Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL BUSINEES PLAN

“TAHU ISI AYAM SUWIR”

Dosen Pengampu:

Dr.Wulpiah, M.Ag

DISUSUN OLEH: KEL.1

Muhammad Haidar 2131038

Mukhlis 1931077

Simon Inzaghi 2131058

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah Mekanisme Pendirian Bank Syariah

Fakultas: Syariah dan Ekonomi Islam


Program Studi: Perbankan Syariah

Kepada:
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Sejarah

Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han

sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi) yang

merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu, Liu Bang, yang

mendirikan Dinasti Han. LiuAn adalah ilmuwan dan filosof, penguasa dan

ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli

sejarah berpendapat bahwa kemungklinan besar Liu An melakukan

pengenalan makanan non daging melalui tahu. Kemungkinan besar Liu An

memadatkan tahu dengan nigari atau air.

Bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino yang

memang semenjak awal sebagai orang yang pertama kali memiliki ide

untuk memproduksi Tou Fu (dari bahasa Tionghoa, Hokkian tau’hu yang

berarti sama) yang dahulu menjadi berubah nama menjadi tahu. Tahun

demi tahun, Ongkino beserta istri tercinta terus menggeluti usaha mereka

hingga sekitar tahun 1917 anak tunggal mereka Ong Bung Keng menyusul

kedua orang tuanya ke tanah Sumedang. Yang dikenal sekarang adalah

bahwa pembuatan tahu merupakan teknik kuno. Tahu secara luas

dikonsumsi pada masyarakat Cina Kuno dan teknik pembuatan dan

penyajiannya kemudian tersebar luas di banyak negara Asia. Tahupun


kemudian menjadi salah satu produk makanan populer di masyarakat

Asia.1

2. peluang

Perencanaan bisnis yang baik memuat tahapan-tahapan yang harus

dilakukan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan. Perencanaan

bisnis dapat juga dipakai sebagai alat untuk mencari dana seperti lembaga

keuangan. Bantuan dana yang diperlukan tersebut dapat berupa bantuan

dana jangka pendek untuk modal kerja maupun jangka panjang untuk

perluasan usaha. Dalam mendirikan suatu usaha, seorang usahawan harus

mempunyai trik khusus agar produk atau jasa yang dijualnya laku

dipasaran. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus memperhatikan selera

atau keinginan masyarakat atau konsumen.

Orang Indonesia sudah tidak asing dengan yang namanya tahu,

masyarakat Indonesia sangat menggemari berbagai olahan tahu karena

dengan rasanya yang khas yang bisa dipadukan dengan berbagai macam

makanan lain. Oleh karena itu penulis terinspirasi untuk membuat inovasi

olahan tahu dengan isi yang berbeda dan menarik tentunya. Dengan tahu

yang dibuat dengan digoreng dan diisi dengan ayam yang telah dicincang,

membuat rasa yang tidak bisa ditolak oleh lidah. Bisnis ini merupakan

bisnis yang dilakukan oleh penulis yang bertempatkan di Bangka. Karena

banyaknya penggemar tahu yang ada di Bangka membuat penulis ingin

melakukan bisnis tersebut.

1
Wedhaswara, Dewa Ketut Mahatma. "Multimedia Interaktif Pengolahan Kacang
Kedelai Menjadi Tahu Dan Tempe." 2018. hal. 10.
B. Tujuan

Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan

dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar

sesuai dengan kenyataan yang telah direncanakan. Perencanaan bisnis juga

merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan,

dan cara mencapai sasaran yang ingin dicapai. Adapun tujuan bisnis ini adalah

sebagai berikut.

1. Untuk menciptakan lapangan usaha sendiri

2. Membuat desain produk yang efektif

3. Mengembangkan jiwa kewirausahaan

C. Manfaat

Melalui proposal ini diharapkan pelaku bisnis dapat melakukan

perencanaan semaksimal mungkin untuk mengurangi resiko yang mungkin

dapat terjadi serta mengestimasi biaya yang akan digunakan. Untuk

memperoleh keuntungan yang optimal sehingga menjadikan bisnisnya layak

dijalankan. Manfaat lain yaitu untun memanfaatkan peluang bisnis dan

menambah pengalaman dan pengetahuan bagi pelaku bisnis.

D. Keunggulan

Tahu isi ayam suwir merupakan suatu inovasi yang dilakukan pelaku

bisnis untuk membuka peluang usaha baru dan berbeda dari yang lainnya, oleh

karena itu tentunya dari inovasi ini terdapat beberapa keunggulan yang

dimiliki yaitu sebagai berikut.

1. Bahan-bahan mudah didapat


2. Terjamin akan kesehatan dan tidak mengandung pengawet

3. Menambahkan penghasilan

E. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi pelopor produsen tahu isi ayam cincang pedas yang terdepan dan

terpercaya di Bangka.

2. Misi

a. Menyediakan produk tahu isi ayam cincang pedas yang berkualitas

dengan rasa yang lezat dan pedas.

b. Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.

c. Menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.
BAB II

PRODUKSI

A. Aspek Pasar

Menurut Kotler dan Keller (2016) mendefenisikan aspek pasar

merupakan suatu proses identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Aspek pasar penting dilakukan

untuk membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang

tepat. Dengan memahami kondisi pasar, perusahaan dapat menentukan target

pasar yang tepat, menetapkan harga yang kompetitif, dan mengembangkan

strategi yang efektif.2

1. Gambaran umum pasar

Produk tahu isi ayam suir pedas ini merupakan usaha kecil yang

dijalankan dengan membuka orderan melalui online dan akan

dikembangkan dengan membuka outlet secara offline.

2. Jenis produk yang pasarkan

Produk yang dipasarkan yaitu tahu isi ayam suir pedas dengan

berbagai tingkatan kepedasannya dari mulai 1 sampai 5, memiliki

kualitas dan kandungan yang tinggi serta harga yang terjangkau.

3. Target pasar

Tahu isi ayam suir pedas ini bisa dinikmati oleh seluruh lapisan

masyarakat.

2
Dony Yanuar. “Analisis Kelayakan Bisnis Ditinjau dari Aspek Pasar, Aspek Pemasaran
dan Aspek Keuangan pada UMKM Makanan Khas Bangka di Kota Pangkalpinang”. Jurnal E-
KOMBIS.Vol.11. No. 1 (2016). Hlm 44
4. Differensiasi ( perbedaan produk )

Perbedaan tahu isi ayam suir pedas yang ada pada usaha kami

adalah adanya tingakatan kepedasan yang bermacam-macam sesuai dari

level yang ada dan kemasan yang berbeda dan menarik.

5. Strategi STP

a. Segmentation

Menurut Kotler dan Keller (2016), segentasi pasar adalah

proses membagi pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda

berdasarkan kebutuhan, keinginan, atau prilaku yang berbeda-

beda.3 Segmentasi pasar dari produk kami yaitu tahu isi ayam suir

pedas adalah sebagai berikut:

1) Demografi

Produk tahu isi ayam suir pedas ini dapat dikonsumsi

dari mulai anak-anak usia 10 tahun hingga orang dewasa usia

60 tahun, serta bisa dibeli oleh semua orang dari mulai

golongan menengah kebawah hingga golongan menengah

ketas, karena harga dari produk ini sangat terjangkau.

b. Targeting

Setelah meletakkan pasar maka selanjutnya yaitu targeting.

Target pemasara utama dari usaha tahu isi ayam suir pedas adalah

mahasiswa sedangkan target pemsaran lainnya yaitu masyarakat


3
Fitria Rismawati, Sri Wahyuni, Joko Widodo. “Strategi Pemasaran STP (Segmenting,
targeting, positioning ) Pada Larissa Aesthetic Center Cabang Jember”. Jurnal Pendidikan
Ekonomi. Vol. 13. No 2 (2018). hlm 70
luas. Hal ini dikarenakan produk tahu isi ayam suir mempunyai level

kepedasan yang bermacam-macam membuat mahasiswa sangat

tertarik karena kepedasannya, serta produk ini akan membantu

mahasiswa dalam memenuhi gizi serta akan menjadi makanan ketika

dalam kesibukan perkuliahan.

c. Positioning

Tahu isi ayam suir pedas adalah jajanan tradisional Indonesia

yang memiliki cita rasa yang gurih dan pedas, cocok untuk dinikmati

semua kalangan.

Positioning ini menekankan pada cita rasa yang gurih dan

pedas dari produk tahu isi ayam suir pedas. Cita rasa ini diharapkan

dapat menarik perhatian konsumen, terutama konsumen yang

menyukai makanan pedas. Selain itu, positioning ini juga

menekankan bahwa produk tahu isi ayam suir pedas cocok untuk

dinikmati semua kalangan, khusunya mahasiswa sehingga dapat

menjangkau target pasar yang lebih luas.

B. Aspek Pemasaran

Menurut William J. Stanton pemasaran adalah suatu sistem total dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.4

4
Iir Tsamrotur Rofa, Ade Rizki Meilani, Nur Mija Hasibuan, Ahmad Kurnia Nasution,
Suhairi. “Analisis Aspek Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis”. Jurnal of Visions and Ideas.
Vol. 1. No 2 (2022). hlm 228
1. Promosi

Langkah pertama yang akan kami lakukan untuk mempromosikan

produk usaha kami yaitu dengan memposting ke media sosial seperti

instagram, whatsap, tiktok yang dimana aplikasi ini merupakan yang

paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Langkah

yang kedua, kami akan memberikan diskon 30% pada minggu pertama

dan pada minggu kedua dan ketiga kami akan menerapkan beli dua gratis

satu, agar konsumen tertarik terhadap produk kami dan menjadi

pelanggan tetap.

2. Pengembangan Produk

Untuk pengambangan produk kami kedepannya, akan dilakukan

dalam berbagai aspek; yang pertama kami tidak hanya memproduksi tahu

isi ayam suir saja tetapi kami akan mengembangkannya dengan

memproduksi isi tahu daging sapi, abon dan lain lain.

3. Analisis SWOT

a. Kekuatan (Strength)

1) Produk tahu isi ayam suir pedas memiliki ragam jenis level

kepedasan sehingga para konsumen bisa memilih level kepedasan

sesuai keinginan mereka.

2) Produk tahu isi ayam suir pedas juga terbuat dari bahan baku

pilihan sehingga terjamin kualaitas dan gizinya.


3) Bahan baku yang mudah untuk didapatkan sehingga tidak ada

hambatan dalam memproduksinya.

4) Harga yang terjangkau membuat produk tahu isi ayam suir pedas

ini bisa dinikmati oleh berbagai kelangan masyarakat.

5) Akses dalam pembelian produk ini juga sangat mudah karena

memalui media sosial artinya bisa dipesan cukup dirumah saja

sehingga tidak membuat para konsumen kesilitan dalam membeli

produk ini.

b. Kelemahan (weakness)

1) Masa Expired singkat, sehingga membuat produk tahu isi ayam

suir ini harus segera dimakan dan tidak bisa disimpan pada waktu

yang lama.

c. Peluang (opportunities)

1) Produk tahu isi ayam suir ini mempunyai rasa yang gurih serta

pedas membuat selera masyarakat yang hobi atau suka dengan

rasa pedas membuat produk ini digemari oleh semua kalangan

masyarakat.

2) Modal yang tidak terlalu mahal membuat usaha produk ini bisa

mengembangkan usahanya lebih besar lagi.

d. Ancaman (Threats)

1) Adanya para pelaku usaha lain yang menirukan produk tahu isi

ayam suir pedas ini karena modal yang tidak terlalu mahal serta

jenis produk ini bisa dengan mudah untuk ditirukan


4. Distribusi

Usaha produk tahu isi ayam suir pedas ini berdekatan dengan

kampus IAIN SAS BABEL sehingga bisa merangkul konsumen

dikalangan mahasiswa. Dengan berada dikalangan mahasiswa

beraktivitas membuat usaha produk ini bisa dengan mudah terkenal dan

bisa dengan mudah mempromosikan produk ini ke berbagai kelangan

yang lebih luas.

C. Aspek Produksi

1. Jenis produk

Jenis produk yaitu tahu isi ayam suir pedas terdiri dari 3 pcs atau satu

paket yang bisa dipilih tingkat kepedasannya sesuai selera konsumen.

2. Kualitas produk

Produk tahu isi ayam suir pedas terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas

seperti tahu yang langsung dibeli dipasar dan langsung diolah serta ayam

yang massih fresh serta bumbu pilihan.

3. Komposisi produk

Komposisi dari tahu isi ayam suir pedas adalah:

1. Dada Ayam

2. Tahu

3. Lengkuas

4. Serai
5. Daun Jeruk

6. Garam, lada bubuk, gula, penyedap rasa secukupnya

7. Air

8. Terigu

9. Jahe

10. Minyak Goreng

11. Bumbu Halus

1. 6 siung bawang merah

2. 3 siung bawang putih

3. 15 buah cabai rawit merah

4. 5 buah cabai merah keriting

4. Alat produksi

1. Wadah

2. Penggorengan

3. Pisau

4. Blender

5. Mangkok

5. Proses pembuatan

a. Siapkan tahu putih, potong-potong sesuai selera.

b. Haluskan bumbu-bumbu.

c. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.

d. Masukkan ayam suir, tumis hingga berubah warna.


e. Masukkan cabai rawit, bumbu halus, garam, merica bubuk, dan gula

pasir. Aduk rata.

f. Masak hingga matang.

g. Isi tahu putih dengan ayam suir.

h. Goreng tahu isi hingga matang.

D. Aspek Keuangan

Menurut Fahmi (2014:145) penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk

membiayai apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya yang

akan dikeluarkan. Dari berbagai aspek penilaian dalam kelayakan bisnis,

aspek keuangan sangat berpengaruh besar karena keputusan keuangan sangat

pasti dan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dan keuangan dapat

berdampak jangka pendek maupnun jangka panjang.5

1. Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha

a. Bahan baku untuk produksi

No. Nama Barang Banyak Satuan Harga


1. Dada Ayam 1 ekor Rp.50.000
2. Lengkuas Rp.15.000
3. Serai Rp.10.000
4. Daun Jeruk Rp.2.000
5. Garam Rp.3.000
6. Penyedap Rasa Rp.1.000
7. Lada Bubuk 250 gram Rp.20.000
8. Bawang Merah 1 kg Rp.34.000
9. Bawang Putih 1 kg Rp.27.000
10. Cabai Keriting 1 kg Rp.93.000
11. C. Rawit Merah 1 kg Rp.85.000
12. Jahe 1 kg Rp.50.000

5
Siti rahmadani. “analisis Studi kelayakan Bisnis Pada Pengembangan UMKM Usaha
Tahu dan Tempe Karya Mandiri Ditinjau dari Aspek Produksi, Aspek Pemasaran dan Aspek
keuangan”. Jurnal Ilmiah Manejemen dan Bisnis. Vol. 1. No 1 (2019). hlm 79
16. Tahu 1 kg Rp.55.000
17. Minyak Goreng 1 liter Rp.28.000
!8. Terigu 1 kg Rp.12.000
Jumlah Rp.485.000

b. Peralatan

No Komponen Jumlah Satuan Harga

1 1 unit Rp.20.000
wadah
2 Penggorengan 1 unit Rp.50.000

3 Pisau 2 Unit Rp.50.000

4 Blender 1 Unit Rp.540.000

5 kompor 1 Unit Rp.200.000

6 Mangkok 5 Unit Rp. 80.000

7 Tabung gas 3 kg 1 Unit Rp. 180.000

Total Rp.1.120.000

Perhitungan rugi dan Laba

 Biaya Produksi = Rp28.000

 Transport = Rp20.000

 Kemasan = Rp64.000

 Tenaga Kerja =Rp0

 Jumlah =Rp112.000
Dalam 1 kali produksi bisa menghasilkan 20 cup tahu isi ayam suwir
dijual seharga 5.000/cup.

 Total Penjualan= harga jual x hasil produksi

= Rp. 5.000 x 40 cup

= Rp. 200.000/hari

 Laba = Total penjualan – biaya lain

= 200.000 – 50.000

=150.000

 Laba dalam 1 Bulan = penjualan (Rp5.000×40 cup×20 hari)

= Rp4.000.000

E. Aspek Hukum

Menurut Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2014 tentang Perizinan

Berusaha Berbasis Risiko, usaha tahu isi ayam suir pedas termasuk dalam

kategori usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk menjalankan usaha UMK,

diperlukan izin usaha mikro dan kecil (IUMK). Selain itu, juga diperlukan

surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan izin mendirikan bangunan (IMB).6

Perizinan yang diperlukan untuk usaha tahu isi ayam suir pedas adalah
sebagai berikut:

1. Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK)

2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

3. Sertifikat Halal

6
Ramadhona, Indah. "Analisis Aspek Hukum Studi Kelayakan Bisnis." (2021).
BAB III

ASPEK PEMASARAN

A. Taget Pasar

Para perencana pemasaran menyadari bahwa karakteristik konsumen

sebenarnya menjadi dasar untuk menentukan strategi. Tetapi kenyataannya

justru terbalik, dimana manajer memberikan fokus pada respon segmen-

segmen yang berbeda terhadap strategi yang telah ditentukan sebelumnya.

Karena itu penentuan segmen pasar seharusnya didasarkan pada variabel-

variabel yang akan mempengaruhi perilaku membeli konsumen. Umumnya

variabel-variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar dapat

dikelompokkan dalam empat kategori berikut:

1. Geografi : daerah, iklinl,kepadatan penduduk

2. Deinografi: usia, jenis kelamin, jabatan, agama, ras, nasionalitas, ukuran

keluarga, gaya hidup keluarga

3. Perilaku: sikap, pengetahuan, manfaat, status pemakai, loyalitas, kesediaan

membeli.

4. Psikografi: kepribadian, gaya hidup, kelas sosial.7

Kesempatan kali ini pelaku bisnis memilih target pasar yang Mahasiswa
dan pelajar yang berumur 17-21 Tahun. Karena pada tempat yang ditentukan
merupakan lokasi yang dekat dengan perguruan tinggi serta banyaknya
sekolah yang ada disekitar, jadi hal tersebut merupakan landasan mengapa
pelaku bisnis memilih target pasar itu.

7
Agustini, Ni Ketut Yulia. "Segmentasi Pasar, Penentuan Target dan Penentuan
Posisi." Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi 1.2 2003: 91-106. hal. 7
B. Situasi Persaingan

Pada saat ini pelaku bisnis ingin membuka usaha di daerah Petaling dan

Petaling Banjar. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh pelaku bisnis,

persaingan yang ada dipetaling lumayan tinggi terletak pada bisnis UMKM

yang menjual makanan pentol. Sedangkan untuk tahu sendiri masih minim

dan belum ada produk tahu yang serupa dengan yang dilakukan oleh pelaku

bisnis. Beberapa persaingan bisnis tahu diantaranya ada di Kedai Merah yang

menjual tahu isi kecambah, dan di depan Mesjid Istiqomah yaitu gorengan

tahu tanpa isi.

C. Strategi Pemasaran

Menurut William j. Stanton Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.8 Dalam

produk ini strategi yang digunakan adalah Promotional mix. Menurut J

Stanton, promotional mix adalah kombina sistrategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat-alat promosi yang lain

yang semuanya direncakan untuk mencapai program penjualan.

8
Winarto, Hari. "Strategi pemasaran." Jurnal Ekonomika Universitas Wijayakusuma
Purwokerto 14.3 2011: 23137. hal. 124
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan melihat peluang yang ada, dimana tahu isi ayam suwir ini menjadi
trobosan baru ynag inovatif dan bisa berkembang di pasaran. Usaha tahu isi ayam
suwir ini cukup menjanjikan selain karena peluang yang ada, penjual tahu belum
ada yang berinovatif membuat dengan isi seperti ini yang lezat dan bisa dipadukan
dengan berbagai macam makanan yang lain, serta dengan rasa yang sesuai dengan
trend zaman sekarang. Diharapkan bisnis ini bisa bersaing dengan makanan lain
dan menjadi trend yang dapat booming di masyarakat, selain terjngkau harga
produknya serta menjadi makanan yang sehat dan unik bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Ni Ketut Yulia. "Segmentasi Pasar, Penentuan Target Dan Penentuan


Posisi." Equilibrium: Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi 1.2 2003:
91-106.

Dony Yanuar. “Analisis Kelayakan Bisnis Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek
Pemasaran Dan Aspek Keuangan Pada UMKM Makanan Khas Bangka Di
Kota Pangkalpinang”. Jurnal E-KOMBIS.Vol.11. No. 1 (2016).

Fitria Rismawati, Sri Wahyuni, Joko Widodo. “Strategi Pemasaran STP


(Segmenting, Targeting, Positioning ) Pada Larissa Aesthetic Center
Cabang Jember”. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 13. No 2 (2018).

Iir Tsamrotur Rofa, Ade Rizki Meilani, Nur Mija Hasibuan, Ahmad Kurnia
Nasution, Suhairi. “Analisis Aspek Pemasaran Dalam Studi Kelayakan
Bisnis”. Jurnal Of Visions And Ideas. Vol. 1. No 2 (2022).

Ramadhona, Indah. "Analisis Aspek Hukum Studi Kelayakan Bisnis." (2021).

Siti Rahmadani. “Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada Pengembangan UMKM


Usaha Tahu Dan Tempe Karya Mandiri Ditinjau Dari Aspek Produksi,
Aspek Pemasaran Dan Aspek Keuangan”. Jurnal Ilmiah Manejemen Dan
Bisnis. Vol. 1. No 1 (2019).

Wedhaswara, Dewa Ketut Mahatma. "Multimedia Interaktif Pengolahan Kacang


Kedelai Menjadi Tahu Dan Tempe." 2018. Hal. 10.

Winarto, Hari. "Strategi Pemasaran." Jurnal Ekonomika Universitas


Wijayakusuma Purwokerto 14.3 2011: 23137.

Anda mungkin juga menyukai