Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Revolusi

Industri 4.0
Dedi setiawan
200412623629
Point
Penjelasan

Sejarah Tantangan

pengertian Peluang
Sejarah
Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, Revolusi Industri 4.0 menandai
serangkaian perubahan sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang akan
berlangsung selama abad ke-21.
Penamaan Revolusi Industri 4.0 atau Four Poin Zero (FPZ) di awali dari
revolusi internet. Konsep Revolusi Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan
oleh Profesor Klaus Scwab. Scwab adalah seorang ekonom terkenal asal
Jerman sekaligus penggagas World Economic Forum (WEF).Perkembangan
Revolusi Industri 4.0 dimulai pada tahun 2016 dengan ditandai dengan
adanya digital ekonomi, big data, IoT, robotic, cloud sistem yang semua
aktivitasnya berbasis teknologi hingga sekarang.
Perkembangan Industrin 4.0 Di
Indonesia
Contoh penerapan industri 4.0 di Indonesia sendiri bisa kita temui
di berbagai industri, seperti tekstil, otomotif, elektronik, kimia,
hingga makanan dan minuman.

Tujuan dari program revolusi industri 4.0 adalah untuk


mendorong ekonomi Indonesia masuk ke dalam 10 besar dunia di
tahun 2030, dengan meningkatkan kegiatan ekspor.

Melansir laman Kominfo, di Indonesia perkembangan Industri 4.0


sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian.
Contoh penerapan revolusi industri 4.0 adalah kebijakan e-smart
IKM bagi para pelaku usaha untuk bisa menjual produk di
platform digital. Banyaknya e-commerce di Indonesia telah
menandai transformasi dari industri retail dengan teknologi.
Pengertian
Revolusi industri 4.0 adalah revolusi industri terbaru
yang mengintegrasikan teknologi digital, fisik, dan
biologis untuk menghasilkan transformasi besar dalam
cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Ini melibatkan
teknologi seperti kecerdasan buatan, robotika, Internet
of Things (IoT), pemrosesan data besar, dan komputasi
awan.
ada beberapa contoh perkembangan revolusi industri
4.0, Internet of Things (IoT), Kecerdasan buatan (AI),
Robotika, Pemrosesan data besar, dan Komputasi awan.
Tantangan/
Ancaman
Secara global era digitalisasi pada Revolusi
Industri 4.0 akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5
miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025
karena digantikannya posisi manusia dengan
mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist).
Diestimasi bahwa di masa depan, 65% murid
sekolah dasar di dunia akan bekerja pada
pekerjaan yang belum pernah ada di saat ini
(U.S. Department of Labor Report).
Peluang
Era digitalisasi berpotensi memberikan
peningkatan net tenaga kerja hingga 2,1 juta
pekerjaan baru pada tahun 2025. Terdapat potensi
pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar
metrik ton dari tiga industri: elektronika (15,8
miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540
miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic
Forum). Oleh karena itulah keunggulan iptek di
bidang teknik elektro, teknik mesin, teknik kimia,
informatika dan bidang-bidang teknik lainnya
menjadi penting untuk dikuasai oleh SDM Indonesia
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai