Diskusi FGD Forum Kolaborasi Sinergis Berbasis Desa
Diskusi FGD Forum Kolaborasi Sinergis Berbasis Desa
Setelah pembukaan Bapak Nelwan Harahap dilanjutkan Diskusi Kelompok Terfokus dari
beberapa narasumber dan point-point pentingnya sebagai berikut :
Kemendagri
1. Pramudya Ananta Boga – Ditjen Bina Admnistrasi Kewilayahan Kemendagri
• Bagaimana kita membangun ketangguhan di tingkat desa, antar K/L masing-masing
memiliki pendekatan urusan. Tingkat K/L memiliki indikator masing-masing
berdasarkan pada lokus kewilayahan dimana desa sebagai kewilayahan dan bencana
adalah pendekatan urusannya.
• Adanya SPM yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah akan tetapi adanya
keterbatasan dalam pembiayaan sehingga informasi rawan bencana dihasilkan dari
kajian risiko bencana sesuai dengan keterkaitan mulai dari kabupaten/kota hingga di
tingkat desa, bagaimana warga yang tinggal di rawan bencana mendapatkan informasi,
sosialisasi dan edukasi
• Setelahnya ketangguhan yang akan dibangun dapat merujuk dari SPM yang dengan
sudah dibuat dengan sinergi dan selaras.
Kementerian Sosial
• Kementerian Sosial memiliki beberapa program berbasis desa yaitu :
1. TAGANA
- Tagana adalah relawan sosial yang berbasis masyarakat memiliki kepedulian
soasial mengenai bencana alam, di ambil dari ligkup desa. Jumlah TAGANA
39.0004 personil mulai dari Aceh hingga Papua
2. KAMPUNG SIAGA BENCANA
• Kader KSB saat Menyusun demografi, mereka juga membuat PMKS
(disabilitas, ) yang menjadi data base kemudia dibawa ke kementerian sosial
sehingga dapat menjadi penerima bantuan dari Kementerian Sosial
• KSB : 876 tiitk yang dimulai sejak 2010, diperlukan indicator-indikator yang
mendukung terkait dengan pelaksanaan program-program berbasis desa
yaitu KSB, Lumbung Sosial, dan TSB.
3. TAGANA MASUK SEKOLAH
- Pengurangan risiko bencana berbasis sekolah mendasar SD hingga SMP
masing-masing kecamatan dimana dasa sekolah 594 sekolah yang telah
terdaftar dalam program ini.
4. LUMBUNG SOSIAL
- Program ini dimaksudkan agar logistic yang ada dapat menjangkau lokasi
bencana
Siap Siaga
• PKD sudah berSNI yang artinya secara kelembagaan dapat dianjurkan untuk program
pengembangan berbasis desa, SPM juga dapat menjadi pijakan dasar agar pelayanan
minimal ini dapat dilakukan untuk pengurangan risiko apakah PKD dapat menjadi
baseline untuk tujuan bersama.
Kesimpulan
1. K/L menyepakati perlunya adanya wadah bersama yang menjadi indikator sinergitas
program guna membangun ketangguhan bencana berbasis di desa atau di level desa;
2. Berdasarkan hasil pemetaan perlunya indikator kunci yang dapat direflesikan ke semua
daerah tanpa harus membebani desa/kelurahan sebagai sasaran;
3. Model penguatan berbasis kesejahteraan antara lain Pengurangan Risiko Bencana dan
Adaptadi Perubahan iklim, Ketahanan ekonomi dan Perlindungan sosial adaptif dan
inklusif;
4. Perlu adanya memperhatikan rujukan regulasi atau komitmen global kebijakan K/L dalam
agenda perlindungan sosial adaktif;
5. Hasil dari indikator kunci yang sudah dihasilkan dalam diskusi temastik Indikator Kunci
dan Baseline Ketangguhan Program Berbasis Desa selanjutkan akan dirumuskan dan
komunikasikan dan disusun dalam catatan kebijakan yang kemudian nanti akan menjadi
bahan dalam merumuskan/menerapkan kebijakan untuk penguatan kolaborasi dan
koordinasi ketangguhan masyarakat dalam level desa.
Lampiran
• Dokumentasi :