi perubahan iklim. Bagaimana
masyarakat juga melihat juga pada indikator perubahan iklim dan rumah kaca dapat
menjawab permasalahan yang ada di Indonesia.
• Terkait dengan indikator yang telah dimiliki akan kami tinjau kembali untuk dijadikan
baseline

Siap Siaga
• PKD sudah berSNI yang artinya secara kelembagaan dapat dianjurkan untuk program
pengembangan berbasis desa, SPM juga dapat menjadi pijakan dasar agar pelayanan
minimal ini dapat dilakukan untuk pengurangan risiko apakah PKD dapat menjadi
baseline untuk tujuan bersama.

Kesimpulan
1. K/L menyepakati perlunya adanya wadah bersama yang menjadi indikator sinergitas
program guna membangun ketangguhan bencana berbasis di desa atau di level desa;
2. Berdasarkan hasil pemetaan perlunya indikator kunci yang dapat direflesikan ke semua
daerah tanpa harus membebani desa/kelurahan sebagai sasaran;
3. Model penguatan berbasis kesejahteraan antara lain Pengurangan Risiko Bencana dan
Adaptadi Perubahan iklim, Ketahanan ekonomi dan Perlindungan sosial adaptif dan
inklusif;
4. Perlu adanya memperhatikan rujukan regulasi atau komitmen global kebijakan K/L dalam
agenda perlindungan sosial adaktif;
5. Hasil dari indikator kunci yang sudah dihasilkan dalam diskusi temastik Indikator Kunci
dan Baseline Ketangguhan Program Berbasis Desa selanjutkan akan dirumuskan dan
komunikasikan dan disusun dalam catatan kebijakan yang kemudian nanti akan menjadi
bahan dalam merumuskan/menerapkan kebijakan untuk penguatan kolaborasi dan
koordinasi ketangguhan masyarakat dalam level desa.
Lampiran
• Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai